Edisi Kamis 13 Desember 2018 | balipost.com

Page 1

Bali Post

balipost (170 rb Like) http://facebook.com/balipost

SEJAK 1948

@balipostcom (6.000 Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Pengemban Pengamal Pancasila

EKONOMI

Pertumbuhan Tinggi tetapi Tidak Merata Semarang (Bali Post) – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai pertumbuhan ekonomi nasional yang cukup tinggi ternyata tidak merata terjadi di seluruh wilayah di Indonesia. ‘’Pertumbuhan ekonomi secara nasional tercatat 5,17 persen, tetapi dilihat dari profil pertumbuhan sebenarnya tidak cukup merata,’’ kata Sri Mulyani saat menjadi pembicara dalam Seminar ‘’Prospek Bisnis dan Investasi Jawa Tengah 2019’’ Sri Mulyani Indrawati di Semarang, Rabu (12/12) kemarin. Menurutnya, ada wilayah yang tumbuh cukup tinggi, seperti Sulawesi yang mencapai 6 persen. ‘’Tetapi kontribusi terhadap GDP (Gross Domestic Product) tidak terlalu besar,’’ tambahnya. Hal. 15 Pulau Jawa

Perayaan HUT Ke-85 Kaisar

Perkuat Hubungan Indonesia-Jepang

Mangupura (Bali Post) Perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-85 Kaisar Jepang Akihito digelar Selasa (11/12) di Ayodya Hotel. Selain dihadiri Konsul Jenderal Jepang di Denpasar Hirohisa Chiba, acara ini juga dihadiri Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati serta undangan lainnya. Pada kesempatan tersebut, Hirohisa Chiba berharap melalui kegiatan ini, hubungan persahabatan Jepang dan Indonesia akan terus berkembang di masa akan datang. ‘’Kami berharap hubungan Jepang dan Indonesia khususnya Bali dalam pertukaran budaya akan terus meningkat,’’ ucapnya. Resepsi ini sekaligus momen peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Jepang dan Indonesia. Jepang dan Indonesia sudah membangun hubungan yang baik. Seiring perkembangan global, saat ini sudah dikembangkan kerja sama tidak hanya dalam bidang investasi namun juga politik, keamanan, sosial, pertukaran budaya. Hal. 15 Hubungan Persahabatan

Bali Post/nik

SAMUAN TIGA - Paruman Agung Krama Bali di Samuan Tiga, Rabu (12/12) kemarin. Paruman agung ini dihadiri Gubernur Wayan Koster.

Paruman Agung Krama Bali di Samuan Tiga

Bertekad Tetap Jaga Eksistensi Desa Adat

Pemprov Bali menggagas Rancangan Peraturan Daerah terkait Desa Adat. Ranperda yang terdiri atas 19 bab dan 99 pasal ini, mengatur soal kedudukan, status dan penetapan desa adat. Sebagai kesatuan masyarakat hukum adat dan subjek hukum, desa adat mempunyai sistem pranata kelembagaan sendiri, wilayah tertentu, harta kekayaan sendiri, dan berhak mengatur parahyangan, pawongan dan palemahan, serta mengurus rumah tangganya sendiri. Gubernur Bali I Wayan Koster mengundang desa adat se-Bali dalam Paruman Agung Krama Bali di Gianyar. ‘’Pura Samuan Tiga ini sangat bersejarah menyatukan sekte di Bali. Sekarang kita meneruskan bagaimana menjaga desa adat ini secara bersamasama,’’ kata Koster di Wanti-

lan Pura Samuan Tiga, Rabu (12/12) kemarin. Kata Koster, perda ini akan menjadi payung hukum untuk menjaga eksistensi dan kearifan lokal budaya Bali. Paruman ini diawali dengan penyampaian pokokpokok materi ranperda oleh Gubernur Bali. Ia menjelaskan peran strategis desa adat

dalam menjaga eksistensi adat istiadat dan berbagai kearifan lokal Bali. Menurutnya, desa adat sebagai lembaga permanen, secara historis, sosiologis, kultural sudah sangat kuat, namun harus diperkuat lagi dengan regulasi. Hal. 15 Para Sulinggih

’’Silakan diskusikan. Asalkan kompak. Jangan gara-gara usulan kecil kita bertengkar. Masalah nama, mau desa adat atau pakraman. Diskusikan secara adat dan budaya. Karena saya butuh kekompakan, kegotongroyongan dan kebersamaan.’’ Wayan Koster Gubernur Bali

Kumpulkan Uang dari Kepala Sekolah

Bupati Cianjur Ditangkap KPK

Bali Post/edi

PERAYAAN - Perayaan ulang tahun Kaisar Jepang yang berlangsung Selasa (11/12) lalu di Nusa Dua.

Denfest 2018 Usung Permainan Tradisional Gelaran akhir tahun yang bertajuk Denpasar Festival (Denfest) kembali akan meramaikan kawasan Patung Catur Muka, Denpasar. Tahun ini mengusung tema ‘’Urban Playground’’ yang intinya mempersembahkan berbagai permainan tradisional anak-anak yang ada di Bali. Halaman 2 Mobil Masuk Jurang Mobil Toyota Kijang Super DK 1044 BG mengalami kecelakaan lalu lintas di jalan Seririt–Gilimanuk tepatnya di wilayah Desa Pejarakan, Gerokgak, Rabu (12/12) kemarin. Mobil yang dikemudian I Ketut Sumadiasa (47), warga Desa Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, Jembrana, terjun ke jurang sedalam 10 meter. Halaman 8

Jelang Nataru, Pengamanan Masuk Bali Diperketat Menjelang libur Natal dan tahun baru (Nataru), pemeriksaan di pintu masuk Bali diperketat. Guna mengintensifkan pemeriksaan, personel yang ditugaskan ditambah, khususnya di pintu keluar pelabuhan atau pintu masuk Bali. Demikian penegasan Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk Kompol Nyoman Subawa, Rabu (12/12) kemarin. Halaman 10 Tak Mau Buru-buru Gelar Musdalub Meskipun ada usulan agar segera digelar Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub), Plt. Ketua DPD Partai Golkar Bali Gde Sumarjaya Linggih rupanya tak mau buru-buru. Musdalub akan dilaksanakan pada saat yang dipandang tepat serta mempertimbangkan status dan kondisi hukum yang sedang dialami Ketut Sudikerta. Halaman 15

Laode M Syarif

Bali Post/ist

Jakarta (Bali Post) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar bersama lima orang lainnya dalam kegiatan tangkap tangan di Kabupaten Cianjur, Rabu (12/12) kemarin. ‘’Enam orang yang diamankan itu terdiri dari kepala daerah, kepala dinas dan kepala bidang, dari unsur musyawarah kerja kepala sekolah, dan pihak lain,’’ kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif, Rabu kemarin. Syarif mengatakan, sejak Rabu subuh tim Penindakan KPK ditugaskan ke Cianjur. KPK pun mengamankan enam orang dan kemudian dibawa ke gedung KPK untuk proses lebih lanjut. ‘’Hal itu dilakukan setelah didapatkan bukti awal dugaan telah terjadi transaksi suap terhadap penyelenggara negara,’’ ucap Syarif. Sebelumnya, katanya, KPK mendapat informasi akan ada penyerahan uang terkait dengan anggaran pendidikan di Cianjur. ‘’Setelah kami lakukan pengecekan di lapangan, terdapat bukti awal adanya dugaan pemberian suap untuk kepala daerah,’’ ungkap Syarif. KPK menduga uang tersebut dikumpulkan dari ke-

KDB Diubah Jadi 40 Persen

pala sekolah untuk kemudian disetor ke bupati. Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil mengaku sangat sedih dan prihatin dengan operasi tangkap tangan terhadap Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar terkait dugaan suap anggaran pendidikan. ‘’Kalau disebut sedih, ya… sangat sedih. Disebut prihatin, sangat prihatin,’’ kata Gubernur usai melantik Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cirebon 2018-2023 di Gedung Sate Bandung, Rabu kemarin. Ia mengatakan banyak hal yang sudah ia lakukan untuk mencegah tindak pidana korupsi di daerah itu. ‘’Ya… banyak, semua sistem sudah ditegakkan,’’ katanya. Ia menuturkan, masih adanya kepala daerah yang terkena OTT oleh KPK menunjukkan bahwa problemnya bukan hanya selalu pada sistem sebuah pimpinan atau pemerintah daerah dalam mencegah korupsi. Tetapi ada pada mindset atau pola pikir seseorang yang diberikan amanah. ‘’Makanya saya sampaikan istilahnya anda sedang diberikan ujian, tidak semua lulus ujian. Jadi intinya saya prihatin, saya sangat sedih,’’ katanya. (ant)

Sama Artinya Merusak Alam Bali

SALAH satu pasal yang akan diubah dalam Perda No.16 Tahun 2009 tentang RTRWP Bali adalah Pasal 122 tentang APZ Kawasan Peruntukan Pariwisata. Akan ada penambahan Koefisien Dasar Bangunan (KDB). Yakni, dari 40 persen menjadi maksimal 50 persen pada Kawasan Strategis Pariwisata Daerah (KSPD), serta menjadi maksimal 40 persen dari sebelumnya 10 persen untuk KDB KSPKD/KDTWK (Kawasan Strategis Pariwisata Khusus Daerah). Sementara KSPKD/ KDTWK, KWT Kawasan Efektif Pariwisata (KEP) menjadi maksimal 5 persen dari sebelumnya hanya 2 persen. ‘’Itu kan kita harus mengkluster. Pada daerah-daerah tertentu, KDB-nya memang harus kita tingkatkan,’’ ujar Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Rabu (12/12) kemarin.

Meski demikian, lanjut pria yang akrab disapa Cok Ace ini, kelestarian alam dan lingkungan Bali harus tetap dijaga. Oleh karena itu, perhitungan KDB harus cermat karena sesungguhnya jumlah hutan di Bali sekarang masih di bawah ketentuan yang ada. Atas usulan tersebut, Ketua Pusat Unggulan Pariwisata Universitas Udayana A.A. Suryawan Wiranatha menilai penambahan KDB KSPKD/ KDTWK dari 10 persen menjadi maksimal 40 persen terlalu tinggi. Pihaknya mengaku tidak setuju. Kalaupun harus bertambah, angka yang masuk akal adalah maksimum 20 persen. ‘’Kita ingin supaya di bawah 30 persen, tidak boleh sampai 30 persen yang KDTWK. Itu kan Kawasan Daya Tarik Wisata Khusus, kalau dia wilayahnya konservasi kayak Bedugul, kalau

kita buka KDB-nya sampai 40 persen, di mana lagi kita punya tempat alam terbuka,’’ ujarnya. Bahkan, Suryawan mengatakan, KDB hingga 40 persen pada KDTWK sama dengan merusak. Sebab, Bali akan kesulitan air yang saat ini saja bahkan sudah terjadi. Tentu ini sebagai imbas berkurangnya hutan atau ruang terbuka hijau yang merupakan penyedia air tanah. Air hujan juga tidak bisa ditampung lagi, karena akan langsung mengalir ke selokan lalu ke laut. KDB hingga 40 persen di KDTWK akhirnya membuat kawasan konservasi ataupun ruang terbuka tidak jauh berbeda dengan daerah perkotaan. Saat KDB naik menjadi 20 persen pun, itu harus diikuti dengan upaya penanaman pohon lebih banyak lagi. ‘’Memang kita tidak bisa

menyamakan, yang di Denpasar kok boleh, ya… kebetulan saja di Denpasar itu bukan daerah catchment area. Kenapa Buleleng tidak boleh, kebetulan di situ catchment area. Jadi kita tidak bisa menyamakan, fungsinya harus dijaga. Ini harus berbicara betul dengan orang-orang yang ahli lingkungan,’’ imbuh Ketua Paiketan Krama Bali ini. Suryawan meyakini para pegiat maupun pihak-pihak yang peduli lingkungan pasti tidak akan setuju dengan KDB 40 persen di KDTWK, meskipun mereka bergerak di bidang pariwisata. Sebab, hal ini ke depan akan menyulitkan Bali dalam penyediaan air bersih. Belum lagi akan muncul masalah-masalah kesehatan dan potensi-potensi bencana seperti banjir dan longsor. Hal. 15 Rawan Bencana

’’Saya ingatkan jangan sembarangan meningkatkan KDB pada KDTWK. Dulu dibuat seperti itu karena memang berbagai macam alasan, sebagai konservasi, daerah rawan bencana dan sebagainya. Tidak sembarangan analisis itu dibuat pada 1990-an oleh para ahli.’’ ’’Kita jangan hanya berpikiran ekonomi saja. Kita harus berpikiran secara holistik, terintegrasi bahwa alam ini harus kita jaga untuk keselamatan, kesehatan kita semua.’’ ’’KDB hingga 40 persen pada KDTWK sama dengan merusak. Sebab, Bali akan kesulitan air yang saat ini saja bahkan sudah terjadi. Tentu ini sebagai imbas berkurangnya hutan atau ruang terbuka hijau yang merupakan penyedia air tanah.’’ A.A. Suryawan Wiranatha


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.