terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
12 HALAMAN
NOMOR 202 TAHUN KE 72
Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
rabu umanis, 11 Maret 2020
Pengemban Pengamal Pancasila
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
balipost http://facebook.com/balipost
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Begal Dihajar Massa
Longsor di Sulangai
Pelempar Mobil
Setelah di Gianyar, kasus begal terjadi di Kota Denpasar, tepatnya di Jalan Cekomaria, Senin (9/3) lalu. Untung saja warga berhasil mengamankan pelakunya, Daneil Bokol (27) asal NTT. Pelaku nyaris tewas dihajar massa.
Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Badung dan sekitarnya, Senin (9/3) lalu, mengakibatkan sejumlah titik di Desa Sulangai, Petang diterjang longsor. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung mencatat sebanyak tiga titik di Banjar Abing dan dua titik di Banjar Wanakeling. BADUNG | HAL. 3
Enam pelaku pelemparan mobil sudah ditangani Polsek Sukawati. Para pelaku semua di bawah umur. Sampai saat ini kasusnya masih dalam penyelidikan dan para pelaku juga dalam pembinaan.
DENPASAR | HAL. 2
PKK agar Ikut Berperan Cegah Dampak Corona
Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster mengajak seluruh Tim Penggerak PKK untuk ikut berperan melakukan sosialisasi upaya pencegahan tanpa membuat kepanikan dan memperkeruh keadaan dalam menyikapi perkembangan virus Corona atau Covid-19. Kader PKK agar melakukan sosialisasi di tengah masyarakat dalam upaya pencegahan dengan tetap menjaga kesehatan dan kebersihan, sebagaimana tercakup dalam 10 Program Pokok PKK.
KULKUL - Gubernur Bali Wayan Koster dan Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster bersama undangan lainnya memukul kulkul ketika membuka Jambore kader PKK serangkaian Hari Kesatuan Gerak PKK ke-48 tahun 2020, di Ksirarnawa, Selasa (10/3) kemarin.
OPINI
Cerdas Menata Kota Oleh : Agung Kresna BANJIR besar yang melanda kawasan Jakarta, Depok, Tangerang, Banten, dan Bekasi beberapa kali dalam waktu kurang dari satu bulan, menyisakan banyak pertanyaan bagi para pakar penataan kota. Mengapa hal itu bisa terjadi pada wilayah kota yang telah berusia ratusan tahun. Apa yang salah dengan tata kota dan pengelolaan kota di kawasan tersebut hingga hal itu dapat terjadi. Tentu kondisi ini perlu dicermati lebih jauh, utamanya terkait dengan penataan kota di kawasan tersebut agar segenap warga kota tidak mengalami musibah lagi. Tata kota memang menjadi kata kunci dalam memberikan kenyamanan, kesejahteraan dan perlindungan bagi segenap warga kotanya. Kota yang kebijakan penataannya tidak tepat, acapkali memberi dampak yang kurang menyenangkan bagi segenap warga kotanya dalam menjalani kehidupan kesehariannya. Memang hal ini baru terlihat dalam jangka panjang. Sehingga tidak salah jika pakar tata kota Prof. Eko Budihardjo menyatakan bahwa kota yang tidak lagi memiliki jejak-jejak sejarah masa lalunya adalah bagaikan seorang manusia gila yang kehilangan ingatannya. Melalui jejak sejarah yang ada pada sebuah kota, kita belajar bagaimana menata kota itu dengan baik demi kesejahteraan warga kotanya. Bagi Kota Jakarta, berbagai jejak peninggalan yang menyiratkan kebijakan masa lalu dalam menata kota guna antisipasi terhadap bencana banjir, sudah tidak dapat dilihat lagi oleh warga kotanya saat ini. Berbagai setu/embung sebagai area penampung air saat banjir sekaligus area cadangan air saat kemarau telah berubah menjadi area terbangun dengan hutan betonnya. Hal. 11 Memimpin Kerajaan
Pasien Positif Corona 27 Orang Jakarta (Bali Post) – Pasien yang terkonfirmasi positif terpapar virus Corona jenis baru di Indonesia bertambah delapan orang dari sebelumnya 19, sehingga tercatat total 27 orang positif Covid-19. ‘’Kemarin kita sudah mengumumkan pasien kode 01-19, dan ada penambahan delapan pasien,’’ kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes sekaligus juru bicara penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (10/3) kemarin. Yurianto merincikan kode pasien yang terkonfirmasi positif yaitu pasien kasus 20, perempuan berusia 70 tahun, WNI, bagian dari tracing subklaster Jakarta. Pasien kasus 21, perempuan, 47 tahun, WNI, bagian dari tracing subklaster Jakarta. Lalu pasien kasus 22, perempuan, 36 tahun, WNI, imported case (terkena di luar negeri). ‘’Pasien 23, perempuan, 73 tahun, WNI, imported case, kondisinya saat ini sedang menggunakan ventilator karena faktor komorbid cukup banyak, kondisi stabil,’’ ungkap Yurianto. Pasien kasus 24, laki-laki, 46 tahun, WNI, imported case. Pasien kasus 25, perempuan, 53 tahun, WNA, imported case, saat ini dalam kondisi stabil. Selanjutnya, pasien kasus 26, laki-laki, 46 tahun, WNA, stabil, imported case. ‘’Pasien kasus 27, laki-laki, 33 tahun, WNI, kondisi stabil, kami menduga ini local transmission yang sedang kami tracking, bukan impor dan belum jelas bagian dan klaster yang lain,’’ ungkap Yurianto. (ant)
GIANYAR | HAL. 6
H
al tersebut disampaikan Ny. Putri Koster, menindaklanjuti harapan Gubernur Bali Wayan Koster, ketika membuka Jambore kader PKK serangkaian Hari Kesatuan Gerak PKK Ke-48 Tahun 2020, di Ksirarnawa, Selasa (10/3) kemarin. Menurut Ny. Putri Koster, Covid-19 atau Corona merupakan persoalan dunia yang sudah ditangani oleh para ahlinya. Terkait imbas dari isu Corona ini terhadap penurunan atas permintaan hasil kerajinan yang digeluti oleh ibu-ibu PKK merupakan sebagai sebuah dampak. Dalam mengatasi kondisi ini, tidak bisa dilakukan sendiri oleh PKK, namun secara bersama-sama, baik pemerintah dan masyarakat itu sendiri. Hal. 11 Sejalan dengan
’’…bergerak melakukan program-program PKK dengan baik dan benar serta mengimplementasikan di tengah masyarakat secara nyata, itu artinya kita sudah mewujudkan masyarakat Bali yang sehat bahagia lahir batin, sekala dan niskala.’’ Ny. Putri Suastini Koster Ketua TP PKK Provinsi Bali
Kekerasan Saat Penjajahan
Raja Belanda Sampaikan Penyesalan RAJA Belanda Willem Alexander didampingi Ratu Belanda Maxima Zorreguieta Cerruti menyampaikan penyesalan dan permohonan maaf kepada Indonesia atas kekerasan yang berlebihan dari bangsa Belanda pada masa penjajahan. ‘’Selaras dengan pernyataan pemerintahan saya sebelumnya, saya ingin menyampaikan penyesalan saya dan permohonan maaf untuk kekerasan yang berlebihan dari pihak Belanda di tahun-tahun tersebut,’’ kata Raja Belanda Willem Alexander dalam pernyataan pers bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (10/3) kemarin. Raja Belanda mengatakan bahwa di tahun-tahun setelah diumumkannya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia terjadi sebuah perpisahan yang menyakitkan dan mengakibatkan banyak korban jiwa. Oleh karena itulah, pemerintahannya merasa perlu menyampaikan permohonan maaf. ‘’Saya melakukan ini dengan kesadaran penuh bahwa rasa sakit dan kesedihan keluarga-keluarga yang terdampak masih dirasakan sampai saat ini,’’ katanya. Raja Belanda menambahkan, 75 tahun lalu pada 17 Agustus 1945, Indonesia mengumumkan Proklamasi, dan menuntut tempatnya di antara negara-negara yang
bebas dan merdeka. ‘’Pemerintah Belanda secara tegas telah mengakui hal ini, baik secara politik maupun secara moral, 15 tahun yang lalu. Hari ini kami dengan penuh kehangatan mengucapkan selamat pada rakyat Indonesia pada saat perayaan 75 tahun kemerdekaan,’’ katanya. Menurutnya, merupakan tanda yang sangat menjanjikan bahwa dua negara yang sebelumnya pernah berada di pihak yang berlawanan dapat menjalin hubungan yang semakin erat dan mengembangkan sebuah hubungan baru berdasarkan rasa hormat, saling percaya, dan persahabatan. ‘’Ikatan di antara kita semakin erat dan beragam. Ini sungguh menggembirakan saya. Dan saya tahu di Belanda banyak yang merasakan hal yang sama. Banyak orang di Belanda merasakan ikatan yang kuat dengan Indonesia,’’ katanya. Dalam kunjungannya selama empat hari, Raja dan Ratu Belanda mengaku sangat menantikan beberapa hari mendatang itu. ‘’Kunjungan kami mempunyai program yang menarik dan berorientasi ke masa depan. Pada saat yang bersamaan, merupakan sesuatu yang baik bila kita tetap menghadapi sejarah kita. Masa lalu tidak bisa dihapus, dan perlu diakui setiap generasi pada waktunya,’’ katanya. (ant)
Bali Post/ant
KERIS - Presiden Jokowi dan Raja Belanda Willem Alexander didampingi Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti berfoto di samping keris Pangeran Diponegoro, Selasa (10/3) kemarin.
Keris Diponegoro Dikembalikan
KERIS milik Pangeran Diponegoro akhirnya dikembalikan oleh Raja dan Ratu Belanda yang tengah berkunjung ke Indonesia. Pengembalian pusaka milik Pangeran Diponegoro yang sempat hilang itu, dilakukan seiring dengan kunjungan kenegaraan Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti ke Istana Kepresidenan di Bogor, Jawa Barat, Selasa
Jaga Ketahanan Ekonomi Bali Covid-19 telah merebak di berbagai negara. Tidak hanya menimbulkan korban jiwa, juga berimplikasi terhadap perilaku masyarakat akibat kekhawatiran dan kepanikan. Bukan hanya kepanikan medis, tetapi juga kepanikan perilaku ekonomi. Tren peningkatan harga-harga barang pun melonjak, sehingga ada kemungkinan berpengaruh terhadap inflasi dan kesejahteraan. Hal ini pun terjadi di Indonesia, termasuk Bali, yang hanya mengandalkan pendapatan dari sektor pariwisata. Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (FEB Unud) Prof. Dr. Made Kembar Sri Budhi, M.P.
mengatakan, untuk menjaga ketahanan ekonomi Bali terhadap dampak inflasi yang terjadi akibat dampat virus Corona, maka pengusaha dan pemerintah harus berperan proaktif. Pengusaha harus tetap berproduksi agar peredaran barang stabil, dengan mencari mitra kerja baru yang mampu menyediakan bahan baku yang diperlukan (konsep diversifikasi). Sementara pemerintah harus memberikan insentif pada sektor produksi, seperti kemudahan pajak, penurunan suku bunga dan yang terpenting menggalakkan industri yang menghasilkan produk substitusi impor. Hal. 11 Akan Menurunkan
Made Kembar Sri Budhi
(10/3) kemarin. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim terlihat menjelaskan perihal keris tersebut kepada Presiden Jokowi dan Raja Belanda. Keris itu dikabarkan sempat hilang dan pada akhirnya ditemukan di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda. Setelah melalui penelitian panjang yang mendalam yang juga diperkuat ahli dari kedua
negara. Sebelumnya, keris itu didapatkan pemerintah Belanda saat penangkapan Pangeran Diponegoro setelah perang besar antara 1825-1830. Kolonel Jan-Baptist Cleerens kemudian memberikan keris Pangeran Diponegoro itu sebagai hadiah untuk Raja Willem I pada tahun 1831. Hal. 11 Raja Membawa
Segera Hitung Daya Dukung Bali BALI dinilai telah mengalami overtourism atau kelebihan kedatangan wisatawan. Namun harus diakui hingga hari ini Bali belum memiliki perhitungan pasti mengenai berapa daya dukung (carrying capacity), sehingga berapa jumlah wisatawan ideal juga tidak dapat dipastikan. Selain itu, pembangunan akomodasi pariwisata terutama kamar hotel nyaris terus dilakukan, padahal melebihi titik jenuh. Penilaian Bali mengalami overtourism disampaikan Ketua BTB Agung Partha Adnyana. Bahkan juga dise-
butkan tiga dampak yang muncul dari overtourism yaitu dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi. Pengamat pariwisata Bagus Sudibya, Selasa (10/3) kemarin mengatakan, untuk menentukan daya tampung Bali, harus dihitung dengan benar berdasarkan beberapa hal. Penghitungannya dimulai dengan menghitung jumlah penduduk Bali dan luasan wilayah Bali. Jumlah penduduk Bali 4,3 juta dan luas wilayah pulau Bali 5.780,06 km2. Hal. 11 Penting Menjaga