20 HALAMAN
NOMOR 173 TAHUN KE 69
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (157 rb Like) http://facebook.com/balipost
Pengemban Pengamal Pancasila
minggu pon, 12 februari 2017
@balipostcom (4.710 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418
BPM/kmb40
MENGUNGSI - Warga Songan mengungsi ke tenda penampungan. Lokasi pengungsian jadi satu dengan tempat jenazah disemayamkan.
Korban Longsor Kintamani Bertambah Ratusan Warga Songan Mengungsi
Titipan Sumbangan untuk Korban Longsor
Bali Post, Sabtu (11/2) kemarin, menerima titipan sumbangan untuk disalurkan kepada para pengungsi bencana longsor di Bali. Bagi masyarakat yang peduli dan ingin membantu saudara kita yang sedang tertimpa bencana, sumbangan bisa dititipkan langsung ke Sekretariat Bali Post Jl. Kepundung 67 A Denpasar, telepon (0361) 225764. Sumbangan yang masuk Sabtu (11/2): No
Nama
Alamat
1. Nanda Denpasar 2. Utama Denpasar 3. Ari Pramana Denpasar
Bangli (Bali Post) Korban bencana tanah longsor di Kintamani bertambah. Seorang warga di Desa Subaya, Ni Siman, meninggal akibat tertimbun longsoran tanah dan bebatuan. Sebelumnya tanah longsor di Songan, Desa Awan dan Sukawana, Kintamani menelan korban 12 orang. Dengan demikian, bencana tanah longsor di Kintamani mencapai 13 orang.
Jenis Sumbangan satu dus mi lima dus air mineral satu dus mi
BPM/kmb40
MUSIBAH - Kondisi beberapa rumah di Dusun Bantas Desa Songan pascamusibah longsor.
Lima Dusun Masih Terisolasi BPM/kmb45
LONGSOR - Jalan di Desa Gitgit yang tertimbun longsor. Hal ini mengakibatkan lalin lumpuh.
Alami 12 Titik Longsor, Jalur Gitgit Ditutup
Singaraja (Bali Post) Akibat hujan lebat, tercatat 12 titik longsor di jalur Gitgit. Sebagian ruas jalan tertimbun tanah longsor. Pihak Dirjen Bina Marga, BPBD Buleleng dan warga, Sabtu (11/2) sore kemarin, berhasil membersihkan jalur ini dari material longsor. Hal. 19 Longsor Susulan
Bangli (Bali Post) Bencana tanah longsor yang terjadi di Banjar Bantas, Desa Songan Kintamani, Jumat (10/2) dini hari tak hanya menelan tujuh orang korban jiwa namun juga mengakibatkan lima dusun di desa setempat kini terisolasi. Kondisi itu terjadi lantaran akses jalan menuju lima dusun tersebut terputus akibat tergerus longsor. Kepala Dusun Alengkong, Nengah Mandiasa, saat ditemui di lokasi longsor, Sabtu (11/2) kemarin, menyebutkan, ada pun lima banjar di Desa Songan yang saat ini kondisinya terisolasi yakni Dusun Bantas, Alengkong, Kayu Selem, Bukit Tuntung, dan
Bukit Sari. Saat ini, warga di lima dusun tersebut yang jumlahnya mencapai hampir ribuan jiwa tidak bisa keluar dari wilayah mereka masing-masing. Sebab pascalongsor, akses jalan menuju lima dusun tersebut putus dan tidak bisa dilalui kendaraan sama sekali. Badan jalan yang tersisa saat ini lebarnya kurang dari satu meter. “Kalaupun ada warga yang melintas menggunakan sepeda motor itu dipaksakan dan sangat berisiko,” jelasnya. Mandiasa mengatakan, saat ini yang paling mendesak diperlukan oleh warga di lima dusun tersebut adalah sembako. Sebab sejak musibah longsor terjadi,
stok sembako warga kini sudah mulai menipis. Diperkirakan, stok sembako yang masih dimiliki warga setempat hanya bertahan hingga satu atau dua hari ke depan. “Aktivitas perekonomian di lima dusun tersebut saat ini sudah lumpuh total. Ditambah lagi kondisi listrik di sana mati sehingga warga sulit menggunakan alat komunikasi,” ungkapnya. Dikatakan Mandiasa untuk menuju pusat desa, warga di lima dusun tersebut saat ini hanya bisa berjalan kaki. Adapun jarak dari dusun terdekat yakni Dusun Alengkong menuju pusat desa kurang lebih empat kilometer. Hal. 19 Tiga Jam
Bencana tanah longsor diikuti banjir bandang terjadi di Dusun Anta Pura, Desa Tejakula, Kecamat a n Te j a k u l a . B e n c a n a ini merenggut seorang korban jiwa Cening Siman (70) asal Dusun Subaya, Desa Subya, Kintamani, Bangli. Hal. 19 Jalan Tergerus
Baca Berita Bencana Hari Ini n Pura Dalem Prajapati Kedisan rata dengan tanah ....................................Hal 2 n Buleleng diterjang banjir bandang ...........Hal 3 n Warga bantas akan direlokasi..................Hal 16 n Tianyar dilanda banjir, 49 rumah rusak.......Hal. 19
Tim Geologi
Bantas Masih Rawan
Bangli (Bali Post) Sehari pascabencana tanah longsor di Banjar Bantas Desa Songan Kintamani, tim dari Badan Geologi, Sabtu (11/2) kemarin, turun ke lokasi bencana untuk mengecek kondisi tanah. Sebagaimana hasil pengecekan, tim menyatakan wilayah Banjar Bantas yang berada di tengah bukit tersebut kini dalam kondisi rawan. Tim pun meminta masyarakat agar tetap waspada karena wilayah tersebut masih berpotensi longsor.
Berdasarkan pantauan Sabtu sore kemarin, tim turun ke lokasi bencana longsor di Banjar Bantas bersama Sekda Bangli Ida Bagus Giri Putra, Perbekel Songan B, Kadus Alengkong serta sejumlah warga lainnya. Di sana tim melakukan pengecekan kondisi tanah dengan sejumlah peralatan. Tak hanya itu, tim juga mengambil gambar lokasi secara detail dari udara. Hal. 19 Masih Dikaji
Bencana Longsor di Mana-mana
Struktur Tanah di Bali 80% Labil
Bencana longsor hampir terjadi di seluruh kabupaten yang ada di Bali. Di Bangli khususnya, longsor bahkan sampai menelan korban jiwa. Data dari Dinas Kehutanan Bali, secara geomorfologi sebagian besar atau kurang lebih 80% bentang alam di Bali bergelombang hingga bergunung. Ditambah struktur tanah yang labil, sehingga sangat rawan terjadi longsor bila ada intensitas hujan tinggi.
TANAH longsor terjadi tidak semata-mata karena hutan atau lahan yang gundul tetapi banyak faktor biofisik yang berpengaruh, tergantung keadaan medan atau lokasi. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bali, I Gede Nyoman Wiranatha, di Denpasar, Sabtu (11/2) kemarin, mengatakan tebing-tebing di hutan yang ada di Bangli memang ada sedikit yang longsor. Tapi tidak separah longsor yang terjadi di luar kawasan hutan hingga menyebabkan korban jiwa. Begitu juga longsor yang terjadi di Gitgit, semuanya berada di luar kawasan hutan. Pihaknya melihat, tanaman budi daya yang ditanam tidak sesuai dengan kondisi daerah berlereng. Itulah kenapa saat ada curah hujan tinggi sangat mudah tergerus longsor. “Dari segi apa pun kalau curah hujannya tinggi dalam keadaan ijo royo-royo pun bisa tergerus. Kalau daerahnya 45% kemiringan, kayunya juga kokoh, tapi kalau tekanannya tinggi juga tetap tergerus. Longsor terjadi bukan gara-gara hutan,” jelasnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Gede Suarjana, mengatakan, alih fungsi lahan dari yang ditanami tanaman menahun menjadi tanaman semusim turut memicu terjadinya bencana. Seperti longsor di Gitgit akibat penanaman cengkeh yang tidak mengikat air. Kemudian banjir bandang yang terjadi di kawasan Bedugul, tidak lepas dari adanya perubahan pola tanam. Mengingat, tanaman semusim yang lebih berfungsi ekonomis memiliki fungsi hidrologis yang kecil. “Dulu ada tanaman dadap, sekarang ditanam dengan tanaman-tanaman yang berfungsi ekonomis seperti albesia. Sebenarnya kalau dadap ini menyerap air cukup tinggi. Di musim kemarau, dia mengeluarkan air sehingga cadangan air sungai itu tetap ada. Kalau sekarang musim kemarau menurun, musim hujan banjir,” ujarnya. Hal. 19 Percepat Sedimentasi Danau
BPM/kmb40
TIM - Tim dari Badan Geologi saat turun di lokasi bencana longsor di Banjar Bantas Desa Songan, Sabtu (11/2) kemarin.