Edisi Rabu, 11 April 2018 | Balipost.com

Page 1

20 HALAMAN

NOMOR 222 TAHUN KE 70 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (170 rb Like) http://facebook.com/balipost

Pengemban Pengamal Pancasila

Rabu Umanis, 11 april 2018

@balipostcom (6.000 Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418

Demer Ungkap Pendanaan Genjot Ekonomi Kerakyatan, Pembangunan Pasar Badung Koster Prioritaskan Produk Lokal

PROSES dan tahapan turunnya anggaran dana pemerintah pusat untuk pembangunan Pasar Badung pascakebakaran semuanya berlangsung sesuai alur dan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan, transparan, dan akuntabel. Tidak ada peran personal yang boleh diklaim berjasa atas pendanaan tersebut. Hal itu dikemukakan anggota DPR-RI Komisi VI dari Partai Golkar dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih alias Demer di Denpasar, Selasa (10/4) kemarin. Hal. 19 Mohon Bantuan

Meluas, Dukungan untuk Koster-Ace dan BAGIA di Klungkung

MENDAG - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggariasto Lukita diterima Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra pascakebakaran Pasar Badung, beberapa waktu silam.

RATUSAN warga dari Banjar Pekandelan Klod dan Pekandelan Kaler Kota Semarapura mengarahkan dukungan mereka kepada pasangan calon ‘’satu jalur’’ BupatiWakil Bupati Klungkung Tjokorda Bagus Oka–I Ketut Mandia (BAGIA) dan pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace). Mereka menilai pola ‘’Satu Jalur’’ akan mempercepat pembangunan juga peningkatan kesejahteraan masyarakat Klungkung. Hal. 19 Program Kerja

kebulatan tekad - Dukungan terhadap paslon Koster-Ace di Klungkung makin meluas. Salah satunya kebulatan tekad warga Banjar Pekandelan Klod, Klungkung.

Daun Singkong pun Dipasok dari Banyuwangi

PENUHI KEBUTUHAN BALI

Menjadi tetangga Bali, Banyuwangi mendapat berkah yang melimpah. Beragam komoditi pertanian dipasok untuk Bali. Tak hanya pisang dan janur, juga sayur-mayur. Bayangkan setiap hari minimal 30 mobil pick-up sayur diangkut dari Banyuwangi ke Bali. Sayuran yang dipasok juga tak istimewa. Daun singkong, bayam, sawi dan kacang panjang. Tetapi omzet para pedagang sangat menggiurkan. Sepuluh hingga dua puluh juta rupiah per pick-up setiap harinya.

Bali Post/udi

PISANG - Tumpukan buah pisang di salah satu pengepul di Desa Songgon, Banyuwangi siap dikirim ke Bali, Selasa (10/4) kemarin.

Berburu Pisang ke Songgon

Menjadi pemasok bahan makanan ke sejumlah pasar di Pulau Bali menjadi target pengepul sayur di Banyuwangi. Jumlahnya pun terus meningkat. Tahun 2000 jumlah pedagang Banyuwangi yang langsung ke Bali bisa dihitung dengan jari, tetapi kini telah meningkat berlipat-lipat. Data dari komunitas pedagang sayuran di Banyuwangi, sehari mereka bisa mengirim sekitar 30 pick-up sayuran ke Bali. Omzetnya lumayan. Ratarata satu pick-up sayuran tembus Rp 10 juta hingga Rp 20 juta. Tergantung jenis sayuran yang

PISANG menjadi komoditi Banyuwangi yang paling banyak dikirim ke Bali. Pesanan pisang ke Bali tak pernah sepi. Bahkan, pedagang kerap kewalahan. Sebab, pasokan pisang mulai menipis. Akibat, pengiriman yang tak pernah henti. Beragam jenis pisang laku keras di Bali. Mulai pisang Ambon, raja, saba dan pisang emas. Pisang dari daerah Songgon yang paling diminati. Sebab, buahnya lebih padat. Rasanya manis. Kualitas pisang Songgon ini yang memikat pasar di Bali. Sekali kirim, bisa satu truk, muatan 6 ton. ‘’Kalau ramai, sehari kita bisa kirim 300 tandan, diangkut truk,’’ kata Winarni, pengepul pisang di Desa Songgon, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Selasa (10/4) kemarin. Hal. 19 Bisnis Pisang

’’

Bali Post/udi

BUAH NAGA - Pengepul menata buah naga di Bangorejo, Banyuwangi yang akan dikirim ke Bali, Selasa (10/4) kemarin.

dikirim. Menariknya, hampir semua sayuran laku keras di Bali. Mulai daun singkong, terong hingga kacang panjang. Para pedagang sayuran ini tersebar di beberapa kecamatan. Mereka mulai berangkat pukul 15.00 WIB, tiba di Bali sekitar pukul 21.00 WIB. Pasar Badung menjadi tujuan utamanya. Para pedagang ini sudah memiliki langganan tetap di Pasar Badung. Mereka adalah pedagang eceran. Tak hanya warga Bali, pedagang dari Jawa juga ikut menjadi pengecer sayuran di Bali. ‘’Hampir semua sayuran laku di Bali. Tapi, kita tetap melihat potensi pasar,’’ kata Hj. Titis Sri Astuti, pedagang sayuran asal Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, Banyuwangi, Selasa (10/4) kemarin. Hal. 19 Tahun 2000

SETIAP HARI BANYUWANGI MENGIRIM PULUHAN TON SAYUR-MAYUR KE BALI. DI ANTARANYA DAUN SINGKONG, TERONG, KANCANG PANJANG DAN SAWI. PADAHAL SAYUR TERSEBUT SANGAT MUDAH TUMBUH DI TANAH BALI. LALU MENGAPA PELUANG ITU DIAMBIL PETANI BANYUWANGI? TAK HANYA BAHAN MENTAH, BAHAN OLAHAN JADI ATAU SETENGAH JADI JUGA DIPASOK DARI BANYUWANGI. TAPE KETELA MISALNYA. SETIAP HARI SEJUMLAH BUS MENURUNKAN PAKET ’TAPE SELA’. DEMIKIAN PULA KOMODITI PERTANIAN LAINNYA. TAK HANYA DIDATANGKAN DARI TANAH BELAMBANGAN, PISANG ASAL LOMBOK DAN JERUK SULAWESI JUGA MENYERBU PULAU DEWATA.

’’

KPK Tangkap Bupati Bandung Barat

Jakarta (Bali Post) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap tujuh orang, yang salah satunya Bupati Bandung Barat, dalam kegiatan tim penindakan di Bandung Barat, Jabar. ‘’Tadi, saya cek memang ada kegiatan tim penindakan di lapangan. Ada penyelenggara negara dan sejumlah pihak yang diamankan di salah satu kabupaten di Jawa Barat. Sekitar tujuh orang diamankan sejauh ini,’’ kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah, Selasa (10/4) kemarin. Febri menyatakan dari tujuh orang yang diamankan itu, sebagian sudah dibawa ke KPK dan lainnya sedang dilakukan pemeriksaan awal. ‘’Salah satu yang tadi diamankan adalah

bupati aktif dan sejumlah PNS,’’ ungkap Febri. Berdasarkan informasi, Bupati Bandung Barat Abubakar termasuk yang diamankan oleh tim KPK. KPK mempunyai waktu maksimal 24 jam untuk menentukan status pihak-pihak yang diamankan tersebut. Sementara itu, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kabupaten Bandung Bara, Hari Mustika membantah adanya operasi tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi terhadap Bupati Abubakar. ‘’Masih ada Pak Bupati mah, enggak, di sini (enggak ditangkap),’’ ujar Hari saat dihubungi melalui telepon seluler. Hal. 19 Kediaman Anaknya

Dua Tahun Perda Insentif Belum Jalan

Biro Hukum Tak Pernah Terima Draf Pergub

PERDA tentang Pemberian Insentif dan/atau Kemudahan kepada Masyarakat dan/atau Penanam Modal belum bisa dilaksanakan. Padahal perda ini telah disahkan 2016. Penyebabnya, perlu ada peraturan gubernur (pergub) sebagai penjabaran teknis perda tersebut. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Bali Ida Bagus Made Parwata (BP, 10/4) mengakui bila perda insentif belum bisa diberlakukan lantaran belum rampungnya peraturan gubernur (pergub) untuk menjabarkan isi perda. Draf pergub sebetulnya sudah diserahkan kepada Biro Hukum, namun masih dilakukan pembahasan sehingga belum mendapat tanda tangan gubernur. Pernyataan Parwata itu mendapat

tanggapan Biro Hukum dan HAM Setda Provinsi Bali. Biro Hukum justru menyatakan belum pernah menerima draf pergub itu dari DPMPTSP Provinsi Bali. ‘’Belum saya lihat itu (draf) pergubnya. Nanti kita koordinasikan lagi dengan Dinas Penanaman Modal. Jadi, belum ada pembahasan sama sekali itu,’’ ujar Karo Hukum dan HAM Setda Provinsi Bali I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Seputra, Selasa (10/4) kemarin. Menurut Kartika, draf pergub dibuat oleh pemrakarsa lalu diajukan ke gubernur. Berkaitan Perda Insentif, pemrakarsa yang dimaksud memang DPMPTSP. Setelah diajukan dan mendapat persetujuan gubernur, barulah Biro Hukum bekerja, yakni melakukan pembahasan bersama dengan pemrakarsa dan stakeholder

lainnya. ‘’Belum pernah ada pembahasan. Saya janji besok (hari ini) koordinasi dengan Dinas Penanaman Modal, segera nanti dibuat pergub itu karena itu pergub penting sesungguhnya,’’ imbuhnya. Kartika menambahkan, keberadaan pergub penting dalam memberikan kemudahan investasi bagi masyarakat maupun penanam modal yang ingin berinvestasi, terutama di luar Bali Selatan. Kemudahan bisa dalam bentuk keringanan pajak ataupun bentuk-bentuk lainnya. ‘’Ketika perda memerlukan tindak lanjut peraturan yang lebih teknis berupa peraturan gubernur, pemrakarsa harus berinisiatif untuk membuat. Begitu dibuat perda, pergubnya segera dibuat. Ini yang kadangkadang pemrakarsa itu hanya perda

saja fokusnya, pergubnya lupa,’’ jelas pejabat yang baru dilantik ini. Kartika mengaku akan mengingatkan semua OPD yang menjadi pemrakarsa sebuah perda untuk segera membuat draf pergub. Terutama pada perda yang memang membutuhkan tindak lanjut berupa pergub, namun belum memilikinya. Hanya pihaknya tidak bisa menyebutkan secara rinci mengenai perda apa saja yang sampai saat ini belum memiliki pergub. ‘’Banyak sekali perda itu, harus cek dulu. Biro Hukum sifatnya menunggu drafnya supaya masuk ke Biro Hukum barulah kita bahas itu. Intinya di pemrakarsa, bukan Biro Hukum. Kalau Biro Hukum cepat bekerja,’’ tandasnya. Hal. 19 Belum Rampung


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.