20 HALAMAN
NOMOR 86 TAHUN KE 69 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (152 rb Like) http://facebook.com/balipost
Pengemban Pengamal Pancasila
minggu PAING, 13 november 2016
NEVER TO WORK AGAIN SEBUAH mitos atau kemungkinan? Never to work again? Terdengar menarik bukan, bila bisa menjadi kenyataan. Bagaimana kalau katakanlah bahwa tidak perlu bekerja lagi bukan sebuah mitos, tetapi mungkin terjadi. Dan setiap orang dapat melakukannya. Apakah Anda suka ide bahwa kita tidak perlu bekerja
Passive Income Kuncinya adalah menciptakan passive income. Yaitu income yang didapat dari investasi. Saya ulangi, passive income adalah pendapatan yang diperoleh dari investasi kita. Passive income adalah income yang didapat bukan dari kita bekerja. Passive income adalah ketika uang kita bekerja dan men-
karena kita memilih untuk bekerja. Karena kita senang dengan pekerjaannya. Karena kita merasa berarti dengan pekerjaan kita. Tentu saja, semua orang menginginkan kondisi yang demikian. Bagaimana kalau saya katakan bahwa hampir semua orang yang tahu caranya, dan mau melaksanakannya, mampu mendapatkan status never to
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418
work again. Sounds a good idea? Jadi bagaimana caranya?
lagi karena kita harus bekerja. Kita bekerja hanya karena kita memilih untuk bekerja. We work not because we have to, but because we choose to. Ya, never to work again, adalah suatu kondisi di mana kondisi finansial kita sudah aman. Kita tidak perlu lagi bekerja untuk memperoleh uang untuk memenuhi kebutuhan hidup kita. Kita bekerja
@balipostcom (4.485 Follower) http://twitter.com/balipostcom
cari kita. Dengan investasi, uang yang bekerja untuk kita, bukan kita yang bekerja mencari uang. Jadi kunci never to work again, adalah mendapatkan pendapatan dari investasi. Artinya kita harus berinvestasi jika ingin tidak bekerja lagi. Kita harus berinvestasi jika kita menginginkan kondisi di mana kita tidak perlu bekerja, kecuali kita memilih untuk bekerja. Ingat… kata kunci INVESTASI. Tanpa Investasi, never to work again is only a
myth. Kata kunci yang kedua adalah living expense, biaya hidup kita. Living expense adalah berapa biaya guna memenuhi kebutuhan hidup kita sehari-hari sesuai dengan gaya hidup yang kita inginkan. Jika pendapatan dari investasi kita melebihi biaya hidup kita sehari-hari, maka pada saat itulah kita sebenarnya tidak perlu bekerja lagi, kecuali kita memilih untuk tetap bekerja. Hal. 19 Living Expense
Pesan Presiden kepada Ulama
Lindungi Minoritas
Jakarta (Bali Post) Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar kaum mayoritas di Indonesia melindungi kaum minoritas, sebaliknya mereka yang minoritas menghormati mereka yang mayoritas. Pesan itu disampaikan Presiden Jokowi kepada para ulama dalam acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Ulama Rakyat ‘’Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa’’ yang dihadiri ribuan orang, termasuk para ulama, habaib, dan kiai di Ecovention, Ancol, Jakarta, Sabtu (12/11) kemarin. Upaya saling hormat dan menghargai itulah yang disebutkannya akan mendatangkan kedamaian di Tanah Air. ‘’Kita selalu ingin menikmati indahnya kedamaian, indahnya persaudaraan di tengah keberagaman kita, karena ini anugerah Allah kepada kita,’’ katanya. Presiden menghadiri acara yang digelar oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu sebagai salah satu upaya partai tersebut untuk menyejukkan umat dalam suasana perpolitikan yang dianggap semakin memanas dalam beberapa pekan terakhir. Sejumlah menteri yang turut mendampingi Presiden dalam kesempatan itu di antaranya Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam
Nahrawi, dan Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyatakan bahwa dia beserta partainya mendukung penuh pemerintahan Presiden Joko Widodo. Bahkan, dia menyebut partainya merupakan pengusung awal Jokowi saat mencalonkan diri sebagai presiden pada 2014 lalu. ‘’Buat PKB, Presiden Jokowi adalah pemimpin tertinggi, harus dihormati dijaga dan dimuliakan,’’ kata Cak Imin. Menurut Cak Imin, partainya akan setia mengawal Jokowi dalam menjalankan roda pemerintahan. Termasuk dari sisi legislatif maupun eksekutif. Hal. 19 Sindir Jokowi
BPM/ant
SILATNAS - Presiden Jokowi bertemu para ulama dalam acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Ulama Rakyat bertajuk ‘’Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa’’ yang diadakan PKB, Sabtu (12/11) kemarin.
Demo Tolak Trump Makin Meluas
Miami Demo menolak Presiden terpilah AS Donald Trump berlanjut dan meluas ke mana-mana. Ribuan demonstran memadati Hollywood 101 Freeway memprotes terpilihnya Donald Trump dari Partai Republik sebagai Presiden Amerika Serikat. Demonstran penolak Don-
Tolak Mata Cangkul Impor PEMERINTAH hendak mengimpor ribuan mata cangkul dari Cina. Tentu berita ini mencengangkan berbagai kalangan, sebegitu parah industri pertanian kita sehingga untuk pengadaaan cangkul saja harus mengimpor. Kebijakan ini, menurut Dekan Fakultas Pertanian (FP) Universitas Dwijendra Dr. Ir. I Gede
Sedana, M.MA., bertentangan dengan kebijakan pemerintah untuk memandirikan sektor pertanian. Barangkali kondisi ini tak berpengaruh dengan petani kita di Bali, namun petani di luar Bali, katanya, bisa jadi masih sulit mendapatkan mata cangkul. ‘’Yang jelas ini membunuh kemandirian bangsa dalam penyediaan alat pertanian,’’ ujarnya. Anggota Komisi II DPRD Bali A.A. Ngurah Adhi Ardhana dikonfirmasi, Sabtu (12/11) kemarin, mempertanyakan mengapa pemerintah sampai mengimpor mata cangkul jauh-jauh dari Cina. Padahal, teknologi untuk membuat cangkul sejatinya sudah ada di tengah-tengah
masyarakat lokal. Di Bali sendiri, bahkan ada kelompok masyarakat pande yang memiliki kemampuan untuk menempa besi menjadi cangkul kualitas terbaik. ‘’Ada satu hal yang sebenarnya agak lucu, jadi bagaimana negara ini sebenarnya dipetakan. Seharusnya bisa diketahui dan direncanakan dengan sangat jelas oleh Bappenas, segala kebutuhan yang kita butuhkan. Termasuk soal cangkul,’’ ujarnya. Hal. 19 Investor Lokal
ald Trump juga berkumpul di beberapa kota besar AS, Sabtu (12/11) kemarin. Ribuan orang turun ke jalan di Miami, Atlanta, Philadelphia, New York, San Francisco, dan Portland, Oregon, menyuarakan kemarahan mereka terhadap Trump yang kerap menyampaikan retorika kampanye yang sangat keras
menyangkut imigran, muslim dan perempuan. Di Portland, negara bagian Oregon, polisi terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa yang menutup jalan utama di kota tersebut. Hal. 19 Dibubarkan
Serba Impor, di Mana Keberpihakan Pemerintah? KEBIJAKAN impor mata cangkul membuat pembangunan pertanian semakin miris. Mirisnya di mana bangsa Indonesia yang besar ini harus mengimpor mata cangkul sebanyak puluhan ribu unit dari Cina. Sejak awal para petani selalu bersenjatakan cangkul untuk pergi ke lahan pertaniannya baik di sawah maupun di kebun. Dalam pembangunan pertanian terlebih lagi yang berorienttasi pada agribisnis, keterkaitan atau integrasi antara industri hulu dengan pertanian dan juga dengan industri hilir adalah menjadi sesuatu yang mutlak. Kegiatan pertanian pada level produksi (on-farm), para petani sangat membutuhkan produk atau barang yang dihasilkan oleh industri hulu, seperti agro input sebagai sarana produksi dan alat serta mesin-mesin pertanian, termasuk cangkul. Ketersediaan sarana produksi seperti pupuk, pestisida dan lain sebagainya harus tersedia secara lokal dan sangat mudah untuk diakses, diperoleh oleh para petani guna mendukung kegiatan produksinya. Demikian juga halnya dengan alat-lata pertanian seperti cangkul yang harus dapat disediakan oleh industri penghasil cangkul. Patut dipertanyakan ke mana para produsen atau pengusaha
Oleh Dr. Ir. Gede Sedana, M.MA. cangkul tersebut? Jika mereka telah secara perlahan tidak bertahan dalam menjalankan usahanya, maka diperlukan beberapa faktor yang menyebabkannya. Dari aspek konsumen, sebenarnya potensi kebutuhan mata cangkul sangat besar bagi petani di Indonesia. Bahkan pelaku produsen cangkul terdahulu yang dikelola melalui industri rumah tangga (tukang pande) dapat menghasilkan mata cangkul yang bagus kualitasnya. Pemerintah sebagai regulator hendaknya memikirnya adanya dukungan untuk membangun industri pembuat mata cangkul, sehinggga mereka dapat memproduksi secara efisien. Hal. 19 Industri Hulu
Perlunya Rekayasa Kian Berkurang, Pande Besi di Bali Teknologi Pertanian Dulu Buat ’’Arit’’, Kini Bikin Taji Sabungan Ayam
UNTUK bisa menjadikan Badung mandiri, berbagai sektor kehidupan, baik sektor pariwisata, pertanian dan sektor lainnya harus dikolaborasikan. Sehingga kesejajaran pendapatan di semua lini kehidupan bisa dirasakan secara merata oleh masyarakat Badung. Sebab, selama lima tahun terakhir, sektor pariwisata di Badung hanya didominasi oleh pesatnya perkembangan pariwisata yang menyebabkan ketimpangan pendapatan di sektor pertanian. ‘’Untuk saat ini kami telah memfokuskan diri untuk menyelaraskan pertumbuhan sektor pertanian agar bisa sejalan dengan sektor pariwisata. Sehingga masyarakat Badung nantinya bisa menjadi petani yang mandiri dan bangga menjadi petani untuk menjadikan Badung yang mandiri,’’ ujar Bupati Badung Nyoman Giri Prasta dalam acara Talk Show ‘’Bangga Jadi Petani’’, Kamis (10/11) lalu di Puspem Badung. Untuk merealisasikan pertumbuhan sektor pertanian tersebut, selain telah menganggarkan APBD 2017 khusus untuk sektor pertanian, Pemkab Badung juga telah merancang berbagai rekayasa kebijakan. Hal. 19 Rekayasa Kebijakan
Jumlah warga Bangli yang menggeluti profesi sebagai pande besi kian langka. Kurangnya minat generasi muda untuk mewarisi usaha tradisional ini menjadi salah satu faktor utama menyusutnya jumlah pande besi saat ini.
DULU pande besi yang mengeluti pekerjaan membuat sarana pertanian di Bali bisa dikatakan menempati strata sosial yang tinggi. Nyaris warga pande ini setiap hari dijubeli oleh petani yang ingin mengasah arit (sabit), cangkul bahkan belakas. Jika petani tak punya pekerjaan penting di sawah, mereka pasti berdiskusi ke pande besi. Warga pande ini memiliki alat yang disebut perapen untuk proses pembuatan alat-alat pertanian dan senjata. Kini sejalan dengan perjalanan waktu, karya pande besi kian tergeserkan oleh
produk yang sama buatan luar Bali. Tak hanya itu gempuran produk perkakas dapur seperti belakas serta alat pertanian besi seperti sabit, cangkul buatan pabrik di pasaran turut membuat usaha pande besi kian terpinggirkan. Salah seorang pande besi di Banjar Pande, Kelurahan Kawan, Bangli, Nyoman Wardana, mengungkapkan seiring perkembangan zaman jumlah warga di kota Bangli yang menggeluti profesi sebagai pande besi kian berkurang. Hal. 19 Hanya Dua Orang
BPM/ina
PANDE - Seorang pande besi di Bangli sedang mengerjakan pesanan.