Bali Post
balipost http://facebook.com/balipost
SEJAK 1948
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Kemenpar Puji Keberanian Bali Jadi Pionir Bahas Dana Kontribusi Wisatawan WACANA pungutan dana kontribusi untuk wisatawan yang melancong ke Bali, tengah dikaji dan selanjutnya diharapkan bisa dijalankan secara maksimal, baik untuk kepentingan Provinsi Bali secara umum, wisatawan serta seluruh stakeholder pariwisata. Terkait dengan pengkajian ini, Staf Ahli Bidang Pemasaran Pariwisata Kementerian
KONTRIBUSI - Gubernur Koster foto bersama usai rapat Penerapan Kontribusi kepada Wisatawan Mancanegara dan Wisatawan Nusantara melalui Peraturan Daerah tentang Kontribusi Wisatawan untuk Pelestarian Lingkungan Alam dan Budaya Bali, Selasa (14/5) kemarin.
Pariwisata (Kemenpar) RI Prof. Gede Pitana secara terbuka memuji dan mengapresiasi keberanian Bali yang menjadi pionir untuk pembahasan kebijakan ini. ‘’Kebijakan ini sangat logis dan realistis. Berdasarkan kajian di negara-negara lain hampir semua sudah menerapkan kebijakan ini. Contohnya green tax di Maldives dan Monaco,’’ ujar Pitana dalam Rapat Penerapan Kontribusi kepada Wisatawan Mancanegara dan Wisatawan Nusantara melalui Peraturan Daerah tentang Kontribusi Wisatawan untuk Pelestarian Lingkungan Alam dan Budaya Bali, bertempat di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha, Selasa (14/5) pagi. Pihak Kemenpar RI telah menindaklanjuti wacana kebijakan ini, dengan melakukan pertemuan dengan berbagai stakeholder pariwi-
sata, termasuk media dan masyarakat. ‘’Harus diakui pada awalnya akan ada respons negatif, tapi saya kira ke depannya tidak akan ada masalah. Yang penting, harus ada dampak pada masyarakat, jangan hanya pemerintahnya saja,’’ tegas Pitana. Begitupun masalah besaran pungutan kontribusi, Pitana mengusulkan agar bisa disosialisasikan dan dibebankan secara bertahap kepada masyarakat, dimulai dari besaran kecil dan meningkat dalam jangka waktu tertentu. ‘’Paling masuk akal juga kontribusi ini dibebankan pada akomodasi, untuk cakupan wisatawan yang lebih luas,’’ kata akademisi Universitas Udayana ini. Hal. 15 Lestarikan Alam
’’Urgensi penerapan dana kontribusi bagi wisatawan tersebut, selain untuk memelihara alam dan budaya juga punya tujuan penting untuk membenahi berbagai sektor untuk menjamin kenyamanan wisatawan selama berwisata ke Bali.’’ Wayan Koster Gubernur Bali
Pemukulan Sesama Kader PDI-P di DPRD Bali
Berawal dari Ribut-ribut di Grup WA
Denpasar (Bali Post) DPRD Bali tiba-tiba dihebohkan dengan peristiwa pemukulan sesama anggota dewan, Selasa (14/5) kemarin. Anggota Komisi I DPRD Bali Dewa Nyoman Rai memukul anggota Komisi III Kadek Diana hingga berdarah. Peristiwa terjadi di ruang sidang utama, menjelang rapat paripurna. Kedua anggota dewan ini sama-sama merupakan kader PDI-P. Diana bahkan menjabat Ketua Fraksi PDI-P di DPRD Bali. Ketua Komisi III DPRD Bali I Nengah Tamba mengatakan, ia yang mengantar Diana ke RS Bali Mandara. Tindakan itu dilakukan sebagai bentuk rasa tanggung jawab terhadap anggotanya di Komisi III. Ia pun membenarkan Diana mengalami luka terbuka di pelipis kanan. ‘’Peristiwanya bagaimana saya tidak tahu. Tetapi begitu saya melihat (Diana berda-
rah), rasa tanggung jawab sebagai ketua komisi ya… saya langsung ambil saudara saya itu, saya bawa ke RS,’’ ujarnya. Selama perjalanan ke rumah sakit, Tamba menyebut Kadek Diana tidak menceritakan persoalan yang terjadi antara dirinya dengan Dewa Rai. Sementara itu, Direktur RS Umum Bali Mandara dr.
Darmayasa membenarkan Kadek Diana, anggota DPRD Bali, masuk RSBM pada Selasa (14/5) pukul 10.43. Kadek Diana diantar temannya, Nengah Tamba, sesama anggota DPRD Bali juga. ‘’Memang betul Bapak Diana diantar Pak Tamba ke IGD,’’ uajrnya. Diakuinya, ada luka di pelipis kiri pasien. Usai mendapat perawatan luka, pasien langsung bisa pulang.
Wayan Koster Segera Berikan Teguran Keras
KASUS pemukulan di DPRD Bali yang melibatkan dua anggota Fraksi PDI-P disesalkan Ketua DPD PDI-P Bali Wayan Koster dan Ketua DPRD Bali Adi Wiryatama. Keduanya menyatakan segera menuntaskan kasus tersebut, baik secara kekeluargaan maupun kepartaian. Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama mengaku terkejut dengan peristiwa pemukulan yang melibatkan Dewa Rai dan Kadek Diana. Saat kejadian, ia tidak menyaksikan langsung karena tengah bersama Wakil Gubernur Bali sebelum memulai rapat paripurna. ‘’Kalau saya
melihat, sedapat mungkin saya lerai. Tapi saya mohon kepada kedua belah pihak itu, kita dari satu lembaga, marilah kita jaga nama lembaga ini bersama-sama. Kalau ada salah paham, mari kita selesaikan dengan kepala dingin,’’ ujarnya. Berdasarkan informasi yang diterimanya, lanjut Wiryatama, pemukulan dipicu adanya kesalahpahaman. Sudah sejak lama keduanya tidak akur di grup WhatsApp (WA) internal Fraksi PDI-P. Mantan Bupati Tabanan ini pun sudah menasihati agar keduanya tidak ribut-ribut di WA. Terlebih, memperhatikan kondisi psikis Dewa Rai yang gagal kembali duduk di kursi dewan. Ditambah ada anggota keluarganya tertimpa masalah. ‘’Kalau bisa janganlah sampai terjadi begitu lagi,’’ imbuhnya. Wirya t a m a mengaku a k a n mengajak keduanya berbicara
saat situasi sudah tenang. Sejauh ini, pihaknya belum bisa memastikan apakah kasus tersebut akan masuk ke Badan Kehormatan Dewan. Selain di lingkup dewan, keduanya juga akan dipanggil oleh Ketua DPD PDI-P Bali. ‘’Pak Ketua DPD PDI-P Bali akan memanggil, pasti itu. Karena saya lapor tadi, beliau sedang rapat. Saya juga dalam keadaan mau ke Bedugul ada Bu Mega masih di sini,’’ jelasnya. Sementara itu, Ketua DPD PDI-P Bali Wayan Koster menegaskan bila dirinya akan memberikan teguran keras kepada Dewa Rai dan Kadek Diana. ‘’Ya, ditegur dengan sekeras-kerasnya. Masak jadi anggota DPRD berantem,’’ katanya. Informasi yang beredar, Kadek Diana disebut-sebut menyinggung Dewa Rai terkait kehadiran dalam sidang atau rapat paripurna pada grup WA Fraksi PDI-P Bali. Dalam salah satu chat-nya, politisi asal Gianyar itu juga menyatakan siap membuktikan bahwa dirinya bertanggung jawab dan gentle. Termasuk bila ada yang ingin menantang berkelahi. Hal itu pun ditanggapi oleh Dewa Rai dengan menantang balik untuk membuktikan siapa yang lebih gentleman. (kmb32)
‘’Langsung pulang, tidak ada rawat inap,’’ imbuh Darmayasa. Pasien kemudian dilakukan visum. Sesuai SOP RSBM, pasien wajib divisum. ‘’Jadi setiap ada kejadian, kita visum, foto, lengkap. Jika hasil visum itu diperlukan dia sudah siap dengan hasil visumnya. Kita jaga-jaga,’’ imbuhnya. (kmb32/kmb42)
Kadek Diana Lapor Polda Bali
Dewa Rai Minta Maaf pada Publik dan Partai
POLITISI PDI-P yang juga anggota Komisi III DPRD Bali I Kadek Diana melapor ke Polda Bali. Pelaporan itu pascadipukul oleh Dewa Nyoman Rai sebelum Rapat Paripurna DPRD Bali, Selasa (14/5) kemarin. Akibat pemukulan tersebut, pelipis Diana harus mendapatkan lima jahitan saat ditangani di RS Bali Mandara. ‘’Saya tidak melihat arahnya datang dari mana, tiba-tiba dia melakukan pemukulan. Tidak ada ngomong, saya melihat tidak, dia ngomong juga tidak. Tibatiba saya sudah merasakan pelipis saya dipukul,’’ ujar Diana kepada wartawan. Menurut Diana, Dewa Rai memukul dengan tangan kosong. Namun politisi PDI-P asal Gianyar ini tidak tahu jika rekannya sesama kader PDI-P itu memakai cincin atau tidak. Ia sendiri merasa tidak ada masalah dengan Dewa Rai. Khususnya bila dikaitkan dengan percakapan di grup WhatsApp (WA) Fraksi PDI-P Bali. Saat melapor, I Kadek Diana didampingi pengacaranya, I Gede Narayana. Ia juga membawa hasil visum
dari RS Bali Mandara. ‘’Dia memukul dua kali mengenai pelipis saya,’’ ujarnya usai melayangkan laporan. Diana menceritakan kronologi penganiayaan yang dialaminya, berawal saat dia sedang duduk dan ngobrol bersama 10 anggota DPRD di pendopo depan pintu masuk sembari menunggu sidang peripurna. ‘’Saya duduk menghadap ke utara agak nyamping dan tibatiba merasakan pelipis ada yang memukul dengan sangat keras. Saya pun bangun kemudian menoleh ternyata ada dia (Dewa Nyoman Rai). Saya tanya kenapa memukul dan dibilang kalau saya ada menantang. Saya tidak menantang dia,’’ ujarnya. Pelapor tidak mengetahui pasti pemicu masalah hingga dipukul oleh Dewa Nyoman Rai. Seingatnya, sebulan lalu atau sebelum pencoblosan pemilu, ia sempat jalan bareng dengan terlapor. ‘’Saya tanya ke dia kira-kira bagaimana peluang pileg yakin lolos apa tidak. Dia jawab, raga sing sanget sing (saya tidak terlalu),’’ ucapnya. Mendengar jawaban terse-
Cacar Monyet Bisa Sembuh Dalam Waktu Tertentu Denpasar (Bali Post) Cacar monyet (Monkeypox) yang terdeteksi pada warga negara Nigeria di Singapura sempat menghebohkan Batam dan Indonesia umumnya. Namun cacar monyet bukan penyakit yang bersifat fatal, hanya dampak estetikanya tidak bagus. Akademisi Kedokteran Hewan Universitas Udayana Prof. Dr. drh. I Gusti Ngurah Kade Mahardika mengatakan, jika virus cacar monyet ini mengenai hewan monyet tidak masalah. Yang bermasalah
ketika mengenai manusia, karena akan berdampak pada estetika yang tidak bagus. Disebut cacar monyet karena memang ditemukan awalnya pada monyet. Namun bukan monyet yang hidup di alam, melainkan monyet untuk penelitian di laboratorium. Asal penyakit ini dari Afrika, namun ditemukan pertama justru di Denmark pada monyet yang akan digunakan untuk penelitian. ‘’Cacar monyet memang bisa menyerang manusia, dan memang ada letupan kasus yang agak banyak pada
manusia tapi tidak begitu fatal sebetulnya. Cuma kelihatannya memang tidak enak dipandang, estetika kurang bagus,’’ ungkapnya, Selasa (14/5) kemarin. Penularan penyakit ini tidak harus dari monyet namun bisa dari hewan pengerat lain seperti tikus dan tupai. Penularan juga bisa terjadi dari mengonsumsi daging dari hewan liar di Afrika. Selain itu juga bisa menular melalui air liur dan bisa menular melalui goresan atau luka pada tubuh. ‘’Penularannya bisa juga dari
Dewa Nyoman Rai
Kadek Diana
orang ke orang tapi jarang,’’ cetusnya. Meski ditularkan oleh hewan (zoonosis), namun dikatakan penyakit ini belum pernah ditemukan pada hewan di Indonesia. Di negara lain pernah ditemukan yaitu di Amerika pernah dilaporkan ,baik pada manusia dan hewan. Sama dengan cacar lain, cacar monyet juga menimbulkan benjolan namun agak besar dari cacar biasa. Jika benjolannya pecah dapat menyebar ke area lainnya di
tubuh. Bisa mengenai seluruh tubuh yaitu tangan, kaki, dan wajah. Sebelumnya, Dirjen P2P Kementerian Kesehatan dr. Anung Sugihantono mengatakan, Monkeypox sebagian mengarah kepada self limiting deseases yang artinya penderita bisa kembali normal dalam kurun waktu tertentu jika daya tahan tubuhnya baik. ‘’Tapi sekarang WHO mengidentifikasi, mengingatkan bahwa penyakit ini menular,’’ ungkapnya. (kmb42)
but, Diana meminta Dewa Rai agar serius dan maksimal berjuang untuk bisa lolos. ‘’Setelah obrolan itu, saya beberapa kali sempat bertemu lagi dengan dia. Saya rasa tidak ada masalah pribadi. Hanya setelah memukul, saya tanya dan dia bilang ada menantang,’’ ungkapnya. Kabid Humas Polda Bali Kombes Hengky Widjaja mengatakan, laporan I Kadek Diana masih dalam tahap penyelidikan. ‘’Laporannya sudah masuk dan masih dalam penyelidikan,’’ ungkap Hengky Widjaja. Saling Tantang Dikonfirmasi terpisah, Dewa Rai mengaku hanya reflek memukul Diana. Hal ini berawal dari sebulan lalu, lantaran Diana mengajaknya berkelahi di grup WA Fraksi PDI-P Bali. Namun saat itu, anggota Komisi I DPRD Bali ini masih mengalah dan tidak ingin ribut. ‘’Dalam hati kecil tetap berontak, cuma buat apa kita ribut. Nah, sudah sebulan, tadi cuma reflek saja. Begitu melihat dia, dia juga melihat saya, sudahlah saya pukul lang-
sung,’’ ujarnya. Menurut Dewa Rai, Diana sempat membalas sampai ada memar di tangannya. Kalau memang dianggap salah, ia meminta maaf kepada publik dan partai atas perbuatannya memukul Diana. Mengenai laporan Diana ke polisi, politisi PDI-P asal Buleleng ini langsung menyerahkan kepada pengacaranya. Sebab, ia bersama pengacaranya juga berniat melaporkan Diana ke polisi. ‘’Berawal di WhatsApp, Dewa Rai ditantang diajak berkelahi. Saling tantangmenantang itu kejadiannya. Ada itu WA-nya, sudah sebulan yang lalu. Pas acara sidang, mereka duduk itu saling pandang dan saling menantang satu sama lain, sehingga terjadi perkelahian. Dia luka, Dewa Rai juga luka tangannya. Sama-sama luka, sama-sama lapor polisi sekarang ini,’’ ujar pengacara Dewa Rai, Gusti Agung Dian Hendrawan. Menurut Hendrawan, keduanya sama-sama bersalah dan harusnya bisa saling memaafkan satu sama lain. (kmb32)
Puan Maharani Calon Ketua DPR
Puan Maharani
Jakarta (Bali Post) Ketua PDI-P nonaktif Puan Maharani digadang-gadang menjadi kandidat terkuat sebagai Ketua DPR-RI. Puan mengaku patut berbangga apabila ada perempuan menjadi Ketua DPR-RI, sebab akan terukir dalam sejarah sebagai perempuan pertama yang duduk sebagai Ketua DPR-RI. Hal. 15 Posisi tertentu