terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
12 HALAMAN
NOMOR 204 TAHUN KE 72
Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
Pengemban Pengamal Pancasila
jumat pon, 13 Maret 2020
balipost http://facebook.com/balipost
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Babi Mati di Bali Capai 3.045 Ekor
Lahan Khusus Kubur Babi
Tolak Evakuasi WNA Terduga Corona
Selama dua bulan, kasus kematian babi di Bali mencapai 3.045 ekor. Belum ada keterangan resmi terkait penyebab kematian ribuan babi milik peternak tersebut. Hal ini terungkap dalam rapat Komisi II DPRD Bali dengan Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Kamis (12/3) kemarin.
Kematian babi di Badung capai 1.074 ekor, sehingga perlu lahan khusus untuk penguburannya. Pemkab Badung akan menerjunkan tim apabila mendapatkan informasi ada kasus kematian babi. Tim akan mengangkut ke tempat penguburan. Tidak ada biaya untuk itu. BADUNG | HAL. 3
WNA yang dicurigai Covid-19 akhirnya diangkut kapal roro. Sebab, pengelola sejumlah boat cepat menolak mengangkutnya. Takut ketularan Corona.
DENPASAR | HAL. 2
KLUNGKUNG | HAL. 7
Bali Post/eka
KURSI PANTAI - Penurunan jumlah kunjungan wisatawan terjadi hampir di semua objek wisata di Bali, termasuk di Sanur. Nampak deretan kursi pantai yang kosong, Kamis (12/3) kemarin.
Isolasi Bali, Tunggu Arahan Pusat
Bali saat ini tidak lagi daerah yang menyandang predikat bebas dari kasus Covid-19. Pascakasus WNA yang positif dan meninggal dunia, telah merobohkan image Bali aman dari virus Corona. Namun, Bali sebagai kawasan tujuan wisata internasional, belum berani memutuskan apakah akan dilakukan isolasi atau penutupan sementara atau tidak. Hal ini menunggu perkembangan lebih lanjut.
OPINI
Corona Jangan Sampai Menginfeksi Pikiran
W
akil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati usai rapat koordinasi, Kamis (12/3) kemarin, mengatakan saat ini virus tersebut sudah ada di Bali. Hal terpenting saat ini langkah penanggulangan dan upaya yang akan dilakukan oleh pemerintah daerah. Hal. 11 Karyawan Hotel
Harian Bisnis Bali Naikkan Retribusi Dinilai Tak Sensitif Saat dunia pariwisata terpuruk akibat Corona, pungutan dan kenaikan retribusi yang dilakukan di Bangli memunculkan polemik karena dinilai tak sensitif. Apa yang harus dilakukan? www.bisnisbali.com
Harian DENPOST Warga Kanginan Olah Arak Warga Banjar Kanginan, Besan, Dawan, Klungkung, mengolah arak tradisional secara legal. Mereka pun berharap mampu memperluas pemasaran serta mendongkrak harga jual. www.denpost.id
Cok Ace Wakil Gubernur Bali
Ekonomi Diprediksi Ikut ’’Nyepi’’ Perlu Langkah ’’Out of The Box’’
Panudiana Kuhn
Pengamat ekonomi Prof. Gede Sri Darma, S.T., M.M., DBA. Mengatakan, Covid-19 yang terjadi di hampir 115 negara merupakan ancaman luar biasa bagi perekonomian dunia. Ibaratnya, dunia saat ini mengalami ‘’Nyepi’’ dalam beberapa bulan ke depan. Oleh karena itu, perlu terobosan cerdas yang belum pernah dilaksanakan. Misalnya pemerintah sangat diharapkan bisa memberikan talangan kepada perusahaan kecil yang terdampak Covid-19. Dan bagi perusahaan besar harus menggunakan keuntungan sebel-
umnya untuk bisa menggaji karyawannya. ‘’Ya, bagi mereka yang memiliki laba sebelumnya, bolehlah meminjam laba itu dulu untuk membayar karyawan. Sangat tidak elok kalau karyawan dirumahkan, karena mereka juga harus diperhatikan di tengah tidak produktifnya perusahaan,’’ ujar Prof. Sri Darma, Kamis (12/3) kemarin. Sementara itu, untuk tetap menjaga ketahanan ekonomi Bali, Prof. Sri Darma berharap agar pemerintah pusat dan daerah tetap bersinergi, terutama agar tidak terjadi inflasi di Bali. ‘’Fundamental ekonomi Indonesia yang begitu bagus sebelumnya harus kita selamatkan dengan cara membantu mereka (daerah) yang kurang mampu, sehingga roda ekonomi yang berhenti sementara tetapi kenikmatan tetap dirasakan oleh masyarakat,’’ tandas Direktur Undiknas Graduate School (UGS) ini. Hal. 11 Ada Hunian
PEMERINTAH diharapkan melakukan pembatasan ruang gerak virus Corona atau Covid-19. Pemerintah daerah khsusunya Bali harus lebih terbuka mengenai segala informasi yang harus diterima oleh masyarakat, selama itu masih
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dr. I Nyoman Bagiastra, S.H., M.H., akademisi dan penggiat hukum kesehatan masyarakat Fakultas Hukum Universitas Udayana mengatakan, sampai ada kasus
Covid-19 dengan korbannya meninggal, kalau merujuk ketentuan regulasi kesehatan memang sedikit terlambat. Namun, dalam hal ini tentu tidak ada kata terlambat. Hal. 11 Cegah Penyebaran
VIRUS Corona atau Covid-19 di Indonesia nampak makin memburuk. Ini berarti akan memburuk pula kondisi ekonomi, terutama Bali yang menggantungkan diri dari pariwisata. Lalu, bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan pemerintah agar ketahanan ekonomi Bali tetap terjaga?
Oleh: Putu Rumawan Salain Pembangunan Bali sejak beberapa dekade ini sangat berharap atau bergantung pada industri pariwisata. Kini kunjungan wisatawan menurun drastis karena terjangkitnya virus Corona yang mematikan. Pariwisata di Bali mengalami gangguan bukan kali ini saja, namun telah berkali-kali, sejak Bom Bali sampai dengan erupsi Gunung Agung. Berbagai daya dan upaya dilakukan untuk memulihkan keterpurukan perekonomian di Bali. Satu hal yang dijaga adalah bahwa jangan sampai pikiran kita ikut terinfeksi, sehingga mampu secara bersama-sama menanggulangi bencana yang tidak kota ketahui berkahirnya. Bedanya kali ini penyebabnya adalah virus yang telah menyebar hampir ke seluruh dunia, termasuk Indonesia, tidak tampak oleh mata serta agak sulit dideteksi karena masa inkubasinya dua minggu dan manusia salah satu media penyebarnya. Sampai dengan saat ini di bandara sebagai tempat lalu-lalangnya wisatawan ataupun di tempat-tempat publik diupayakan mendeteksi melalui pengukuran suhu tubuh dengan alat heat scanner, di Korea Selatan penduduknya dipetik dari usapan lendir dari mulut mereka. Akibatnya beberapa negara menunda penerbangan ke beberapa negara lainnya dan itu berarti terjadi penundaan bepergian. Contohnya di Tanah Air terjadi perjalanan umroh yang ditunda, acara ASEAN Summit yang rencananya akan dihadiri oleh Presiden Jokowi di Las Vegas pada medio bulan Maret tahun ini diundurkan karena kekhawatiran terhadap penyebaran virus Corona. Demikian pula terjadi pemeriksaan yang ketat pada kapal-kapal pesiar, sampai dengan penundaan jadwal pemberangkatan. Bahkan terjadi juga stop impor buah, makanan, pakaian bekas, dan sebagainya yang berasal dari negara yang terjangkit virus Corona tanpa terkecuali. Hal. 11 Harga Pangan
”Kami masih menunggu perkembangan lebih lanjut, karena Bali merupakan daerah tujuan wisata internasional.”
Gede Sri Darma
Batasi Ruang Gerak Covid-19
Dua Perawat RSUP Sanglah Masuk Pengawasan Covid-19 DUA perawat di Ruang Isolasi Nusa Indah RS Sanglah yang memiliki riwayat kontak dengan pasien dalam pengawasan Corona, kini ikut menjadi pasien dalam pengawasan virus Corona (Covid-19). Hal itu diungkapkan Dirut RSUP Sanglah dr. I Wayan Sudana, Kamis (12/3) kemarin. Menurutnya, kedua perawat tersebut diduga kelelahan saat merawat pasien di ruang isolasi, sehingga mereka akhirnya menderita sakit demam dan batuk. ‘’Kita masukkan dalam p e r -
awatan pengawasan karena punya riwayat melayani di sana (ruang isolasi),’’ ujarnya. Dijelaskan Sudana, pasien di ruang isolasi RSUP Sanglah terus bertambah. Awalnya hanya disediakan enam ruangan. Namun karena sudah penuh, kemudian melakukan penambahan sehingga saat ini ada 18 ruangan. ‘’Dengan perkembangan pasien, kita memerlukan tenaga ekstra, karena tim medis terbatas,’’ jelasnya. Menurutnya, saat ini hanya ada 20 perawat yang bertugas di ruang isolasi RSUP Sanglah. Mengingat bertambahnya pasien, pihaknya membutuhkan tambahan 16 perawat lagi. Hal. 11 Suami WNA
Nangun Sat Kerthi Loka Bali Desa Adat Semarapura Berdayakan Pasraman SETIAP desa adat di Bali punya cara tersendiri dalam melestarikan tradisi budayanya selaras dengan visi Gubernur Bali ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’. Seperti di Desa Adat Semarapura, terus berupaya menata desa adat, melalui program yang menyentuh kepentingan parahyangan, palemahan dan pawongan. Salah satunya dengan memberdayakan pasraman. Bendesa Adat Semarapura Wayan Budarsana, Kamis (12/3) kemarin, mengatakan Desa Adat Semarapura mewilayahi hampir seluruh Kota
Semarapura. Wewidangan-nya mewilayahi empat kelurahan dan 14 banjar adat. Melalui pelaksanaan program ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’ ini, prajuru desa adat kini dapat melakukan pembinaan lebih jauh kepada krama desa adat untuk meningkatkan pelaksanaan tradisi budaya Bali. Menurutnya, krama desa adat harus kembali pada jati dirinya sebagai manusia Bali. Eling dengan budaya dan tradisi adiluhung para leluhur. Ini dilakukan dengan berbagai cara, seperti membina sekaa pesantian dan sekaa kesenian sebunan. Pada bidang parahy-
angan mendata semua pura yang ada di Desa Adat Semarapura. Kemudian melakukan pembinaan lebih lanjut terhadap keberadaan tari sakral, seperti tari sakral Pasraman. Tari sakral ini ditarikan saat ada piodalan di pura. Di samping tari wali seperti Tari Rejang Dewa maupun Rejang Renteng. Proses pembinaan untuk seluruh program itu sudah dilakukan ke seluruh banjar adat, walaupun baru tujuh bulan dipilih menjadi bendesa. Di mana tujuan besarnya agar mampu melestarikan desa adat. Hal. 11 Pelestarian Desa Adat
Sekaa pesantian saat pelaksanaan kegiatan Bulan Bahasa Bali.