Bali Post
balipost (170 rb Like) http://facebook.com/balipost
SEJAK 1948
@balipostcom (6.000 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Pengemban Pengamal Pancasila
Cairkan Dana Transfer ke Daerah
Pemda Jangan Gunakan Makelar
Bali Post/kmb
PENGHARGAAN - Kementerian Koperasi dan UKM menerima Penghargaan Predikat Kepatuhan Tinggi tentang Pelayanan Publik dari Ombudsman. Bersama lima Menteri dan satu Lembaga Kategori Penganugerahan Predikat Kepatuhan 2018 Ombudsman Republik Indonesia di Jakarta, Senin (10/12) kemarin.
Jakarta (Bali Post) – Pemerintah daerah jangan menggunakan makelar untuk proses pencairan dana transfer ke daerah, karena hal tersebut tidak sesuai dengan tata kelola yang berlaku. Hingga saat ini sudah 111 kepala daerah telah terkait oleh kasus pencairan dana transfer ke daerah yang tidak sesuai tata kelola dan sebagian besar tersangkut oleh proses penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK). Demikian penegasan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara sosialisasi transfer ke daerah dan dana desa tahun anggaran 2019 di Jakarta, Senin (10/12) kemarin. Kata dia, tindakan tersebut berpotensi melanggar
hukum karena merupakan perilaku koruptif yang dapat merugikan keuangan negara. ‘’Banyak pemerintah daerah, terutama yang baru dipilih baik bupati maupun wali kotanya, mudah mendapatkan atau digoda oleh hal-hal seperti itu,’’ katanya. Sri Mulyani menceritakan banyak sekali makelar yang beroperasi dan mengaku bisa membantu pencairan anggaran. Termasuk oknum pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan, yang beberapa waktu lalu tertangkap tangan oleh KPK. Kondisi itu masih terjadi karena banyak pegawai pemerintah daerah yang belum sepenuhnya mendapatkan informasi terkait tata cara
pencairan dana transfer ke daerah. Padahal penyaluran dapat dilakukan melalui jaringan berbasis elektronik. Untuk itu, Kementerian Keuangan mendorong komitmen dengan KPK agar berbagai praktik pelanggaran hukum dalam pencairan anggaran negara seperti ini tidak terulang lagi dan jumlah kejahatan ‘’kerah putih’’ yang dilakukan kepala daerah makin berkurang setiap tahunnya. ‘’Kami bekerja sama dengan KPK untuk membersihkan, mendorong transparansi dan akuntabilitas agar tata kelola makin baik,’’ ujar Sri Mulyani. Saat ini telah terdapat berbagai layanan berupa konsultasi melalui laman, telekonferensi maupun pusat
informasi di Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan untuk memberikan informasi terkait proses pencairan dana transfer ke daerah. Proses interaktif berbasis jaringan ini dapat efektif untuk menekan kebocoran belanja barang, terutama biaya perjalanan dinas, karena para kepala daerah tidak perlu lagi datang ke Jakarta, guna memperoleh informasi mengenai dana transfer ke daerah. Sebelumnya, Sri Mulyani juga mengungkapkan sebanyak 111 kepala daerah telah terkait oleh kasus pencairan dana transfer ke daerah yang tidak sesuai tata kelola dan sebagian besar tersangkut oleh proses penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK). (ant)
Abrasi Kepung Bali
Bali memiliki panjang pantai 470 kilometer. Dari jumlah itu 176,81 kilometer sudah terkena abrasi. Kalau dilihat dari persentase abrasi terparah terjadi di Denpasar. Ibu kota Provinsi Bali ini memiliki garis pantai 10 kilometer, semuanya telah terpapar abrasi. Sementara Tabanan yang memiliki pantai sepanjang 36 km, sudah 27,75 km diterjang abrasi (lihat tabel). Selain Denpasar dan Tabanan, seluruh kabupaten/ kota di Bali kecuali Bangli terkena abrasi. Di Jembrana, abrasi juga tergolong parah. Garis pantai yang memajang dari Gilimanuk hingga Pengeragoan rawan terkena abrasi. Total panjang garis pantai di Jembrana mencapai 60 kilometer. Dari data yang dihimpun teranyar, 30 kilometer di antaranya sudah mengalami abrasi. Setiap tahun daratan yang tergerus semakin luas. Beberapa titik rawan abrasi itu merupakan permukiman penduduk. Seperti yang terjadi di
Lingkungan Jineng Agung Kelurahan Gilimanuk dan Pebuahan, Banyubiru. Sejak beberapa tahun ini abrasi memporakporandakan bangunan yang sebelumnya jauh dari tepi pantai. Kini kondisinya semakin parah, terutama di kampung kuliner pesisir Pebuahan. Di sepanjang pesisir selatan yang sebelumnya banyak berjejer warung kuliner dengan menu ikan dan hasil laut, saat ini telah lenyap. Hal. 15 Jalan Ambruk
Abrasi Pebuahan – Sebuah bangunan di Pebuahan yang sebelumnya berada di pinggir pantai, kini ambruk dan berada di tengah pantai.
Nelayan Minta Dibuatkan Senderan
TABANAN memiliki panjang pantai 36 kilometer terbentang dari Pantai Nyanyi Kecamatan Kediri hingga Pantai Selabih Kecamatan Selemadeg Barat. Pantai-pantai ini ada yang sudah mengalami abrasi cukup parah dan ada yang terancam mengalami abrasi.
Putus – Akses jalan yang putus akibat tergerus abrasi di Desa Banyubiru, Kecamatan Negara.
Atas kondisi itu, Ketua DPC HNSI Tabanan I Ketut Arsana Yasa berharap ada bantuan pembangunan senderan maupun perbaikan senderan yang sudah ada untuk bisa menghentikan abrasi yang terjadi di pantai Tabanan. ‘’Abrasi yang terjadi sudah lumayan parah. Harus ada tindakan untuk mencegahnya,’’ ujar Arsana Yasa. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Tabanan I Wayan Subagia menyatakan, meski penanganan abrasi bukan tupoksinya tetapi pihak Dinas Perikanan dan Kelautan memfasilitasi aspirasi nelayan dalam hal meminta bantuan pembangunan dan perbaikan senderan ke Balai Wilayah Sungai Bali-Penida. Beberapa waktu lalu nelayan Tabanan sudah bersurat untuk meminta bantuan ini. ‘’Kami fasilitasi. Bantuan ini diminta karena ada kejadian ombak besar beberapa waktu lalu yang menyapu jauh hingga ke daratan dan bahkan ada yang menghancurkan warung yang berlokasi di pinggir pantai,’’ jelasnya. Hal. 15 Pantai Selabih
ABRASI PANTAI DI BALI Buleleng
127 km
30,56 km
Badung
81 km 12,1 km
Karangasem 79,6 km 31 km
Jembrana 60 km 14 km
Klungkung
58,5 km 20,2 km
Gianyar
18 km 9 km
Tabanan
36 km 27,75 km
Denpasar 10 km 10 km
Ket: Panjang pantai Abrasi
Usulan Revisi Perda RTRW Bali
Proyek Penataan Bantaran Tukad Badung Tergerus
Proyek penataan bantaran Tukad Badung yang sedang digarap Dinas PUPR Denpasar terdampak luapan air di sungai tersebut. Besarnya debit air Tukad Badung pada Sabtu (8/12) lalu, merusak sejumlah struktur taman. Sekitar 30 meter struktur taman tergerus air, sehingga ambrol. Halaman 2 Peredaran Narkoba Diprediksi Meningkat
Menjelang Tahun Baru 2019, peredaran narkoba diprediksi meningkat. Menyambut tahun baru, biasanya masyarakat dan wisatawan merayakannya dengan meriah. Momen ini dimanfaatkan sindikat narkoba untuk memasok dagangannya ke Bali, sebab permintaan biasanya cukup tinggi. Halaman 3
Tempat Pembuatan Garam Tradisional Dibongkar
Halaman 11 Data Kepegawaian Amburadul
Kecurigaan terhadap bermasalahnya data kepegawaian, rupanya terbukti setelah Komisi I DPRD Klungkung memanggil sejumlah OPD terkait untuk rapat kerja. Amburadulnya data kepegawaian ini paling nampak terjadi di Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan terkait jumlah dan sebarannya. Eksekutif di lapangan selalu menyampaikan kekurangan pegawai. Padahal, data jumlah pegawainya sudah lebih, hanya sebarannya tidak merata. Halaman 12
Ketinggian Bangunan Sekolah, Rumah Sakit dan Kantor Pemerintah Bisa 25-30 Meter Denpasar (Bali Post) Isu strategis mengenai ketinggian bangunan kembali mencuat dalam rapat pembahasan materi tentang revisi Perda No.16 Tahun 2009 tentang RTRWP Bali di Ruang Rapat Banggar DPRD Bali, Senin (10/12) kemarin. Rapat melibatkan Pansus di DPRD Bali dan Tim Pembahasan RTRW di Pemprov Bali. Eksekutif dan legislatif sudah hampir sepakat perubahan ketinggian bangunan, namun hanya dilakukan pada kawasan tertentu. Seperti rumah sakit, kantor pemerintah dan sekolah. ‘’Ketinggian kan selama ini dibatasi 12 meter atau setinggi pohon kelapa. Tapi
di lain pihak dengan adanya perkembangan zaman, kita lihat juga untuk beberapa sarana umum seperti Rumah Sakit Sanglah, tidak mungkin lagi dikembangkan melebar,’’ ujar Ketua Pansus Revisi Perda RTRWP Bali I Ketut Kariyasa Adnyana. Oleh karena itu, lanjut Kariyasa, batas ketinggian bangunan akan ditambah. Bisa jadi dua kali lipat dari saat ini atau antara 25 sampai 30 meter. Batas ini masih akan dibahas lebih lanjut oleh Pansus. Termasuk mendengarkan terlebih dulu masukan dari bupati/wali kota se-Bali yang rencananya diundang, Selasa (11/12) ini. Demikian pula pelaku pari-
wisata, pegiat lingkungan dan praktisi tata ruang juga akan diundang. Perubahan ini harus berdasarkan kajian dengan ahlinya agar tidak membahayakan struktur Bali. Sebab, Bali masuk daerah rawan gempa dan sebagainya. Ini juga tidak mesti ke atas, (pengembangan) ke bawah juga harus ada pengaturan agar pengerukan tidak berbahaya,’’ imbuh politisi PDIP asal Busungbiu, Buleleng ini. Namun yang jelas, lanjut Kariyasa, perubahan ketinggian hanya akan dilakukan pada kawasan tertentu. Hal. 15 Kawasan Pariwisata
Harus Ciptakan Pemerataan REVISI Perda tentang RTRWP Bali jangan sampai menimbulkan ketimpangan baru. Tetapi sebaliknya, asas manfaat yang didapat harus jelas dan menyejahterakan masyarakat. Terutama di kabupaten-kabupaten di luar Bali Selatan. Pemerataan pun tidak hanya terbatas antara Bali Selatan dan Bali Utara, tetapi juga dengan wilayah Bali lainnya. ‘’Jangan sampai kebijakan yang kita buat
untuk mengatasi ketimpangan, justru menimbulkan ketimpangan baru,’’ ujar anggota Komisi I DPRD Bali I Nyoman Adnyana dalam rapat pembahasan revisi Perda RTRWP Bali di gedung dewan, Senin (10/12) kemarin. Menurut Adnyana, ketimpangan selama ini ada karena diciptakan pemerintah atau bukan murni oleh rakyat. Hal. 15 Daerah Penyangga