Edisi 14 Maret 2016 | Balipost.com

Page 1

20 HALAMAN

NOMOR 201 TAHUN KE 68

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com

TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA

E-mail: balipost@indo.net.id

HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (109rb Like) http://facebook.com/balipost

SENIN PON, 14 MARET 2016

Pengemban Pengamal Pancasila

@balipostcom (3,9rb Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipostcom http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

Kampanyekan Gerakan Nasional Tolak Reklamasi Jakarta (Bali Post) Memperingati Hari Perempuan Internasional, 8 Maret lalu, kaum perempuan yang tergabung dalam Gerakan Perempuan Tolak Reklamasi mendesak pemerintah menghentikan proyek reklamasi di sejumlah daerah. Mereka menilai reklamasi hanya menguntungkan segelintir kepentingan pemodal, tetapi menindas dan memiskinkan masyarakat terutama kaum perempuan. Ketua Badan Eksekutif Nasional Solidaritas Perempuan Puspa Dewi berharap gerakan menolak reklamasi bisa bergulir menjadi gerakan nasional. ‘’Perempuan yang hadir di sini mewakili seluruh perempuan nelayan dan pesisir di Indone-

sia, mendeklarasikan gerakan Perempuan Tolak Reklamasi. Sebab, reklamasi hanya semakin menindas, memiskinkan, dan memperkuat ketidakadilan terhadap perempuan,’’ kata Puspa Dewi, Minggu (13/3) kemarin. Menurutnya, proyek reklamasi di sejumlah daerah seperti Lampung, Jakarta, Bali, Makassar, Palu, Kendari dan daerah lainnya di Indonesia akan berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat, mengancam keanekaragaman hayati pesisir, dan mempersulit nelayan melaut hingga berujung pada terancamnya kedaulatan pangan. Hal. 19 Dampak Buruk

Bali Post/kmb23

TOLAK REKLAMASI - Masyarakat Legian, Minggu (13/3) kemarin, turun ke jalan untuk menyuarakan penolakan terhadap rencana reklamasi Teluk Benoa. Aksi tersebut diisi berbagai pentas seni dan musik.

Legian Gelar Aksi Tolak Reklamasi

Tentang Kehadiran Investor Rakus Mangupura (Bali Post)-

Solidaritas Legian Peduli (Solid) yang terdiri dari tiga banjar adat; Legian Kaja, Tengah dan Kelod, Minggu (13/3) kemarin melakukan aksi tolak reklamasi Teluk Benoa. Aksi diawali dengan pemasangan baliho di masing-masing banjar. Selanjutnya mereka berkumpul di Jaba Pura Agung Desa Adat Legian. Aksi ini juga diwarnai atraksi seni dan budaya.

Bali Post/ant

TOLAK REKLAMASI - Aktivis Solidaritas Perempuan memegang kertas penolakan reklamasi saat Deklarasi Gerakan Perempuan Tolak Reklamasi di Jakarta, Minggu (13/3) kemarin.

I Gusti Ngurah Sudiarsa, S.H., Bendesa Adat Desa Adat Legian, sangat mengapresiasi kegiatan ini. Dikatakannya, aksi ini merupakan tindak lanjut dari hasil Paruman Agung Samuan Tiga 14 Februari 2016. Paruman Agung Samuan Tiga Desa Adat Legian memutuskan bahwa Desa Adat Legian dengan jelas dan tegas menolak reklamasi Te-

luk Benoa dan menuntut cabut Perpres No. 51 Tahun 2014. Kata dia, dengan keputusan bulat tersebut, Legian harus mengamankan keputusan itu. Tujuannya, mewariskan Pulau Dewata beserta seni dan budayanya kepada anak-cucu kelak nanti. Desa Adat Legian juga tidak mau Pulau Dewata hancur diinjakinjak oleh para investor yang

rakus. ‘’Kita hadir di sini bukan mewakili pihak lain, kita berkumpul di sini atas nama aspirasi yang mewakili hati nurani. Kita hadir bukan karena dibayar, tetapi kita datang kerena peduli terhadap alam, lingkungan dan masa depan anak-cucu,’’ ujarnya dengan tegas. Hal. 19 Merusak Alam

’’Masyarakat Bali sudah cukup bersabar selama 30 tahun memberikan toleransi terhadap investor-investor yang datang, tetapi kalau investor merusak alam Bali beserta adat istiadat budayanya, maka kita masyarakat Legian menentang hal itu.’’ I Gusti Ngurah Sudiarsa Bendesa Adat Legian Bali Post/kmb23

Praveen/Debby Penyelamat Muka Indonesia

Juarai All England 2016

Jajak Pendapat

PRAVEEN Jordan/Debby Susanto satu-satunya yang berhasil menjuarai All England 2016 dari belasan pemain yang diturunkan Indonesia pada kejuaraan dunia ini. Pareveen/ Debby mengalahkan wakil Denmark Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen 2112, 21-17 di final. Pada game pertama ganda campuran Indonesia dengan mudah mengalahkan tim Denmark. Praveen/ Debby langsung mengawali secara meyakinkan dengan 4-1. Bahkan selanjut-

nya Praveen/Debby mampu membuka jarak yang lebar dengan keunggulan 11-4. Games pertama ini diakhiri dengan skor 21-12. Game kedua berjalan lebih ketat dari sebelumnya. Kedua pasangan saling kejar angka dalam kedudukan 4-4. Praveen/Debby mulai bisa melepaskan diri setelah skor 9-5. Penempatan-penempatan bola yang bagus dari Fischer Nielsen/Pedersen sempat membuat skor berbalik menjadi 7-9. Bahkan mereka sempat unggul 11-7. Namun itu tidak berlangsung lama. Pasangan Indonesia mengejar ketinggalan dan skor bisa disamakan 16-16. Beberapa kali pasangan Denmark melakukan

kesalahan dan langsung menambah empat angka bagi Praveen/Debby sekaligus match point dalam kedudukan 20-17. Sambaran Debby yang jatuh ke bidang Fischer Nielsen/Pedersen yang kosong, membuat Indonesia menyudahi permainan dengan skor 21-17. Sebelum turun, Praveen Jordan/Debby Susanto berjanji akan bermain maksimal dalam pertandingan final yang berlangsung di Stadion Barclaycard Arena Birmingham, Inggris, Minggu (13/3) kemarin. ‘’Kami sudah sampai partai final, tinggal satu pertandingan lagi untuk juara. Walaupun main final, tetapi kalau kalah ada yang kurang. Kalau bisa menang kenapa harus kalah?’’ kata Praveen Jordan dalam pesan singkatnya. Hal. 19 Tidak Tertekan

Tinggalkan Parpol Tak Aspiratif WACANA deparpolisasi menguat. Kekhawatiran ini muncul ketika publik melakukan perjuangan politik untuk mendukung calon yang dianggap memenuhi selera publik. Perjuangan berbasis massa tanpa partai politik ini pun dibenarkan oleh UU. Tampilnya calon independen yang diusung massa memberi harapan baru dalam membangun demokrasi. Hal. 19 Harus Dikoreksi

PIALA - Praveen Jordan/Debby Susanto memegang piala usai mengalahkan wakil Denmark Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen 21-12, 21-17, Minggu (13/3) kemarin.

Ildar, Sepekan Tersesat di Gunung Agung

Makan Daun-daunan dan Minum Air Hujan SEPEKAN tersesat di Gunung Agung, tentu sangat menyengsarakan. Apalagi stok makanan telah habis. Namun alam telah memberikan kemurahan. Daun dan air hujan adalah ‘’dewa’’ penyelamat. Itulah yang dialami Ildar Mingazov. Warga negara Rusia itu dievakuasi dalam keadaan sangat lemas, setelah sepakan tersesat di Gunung Agung. Ia beruntung, lereng Gunung Agung yang dikenal sangat berbahaya bagi pendaki, tak sampai merenggut nyawanya. Di balik situasi sulit yang dihadapi ketika tersesat, Ildar rupanya tak kehabisan akal agar bisa bertahan hidup. Ia terpaksa harus memakan dedaunan di sekitarnya. Demikian juga hujan yang mengguyur telah membantunya untuk menghilangkah rasa dahaganya. Ildar awalnya menginap di Penginapan Dene Sari di Banjar Amed, Desa Purwakerti, Keca-

matan Abang, sejak Jumat (4/3) lalu. Setelah menikmati keindahan alam bawah laut setempat, Ildar mengawali perjalanannya menaklukkan puncak Gunung Agung sejak Minggu (6/3) sore. ‘’Guide-nya sudah mengingatkan agar memakai pemandu, tetapi dia nekat mendaki sendiri,’’ kata Kapolres Karangasem AKBP Sugeng Sudarso usai proses evakuasi, Sabtu (12/3) lalu. Kekhawatiran pihak tour guide akhirnya terbukti. Ildar gagal menaklukkan puncak Gunung Agung. Bahkan, ia kehabisan bekal di tengah perjalanan. Parahnya lagi, dia terperosok ke dasar jurang. Situasi itu baru terungkap setelah Ildar menghubungi guide-nya, Rina, melalui telepon genggamnya, Kamis (9/3) lalu, tepat saat umat Hindu di Bali melaksanakan catur brata panyepian. Esok harinya peristiwa itu baru dilaporkan. Polisi pun langsung

menindaklanjuti. Hari pertama Ildar gagal ditemukan. Hari kedua, menjelang malam, mulai ada harapan baru. Ildar diketahui berada di dasar jurang. Karena medan berat, evakuasi tak bisa dilaksanakan pada saat itu. Sebelum evakuasi, Ildar harus bertahan hidup siang-malam di dasar jurang. Sesekali juga harus diguyur hujan lebat dan melewatkan setiap malam dengan perasaan cemas. Di tengah situasi itu, Ildar harus memakan dedaunan dari berbagai macam pohon yang ada di sekitarnya. Ildar juga menghilangkan sedikit dahaganya dengan minum air hujan ketika turun hujan lebat. ‘’Dia terpaksa makan dedaunan. Soalnya, sejak proses evakuasi dimulai Kamis (10/3), tim gabungan baru bisa mendekati sasaran Sabtu (12/3) dini hari,’’ tegasnya. Hal. 19 Kondisi Lemas

Bali Post/giek

SEGAR - Wajah Ildar yang kembali nampak segar setelah mendapat perawatan usai berhasil dievakuasi.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.