16 HALAMAN
NOMOR 227 TAHUN KE 71
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
Bali Post
balipost http://facebook.com/balipost
SEJAK 1948
Pengemban Pengamal Pancasila
jumat paing, 12 april 2019
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
Bali Perlu Ditata Kembali Secara Fundamental dan Komprehensif
FOTO BERSAMA - Gubernur Bali Wayan Koster (tengah) berfoto bersama dengan Rektor Unud dan seluruh civitas akademika Unud usai sosialisasi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, Kamis (11/4) kemarin, di Gedung Widya Saba Kampus Unud.
Surat Suara Tercoblos di Malaysia Rugikan Jokowi-Ma’ruf Amin Depok (Bali Post) – Calon presiden petahana Joko Widodo mempersilakan pihak mana pun untuk melaporkan ke Bawaslu jika terbukti ada pelanggaran, termasuk dugaan adanya surat suara yang telah tercoblos di Malaysia. ‘’Ya, dicek sajalah, kalau itu benar dan itu merupakan pelanggaran laporkan saja ke Bawaslu,’’ kata Joko Widodo, Kamis (11/4) kemarin. Menurut capres nomor urut 01 itu, mekanisme pelaporan jika terjadi pelanggaran dalam pelaksanaan pemilu sudah sangat jelas. Dengan begitu, ia mengimbau semua pihak agar tidak memperkeruh suasana dengan isu-isu yang meresahkan menjelang pesta demokrasi pada 17 April 2019. ‘’Mekanismenya jelas kok, enggak usah diangkat isu-isu yang enggak jelas,’’ ucap Jokowi. Sementara itu, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin Malaysia telah melakukan pengecekan di lapangan terkait dugaan tindak kriminal pencoblosan surat suara secara sengaja di wilayah Bangi, Selangor, Malaysia. ‘’Kami terkejut mendengar berita yang tersebar bahwa ada oknum yang melakukan tindakan kriminal terkait pencoblosan kertas suara secara sengaja di wilayah Bangi, Selangor, Malaysia,’’ ujar Sekretaris TKN Malaysia Dato M. Zainul Arifin di Kuala Lumpur, Kamis kemarin. Dia mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan laporan terkait kejadian tersebut dan sudah menurunkan tim ke lapangan. ‘’Memang benar kami mendapat laporan terkait kejadian tersebut dan tim kami mengecek di lapangan memang benar adanya kertas suara di tempat tersebut. Hanya sangat disayangkan pada saat penggerebekan oknum yang melakukan lari dan tidak tertangkap,’’ katanya. Meski demikian, ujar Sekretaris PPP Malaysia ini, perlu ditelusuri apakah kertas itu betul-betul kertas suara dari KPU atau ada oknum yang sengaja merugikan pihak pasangan 01 Jokowi-Ma’ruf Amin karena semua dugaan kertas suara tercoblos mengarah kepada pasangan 01. ‘’Dengan jumlah puluhan ribu sangat banyak dan rumit kalau dilakukan orang per orang. Kami TKN Malaysia segera akan mengadakan rapat koalisi 01 pada sore ini untuk menyikapi masalah ini dan segera memberi pernyataan sikap terkait ini,’’ katanya. Sebelumnya, anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Fritz Edward Siregar mengatakan bahwa Bawaslu telah menemukan adanya pelanggaran dalam pemilu berupa penyelundupan surat suara dan surat suara yang telah tercoblos. Bawaslu kemudian segera meminta proses pemungutan suara Pemilu 2019 di Malaysia dihentikan sementara. (ant)
UNTUK membangun Bali, tidak perlu jauh-jauh melakukan studi banding. Misalnya ke Eropa ataupun ke negara lain. Karena semua referensi untuk pembangunan Bali sudah lengkap sekali dan ada di Bali. Seperti yang disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster, Bali perlu ditata kembali secara fundamental dan komprehensif. Orisinal terkait konsep membangun Bali itu sudah ada di Bali sejak dahulu. Hal ini, menurutnya, merupakan sesuatu hal yang luar biasa sekali untuk referensi membangun Bali. Tidak hanya itu, ini juga sebagai referensi untuk mengembalikan kepada nilai kearifan lokal yang dimiliki Bali secara taat. Karena belakangan ini Bali sudah berada pada posisi yang kurang baik. ‘’Bali mengalami pergeseran yang luar biasa, Bali mengalami degradasi, kemunduran, dari peradaban
dahulu yang luar biasa menyangkut alam, manusia dan budayanya,’’ kata Gubernur Koster di sela sosialisasi program ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’ dalam meningkatkan sinergi Unud dengan Pemerintah Provinsi Bali, Kamis (11/4) kemarin di Gedung Widya Sabha Kampus Unud. Ditegaskannya, ke depan apabila tidak ditata kembali secara fundamental dan komprehensif maka Bali akan mengalami kehancuran. Dengan adanya intervensi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk daya saing, pihaknya yakin Bali bisa bersaing. ‘’Untuk itu, sebelum terlambat, Bali harus ditata kembali secara fundamental dan komprehensif, menyeluruh, terarah serta terintegrasi. Tugas saya sekarang adalah menjalankan visi ini untuk membangun Bali lima tahun ke depan,’’ tegasnya. Dijelaskan Koster, visi
yang dimaksud adalah mewujudkan Bali era baru. Yaitu suatu era yang ditandai dengan tatanan kehidupan baru ‘’Bali yang Kawista, Bali yang Tata Titi Tentram Kerta Raharja. Gemah Ripah Lohjinawi’’. Yakni tatanan kehidupan holistik yang meliputi tiga dimensi utama yaitu menjaga keseimbangan alam manusia dan budaya Bali, ini yang paling prinsip. Kemudian memenuhi kebutuhan hidup dan harapan krama Bali dalam berbagai aspek. Dan terakhir mengantisipasi adanya tantangan, baik secara nasional maupun global. ‘’Tiga aspek utama yang akan ditata yaitu alam, manusia, dan budaya. Ini menjadi fokus pembangunan Bali yang berdasarkan nilai-nilai Tri Hita Karana yang berakar dari nilai kearifan lokal yaitu Sad Kerthi,’’ ucapnya. Dikatakannya, ini merupakan konsep orisinalnya Bali. Karena ini menjadi mo-
mentum untuk dibangkitkan nilai-nilai untuk menghadapi situasi yang sudah buruk. Bali ini harus diproteksi, dinormalisasi kembali, direvitalisasi dan harus dikonservasi, baik alam manusia dan budayanya. Untuk itu, pembangunan yang berpotensi merusak alam Bali, itu harus dilarang dengan keras. ‘’Termasuk rencana reklamasi Teluk Benoa. Itu harga mati, No...!!! Tidak ada itu,’’ tegasnya. Sementara itu, Rektor Unud Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K). mengatakan, kegiatan sosialisasi program Gubernur Bali ini diikuti seluruh civitas akademika Unud. Pihaknya berharap, dengan sosialisasi ini bisa meningkatkan peran serta perguruan tinggi dalam pembangunan di Bali. Untuk itu, sinergitas antara pemerintah dan Unud sangat diperlukan. (ad497)
Alit Wiraputra ’’Seret’’ Putra Mantan Pejabat di Bali
KASUS yang melibatkan Alit Wiraputra diduga akan menyeret sejumlah pihak. Salah satunya putra mantan pejabat di Bali. Saat digiring ke Rutan Mapolda Bali, Alit Wiraputra mengatakan proyek ini sebenarnya digagas tiga orang berinisial S, J dan C. Dana tersebut diserahkan kepada S sebanyak 50 persen dan sisanya dibagi bertiga. Sebenarnya awal perjanjian proyek ini antara S dan korban. ‘’Saya hanya sebagai pengganti karena S, putra pejabat saat itu. Saya disuruh menggantikan posisinya. Saya tidak ada niat melarikan diri,’’ tegas Alit Wiraputra. Sebelumnya, Direktur Reskrimum Polda Bali Kombes Pol. Andi Fairan mengatakan, kasus yang melibatkan pelaku sebenarnya kasus biasa. Berawal Januari 2012, pelaku bekerja sama dengan korban. Korban adalah pemilik dana dan bekerja sama dengan pelaku dalam proses mengurus perizinan di Pemprov Bali. ‘’Jadi, mereka sepakat untuk membuat suatu perusahaan PT Bangun Segitiga Mas atau BSM. PT BSM kerja sama dengan Pelindo III dalam pengem-
bangan Pelabuhan Benoa,’’ tandasnya. Dalam kerja sama ini, diterangkan nanti yang membuat draf kerja sama dengan Pelindo III adalah pelaku. Mengurus izin, audiensi dengan pejabat di Pemprov Bali adalah pelaku. Yang mengurus rekomendasi dari Gubernur juga pelaku. Termasuk mengurus persetujuan prinsip. Dalam kesepakatan itu, biaya operasional yang disepakati antara korban dan pelaku Rp 30 miliar untuk pengurusan izin prinsip di Pemprov Bali. Rinciannya, pembayaran pertama Rp 6 miliar diterima pelaku digunakan untuk biaya audiensi pada pejabat di Bali. Tahap kedua Rp 10 miliar digunakan pelaku untuk mendapatkan izin rekomendasi. Hal. 15 Rp 16 Miliar
Bali Post/eka
TAHANAN - Alit Wiraputra menuju ruang tahanan di Mapolda Bali, Kamis (11/4) kemarin.
Bali Post/eka
MANTAN PEJABAT - Direktur Reskrimum Polda Bali Kombes Pol. Andi Fairan (kiri) didampingi Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Hengky Widjaja menyampaikan kasus yang melibatlan Alit Wiraputra. Andi menyebutkan sudah ada tiga saksi yang diperiksa. Salah satunya putra mantan pejabat di Bali.
Ketua Kadin Bali Ditangkap Denpasar (Bali Post) Tim Resmob Ditreskrimum Polda Bali menangkap Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Provinsi Bali A.A. Ngurah Alit Wiraputra di Hotel Belligio, Kuningan, Jakarta, Kamis (11/4) dini hari. Penangkapan caleg DPR-RI ini terkait kasus penggelapan dana perizinan proyek di Pelabuhan Benoa senilai Rp 16 miliar. Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Hengky Widjaja menyampaikan, penangkapan pelaku berdasarkan
’’Gathering Stakeholder’’ Pariwisata dengan Gubernur Koster
laporan polisi nomor 151 tanggal 20 April 2018. Pelapor atau korban Sutrisno Lukito Disastro (58) dan terlapor Anak Agung Ngurah Alit Wiraputra (44). ‘’Kejadian tahun 2012. Modus terlapor membujuk korban dengan cara berjanji terbitnya persetujuan prinsip dari Gubernur Bali dan perizinan lainnya dalam rangka pengembangan dan pembangunan kawasan Pelabuhan Benoa. Keinginan pelapor (Sutrisno) dalam jangka waktu enam bulan perizinan selesai dan disediakan dana
operasional sebanyak Rp 30 miliar,’’ tegasnya. Direktur Reskrimum Polda Bali Kombes Pol. Andi Fairan mengatakan, penangkapan pelaku dengan kasus penipuan atau penggelapan. ‘’Kenapa kita melakukan penangkapan? Sebenarnya pelaku sudah kami panggil hari Selasa tanggal 9 April, tetapi pelaku tidak datang. Keesokan harinya, pelaku mengirim surat dan minta penundaan pemeriksaan sampai 18 April,’’ ungkapnya. (kmb36)
Komitmen Membangun Pariwisata Melalui ’’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’
’’Saya sendiri juga memiliki pandangan bahwa kepariwisataan di Bali ini dalam banyak hal memang secara fundamental sudah mengalami penurunan kualitas dan secara tidak sadar proses itu berlangsung terus. Karena ada yang nyaman dan ada yang menikmati zona yang nyaman itu. Tapi ada pula yang dirugikan dari penyelenggaraan yang tidak sehat dalam berbagai aspek.’’ Wayan Koster Gubernur Bali
GUBERNUR Bali Wayan Koster bertatap muka dengan 1.500an stakeholder pariwisata. Mereka terdiri atas pengusaha, tokoh masyarakat, asosiasi, praktisi, akademisi, penggiat sosial dan mahasiswa bidang pariwisata. Pertemuan berlangsung Kamis (11/4) kemarin di Harris Hotel, Sunset Road. Kegiatan yang bertajuk ‘’Gathering Walk the Talk with Governor of Bali’’ dengan subtema ‘’Synergi and Harmony Under Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’ ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi yang lebih kuat dan solid antara pemerintah, industri dan masyarakat. Melalui program pembangunan semesta berencana yang tertuang dalam konsep ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’ benar-benar dirancang dengan pertimbangan dan perencanaan yang matang oleh Pemerintah
Provinsi Bali untuk berkomitmen membangun pariwisata Bali. Hal ini dapat diperhatikan dari tatanan pengelolaan pemerintahan sejak awal setelah Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Wayan Koster dan Cok Ace terpilih dan dilantik pada 2018. Konsep yang mengedepankan penguatan nilai budaya dan kearifan lokal Bali ini telah melahirkan fondasi yang kuat untuk keberlanjutan program pembangunan daerah di segala bidang, tidak terkecuali pada industri pariwisata yang menjadi leading sector bagi pembangunan daerah Bali dan juga Indonesia. Wayan Koster mengatakan, salah satu program penting yang menjadi prioritas dalam lima tahun ke depan sebagai pelaksanaan ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’ adalah bidang pariwisata. Ini menjadi prioritas untuk dibangun dan ditata
secara fundamental dan komprehensif untuk kesejahteraan Bali. Tatap muka ini, katanya, perlu agar program dan kebijakan yang akan dilaksanakan ke depan benar-benar sesuai dengan harapan para pelaku pariwisata itu sendiri. ‘’Karena para pelaku itu yang sejatinya menjadi pilar penting. Tidak saja melaksanakan, juga akan terkena dampak positif maupun negatif terhadap kebijakan yang akan dijalankan,’’ ujarnya. Hal. 15 Tata Kelola BERBINCANG - Gubernur Bali Wayan Koster berbincang dengan Wagub Cok Ace saat tatap muka dengan 1.500-an stakeholder pariwisata, Kamis (11/4) malam kemarin.