Edisi 12 Juni 2011 | Balipost.com

Page 1

TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000

MINGGU UMANIS, 12 JUNI 2011

Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila

20 HALAMAN NOMOR 290 TAHUN KE 63 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

Pawai PKB XXXIII

Tanpa Partisipan Asing Denpasar (Bali Post) Hari kedua pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) XXXIII, Sabtu (11/6) kemarin, disemarakkan dengan pawai yang melibatkan 10 ribu seniman dari sembilan kabupaten/kota se-Bali dan dua partisipan luar daerah. Pelepasan peserta pawai ditandai dengan pemukulan gong beri oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang didampingi Ketua DPRD Bali A.A. Ngurah Oka Ratmadi dan Kadis Kebudayaan Bali I Ketut Suastika. Suara keras menggelegar gong beri yang diduga berasal dari daratan Cina dan telah beradaptasi selama ratusan tahun sebagai musik ritual serta kehadirannya telah memperkaya khazanah musik Bali ini diharapkan mampu memacu semangat multikultur dan kreativitas para seniman Bali untuk senantiasa melahirkan karya-karya baru. Berbeda dengan pelaksanaan pawai tahun-tahun sebelumnya, pawai PKB tahun ini relatif kering partisipan luar Bali. Partisipan luar Bali yang menyemarakkan pawai PKB hanya duta dari Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat. Sedangkan duta dari Universitas Sultan Idris Malaysia yang merupakan satu-satunya partisipan luar negeri yang terdaftar dalam list peserta pawai urung tampil sehingga pawai PKB kemarin praktis tanpa partisipan luar negeri. Hal.19 Permainan Kendang

BPM/eka

GEBUG ENDE - Tari tradisional Gebug Ende dari Seraya Karangasem saat beraksi pada pawai PKB XXXIII.

Gubernur Langsung Kritik PKB Denpasar (Bali Post) Pesta Kesenian Bali (PKB) XXXIII baru berjalan dua hari, Gubernur Bali Made Mangku Pastika langsung mengkritik prasarana pendukung pergelaran saat pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) XXXIII masih banyak kekurangan. Khususnya, pada tata lampu dan sound system sehingga pergelaran yang sejatinya berkualitas tinggi itu menjadi berkurang nilainya alias tidak berakhir dengan klimaks yang menggetarkan. ‘’Saya akui, tata lampu dan sound system pada pembukaan PKB XXXIII yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan duta besar negara-negara sahabat serta undangan lainnya, Jumat (10/6) malam, sangat kurang mendukung. Tidak optimal,” kata Mangku Pastika seusai menyaksikan pawai PKB XXXIII di depan Gedung Jaya Sabha, Denpasar, Sabtu (11/6) kemarin. Mangku Pastika menegaskan, segala kekurangan dalam

JAGAT BALI

tata lampu dan sound system secepatnya harus diperbaiki agar tidak mengecewakan undangan maupun masyarakat yang menonton pergelaran tersebut. Diakuinya, kualitas tata lampu dan sound system saat pembukaan PKB XXXIII yang diakhiri dengan pergelaran sendratari kolosal Bhisma Dewabharata masih jauh dari harapan. “Suaranya kurang bagus dan noise lagi. Begitu pula saat pementasan kesenian sendratari, tata lampunya kurang bagus,” katanya

mengkritisi. Bukan hanya acara pembukaan yang dikritisi Mangku Pastika. Menurut mantan Kapolda Bali ini, sound system saat pawai PKB XXXIII juga kurang mendukung. Seharusnya, peralatan sound system itu diperbanyak agar kesan pementasannya lebih semarak dan megah. Pergelaran dalam pawai tadi kurang terdengar oleh warga yang menonton. Makanya, penonton merangsek sampai ke arena panggung kehormatan.

Koruptor Kembali Bukan karena Dipaksa BPM/ole

Pura Pucak Bukit Sinunggal

Pucak Bukit Sinunggal

Sungsungan Raja-raja MEMASUKI Pura Pucak Bukit Sinunggal di Desa Tajun Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, seakan masuk ke dalam dunia maya tetapi nyata. Jangankan berdoa, bahkan duduk saja di areal pura itu kita seolah dilambungkan ke alam Dewa-Dewi. Tidak ada kebisingan. Kecuali suara burung bersahutan dan tentu saja desir angin yang amat sejuk. Sekeliling pemandangan hanya tampak kerindangan hutan. Bahkan, pelinggih dan lantai yang diliputi lumut dan pakis halus pun menebarkan bau pohon sekaligus hawa magis yang merasuk hingga ke ruang paling suci di dalam tubuh kita. Jadi, tidak keliru jika Pura Pucak Bukit Sinunggal disebut sebagai salah satu puncak dari sungsungan raja-raja. Sebelum tahun 914 Masehi, pura ini memang menjadi milik raja yang dipuja masyarakat Bali Utara pada zaman itu. Di dalam prasasti Hyang Bukit Tunggal juga disebutkan bahwa pura ini memang disungsung oleh raja raja dari seluruh Bali. Kini, raja-raja pada zaman modern, semacam Bupati dan Gubernur seringkali datang ke Pura Pucak Bukit Sinunggal. Hal.19 Doa Pemimpin

Jakarta (Bali Post) Indonesia Corruption Watch atau ICW mencatat dalam sepuluh tahun terakhir ada 45 koruptor yang melarikan diri ke luar negeri. Sebanyak dua puluh di antaranya melarikan diri ke Singapura, kata Wakil Koordinator ICW, Emerson Yuntho, pada diskusi “Polemik: Koruptor Ngeloyor Negara Tekor” di

Jakarta, Sabtu (11/6) kemarin. Menurut dia, Singapura adalah salah satu negara tujuan dari para koruptor di Indonesia yang melarikan diri ke luar negeri, karena memiliki beberapa nilai lebih. Pertimbanganya, kata dia, Singapura secara geografis masih dekat dengan Indoneia, sehingga koruptor yang sudah melarikan diri ke

Singapura masih bisa mengatur bisnisnya dari Singapura serta pemerintah Singapura belum ada perjanjian ekstradisi dengan pemerintah Indonesia. “Koruptor yang sudah dicekal dan berada di Singapura, biasanya orang dari Indonesia,” katanya. Hal.19 Kasus Gayus

Saat Perpisahan

Ratusan Siswa SD 2 Pendem Keracunan

BPM/sur

KERACUNAN - Ruang IRD RSU Negara, Sabtu (11/6) kemarin, dipadati puluhan siswa SD 2 Pendem yang keracunan nasi bungkus.

Negara (Bali Post) Ratusan siswa SD 2 Pendem Sabtu (11/6) kemarin, mengalami muntah-muntah dan kepala pusing hingga lemas. Diduga mereka keracunan nasi bungkus yang dikonsumsi seluruh siswanya usai pentas kenaikan kelas dan perpisahan kelas VI. Sejumlah siswa ada yang menjalani rawat inap ada yang rawat jalan. Hingga kemarin sore pukul 17.00 wita, tercatat lebih dari 20 anak mendapatkan perawatan intensif di IRD RSUD Negara. Hal.19 Keluarkan Lendir

Uang Nasabah KKM Ludes

Penyelesaian Hukum pun ”Saru Gremeng’’ Pascadigerebek polisi pada Jumat (20/2) dua tahun lalu, Koperasi Karangasem Membangun (KKM) benar-benar ambruk. Sekitar Rp 550 miliar uang nasabah tak jelas.

KINI tak kurang 50 ribu nasabah menderita karena sebagian besar uangnya tak bisa ditarik lagi. Di pihak lain, penanganan penyidik oleh Mapolda Bali terhadap pokok perkara dugaan tindak pidana pelanggaran terhadap UU Perbankan pasal 46 yang disangkakan kepada mantan bos dan bos KKM I Gede Putu Kertia, S.E. dan Nengah Wijanegara, S.E., sampai kini juga tak jelas alias saru gremeng. Penyidik Mapolda Bali sampai kini juga belum mampu melengkapi berita acara pemeriksaan (BAP) terhadap tersangka Kertia dan Wijanegara. Belakangan kasus hukum

baik pidana maupun perdata juga kian menyeruak dan tambah pelik. Setelah lama penyidik Polda tak mampu melengkapi BAP sehingga belum juga dinyatakan lengkap (P21) oleh jaksa di Kejati Bali, Kertia melakukan praperadilan terhadap kepolisian yakni Kapolda Bali, Kapolres Karangasem. Meski Kertia dikalahkan dalam praperadilan itu, toh sampai kini juga BAP-nya belum lengkap. Saat itu, Kertia dengan gugatan praperadilan berharap statusnya jelas menjadi tersangka dan itu berarti kasusnya dilanjutkan, atau dinyatakan SP3. Hal.19 Dilepas

BPM/bud

SEPI - Gedung kantor pusat KKM (trading center) seharihari sepi.

Seharusnya, alat pengeras suara itu lebih banyak lagi dipasang,” katanya dan menambahkan, pada PKB tahun depan speaker harus diletakkan di sudut-sudut lokasi acara sehingga gebyarnya bisa didengar di seluruh penjuru. Lebih lanjut, Gubernur Mangku Pastika juga mengkritisi pembawa acara (MC) yang mengomentari pementasan yang dinilainya kaku dan sangat terpaku pada teks sinopsis materi pawai dari duta kabupaten/ kota serta peserta dari luar Bali tersebut. Menurut dia, pembawa acara sebelum pementasan pawai seharusnya mempersiapkan bahan-bahan yang lebih banyak sehingga tidak terpaku seratus persen pada sinopsis. Hal.19 Kelihatan Kaku

”Tata lampu dan sound system kurang bagus. Pawai terkesan belepotan, penonton berdesakdesakan sampai di depan panggung sehingga para penari agak terganggu,’’

Kasus Nunun

PKS Salahkan KPK Jakarta (Bali Post) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyalahkan KPK untuk menjemput Nunun. Adang Daradjatun tak bisa dipidana hanya karena tidak mau menjemput istrinya, Nunun Nurbaeti, yang tengah berada di Kamboja. PKS menilai KPK yang seharusnya menjemput Nunun di Kamboja. “Ya lucu aja, mana bisa dipidana. Sejak kapan KPK menetapkan seorang tersangka lalu suaminya dikenakan tugas memulangkan. Itu kan tugasnya KPK,” ujar Wasekjen PKS, Mahfudz Siddik, Sabtu (11/6) kemarin. Hal ini disampaikan Mahfudz menanggapi pernyataan Sekretaris Satgas Antimafia, Denny Indrayana, yang menyebutkan Adang bisa dipidana jika menutupi keberadaan Nunun. Hal.19 Melindungi Nunun


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.