20 HALAMAN
terbit sejak 16 agustus 1948
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
u g g n Mi
perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
Minggu kliwon, 11 maret 2018
NOMOR 198 TAHUN KE 70
balipost (166 rb Like) http://facebook.com/balipost
@balipostcom (5.495 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418
Pengemban Pengamal Pancasila
Ogoh-ogoh
Tonjolkan Seni daripada ’’Tatwa’’ Perayaan Hari Raya Nyepi bagi Umat Hindu di Bali didahului dengan mengarak ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh yang diarak merupakan cerminan sifat-sifat negatif yang ada pada diri manusia. Sehingga, tepat sehari sebelum Hari Raya Nyepi atau malam pangerupukan, ogoh-ogoh diarak mengelilingi desa setempat dengan tujuan agar kekuatan negatif yang ada di sekitar desa maupun sifat buruk (raksasa) yang ada di dalam diri manusia ikut bersama ogoh-ogoh. SETELAH diarak, ogoh-ogoh seharusnya dibakar atau di-pralina, sehingga semua sifat negatif yang ada di sekitar desa dan di dalam diri manusia terbakar menuju sifat kehidupan yang baru dan lebih baik dari sebelumnya. Namun, seiring dengan perkem-
bangan teknologi, makna dari ogohogoh mulai diabaikan oleh umat Hindu. Banyak oknum yang memanfaatkan Hari Raya Nyepi sebagai ajang adu gengsi antarbanjar dan desa pakraman yang juga tidak sedikit menimbulkan gesekan-gesekan yang tidak seharusnya dilakukan. Sehingga, untuk pembuatan ogoh-ogoh
bisa menelan biaya yang cukup besar, mulai dari Rp 5 juta hingga puluhan juta rupiah per satu ogoh-ogoh. Maka tidak heran ogoh-ogoh yang merupakan representasi dari kekuatan bhuta kala ini masih tersimpan rapi di balai banjar hingga berbulan-bulan. Hal. 19 Berbagai Alasan
Harusnya Di-’’pralina’’ OGOH-OGOH kini bukan lagi menjadi perlengkapan upacara saat pecaruan menjelang Nyepi, namun sudah
Di Denpasar Swadaya, Badung Gelontor Rp 23 Juta
dijadikan atraksi seni karena dipawaikan dan dilombakan. Tak terkecuali di Kabupaten Klungkung. Bahkan, ada yang dikemas dalam parade. Di balik itu, pembuatan ogoh-ogoh mestinya tak hanya mementingkan seni, namun harus sesuai tatwa. Dalam artian mengacu pada pengetahuan dan filsafat agama. “Ogoh-ogoh harus sesuai tatwa. Harus bisa mencirikan bhuta kala,” ungkap Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Klungkung, I Putu Suarta, Sabtu (10/3) kemarin. Hal. 19 Dipantau Desa Pakraman
Ribuan ogoh-ogoh ukuran besar dan kecil akan meramaikan malam pangerupukan di Kota Denpasar dan Badung. Di Denpasar tercatat 182 ogoh-ogoh yang ikut lomba yang digelar Dinas Kebudayaan tahun ini. Dari jumlah tersebut pesertanya terdiri dari 48 dari Kecamatan Denpasar Utara, 38 peserta dari Kecamatan Denpasar Barat, 38 peserta dari Kecamatan Denpasar Selatan, dan 58 peserta dari Kecamatan Denpasar Timur. Salah seorang anggota tim juri, Dr. Ketut Sudita, yang ditemui di sela-sela penilaian ogohogoh Banjar Yang Batu Kauh, Desa Dangin Puri Kelod mengatakan, tampilan ogoh-ogoh tahun ini mengalami banyak perkembangan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Bentuk yang lebih variatif dan tokoh yang diambil lebih banyak dari sebuah cerita yang ada. Artinya, wujud yang ditampilkan dalam bentuk ogoh-ogoh merupakan bagian dari sebuah cerita. Hal. 19 Banyak Orang
Tradisi Unik di Bali
Tenganan Nyepi 15 Hari, Buleleng Miliki Nyepi Desa Umat Hindu secara nasional akan melaksanakan Catur Brata Panyepian pada 17 Maret nanti. Berbeda dengan pelaksanaan Nyepi pada umumnya, desa-desa tua di Karangasem, sesungguhnya sudah punya budaya Nyepi sendiri dengan pelaksanaan yang sedikit berbeda. Seperti di Desa Tenganan Pagringsingan, Karangasem, di Desa Bali Aga itu, punya budaya Nyepi sendiri yang dilaksanakan selama 15 hari. Seperti apa pelaksanaannya?
NYEPI pada umumnya ada empat pantangan yang tidak boleh dilakukan. Antara lain, amati gni (tidak boleh menyalakan api), amati karya (tidak boleh bekerja), amati lelungan (tidak boleh bepergian), dan amati lelanguan (tidak boleh bersenang-senang). Dalam pelaksanaan Nyepi yang sejak dulu dilaksanakan di Desa Tenganan Pagringsingan, ada beberapa larangan yang lebih spesifik. Perbekel Tenganan, Putu Yudiana, Sabtu (10/3) kemarin, mengatakan beberapa larangan tersebut, antara lain,
tidak boleh membunuh hewan di dalam areal desa, tidak boleh membuat lubang lebih dari satu siku (sekitar 50 cm), tidak boleh menumbuk padi, tidak boleh melubangi kayu. Larangan menggali tanah sedalam siku, punya makna agar ibu pertiwi sempat istirahat melalui penggalian yang dilakukan petani. Demikian juga tidak boleh melubangi kayu, artinya aktivitas pertukangan dan sejenisnya harus istirahat sejenak dari aktivitasnya. Hal. 19 Bila Melanggar
TENGANAN - Para daha Tenganan Pagringsingan berkumpul dan berjalan bersama menuju lokasi ritual pada salah satu pelaksanaan tradisi di desa tua tersebut. BPM/gik
Tank TNI Bawa Siswa TK Tenggelam, Dua Tewas
Jakarta (Bali Post) Alat tempur tank M-113 milik TNI Angkatan Darat tergelincir lalu tenggelam ke Sungai Bogowonto, Purworejo, Jawa Tengah, Sabtu (10/3) kemarin. Tank tersebut sedang membawa murid Taman Kanakkanak dan PAUD untuk latihan outbond.
NAIK TANK - Sejumlah siswa dan guru TK dan PAUD sedang menaiki tank milik TNI sebelum tenggelam di Purworejo, Jateng. Kepala Sekolah PAUD Ananda dan satu anggota TNI meninggal.
Dari informasi yang dihimpun menyebutkan, dua orang korban dinyatakan meninggal dunia yakni seorang prajurit dengan pangkat Pratu bernama Rendy dan Kepala Sekolah TK Ananda, Iswandari. Kepala Pusat Data, Informasidan Humas Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho saat dikonfirmasi Sabtu kemarin, membenarkan kecelakaan tank Yonif 412/BES di Sungai Bogowonto persis berada di belakang Markas Yonmek 41e2/BES. Kejadian bermula ketika para siswa tengah outbond menggunakan tiga unit tank, Sabtu pagi. Ada tiga murid TK dan dua PAUD yang mengikuti kegiatan tersebut yang dibagi dalam dua kloter. Tiba-tiba dalam kloter kedua, tank tergelincir dan sejumlah orang yang di dalamnnya
sempat ikut terbawa. Sutopo menyatakan, tank yang sempat masuk ke sungai sudah berhasil dievakuasi. Setidaknya dalam outbond ini diperkirakan hampir 100 peserta mengikuti kegiatan tersebut dan sempat mencoba kendaraan militer lainnya seperti menaiki helikopter. Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal TNI Alfred D. Tuejeh menyatakan pihaknya langsung melakukan penyelidikan terkait kasus tenggelamnya tank milik satuan di bawah Kostrad di Purworejo, Jawa Tengah. “Benar itu terjadi. Kami sangat prihatin atas kejadian ini dan unsur pimpinan TNI AD sudah tahu semua. Penyelidikan sebab musabab peristiwa ini langsung kami gelar di lokasi kejadian dan hal-hal lain terkait,” katanya. Hal. 19 Dari POM