Edisi 12 Mei 2018 | Balipost.com

Page 1

16 HALAMAN

NOMOR 251 TAHUN KE 70

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (170 rb Like) http://facebook.com/balipost

Pengemban Pengamal Pancasila

SABTU PAING, 12 mei 2018

@balipostcom (6.000 Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418

Bantuan Rp 500 Juta Per Desa Pakraman Sangat Rasional Kebijakan Strategis Pemda Tak Bisa Diputuskan Hanya Melalui Satu Jalur

MASSA - Ribuan massa yang notabenea warga desa pakraman memadati kampanye Mantra-Kerta di GOR Nusa Penida, Klungkung, Selasa (8/5).

KOMITMEN pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta), untuk meningkatkan bantuan kepada desa pakraman di seluruh Bali menjadi Rp 500 juta per desa pakraman setiap tahun merupakan komitmen yang sangat realistis dan rasional. Oleh karena pembangunan Bali di segala aspek dilandasi dan dijiwai oleh budaya. Penilaian itu dilontarkan Wakil Ketua DPRD Bali Dr. I Nyoman Sugawa Korry, S.E., M.M., Ak.CA. kepada wartawan di Denpasar, Jumat (11/5) kemarinDi sisi lain, menurut Koordinator Badan Anggaran DPRD Bali

Merapi Erupsi

Adi Sutjipto Ditutup 4 Jam

Bali Post/ant

MERAPI - Kondisi Gunung Merapi saat terjadi letusan freatik, Jumat (11/5) kemarin. Gunung Merapi meletus freatik pada Jumat pukul 07.45 WIB dengan menyemburkan material vulkanik setinggi 5.500 meter. Yogyakarta (Bali Post) – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyatakan letusan freatik yang terjadi di Gunung Merapi, Jumat (11/5) pagi kemarin, dipicu oleh tekanan dari akumulasi gas dan uap air yang mendorong material vulkanik sisa erupsi 2010. ‘’Uap air dan gas terakumulasi kemudian mendobrak sisa material yang ada di dalam Gunung Merapi,’’ kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida di Kantor BPPTKG Yogyakarta, Jumat kemarin. Menurut Hanik, letusan freatik yang memicu kepulan asap tebal setinggi 5,5 kilometer dari Gunung Merapi itu hanya terjadi selama 5 menit dengan suhu udara mencapai di puncak gunung mencapai 80-90 derajat Celsius sejak terpantau muncul pada pukul 07.40 WIB. ‘’Asapnya berwarna putih karena yang diembuskan berupa uap air dan abu. Abu itu karena adanya material-material lama yang terdorong adanya gas dari dalam tadi,’’ katanya. Setelah letusan freatik pada Jumat pagi, Hanik memperkirakan tidak akan ada letusan atau erupsi susulan. Menurutnya, saat ini suhu udara di Puncak Gunung Merapi telah kembali normal pada posisi 40-50 derajat Celsius. ‘’Setelah ini tidak ada tahapan apa-apa, sudah tenang dan tidak ada erupsi susulan,’’ katanya. Letusan feratif Gunung Merapi menimbulkan hujan abu di sejumlah lokasi. Hujan abu itu menyebabkan Bandara Adi Sutjipto ditutup. Penutupan sejak pukul 10.25 WIB. Bandara dibuka kembali pukul pukul 14.17 WIB. ‘’Operasional penerbangan sudah berjalan normal kembali sesuai dengan NOTAM B3568/18 yaitu pada pukul 14.17 WIB,’’ kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Adi Sutjipto Yogyakarta Agus Pandu Purnama. Agus mengatakan sebelumnya dilakukan runway closed pada pukul 10.25 WIB sampai 11.10 WIB yang dilanjutkan pada pukul 11.10 WIB sampai 11.40 WIB berdasarkan NOTAM B3565/18. ‘’”Penutupan landasan siang ini dilakukan karena adanya dampak hujan abu vulkanik akibat erupsi freatik Gunung Merapi yang terjadi pada pukul 07.40 WIB,’’ katanya. (ant)

ini, kalau kita bicara tentang kebijakan pembangunan dan perlindungan budaya Bali, jantung pertahanannya ada di desa pakraman itu sendiri. Dikaji dari sisi kemampuan APBD Bali untuk mengalokasikan anggaran Rp 500 juta per desa pakraman sangat memungkinkan. Karena anggaran tahun-tahun yang akan datang sudah tidak diwajibkan lagi mengalokasikan anggaran untuk KPUD, Bawaslu dan anggaran keamanan untuk pilkada (sekitar Rp 250 miliar) dan anggaran pembangunan prioritas seperti pembangunan RS Bali Mandara dan teknologi penunjangnya (sekitar Rp 200 miliar). ‘’Dari sisi perintah undang-

undang yang lebih tinggi seperti UU 23/2014, komitmen pembangunan dan perlindungan desa pakraman melalui perkuatan anggaran sangat diharapkan, karena semangat otonomi daerah adalah tumbuhnya kreativitas untuk peningkatan kesejahteraan dan peningkatan pelayanan masyarakat serta kreativitas berbasis kearifan lokal. Desa pakraman adalah kearifan lokal yang sudah diakui di tingkat nasional dan internasional,’’ tegas Sugawa Korry. Ditinjau dari aspek implementasi kebijakan nasional yakni Nawacita, Sugawa menilai perkuatan anggaran desa pakraman sejalan dengan salah satu kebijakan Nawacita yaitu pembangu-

kebijakan strategis harus diputuskan melalui kesepakatan dua jalur, tidak bisa diputuskan hanya melalui satu jalur,’’ kata Sugawa Korry. Selanjutnya, kalau dilihat dukungan kekuatan politik di DPRD Bali dalam rangka mewujudkan kebijakan peningkatan anggaran sebesar Rp 500 juta melalui APBD Bali, sangat kuat. Paslon Mantra-Kerta didukung oleh partai-partai anggota Koalisi Rakyat Bali (KRB) dengan kekuatan anggota fraksi sebesar 29 anggota dari 55 anggota. Sudah tentu kebijakan Mantra-Kerta sangat realistis dan rasional,’’ tandas Sugawa. Hal. 15 Kontrak Politik

Strategi Kuasai Mako Brimob

Listrik Dimatikan, Makanan Tak Diberikan

TRAGEDI penyanderaan di Mako Brimob, Kelapa Dua, berakhir tanpa korban. Semua napi teroris dan sandera Bripka Iwan Sarjana selamat. Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko mengungkap strategi kepolisian untuk menguasai Mako Brimob pascaterjadi kericuhan antara para narapidana terorisme dan polisi.

Menurut Moeldoko, ada dua pilihan dalam pembebasan sandera. Serbuan langsung atau intention. Dalam serbuan langsung pasti dikalkulasi keuntungankerugiannya. Sebab, masih ada satu anggota Brimob yang disandera di dalam Mako Brimob. ‘’Maka dilakukan intention dengan negosiasi dengan listrik dimatikan, makanan tidak diberikan. Setelah malam ada keluhan dari mereka dan akhirnya yang satu (anggota Brimob) dilepas, mereka akhirnya menyerah,’’ tambah Moeldoko. Tetapi tidak semua narapidana terorisme menyerah. Karena masih ada 10 orang yang melakukan perlawanan. ‘’Masih ada 10 yang tertinggal, yang kita ikuti di CCTV, di situ dikeluarkan perintah melakukan serbuan. Kemarin ada ledakan-ledakan itu serbuan, lalu yang 10 menyerah. Kenapa tidak dihabisi? karena ada Convention Geneva kalau lawan sudah menyerah tidak boleh dibunuh, tidak boleh dihabisi, langkah-langkahnya seperti itu semua selesai dan tidak ada korban lagi saat itu,’’ ungkap Moeldoko. Ia pun meminta agar masyarakat tidak bingung dan mempertanyakan strategi yang diambil oleh pihak Mako Brimob. ‘’Saya perlu jelaskan agar jangan sampai ada kebingungan kok begini? Kenapa perlu waktu dan tertutup dari awal? Karena ini persoalan tactical yang tidak boleh diobral dan disampaikan agar perencanaan tidak keluar,’’ tegas Moeldoko. Seperti diketahui, kerusuhan di Mako Brimob terjadi Selasa (8/5) malam. Kamis (10/5) dini hari baru berhasil dikendalikan. Ada lima orang polisi gugur dan satu teroris tewas. (ant)

BARANG BAWAAN - Petugas memeriksa barang bawaan seseorang di depan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Jumat (11/5) kemarin.

Anggota Brimob Ditusuk Jakarta (Bali Post) – Anggota Intel Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Brigadir Kepala (Bripka) Polisi Marhum Frenje, menjadi korban penusukan yang dilakukan seseorang tidak dikenal. Marhum meninggal dalam peristiwa itu. ‘’Peristiwanya Jumat dini hari,’’ kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono, di Jakarta, Jumat (11/5) kemarin. Argo menuturkan kejadian tersebut terjadi di sekitar Markas Komando Brimob Polri Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat pada Jumat dini hari. Kejadian berawal ketika Bripka Marhum mencurigai seseorang yang tidak dikenal berada di depan Rumah Sakit Bhayangkara Brimob Kelapa Dua. Anggota Brimob itu mengamati

Tito Karnavian

Pertanian Bali ’’Jalan di Tempat’’

Kesenjangan Kota-Desa Makin Melebar Kesenjangan ekonomi makin lebar antara penduduk desa dan kota di Bali. Ini tak lepas dari perbedaan sektor ekonomi yang menjadi tumpuan. Penduduk di desa lebih bertumpu pada sektor pertanian. Sementara di kota dapat mengandalkan sektor jasa terutama pariwisata. Masih terjadinya kesenjangan, menunjukkan bahwa pertanian di Bali jalan di tempat, bahkan mungkin mengalami kemunduran. Salah satu hal mendasar yang menjadi penyebab masih stagnannya pertanian adalah soal tata niaga, belum adanya jiwa wirausaha dan rendahnya kecerdasan di kalangan petani Bali. Selain itu perhatian pemerintah juga dinilai belum benar-benar serius. Demikian pendapat Guru Besar dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana Prof. Dr. Ir. I Nyoman Sucipta, M.P. dan Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Udayana Prof. Dr. Ir. I Wayan Windia, S.U. Sucipta dan Windia mengakui upaya untuk pengembangan pertanian sudah terus dilakukan. Hanya, Windia menilai upaya pemerintah belumlah benar-benar serius. ‘’Kebijakan pemerintah belum memihak pada pertanian dan subak seperti halnya pada masa orde baru,’’ kata Windia. Kedua guru besar ini sepakat bahwa saat ini sektor pertanian

nan dari desa. Selanjutnya, apakah secara politik kebijakan tersebut didukung oleh kekuatan politik di Bali? Sugawa menegaskan, jika dicermati secara mendalam, kebijakan pembangunan di tingkat provinsi, kabupaten dan kota dibahas oleh unsur pemerintahan daerah yaitu gubernur dengan DPRD provinsi di tingkat provinsi dan bupati/wali kota dengan DPRD kabupaten/kota di tingkat kabupaten/kota. Sesuai Pasal 57 UU No.23/2014, menurut Sugawa, penyelenggara Pemerintahan Daerah provinsi dan kabupaten/kota terdiri atas kepala daerah dan DPRD dibantu oleh perangkat daerah. ‘’Artinya, kebijakan APBD sebagai salah satu

belum mampu berkontribusi bagi pengurangan kemiskinan. Bahkan sektor pertanian telah menjadi bagian dari kemiskinan struktural. Sucipta lebih menitikberatkan soal masalah petani akibat dari kacaunya tata niaga produk pertanian. ‘’Ketika kita bicara realita, hampir semua komoditas pertanian saat panen raya harga turun, sehingga petani tidak jadi untung alias buntung,’’ kata Sucipta. Windia menyebutkan bahwa penghasilan petani sekarang sangatlah minim. Satu hektar sawah, kata Windia, hanya memberikan pendapatan bersih sekitar

Rp 4 juta. ‘’Nyaris sama dengan income pengemis, gelandangan, tukang ojek dan pengamen,’’ kata Windia. Lemahnya pendapatan petani ini, menurut Sucipta, jika dicarikan akar masalahnya lagi, karena petani kurang pengetahuan tentang nilai tambah, manajemen pertanian, jiwa kewirausahaan serta jejaring yang sangat perlu diberikan bekal kepada petani. Ekonomi Bali perlahan-lahan pulih. Triwulan I 2018, ekonomi Bali tumbuh 5,68 persen dibandingkan triwulan I 2017. Dibandingkan triwulan IV 2017, ekonomi Bali hanya tumbuh 0,09 persen. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho mengatakan, ekonomi Bali yang selalu tumbuh di atas nasional, nyatanya belum memberikan kesejahteraan pada masyarakat. Skala gini rasio adalah 0-1. Sementara gini rasio Bali sebagai indikator ketimpangan berada 0,38, mendekati 0. Ini berarti, kesenjangan di Bali tidak terlalu lebar. Hal. 15 Kabupaten Karangasem

PERTUMBUHAN EKONOMI 6,03%

Triwulan I 2016

6,24%

Triwulan II 2017

5,68%

Triwulan III 2018

KEMISKINAN TERTINGGI *Orang

37.847

27.023

Karangasem Buleleng

selama dua jam kemudian membawa pria itu menggunakan sepeda motor ke Kantor Satuan Intelkam Brimob. Selanjutnya, pelaku itu menusuk Bripka Marhum pada bagian perut sebelah kanan ketika sampai di Kantor Satuan Intel Brimob. Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian memerintahkan seluruh anggota kepolisian meningkatkan pengamanan terkait sejumlah aksi jaringan teroris. ‘’Pimpinan Polri sudah memerintahkan kepada seluruh jajaran agar meningkatkan pengamanan,’’ kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Polisi Setyo Wasisto di Jakarta, Jumat kemarin. Setyo mengatakan kepolisian juga memantau informasi terkait dugaan rencana penyerangan terhadap anggota Polri. (ant)

Semakin Langka ORANG Bali yang menjadi petani di masa depan akan semakin langka. Makin rendahnya penghasilan menjadi faktor utama. Sebagai gambaran, seorang petani yang memiliki lahan 15 are hanya menghasilkan keuntungan Rp 1.880.000. Ini berarti per are petani hanya meraup untung bersih Rp 125 ribu. Data penghasilan petani ini diungkapkan salah satu peneliti di pusat penelitian Universitas Warmadewa (Warmadewa Research Centre) Dr. I Ketut Darma, M.Si. ‘’Penghasilan petani sangatlah kecil bahkan bisa dikatakan merugi,’’ katanya. Tidak mengherankan jika pekerjaan petani kini mulai ditinggalkan. Dalam penelitiannya, Darma menemukan fakta bahwa usia mereka yang bekerja sebagai petani didominasi oleh mereka yang berusia di atas 50 tahun. Persentasenya mencapai angka 60,49 persen. Sementara petani yang berusia di bawah 40 tahun hanya 13,71 persen. Kondisi ini sangatlah realitis mengingat demikian rendahnya penghasilan menjadi petani. Dampak jangka panjang dari lemahnya pertanian adalah tingginya tingkat alih fungsi lahan. Petani yang tidak lagi melihat ada keuntungan dan pajak tanah yang tinggi akan membuat petani menjual lahannya. Diperlukan upaya yang benar-benar serius untuk menanggulangi alih fungsi lahan. ‘’Jadi perlu dibuat kesepakatan di antara subak, desa pakraman dan desa dinas dalam hal larangan pembelian tanah sawah untuk kepentingan di luar pertanian,”’’ kata Darma. (ata)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.