15
Senin Pon, 15 Oktober 2018
Indonesia Lakukan Rencana Aksi Besar Mangupura (Bali Post) -
Bali Post/tujus
REUNI ARISAN - Untuk kedua kalinya kalangan alumni SLUA 1 Saraswati Denpasar mengadakan reuni dan arisan bersama angkatan 78-81 di Arowana Food Street Warung 63 Jalan Veteran 68, Denpasar. Beberapa agenda dan program yang dilahirkan oleh alumni yang tergabung dalam kegiatan ini di antaranya menggalang bantuan untuk korban gempa Lombok, NTB dan Palu, Donggala, Sulawesi Tengah. Gerakan lainnya adalah membangun gerakan lintas alumni. Bagi yang ingin bergabung silakan menghubungi WA/SMS nomor 087857060848.
Penerimaan Peserta Dari Hal. 1 Manfaatnya bagi ekonomi Bali dengan asumsi penerimaan peserta 19.000 orang, maka ekonomi Bali akan tumbuh 6,54 persen. Namun berdasarkan data terakhir, total peserta yang datang adalah 36.619 orang. Jika benar peserta yang hadir 36.619 orang, ekonomi Bali diperkirakan akan tumbuh lebih dari 6,54 persen. Selain itu ada 32.700 lapangan kerja yang terbentuk dan akibat dari perluasan apron bandara adalah bisa menambah kedatangan wisatawan 1,2 juta penumpang. Okupansi rate hotel juga meningkat dari 60 -70 persen menjadi dari 70 – 80 persen. ‘’Jadi satu hal yang luar biasa, salah satu strategi menanggulangi count deficit kita adalah peningkatan pariwisata,’’ ungkapnya. Sebanyak 3.000 delegasi pun mendaftar untuk pergi ke berbagai tempat destinasi
wisata yaitu ke Bali, Lombok, Mandalika, Gili Trawangan, Labuan Bajo, Komodo, Toba. Ada beberapa ratus miliar yang bisa didapat dari kunjungan turis tersebut. Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, Bali sebagai tempat pertemuan Annual Meeting IMF-WB 2018 menjadi sebuah kehormatan, kepercayaan dan kebanggaan. Hal ini diyakinkan pada seluruh komponen masyarakat Bali, baik secara adat, keagamaan maupun kebudayaan, sehingga sangat kompak dan solid untuk menyambut IMF-WB. Manfaat jangka pendek, Bali dibantu dengan pembangunan infrastruktur oleh pemerintah pusat. Yaitu Underpass Ngurah Rai untuk memecahkan masalah kemacetan ke Nusa Dua. Infrastruktur ini selesai dengan anggarap Rp 174 miliar. Pengembangan Bandara Ngurah Rai dengan perluasan parker, sehingga sirkulasi pe-
Seorang Seniman Dari Hal. 1 ‘’Saya hadir di sini, bukan hanya sebagai gubernur tetapi juga sebagai krama Desa Pakraman Panjer. Karena di tempat inilah is-
Dari Hal. 1 Sementara itu, Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Hengky Widjaja mengatakan, dari seluruh rangkaian kegiatan tersebut, pemerintah Indonesia khususnya Provinsi Bali dinyatakan sukses menjadi tuan rumah. Selain berjalan aman dan lancar, tercatat sebanyak 34.000 delegasi dari 189 negara datang ke Bali. ‘’Kesuksesan tersebut bisa dicapai karena koordinasi seluruh stakeholder yang tergabung dalam kepanitiaan berjalan
tri tercinta saya dibesarkan dan tumbuh menjadi seorang seniman yang mataksu,’’ pungkasnya. Sementara itu, Bendesa Adat Panjer A.A. Ketut Oka Adnyana dalam laporannya
Tuan Rumah
dengan baik dan maksimal,’’ tegasnya. Apresiasi sangat positif juga datang dari pihak IMF-WB. Mereka mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Polda Bali dan instansi terkait yang sudah menjaga keamanan dengan baik, ketat, tegas namun humanis. Menciptakan suasana sejuk, sehingga para delegasi merasa aman dan nyaman selama mengikuti sidang tahunan di Bali. ‘’Bapak Kapolda (Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose - red) mendengar lang-
sawat bisa lebih cepat. Sampah di TPA Suwung yang bertahun–tahun tidak selesai kini bisa terselesaikan dengan anggaran Rp 250 miliar, sehingga citra pariwisata di Bali akan tumbuh makin kuat. ‘’Meski citra Bali sudah kuat tapi harus tetap dibangun karena Bali berkompetisi dengan negara lain,’’ ujarnya. Lapangan kerja bertambah banyak sampai 32.000, PDRB diyakini meningkat di atas Rp 1,2 triliun tahun ini. Pertumbuhan ekonomi Bali tanpa ada IMF-WB sekitar 5,9 persen tahun 2018. Dengan adanya IMF-WB, ia meyakini pertumbuhan ekonomi Bali di atas 6,5 persen.Sementara manfaat jangka panjang pertemuan IMF-WB adalah ajang promosi pariwisata Indonesia dan Bali. Dari 189 negara dengan peserta dari luar negeri 14.000 lebih ini akan menjadi juru bicara di negaranya masing–masing. (kmb42)
mengatakan bahwa karya ini dilaksanakan setelah sebelumnya dilakukan pemugaran pura yang menelan biaya hingga Rp 10 miliar termasuk rentetan upacaranya. (ad578)
sung pihak IMF-WB memberi apresiasi atas pengamanan tersebut. Sinergitas TNI-Polri dari tingkat atas sampai bawah berjalan dengan baik,’’ ujarnya. Proses pengamanan ini sangat luar biasa. Koordinasi antar-satgas berjalan optimal, sehingga seluruh kegiatan IMF-WB Annual Meetings 2018 dapat diamankan sesuai rencana yang telah ditentukan. ‘’Bapak Kapolda mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Polri dan TNI yang terlibat dalam pengamanan ini,’’ tegas Kombes Hengky. (kmb36)
‘’Bahkan pergub ini mampu meningkatkan nilai ekonomi lokal. Karena pakaian Bali hanya ada di Bali. Perputaran ekonomi akan terus terjadi pada masyarakat Bali,’’ jelasnya. Pergub No. 79 dan No. 80 Tahun 2018 merupakan aktualisasai yang cerdas dalam menjaga budaya Bali. Dalam konteks ini, menurut Rektor Unhi Prof. Dr. I Made Damriyasa, gagasan tersebut kalau ditinjau dari sisi filosofis dan spiritnya sudah tentu sangat positif, karena sebagai penguatan budaya Bali dan secara simbolik akan lebih memperkokoh identitas Bali. Dari perspektif ekonomi, kebijakan tersebut akan menunjang pariwisata Bali mengingat landasan pembangunan pariwisata adalah bertumpu pada budaya Bali. Prof. Damriyasa mengatakan penggunaan busana Bali juga memiliki korelasi yang konsisten dengan makna Bali sebagai pulau dewata yang sarat dengan upacara. Bali dalam beberapa referensi sering dipadankan dengan wali
atau banten dan persembahan melalui prosesi upacara. Ia mengingatkan, karena kebijakan itu dituangkan dalam bentuk pergub dan instruksi gubernur yang substansinya tidak diatur adanya sanksi maka perlu sosialisasi ke seluruh lapisan masyarakat secara terus-menerus. Perlu pendekatan berjenjang melalui pimpinan institusi terutama swasta agar samasama untuk melakukan kontrol persuasif pada bawahan dan komunitasnya. Perlu juga disiapkan langkah-langkah antisipatif untuk menghindari anggapan bahwa penggunaan busana Bali bukan dimaksudkan untuk mengharuskan bagi umat lain yang bekerja di Bali menggunakan busana agama Hindu. Ia memandang perlu juga diberikan atensi dan diakomodasi untuk siswa/mahasiswa yang kegiatannya tidak memungkinkan berbusana Bali pada hari wajib busana adat Bali. ‘’Dalam waktu enam bulan ke depan dari pemberlakuan aturan berbusana adat Bali dan bahasa Bali, perlu dibuat kajian bila perlu
Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Rodrigo A.Chaves, Minggu (14/10) kemarin, mengatakan Indonesia sedang menerapkan rencana aksi yang besar untuk memperkuat dan mempercepat investasinya dalam modal manusia. Investasi ini sangat penting untuk mengisi kesenjangan modal manusia dan memastikan bahwa penduduk Indonesia, sumber daya negara yang paling penting, mencapai potensi penuh. ‘’Indonesia dapat mengambil keuntungan dari banyaknya peluang di pasar tenaga kerja. Program pemerintah adalah bagian dari rencana jangka panjang untuk terus berinvestasi pada penduduknya dan sangat penting bahwa komitmen dan kepemimpinan
dengan penelitian tentang sejauh mana kebijakan tersebut berdampak positif bagi Bali,’’ sarannya. Apabila hasilnya positif maka hal itu bisa digunakan sebagai pembelaan bahwa kebijakan Gubernur Bali substansinya sudah tepat sasaran dan memiliki muatan dan tujuan positif. Pergub ini akan berdampak positif kepada penguatan identitas dan karakter budaya Bali, oleh karena itu dukungan dari institusi pendidikan tinggi sangat diperlukan. Universitas Hindu Indonesia (Unhi) sedang menggali dan mengkaji potensi kearifan lokal sebagai identitas budaya Bali untuk penguatan dan pemajuan budaya Bali. Dalam kurun waktu lima bulan Unhi telah dua kali melaksanakan seminar internasional terkait dengan budaya Bali dan untuk memperkenalkan agama dan budaya di Bali kepada komunitas ilmuwan dunia. Pada acara Dies Natalis ke-55 Unhi juga telah me-launching International Journal of Interrelligious and Intercultural Studies (IJIIS). (ad577)
ini berlanjut di tahun–tahun mendatang,’’ ujarnya. Selebihnya dijelaskanhasil penelitian Bank Dunia, Indeks Modal Manusia yang dirilis pada pertemuan tahunan IMFWB di Bali mengukur jumlah modal manusia dari anak yang baru lahir dan mencapai usia 18 tahun dengan mempertimbangkan kualitas dan cakupan kesehatan serta pendidikan di negara ia tinggal. Indonesia mendapat skor 0,53 dan peringkat 87 dari 157 negara yang masuk dalam indeks. Indonesia memiliki kinerja yang jauh lebih baik daripada rata-rata negara berpenghasilan menengah ke bawah (skor rata-rata 0,48), tetapi di bawah rata-rata Asia Timur dan Pasifik (0,62). Skor tersebut mencerminkan bahwa meski Indonesia telah
mencapai kemajuan besar dalam beberapa tahun terakhir, masih ada defisit modal manusia akibat terakumulasi kurangnya investasi selama beberapa dekade. Pemerintah Indonesia mengambil tindakan tegas untuk membalik kesenjangan modal manusia yang sudah lama ada di negara ini. Selain itu Indonesia juga melaksanakan program investasi yang besar untuk meningkatkan kesehatan, nutrisi, dan capaian pendidikan. Seperti yang ditunjukkan melalui indeks tersebut, hal–hal ini akan menjadi dasar yang kuat untuk mengembangkan modal manusia dan tenaga kerja yang produktif. Reformasi kebijakan penting juga sedang dilaksanakan. Pemerintah Indonesia telah
meluncurkan dan sedang mengimplementasikan program besar untuk mengurangi stunting yang akan memberikan kontribusi signifikan untuk meningkatkan peringkat modal manusia dan peringkat dalam indeks. Strategi nasional untuk mempercepat pencegahan stunting senilai USD 14,6 miliar, diluncurkan oleh Presiden Republik Indonesia pada bulan Agustus 2017. Program ini akan memberi manfaat bagi 48 juta ibu hamil dan anak-anak di Indonesia pada paket layanan berkualitas, mulai dari kesehatan dan gizi hingga pendidikan dan sanitasi. Ini merupakan bagian dari gerakan nasional yang besar untuk mengurangi angka stunting Indonesia yang tinggi. ‘’Saya memuji kepemimpinan dan tindakan pemerintah yang kuat dalam agenda modal manusia dan untuk mengatasi tantangan ini dengan sangat serius,’’ ujar Rodrigo A.Chaves. (kmb42)
WARUNG GLOBAL
Siaga Bencana, Berdayakan Kearifan Lokal
BERTERIAK ‘’hidup… hidup… hidup… hidup…’’ sambil berlari biasanya dilakukan warga Bali jika ada bencana gempa. Mereka berlari mencari tempat untuk bernaung atau menyelamatkan diri bila terjadi linuh atau gempa. Atau ada yang membunyikan kulkul ataupun kentungan lain supaya orang lain bisa mendengar dan mengetahui telah terjadi bencana dan mengevakuasi diri secara mandiri. Itu adalah cara-cara tradisional sebagai salah satu kearifan lokal Bali dalam menghadapi bencana seperti gempa. Selain kesiapsiagaan menghadapi bencana saat dan pasca bencana alam, orang Bali pastinya sangat percaya dengan niskala. Dengan terus berdoa, berbuat baik, melaksanakan upacara yadnya dengan tulus ikhlas, tetap bersyukur niscaya bencana alam yang datang adalah sebagai peringatan bagi manusia untuk lebih meningkatkan perbuatan baiknya di bumi ini. Kearifan lokal masih bisa kita berdayakan untuk membangun budaya siaga bencana. Demikian opini yang mencuat dalam acara Warung Global kali ini yang disiarkan Radio Global 96,5 FM, Sabtu (13/10). Sebagai warga Bali, Ketut Mursi di Denpasar hanya bisa berbuat baik, banyak berdoa apalagi di Bali sering dilakukan upacara pakelem dan sebagainya. Secara sekala dan niskala tetap dilakukan. Selain itu gempa bumi dan tsunami menimbulkan kerusakan bangunan. Belajar dari gempagempa sebelumnya, Indonesia perlu banyak belajar dari Jepang, terutama bangunan di kota besar. Namun bukan
berarti semua bangunan di Indonesia rentan akan gempa. Apa yang disampaikan oleh BMKG, menurut Budiada di Tabanan, sangat bermanfaat bagi kita semua. Ia juga sepakat dengan pengopini sebelumnya. Warga Hindu di Bali sering melakukan yadnya besar untuk pertiwi bhakti kepada Tuhan. Gempa dan tsunami adalah bencana alam, ada kuasa Tuhan di dalamnya. Jadi kita mesti menyerahkan
diri sepenuhnya kepada-Nya, demikian Werdha di Gianyar. Secara konstruksi, bangunan di Bali menganut asta kosala-kosali, yang tahan gempa, tetapi struktur bangunan di Bali sekarang konsepnya sudah beda, kini lebih modern. Selain itu, menurutnya, secara niskala, bencana alam merupakan peringatan kepada umatnya. Bisa jadi salah satunya agar kita harus menghentikan eksploitasi alam. Kawasan suci dijaga
dengan baik. Jangan demi uang semua dikorbankan. Febri di Denpasar dan Sugik di Mambal juga sepakat dengan saran ini. Karena siapa pun tak bisa memprediksi kapan bencana alam itu terjadi. Di Bali ada konsep Tri Hita Karana ini harus dijaga dengan baik, banyak bersyukur dan tidak boleh serakah. Selain berdoa, Ugi di Tabanan sangat setuju dengan saran dari BNPB, siapkan diri, siapkan apa yang diperlukan saat terjadi bencana. Ketut Dawi di Abiansemal berpendapat, alat deteksi tsunami yang telah terpasang juga harus tetap dikontrol secara berkala apakah masih berfungsi dengan baik atau tidak. Melalui situs jejaring sosial facebook Nyoman Darma menyampaikan mungkin bencana alam sudah harus terjadi mengingat usia bumi yang kita pijak ini sudah cukup tua usianya, saat usia tua penyakit biasanya bermunculan. (sikha)
Sangat Tergugah Dari Hal. 1
Ekonomi Lokal Dari Hal. 1
Kebijakan publik yang kuat dan berinvestasi pada penduduknya dengan meningkatkan kesehatan dan pendidikan anak merupakan kunci pertumbuhan ekonomi dan produktivitas Indonesia. Reformasi kebijakan publik yang sedang dilakukan pun diharapkan tetap digulirkan demi produktivitas angkatan kerja ke depan. Ini merupakan rencana aksi besara untuk menuju daya saing Indonesia.
Dikatakannya, Jumat (12/10) dirinya sempat mengunjungi lokasi bencana di Palu, Sulawesi Tengah bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla. Setelah melihat kondisi di sana, pihaknya sangat tergugah pascamelihat kehancuran dan mendengar kisahkisah mereka yang terdampak bencana. ‘’Upaya bantuan dari pemerintah sangat cepat, masif, dan mengesankan. Memasuki tahap rekonstruksi, kami menawarkan bantuan dana hingga US$ 1 miliar yang merupakan dukungan yang komprehensif untuk Indonesia,’’ katanya saat mem-
berikan keterangan, Minggu (14/10) kemarin di Sofitel Nusa Dua. Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, untuk paket bantuan Bank Dunia dapat mencakup dana transfer tunai untuk 150.000 keluarga termiskin yang terdampak bencana untuk jangka waktu antara enam bulan hingga satu tahun. Penguatan sistem perlindungan sosial yang ada ini dirancang untuk mendukung ekonomi dan lapangan kerja lokal selama tahap pemulihan dan untuk menghindari kerusakan jangka panjang. Paket bantuan US$ 1 miliar yang diusulkan juga dapat
mencakup program pemulihan darurat baru yang mandiri untuk membiayai pembangunan kembali fasilitas publik dan aset infrastruktur penting. Seperti rumah sakit, sekolah, jembatan, jalan, jalan raya, dan infrastruktur pasokan air bersih. ‘’Bantuan juga akan memperkuat sistem pemantauan dan peringatan dini, dan membantu membiayai rekonstruksi permukiman dan infrastruktur dan layanan di tingkat lingkungan,’’ tambahnya. Diungkapkan, Bank Dunia baru-baru ini membuat laporan kebutuhan kerusakan awal yang mengukur distribusi kerusakan secara geospasial dan perkiraan biaya infrastruk-
tur, properti perumahan dan nonperumahan yang terkena dampak tsunami di Sulawesi. Perkiraan kerugian fisik adalah sekitar US$ 531 juta (RP 8,7 triliun), dengan rincian sebagai berikut: Perumahan sekitar US$ 181 juta (Rp 2,75 triliun), sektor nonperumahan sekitar US$ 185 juta (Rp 2,82 triliun), lnfrastruktur sekitar US$ 165 juta (Rp 2,5 triliun). Laporan awal tersebut adalah perkiraan kerugian ekonomi pertama berdasarkan analisis ilmiah, ekonomi dan teknik. Laporan ini tidak memperhitungkan hilangnya nyawa, kehilangan lahan, atau gangguan terhadap ekonomi. (kmb23)