20 HALAMAN
NOMOR 200 TAHUN KE 69
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (158 rb Like) http://facebook.com/balipost
Pengemban Pengamal Pancasila
minggu umanis, 12 Maret 2017
@balipostcom (4.812 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418
BPM/edi/ist
PESAWAT- Pesawat yang akan ditumpangi oleh Raja Arab, Salman bin Abdulaziz al-Saud, setiap hari dihaga ketat, sementara barang-barangnya sudah diberangkatkan, Sabtu (11/3) kemarin. Raja Salman dijadwalkan akan meninggalkan Bali, Minggu (12/3) ini.
16 Ton Barang Raja Salman Tinggalkan Bali Denpasar (Bali Post) Selama berlibur di Bali, Raja Salman bin Abdulazis Al-Saud bersama rombongan banyak berbelanja oleholeh di Bali. Barang-barang milik Raja Arab Saudi Salman sudah dikemas dan diangkut menggunakan mobil boks menuju Terminal Kargo Bandara Ngurah Rai, Sabtu (11/3) kemarin. Sedangkan Raja Salman akan meninggalkan Pulau Bali, Minggu ini (12/3). Total berat barang tersebut 16 ton lebih. Pengawalan dilakukan untuk memberikan pengamanan terhadap barang-barang milik Raja Salman dan rombongannya sehingga utuh saat diberangkatkan dari hotel menuju kargo
internasional. Untuk memperlancar kegiatan pengawalan, petugas sudah menempati titik-titik atau jalur yang dilalui seperti Jalan By-pass Ngurah Rai, Jalan Tol, Bundaran Patung Ngurah Rai, Patung Kuda, hingga Kawasan Bandara Ngurah Rai. Karendal Operasi Puri Agung II tahun 2017 Kombes Pol. Drs. I Nyoman Sumanajaya mengatakan, berdasarkan laporan dari Satuan Tugas Pengamanan Penginapan (Satgas Pam Inap), barang-barang milik rombongan Raja Salman sudah diberangkatkan menuju Kargo Internasional Bandara Ngurah Rai. Hal. 19 Dikawal Polisi
Di Karangasem
Setelah KKM Muncul ’’Trading’’ Armadika
TERGIUR dengan keuntungan instan, kerap membuat masyarakat terjebak dalam investasi tak sehat. Seperti yang dialami masyarakat Karangasem dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir, usai dilelahkan oleh kasus investasi bodong KKM (Koperasi Karangasem Membangun) muncul kasus bermain valuta asing (valas) dalam kasus Trading Armadika. Hal. 19 Rugi Besar
Presiden Sebut Kasus E-KTP Masalah Besar
Jakarta (Bali Post) Dibongkarnya skandal E-KTP (Kartu Tanda Penduduk Elektronik) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dugaan kerugian negara mencapai Rp 2,3 triliun membuat sejumlah elite ketar-ketir. Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla (JK) ikut berpendapat soal kasus ini. “E-KTP ini memang masalah besar,” ujar Jokowi saat ditemui di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (11/3) kemarin. Pasalnya, total dugaan kerugian negara dalam proyek pengadaan kartu tanda penduduk elektronik itu setengah dari harga proyek yang bernilai total Rp 5,9 triliun.
Hati-hati dengan Investasi Bodong
KRAMA Bali sering menjadi korban investasi bodong. Dengan iming-iming penghasilan besar, uang mereka akhirnya hilang. Bisa jadi uang itu diperoleh dengan menjual tanah warisan. Kini muncul kasus Pandawa Group di Jawa. Untuk itu, krama Bali diminta hati-hati berinvestasi. Bukan tak mungkin kasus ala Pandawa Group, Koperasi Karangasem Membangun (KKM) atau Trading Armadika muncul lagi dengan modus serupa namun beda sedikit. Awal tahun 2017, Otoritas Jasa Keuangan mengumumkan tujuh perusahaan investasi bodong atau tidak memiliki izin dari otoritas mana pun dalam menawarkan
produknya. Perusahaan investasi tersebut adalah PT Crown Indonesia Makmur, Number One Community, PT Royal Sugar Company, PT Kovesindo, PT Finex Gold Berjangka, PT Trima Sarana Pratama (CPROIndonesia), dan Talk Fusion. Pengamat hukum yang juga Dekan FH Unwar, Dr. Putu Nyoman Budiarta, S.H., M.H., bisa jadi ketujuh usaha ini sedang menawarkan jasanya di Bali. Untuk itu, krama Bali diminta belajar dari pengalaman sebelumnya, asal diimingimingi bunga tinggi perlu diwaspadai. Apalagi dikatakan pemiliknya orang asing. ‘’Nah, kalau bangkrut, ke mana dicari pemiliknya. Beda dengan orang Bali yang terikat
dengan banjar adat dan teteganan,’’ ujarnya. Dia juga mengatakan pentingnya penegakan hukum atas kasus investasi bodong selama ini. Korban dengan mudah mendapat ases pengembalian modalnya ketika kasusnya sudah disidangkan. ‘’Yang paling baik tuntut pelakunya secara pidana dan perdata,’’ tegasnya. Kepala OJK Regional VIII Bali dan Nusa Tenggara, Zulmi menganjurkan untuk berinvestasi pada lembaga yang diberikan izin operasional oleh otoritas. Jika itu lembaga keuangan maka izinnya oleh OJK atau otoritas sebelum ada OJK. Hal. 19 Tidak Masuk Akal
BPM/dok
MANGKRAK- Gedung KKM masih mangkrak.
Ingin Jadi OKB, Duit Malah Lenyap
Di Bali, berbagai macam investasi positif sudah terbangun dengan baik, hingga banyak investor yang membawa segepok duit ke Bali. Namun tak jarang investasi bodong dengan banyak imingiming juga berusaha berkembang di Bali. Saat ini, kasus Pandawa Group di Jawa sedang gencar-gencarnya dibidik polisi. Korban dari investasi ini hingga 5.000-an orang, dengan jumlah investasi mencapai ratusan miliar rupiah. Jauh sebelum Pandawa ini bermasalah, di Bali sudah ada dua kasus besar yang digerebek polisi. Misalnya kasus Koperasi Karangasem Membangun (KKM) dan juga ada kasus PT Bali Consultan Life Insurance atau lebih dikenal dengan istilah Balicon. Berdasarkan data dan hasil pembuktian dalam persidangan, korban rata-rata dalam investasi ini ingin cepat kaya, atau istilah kerennya ingin menjadi OKB (orang kaya baru). Hal. 19 Jual Ternak
Jokowi memandang, proyek yang dilakukan di tahun anggaran 20112012 itu seharusnya memiliki manfaat lebih bagi seluruh elemen masyarakat. Apalagi dengan e-KTP, urusan pelayanan menjadi lebih terintegrasi, efisien dan jauh lebih mudah. “Sekarang berubah semua gara-gara anggarannya dikorup,” katanya. Hal. 19 Tanggapan JK
Cerdas Berinvestasi Oleh: I Made Artawan, S.E., M.M.
SEMAKIN meningkatnya geliat investasi di Indonesia turut meningkatkan juga kerawanan terhadap investasi bodong. Disebut investasi bodong karena lembaga atau badan usahanya tidak memiliki legalitas badan hukum. Di samping itu bisa juga disebut bodong, meskipun lembaganya memiliki legalitas, tetapi investasinya yang bodong. Atau kedua-duanya, baik badan usaha maupun investasinya bodong. Hal ini tentu perlu dicermati oleh masyarakat agar terhindar dari investasi bodong sebab akan menimbulkan kerugian. Kegiatan investasi ilegal di Indonesia sudah semakin meresahkan sehingga dikategorikan sebagai kejahatan yang serius. Hal ini mendorong pemerintah untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat untuk bisa mengurangi korban dari investasi ilegal. Investasi bodong memang tidak pernah akan berakhir, meskipun sudah banyak yang tertangkap namun investasi bodong selalu muncul lagi. Apalagi dengan tawaran iming-iming bunga tinggi tiap bulannya maka lama-kelamaan dapat menimbulkan kerugian yang berdampak penghimpunan dana masyarakat. Dengan adanya iming-iming bunga yang sangat tinggi dalam satu bulan, otomatis kami yakin itu perlu waktu saja untuk terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Untuk itu, adanya berbagai modus menawarkan investasi tersebut meminta kepada masyarakat untuk tidak tergiur dan wajib berhati-hati bagi masyarakat khususnya Bali. Untuk mengantisipasi investasi bodong maka upaya pemerintah melalui OJK telah dilakukan kerja sama antara Kementerian Perdagangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah, Kejaksaan Agung, Kepolisian, serta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menandatangani nota kesepakatan mengenai pembentukan Satgas Waspada Investasi untuk memberantas investasi bodong di Indonesia. Hal. 19 Soal Investasi
Memanfaatkan Keluguan Orang Bali Investasi merupakan salah satu cara seseorang menanamkan modal uangnya dengan tujuan mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu singkat. Namun, belakangan ini, banyak investasi tanpa lisensi alias investasi bodong bermunculan di Indonesia, bahkan di Bali yang dapat merugikan para investor. Untuk menghindari hal tersebut, ada beberapa strategi yang harus dilakukan dan yang harus dihindari. AKADEMISI Dr. I.B. Radendra Suastama, S.H., M.H. berpendapat, dalam melakukan investasi seseorang harus tetap cermat dan berhati-hati sebelum mengambil keputusan untuk menginvestasikan uangnya. Apalagi pada lembagalembaga investasi yang belum diyakini benar kinerja dan kredibilitasnya. Selain itu, prinsip-prinsip dalam berinvestasi harus tetap disertai
dengan pertimbangan logika dan rasionalitas, bukan sekadar semangat untuk meraih hasil investasi maksimal dalam waktu singkat, namun mengabaikan logis tidaknya investasi yang ditawarkan. Sebagai tolok ukur, Ketua Yayasan STIMI Handayani Denpasar ini berpandangan apakah hasil yang dijanjikan itu masuk akal atau tidak. Jika hasil atau tingkat
pengembalian yang dijanjikan berada jauh di atas bunga simpanan deposito atau suku bunga pinjaman, bahkan jauh di atas hasil maksimal dari hasil perdagangan saham dan jauh di atas hasil maksimal perdagangan valuta asing di pasar uang, maka patut dicurigai bahwa investasi tersbut tidak logis. Hal. 19 Diputar Kembali
I.B. Radendra Suastama
Gde Made Swardhana