Edisi Selasa, 11 Maret 2018 | Balipost.com

Page 1

20 HALAMAN

terbit sejak 16 agustus 1948

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

u g g n Mi

perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

Minggu kliwon, 11 maret 2018

NOMOR 198 TAHUN KE 70

balipost (166 rb Like) http://facebook.com/balipost

@balipostcom (5.495 Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipostcom http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418

Pengemban Pengamal Pancasila

Ogoh-ogoh

Tonjolkan Seni daripada ’’Tatwa’’ Perayaan Hari Raya Nyepi bagi Umat Hindu di Bali didahului dengan mengarak ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh yang diarak merupakan cerminan sifat-sifat negatif yang ada pada diri manusia. Sehingga, tepat sehari sebelum Hari Raya Nyepi atau malam pangerupukan, ogoh-ogoh diarak mengelilingi desa setempat dengan tujuan agar kekuatan negatif yang ada di sekitar desa maupun sifat buruk (raksasa) yang ada di dalam diri manusia ikut bersama ogoh-ogoh. SETELAH diarak, ogoh-ogoh seharusnya dibakar atau di-pralina, sehingga semua sifat negatif yang ada di sekitar desa dan di dalam diri manusia terbakar menuju sifat kehidupan yang baru dan lebih baik dari sebelumnya. Namun, seiring dengan perkem-

bangan teknologi, makna dari ogohogoh mulai diabaikan oleh umat Hindu. Banyak oknum yang memanfaatkan Hari Raya Nyepi sebagai ajang adu gengsi antarbanjar dan desa pakraman yang juga tidak sedikit menimbulkan gesekan-gesekan yang tidak seharusnya dilakukan. Sehingga, untuk pembuatan ogoh-ogoh

bisa menelan biaya yang cukup besar, mulai dari Rp 5 juta hingga puluhan juta rupiah per satu ogoh-ogoh. Maka tidak heran ogoh-ogoh yang merupakan representasi dari kekuatan bhuta kala ini masih tersimpan rapi di balai banjar hingga berbulan-bulan. Hal. 19 Berbagai Alasan

Harusnya Di-’’pralina’’ OGOH-OGOH kini bukan lagi menjadi perlengkapan upacara saat pecaruan menjelang Nyepi, namun sudah

Di Denpasar Swadaya, Badung Gelontor Rp 23 Juta

dijadikan atraksi seni karena dipawaikan dan dilombakan. Tak terkecuali di Kabupaten Klungkung. Bahkan, ada yang dikemas dalam parade. Di balik itu, pembuatan ogoh-ogoh mestinya tak hanya mementingkan seni, namun harus sesuai tatwa. Dalam artian mengacu pada pengetahuan dan filsafat agama. “Ogoh-ogoh harus sesuai tatwa. Harus bisa mencirikan bhuta kala,” ungkap Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Klungkung, I Putu Suarta, Sabtu (10/3) kemarin. Hal. 19 Dipantau Desa Pakraman

Ribuan ogoh-ogoh ukuran besar dan kecil akan meramaikan malam pangerupukan di Kota Denpasar dan Badung. Di Denpasar tercatat 182 ogoh-ogoh yang ikut lomba yang digelar Dinas Kebudayaan tahun ini. Dari jumlah tersebut pesertanya terdiri dari 48 dari Kecamatan Denpasar Utara, 38 peserta dari Kecamatan Denpasar Barat, 38 peserta dari Kecamatan Denpasar Selatan, dan 58 peserta dari Kecamatan Denpasar Timur. Salah seorang anggota tim juri, Dr. Ketut Sudita, yang ditemui di sela-sela penilaian ogohogoh Banjar Yang Batu Kauh, Desa Dangin Puri Kelod mengatakan, tampilan ogoh-ogoh tahun ini mengalami banyak perkembangan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Bentuk yang lebih variatif dan tokoh yang diambil lebih banyak dari sebuah cerita yang ada. Artinya, wujud yang ditampilkan dalam bentuk ogoh-ogoh merupakan bagian dari sebuah cerita. Hal. 19 Banyak Orang

Tradisi Unik di Bali

Tenganan Nyepi 15 Hari, Buleleng Miliki Nyepi Desa Umat Hindu secara nasional akan melaksanakan Catur Brata Panyepian pada 17 Maret nanti. Berbeda dengan pelaksanaan Nyepi pada umumnya, desa-desa tua di Karangasem, sesungguhnya sudah punya budaya Nyepi sendiri dengan pelaksanaan yang sedikit berbeda. Seperti di Desa Tenganan Pagringsingan, Karangasem, di Desa Bali Aga itu, punya budaya Nyepi sendiri yang dilaksanakan selama 15 hari. Seperti apa pelaksanaannya?

NYEPI pada umumnya ada empat pantangan yang tidak boleh dilakukan. Antara lain, amati gni (tidak boleh menyalakan api), amati karya (tidak boleh bekerja), amati lelungan (tidak boleh bepergian), dan amati lelanguan (tidak boleh bersenang-senang). Dalam pelaksanaan Nyepi yang sejak dulu dilaksanakan di Desa Tenganan Pagringsingan, ada beberapa larangan yang lebih spesifik. Perbekel Tenganan, Putu Yudiana, Sabtu (10/3) kemarin, mengatakan beberapa larangan tersebut, antara lain,

tidak boleh membunuh hewan di dalam areal desa, tidak boleh membuat lubang lebih dari satu siku (sekitar 50 cm), tidak boleh menumbuk padi, tidak boleh melubangi kayu. Larangan menggali tanah sedalam siku, punya makna agar ibu pertiwi sempat istirahat melalui penggalian yang dilakukan petani. Demikian juga tidak boleh melubangi kayu, artinya aktivitas pertukangan dan sejenisnya harus istirahat sejenak dari aktivitasnya. Hal. 19 Bila Melanggar

TENGANAN - Para daha Tenganan Pagringsingan berkumpul dan berjalan bersama menuju lokasi ritual pada salah satu pelaksanaan tradisi di desa tua tersebut. BPM/gik

Tank TNI Bawa Siswa TK Tenggelam, Dua Tewas

Jakarta (Bali Post) Alat tempur tank M-113 milik TNI Angkatan Darat tergelincir lalu tenggelam ke Sungai Bogowonto, Purworejo, Jawa Tengah, Sabtu (10/3) kemarin. Tank tersebut sedang membawa murid Taman Kanakkanak dan PAUD untuk latihan outbond.

NAIK TANK - Sejumlah siswa dan guru TK dan PAUD sedang menaiki tank milik TNI sebelum tenggelam di Purworejo, Jateng. Kepala Sekolah PAUD Ananda dan satu anggota TNI meninggal.

Dari informasi yang dihimpun menyebutkan, dua orang korban dinyatakan meninggal dunia yakni seorang prajurit dengan pangkat Pratu bernama Rendy dan Kepala Sekolah TK Ananda, Iswandari. Kepala Pusat Data, Informasidan Humas Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho saat dikonfirmasi Sabtu kemarin, membenarkan kecelakaan tank Yonif 412/BES di Sungai Bogowonto persis berada di belakang Markas Yonmek 41e2/BES. Kejadian bermula ketika para siswa tengah outbond menggunakan tiga unit tank, Sabtu pagi. Ada tiga murid TK dan dua PAUD yang mengikuti kegiatan tersebut yang dibagi dalam dua kloter. Tiba-tiba dalam kloter kedua, tank tergelincir dan sejumlah orang yang di dalamnnya

sempat ikut terbawa. Sutopo menyatakan, tank yang sempat masuk ke sungai sudah berhasil dievakuasi. Setidaknya dalam outbond ini diperkirakan hampir 100 peserta mengikuti kegiatan tersebut dan sempat mencoba kendaraan militer lainnya seperti menaiki helikopter. Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal TNI Alfred D. Tuejeh menyatakan pihaknya langsung melakukan penyelidikan terkait kasus tenggelamnya tank milik satuan di bawah Kostrad di Purworejo, Jawa Tengah. “Benar itu terjadi. Kami sangat prihatin atas kejadian ini dan unsur pimpinan TNI AD sudah tahu semua. Penyelidikan sebab musabab peristiwa ini langsung kami gelar di lokasi kejadian dan hal-hal lain terkait,” katanya. Hal. 19 Dari POM


2

Daerah Nyepi, Konsumsi Listrik Minggu Kliwon, 11 Maret 2018

Turun Hingga 27 Persen

Denpasar (Bali Post) Hari raya Nyepi yang jatuh pada 17 Maret mendatang diperkirakan akan menurunkan tingkat konsumsi listrik hingga 27 persen. Penurunan konsumsi ini dikarenakan pada saat Nyepi, masyarakat Bali tidak menggunakan penerangan atau tidak berapi-api (amati geni). Selain itu, beberapa perkantoran mematikan mesin komputer dan lainnya. Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Distribusi Bali I Gusti Ketut Putra mengatakan, beban puncak yang terjadi saat Nyepi 2018 diprediksi 565,3 mega watt (MW) pada malam hari dan 520,6 MW

pada siang hari. “Prediksi ini berdasarkan atas perhitungan beban puncak perayaan Nyepi tiga tahun terakhir,” jelasnya. Berdasarkan pengalaman pada perayaan Nyepi tahun 2017, beban puncak yang ter-

jadi 490,5 MW pada siang hari dan 506,9 MW pada malam hari. Dibandingkan pada hari biasa, beban puncak tertinggi untuk Bali yaitu mencapai 860 MW yang terjadi pada tahun 2017. Sementara beban puncak

tertinggi pada tahun 2018 yaitu 840,8 MW. “Per 7 Maret 2018, beban puncak mencapai 770 MW,” imbuhnya. Pada saat Nyepi, pemanfaatan pembangkit diprioritaskan PLTU Celukan Bawang dan crossing energi dari Jawa dengan kabel laut. Sementara pemanfaatan PLTD Pesanggaran hanya sebagian kecil. Bahkan jika tidak terjadi kekurangan daya, PLTDG Pesanggaran tidak akan dihidupkan.

Pada perayaan Nyepi, PLN Distribusi Bali juga menyiagakan 750 personel yang mulai bekerja pada 16-18 Maret. Selain itu, pihaknya juga menempatkan posko siaga sebanyak 51 lokasi yang tersebar dari Gilimanuk hingga Karangasem. “Dan untuk pelayanan PLN yang dilakukan dalam kondisi darurat, kami juga bekerja sama dengan Majelis Desa Pakraman atau bendesa adat setempat,” imbuhnya. (kmb42)

PGRI Dentim dan Denpasar Desak Kekurangan Guru Segera Diatasi Utamakan Kepribadian BAGI SMPN 3 Denpasar sangatkah gampang untuk mencetak SDM yang cerdas secara intelektual. Namun, bagi sang Kepala Sekolah, I Wayan Murdana, S.Pd., M.PSi., hal itu belumlah cukup. Sebab pada zaman now yang utama adalah membentuk pribadi anak yang baik. Contoh sederhananya adalah anak di rumah menghormati dan menjalankan nasihat dan tugas orangtuanya. Selalu minta doa restu dan izin jika akan ke sekolah atau memilki agenda lain. Hal inilah kini ditempa serius di SMPN 3 Denpasar. Murdana ingin insan SMPN 3 Denpasar adalah sosok panutan dalam hal kepribadian. Apalagi pakar psikologi ini tahu persis bahwa pembentukan kepribadian dan karakter harus kuat di pendidikan dasar yakni di SD dan SMP. Soal kecerdasan intelektual bisa diasah di SLTA. ‘’Ini yang kami garap benar di sekolah agar tak sampai mengecewakan orangtua siswa,’’ tegas Murdana usai memimpin rapat HUT ke-39 SMPN 3 Denpasar, Sabtu (10/3) kemarin. Serangkaian HUT ke-39 akan digelar soulmeter, yoga massal pada 24 Maret, 27 Maret lomba paduan suara, jalan santai, dan donor darah 1 April, lomba akademik pada 4 April, setelah itu lomba non-akademik dan 14 April puncak HUT di Lapangan Puputan Badung dengan mengundang artis Bali. Sementara Sabtu kemarin, mulai digelar lomba tarik tambang antarkelas babak penyisihan. Soal prestasi, anak-anak Spentri adalah gudangnya. Bahkan, sang kasek Wayan Murdana terpilih menjadi duta Denpasar pada pemilihan kepala sekolah berprestasi. Di tingkat Provinsi Bali, Murdana yang jebolan lulusan Bimbingan dan Psikologi Pendidikan FKIP Unud ini sukses meraih juara II tingkat Bali. Padahal, dia baru dua tahun menjabat kepala sekolah. Sementara siswanya banyak mengukir prestasi internasional. (sue)

Denpasar (Bali Post) Semua guru anggota PGRI Cabang Denpasar Timur (Dentim), Sabtu (10/3) kemarin, dikumpulkan di Gedung SKB Dentim. Acara ini serangkaian soliditasi serta soasialisasi hasil Konkernas V PGRI di Batam belum lama ini. Ketua PGRI Cabang Dentim Drs. I Wayan Darsana, M.G., S.Pd., M.Pd., mengungkapkan saat ini, Dentim masih banyak kekurangan guru khususnya untuk SD. PGRI Dentim soal kekurangan SDM guru ini segera diatasi dengan mengangkat guru kontrak atau PNS. Selain itu, anggota PGRI Dentim juga perlu sentuhan pelatihan dari pemerintah sehingga tetap up to date mengajar di kelas. Wayan Darsana didampingi Sekretaris I Wayan Kantra, S.D., M.Pd., Bendahara Ni Ketut Aryati, S.Pd., dan Ketua KB PAUD, Ni Ekawati, S.S., M.Pd., menyetujui usulan Koordinator Kopertis VII Prof. Dasi Astawa bahwa dana desa ke depan bisa dipakai untuk menggaji guru kontrak. Asalkan, guru yang dipilih adalah warga desa setempat. Usulan ini, kata Darsana, sangat tepat karena pembangunan desa juga menyentuh SDM bukan hanya fisik. Namun, pengangkatan guru kontrak tetap perlu dilakukan oleh pemkot. Di acara yang juga dihadiri

Camat Dentim Dewa Puspawan itu, Wayan Darsana mengatakan saat ini tercatat 860 anggota guru PGRI Dentim, sekitar 800 guru belum masuk menjadi anggota PGRI. Untuk itu di acara sosialisasi ini, kata Darsana, dipakai untuk konsolidasi agar semua guru masuk PGRI guna mempersatukan perjuangan bersama. Terkait kekurangan guru, Ketua PGRI Kota Denpasar, Drs. I Nyoman Winata, M.Hum., didampingi Sekretaris Komang Arta Saputa, S.Pd., M.M., Bendahara Drs. I Ketut Suarya, M.Pd., membenarkan sejak 2017, Denpasar kekurangan banyak guru akibat pensiun massal. Hal ini segera diatasi oleh semua pihak. Dia juga mengusulkan selain kekurangan guru ditanggung oleh dana desa, dan pengangkatan guru kontrak dan PNS oleh pemerintah namun bisa dilakukan oleh kalangan swasta lewat dana CSR-nya. Makanya dalam perekrutan CPNS 2018 ini, dia meminta formasi untuk guru PNS tetap ada. Bagi Winata, mengangkat guru adalah sebuah keharusan dan mendesak agar Denpasar jangan sampai krisis guru. Untuk itu, diperlukan kesadaran pemerintah untuk segera mengangkat guru konrak menjadi PNS dan guru honorer menjadi guru kontrak.

Hal ini pula, kata Nyoman Winata, menjadi salah satu hasil penting yang menjadi rekomendasi PGRI Pusat yakni soal pengangkatan guru PNS dan pegawai TU di sekolah. Bahkan, PGRI di Bali mendesak segera diadakan perekrutan guru PNS baru mengingat adanya pensiun massal guru di daerah. Keluh kesah anggota PGRI di Konkernas ini, kata dia, akhirnya direspons positif oleh Mendikbud, Muhadjir Feffendy. Mendikbud mengakui kekurangan guru secara massif. Tahun 2018 ini saja, kata dia, 70 persen guru akan pensiun. ‘’Semoga kondisi ini membuat Kemendikbud segera membuat rancangan regulasi pengangkatan guru,’’ tegasnya. Rekomendasi Konkernas PGRI lainnya adalah perlunya perhatian serius terhadap pendidikan karakter dan keprihatinan atas kasus meninggalnya guru di Madura yang dianiaya siswanya. Soal advokasi terhadap guru, PGRI sudah memiliki acuan UU No. 14 tahun 2005. Guru boleh menghukum siswanya dalam koridor mendidik. Kasus ini, kata dia, jangan sampai terjadi di Bali. Di sinilah diperlukan adanya kerja sama sekolah dan keluarga. Untuk itu, dia berharap anggota PGRI Bali tetap menjadi soliditas dan solidaritas. (025)

RUU PKS Dibahas Mei 2018 Denpasar (Bali Post) Kasus kekerasan terhadap perempuan tak ubahnya fenomena gunung es. Masih banyak perempuan tidak mau melaporkan kasus kekerasan yang dialaminya karena dianggap sebagai aib. Padahal, data yang tampak di permukaan saja menunjukkan adanya tren peningkatan kasus kekerasan terhadap perempuan dari tahun ke tahun. Komisioner Komnas Perempuan, Masruha, di Denpasar belum lama ini mengatakan, tahun 2017, terdata 347.466 kasus yang diadukan. Termasuk di dalamnya adalah kekerasan seksual. Pihaknya menengarai, kasus yang tidak diadukan jumlahnya bisa lebih besar lagi. Sebab, ketika korban mengadukan, mereka harus siap secara mental dan sosial terhadap stigma dipersalahkan, tidak mendapat keadilan, hingga siap mendapat tekanan dari pelaku. “Kalau angka kekerasan seksual, data kami di 2011, setiap hari itu ada 35 perempuan yang mengalami kekerasan seksual. Itu yang melapor. Artinya, setiap 2 jam ada 3 perempuan yang mengalami kekerasan seksual,” ujarnya. Dikatakan Masruha, kasus kekerasan seksual berkelompok bahkan sempat heboh di tataran nasional pada 2015-2016 lalu. Itu pun hanya kasus yang muncul di media massa. Pihaknya memperkirakan masih banyak kasus kekerasan seksual berkelompok yang tidak muncul ke permukaan. Sementara itu, Rancangan Undangundang tentang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) kemungkinan baru akan dibahas Mei 2018 mendatang. Saat ini, Panja Komisi 8 DPR RI yang membidangi RUU tersebut sedang melakukan penyerapan aspirasi ke daerah. Menurut Masruha, keberadaan RUU PKS ketika nanti disahkan menjadi UU dibutuhkan untuk perlindungan dan pemulihan korban selain sanksi atau pemenjaraan bagi pelaku. Terlebih, konteks kekerasan seksual yang bisa ditindak juga akan diperluas. Tidak sebatas pencabulan, perkosaan, perzinahan, dan perbuatan asusila saja. Tapi juga pelecehan seksual, pemaksaan perkawinan, eksploitasi seksual, pemaksaan sterilisasi dan aborsi, penyiksaan seksual, dan perbudakan seksual. “Jadi, dibutuhkan perlindungan untuk korban, pemulihan untuk korban, ada sanksi atau pemenjaraan bagi pelaku, dan bagaimana juga upaya-upaya pendidikan, ini konteksnya pencegahan dilakukan oleh negara maupun organisasi masyarakat sipil,” jelasnya. (kmb32)

BPM/sue

SELAMAT - Ketua PGRI Denpasar Nyoman Winata memberi selamat kepada Ketua PGRI Dentim, Wayan Darsana, di sela-sela sosialiasi Konkernas PGRI.

BPM/wan

POTONG PITA - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Lasona Laoly meresmikan rusunawa yang ditandai dengan pemotongan pita, Sabtu (10/3) kemarin.

Menkumham Resmikan Rusunawa Kanim Kelas I Denpasar Denpasar (Bali Post) Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) meresmikan rumah susun sewa (rusunawa) Kanim Kelas I Denpasar di Jalan Pulau Nias Denpasar, Sabtu (10/3) kemarin. Bangunan 3 lantai dengan 47 unit tersebut akan ditempati para ASN Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar. Menkumham Yasonna Laoly mengatakan, pembangunan rusunawa ini sangat membantu para ASN. “Anggota-anggota kami yang selama ini kos di luar, yang lebih dari sepertiga gajinya untuk perumahan, bisa tertolong dengan ini,” ujarnya. Dengan adanya rusunawa ini, diharapkn para ASN dapat bekerja lebih baik, tertib dan mendapat tabungan tambahan dari pengalihan biaya kos selama ini. “Dia bisa mendapatkan tambahan gaji dan tidak perlu berpikir macam-macam lagi. Apalagi kita terus tuntut dia meningkatkan layanan publik,” tandasnya. Rusunawa tersebut dikatakan dekat dengan Bandara Ngurah Rai. Sehingga kebutuhan rumah para ASN di lingkungan Kantor Imigrasi Kelas I Ngurah Rai dapat terpenuhi. Ia berharap, pembangunan perumahan bisa dilakukan kembali. Karena pihaknya masih memiliki tanah yang luas. Selain itu, stafnya masih banyak yang

membutuhkan. “Apalagi kami mendapat tambahan 207 untuk imigrasi di Ngurah Rai, ini membutuhkan tambahan perumahan,” imbuhnya. Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Khalawi Abdul Hamid mengatakan, program rusunawa ini untuk ASN. Namun, ada juga program perumahan untuk MBR (masyarakat berpenghasilan rendah). “Masyarakat yang penghasilannya Rp 4,5 juta bisa tinggal di rusunawa. Pemda yang menyiapkan tanah, kita yang bangunkan. Yang enggak punya rumah bisa di sana. ASN ini juga MBR karena gajinya lebih kecil dari Rp 7,5 juta,” ujarnya. Rusunawa 3 lantai itu menghabiskan anggaran Rp 14 miliar. Di Bali hanya bisa dibangun 3 lantai karena ada aturan maksimal ketinggian 15 meter. “Di tempat lain bisa 4 lantai,” tandasnya. Dengan harga lahan yang semakin tinggi khususnya di Bali, rumah landed akan susah diterapkan. Sehingga untuk menjawab tantangan tersebut, apalagi generasi milenial nantinya diperkirakan susah untuk mendapatkan tempat tinggal, maka rusunawa atau yang ia sebut apartemen sewa itu menjadi jawabannya.(kmb42)

Ribuan Anak-anak PAUD Denpasar Antusias Ikuti Parade Ogoh-ogoh

Implementasi Padmaksara, Menguatkan Jati Diri Berlandaskan Kebudayaan Bali RIBUAN anak-anak dari lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan mengenakan pakaian adat madya dan mengusung ogohogoh berukuran mini, Sabtu (10/3) kemarin, memadati Lapangan Lumintang, Denpasar. Tampak anak-anak PAUD antusias mengikuti kegiatan rutin tahunan Pemkot Denpasar bersama Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) Denpasar menjelang perayaan hari suci Nyepi. Lengkap dengan obor yang dibawa anak-anak PAUD perempuan serta lantunan baleganjur anak-anak PAUD laki-laki menjadi kemeriahan parade ogoh-ogoh anak-anak PAUD tahun ini. Pelaksanaan kegiatan yang diikuti 60 ogoh-ogoh berukuran mini dibuka secara resmi Plt. Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara, bersama Bunda PAUD Denpasar yang tampak dihadiri Ny. Antari Jaya Negara, Ketua Dharmawanita Persatuan Denpasar, Ny. Kerti Rai Iswara, dan pimpi-

nan OPD terkait Pemkot Denpasar. “Ini sebagai langkah impelemantasi Padmaksara sebagai visi misi Pemkot Denpasar yang terdapat lima titik poin, di antaranya pelestarian budaya Bali dan ekonomi kreatif,” ujar IGN Jaya Negara. Lebih lanjut dikatakan, implementasi Padmaksara mengarahkan penguatan jati diri masyarakat berlandaskan kebudayaan Bali. Melalui keterlibatan anak-anak PAUD dalam parade ogoh-ogoh ini mengajarkan sejak dini tentang pelestarian budaya Bali. Diharapkan dapat mengenal prosesi dari pelaksanaan hari suci Nyepi yang juga memberikan nilai rasa kebersamaan dan kegotongroyongan dalam pembuatan dan mengusung ogoh-ogoh. Dalam kegiatan ini juga memberikan peluang peningkatan ekonomi kreatif masyarakat dalam berkreativitas membuat ogoh-ogoh sejak dini yang dilakukan lembaga PAUD. Di samp-

ing itu, para perajin ogohogoh juga dapat memberikan pemikiran kepada anak-anak tentang sebuah kreativitas ogoh-ogoh. Hal ini juga didukung dengan perluasan akses kepada anak-anak dan para orang tua yang berbaur dalam parade ogoh-ogoh ini. Dari implemetasi spirit Padmaksara ini, menurut Jaya Negara, dapat memberikan kebahagiaan kepada masyarakat Kota Denpasar. “Jadi, implementasi Padmaksara ini dapat memberikan arah dalam capaian kebahagiaan masyarakat yang memberikan akses seluas-luasnya sebagai ruang ekspresi masyarakat dengan penguatan jati diri berlandaskan budaya Bali dari sejak dini,” ujar Jaya Negara. Ketua IGTKI Denpasar, Made Aryaningsih, mengatakan parade Ogoh-ogoh anak PAUD Denpasar telah menjadi agenda rutin setiap tahun. Hal ini tak terlepas dari program penguatan kebudayaan Bali yang dilakukan sejak dini Pemkot

OGOH-OGOH - Plt. Wali Kota Denpasar, Jaya Negara, ikut serta menyemangati anak-anak PAUD dalam mengusung ogoh-ogoh, Sabtu (10/3) kemarin. Denpasar dan didukung penuh IGTKI Kota Denpasar. Tahun ini, kegiatan parade ogoh-ogoh diikuti 2.000 anak-anak PAUD dengan 60 ogoh-ogoh berukuran mini. Tidak sekadar mengusung ogoh-ogoh, namun juga mengajak anak-anak memupuk

rasa kebersamaan dan kekompakan. “Kami harapkan anak-anak didik kami nantinya dapat mengetahui dan memahami rangkaian perayaan hari suci Nyepi yang juga dilakukan lewat prosesi parade ogoh-ogoh,” ujarnya. (ad539)

 Perintis : K.Nadha,  Pemimpin Umum: ABG Satria Naradha Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Wirata Redaktur Pelaksana : Made Sueca, Dira Arsana Sekretaris Redaksi: Sugiartha Redaktur Eksekutif: Parwata Redaksi: Daniel Fajry, Mawa, Yudi Winanto, Subrata, Diah Dewi, Giriana Saputra, Wayan Sumatika Anggota Redaksi Denpasar: Asmara Putra, Dedy Sumartana, Yudi Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Rindra, Agustoni, Ngurah Kertanegara, Komang Suryawan, Made Miasa, Agung Dharmada, Oka Rusmini, Umbu Landu Paranggi, Maya. Bangli: IA Swasrina, Eka Prananda, Buleleng: Mudiarta. Gianyar: Manik Astajaya. Karangasem: Bagiarta, Klungkung: Sosiawan, Negara: IB Surya Dharma, Tabanan: Dewi Puspawati,Wira Sanjiwani. Jakarta: Nikson, Hardianto, Ade Irawan. NTB: Agus Talino, Izzul Khairi, Raka Akriyani. Surabaya: Bambang Wiliarto. Banyuwangi: Budi Wiriyanto Kantor Redaksi: Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232. Telepon (0361)225764, Facsimile: 227418, Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001. Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi: Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602, Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Manajer Sirkulasi: Budiarta, Manajer Percetakan: Tri Iriana, Marketing/Pengaduan Pelanggan: K. Budiarta. Ombudsman: Jimmy Silalahi. Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A, Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00, Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Tarif Iklan : Iklan Mini: minimal 2 baris maksimal 10 baris, Minggu s.d. Jumat Rp 49.500,- per baris, Sabtu Rp 64.350,- per baris Iklan Umum: < 100 mmk Rp 50.000 per mmk, >100 mmk Rp 55.000 per mmk. Iklan Keluarga/Duka Cita: Rp 40.000 per mmk. Advertorial Rp 25.000 per mmk. Iklan Warna: 2 warna Rp 55.000, 4 warna Rp 75.000 per mmk. Pembayaran di muka, iklan mendesak untuk dimuat besok dapat diterima sampai pukul 18.00. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jl.Kepundung 67A Denpasar 80232 Tel: 225764, Facsimile: 227418. Harga Langganan: Rp 90.000 sebulan, Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.000. Terbit 7 kali seminggu. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers: SK Menpen No. 005/SK/ Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP, Penerbit: PT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an Pt.Bali Post.  WARTAWAN BALI POST SELALU MEMBAWA TANDA PENGENAL, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA/MEMINTA APA PUN DARI NARA SUMBER


Minggu Kliwon, 11 Maret 2018

Lestarikan dan Kembangkan Seni Budaya Bali Berbasis Banjar

Masyarakat Gelgel Siap Menangkan Koster-Ace dan BAGIA PASANGAN Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardana Sukawati (Koster-Ace) serta Paslon Bupati dan Wakil Bupati Klungkung Tjokorda Bagus Oka–I Ketut Mandia (BAGIA) terus memanen dukungan dari masyarakat Kabupaten Klungkung. Kali ini dukungan datang dari komponen masyarakat Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung yang mendeklarasikan diri siap memenangkan Koster-Ace dan BAGIA pada Pilkada Serentak 2018, Sabtu (9/3) di Banjar Jeroagung Klod, Desa Gelgel, Kabupaten Klungkung. Hadir ikut mendampingi dalam acara simakrama yang dihadiri ratusan warga tersebut, Sekretaris Alit Kusuma Kelakan, Ketua Tim Pemenangan Koster-Ace dan BAGIA Kabupatan Klungkung A.A. Gede Anom, perwakilan partai pengusung yakni Hanura, PAN, PPP, PKB dan PKPI serta tokoh masyarakat setempat. Calon Gubernur (Cagub) Wayan Koster mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh masyarakat Kecamatan Klungkung. Selanjutkan ia memaparkan visi misi dan program kerja unggulan Koster-Ace. Di antaranya pelestarian adat budaya berbasis banjar serta pendidikan gratis.

“Nantinya program kesehatan gratis akan dilaksanakan secara online, pelayanan dan tanggungan penyakitnya akan lebih disempurnakan lagi dari program JKBM. Dan untuk para sulinggih dan pemangku akan ada jaminan secara khusus, “ jelasnya. Sementara BAGIA mengungkapkan bahwa pola Satu Jalur akan mampu mempercepat pembangunan di Gumi Serobotan sehingga mampu mengejar ketertinggalan dari kabupaten lain di Bali. Membuktikan komitmennya dalam melestarikan adat budaya Bali, Koster-Ace akan mengembalikan peran institusi banjar secara tradisional yang sejak dahulu berperan sebagai pusat pengembangan serta pelestarian adat budaya Bali. Lantas caranya? Calon Gubernur Wayan Koster menegaskan komitmennya bahwa setelah terpilih sebagai gubernur Bali periode 2018-2023, pihaknya tak hanya akan melaksanakan program pembenahan bale banjar secara fisik. Namun juga kembali menghidupkan kegiatan berkesenian, adat serta budaya masyarakat dengan berbasis banjar. “Setelah menjadi anggota DPR sejak tahun 2004, tiap tahun saya membantu pembangunan sekitar 30-an bale banjar dan wantilan di seluruh Bali. Mungkin jumlahnya

sudah ada sekitar 300-an. Termasuk juga seperangkat alat gamelan. Nanti astungkara terpilih, tiyang akan lanjutkan lagi dengan kelengkapan lainnya untuk menunjang segala aktivits di banjar,” ungkapnya. Tujuannya menurut dia adalah untuk melestarikan seni, adat dan budaya Bali sehingga tetap lestari, bahkan makin berkembang. “Khususnya agar generasi muda kita tetap melakoni kehidupan berkesenian, adat serta budaya Bali. Namun harus ada sarana dan prasaranan sebagai fasilitas penunjangnya. Nah ini yang bantu adalah pemerintah,” katanya. Untuk merealisasikan hal tersebut, pihaknya akan mengangkat tenaga kontrak yang berasal dari lingkungan banjar setempat. Para tenaga kontrak ini nantinya bertugas untuk melatih serta mengajarkan warga berbagai kegiatan yang terkait seni dan budaya Bali. “Nanti kita siapkan semuanya. Tenaga pelatih, alat-alatnya seperti gamelan termasuk juga kostum bila perlu kita juga siapkan. Anggarannya dari APBD Provinsi. Sudah saya hitung itu semua,” terangnya. Dengan begitu, ia berharap agar aktivitas berkesenian juga kegiatan budaya di masyarakat akan lebih hidup dan semarak kembali dari sebelumnya. “Kami berharap

BEM FH Unwar Gelar Debat Hukum VII

BADAN Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Warmadewa (BEM FH Unwar) menyelenggarakan Debat Hukum VII Red Colony Law Fair I pada Sabtu (10/3). Debat hukum VII bertemakan “Meningkatkan Pemahaman Hukum bagi Generasi Muda dalam Menghadapi Pilkada 2018”. Debat hukum VII ini diikuti tujuh tim dari fakultas hukum di universitas se-Bali. Yaitu dari Universitas Warmadewa, Universitas Ganesha, Universitas Udayana, Univeristas Mahasaraswati, Universitas Pendidikan Nasional. Dihadiri Dekan Fakultas Hukum Unwar yang diwakili Ketua LBH FH Unwar, Dosen FH Unwar, Presiden BEM Unwar, Ketua BEM di lingkungan Unwar, Unitas KSR-PMI, dan Unitas MBW. Dalam debat ini terdiri dari babak penyisihan I, II, dan III, pengumuman pemenang dan pengundian mosi babak semifinal, babak semifinal I dan II, pengumuman pemenang, pengundian mosi untuk perebutan Juara III dan pengumuman mosi final, perebutan Juara III, babak final. Ketua Panitia Ni Luh Made Dwi Pusparini mengatakan, Debat Hukum VII ini merupakan debat hukum antarmahasiswa Fakultas Hukum se-Bali yang diikuti tujuh tim, yaitu perwakilan dua tim Unwar, dua tim Undiksha, satu tim Unud, satu tim Unmas, dan satu

DEBAT - Rektor Unwar membuka debat hukum VII pada Sabtu (10/3) kemarin. tim Undiknas. Melalui debat hukum ini, diharapkan mahasiswa memahami kedudukan hukum dan politik dalam Pilkada dan mengetahui penyimpangan norma yang terjadi dalam Pilkada. Debat hukum ini juga diharapkan memahami kedudukan hukum dan politik dalam Pilkada. Rektor Unwar Prof. Dr. Dewa Putu Widjana, DAP&E., Sp.Park., mengapresiasi kegiatan BEM FH karena agenda debat hukum ini bisa berlangsung setiap tahun. “Debat hukum ini adalah suatu sesi

pembelajaran, learning method yang memiliki beberapa fungsi,” ujarnya. Namun ia meminta agar panitia melakukan evaluasi acara yang rutin dilakukan setiap tahun ini. Dalam debat ini akan mengasah kemampuan mahasiswa untuk berkomunikasi. Dengan begitu, diharapkan skill mahasiswa dalam berkomunikasi bertambah baik. Dari debat ini wawasan keilmuan juga akan bertambah. Menurutnya, ada jenis skill yang akan terasah pada debat hukum ini, yaitu komunikasi, kognitif dan psikomotorik. (k250)

Seminar APM Pengembangan Ubud Home Stay Association

Bidang Marketing dan SOP Berbasis Kearifan Lokal

ACARA Seminar Hasil Aplikasi Manajemen (APM) ADH B Angkatan 2014 diselenggarakan pada Sabtu (10/3) di Wantilan Museum Puri Lukisan. APM yang dilaksanakan memiliki tema “Thriving Locally Act Digital & Always Deliver More Than Expected”. Aplikasi Manajemen merupakan salah satu program yang dimiliki oleh Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali guna mengaplikasikan ilmu baik teori maupun terapan yang telah didapatkan mahasiswa/i di kampus. Aplikasi Manajemen ini juga merupakan program rutin yang dilaksanakan, khususnya bagi Program Studi Administrasi Perhotelan (ADH) semester 8. Pada tahun 2018 APM bagi Program Studi ADH dibagi menjadi empat bagian dalam pelaksanaannya. Salah satu program aplikasi manajemen tersebut yaitu pengembangan homestay yang bekerja sama dengan Ubud Homestay Association (UHSA) yang dilaksanakan di Ubud, yang dilaksanakan oleh mahasiswa dari prodi ADH kelas B. Adapun kegiatan aplikasi manajemen yang telah diselenggarakan sebelumnya pada tangal 26 Februari 2018 yaitu meliputi pelatihan marketing dengan topik Digital Marketing dan Pricing Strategi yang diperuntukkan bagi semua member UHSA guna membantu pihak member homestay dalam mengembangkan strategistrategi bisnis yang dimiliki. Adapun narasumber dalam pelatihan ini, yaitu Danielle Woro Prabandari selaku Marketing Manager The Ritz-Carlton, Nusa Dua Bali. Selain itu diadakan pula Focus Group Discussion (FGD) mengenai penetapan Standar Operasional Prosedur (SOP)/pedoman bagi setiap homestay yang bergabung di dalamnya. FGD tersebut dilakukan oleh komite Ubud Homestay Association (UHSA), mahasiswa ADH B semester 8, beberapa dosen ADH, dan para ahli yang kompeten dalam

Daerah

3

KOSTER - Suasana deklarasi komponen masyarakat Klungkung siap memenangkan Koster-Ace dan BAGIA pada Pilkada Serentak 2018, Sabtu (9/3) di Banjar Jeroagung Klod, Desa Gelgel, Kabupaten Klungkung. sekaa santhi, sekaa gong dan sekaa kesenian lainnya bisa lebih hidup dan semarak lagi. Semuanya yang dibutuhkan akan kita siapkan,” tegasnya.

Bila hal itu terealisasi, pihaknya berkeyakinan kehidupan seni, adat, budaya Bali tak hanya lestari namun makin semarak dan berkembang. “Iya bagaimana lestari dan

berkembang kalau tidak difasilitasi. Itu sudah menjadi kewajiban dan sekaligus bukti keberpihakan pemerintah terhadap pelestarian adat dan budaya kita,” pungkasnya. (kmb)

Wisuda Ke-125

Unud Lepas 1.065 Wisudawan UNIVERSITAS Udayana (Unud) melepas 1.065 lulusannya pada wisuda ke-125 di Gedung Auditorium Widya Sabha Kampus Bukit Jimbaran, Badung, Sabtu (10/3) kemarin. Wisudawan tersebut terdiri dari 726 orang sarjana (termasuk D-4), 50 orang profesi, 44 orang dokter spesialis, 206 orang magister, 36 orang doktor, dan tiga orang diploma. Wakil Rektor Bidang Akademik Unud Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara M.Eng., melaporkan bahwa jumlah wisuda kali ini didominasi kaum perempuan, begitu juga dari segi prestasi akademik, mahasiswa perempuan lebih baik dibandingkan laki-laki. Dari 1.065 orang lulusan, wisudawan yang memperoleh predikat cumlaude sebanyak 122 orang, terdiri dari 17 orang doktor, 72 magister, 17 spesialis, 38 profesi dan 195 sarjana. “Dengan demikian, dari awal berdirinya Universitas Udayan sampai saat ini kita sudah memiliki alumni sebanyak 84.322 orang,” terang Prof. Nyoman Gde Antara. Rektor Unud Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi Sp.,S(K)., dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat pada para wisudawan dan keluarga wisudawan. Unud sebagai institusi pendidikan terus giat berbenah untuk menghasilkan profesional yang unggul, mandiri dan berbudaya. Serta terus berkeinginan mencetak lulusan dengan intelektual tinggi, mampu bersaing, memiliki etika dan moral yang tinggi. Diterangkannya, Unud secara berkesinambungan berupaya memberikan bekal pada para mahasiswa dengan berbagai kegiatan soft skill. Ini merupakan salah satu langkah kongkrit yang telah

WISUDA - Rektor Unud Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi memberi salam pada salah seorang wisudawan di Gedung Auditorium Widya Sabha kampus Bukit Jimbaran, Badung, Sabtu (10/3) kemarin. dilakukan melalui pusat pengembangan kewirausahaan, karier dan inkubator bisnis Unud. Juga telah melaksanakan tracer study. Ini merupakan salah satu upaya untuk mendapatkan umpan balik dari para alumni guna perbaikan, pengembangan kualitas dan sistem pendidikan. Selain itu, bermanfaat bagi perguruan tinggi dalam memetakan dunia usaha dan industri, agar jeda kompetensi yang diperoleh saat kuliah dengan tuntutan dunia kerja dapat diperkecil. Rektor Unud berharap para wisudawan mampu belajar secara berkelanjutan dan terus-menurus, sehingga mampu bersaing dalam dunia kerja. Nilai utama profesionalisme adalah kejujuran, integritas, menghargai, responsibility dan akuntability, serta memiliki dedi-

kasi untuk perbaikan diri. Dengan bekal ini diharapkan para wisudawan setelah kembali ke tengahtengah masyarakat bisa menggunakan ilmunya sesuai dengan apa yang didapatkan. Dan tidak hanya sebagai pencari kerja, namun juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitarnya. Diakhir sambutannya, Raka Sudewi menyampaikan bahwa tahun ini terdapat Pilkada serentak, termasuk Bali akan melaksanakan pemilihan gubernur dan bupati dibeberapa kabupaten. Selaku warga negara yang baik, wisudawan diharapkan menggunakan hak pilihnya untuk memilih pemimpin terbaik sesuai hati nurani. Serta mendukung terwujudnya Pilkada yang aman, nyaman dan damai. (ad541)

Tim Kecamatan Kembali Lakukan Pengawasan

bidang Standarisasi seperti Ketua BPC PHRI Gianyar, Yayasan Desa Wisata Nusantara, LSU Pariwisata Bali Mandiri, dan Ketua CoBta Bali. Selain adanya pelatihan dan FGD yang diselenggarakan, mahasiswa ADH B juga membantu pihak UHSA dalam pembuatan associate profile untuk website UHSA, pembuatan konten website, pembuatan bed time story, dan pembuatan SOP. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu pihak homestay dalam mengembangkan homestay naungan UHSA, sehingga dapat meningkatkan ketertarikan dan kedatangan tamu ke homestay. Kegiatan seminar hasil pada tanggal 10 Maret 2018 ini merupakan kegiatan untuk mempublikasikan mengenai hasil yang telah dicapai oleh mahasiswa dalam melakukan APM. Dalam seminar hasil ini mengundang pula narasumber yaitu, Jeki Ibrahim selaku E-Commerce Specialist The Artini Resort Ubud untuk memberikan tanggapan mengenai hasil dari kegiatan yang telah dilakukan. Selain memberi tanggapan, Jeki juga akan memperkuat mengenai materi sosial media sesuai dengan yang dibutuhkan oleh para anggota UHSA. Pada acara seminar hasil ini sekaligus juga memperingati Hari Ulang Tahun Ubud Homestay Association (UHSA) yang pertama dan Appreciation Day oleh pihak UHSA dengan mengundang pejabat Pemerintah

Kabupaten Gianyar yang dihadiri oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar dan juga undangan lainnya, seperti BPC PHRI Gianyar, HIPMI Gianyar, Kadinda Gianyar, Kapolsek Ubud, Danramil Ubud, Camat Ubud dan Lurah Ubud, Yayasan Desa Wisata Nusantara, Ubud Hotels Association, MarkPlus Inc., JCI Ubud Bali, Anddana.co, PT GuestPro Teknologi Indonesia, Walk Imaging Bali, Photo Leisure, dan Karania Experience. Kegiatan yang dilakukan dalam Appreciation Day oleh pihak UHSA yaitu penyerahan sertifikat apresiasi dan penyerahan pelakat apresiasi oleh UHSA kepada undangan yang berpengaruh besar terhadap perjalanan kegiatan UHSA serta perkembangan Homestay di Kawasan Pariwisata Ubud. Adapun media partner yang telah membantu dalam publikasi dari kegiatan Seminar Hasil yang dilaksanakan yaitu iNews, Bali TV, Bali Post, Bali Terkini, Punapi Bali, Info Denpasar, dan Info Gianyar. Dengan diadakannya kegiatan Aplikasi Manajemen prodi ADH kelas B yang bekerja sama dengan Ubud Homestay Association diharapkan dapat membantu Homestay yang ada di Ubud untuk mengembangkan produk yang dimiliki, khusunya akomodasi sehingga homestay yang berada di Ubud dapat menarik tamu untuk datang dan menginap di homestay tersebut. (r/k250)

Negara (Bali Post) Kecamatan Mendoyo bersama Satpol PP, Jumat (9/3) malam kembali turun melakukan pengawasan Izin Usaha Kecil Menengah (IUMK) sejumlah kafe. Dari pengawasan yang dipimpin langsung Camat Mendoyo I Gede Sujana, beberapa kafe didapati masih menyalahi izin yang dikantongi. Sebagian besar masih beroperasi dengan menjual minuman beralkohol (mikol). Padahal sebelumnya kafekafe tersebut telah diberikan surat peringatan kesatu dan kedua. Dari informasi yang dihimpun pengawasan yang dilakukan pada Jumat malam ini menyasar sebagian besar kafe yang beroperasi. Termasuk kafe-kafe yang berada di pinggir pantai dengan status tanah menyewa. Para pengelola yang didapati

masih menjual mikol atau menyalahi perizinan yang dimiliki, kembali diberikan pembinaan. “Tim belum menginventarisir hasilnya. Nanti Senin baru ada. Pembinaan sudah yang ketigakalinya ini,” terangnya dikonfirmasi Sabtu (10/3) kemarin. Namun terkait surat teguran, menurutnya belum yang ketigakalinya. Setelah disasar pengawasan oleh tim tersebut. Bendesa setempat datang dan meminta sejumlah kafe yang buka itu untuk tutup. Sementara itu, Bendesa Delodberawah Nengah Milodana ditemui terpisah membenarkan pihaknya meminta sejumlah kafe yang beroperasi di atas tanah Pelaba Pura Perancak itu untuk tutup. Apalagi di antara kafe itu kontrak untuk tanah sudah habis dan tidak diperpanjang.

Menurutnya, ada sekitar lima kafe yang dimintanya untuk tutup. Pihaknya juga berharap pemerintah juga memberikan solusi dan para pengelola kafe ini untuk mengikuti aturan yang ada di desa. Setelah ada penindakan begini, baru mereka menyadari. “Kalau ditutup saya juga yang kecewa. Karena terus terang penghasilan dari sana. Dari awal ini sumber masalahnya kafe-kafe sudah tidak mau diatur (awig-awig). Jam buka seenaknya dan menjual bir diluar kesepakatan,” tandas Milodana ditemui di Pantai Delodberawah kemarin. Pihaknya juga berharap agar tidak terus terjadi permasalahan seperti ini. Bila saja dari awal seluruh pengelola kafe mau mengikuti aturan desa. (kmb26)

BPM/olo

KAFE – Deretan kafe di lahan Pelaba Pura Perancak kembali ditertibkan dari Kecamatan Mendoyo. Usaha yang mengantongi IUKM ini didapati masih melenceng dari izin yang dimilik.


4

Minggu Kliwon, 11 Maret 2018

Bunuh Diri

Sisi Gelap Pulau Bali BERITA tentang seorang ibu di Gianyar yang diduga membunuh tiga anaknya lalu berupaya bunuh diri menyentak perhatian kita. Berbagai komentar berdatangan, sebagian besar menunjukkan keprihatinan atas kejadian itu. Wanita tersebut, PS (33) sempat dirawat di sebuah rumah sakit dan menunjukkan tandatanda depresi. Ini bisa menjadi penjelasan mengapa ia tega membunuh anak-anaknya dengan memberi racun serangga. Depresi adalah penyebab terbesar seseorang melakukan bunuh diri, entah karena penyakit yang tak kunjung sembuh, masalah asmara, masalah ekonomi atau masalah keluarga dan percobaan bunuh diri yang dilakukan PS menambah deretan angka bunuh diri di Bali. Menurut data Suryani Institute for Mental Health (SIMH), selama tahun 2017 jumlah bunuh diri di Bali sebanyak 99 kasus, dan tak ada satu pun dari sembilan kota/kabupaten di Bali tidak mengalami kasus bunuh diri. Sejak tahun 2000 hingga 2017 angka bunuh diri di Bali paling tinggi terjadi pada tahun 2004 dengan jumlah 180 kasus. Kendati angka bunuh diri pada

tahun 2017 di Bali sudah mengalami penurunan dibanding tahuntahun sebelumnya, kasus bunuh diri tidak serta-merta bisa dianggap enteng karena menyangkut nyawa manusia. Bunuh diri tak hanya menimbulkan duka namun juga menimbulkan trauma mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Bunuh diri yang disebabkan karena depresi berkaitan dengan kesehatan jiwa, aspek yang kerap dilupakan oleh pemerintah dan masyarakat. Kesehatan jiwa dianggap hal kurang penting, entah karena pengetahuan yang minim atau memang dianggap bukan merupakan prioritas dalam pembangunan. Selama ini pembangunan hanya menyentuh hal fisik dan melupakan pembangunan mental yang di dalamnya termasuk kesehatan jiwa. Gangguan Jiwa Di Bali, ada sekitar 9.000 orang yang mengalami gangguan jiwa. Angka yang tak bisa dibilang kecil. Namun syukurlah, kini penanganan ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) sudah lebih baik, seiring disahkannya UU Kesehatan Jiwa pada 2014 silam dan tumbuhnya LSM serta komunitas yang peduli terhadap kesehatan jiwa dan bergerak mengobati mereka

yang sakit dan memberdayakan ODGJ yang telah pulih seperti yang dilakukan Suryani Institue for Mental Health, Rumah Berdaya Denpasar atau Komunitas Peduli Kesehatan Mental (Kopi Kental) di Tabanan. Mereka tak hanya bergerak sendiri namun juga menularkan semangat pada pemerintah, tokoh masyarakat dan pemangku adat serta menginisiasi berdirinya komunitas peduli kesehatan jiwa di wilayah lain di Bali. Perubahan struktur dan karakter masyarakat akibat modernisasi yang masif terjadi tak hanya di kota besar namun juga merambah pedesaan di Bali. Budaya komunal masyarakat mulai terkikis sehingga masyarakat kini menjadi makin individualis. Kebiasaan berkumpul atau ngorta (mengobrol) kini semakin jarang ditemui, sehingga seseorang yang memiliki masalah dalam keluarga tak lagi mendapat penyaluran yang membuat ia tak bisa berbagi dengan orang lain bahkan keluarga dekat sehingga mengalami depresi yang berujung pada tindakan bunuh diri. Jalan Keluar Perlu dicari jalan keluar terhadap hal ini. Langit gelap perubahan zaman memang tak bisa dihindari, namun masih ada cahaya di luar

sana. Mari kita saling mendukung satu sama lain, mulai dari lingkungan terkecil. Jika ada anggota keluarga yang dirundung masalah serta menunjukkan perilaku yang tak biasa seperti sering termenung atau mengurung diri di kamar serta mengatakan ingin mengakhiri hidup jangan dianggap enteng. Segeralah ajak bicara dan bantu mencari pemecahan masalah. Jika dirasa tak mampu cobalah ajak mengunjungi psikolog atau psikiater yang ada di beberapa rumah sakit daerah di Bali. Biaya sangat terjangkau karena ditanggung jaminan kesehatan nasional, dengan menunjukkan kartu KIS atau BPJS. Dengan berbicara dan mengeluarkan segala unek-unek dan gundah di hati niscaya akan merasa lebih baik dan dapat menemukan jalan keluar dari masalah yang dihadapi. Bagi pemerintah, sudah saatnya kesehatan jiwa dijadikan prioritas utama sebab kesehatan jiwa mempengaruhi kesehatan fisik yang berdampak pada produktivitas seseorang. Dengan kesehatan yang prima baik jiwa maupun raga tentu membuat masyarakat makin sejahtera sehingga tujuan pembangunan bisa diwujudkan bersama. Pada musim Pilkada di Bali saat ini belum saya dengar pro-

KASUS - Kasus JE yang didapatkan dari data surveilans kasus AES (Acute Enchephalitis Syndrome) pada tahun 2016, menunjukkan bahwa terdapat 326 kasus dari 11 provinsi, dengan 43 kasus (13%) positif JE. Kasus terbanyak (17) dilaporkan terdapat di Provinsi Bali. Karena adanya hewan perantara yang ditularkan dari nyamuk culex, virus JE tidak dapat dieliminasi, tetapi bisa dikendalikan dengan pemberian imunisasi dan melakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Waspadai Penyakit ”Japanese Encephalitis” pada Anak Japanese encephalitis (JE) merupakan suatu penyakit virus yang ditularkan oleh nyamuk Culex. Nyamuk culex banyak ditemukan di kolam – kolam dan sawah yang tergenang dan menggigit terutama malam hari. Infeksi JE pada manusia dapat bersifat demam ringan hingga gejala yang mematikan dan mempengaruhi saraf. Kasus JE yang didapatkan dari data surveilans kasus AES (Acute Enchephalitis Syndrome) pada tahun 2016, menunjukkan bahwa terdapat 326 kasus dari 11 provinsi, dengan 43 kasus (13%) positif JE. Kasus terbanyak (17) dilaporkan terdapat di Provinsi Bali. Karena adanya hewan perantara yang ditularkan dari nyamuk culex, virus JE tidak dapat dieliminasi, tetapi bisa dikendalikan dengan pemberian imunisasi dan melakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Gejala Awal Penyakit JE Sebagian besar kasus JE tidak menunjukkan gejala berarti. Pada beberapa orang, gejala dapat muncul 4-14 hari setelah digigit nyamuk yang terinfeksi virus. Gejala awal yang muncul dapat berupa : demam tinggi yang mendadak hingga menggigil, sakit kepala, lemah, mual, muntah, diare, kejang, disorientasi (linglung; kebingungan), hingga kelumpuhan Sekitar 16 – 30 % kasus JE dapat

menyebabkan kematian. Kasus JE pada anak, khususnya usia kurang dari 10 tahun, memiliki angka kematian yang lebih tinggi. Bila bertahan hidup pun, anak akan mengalami gangguan saraf (kelumpuhan). Pencegahan Penyakit Japanese Enchepalitis (JE) ü Sama seperti penyakit akibat gigitan nyamuk lain, JE bisa dicegah dengan cara : ü Menghindari gigitan nyamuk, misal menggunakan losion anti nyamuk atau spray yang aman bagi kulit; ü Gunakan pakaian yang menutupi tubuh saat beraktivitas di luar rumah; ü Penggunaan kelambu saat tidur; ü Sebisa mungkin menghindari atau mengurangi kegiatan di malam hari di areal kolam maupun persawahan, atau tempat–tempat yang tergenang air dimana banyak nyamuk culex hidup dan berkembang biak; ü Menjaga kebersihan lingkungan rumah maupun lingkungan peternakan ; ü Imunisasi JE Vaksin Japanese Enchepalitis Vaksin JE merupakan vaksin yang diberikan untuk mencegah terjadinya penyakit JE. Dari seluruh upaya pencegahan yang ada, imunisasi merupakan satu–satunya cara yang paling efektif untuk mencegah JE. Vaksin JE diberikan pada anak usia 9 bulan

Sehat, bugar, awet muda dapat diperoleh me-

sampai dengan < 15 tahun. Cara pemberian vaksin ini adalah dengan cara disuntikkan pada lengan atas ataupun paha. Vaksin JE sangat dianjurkan terutama di negara endemis. Vaksin JE diberikan dalam 2 dosis dengan interval 28 hari. Vaksin JE cukup aman digunakan dan efektif memberi perlindungan terhadap JE. Bali merupakan salah satu wilayah endemis JE. Pemerintah daerah Bali telah memprogramkan vaksin JE, di mana kampanye imunisasi JE dijadwalkan pada bulan Maret hingga April Tahun 2018 yang dibagi menjadi dua tahap pelaksanaan kegiatan yaitu pada bulan Maret dilaksanakan di PAUD, TK, SD, SMP Se- Provinsi Bali sedangkan pada bulan April dilakukan di Posyandu, Pustu, Puskesmas, Rumah Sakit dan Pos Pelayanan Imunisasi JE. Yang menjadi sasaran dalam pemberian imunsasi ini adalah anak pada usia 9 bulan s/d usia kurang dari 15 tahun. Dengan pemberian vaksin ini diharapkan dapat memberikan kekebalan pada anak agar terhindar dari bahaya penyakit JE. Maka dari itu, sebagai orangtua hendaknya jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter di wilayah Anda terkait dengan vaksinasi JE dan jangan lupa untuk mengajak buah hati kesayangan Anda di fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan imunsasi JE pada bulan Maret hingga April 2018. l

dr. I Komang Prayoga Ariguna Dira, S.Ked.

BPM/ist

GELAP - Langit gelap perubahan zaman memang tak bisa dihindari, namun masih ada cahaya di luar sana. Mari kita saling mendukung satu sama lain, mulai dari lingkungan terkecil. Jika ada anggota keluarga yang dirundung masalah serta menunjukkan perilaku yang tak biasa seperti sering termenung atau mengurung diri di kamar serta mengatakan ingin mengakhiri hidup jangan dianggap enteng. Segeralah ajak bicara dan bantu mencari pemecahan masalah. Jika dirasa tak mampu cobalah ajak mengunjungi psikolog atau psikiater yang ada di beberapa rumah sakit daerah di Bali. gram dari calon pemimpin daerah berkaitan dengan kesehatan jiwa. Semoga ke depan bisa dijadikan pekerjaan rumah bersama. Sinergi antara pemerintah, pemangku adat, masyarakat dan LSM serta komunitas peduli kesehatan jiwa

perlu dibangun dan ditingkatkan. Bukan zamannya lagi saling menyalahkan. Kini saatnya bersatu dan bersinergi, menyelesaikan masalah yang mendera kita. l I Ketut Angga Wijaya

Disfungsi Ereksi

Tanda Awal Serangan Jantung? Disfungsi ereksi dapat menjadi indikator awal penyakit kardiovaskular, dan pria dengan DE harus menjalani penilaian kardiovaskular yang lebih ketat. Ini adalah kesimpulan dari sebuah studi baru yang diterbitkan di jurnal Vascular Medicine. Disfungsi ereksi (DE) adalah ketidakmampuan penis untuk ereksi dengan keras atau mempertahankannya ketika melakukan hubungan seksual. Disfungsi ereksi mempengaruhi > 30% pria berusia antara 40 dan 70 tahun. Dipercaya bahwa sekitar 30 juta pria di Amerika Serikat menderita DE, dan kondisi ini akan meningkat seiring bertambahnya usia. Penyebab DE termasuk depresi, testosterone rendah, masalah saraf, dan beberapa obat, namun penyebab paling umum adalah masalah pada pembuluh darah yang disebut atherosklerosis. Tinjauan Dr. Chukwuemeka Osondu, dari Baptist Health South Florida di Miami-Dade County telah melakukan tinjauan sistematis dan metaanalisis terhadap 28 penelitian yang menyelidiki hubungan antara DE dan tanda-tanda awal penyakit kardiovaskular. Mereka mengidentifikasi adanya hubungan yang kuat antara DE dan disfungsi endotel. Disfungsi endotel (fase awal aterosklerosis) mencegah pembuluh darah melebar dengan benar. Bila pembuluh darah yang memasok penis tidak mampu melebar, penis tidak bisa terisi dengan darah, dan pria tersebut mengalami disfungsi ereksi. Seiring perkembangan atherosklerosis, plakakan terbentuk di pembuluh darah, aliran darah melambat dan memperburuk fungsi ereksi lebih lanjut. Tubuh Atherosklerosis ini terjadi pada pembuluh darah di seluruh tubuh. Atherosklerosis dapat menyebabkan angina (nyeri dada), serangan jantung, stroke, klaudikasio (nyeri di kaki saat berjalan kaki), dan DE. Atherosklerosis sering kali mempengaruhi penis terlebih dahulu, lalu jantung dan otak. Serangan jantung terjadi saat plakaterosklerotik di arterikoroner pecah, bekuan darah terbentuk di atas plak, dan aliran darah keotot jantung tersumbat total. Oleh sebab itu, DE bisa menjadi tanda peringatan bahwa serangan jantung atau stroke bisa terjadi, seringkali dalam 3-5 tahun ke depan. Bicarakan dengan dokter apabila Anda mengalami DE. Selanjutnya, dokter Anda akan mencari penyebab DE Anda dan faktor risiko aterosklerosis dengan mengajukan pertanyaan, memeriksa tekanan darah Anda, dan melakukan beberapa tes darah. Mengidentifikasi dan berhasil mengobati faktor risiko aterosklerotik dapat mengurangi kemungkinan terjadinya penyakit

kardiovaskular yang lebih berat (serangan jantung dan stroke). Diet Diet dan olahraga adalah dasar pengobatan aterosklerosis. Setiap diet harus mencakup garam rendah (terutama untuk tekanan darah tinggi), rendah lemak dan kolesterol (terutama untuk kolesterol tinggi), dan kalori total terbatas (terutama untuk pasien yang kelebihan berat badan). Orang dengan diabetes mellitus harus membatasi asupan gula dan karbohidrat. Olahraga membantu membatasi aterosklerosis. Rekomendasi umum adalah 30 menit sehari 5 hari seminggu. Tanyakan kepada dokter Anda untuk memastikan bahwa program latihan aman untuk Anda. Rokok menyebabkan berbagaimasalah kesehatan, termasuk aterosklerosis, jadi merokok harus dihentikan. Jika diet dan olahraga tidak cukup untuk mengendalikan faktor risiko aterosklerotik Anda, maka dokter Anda akan meresepkan obat-obatan. Bicarakan dengan dokter Anda tentang kesehatan seksual Anda, dan Anda mungkin bisa mencegah serangan jantung. l

dr. Angelia Ongko Prabowo

DIET - Diet dan olahraga adalah dasar pengobatan aterosklerosis. Setiap diet harus mencakup garam rendah (terutama untuk tekanan darah tinggi), rendah lemak dan kolesterol (terutama untuk kolesterol tinggi), dan kalori total terbatas (terutama untuk pasien yang kelebihan berat badan). Orang dengan diabetes mellitus harus membatasi asupan gula dan karbohidrat. Olahraga membantu membatasi aterosklerosis. Rekomendasi umum adalah 30 menit sehari 5 hari seminggu.

Senam Kebugaran Indonesia (6)

lalui latihan rutin yang dibarengi dengan teknik yang tepat dan benar tentunya. Mari kita lanjutkan Senam Kebugaran Indonesia gerakan inti 2, yang akan di peragakan oleh Kadek Sumitra Dwi Wahyuni, S.Pd dari Lala Studio.

Rubrik “Bugar” ini terbuka untuk umum. Bagi Anda yang memiliki problem masalah tubuh. Kirimkan ke Redaksi Bali Post ( Jl. Kepundung 67 A Denpasar 80232) Atau Adolfina Grace Tangkudung Sekolah Senam Lala Studio ( Jl. Veteran 66E, Puri Satria Denpasar, telp. 0361. 283226. Cantumkan kupon” “Bugar” di sudut kiri amplop.

Gb.I Melangkah 2x kanan sambil merentangkan kedua lengan ke samping dan ke atas (hit 1, 2), lalu lakukan gerakan yang nampak pada Gb.II.

Gb.II Tekuk kaki kiri dan sentuh dengan tangan kanan, sedangkan tangan kiri tetap lurus, lalu ke arah kiri (hit 3, 4) dan ulangi gerakan tadi pada hit 5-8. Setelah itu lakukan gerakan Gb.III.

Gb.III dan IV Kaki kanan manju dan menapak sambil meluruskan kedua lengan depan dada, lalu telapak tangan kanan menekuk siku lengan kiri (hit 1, 2), lalu lakukan arah kiri (hit 3,4) dan ulangi lagi pada hit 5-8. Pada saat kaki kanan menapak ke depan, kaki kiri lurus samping kiri menggantung. Ulangi gerakan Gb. I-IV hingga 4x.

Selamat berlatih bagi pembaca yang ingin memperoleh tubuh ideal dan salam bugar dari LALA STUDIO.

Kupon


5

Minggu Kliwon, 11 Maret 2018

CERPEN

Jiwa-jiwa Laut Oleh Livia Hilda

Ibu duduk menghadap laut di depan rumah seperti biasa. Di dekat kakinya terdapat canang berisi bunga warna-warni dan dua batang dupa tertancap di pasir. Senja sore itu terlihat berbeda. Tak ada langit kemerahan, tak ada burung camar yang terbang di atas permukaan laut, bahkan matahari juga tak terlihat di langit. Gumpalan awan gelap menghiasi langit sore itu. Ombak liar dan besar mendekat, lalu dengan cepat menggulung canang dan dupa di dekat kaki ibu. Kaki ibu basah. Pasir hitam yang terbawa ombak menempel di kakinya. Namun ibu tetap duduk dengan tenang sambil memejamkan mata, seolah ia menikmati senja yang tak ramah sore itu. “Ibu kok masih di sini? Anginnya kencang, Bu. Nanti masuk angin lho!” kataku dari balik punggung ibu. Matanya masih terpejam. Roknya basah. Ibu gemetar kedinginan. Kudekati ibu, lalu kutarik tangannya. Kuajak Ibu masuk ke rumah. Ibu malah menatapku tajam dan menarik kembali tangannya. “Masuk yuk, Bu? Tuh lihat, rok ibu sudah basah!” kataku lagi. “Ibu masih menunggu seseorang,” kata ibu akhirnya. “Kakek, ya? Kan nenek bilang kakek sudah diambil laut, Bu?” Dulu setiap malam kakek selalu pergi ke tengah laut. Saat senja, kakek mendorong sampannya ke lautan, menaiki sampan itu, dan kembali di tengah malam dengan sampan penuh ikan berbagai ukuran, udang, cumi, kepiting, sampai gurita. Namun pada suatu malam laut di depan rumahku menjadi liar. Ombak hampir masuk ke rumah. Angin keras merubuhkan pepohonan di belakang rumah dan membawa lari atap rumah warga. Pantai di depan rumahku jadi berantakan. Sampah berserakan di bibir pantai. Ranting pohon, dedaunan, atap rumah, dan sampan nelayan yang rusak akibat diterjang ombak juga tergeletak di mana-mana. Tetanggaku menangis karena rumah mereka rusak. Keluargaku juga menangis. Tetapi bukan menangisi rumah yang rusak, melainkan karena kakek tak kembali. “Ombaknya makin besar! Ayo masuk, Bu!” Aku menarik tangan ibu lagi. Tapi ibu malah balas menarik tanganku sampai aku jatuh terduduk. “Kau tahu apa yang membuat ibu betah duduk di sini walau ombaknya besar?” tanya ibu. Aku diam. Aku tak tahu. “Ombak ini adalah jiwa-jiwa manusia yang sudah meninggal, Jet,” kata ibu seraya menyentuh ombak yang berdatangan ke kakinya. “Tubuh orang yang sudah meninggal akan dikubur atau dikremasi, lalu jiwanya akan dibawa malaikat ke laut dan menjadi bagian laut. Kau tahu? Laut sebenarnya bukan berisi air. Setiap tetes air di laut adalah jiwa orang-orang yang sudah meninggal. Kita ditipu laut. Ia menutupi tubuhnya dengan jubah agar terlihat seperti air. Sengaja begitu, agar kita tak sedih ketika melihat jiwa orang yang kita sayang. “Jiwa yang tinggal di tubuh laut berwarna putih seperti manekin di toko baju. Kulitnya tak berwarna coklat, kuning langsat, atau hitam seperti saat jiwa itu masih hidup di bumi. Malaikat kematian mengecat mereka menjadi putih bersih agar mereka lupa dari ras, etnis, atau golongan mana mereka berasal. Mereka menjadi seragam di sana.” Aku terperangah. Ombak datang silih berganti membasahi kakiku. Aku jadi membayangkan jiwa-jiwa laut itu membelai kakiku. “Ombak besar itu adalah bentuk dari mereka yang berlomba mencapai pesisir, Jet. Mereka semua merindukan pasir karena pasir adalah batas antara laut, tempat mereka hidup, dan daratan, tempat manusia tinggal. Mereka berharap bisa bertemu dengan manusia yang mereka sayang di pasir itu. Jiwa-jiwa itu bergerak seperti perenang. Tangan kanannya dinaikkan ke atas, diturunkan, lalu ia memegang kepala jiwa yang ada di depannya dan mendorong badannya ke depan dengan kepala itu sebagai tumpuan. Begitu juga dengan tangan kirinya. Kedua tangan itu bergerak bergantian sampai ia berhasil mencapai pasir. Tetapi ketika jiwa itu sudah mencapai pasir, ia hanya bisa mengelus kaki orang yang ia rindukan untuk beberapa detik. Lalu ia akan kembali ke

tengah laut dengan cepat karena kakinya ditarik jiwa-jiwa lain. “Ibu mempersembahkan canang berisi bunga warna-warni untuk jiwa-jiwa itu, Jet. Bunga ini akan menjadi santapan mereka. Sedangkan dua batang dupa yang menyala ini sebagai petunjuk keberadaan ibu. Ibu akan menyebutkan nama jiwa yang ingin ibu panggil sebelum dupanya ibu tancapkan ke pasir. Dari tengah laut itu, jiwa yang ibu panggil akan melihat asap dupa dan mereka akan mengikuti asap itu untuk menuju ibu.” “Trus kenapa dupanya ada dua batang, Bu? Bukannya satu saja cukup? Nenek biasanya ngajarin Ajet pakai satu dupa saja tiap sembahyang, Bu” “Ibu mengirim sinyal untuk dua jiwa, Jet.” Aku tercengang. Ternyata tak hanya kakek yang ibu tunggu kehadirannya tiap senja. Siapa lagi yang ibu tunggu? Tibatiba ingatanku melompat pada sebuah peristiwa yang aku simpan sendiri dalam kepala. Malam setelah kakek menghilang, kulihat ibu sendirian di teras rumah dengan sekantong kresek hitam. Di bawah pohon kelapa, diam-diam ibu mengeluarkan isi dari kantong itu. Betapa terkejutnya aku karena yang ibu keluarkan adalah tulang belulang dan tengkorak manusia. Entah tulang siapa itu aku tak tahu. Ibu menggali tanah dan menguburkan tulang-tulang itu di sana. Ibu lalu melihat keadaan sekitar dan berjingkat memasuki rumah. Mungkinkah jiwa orang itu yang ibu tunggu? “Yang pertama pasti kakek. Yang kedua siapa, Bu?” “Pembuat cerita ini.” Bulan menggantung di langit. Di luar ombak mengganas. Deburan ombak terdengar sangat dekat. Suara angin berlarian di atap rumah seperti kucing berkejaran, suara gesekan dedaunan dari pepohonan di belakang rumah, suara dahan patah dan terbanting ke tanah, suara sampan menabrak tiang rumah, dan suara deburan ombak bercampur dalam telingaku. Ingatanku jadi terseret ke malam kakek menghilang. Aku tak bisa tidur. Aku takut keadaan laut akan lebih ganas dari malam itu. Pikiranku juga masih melayang pada cerita ibu tentang jiwa-jiwa laut, orang yang membuat cerita itu, juga kuburan tulang belulang di teras rumahku. Aku sangat penasaran. Kupaksa ibu bercerita lebih banyak, tapi ibu lebih memilih merahasiakannya. Tengah malam kubangunkan nenek untuk menanyakan rahasia itu. Nenek pasti tahu. Nenek menggeliat, ia tak mau bangun. Ia malah memunggungiku.

“Nek, nenek tau cerita jiwa-jiwa laut?” tanyaku langsung. Kulihat mata nenek terbuka. Namun mata itu terpejam lagi. Nenek merapatkan selimutnya. “Nek, ini penting! Dulu aku lihat ibu mengubur tulang dan tengkorak di teras rumah. Tadi sore ibu juga cerita tentang jiwa-jiwa laut. Ibu juga bilang kalau ibu menunggu seseorang selain kakek.” Mata nenek terbuka lagi. Ia langsung bangun dan duduk menghadapku. “Tolong kau rahasiakan ini dari ayahmu. Kalau ayah tahu, ayah bisa marah.” Aku bingung. Kenapa harus dirahasiakan dari ayah? Tapi akhirnya aku mengangguk, menurut. “Tulang yang dikubur di teras rumah dan orang yang ditunggu ibu tiap senja itu Teja,” ucap nenek. “Teja itu pacar ibumu saat SMA. Dia juga yang membuat cerita jiwa-jiwa laut. Tepat sebelum ia mati, ia berjanji pada ibumu, kalau ia akan datang sebagai jiwa laut saat senja. Itulah kenapa ibumu suka duduk sendiri di tepi pantai tiap senja. Lalu saat kakek menghilang, Ibumu sangat sedih. Ia sudah k e -

hilangan dua lelaki yang ia sayang, Teja dan ayahnya. Ia jadi tak bisa berpikir waras. Ia pun memindahkan kubur Teja ke teras rumah agar ia bisa selalu merasa dekat dengannya. Oh ya, asal kau tahu, ibumu ngotot memberimu nama Ajet karena itu kebalikan dari nama Teja. Ayahmu

tidak tahu ini. Kau juga sangat mirip dengan Teja. Caramu berjalan, tertawa, sampai makanan kesukaanmu betul-betul seperti Teja! Tak heran banyak yang berpikir kalau kau ini reinkarnasi dari Teja. Sekarang ayo tidur! Sudah malam!” Teriakan ibu memenuhi rumah. Aku terbangun dari tidurku. Ibu berteriak lagi. Ia meraung, menangis. Lekas aku keluar untuk melihat apa yang terjadi. Kudapati ibu tersungkur di samping meja makan dan ayah berdiri di depannya dengan wajah geram. “Dasar kau perempuan tak tahu diri! Rupanya kau mengubur tulang Teja di teras rumah kita, ya? Pantas saja dulu kubur Teja tiba-tiba kosong! Ternyata kau malingnya! Kalau

t a d i malam tak ada badai yang merusak kubur itu, mungkin sampai tua aku tak akan tahu kau menyimpan mayat Teja!” kata ayah geram. “Kau masih mencintai Teja kan? Pantas saja tiap senja kau selalu duduk di pinggir pantai. Pasti kau menunggu orang itu kan?” “Tidak, Mas! Sungguh!” “Aku tak percaya omonganmu, Nari!

Kalau kau masih mencintai Teja, biar kubantu kau menyusul Teja!” A y a h men-

gayunkan tang a n n y a h e n d a k memukul ibu dengan tongkat yang ia genggam. Sontak aku berlari ke arah ibu dan menjadikan badanku sebagai tamengnya. Aku melihat diriku terkapar di pelukan ibu. Kepalaku berdarah. Ibu menangis. Tongkat di tangan ayah terjatuh. Di sampingku muncul seorang berjubah hitam. Ia menggandeng tanganku dan mengajakku menyelami lautan seperti ikan duyung. Aku dibawa masuk ke sebuah kerang raksasa. Ia mengambil kuas dan sekaleng cat putih, lalu mengoleskan cat itu ke seluruh tubuh dan setiap helai rambutku. Aku terlihat seperti manekin. Aku menjadi putih seluruhnya. Kerang raksasa terbuka. Tiba-tiba saja penglihatanku terhadap laut berubah total. Laut bukan lagi air yang berisi ikan dan kawanannya. Laut berubah menjadi miliaran jiwa putih sepertiku yang berenang tak tentu arah. Saat tangannya diturunkan, mereka memegang kepalaku dan mendorongku ke belakang. Mereka menjadikanku tumpuan. Aku tenggelam di antara jiwa-jiwa itu. Aku berusaha menggerakkan tubuhku di tengah himpitan jiwa-jiwa yang terus bergerak. Aku bergerak seperti penyelam handal yang hendak naik ke permukaan. Tanganku menerobos jiwa-jiwa itu. Kakiku mendorong mereka. Hingga akhirnya kepalaku timbul di permukaan. Asap dupa berbentuk namaku terlihat di permukaan. Di daratan sana, aku melihat seorang perempuan duduk menangis di sebelah dupa sambil memeluk tubuh bocah lelaki. Aku mengenalinya. Lantas aku bergerak seperti jiwa-jiwa lainnya. Aku menggerakkan tanganku ke atas dan ke bawah. Aku menekan kepala jiwa-jiwa sebagai tumpuan untuk maju. Aku bergerak mengikuti asap dupa untuk menuju perempuan yang sangat kukenali itu. Di laut ini aku tak lagi mengenalnya sebagai ibu. Melainkan sebagai kekasihku. Ternyata akulah Teja yang berjanji menemui Nari saat senja.

Resensi Buku

Tamasya Memotret Indonesia

Redaksi Mingguan mengundang Anda untuk berpartisipasi dalam rubrik “Kartun” ini. Tulis nama dan alamat lengkap dibalik gambar kartun. Kirim ke Redaksi Bali Post Jalan Kepundung 67a Denpasar.

Judul Buku : Mata di Tanah Melus Penulis : Okky Madasari Penerbit: GPU Tahun Terbit : 2018 Jumlah hal. : 187 hal.

BUKU bacaan untuk anak-anak Indonesia, hampir tidak ada. Sehingga orientasi anak Indonesia pada buku-buku bacaan yang bernuansa Indonesia juga hampir tidak ada. Penerbit-penerbit besar dan mayor juga memilih buku-buku asing untuk dijadikan koleksi buku di rak-rak buku. Untungnya sastrawan perempuan Okky Madasari berminat memulai menuliskan cerita anak dengan judul “Mata di Tanah Melus”. Tentang petualangan anak Indonesia yang lahir dan besar di perkotaan berkunjung ke daerah-daerah pedalaman. Memotret alam, juga keriangan kanak-kanak di Belu. Menarik juga untuk menjadi koleksi, karena selama ini kita mengenal Okky Madasari sebagai penulis dengan tema-tema sosial yang cukup keras. (osi)

Widnyana Made Westra


Refleksi

6

Mencari Makna Sepi Melalui Nyepi

Om atma va idam eka evagra asit. Nanyat-kincana misat. Sa iksata lokannu srja iti. (Aitareyopanisad 1.1.1.)

Redaktur Khusus weda

WAKYA “Sebelum ciptaan alam semesta, satu-satunya yang ada hanyalah Paramatma. Selain Paramatma sama sekali tidak ada yang bergerak. Tuhan Yang Maha Kuasa, Paramatma berkehendak, ‘Aku akan menciptakan alam semesta.’ Demikian Tuhan berkeinginan. ” “Duk tan hana paran-paran..” merupakan istilah yang banyak dikutip oleh para Dalang atau pemain Topeng, Arja dan lain-lain untuk menunjukkan keadaan Sunya (kosong) sebelum terjadi ciptaan alam semesta. Lontar Bhuwana KoSa menjelaskan keadaan kekosongan teramat sepi “ati parama Sunya” dengan sinar “kosong” yang terang benderang (Sunya melilang tejanira). Tradisi “spiritual” Bali meyakini keberadaan alam Sunya, alam kosong atau Nirvana. Alam Sunya adalah alam pembebasan atau Moksa (ya sinanguh kamoksan), dan ia merupakan harapan setiap orang agar leluhurnya kembali ke alam Sunya memperoleh pembebasan (mulih pitara ring Sunya loka). Istilah-istilah Sunya, Sunyata, “puyung maisi”, “Sang Hyang Embang” dan lain-lain menunjukkan penerimaan keberadaan Sunya (kosong). Rg Veda sendiri yang merupakan pustaka Veda terawal menyebutkan Sunya dengan istilah Sune dan Sunam. Keadaan “sepi” memang mendapat perhatian dari pustakapustaka suci Veda dan lontar-lontar. Atharva Veda mempergunakan istilah Sunya untuk menyebut kekosongan. Sedangkan Sukla Yajur Veda dan Brhad Upanisad menyebutkan keadaan “maha sepi” tersebut dengan “kham brahma” (Tuhan adalah Kosong). Demikian pula Pinggala Chanda Sastra menyebut pula dengan “rupe Sunye”. “Atma va idam eka evagra asit” – pada awalnya, sebelum ciptaan alam semesta terjadi, yang ada hanyalah “sepi” Sunya, kosong yang terisi, “puyung maisi”. Isi kosong sepi adalah Paramatma yang kekal abadi. Pada masa Sunya tersebut hanya Tuhan yang eksis. Selainnya “tan hana paran paran” – tidak ada keberadaan “yang tidak ada”. Hanya kosong, hening. Tidak ada wujud, yang ada hanya “bahan wujud” yaitu benih Panca

Redaktur Khusus MIMBAR

HINDU I Gusti Ketut Widana Dikisahkan, ada seekor Katak yang karena merasa diri paling besar, maklum lebih sering berada dalam tempurung, tidak terima ketika dikabari ada binatang, yaitu Sapi yang jauh lebih besar dari dirinya. Karena baru mendengar, sang Katak berusaha menggambarkan kebesaran Sapi dengan cara membesarbesarkan tubuhnya hendak mengukur seberapa besar wujud sapi itu bisa menyamai dirinya. Si Katak pun berulangkali memeragakan gerakan menggelembungkan badannya agar tampak lebih besar. Demikian dilakukan berulang kali meski sang Katak tetap tidak mampu membesar. Jangankan melebihi atau menyamai, mendekati ukuran kuku kaki Sapi saja tak kuasa dilakukan. Lantaran terus dipompa semangat tidak ingin disamai, tatkala jurus terakhir membesarkan badan dilakukan sekuat tenaga, meledaklah tubuh Katak berkeping-keping, hancur berantakan. Karena hanya tidak ingin disamai atau disaingi kebesaran dirinya, Katak telah menjadi korban kesombongannya, merasa diri paling besar, paling hebat, paling bisa, hingga akhirnya memang benar Katak “paling” (linglung), tak menyadari bahwa “diatas langit ada langit”. Selain menunjukkan kesombongan, Katak sekaligus meremehkan bahkan merendahkan Sapi yang memang kodratnya bertubuh besar. Lagipula belum tahu sosok Sapi yang sebenarnya, si Katak terusik dengan kabar kebesaran Sapi. Kalau saja si Katak memahami sesanti eda ngaden awak bisa, tentu ia tidak akan membangga-banggakan kebesaran tubuhnya yang sebenarnya terlalu kecil untuk disepadankan dengan Sapi. Pelajaran yang dapat dipetik, setiap makhluk apalagi manusia memang telah dianugrahi kelebihan atau keunggulan, selain kelemahan dan kekurangan. Menyadari hal itu, bagi yang merasa mempunyai atau mendapat kelebihan atau keunggulan dalam hal apapun hendaknya tidak menyombongkan diri. Seba-

Darmayasa Maha Bhuta; air, api, angin, tanah dan angkasa. Tanpa bentuk, tanpa gerak (nanyat kincana misat). Keseluruhan ada dalam kosong Sunya. Ada tetapi tidak ada. Kosong tetapi penuh isi. “Nanyat-kincana misat” – sama sekali tidak ada yang lain selain yang sepi. Selain keberadaan yang Ada, semua hanya sepi, kosong, Sunya. Hana tan hana, ada tidak ada. Itulah keadaan sebelum terjadi ciptaan alam semesta. Keadaan “Sepi” yang sama juga akan terjadi pada Maha Pralaya nanti. Dari Sunya kembali ke Sunya. Dari Kosong kembali kepada Kosong. Dari Sepi, melalui Nyepi, kembali kepada Sepi. Beberapa hari lagi, tepatnya tanggal 17 Maret 2018 kita akan merayakan Nyepi. Dalam siklus Nyepi kali ini, ia merupakan Nyepi yang sangat istimewa, langka dan penuh makna serta kemuliaan. Nyepi kali ini juga bertemu dengan hari raya Saraswati. Dulu pernah terjadi pertemuan hari Nyepi dengan Pagerwesi. Kali ini, Nyepi jatuhnya bersamaan dengan hari Saraswati. Tentu ia merupakan kejadian yang tidak dalam putaran satu dua tahun melainkan “campuhan hari suci” seperti ini kejadiannya bisa dalam ratusan tahun sekali. Permasalah dihadapkan pada umat, antara Nyepi dan perayaan. Hari suci Nyepi harus dirayakan dengan “brata penyepian”, sepi dalam segala hal, sedangkan hari suci Saraswati harus dirayakan dengan aktivitas persembahyangan serta pertunjukan seni budaya agama spiritual. Terkait dengan pelaksanaan Hari Nyepi yang bertemu dengan Hari Saraswati yang sempat membuat umat “kebingungan”, melalui Pesamuhan Madya para Sulinggih yang diselenggarakan pada tanggal 2 Desember 2017, PHDI Prov Bali mengeluarkan tiga butir keputusan, antara lain: Pertama, Perayaan Hari Suci Saraswati dan upakara-yadnya lainnya dilakukan dan harus sudah selesai pada Pkl. 06.00 waktu setempat pada tanggal 17 Maret 2018. Kedua, Perayaan Hari Suci Nyepi Dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2018, mulai Pkl. 06.00 waktu setempat sampai pukul 06.00 waktu

setempat sebelum tanggal 18 Maret 2018, dan butir Ketiga, bahwa karena pesamuhan dihadiri oleh MUDP serta MMDP Kabupaten/Kota seBali dan Desa Pakraman merupakan pelaksana serta penjaga kelancaran Hari Suci Nyepi maka keputusan ini ditindaklanjuti oleh Desa Pakraman se-Bali atas arahan MUDP, MMDP serta MADP se-Bali. Perayaan Hari Nyepi di Indonesia diperingati oleh umat Hindu Dharma setiap tahun (±360 hari sekali). Bali menjadi satu-satunya tempat di dunia yang menutup pintu hiruk-pikuk dunia dalam seharian, setahun sekali, pada hari Nyepi. Tidak ada perayaan seperti ini di pelosok dunia mana pun. Tentu saja ia bukan hanya merupakan kebanggaan Bali melainkan kebanggaan bangsa Indonesia, bahwa dari sekian banyak “harta karun” warisan leluhur bangsa, Indonesia mempunyai “the Only One” peristiwa besar dan maha penting yang tidak dimiliki oleh bangsa lain di dunia. Memang sulit dipahami jika ada orang Indonesia, apalagi yang hidup di Bali mempermasalahkan hal ini dengan alasan “terganggu kenyamanan”. Jika dari 360 hari, selama 359 hari kita membuat bising dan hirup pikuk, disadari atau tidak, lalu jika hanya sehari kita hening, memberikan “kesempatan” kepada alam untuk “beristirahat tenang tanpa kebisingan” demi kebalikannya memberikan segala karunia kepada kita, lalu masuk akalkah kita mengeluh “tidak nyaman?” Nyepi merupakan praktik leluhur untuk menyambut Tahun Baru. Ia merupakan suatu praktik kecil yang menawarkan pahala maha besar. Melalui pelaksanaan Catur Brata Panyepian orang-orang berjiwa besar mengangankan pencapaian besar untuk menyambut Tahun Baru Saka. Jika orang-orang pada umumnya menyambut Tahun Baru dengan beriang-gembira sambil menari, mabuk, membakar petasan mahal-mahal, maka mereka yang mencari kesejatian hidup akan mencari pencapaian besar. Untuk itu, mereka memberikan perhatian sungguh-sungguh pada pelaksanaan Catur Brata Penyepian. Mereka menyambut kehadiran tahun baru Saka melalui introspeksi diri melalui meditasi atau Samadhi. “Ambek sang paramartha pandita huwus limpad sakeng Sunyata” - orang-orang suci bijaksana seperti para Maharesi, Yogi daln lain-lain, pencapaian alam sunyi merupakan pencapaian tingkat tinggi yang dituju. Hanya orang-orang bijak sekelas beliaulah yang berhasil memasuki alam sepi (Sunyata), baik alam-alam Sunyata makro (bhuwana agung) maupun alam mikro (bhuwana alit).

Barangkali timbul pertanyaan, “Mengapa orang perlu melakukan tapa-brata-yoga-samadhi untuk menyambut Tahun Baru?”Bagi umat Sanatana Dharma, Tahun Baru adalah hari suci yang mempunyai kekuatan suci untuk membentuk orang menjadi “manusia di dalam badan manusia”. Tanggal 18 Maret 2018 merupakan hari suci “maha Shakti” karena pada hari Caitra Sukla Pratipada, Brahma menciptakan alam semesta pertama kalinya. Hari penting tersebut dari waktu ke waktu juga dipergunakan oleh para penguasa zaman dahulu untuk memperingati kemenangannya dalam peperangan dengan memulai Tahun Baru. Raja Vikramaditya memilih hari penuh kekuatan dan karunia ini untuk memulai Tahun Barunya yang dikenal sebagai Vikram Samvat, sekitar 57 tahun Sebelum Masehi (sedangkan Saka Samvat 78 tahun Sesudah Masehi). Sri Rama dinobatkan menjadi Raja Ayodhya juga pada hari Brahma menciptakan alam semesta ini. Demikian pula halnya dengan Maharaja Yudhisthira, abhiSeka Ratu-nya juga diselenggarakan pada hari suci ini. Perayaan Nyepi kali ini datangnya bersamaan dengan hari Saraswati. Sesuai petunjuk PHDI Bali, pemujaan Saraswati dilakukan di pagi hari dan harus sudah selesai pada pkl. 6 pagi. Nyepi, diawali dengan pemujaan sastra, setelah itu dilanjutkan dengan pengamalan sastra berupa pelaksanaan Catur Brata Penyepian. Melalui Catur Brata Penyepian, orang “mengalami” sastra (ajaranajaran suci Veda). Dapat diumpamakan bahwa pemujaan Saraswati adalah memasak makanan, sedangkan Nyepi melalui Catur Vrata Penyepian adalah memakan makanan. Hari Saraswati adalah membaca sastra melalui tulisan, sedangkan Nyepi adalah membaca sastra tanpa tulisan alias “sastra tanpa tulis” Demi mendapatkan sinar suci penerangan orang perlu memasuki sepi melalui Nyepi. Kata Nyepi menunjukkan niat dan tekad aktif memasuki sepi. Pada hari Nyepi orang memasuki kegelapan nan sepi melalui sinar suci ilmu pengetahuan dalam bentuk pemujan Dewi Ilmu Pengetahuan, Dewi Saraswati. Tanpa memasuki sepi melalui Nyepi orang tidak mungkin berhasil “mengupas rahasia hidup”. Orang suci menempa diri pada hari Nyepi, demi kelayakan menerima sinar suci spiritual dengan mana hidupnya akan terarah dengan baik di jalan material, agama, dan terlebih lagi di jalan spiritual. Demikian. tanggal 18 Maret 2018 merupakan hari penuh karunia untuk memulai sesuatu yang bermakna demi kemuliaan semua makhluk.

MIMBAR AGAMA

Belajar dari Kesombongan Katak

liknya bagi yang merasa ada bahkan sarat kekurangan, kelemahan, bahkan kecacatan, tetap harus mensyukuri anugrah-Nya, yang diyakini memiliki maksud dan hikmah di balik semua itu. Tidak rendah diri (rendah hati wajib), kehilangan rasa percaya diri, mudah mengeluh dan menyesali keadaan, atau malah menyalahkan kodrat-Nya, yang merasa ditimpakan padanya. Kesadaran tentang ini penting d i b a ng ki t ka n d i t e ng a h f e no mena perilaku sebagian masyarakat yang cenderung membanggakan kemampuan, kepintaran, kehe batan, kesaktian, kekayaan, atau kekuasaan. Apalagi jika proses ke arah itu diupayakan dengan tidak semestinya, bertambah sombong jadinya. Istilah Balinya ngedig tangkah, nyapa kadi aku (menepuk dada merasa diri paling bisa segalanya). Gaya hidup kekinian yang cenderung materialistik konsumtif plus hedonistik menjadi perangsang kuat hasrat menampilkan kemasan materi lewat display tubuh fisik, mulai dari akseoris (busana, perhiasan) hingga propetis (handphone, mobil, rumah) yang bisa dilihat dan dinilai orang sebagai tanda kemampuan, kelebihan, atau kekayaan. Tubuh fisik kini telah menjadi instrumen advertising, ruang pamer kelebihan kepemilikan, menyiratkan tanda berpunya (the have), atau tidak punya (have not). Tubuh materi menjadi objek eksploitasi diri dengan memajang apapun untuk dinilai sebagai isyarat hidup berkeungguan, yang pastinya berujung kesombongan. Mengikuti hasrat pamer kesombongan tak bedanya seperti kisah Katak yang hancur tubuhnya lantaran tidak terima disaingi. Dasar kesombongan itu sendiri tumbuh dari rasa ego (ahamkara) yang karena tidak dikendalikan geraknya berkembang liar. Semakin dituruti ego kesombongan menjadi jalan cepat kehancuran sang diri. Ibarat api disiram bensin, cepat menyambar dan berkobar, membuat jalan kebaikan buyar, tidak lagi berada di jalur yang benar. Segala cara dengan mudah ditempuh mewujudkan keinginan yang telah dirasuki kelobaan, dan tetap merasa tidak puas terhadap apa yang telah dicapai. Kitab Slokantara – 44 (62) menggambarkan

beberapa jenis ketidakpuasan, mulai dari yang tidak benar, bersifat alamiah, merupakan kewajiban, dan masuk katagori wajar, berturutturut dinyatakan : “Seorang raja itu tidak puas pada harta bendanya yang telah menggunung; samudra itu tidak puas dengan air sungai-sungai yang membanjirinya; seorang yang bijaksana tidak akan puas dengan ilmu yang dimilikinya; dan mata itu tidak akan puas-puasnya melihat yang dikasihinya”. Di antara ketidakpuasan di atas, pendorong tumbuh kembangnya kesombongan yang bisa berujung kehancuran adalah seseorang, siapapun dia, entah itu raja atau rakyat biasa, jika sudah dikuasai sifat ego, selalu berhasrat memenuhi keinginan atau kepuasan. Kalau hendak memuaskan dahaga keilmuan, baik duniawi maupun rohani amatlah baik, dapat mendorong seseorang

tidak hanya pintar atau pandai, bahkan dapat menjadikannya sebagai sosok bijaksana. Sebaliknya, menuruti terus menerus hasrat kepuasan materi duniawi, justru akan membakar nafsu menghalalkan segala cara, termasuk menerapkan kesombongan “ilmu Katak” : keatas sembah sungkem seolah tunduk bhakti, tetapi ke samping mendepak teman perintang, sementara ke bawah menendang kawan demi memuluskan hasrat pemuasan diri. Ternyata, banyak pelajaran didapat dari kisah Katak, setidaknya memberi amanat agar dalam memenuhi hasrat apapun tetaplah menjunjung tinggi hakikat umat sebagai makhluk terhormat yang punya harkat, derajat dan martabat sebagai insan Tuhan yang taat. Tidak membiasakan berkhianat lalu main sikat demi kepentingan sesaat yang akhirnya menggiring pikiran dan perilaku sesat.

Untuk pembaca Bali Post Mingguan (BPM), kami membuka rubrik baru ‘’Permata Hati”. Rubrik ini mengangkat si buah hati yang baru lahir, yang berulang tahun atau akan berulang tahun. Juga pasangan yang menikah di minggu tersebut atau yang merayakan ulang tahun pernikahan. Kirim foto menarik dan tulis data lengkap identitas diri, orang tua serta komentar singkat. Semua data dikirim lewat email redaksibalipost@yahoo.com dengan kode Permata Hati. Bisa juga naskah dan foto dikirim ke Sekretariat Redaksi Bali Post. Jl. Kepundung 67 A Denpasar telp. (0361) 225764. (Redaksi)

OTONAN - Naima tersenyum manis dan bahagia saat akan diajak menuju ke pantai bersama ibunya di sela upacara otonan, Vindra, sepekan lalu. Mereka siap berangkat ke Pantai Klotok Klungkung serangkaian upacara malukat setelah lahir dan besar di Wamena, Jaya Wijaya, Jayapura.

Minggu Kliwon, 11 Maret 2018

Capricorn Tak ada gunanya mementingkan kepentingan diri sendiri sehingga kepentingan orang lain menjadi terabaikan, cobalah lebih bisa bersosialisasi dengan lingkungan Anda agar dalam kehidupan bermasyarakat bisa berjalan lebih harmonis lagi. Saat ini Anda lagi disorot oleh atasan, sehingga cobalah dibenahi kinerja Anda agar bisa lebih baik di kemudian hari. Asmara: Jangan main-main, pihak ketiga tampak mulai bergerak, untuk itu cobalah kekompakan mulai dijaga dengan lebih menaruh perhatian padanya. Aquarius Tak ada gunanya keras kepala, apalagi jika dirasa Anda di pihak yang salah ada baiknya segera melakukan perubahan, jangan biarkan pembenaran dalam bertindak kesalahan karena hanya akan menghancurkan apa yang telah Anda bangun dengan begitu susah payah. Asmara: Rasa memiliki yang terlalu berlebihan itu sangatlah tidak baik, ingatlah bahwa si dia juga punya hak untuk bisa menemukan kebahagiaan. Pisces Cobalah lakukan perimbangan agar segalanya bisa berjalan dengan lebih panjang dan awet. Terhadap berbagai kemauan pasar yangmulai aneh-aneh itu ada baiknya disikapi dengan penuh optimisme. Karena itu bukanlah beban justru itu merupakan kesempatan untuk bisa meraih hasil yang lebih baik lagi. Kondisi badan tampak mampu mensupport kinerja Anda di minggu ini sehingga Anda bisa lebih tenang dan enjoy dalam beraktivitas. Asmara: Jangan berpikiran negatif karena hal itu hanya akan menjadi beban pikiran Anda saja. Aries Jangan biarkan rasa malas menghancurkan mimpi-mimpi indah itu, karena tanpa kerja keras hal itu hanya akan menjadi bayangan semu saja. Bila ada tawaran yang menguntungkan cobalah segera ditindaklanjuti dengan sepenuh hati, tak perlu bertindak bila ada perasaan ragu dan bimbang. Mengenai kesehatan Anda perlu mewaspadai bagian perut karena mudah terganggu untuk itu hindari makanan terlalu pedas dan kurangilah jajan makanan di luar. Asmara: Hilangkan perasaan tertekan hanya karena alasan tak pasti. Taurus Jangan mengedepankan perasaan di dalam menghadapi segala macam persoalan, terutama dalam menentukan sikap dari setiap permasalahan yang ada, agar terhindar dari kesalahan dalam pengambilan keputusan. Omongan orang anggap saja sebagai bahan pertimbangan tetapi pengambilan keputusan yang utama tetap di tangan Anda. Asmara: Usahakan untuk positive thinking agar suasana hati tetap selalu happy dan tak gelisah. Gemini Di minggu ini seharusnya Anda bisa lebih berani maju dengan terobosan-terobosan penting dan cemerlang. Terhadap berbagai perubahan yang terjadi akhir-akhir ini sebaiknya bisa ditanggapi dengan positif tidak perlu berpikiran yang bukanbukan dulu. Terhadap kondisi badan jika tiba-tiba tetap jatuh sakit, sebaiknya Anda tetap bersyukur dan tidak lupa untuk selalu menjaga kondisi badan agar kesehatan Anda cepat kembali pulih dan bisa beraktivitas sebagaimana mestinya. Asmara: Jangan terus-terusan ngomel yang selalu menyakiti hatinya itu. Cancer Buat apa dimasukkan hati segala macam sikap mereka yang jelas-jelas menyinggung hati Anda, biarkan saja tak perlu dihadapi dengan emosi. Ada baiknya nikmati saja minggu ini dengan hati yang tenang dan penuh kedamaian. Asmara: Jujur saja, buat apa menutup-nutupi kesalahan karena bagaimanapun juga yang namanya busuk pasti akan tercium juga. Leo Biarkan mereka bertindak semaunya, yang terpenting kewaspadaan tetap selalu dijaga. Di minggu ini suasana hati Anda cukup senang sehingga terkadang kewaspadaan menjadi terabaikan, cobalah untuk tetap waspada terutama terhadap pujian-pujian karena semua itu pasti ada maunya. Asmara: Cinta yang hakiki tidak memandang materi ataupun harta untuk itu jangan selalu melihati dirinya selalu dari sisi pandang materi. Virgo Jangan terbayang-bayang dengan persoalan yang menjengkelkan hati, biarkan yang lalu biarlah berlalu agar hati bisa selalu tenang dan tidak merasa galau. Ide dan rencana yang akan dilaksanakan esok hari sebaiknya mulai dipersiapkan sekarang, apalagi di minggu ini suasana hati tampak tenang dan mampu menciptakan inspirasi baru. Asmara: Sadarlah bahwa si dia tampak cemburu berat dengan Anda minggu ini sehingga usahakan untuk bisa membuktikan kesetiaan Anda pada dirinya. Libra Situasi dan kondisi di minggu ini cukup tenang dan hampir tidak ada masalah yang mengganggu, sehingga bisa lebih santai dan rileks. Bila ada rencana untuk bepergian juga tidak ada masalah, yang terpenting semua dipersiapkan dengan sebaik mungkin. Asmara: Teruslah mengalah, tidak ada gunanya berselisih pendapat hanya karena persoalan yang tidak terlalu prinsip. Scorpio Jangan keburu negative thinking dengan bantuan dari orang lain, apalagi di saat ini Anda memang membutuhkan semua itu. Tak perlu terlalu mempertahankan gengsi kalau akhirnya Anda menjadi pusing sendiri. Mengenai karier tampaknya banyak tuntutan yang harus Anda penuhi, untuk itu cobalah Anda lebih bisa mengatur waktu agar semua pekerjaan dapat terselesaikan semua. Asmara: Saat ini si dia lagi membutuhkan support, untuk itu beri dorongan positif jangan malah menakut-nakuti. Sagitarius Memang dalam teori dan praktiknya belum tentu sama, untuk itu cobalah untuk bisa memikirkan kemungkinan terburuk dari semua rencana Anda. Anggaplah ini semua sebagai batu loncatan untuk dapat meraih semua apa yang Anda impikan. Asmara: Nafsu amarah hanya akan bikin si dia menjadi jauh dengan diri Anda.

Diasuh Oleh Putri Wong Kam Fu Berlaku : 11 Maret - 17 Maret 2018


Redité Kliwon, 11 Maret 2018

Bali L e m b a r

B a s a

7

B a l i

Bencingah Pinandita I Ketut Pasek Swastika

Mulat Sarira

PARIKRAMA rerainan Saraswati sané rauh sinarengan rerainan Nyepi wantah parindikan sané becik saha durung naenin kapanggihin sadurungnyané. Sios punika makekalih rerainan inucap nyinahang parikrama rerainan sané mabinayan, inggih punika ritual miwah spiritual. Manut Pinandita Drs. I Ketut Pasek Swastika, pangrauh makekalih rerainan inucap sinarengan prasida kacingak dados raina pangawit parikrama mulat sarira maukudan olih soang-soang krama. Utamanipun ngeninin indik kaweruhan sané sampun kapolihang taler sapunapi jagi mapariseleh saha ngamargiang kahuripan puniki. Minakadi ngeninin indik becik kalawan kaon, iwang kalawan patut utawi subha karma kalawan asubha karma. Sios punika tetujonipun taler mangda kramané prasida nincapang rasa bhakti ring Ida Sang Hyang Widhi Wasa taler Kawitan antuk sekancan kaweruhan sané sampun kapolihang. “Tatkala punika iraga patut jakti-jakti ngresikang pikayunan, pabaos taler parilaksana mangda prasida ngamecikang malih parikrama kahuripan riwekasan,” baos Ida. Ida Pinandita sané taler pengurus Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) ring Bidang Kesulinggihan puniki maosang, parikrama mulat sarira sakadi punika taler kamargiang antuk setata ngraketang sareng indik Tri Semaya inggih punika atita, nagata, miwah wartamana utawi sané sampun lintang, sané mangkin, taler riwekasan. Sané patut setata kamargiang wantah maparilaksana sané becikan taler nyelehin kahanan sané sampun becik mangda kantun nerus kamargiang tur sané iwang mangda kagentosin antuk sané patut. “Untengnyané nincapang rasa miwah pikayunan religius miwah spiritual sané prasida katincapang antuk lascarya saking manah soang-soang,” Ida Pinandita nartayang. (was)

Putu Sabda Jayendra

Kasaktian Kaweruhan SEKANCAN krama sané magama Hindu majanten sampun uning ring rerainan Saraswati pinaka raina tedunnyané sekancan kaweruhan sané setata kacihnayang antuk Dewi Saraswati pinaka dewi sané kalintang jegég tur pinaka saktin Bhatara Brahma. Manut Dr. Putu Sabda Jayendra, S.Pd.H.,M.Pd.H., punika wénten tetuekipun, Bhatara Brahma ngardi sekancan kahanan ring jagaté, Dewi Saraswati pinaka dewi sekancan kaweruhan. Tatkala makekalih indiké punika masikian, sinah ngawinang sekancan pakardin ring jagaté puniki nénten wénten sané nénten mawiguna. Batu krikil miwah padang sané ketah kaucap nénten mawiguna sinah kasuén-suén jagi kauningin tur kapanggihin kawigunanipun, punika sami wantah sangkaning kramané sampun uning tur ngamolihang kaweruhan inucap. “Punika wantah cihna kasaktian utawi kasidhian saking kaweruhan sané kacihnayang antuk Dewi Saraswati. Ida prasida ngawinang parindikan sané dumun kaucap nénten mawiguna dados prasida mawiguna,” baos Sabda Jayendra. Akademisi sané embas ring Singaraja, 14 Agustus 1987 puniki malih maosang, sané mangkin para yowanané akéhan sané uning ring tetuek rerainan Saraswati kémanten nanging nénten prasida resep indiké punika. Sakéwanten krama sané jakti uning tur éling ring tattwa inucap sinah jagi ngamargiang ring kahuripan saraina. Sinalih tunggil parikrama punika malarapan antuk singgih bhakti ring catur guru, inggih punika Guru Rupaka, Guru Pengajian, Guru Wisesa miwah Guru Swadhyaya. Duaning sang catur guru wantah “perpanjangan tangan” saking Dewi Saraswati kanggén nibakang tur ngicén sekancan kaweruhan mangda para kramané prasida becik ngamargiang kahuripan dados jadma ring jagaté wiadin ring panegara. “Sakéwanten, mangkin ketah kapanggihin gatra alit-alit utawi siswa sané nénten bhakti tur campah pisan ring guru. Punika sampun nyihnayang yéning tetuek Saraswati nénten becik karesepang. Yéning nénten bhakti ring guru sinah dados kaucap yéning krama punika nénten bhakti ring Dewi Saraswati,” baos dané sané taler dados dosén Cross Culture Understanding puniki nartayang. (was)

(119)

BPM/dok

NYEPI – Sajeroning parikrama Nyepi, sané jagi kasepiang sujatiné boya ja kahanan palemahané kémanten, nanging taler parikrama mulat sarira antuk jalaran nyepiang angga sarira soang-soang.

Patemon Raina Saraswati sareng Nyepi

Parikrama Yadnya Saking Jaba ka Jero SAKADI sané kapanggihin sajeroning kahuripan krama Hindu, majanten makéh pisan pamargi upacara sané kamargiang. Punika satmaka sampun dados swadharma saking soang-soang krama Hindu utamanipun sané meneng ring Bali. Sujatiné, nyabran rerainan sané kamargiang wénten dasar kaketékannyané soangsoang tatkala jagi nyantenang pangrauhipun. Minakadi sané kadasarin antuk patemon Saptawara miwah Pancawara, wénten sané kadasarin antuk pawukon, miwah kadasarin antuk pangrauh sasih. Sangkaning punika rauhnyané mabina-binayan, minakadi raina Saraswati miwah Nyepi. Ring warsa 2018 puniki kapanggihin kahanan sané nembé pisan kapanggih, inggih punika raina Saraswati pinaka raina patingetan tedunnyané k awer uhan pi nak a pas uécan Ida Sang Hyang Widhi Wasa sinarengan sareng raina

Nyepi. Pinandita Drs. I Ketut Pasek Swastika, rohaniawan taler Wakil Ketua PHDI Bali Bidang Agama miwah Kesulinggihan maosang, punika wantah kahanan sané wawu puniki kapanggihin. Sangkaning kahanan punika raris PHDI ngamargiang pasamuhan tur ngamedalang pamutus, parikrama rerainan Saraswati antuk sekancan upakara miwah jejangkepanipun kamargiang ring raina Saniscara tanggal 17 Maret 2018 sakéwanten ngawit saking jam 00.01 tur patut sampun puput kamargiang ring jam 06.00. Wusan punika parikrama raris kalanturang antuk ngamargiang catur brata panyepian kantos raina Redite, tanggal 18 Maret 2018 ring galah 06.00. Ida malih mapangandika, raina Saraswati wantah parikrama “ritual” utawi ngutamayang parikrama yadnya cihna suksmaning manah ring Ida Hyang Saraswati sané raris kabaosang antuk yadnya

ring jaba. Sakéwanten yéning rerainan Nyepi wantah kabaos antuk parikrama “spiritual” sané wantah kamargiang ring soang-soang angga sané kabaosang antuk yadnya ring jero. “Parikrama makekalih rerainan sané sinarengan punika prasida kabaosang antuk rerainan sané kamargiang saking “ritual’ ka “spiritual” utawi saking jaba ka jero,” Ida Pinandita ngandika. Ida malih mabaos, sané taler nyinahang becik inggih punika makekalih rerainan sané kamargiang sinarengan inucap wantah prasida kanggén krama Hinduné sami ngulengang pikayunan saha becik-becik nyelehin sekancan kaweruhan sané sampun kaplajahin taler kapolihang saking dumun. Mangda prasida becik kawigunayang nglanturang kahuripan riwekasan. Tatkala punika kramané taler jagi becik-becik nga-refresh raga miwah pikayunan sak-

ing sekancan pikobet sané kapanggihin saha ngrarianang bhuana alit utawi angga sarira soang-soang. Napi malih yéning kramané prasida ngelarang monobrata, upawasa miwah jagra arainané punika, yadiastun durung prasida becik kamargiang. Ketah taler kapanggihin kahanan krama sané ngamargiang upacara siosan ring raina Nyepi minakadi, matelubulanan utawi nyambutin. Ida maosang, punika prasida kamargiang antuk ngelarang parikrama yadnya alit taler ngaturang banten-banten unteng ring upacara nyambutin punika kémanten. Minakadi banten pangresikan, ayaban miwah sesayut tigang sasih saha kaaptiang mangda ilénilén parikramanyané sampun puput kamargiang ring galah 06.00. Yéning krama sané madué upacara yadnya inucap durung mrasa lega antuk kahanan yadnya alit sané

kamargiang punika, sinah tatkala ngamargiang upacara otonan kapertama ipun dados ngawigunayang upakara sané jangkepan antuk parikrama yadnya sané agengan malih. Asapunika taler ri kala kamargiang piodalan, sané kautamayang majanten wantah kramané eling ring tegak piodalan saha polih ngaturang bhakti. Yéning sampun asapunika dados malarapan antuk ngunggahang banten sakasidan utawi ngawigunayang pejati antuk ayaban marupa prani miwah gebogan. Punika kaaturang sakéwanten pejatinyané nénten kasurud, ring ngembak geni benjangnyané punika wawu piodalan inucap kasineb. “Antuk ngelarang parikrama mubung utawi ngaturang canang sari ring pejati saha nglebar panyepian. Wusan punika kamargiang pamuspan malih sané kalanturang antuk nyurud miwah mareresik,” Ida Pinandita ngandikayang. (was)

Parikrama ring Raina Saraswati

Nénten Dados Ngwacén taler Ngamademang Aksara SAMPUN kauningayang, krama Hinduné jagi ngamargiang raina Saraswati pinaka raina patinget tedunnyané pasuécan Ida Sang Hyang Paramakawi antuk prabawan Ida pinaka Dewi Saraswati marupa sekancan kaweruhan. Raina punika wantah cihna suksmaning manah krama sané kamargiang antuk pamuspan taler parikrama siosan manut saking dresta wiadin sima ring soang-soang genah. Yadiastun mabina-binayan, tetujon utamanipun wantah nyinggihang samian pasuécan Ida Sang Hyang Widhi Wasa sané sampun ngawinang kramané prasida becik ngamargiang kahuripannyané soang-soang. Parikrama rerainan Saraswati punika manut Dr. Putu Sabda Jayendra, S.Pd.H.,M.Pd.H., dosen agama Hindu ring sinalih tunggil perguruan tinggi ring Bali, sujatiné rerainan inucap patut kamargiang olih samian krama Hindu ngawit saking alitalit, yowana, kantos sané sampun lingsir, boya kamargiang olih siswa kémanten. Punika duaning sekancan kaweruhan jagi mawiguna ring soang-soang jadma salantang tuuhipun maurip, minakadi kanggén ngrereh pangupa jiwa, ngicén pangajahajah ring pratisentana soang-

soang miwah sané siosan. Satios punika, kaweruhan taler kanggén olih jadmané ngamecikang karma wasananyané soangsoang mangda nénten lémpas saking kapatutan taler tattwa agama. Kaweruhan inucap sané jagi ngamicayang sekancan indik becik-kaon, iwang-patut, taler kaweruhan para vidyaapara vidya taler sains-rohani ring jadmané sami. Sangkaning punika, sinah sampun sapatutné kramané setata nyinggihang Dewi Saraswati pinaka wit saking kaweruhan inucap. Ngeninin indik parikrama rerainan Saraswatiné punika wantah prasida ring makudang-kudang genah sané becik, duaning durung wénten dasar sastra sané nyantenang mangda kamargiang ring genah sané pastika. “Sangkaning punika genah parikrama rerainan Saraswati wantah mabina-binayan, minakadi siswa taler guru jagi ngamargiang Saraswati ring pura wiadin padmasana ring sajeroning sekolah, saha kramané akéh ngamargiang ring pura sané wénten ring banjarnyané utawi dados ring merajan soang-soang paumahan,” baosnyané. Tatkala rerainan Saraswati taler ketah kapanggihin kramané nénten kadadosang ngwacén buku. Tata-titi punika

kabaosang dané karasayang kontradiktif sareng tetuek raina Saraswati pinaka raina patinget sekancan kaweruhan tedun ka mercapada. Sakéwanten risampunné becik katilik, duaning ring raina inucap kaweruhan wantah katengetang pisan tur patut becik-becik kasungsung malarapan antuk ngupakarayang sekancan sarana sané madaging kaweruhan inucap minakadi sané marupa buku. Ring raina inucap buku-buku i wawu kasuciang satmaka pratima sané kasungsung ring pura. Sios punika taler nénten kadadosang ngamademang aksara sané duk dumun sané kanggén ketah wantah aksara Bali kémanten antuk parikrama masesuratan wantah kamargiang ring lontar. Tatkala wénten aksara sané iwang kasurat sinah jagi kapademang antuk nagingin ulu miwah suku ring asiki aksara inucap. Sakéwanten ring masan modérn sakadi mangkin, sané masesuratan nénten setata nganggén aksara Bali taler prasida nganggén komputer sané tatkala iwang prasida kadelete kémanten, sinah teges ngamademang aksara nénten ja cupit sakadi ri kala nyurat lontar. Duaning tatkala masesuratan ring masan modern raris iwang, sinah nénten karasa ring

“INGGIH Tuaji, miwah Ibu sareng sami titiang nunas pangampura santukan purun nglimpadin papineh anak lingsir kalaning ngrereh solusi muputang masalahné Ayu Citra puniki, madasar antuk manah tresna saha kebébasan tanpa tekanan nentuang jatu karmané. Iwau titiang sareng pitu sampun setuju yéning Ayu Citra jaga matemuang raga sareng Beli Ngurah Adnyana. Mula saking pilihan sang kalih matemuang dhuka, lara, patiné mangda sida malih manggih suka. Mangkin sapunapi papineh Tuaji miwah Ibu sareng sami iriki?” “Béh, yén saja buka kéto, aji ajak ibuné angayu bagia pesan cening nyak matemu satmaka nyambung ladung manadi kamben, dumadak selamet,” baosné Gusti Gedé Karang. “Tuaji ajak Ibuné masih kéto, satmaka Ngurah Adnyana nyupat lara rogan adiné saha nyuginin, ngilangang leteh kekotoran di muan Ajiné ané letuh,” baosné Gusti Bagus Saputra. “Yéning Tuaji makejang suk-

serah tekén pilihan ceningé ajak dadua. Syukur masih Ngurah Adnyana nyak suud ngambul kalahin gegélan. Kéto masih Ayu Citra apang mula tui saking tresna, eda satmaka nganggon beliné cadang kabelet,” baosné Gusti Madé Taman. “Inggih yéning sampun sami adung lan setuju, mangkin tinggal ngrereh déwasa lan galah sané becik. Nanging mangda mamargi alami nénten ngengkebang kapatutan sané sujati. Pamargin pawiwahanné Ayu Citra medal saking Ujung pinaka Jeron Predanané lan kapuput ring Jero Kawan Selat pinaka Jeron ka Purusa,” aturné Gusti Bagus Cakra teges. Sami anaké lingsir saling tolih, wénten jembrut, wénten taler sané kenyem anggut-anggut. Luh Adé Suwarni sareng Ayu Jeladi ngelut Ayu Citra: “Usan nangis sayang, pirengang swaran paksiné tuu...tuu...tuu,” sabehé tedun riris kala suryané masunaran remrem. Sesampuné meneng naneng ajebos, nadaksara Gusti Biang

Sisu mablekis nangis sigsigan. Kalédangan lan pitresnané ngempu okané Gusti Ayu Citra Andini saking alit wau embas nadak pupus kadi arengé puun pegat buntas tan pagantulan ngantén olih okané. Jengah, marasa kadi keni upadrawa alpaka guruné dumun ngantén budal tan papamit. Napi malih lalis nénten nyembah rerama pinaka guru rupaka daweg séda ngantos maplebonang “Beli Gus Saputra, Beli Madé Taman miwah embok sareng sami. Kéto masih Gus Cakra, Ngurah Jelada lan gumantinné Ngurah Adnyana. Bibi angayu bagia cening suba nyelametang adiné Ayu Citra uli jengahé ngaba dosa di guminé. Nanging tulusang masih tresnané tekén bibi lan ajiné apang tusing jengah. Pangidih bibiné yén Gék Citra lakar ngantén apang majalan uli jumah di Selat. Indik tetampén Ngurahé yén gumanti mamatua ring Beli Gus Saputra bibi sing nungkasin, rarisang margiang. Kéto masih bibi tusing lakar nunas cening apang

BPM/dok

SARASWATI - Pinaka sinalih tunggil rerainan jagat sané rauhipun madasar antuk wilangan pawukon, Saraswati wantah rerainan sané patut kamargiang olih makasami krama Hindu, boya wantah olih siswa kémanten. pikayunan utawi ring bebaosan krama inucap jagi memisuh minakadi “kleng…”, “cicing…” miwah kruna kasar siosan sané sujatiné kanggén misuh ragannyané. Mamisuh punika wantah kahanan sané kaon saha sampun ngranjing ring ngamademang aksara, napi malih ri kala punika kahanan kaweruhané kantun katengetang pisan. Yéning wénten krama sané asapunika sinah sampun kaucap ngletehin kasucian miwah kalewihan aksara pinaka pralambang saking seka-

ncan kaweruhan. “Sangkaning punika, kramané ketah nénten kadadosang masesuratan tatkala rerainan Saraswati mangda nénten metu pisuhan sakadi punika. Parindikan punika sampun kaucap pinaka parikrama ngamademang aksara. Duaning durung prasida kajantenang kramané jagi degdeg manahipun taler nénten mamisuh yadiastun wantah ring pikayunan kémanten tatkala ipun iwang masesuratan,” Sabda Jayendra nartayang. (was)

nyeledi jumah. Ajin enu inget dogén cening tekén aji ajak ibuné sayan tua ibu suba angayu bagia pesan,” pandikanné Gusti Biang Sisu sigsigan. “Yén titiang saking dumun sampun lascarya Gék Citra dados okan Beli Dé Karangé. Nanging mangkin mangda nénten ngrémbatin administrasi kapendudukan wiakti patutan mamargi saking Jero Selat. Santukan Gék Citra sekalanné sampun ngranjing ring kulawarga irika, dados tanggunga ring gaji Beli Dé Karang. Indik niskalanné sida puputang pungkuran sesiliban. Yadiapin sapunapiang taler sampun kabacut iwang,” aturné Gusti Bagus Saputra. “Nah cening Ayu Citra lan Ngurah Adnyana cening suba pada nawang kadadén ceningé saha madasar pada tresna. Jani jalan laksanayang encén ané madan melah ngawé lancar pajalan ceningé ngantén. Indik mapenauran tekén rerama matuané ané sujati sekala lan niskala jalan lanturang durian

apang tusing alpaka guru. Iraga mula kapiutangan ané tan sida baan nglunasin ben arta brana sejaba bhakti lan sembah ané madan Tri Rnam, luiré Dewa Rnam, Rsi Rnam lan Pitra Rnam,” baosné Gusti Madé Taman satmaka nylémpér rainé. “Mangda nénten berlarutlarut malih pidan déwasané sané becik ngantén, saha tata cara pawiwahané sané pacang kamargiang. Mangda bobotané nénten gelisan ageng sané ngawinang anaké lingsir érang,” aturné Gusti Ngurah Adnyana nyréré Ayu Citra Andini. “Béh yéning déwasa di sasih kalimané sampun nuktuk. Tuah kari buin petang dina tanggal ping telulas. Dadinné buin mani patut sampun majalan. Yéning mapepadikan sinah nlesek, kirang galah. Paling becik ngrorod, masayut tigang raina sapisanan pawiwahan. Sapunapi Beli Dé Karang, Gus Saputra kanggé sapunika?” baosné Gusti Madé Taman teges. (Masambung)


8 Parahyangan

Dura Désa

Pawai Ogoh-ogoh Ngranjing ring Banyuwangi Festival KOMUNITAS umat Hindu ring Banyuwangi sareng ngraménin acara Banyuwangi Festival 2018. Mawit warsané puniki, Pawai Ogoh-ogoh miwah Baleganjur karanjingang sajeroning agenda pariwisata.

Even puniki kamargiang ring Lapangan Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo, daweg Redité (4/3) lintang. Yadiastun wawu kapertama, parade karasayang ramia pisan. Kawilangin, wénten

35 ogoh-ogoh sané nyarengin parade. Samian karauhang saking makudang-kudang pura ring Banyuwangi Selatan. Wentuk ogoh-ogohnyané taler matios-tiosan. Mawit marupa Rahwana miwah makudang-

BPM/net

Pura Luhur Giri Arjuno

Nyinahang Kaasrian Gunung Arjuno PURA Luhur Giri Arjuno rumasuk sinalih tunggil pura ageng ring wewidangan Kota Batu. Pura puniki ketah kawigunayang pinaka objek wisata religi majeng umat Hindu ring Malang miwah krama ring wewidangan tiosan pamekas ri kala rauh ka genah inucap. Pura puniki magenah ring lereng Gunung Arjuno. Yukti ngangobin, kaasrian palemahan ring wewidangan pura puniki ngulangunin manah. Manut sakadi arannyané, pura puniki nyinahang kaasrian Gunung Arjuno sané makanten ngulangunin. Aran pura puniki nénten wantah kasub ring Malang. Pura Luhur Giri Arjuno taler kasub rauh ka Bali taler dados genah tetujon tirtayatra majeng krama Hindu ring wewidangan Jawa Timur miwah Pulo Bali. Dané ketah ngamargiang pamuspaan utawi tirtayatra nyabran rainan. Pura Luhur Giri Arjuno magenah ring Dusun Junggo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Pangawit kawangun, pura puniki durung madué aran. Kantos karembugang sareng Singgih Pandita Putra Nirmala, aran Arjuno sané kocap manut lelingsir krama Jawi maosang, Arjuno mawit saking kruna ar sané mateges toya, jun mateges genah, miwah no mateges wentuk wiadin rupa. Mawinan punika, Arjuna kategesin pinaka wentuk wiadin genah toya/klebutan sané pacang ngrauhang merta majeng krama Tegal Asri. Parindikan punika ngawinang pura inucap kawastanin Pura Luhur Giri Arjuno antuk aran yayasan Giri Arjuno, satios genah pura inucap ring lereng Gunung Arjuno. Pura Luhur Giri Arjuno kaempon olih 80 KK sané magama Hindu. Sadurung pura puniki kawangun, Dusun Junggo sampun madué Pura Indrajaya miwah asiki sanggar pemujaan. Rainan Galungan miwah Kuningan setata kapusatang ring Pura Indrajaya, yéning rainan Nyepi, Siwaratri, miwah Saraswati kalaksanayang ring Pura Luhur Giri Arjuno. Ring genah kawangunnyané Pura Luhur Giri Arjuno sané mangkin, nampek saking genah pura wénten padepokan Palinggih Hyang Sarip. Mangkin, palinggih Hyang Sarip nepet magenah ring ajeng Pura Luhur Giri Arjuno. Krama irika yukti kukuh ngamargiang dresta, sadurung ngranjing ka pura, nyabran krama sané pacang ngranjing patut nunas ijin ring palinggih Hyang Sarip. Maosang indik wewidangan pura, Pura Luhur Giri Arjuno kapah dados Tri Mandala, luiré; Utama Mandala (jeroan), Madya Mandala (jaba tengah), miwah Nista Mandala (jaba sisi). Ring Nista Mandala, wénten wangunan candi bentar sané masahang wewidangan Nista Mandala sareng Madya Mandala. Ring sisi kiwa- tengen candi bentar wénten kekalih patung. Ri kala ngranjing ka jaba tengah Pura Luhur Giri Arjuno, para pamedek mangda ngamargiang panglukatan pinaka pabersihan. Tirta panglukatan sampun kasayagayang ring ajeng candi bentar. Ring Utama Mandala Pura Luhur Giri Arjuno pinaka genah ngamargiang pamuspaan wénten wangunan padmasana sané kaapit kalih palinggih alit ring kiwa-tengennyané. Piodalan ring pura puniki kapakélingin nyabran Purnama sasih Sada. (kmb)

Redité Kliwon, 11 Maret 2018

kudang soroh raksasa. Asiki Ogoh-ogoh kategen olih dasa kantos langkungan krama. Ring ungkurnyané, tetabuhan baleganjur sané ngiringang. Wénten 45 sekaa baleganjur. Suara baleganjur saling sautin antuk gambelan sané keras. Satios ogoh-ogoh, wénten taler makudang-kudang sesolahan sané kapéntasang. Parikrama puniki ngawinang makudang-kudang krama irika marasa kadaut manonton ngraménin sapanjang margi utama kota Kecamatan Purwoharjo. Yadiastun panes nyentak, nénten ngawinang krama urung nonton parade inucap. Napimalih, parikrama inucap wawu pinih kapertama kamargiang, sinah yukti ngawi krama irika sayan kadaut manahnyané. Festival ogoh-ogoh miwah baleganjur puniki kamargiang mapaiketan ring raina Nyepi umat Hindu ring Banyuwangi. Sané ngangobin, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas sané mungkah festival puniki. Manut dané, warsané puniki akéh kebudayaan miwah tradisi saking makudangkudang genah ring wewidangan Banyuwangi kangkat sajeroning Banyuwangi Festival. Anas ngwewehin, festival wantah cara krama Banyuwangi saling matemu. Krama sané paserain-

an sibuk makarya, majalaran festival prasida nyelanang galah malali wiadin saling capatin pantara krama tiosan. Kabaosang, festival puniki taler nyinahang kerukunan umat beragama ring Banyuwangi. Krama Purwoharjo, baos Anas, saling wantu nyayagayang parade sané kamargiang nuju Nyepi puniki. Purwoharjo wantah kecamatan sané akéh umat magama irika. Genah ibadah saking makudang-kudang agama genahnyané saling madampingan ring kecamatané puniki. Samian krama saking makudang-kudang agama masikian sajeroning pagelaran parade puniki. Sajeroning parade inucap taler rauh tokoh-tokoh lintas agama, ngraménin parade sané kamargiang. “Acara puniki mawit warsané mangkin karanjingang ring agenda Banyuwangi Festival. Festival puniki kaptiang prasida sayan ngukuhang kahanan mayama braya saha nincapang kerukunan antar umat beragama,” weweh Anas. Beciknyané malih, baos Anas, samian acara pawai wantah swadaya umat Hindu. Santukan punika, anggané mengapresiasi semangat umat sané ngicén sokongan ring gelaran Banyuwangi Festival mapaiketan ring raina Nyepi. (udi/uma)

Satua

balipost/udi

OGOH-OGOH - Pawai Ogoh-ogoh ring Banyuwangi Festival mapaiketan nyanggra raina Nyepi ring Banyuwangi sané kamargiang daweg Redité (4/3) lintang.

Majalaran BASABali WIKI, Malajah Basa Bali Sayan Dangan KARAJEGAN basa Bali ring galahé mangkin karasayang sampun ngosahang, yadiastun satunggil parikrama adat ring Bali nénten prasida lémpas saking basa Bali. Ring pangrejeg globalisasi, basa Bali karasayang sayan katilarin, pamekas ring alit-alit wiadin para yowana Bali. Alit-alit kantos ring yowana galahé mangkin akéhan nganggén basa Indonesia wiadin basa Inggris ring pagubuganipun saraina, napi malih ring wewidangan kota. Mangda basa Bali prasida ngadautin kayun para yowana, basa Bali majanten mangda prasida nganutin panglimbak jaman. Mapaiketan ring parindikané punika, wénten makudang-kudang pangupaya sané sampun kalaksanayang, inggian saking pemerintah, swasta wiadin angga siosan, sakadi pengetikan

aksara Bali ring komputer, HP Android kantos ring IOS. Siosan punika, sanC mangkin wénten kamus online mabasa Bali sané kabaos BASABali WIKI, antuk pangapti mangda sayan dangan malajah basa Bali. Napi malih irika kategepin antuk video mabasa Bali, gambar, satua cutet, biografi rakawi Bali, kantos ring teka-teki mabasa Bali. Kawéntenané sakadi punika majanten prasida ngadautin kayun sang sané ngwacén, rumasuk anak alit wiadin yowana sané prasida ngwacén nganggén gadget sané kaduénang. Sira ugi prasida ngwewehin daging situs puniki, inggian ngwewehin kruna, ngwewehin video mabasa Bali, wiadin sané siosan. Kawéntenan BASABali WIKI pangaptiné wantah mangda prasida sakadi Wikipedia wiadin Ensiklopedia sané prasida

nincapang pangweruhan krama Bali kantos ring krama dura negara, mapaiketan ring basa, aksara wiadin sastra Bali. Napi malih BASABali WIKI wénten pilihan tigang basa, minakadi basa Bali, basa Indonesia miwah basa Inggris. Wénten taler teka-teki mabasa Bali sané kaunggahang ring BASABali WIKI. Malarapan antuk makudang-kudang utsaha sané sampun kalaksanayang, mawinan BASABali WIKI kantos ngamolihang penghargaan Semantic Media of the Month daweg warsa 2015. Panyarengan saking samian angga majanten banget kabuatang, ri sajeroning nyaga kalestarian basa, aksara wiadin sastra Bali. Sayan akéh sané nindihin basa Bali, majanten basa Bali prasida sayan rajeg. (uma)

Nang Bangsing tekén I Belog (2) Kaketus saking Satua-satua Bali (X) KACARITA mulih lantas I Belog ngaba bubu puyung. Buin kejepné teka Nang Bangsing magréndotan ngaba bubu tur liu misi lindung. Ditu lantas matakon I Belog tekén Nang Bangsing, “Nang Bangsing, kénkén ia adi bek bubun icangé misi tai tur barenné telah?” masaut lantas Nang Bangsing, “Ah buin mani da ditu makena bubu, ditu laku di punyan nyuhé, tur salinin barenné. Nangka anggon baren ané nasak abungkul!” kéto munyinné Nang Bangsing. Sajaan lantas I Belog ngalih nangka nasak anggona bebaren bubunné, lantas kenaanga ba duur di punyan nyuhé. Caritayang Nang Bangsing makena masih bubu, nanging betén nyuhé ané kenaina bubu tekén I Belog, dening ditu ada uma ané liu misi lindung. Caritayang di subanné pada suud makena bubu, lantas mulih ajaka dadua. Di subanné nganteg jumah selidan gati suba pules I Belog. Kacarita suba tengah lemeng buin lantas aliha bubunné I Belog tekén Nang Bangsing, barenné dogén juanga abana mulih tur buin ia pules. Gelising satua suba koné lemah, bangun lantas I Belog tur lakar ngangkid bubunné. Mara jemaka puyung tur barenné telah, gedeg pesan basangné I Belog tur ngrengkeng, “Béh…, saking ja bubuné ténénan bantug, melahan jani tektek tendasné.” Mara ukana tekteka ada kedis selem teka uli kaja kangin, jeg macelep ka tengah bubuné. Mara kéto ngon tur aéng kendelné I Belog. “Béh jani ja payu maan bé, gantin i déwéké taén ngamah bé kedis selem,” kéto munyinné I Belog. Lantas masaut i kedis, “Yih iba I Belog, da iba nampah kai. Yan iba tusing nampah kai, apa ja ibané ngidihin kai, baanga ja.” Mara kéto munyin i kedisé, masaut lantas I Belog, “Masa kedis bisa maang ngidih apan-apan, dija ya ngelah lud, melahan tampah dogén jani,” keto abetné I Belog. Buin masaut i kedis, “Kéné Belog, yan iba tusing ngugu munyin kainé, né bulun kainé akatih abut lantas keberang men, kija ya pajalan bulun kainé né, ento tuut dogén.” Kéto munyiné i kedis. “Aja ya i kedis ngelah apan-apan, tegarang ja lakar tuutang buka munyiné.” Kéto keneh I Belog, tur abuta lantas bulun kampidné akatih, lantas lébina kedisé. Makeber lantas i kedis ngaja kanginang. Di subanné kéto lantas keberanga bulun kedis ané abuta tekén I Belog, sajaan ngapirpir pajalanné ngaja kanginang. Ento lantas tutuga tekén I Belog, mara I Belog adéng pajalanné bulun kedisé adéng pakeberné. Mara I Belog ngangsarang, bulun kedisé bareng gangsar. Kéto dogén pajalanné I Belog muah bulun kedisé. (Masambung)

Rédaksi nerima reriptan marupa artikel (paling akéh 3500 huruf), satua ringkes (paling akéh 6000 huruf), puisi, geguritan miwah sané siosan. Reriptan mangda kakirim ring alamat: Bali Post Jalan Kepundung 67 A Dénpasar. Taler dados ring email: bali_orti@balipost.co.id.


Minggu Kliwon, 11 Maret 2018

9

SPORT

Vinales Tak Puas dengan Motornya

HAL 12

MU Tumbangkan Liverpool Manchester –

Dua gol Marcus Rashford membawa Manchester United menang atas Liverpool. Setan Merah unggul tipis 2-1 dalam laga yang digelar di Old Trafford, Sabtu(10/3) kemarin.

Laga kemarin berlangsung dalam tensi tinggi. Kedua kesebelasan langsung tampil menyerang sejak peluit awal dibunyikan. Derbi Northwest ini, tuan rumah unggul terlebih dahulu pada menit ke-14. Sepakan kaki kanan Mar-

cus Rashford mengarah ke tiang jauh gawang Liverpool tanpa bisa dijangkau kiper Loris Karius. Sepuluh menit berselang, Rashford kembali mencatatkan namanya di

The Reds akan Belanja Besar-besaran Liverpool – Liverpool bertekad ambil bagian dalam perburuan gelar juara musim depan. The Reds akan belanja besar musim panas nanti demi memperkuat tim. Liverpool memang ada di posisi ketiga klasemen saat ini untuk bersaing di empat besar bukan perburuan gelar juara. Pasalnya, Manchester City di puncak klasemen sudah unggul 18 poin dengan sembilan laga tersisa. Meski berpeluang besar untuk lolos ke Liga Champions lagi musim depan, Liverpool tentu tak puas dengan pencapaian di kompetisi lokal, terutama Premier League. Melihat performa City saat ini, wajar jika belanja besar sejak Pep Guardiola datang tahun 2016 mulai terbukti adanya. Maka itu, Liverpool mau tak mau harus mengikuti langkah City demi bersaing di jalur juara. “Tidak peduli seberapa mahalnya asalkan pemain itu adalah pemain yang tepat. Dia harus cocok dengan tim dan itulah mengapa kami membayar mahal,” ujar Klopp, Sabtu (10/3) kemarin. Liverpool memecahkan rekor transfer bek saat memboyong Virgil van Dijk Januari lalu 75 juta poundsterling. Di musim panas kemarin Liverpool memboyong Mohamed Salah dari AS Roma dengan banderol 40 juta pound, Alex-Oxlade Chamberlain dengan harga 35 juta pound dan Andy Robertson dengan harga 8 juta pound. Pembelian itu terhitung tepat karena mereka-mereka yang jadi pemain kunci Liverpool musim ini. Untuk musim depan, Liverpool sudah menggaet gelandang RB Leipzig, Naby Keita, dengan harga 48 juta pound. “Ini semua soal timing, melakukan hal benar di waktu yang tepat. Jika pemain itu memang cocok maka klub akan membayar mahal. Jika bukan pemain yang tepat, maka harga pemain tidak akan semahal itu,” sambungnya. “Nilai transfer melonjak begitu tinggi tahun lalu. Kami tidak bisa bilang tepatnya berapa, tapi Mo Salah berharga 40 juta pound. Saya katakan bahwa itu nilai yang pas tapi seperti, ‘semurah itukah? Semua orang bertanya-tanya kepada Roma, “Kok bisa melepas semurah itu? Itu aneh,” tutup Klopp. (kmb33/rtr)

papan skor. Bermula dari tendangan Juan Mata, bola berbelok arah karena membentur bek Liverpool. Rashford lalu melepas tendangan dari luar kotak penalti. Karius yang sudah mati langkah untuk mengantisipasi, tak kuasa menahan

laju bola ke gawangnya. Pada babak pertama Liverpool sebenarnya tampil lebih mendominasi. Mereka memiliki 64 persen penguasaan bola. Tim tamu juga bisa melepas lima tendangan dengan dua di antaranya tepat sasaran. Namun, justru dua tendangan tepat sasaran Marcus Rashford menjadi pembeda pada babak pertama. Tekanan Liverpool kian

Ronaldo Menangkan Madrid Eibar – Real Madrid memetik poin penuh dari lawatannya ke markas Eibar. Madrid menang 2-1 berkat dua gol dari Cristiano Ronaldo. Dalam pertandingan di Estadio Municipal de Ipurua Sabtu (10/3) kemarin, Madrid membuka keunggulan di menit ke-34. Ronaldo memanfaatkan assist dari Luka Modric untuk menjebol gawang Eibar. Di awal babak kedua Eibar mampu menyamakan skor lewat sundulan Ramis. Tim tuan rumah bahkan beberapa kali menekan dan mendapat peluang, namun gagal memaksimalkannya. Justru Madrid yang kembali bikin gol untuk unggul. Ronaldo mencetak gol keduanya setelah memaksimalkan umpan dari Dani Carvajal di menit ke-84. Dengan kemenangan ini, Madrid yang ada di peringkat tiga kini mengoleksi 57 poin dari 28 pertandingan. Sementara Eibar turun ke posisi delapan dengan 39 poin. (kmb33/rtr)

Cristiano Ronaldo

menjadi pada babak kedua. Manchester United yang bermain lebih defensif hanya memiliki satu tembakan pada 45 menit, dan itu pun tak tepat sasaran. Serangan tim tamu semakin deras pada babak kedua. Mereka punya tujuh tembakan, tetapi tak satu pun tepat sasaran. Liverpool hanya bisa sekali menjebol gawang David De Gea pada menit

ke-66 lewat bunuh diri Eric Bailly. Dia salah mengantisipasi tendangan pemain Liverpool ke arahnya. Bola mengenai tumit lalu berbelok arah dan membuat De Gea salah langkah dalam mengantisipasi. Mes-

Sanchez akan Lebih Baik Musim Depan Manchester – Manajer Manchester United, Jose Mourinho mengakui bahwa Alexis Sanchez belum mencapai puncak performa. Mourinho yakin Sanchez akan tampil lebih baik pada musim depan. Sanchez telah tampil pada delapan pertandingan bersama MU sejak bergabung dari Arsenal di bursa transfer Januari lalu. Penyerang asal Chile itu baru menyumbangkan satu gol dan dua assist untuk The Red Devils. Untuk memaksimalkan Sanchez, Mourinho telah mencoba memainkannya di sayap kiri, di tengah, juga di sayap kanan. Namun hingga kini Sanchez belum banyak berkontribusi untuk tim barunya.

Mourinho memaklumi belum maksimalnya performa Sanchez di MU. Menurutnya, Sanchez kesulitan karena harus beradaptasi dengan sebuah tim baru di tengah musim. “Yang salah adalah dia datang dalam momen terburuk dalam semusim, yaitu bursa transfer musim dingin. Itulah kenapa saya tak terlalu menyukai bursa transfer musim dingin,” ujar Mourinho Sabtu (10/3) kemarin. “Perekrutan Sanchez adalah kesempatan yang tak ingin kami lewatkan dan kami melakukannya. Tapi kami tak terlalu yakin pada bursa transfer musim dingin,” imbuhnya. “Tentu saja, musim depan akan lebih baik untuknya. Dia sedang belajar bagaimana bermain bersama kami dan kami sedang belajar bagaimana mengeluarkan kemampuan terbaiknya,” tutupnya. (kmb33/rtr)

ki terus tertekan pada sisa laga, skor 2-1 untuk keunggulan Manchester United ini bertahan hingga peluit panjang berbunyi. Dengan tambahan tiga angka ini, MU tetap ada di posisi kedua klasemen dengan raihan 65 poin. Sementara itu, Liverpool ada di posisi ketiga dengan koleksi 60 poin. (kmb33/rtr)


10

Profil

Memilih Perpanjang Kontrak

GELANDANG Jerman Marco Reus meneken perpanjangan kontrak berdurasi empat tahun dengan Borussia Dortmund sampai 2023, kata klub Liga Jerman itu pada Jumat. Reus yang belakangan telah kembali bermain setelah delapan bulan absen karena cedera, telah memperkuat Dortmund sejak 2012. Gelandang serang itu berjuang untuk mengamankan tempat di skuad Jerman untuk Piala Dunia setelah ia absen pada edisi sebelumnya karena cedera pada pertandingan pemanasan terakhir. Pemain 28 tahun itu yang juga absen pada Piala Eropa 2016, diganggu sejumlah cedera sepanjang kariernya dan memenangi gelar perdananya pada 2017, mengangkat Piala Jerman. “Kami senang ia memutuskan untuk memperpanjang kontraknya lebih awal untuk kurun waktu yang lama meski terdapat tawaran-tawaran dari klub-klub terbaik dunia,” kata CEO klub Hans-Joachim Watzke pada pernyataannya. Dortmund berjuang untuk merebut tiket Liga Champions musim depan, menghuni peringkat ketiga di Liga Jerman, tertinggal satu poin dari tim peringkat kedua Schalke 04. (kmb33/rtr)

Enggan Balas Kritik

EDEN Hazard mengkritik taktik Antonio Conte saat Chelsea melawan Manchester City. Manajer The Blues itu enggan membahas lebih jauh komentar Hazard. Hazard sempat main sebagai striker tunggal saat Chelsea kalah 0-1 dari Manchester City akhir pekan lalu. Dia menyebut sulit menyentuh bola dengan cara seperti itu. Conte pun ditanya terkait hal itu jelang pertemuan The Blues dengan Crystal Palace di Stamford Bridge. Akan tetapi, Conte menolak untuk membalas pernyataan Hazard. “Seperti yang sudah Anda ketahui, saya tidak suka membalas pemain saya melalui pers. Ini bukanlah kebiasaan saya. Saya suka berbicara dengan para pemain secara langsung atau dalam pertemuan dengan para pemain,” kata Conte. Manajer asal Italia itu menilai Hazard sudah tepat bermain sebagai false nine. Akan tetapi dia masih membuka peluang mencari cara lain dengan konsekuensi mengorbankan pemain lainnya. “Jika saya pikir cara bermain itu cocok untuk tim, maka tidak masalah kok. Jika tidak saya bisa mengambil keputusan lain dan bermain dengan menggunakan striker,” sambung Conte. “Mungkin saya bisa mengambil keputusan yang berbeda. Ada tiga pemain untuk dua tempat, satu harus ke bangku cadangan, lalu saya harus memutuskan siapa yang harus ke bangku cadangan,” tutupnya. (kmb33/rtr)

Absen karena Alasan Keluarga

LIONEL Messi dipastikan absen saat Barcelona menghadapi Malaga pada pekan ke-28 La Liga 2017-2018 di Stadion La Rosaleda. Messi absen karena alasan keluarga dan posisinya digantikan oleh bek asal Kolombia, Yerry Mina. La Pulga baru saja dikaruniai anak ketiga dari pernikahannya dengan Antonella Roccuzzo. Kepastian tidak bermainnya Messi membuat kapten timnas Argentina itu untuk pertama kalinya bakal absen membela Barcelona di La Liga musim ini. Sebelumnya Messi selalu bermain dan hanya sekali tidak tampil sebagai starter saat meladeni Espanyol, 4 Februari 2018.Pemain berusia 30 tahun itu sudah bermain dalam 41 pertandingan bersama Barcelona di semua kompetisi musim ini. Lionel Messi mencetak 32 gol dan mengemas 16 assist. (kmb33/rtr)

Lechia Gdanks, Tim Baru Egy Maulana

Jakarta Egy Maulana Vikri sudah menuju ke Eropa dan selangkah lagi gabung Lechia Gdanks. Kita sebaiknya mengenal klub barunya Egy ini. Egy mulai terbang ke Eropa pada Jumat (9/3) kemarin, dengan lebih dulu terbang ke Doha sebelum tiba ke Polandia sebagai negara tujuan. Di sana dia kabarnya akan menjalani tanda tangan kontrak dengan klub. Lechia merupakan klub dari negara Polandia yang bermain di Liga Ekstraklasa, kompetisi tertinggi dalam piramida sepak bola Polandia. Musim ini, untuk sementara klub tersebut duduk di posisi ke-12 dari total 16 kontestan atau berada di zona playoff degradasi. Klub yang berdiri pada 1945 ini mulanya bukan bernama Lechia melainkan adalah BOP Baltia Gdansk. Nama Lechia dipakai setahun kemudian. Gdansk sendiri adalah kota pelabuhan terbesar di Polandia. Kota ini diserahkan kepada Polandia setelah habisnya Perang Dunia II pada tahun 1945. Lechia cuma butuh waktu tiga tahun untuk bisa tampil di kompetisi tertinggi Polandia. Pada tahun 1948, klub yang bermarkas di Stadion Energa Gdansk ini promosi ke divisi 1. Lechia Gdansk juga berasal dari Ekstraklasa, kasta teratas Liga Polandia. Berbeda dengan Legia Warszawa, Lechia Gdansk bukanlah klub sarat prestasi. Mereka belum sekali pun menjadi juara Liga Polandia. Posisinya saat ini juga terancam degradasi. Tim asuhan Piotr Stokowiec itu berada di posisi ke-12 dari 16 peserta kasta teratas Liga Polandia. Kendati demikian, klub dengan kostum kebesaran hijau-putih itu punya nilai plus dalam mengembangkan pemain asal Asia. Sebelum Egy, ada dua pemain asal Jepang yaitu Tsubasa Nishi (20014-2016) dan Daisuke Matsui (2013). Lechia punya basis pendukung fanatis. Mereka siap “menghijaukan” tribune Stadion Energa Gdansk yang berkapasitas sekitar 43.000 penonton. Lechia juga punya tim U-19 yang melakukan kompetisi reguler. Mulai akhir pekan ini, tim muda Lechia akan bertarung dalam kompetisi musim semi di Polandia. (ant)

Bola Guardiola Benci

Minggu Kliwon, 11 Maret 2018

Laga Awal Pekan

Manchester – Manchester City akan bermain pada hari Senin di pekan ke-30 Premier League. Manajer City, Pep Guardiola mengaku punya pengalaman buruk dengan laga awal pekan. City akan dijamu tim papan bawah Stoke City di Bet365 Stadium, Stoke-on-Trent Selasa (13/3) dinihari. Laga ini merupakan laga yang digelar paling akhir di pekan ke-30. Di atas kertas, City selaku pemuncak klasemen tak akan kesulitan untuk meraih poin penuh dari pertandingan ini. Tapi Guardiola tetap waspada karena Stoke tengah berjuang menghindari degradasi. Apalagi dia punya memori buruk dengan pertandingan yang digelar pada awal pekan. City disingkirkan Wigan Athletic dari Piala FA musim ini di awal minggu. Saat The Citizens ditahan imbang 1-1 oleh Everton di kandang sendiri pada bulan Agustus silam, pertandingan juga dilangsungkan pada awal pekan. City melibas Stoke dengan skor 7-2 di Etihad Stadium pada pertemuan pertama di antara kedua tim pada musim ini. Denda Guardiola akhirnya harus menerima denda sebesar 20,000 pound dari Federasi Sepak Bola Inggris (FA) atas penggunaan pita kuning dalam beberapa pertandingan. Selain mendapat sanksi berupa denda, Guardiola juga mendapat peringatan dari pihak FA agar tidak mengulani penggunaan pita kun-

ing yang merupakan simbol dukungan terharap gerakan referendum kemerdekaan Catalunya. Keputusan hukuman ini turun setelah eks juru taktik Barcelona dan Bayern Munich itu mendapat dakwaan pada Senin (5/3) lalu. Aksi politis Guardiola tersebut memang bertentangan dengan aturan FA soal penampilan dan sponsor. Sang bos The Citizens pertama kali mengenakan pita kuning saat melayangkan dukungan untuk Jordi Cuixart dan Jordi Sanchez, dua pejuang kemerdekaan Catalunya yang ditangkap oleh kepolisian Spanyol pada Oktober lalu. “Manajer Manchester City, Pep Guardiola telah didenda sebesar 20,000 pound dan diperingatkan untuk menjaga sikapnya di masa depan setelah mengakui sebuah dakwaan FA atas penggunaan pesan bermuatan politis,” demikian bunyi rilis resmi FA. Sebelum keputusan ini diumumkan, Guardiola masih tampak mengenakan pita kuning tersebut dalam sesi jumpa pers jelang lawatan City ke markas Stoke City. (kmb33/rtr)

BPM/rtr

Josep Guardiola

Roma Taklukkan Torino 3-0

Roma – AS Roma bangkit dari babak pertama yang sulit untuk menaklukkan Torino. Tiga gol diciptakan di paruh kedua, Giallorossi menang meyakinkan 3-0. Menjamu Torino di Olimpico, Sabtu (10/3) kemarin Roma kesulitan menciptakan peluang di babak pertama. Sebaliknya Torino malah beberapa kali mendapatkan situasi bagus, meski juga tak mampu memaksimalkannya. Roma memulai dengan mencoba menguasai permainan. Tapi upaya pertama baru tercipta di menit ke-12 lewat Aleksandar Kolarov, itupun terblok pertahanan Torino. Percobaan Cengiz Under dua menit kemudian juga cuma menghasilkan korner. Torino merespons melalui Cristian Ansaldi di menit ke18. Tembakannya melebar jauh dari gawang. Dua upaya berikutnya dari Andrea Belotti terhalang oleh pemain Roma. Di menit ke-34, Iago Falque memaksa Alisson Becker melakukan penyelamatan. Sepakannya ditepis, bola meluncur melewati samping tiang gawang. Semenit berselang, Torino membuang kans bagus. Umpan lambung Falque dari kanan mengarah ke Belotti di tiang jauh. Dalam posisi

BPM/rtr

GOL - Pemain AS Roma Lorenzo Pellegrini (kanan) mencetak gol ketiga untuk timnya saat melawan Torino. bebas dan di depan gawang, sontekan Belotti melebar. Roma terus menguasai bola, namun Torino yang lebih banyak mengancam. Sebuah kesalahan dari Roma nyaris berujung fatal. Bola direbut Afriyie Acquah tak jauh dari kotak penalti Roma dan diselesaikan dengan tendangan keras. Alisson sigap menepis. Sebelum babak pertama berakhir, Torino melancar-

kan ancaman lainnya kali ini lewat Falque. Lagi-lagi bisa dinetralkan Alisson. Skor masih 0-0 saat turun minum. Di babak kedua Roma meningkatkan intensitas. Sepakan Florenzi di menit pertama terhalang, sementara upaya Radja Nainggolan pada menit ke-53 melebar. Di menit ke-56 tuan rumah mencetak gol. Bermula dari sepak pojok bola jatuh di

kaki Florenzi di sisi kanan. Dia mengarahkan umpan silang ke dalam kotak penalti dan ditanduk Kostas Manolas yang tak terkawal di depan gawang. Roma kembali mengancam di menit ke-63. Tendangan keras Kolarov dari sudut sempit dihalau Salvatore Sirigu. Lalu percobaan Nainggolan tak lama berselang melambung. Torino lebih berani me-

nyerang, membuat Roma menikmati celah lebih besar. Sepakan Florenzi pada menit ke-69 masih melesat sedikit di atas gawang. Usaha Roma membuahkan hasil di menit ke-73. Sundulan Nainggolan menyambut bola sapuan Torino dari situasi bola mati disambar Daniele De Rossi di dalam kotak penalti. Alex Berenguer mencoba mengarahkan tendangan ke gawang tuan rumah di menit ke-77. Bola hasil tendangannya cuma membentur pemain Roma dan tak mengancam gawang. Torino terus berusaha menekan Roma, tapi kesulitan menciptakan peluang. Malah tuan rumah kembali mendapatkan kans di masa injury time lewat Kolarov. Sontekannya dari jarak dekat dibelokkan Berenguer ke luar lapangan. Di menit ketiga injury time, Roma mencetak gol ketiga dari serangan balik. Sodoran Nainggolan disambar Lorenzo Pellegrini ke pojok kiri gawang. Dengan kemenangan ini, Roma menjaga posisi mereka di urutan ketiga Serie A dengan nilai 56 dari 28 laga. Sedang Torino tertahan di posisi sembilan dengan 36 poin dan berpeluang dilewati Fiorentina serta Udinese. (kmb33/rtr)

Inter Coba Lawan Korupsi Milan – Ronaldo Luis Nazario Da Lima menyebut eks klubnya, Inter Milan tidak hanya harus bermain bagus di Serie A. Tapi juga berjuang melawan sistem yang korup. Ronaldo merupakan pemain Inter di periode 1997-2002. Dalam kurun waktu tersebut dia main 99 kali dengan mencetak 59 gol di seluruh ajang. Pria asal Brasil gagal mempersembahkan Scudetto saat berseragam Inter. Satu-satunya gelar yang diraih adalah trofi Piala UEFA. Ronaldo sebetulnya nyaris memenangi Scudetto bersama Inter di musim terakhirnya. Akan tetapi harapan itu gagal tercapai setelah kalah di laga terakhir melawan Lazio. Di tempat berbeda Juventus keluar sebagai juara setelah menang atas Udinese. Musim tersebut sempat

menjadi pembicaraan. Bahkan dominasi Juve saat itu disebut-sebut Massimo Moratti selaku presiden Inter karena ada kecurangan. “Saya mendengar banyak pembicaraan Interisti tentang sentimen dan saya membagikannya,” kata Ronaldo, Sabtu (10/3) kemarin. “Pada waktu saya bermain tidak cukup bermain bagus. Kami menghadapi semua lawan dan juga melawan sistem korup yang akhirnya kita semua temukan,” sambung Ronaldo. Sistem korup yang terbukti menurut Ronaldo merujuk kepada kasus Calciopoli pada musim 2004/2005 dan 2005/2006. Juventus yang keluar sebagai juara di musim tersebut dinyatakan bersalah dan terdegradasi ke Serie B sekaligus gelar juara dicabut. (kmb33/rtr)

Ronaldo Luis Nazario Da Lima

BPM/rtr


Juara

11

Minggu Kliwon, 11 Maret 2018

Made Deco Setya Atmaja

Siap Bela Badung PEBULU tangkis asal Bali Made Deco Setya Atmaja, harus puas meraih posisi runner-up di tunggal remaja pada Sirkuit Nasional Daihatsu Astec Terbuka 2018, setelah di final ditundukkan Gabriel Christopher Wintan Wijaya (CWIBC Tangsel) dengan skor 21-7 dan 21-6, di GOR Lila Bhuana, Sabtu (10/3) kemarin. Deco pun kembali akan berlaga pada Sirkuit Nasional di Puwokerto mulai Senin (12/3) besok. Deco sejak tahun lalu bergabung di PB Jaya Raya Bintaro, Jakarta. ‘‘Sebelumnya saya dibina di klub Pendawa, sejak kecil saya memang hobi bermain bulu tangkis’’ sebut siswa kelas II SMA Tunas Daud Denpasar ini. Deco mengaku terbiasa dengan pola latihan di Klub Jaya Raya, mulai bangun pagi pukul 05.30 Wita kemudian berlatih 06.00-08.00 Wita, belajar pukul 09.00-12.00 Wita, kemudian latihan lagi pukul 14.00-17.00 Wita. ‘’Saya ditangani pelatih Wmpie Mahardi,’’ ujarnya. Berbekal jadwal latihan yang padat dan hanya libur Minggu, Deco bercita-cita menjadi juara dunia. Deco mengaku siap membela Badung, jika tenaganya diperlukan Badung di ajang Porprov Bali. ‘’Intinya, saya siap mengibarkan bendera Badung kalau diperlukan,’’ kata pebulu tangkis kelahiran Singaraja, 3 Februari 2002 ini. (nel)

BPM/022

JUARA - Pebulu tangkis Bali Ni Putu Wahyu Arisanti dari Porwaja Denpasar (nomor tiga dari kiri) sukses mengawinkan gelar juara tunggal pemula dan ganda berpasangan dengan Made Puspa Riastini (Bima Sakti Denpasar), pada Sirkuit Nasional Daihatsu Astec Terbuka 2018 di GOR Lila Bhuana, yang berakhir Sabtu (10/3) kemarin.

Daihatsu Astec Terbuka 2018

Ni Made Suparmi

BPM/022

PP IODI Gelar Pelatihan Dansa Gerakan Baku Denpasar (Bali Post)PP Ikatan Olahraga Dancepsort Indonesia (IODI) menggelar pelatihan dansa gerakan baku dan standar 2018 di Sanur, Sabtu (10/3) kemarin. Pelatihan gerakan dansa baku dan standar 2018 melibatkan 92 peserta, dari 11 provinsi. Sekjen PP IODI Ni Made Suparmi, di sela-sela pelatihan mengemukakan pihaknya prihatin terhadap sistem penjurian dansa di ajang PON XIX di Jabar 2016 silam, yang terkesan subjektif. Untuk itu penjurian dansa perlu dibenahi terus-menerus, dan mulai diberlakukan pada Kejurnas Dancesport di Makassar. ‘’Kami ingin gerakan dancesport ini benar-benar objektif,’’ kata Suparmi yang juag Ketua Umum Pengprov IODI Bali ini. Pelatihan tiga gerakan baku meliputi Synchronize Latin Cha-Cha Jive, Syncrhronize Standard Walt Quick Step, serta Dance Sport Latin. ‘’Kami ingin menyamakan persepsi gerakan dansa yang baku, dan bagi Sang Juara bakal kelihatan gerakannya memiliki power. Kami harapkan gerakan baku dan penialaian objektif bisa diterapkan pada PON di Papua,’’ jelasnya. Binpres PP IODI Deddy Ratmoyo menilai, penilaian gerakan dansa saat PON di Jabar memang banyak yang meragukan. Namun perlahan dirinya bertekad memperbaiki, termasuk pada Kejurnas Dancesport 2018 di Medan, Sumut, 8-9 September nanti, termasuk pelaksanaan PON XX di Papua 2020 mendatang. ‘’Jika seorang pedansa yang menghayati hakikat gerakan dansa, tak mungkin ribut atau berkelahi,’’ tegasnya. Deddy Ratmoyo yang menjadi pengurus PP IODI sejak 2003 silam memberikan materi pelatihan bersama Erwan Phanjaya, Fey Chu, Dianita, pelatih fisik silat Maryatno dan Luka Vani. (022)

Disdikpora Buleleng Adakan Turnamen Sepak Bola SMP

Singaraja (Bali Post)Disdikpora Buleleng membuka kejuaraan Liga Sepak Bola (GALA) untuk meningkatkan kompetisi dan ajang revolusi mental bagi siswa SMP di daerah itu. “Liga Sepak Bola digelar dengan tujuan mewujudkan program Nawa Cita atau sembilan program Bapak Presiden Republik Indonesia, salah satunya adalah Revolusi Mental, di samping Penguatan Pendidikan Karakter (PPK),” kata Kadisdikpora Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd., di Singaraja, Sabtu (10/3) kemarin. Pertandingan ini akan digelar dengan sistem setengah kompetisi yang berdasarkan peraturan PSSI dan petunjuk Pelaksana Gala Indonesia yang di ikuti 15 SMP tim SMP terbaik. Ia mengatakan ada pun 15 tim yang berlaga pada kompetisi ini antara lain SMPN 1 Singaraja, SMPN 2 Singaraja, SMPN 3 Singaraja, SMPN 4 Singaraja, SMPN 5 Singaraja, SMPN 6 Singaraja, SMPN 8 Singaraja, SMP LAB UNDIKSHA Singaraja, SMPN 1 Seririt, SMPN 3 Banjar, SMPN 2 Kubutambahan, SMPN 4 Kubutambahan, SMPN 2 Tejakula, SMPN 4 Tejakula, dan SMPN 5 Tejakula. Peserta yang terdiri dari 15 SMP tersebut merupakan wakil dari masing-masing Kecamatan se-Kabupaten Buleleng yang nantinya akan berlaga pada Tanggal 26 Maret sampai dengan 1 April. “Kejuaraan Liga Sepak Bola Siswa SMP Tingkat Kabupaten Buleleng juga telah menyediakan penghargaan. Bagi Juara I akan mendapatkan Piala tetap, Medali Mas, serta uang pembinaan sebesar Rp 5 juta. Juara II akan mendapatkan Piala tetap, medali Perak serta uang pembinaan sebesar Rp 3 juta. Juara III akan mendapatkan Piala tetap, Medali Perunggu serta uang Rp 1,5 juta, adapun yang mendapatkan juara harapan I akan mendapatkan piala tetap serta uang pembinaan sebesar Rp 750 ribu,” kata Suyasa. Dari banyaknya tim berlaga, maka pertandingan dibagi menjadi tiga zona. Untuk Kecamatan Buleleng bertempat di stadion Mayor Metra, Kecamatan Kubutambahan bertempat di lapangan Desa Pakisan, dan yang terakhir Kecamatan Tejakula bertempat di Desa Bondalem. “Di laga perdana yang mempertemukan tim sepak bola SMPN 1 Singaraja berhadapan dengan tim sepak bola SMPN 4 Singaraja berakhir dengan imbang 1-1,” ungkapnya. (ant)

Putu Wahyu Arisanti Kawinkan Gelar

Denpasar (Bali Post)-

Pebulu tangkis Ni Putu Wahyu Arisanti (Porwaja Denpasar) berhasil mengawinkan gelar tunggal dan ganda pemula berpasangan dengan Made Puspa Riastini (Bima Sakti Denpasar), pada Sirkuit Nasional Daihatsu Astec Terbuka 2018 di GOR Lila Bhuana yang berakhir, Sabtu (10/3) kemarin. Di final Arisanti menekuk Annisa Fitriani Harsari (Nikko Steel Malang) dengan skor 21-18, 21-12. Sedangkan di ganda Arisanti/Made Puspa Riastini mengalahkan Chelsea Putri Mairera Sensa/Mega sedan Neyva (Rimba Raya Hadi Sport Banyuwangi) 21-15, 21-14. Usai laga Arisanti mengakui di partai tunggal dirinya

mampu menundukka Annisa, meskipun saat latihan melawan Annisa dirinya kalah. ‘’Saya bersyukur bisa menang di laga final,’’ ucap Arisanti. Sementara pasangannya Made Puspa Riastini menerangkan, dirinya sejak

anak-anak sudah dipasangkan dengan Arisanti, walaupun berbeda klub binaan. ‘’Kami ditangani pelatih Romadhan,’’ ucapnya. Pelatih Romadhan menerangkan, Arisanti tampil tanpa beban di partai tunggal.

Apalagi Arisanti merasa sudah melaju ke laga pamungkas, sehingga tampil tanpa beban. ‘’Justru Arisanti mampu mengeluarkan segala kemampuan terbaiknya,’’ tutur Romadhan. Terkait kekalahan di parta tunggal, Annisa mengakui dirinya sering melakukan kesalahan sendiri. ‘’Saya mengembalikan bola biasa ternyata keluar dan bola sering menyangkut net,’’ kata Annisa.

Ketua Panpel Wayan Winurjaya mengakui, pelatprov perlu digalakkan lagi sebagai jenjang menuju pelatnas. Diakuinya, pembinaan bulu tangkis di Bali tidak kalah dibandingkan luar Bali. Alasannya, secara psikologis atlet masih tinggal di rumah bersama orangtua, dan tetap bisa bersekolah. ‘’Kami akui fisik dan stamina pebulu tangkis Bali perlu digenjot lagi,’’ sarannya. (022)

Ganda Putra ke Final Jerman Terbuka Jakarta (Bali Post)Nomor ganda putra memastikan satu tiket fase final bagi Indonesia di turnamen bulu tangkis Jerman Terbuka 2018, usai dua wakil Merah Putih meraih hasil positif di perempat final. Berdasarkan data yang diterima dari PP PBSI di Jakarta Sabtu (10/3) kemarin, hal ini dipastikan melalui pertarungan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan kontra Fajar Alfian/ Muhammad Rian Ardianto di semifinal. Hendra/Ahsan memperoleh tiket semifinal usai menghentikan perlawanan unggulan keempat Lee Jhe Huei/Lee Yang (Taiwan) 2113, 22-20. Sementara Fajar/ Rian lolos ke empat besar usai memetik kemenangan atas Kim Won Ho/Seo Seung Jae

(Korea Selatan), 21-1, 21-16. Menanggapi pertemuan dengan Fajar/Rian, Hendra/ Ahsan mengaku tetap ingin menang dan mewaspadai junior mereka yang tentunya lebih unggul dari segi stamina tersebut. “Mereka sedang percaya diri, karena usai juara di Malaysia Masters 2018, jadi kami harus lebih siap. Karena dari segi stamina mereka lebih unggul karena lebih muda,” ujar Hendra. Sementara itu, bagi Fajar/ Rian pertemuan mereka dengan seniornya yang sarat prestasi ini menjadi kesempatan bagi mereka untuk membuktikan diri meski tak bisa menjamin kemenangan. “Kapan lagi tanding lawan Hendra/Ahsan, juara dunia. Di pelatnas pun jarang tanding lawan mereka, karena

kalau latihan pasangannya sering ditukar-tukar. Tentunya ingin menang, tapi kami tahu tidak akan mudah menang dari mereka,” ucap Fajar. Sementara di ganda putra Indonesia masih memiliki wakil di ganda campuran wakil Indonesia habis usai pasangan Praveen Jordan/ Melati Daeva Oktavianti dihentikan Niclas Nohr/Sara Thygesen (Denmark) dengan skor 21-17, 22-24, 16-21. Sementara itu, di tunggal putra wakil Indonesia juga habis usai Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting tumbang di fase delapan besar. Jonatan dikalahkan Kenta Nishimoto (Jepang) dengan skor 10-21, 20-22, sedangkan Ginting menyerah dari Shi Yuqi (China) 17-21, 21-18, 18-21. (ant)

Petenis Kadek Anandini Juara Denpasar (Bali Post)Petenis unggulan pertama Kadek Anandini Oktav keluar sebagai juara tunggal putri KU-10 pada turnamen tenis terbuka Piala Wali Kota IX/2018, setelah menundukkan lawannya, Putu Widia Santi dengan skor 8-2 pada babak final di Lapangan Tenis KONI Bali, Sabtu (10/3) kemarin. Di sektor putra KU-10, Gung De Agung menantang Arya Dhika pada babak final, Minggu (11/3) ini. Pada semifinal kemarin Gung De Agung

mengalahkan Komang Sujana 8-2 dan Arya Dhika menekuk Komang Gosain 8-1. Untuk tunggal putra KU-12, Oliver Jonson meladeni Gede Agus Permana di laga pamungkas. Pada semifinal Oliver menekuk Ngurah Surya 9-8 (4) dan Agus Permana mengalahkan Kadek Krisna Budi W 8-3. Pada KU-12 tunggal putri, final mempertemukan Kadek Ema melawan Ida Ayu Tirta Maheswari. Pada babak empat besar Kadek Ema mengalahkan Ni Kadek Vina Surya

8-1, sedangkan Ida Ayu Tirta menang atas Ni Putu Satya Rikayanti 8-3. Kategori KU-14 putri, final mempertemukan Komang Gina meladeni Ni Made Sinta Junia. Final tunggal putra, Putu Agasi Pranata jumpa Aryel Wahyu. Untuk KU-16, Desak Monica meladeni Desak Made Dwi Krisna di final, serta Akda Wijaya melawan Ratu Rangga. Sementara KU18 Agus Satria bertemu Ari Sanjaya di final, serta Desak Cantika jumpa Komang Sri Maryati. (022)

BPM/wan

LOMPAT - Seorang petenis putri terpaksa harus melompat dalam upaya mengembalikan bola atas pada Turnamen Tenis Terbuka Piala Wali Kota IX/2018 di Lapangan Tenis KONI Bali, Sabtu (10/3) kemarin.

BPM/ist

WALI KOTA - Suasana kejuaraan tinju terbuka Piala Wali Kota IX/2018 di Panjer, Sabtu (10/3) kemarin.

Petinju Denpasar Tommy Menang TKO Denpasar (Bali Post)Petinju senior Kota Denpasar, Tommy yang turun di kelas 64 kg menang Technical Knock Out (TKO), pada ronde kedua atas lawannya Rajib F (Jembrana) pada Kejuaraan Tinju Terbuka Piala Wali Kota IX/2018 di Panjer, Sabtu (10/3) kemarin. Petinju Vincent E (MP) yang turun di kelas 69 kg juga menang TKO ronde kedua terhadap lawannya Dimas (Klungkung). Sakti Dwi (MFI) di kelas 75 kg juga menang TKO ronde kedua atas lawannya Eka Sugiawan (Orvis Lay Boxing Camp). Petinju Denpasar Hendrius di kelas 69 kg menaklukkan sesama petinju Denpasar, Asmi Faizal. Petinju Denpasar lainnya Julius B yang turun di kelas 60 kg, berhasil mengalahkan Bima (Banyuwangi). Hasil lainnya, Wilcan (badung) di kelas 52 kg menundukkan Kristiano R (Klungkung),

serta Putu Jaya Giri (Jembrana) yang turun di kelas 52 kg menaklukkan Hainul Hakim (OLBC). Sementara untuk petinju junior yang naik ring adalah Fahrijal (Jembrana) menang atas Kusuma Giri (Jembrana) di kelas 46 kg, termasuk Petrus (Denpasar) mengalahkan Raymond J (Denpasar) juga di kelas 46 kg. Ketua Pengkot Pertina Kota Denpasar Made Muliawan Arya menjelaskan, pihaknya berniat menggeliatkan kembali olahraga adu jotos di Bali, namun petinju dari Banyuwangi dan NTB juga ambil bagian. ‘’Pada intinya, kami ingin menjaring petinju pelapis di Kota Denpasar,’’ kata pria yang akrab disapa De Gadjah ini. Bahkan, jika didukung pendanaan dari pemerintah, pihaknya siap menggelar kejuaraan tinju terbuka yang levelnya lebih luas lagi. (022)


12 Profil

Arena

Minggu Kliwon, 11 Maret 2018

Baru di F1

TATIANA Calderon ditunjuk sebagai test driver Tim Alfa Romeo Sauber Formula 1 (F1) musim 2018 ini. Pebalap cantik asal Kolombia itu merupakan pebalap binaan tim Sauber yang musim lalu berpacu di GP3 bersama DAMS. Setelah diumumkan secara resmi oleh Tim Sauber pekan lalu, dia sudah melakoni tes balapan di Barcelona. “Ini sebuah kemajuan besar buat karier saya,” kata Tatiana di sela-sela tes di Barcelona. Pebalap 24 tahun itu mengucapkan terima kasih kepada tim Sauber atas kesempatan yang diberikan kepadanya. “Saya sangat berterima kasih atas kesempatan ini,” ujarnya. Ditanya apakah perkerjaannya di mesin simulasi ataukah di belakang kemudi, Calderon menjawab akan berada di dalam mobil F1. “Ya, saya akan bekerja di belakang kemudi di dalam mobil. Kapan waktu pastinya belum ditentukan, tapi saya telah berada di dalam C37 musim ini,” ujarnya. Sauber C37 adalah mobil balap Formula 1 yang didesain dan dibangun Tim Sauber. Calderon mengungkapkan betapa panjang dan keras usahanya mencapai level ini. Tahun lalu dia berpacu di arena GP3 dan telah memberinya banyak pengalaman dan keahlian baru. “GP3 adalah sekolah yang hebat,” ujarnya. Calderon yakin jenis kelamin tak akan menghalanginya bersaing dengan pebalap laki-laki. “Saya memenuhi persyaratan fisik untuk bisa sukses mengendalikan mesin Formula 1. Kami telah membicarakannya dengan Charles LeClair dan telah menghasilkan sebuah kesepakatan,” ujarnya. “Orang sering underestimate dengan pebalap junior seperti GP3. Tidak ada power steering sehingga roda F1 berputar lebih mudah,” tutupnya. (kmb33/rtr) BPM/rtr

Maverick Vinales

Vinales Tak Puas dengan Motornya

London – Pebalap Movistar Yamaha Maverick Vinales, mengaku tak puas dengan performa motor Yamaha YZR-M1. Valentino Rossi menyuruh rekannya itu untuk berpikir realistis.Vinales cuma bisa dua kali menjadi yang tercepat dari total sembilan hari tes pramusim jelang MotoGP 2018. Raihan pertamanya didapat pada tes hari kedua di Sirkuit Sepang, Malaysia, awal tahun ini. Selanjutnya Vinales menjadi yang tercepat dalam tes hari pertama di Sirkuit Losail, Qatar.

Lepas dari Ducati TIM MotoGP yakni Angel Nieto, mengaku tak ingin menjadi bayang-bayang Pramac Ducati sebagai tim satelit pabrikan asal Italia itu. Direktur Olahraga Angel Nieto, Gino Borsoi pun mengharapkan timnya bisa menjadi pebalap satelit utama di sebuah pabrikan motor. Seperti diketahui, Ducati saat ini memeliki tiga tim satelit yakni Pramac Ducati, Avintia Racing dan Angel Nieto. Sejauh ini ketiga tim satelit yang sangat menonjol bersama Ducati adalah Pramac. Pada musim lalu lewat pebalapnya Danilo Petrucci berhasil mencetak hasil yang gemilang. Sementara Angel Nieto masih harus berjuang bersama Alvaro Bautista yang merupakan pembalap utama mereka. Memiliki prestasi mereka pada musim lalu, tim asal Spanyol itu masih kalah dari Pramac tapi unggul dari Avintia. Pramac berhasil finis di tempat kelima klasemen akhir tim, sedangkan Angel Nieto berada di posisi kesembilan dan Avintia menempati peringkat ke-11. Namun Borsoi masih belum puas. Keinginannya menjadi tim satelit utama jelas menjadi tujuannya. Ia menilai kini peluang tersebut sedikit terbuka kala Yamaha telah kehilangan tim satelitnya pada MotoGP 2019. Angel Nieto pun tertarik untuk hengkang dari Ducati dan hijrah ke Yamaha. “Itu selalu menjadi target kami untuk menjadi bagian dari pabrikan tim, untuk menjadi tim kedua sebuah pabrik dan saat ini kami tidak. Dengan Yamaha kami punya kesempatan menjadi tim kedua,” ungkap Borsoi, mengutip dari Crash, Sabtu (10/3). Tetapi Borsoi menegaskan bahwa pihaknya masih belum melakukan pembicaraan dengan Yamaha perihal keinginan tersebut. Ia menyatakan segala kemungkinan sangat terbuka, mengingat bukan hanya mereka yang menginginkan tempat di Yamaha. Kabarnya tim satelit Honda yakni Marc VDS juga memiliki ketertarikan menggunakan jasa YZR-M1. “Kami belum mulai berbicara dengan mereka. Mungkin pintu masih terbuka atau seseorang di sekitar paddock sudah memiliki kesepakatan dengan Yamaha,” tambahnya. Seperti diketahui, Yamaha telah ditinggal oleh Tech 3 terhitung sejak MotoGP 2019. Tim yang dipimpin Herve Poncharal itu memutuskan hengkang dan memilih hijrah ke KTM yang merupakan tim teranyar di MotoGP. (kmb33/rtr)

Absen Dua Laga GUARD Golden State Warriors, Stephen Curry mengalami cedera dalam laga kontra San Antonio Spurs dalam lanjutan laga NBA. Dalam laga itu Curry terpaksa hanya bermain tiga menit. Bintang NBA tersebut mengalami cedera pergelangan kaki kanan. Curry tidak terlihat lagi hingga pertandingan yang berlangsung di Oracle Arena, California, Amerika Serikat, berakhir. Warriors tetap mampu mengalahkan Spurs dengan skor 110-107. Kevin Durant jadi bintang Warriors dalam pertandingan itu dengan mencetak double-double, 37 poin dan 11 rebound. Stephen Curry diketahui harus naik meja perawatan karena cederanya. Tapi Warriors kemungkinan tidak akan kehilangan pebasket berusia 29 tahun itu untuk waktu yang lama. Pelatih Warriors, Steve Kerr mengatakan Curry akan absen di dua laga berikutnya. Artinya, Stephen Curry absen saat Warriors menjalani dua partai tandang di Portland Trail Blazers dan Minnesota Timberwolves pada Sabtu (10/3) dan Minggu (11/3). Forward Warriord, Draymond Green mengakui cedera yang melanda Curry selalu menimbulkan kekhawatiran untuk timnya. “Khususnya ia mengalaminya berkali-kali dan Anda bisa menilai apakah ia bisa melewatinya atau tidak berdasarkan reaksinya. Hanya berdasarkan reaksinya hari ini, agak mengkhawatirkan,” kata Green. “Tentu menyenangkan bahwa ia baik-baik saja dan akan pulih segera. Namun ketika itu terjadi, seperti momen tahan nafas,” ujarnya menambahkan. (kmb33/rtr)

Sementara itu, catatan terburuk Vinales didapat pada hari ketiga tes di Sirkuit Buriram, Thailand. Pebalap asal Spanyol itu menempati urutan ke-12. Pada hari terakhir tes di Qatar Vinales berada di urutan kelima dengan catatan waktu satu menit 54,471 detik. Pebalap 23 tahun itu tertinggal 0,442 detik dari Johann Zarco di urutan pertama. Vinales sempat mengungkapkan kekecewaannya saat tes pramusim di Buriram.

Ketika itu dia mengatakan tes pada saat itu adalah yang terburuk selama di Yamaha. Terkait hal itu, Rossi meminta Vinales untuk realistis dengan kompetisi MotoGP 2018 nanti. Menurutnya, kekuatan seluruh motor saat ini sudah hampir merata. “Ya, Maverick terlihat sangat kecewa, tetapi pada akhirnya dia berada di posisi keempat atau kelima. Dia selalu ingin berada di posisi pertama dan lebih cepat satu detik dari yang lainnya. Itu pun tetap tak akan membuat-

nya puas,” kata Rossi, Sabtu (10/3) kemarin. “Harus ada pendekatan yang berbeda. Dia masih muda dan selalu ingin berada di depan. Tapi MotoGP di era modern sudah banyak berubah, di mana batas ban antara para pembalap sangat tipis, jadi Anda harus kesulitan juga,” lanjutnya. Vinales mengaku tetap optimis terhadap motornya. “Pertama-tama saya harus mencoba menjadi sangat kuat, yang saya maksud kami harus konsisten sepanjang ta-

hun dan kami akan mencoba mencapainya,” kata Vinales. Performa Vinales di masa pramusim kali ini sungguh berbeda dibanding tahun lalu, di mana ia justru mendominasi seluruh uji coba dan merebut tiga kemenangan di lima seri pertama. Kali ini ia justru mengalami performa yang naik turun. Yakin sudah berusaha optimal, Vinales malah bingung karena Yamaha tak bisa menemukan solusi jitu untuk masalah teknis M1. “Situasi ini sulit dan berat, karena sebelum sesi tersisa 40 menit, saya berkendara 50 persen, tak bisa lebih ngotot. Setiap kali ngotot, saya keluar lintasan. Ini membingungkan. Untungnya kami melakukan perubahan besar, kami kembali pakai motor

pada hari pertama di mana saya mencatat satu menit 55 detik, dan saya bisa lebih baik,” ujar Vinales. Rider berusia 23 tahun ini bahkan tak ragu menyebut Yamaha “kehilangan arah”, dan ingin membuktikan langkah apa yang sudah diambil pabrikan Garpu Tala dalam balapan pembuka di Losail pada 16-18 Maret mendatang. “Dalam uji coba ini saya rasa kami kehilangan arah. Saya menjalani begitu banyak lap, tapi tak bisa paham apa yang tengah terjadi, dan akhirnya hilang konsentrasi. Tapi saya bisa agak senang karena setidaknya bisa menyamai catatan waktu di uji coba tahun lalu. Jadi kita tunggu saja balapan nanti,” tutupnya. (kmb33/rtr)

Indian Wells

Muguruza Dihentikan Non-unggulan di Babak Kedua

Kimi Raikkonen

BPM/rtr

Raikkonen Kuasai Hari Terakhir

Barcelona – Tes pramusim kedua di Barcelona telah berakhir. Pebalap Ferrari Kimi Raikkonen menjadi yang tercepat di hari terakhir dengan mengungguli Fernando Alonso. Raikkonen melahap total 157 lap dalam tes di Sirkuit Catalunya, Sabtu (10/3) kemarin. Pebalap Finlandia itu mencatat waktu terbaik 1 menit 17,221 detik saat memakai ban hypersoft pada pagi hari. Catatan waktu Raikkonen tersebut adalah yang tercepat kedua selama tes pramusim, cuma kalah dari catatan waktu rekan setim

Raikkonen, Sebastian Vettel pada hari ketiga. Pada hari terakhir tes, McLaren kembali mendapatkan masalah. Alonso tak bisa mencatatkan waktu di pagi hari dan harus menghabiskan beberapa jam di garasi karena ada permasalahan turbo di mobilnya. Namun Alonso akhirnya bisa turun ke lintasan pada siang hari dan melahap total 93 lap. Dia menempati posisi kedua di bawah Raikkonen. Tim lain yang mendapatkan masalah adalah Renault. Persoalan girboks memaksa Carlos Sainz Jr. berada di garasi selama enam jam.

Sainz baru bisa memacu mobilnya ketika waktu tes tersisa dua jam. Dia berada di posisi ketiga dengan catatan waktu terbaik 1 menit 18,092 detik. Mercedes tak mengejar catatan waktu dalam tes kali ini dan berkonsentrasi menguji mobil mereka dengan ban yang lebih keras. Duo Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas melahap total 201 lap di hari terakhir. Tim-tim F1 kini akan kembali ke markas masing-masing untuk mempersiapkan mobil mereka sebelum tampil di seri pembuka di Australia pada 25 Maret. (kmb33/rtr)

Indian Wells – Langkah petenis nomor tiga dunia, Garbine Muguruza di Indian Wells cuma sampai babak kedua. Muguruza dihentikan petenis non-unggulan Sachia Vikery. Pada duel yang dihelat di Indian Wells Tennis Garden, Indian Wells, California, Amerika Serikat, Sabtu (10/3) kemarin Muguruza takluk tiga set, 2-6, 7-5, dan 6-1. Duel ini tampaknya akan dimenangi mudah oleh Muguruza ketika dia merebut set pertama dengan keunggulan 6-2. Bahkan di set kedua Muguruza sempat unggul 3-0. Tapi Vikery malah bangkit dan

berkat dukungan penonton dia membalikkan ketertinggalan untuk merebut set kedua dengan menang 7-5. Di set ketiga Muguruza belum bisa lepas dari kejutan Vikery hingga akhirnya kalah mudah 1-6. “Saya bekerja begitu keras selama bertahuntahun dan saya selalu saja nyaris melewati hadangan seperti ini, tapi lagi-lagi gagal,” ujar Vickery. “Ini adalah malam luar biasa dalam hidup saya dan saya sangat senang sekali,” sambung wanita berusia 22 tahun yang berperingkat 100 dunia itu. (kmb33/rtr)

Garbine Muguruza

BPM/rtr

Life Sport

Pentingnya Melatih Otot Inti Tubuh dalam Berolahraga Denpasar (Bali Post) – Melatih otot inti tubuh atau yang kita sebut dengan otot core adalah bagian penting dari setiap program olahraga, tapi apakah yang kita maksud dengan otot Core tersebut? Apakah hanya otot perut saja yang membutuhkan latihan? Dan bagaimana dengan otot punggung bawah Anda? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan sering bermunculan yang kemudian mengarah pada penjelasan mengenai otot inti tubuh atau otot core. Banyak orang berpikir otot core ini hanya mengacu pada otot perut luar bagian luar yang memberi Anda penampilan

yang atletis, sehingga pada umumnya orang akan melakukan latihan sedemikian rupa untuk dapat membentuk tubuh atletis tersebut. Namun otot Core mencakup otot-otot yang berada pada pusat tubuh, baik yang terletak di bagian depan dan belakang dan pada umumnya

melekat di bagian dalam tubuh yang membantu menstabilkan dan menggerakkan tulang belakang dan panggul, seperti yang dipaparkan oleh Gede Parta Kinandana S.Ft, salah satu staf pengajar di Program Studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Memiliki otot core yang kuat merupakan komponen penting di setiap pergerakan tubuh manusia, mulai dari berbagai cabang olahraga yang memerlukan pergerakan dinamis hingga pada fungsi dasar aktivitas sehari-hari. Memiliki otot Core yang kuat adalah prasyarat untuk meningkatkan kinerja olahraga, meningkatkan keseimbangan tubuh, meningkatkan performa atlet dalam berbagai cabang olahraga dan juga membantu dalam pencegahan cidera saat olahraga, terutama cidera pada tulang belakang imbuhnya. Lulusan Sarjana Fisioterapi yang telah berkecimpung di

dunia olahraga ini memaparkan, beberapa otot inti tubuh atau yang biasa disebut Core antara lain terdiri dari otot perut bagian dalam (transversusabdominus), otot punggung bawah bagian dalam (multifidus), otot diafragma dan otototot dasar panggul. Otot-otot ini memiliki peran fungsional untuk menjaga tubuh kita, utamanya tulang belakang tetap dalam keadaan tegak meskipun sedang melakukan aktivitas olahraga tertentu. Dengan fungsinya tersebut, tentu saja otot inisangat baik untuk mencegah terjadinya cidera pada tulang belakang. (kmb33)


Redité Kliwon, 11 Maret 2018

I Kaki Dengkil

Kala Jragem

CLANTUNG-clantung I Kaki Dengkil mamargi néwék sandikaoné puniki. Sesampuné ngilehin Bajrasandiné ping tiga ngaris mamargi ngalér ngauhang. Sampunang takénanga, anak ngudiang mamargi ngalér ngauhang. Nyanan akéh tuturné. Nénten wénten sané purun nambakin wantah I Kaki Dengkil sampun mamargi. Kocap déwékné kamanten nénten prasida nambakin buntutné mamargi. Banggéang kocap buntutné mamargi kija ja lakuna. Nénten jagi katanjung napi, santukan buntutné sampun madrué mata anggéna ngiwasin wantah wénten sané ngentukin. Mamargi sambilanga nyangkling lima, ngawinang I Kaki Dengkil kanten sakadi pagawé wawu pénsiun sané ngamanahang jagi ngudiang bénjang. Pagawé sané marasa nénten maguna malih uripné sesampuné usan makarya. Pagawé sané nénten sayaga ngwilangin karya siosan sajaba pakaryané ngurek pulpén nglingga tanganin séwala patra. Tangkep I Kaki Dengkilé mamargi ka wayabya, kocap wénten artosnyané. Kocapang kamanten dumun, santukan wantah takénin asapunika sinah makéh tuturné. Midep kileng-kileng antuka miragi tuturné sané seringan ilokika. Sampun katah kauningayang wantah ring wayabya malingga Ida Bhatara Sangkara. Anak ngudiang I Kaki Dengkil ngruruh Ida Bhatara sané ngambel urip sekancan taruné, urip sekancan eka pramanané? Sambilanga mecikang suahané, I Kaki Dengkil ngrémon néwék. Sané grémonanga indik pakibeh soroh taruné ngupapira jagaté mangda tis satata. “Yén tusing ada punyan kayu, inih kebus jagaté? Cara di pasih biasé ané kabaos gurun pasir? Nyak kéto? Gumi Baliné dadi gurun pasir?” I Kaki Dengkil ngrémon asapunika sambilanga mamargi alon-alon nglintangin punyan suar ageng. Tungkulan ngrémon sakadi asapunika, nénten rasaanga punyan suaré ageng punika sagét sampun lintangina. Ngelisang raris I Kaki Dengkil matulak malih. Nulakin punyan suaré ageng punika. Rauh irika, raris masayuban ngicalang peluh. Kesir-kesir anginé ngusap muan I Kaki Dengkilé sané matégtogan negak ring bongkol punyan suaré ageng. Ngawinang uyuk-uyuk paningalané marasa baat. Taananga pisan mangda manahné nénten lipya ngraris pules. Kocap lek pisan Ipun wantah masaré ring pinggir marginé. Sandikaoné nyansan remrem ngawinang saru mua makasami panggihina antuk I Kaki Dengkil. Kenjekan naanang kiap, saharsa panggihina akéh jatmané magerombol mabaju barak. Tlektekanga pisan sapusira jatmané punika. Sayan nampek gerombolané punika kerakkerak mabaos kenyat. “Yén sing milih né, lautang suba cai makenta. Lamun tusing mamalih né tengerin buin pidan lakar byuta jagaté. Pilih né... pilih né... pilih né....” Asapunika piragina antuk I Kaki Dengkil sané makesiab miragi baos kenyat ngebekin langit. Montoré grueng-grueng pasliwer. I Kaki Dengkil érang, amunika akéh jatmané magerombol panggihina. Saking dija minab rauhné. Banggras gobané, muané barak masawang selem. Pitananga sawang jatmané punika santukan akéhan nginem tuak. Nanging, wawu selehina sayan nampek, kanten wantah sané sengguhanga jatma sumeken punika sayuwaktiné I Kala Jragem. I Kaki Dengkil kirig-kiring ngedohin I Kala Jragem sané kanten sayan rengas sandikaoné puniki. “Né bakat paekin tadaha gelahé!” Kirigkiring Ipun ngadohin I Kala Jragem. Kocap wantah ring sandikaoné wénten Kala Jragem clamang-clamang punika baya pisan. Riantukan sandikaoné druéné, kenjekan ageng bayuné, sekancan maurip jagi tadaha. Kicalan kanda I Kaki Dengkil masadu arep sareng I Kala Jragem? Kantené nénten! Sesampuné kablet ring bongkol taru suaré agung, Ipun ngacep Ida Bhatra Sangkara. Ngawinang ngagengang bayun I Kaki Dengkilé. Sambilanga nyabsab-nyabsab carang taru suar, tlektekanga pisan I Kala Jragem. Gerah-gerah I Kala Jragem nyeeng I Kaki Dengkil sané nénten kaon murkané. Sandikaoné sampun lintang. Paningalan I Kaki Dengkilé sayan tatas manggihin. Kantenanga pisan I Kala Jragem kajengat-kajengit sambilanga kantun bruak-bruak mangda anaké mamalih kancané. Saharsa I Kaki Dengkil ngepuk carang taru suaré sané nguda. Punika anggéna ngubes I Kala Jragem. Pablesat I Kala Jragem malaib antuka. Dong punika panudané? I Kala Jragem nyerihin daun suar? Ingkel-ingkel I Kaki Dengkil manggihin I Kala Jragem malaib pating kaplug. “Dong né caciréné?” I Kaki Dengkil ngelisang mamargi ngalér ngauhang jagi midartayang mangda carang suar anggén ngaonang jatmané sané surupina antuk I Kala Jragem ngawinang mamanah dados Nataratu!

(Jelantik)

Nyastra

“BUIN pidan lakar ngalih libur?” “Lamun di Nyepiné kénkén? Pastika suba suung, makejang manusané tusing dadi pesu. Uli semengan suba nyidaang manjus di pancorané, suba kéto nyidaang makeber mailehan. Kénkén? Né suba kagaénang jadwal malali.” “Aahh… Nyepi jani di guminé ramé Mbok! Tusing nyidaang iraga cara ipidan. Inget dugasé atiban. Ada nepukin iraga manjus, potréka laut apluda di facebook. Viral beritané. Penampakan dedari jaman now. Jepun kanti jani tusing dadi malali joh-joh krana enu kena hukuman. Sing nyak ah… tiang sing nyak malali di Nyepiné.” “Da anaké kéto. Ento iraga ané pelih ngalih tongos malali. Bes paak ajak umah kramané. Ketara dadiné.” “Sing ja kéto Mbok, Nyepi sapatutné tusing dadi pesu. Iraga tuah ngidih galah atiban acepok dogén aéng pesan manusané.” “Men jani kénkén? Payu apa sing né?” Makejang dedariné sedeng ngorta lakar malali. Makejang paling ngurusang kija lakar malali, buin pidan lakar malali. Di limané makejang ngisiang kertas, nulis di kertas formulir, buin pidan lakar nyemak libur. Libur tuah galah ané antos-antosanga ajak dedariné makejang. Dedari ané magaé di suargan dadi pesu tuah awai. Ipidan makejang ngalih galah malali di Nyepiné. Galahé awai ento anggona maliang-liang, tuun nolih guminé ané suba sayan ngwayahang. “Cempaka, buin pidan lakar malali?” “Tiang di purnama kadasané. Lakar uli sandikala kanti peteng jemak dinané ento.” “Béhh… bes peteng. Nyanan tutug kala. Buina yén sandikala mara tuun makejang suba tusing melah tepuk. Yéhé suba tusing ning cara semengané. Punyan-punyanané suba jangkutin kala. Jejeh tiang.” Sandat ngingetngingetang dugas tuun malali di purnama kadasané. “Ahh… bandingang cara Jepun, pesu di Nyepiné sakéwala ketara. Tiang adénan suba di purnamané, sandikala kanti peteng. Sing kénkén ba yén nepukin ané soléh-soléh. Enggalang makeber lamun kéto. Liunan masi manusané ngodalin. Sibuk. Liu tongos suung ané nyidaang tekain tiang. Ané demenin tiang liu para Dewatané tedun. Demen tiang nepukin.” Sandat paling ngalih timpal lakar ajaka pesu di Nyepiné. Tusing ada nyak, krana di Nyepiné liu pesan manusané pesu ngalih tongos ané soléh-soléh mapotrek selfie, ngenahang déwékné nyidaang pesu di rainané ané sapatutné ngoyong jumah. Inget Sandat dugasé ipidan, pesu makejang dedariné di Nyepiné, uli semengan kanti peteng, tusing jejeh ada ané lakar ketara. Jani jaman suba canggih, ada HP ané nyidaang anggona bukti, biin misi ada drone ané sayan canggih nyemak gambar uli ba duur. Pelihpelih makeber bakat singguk drone manusané. Angkihan guminé dugas Nyepi masi paling demenina ajak Sandat. Kedas tur seken-seken ngaé liang. Yéhé ning, punyan-punyan kayuné makejang girang macanda, makedekan. Kadi rasa suargané makisid ka guminé. Ditu suba demenina ajak dedariné. Buina, di Nyepiné makejang dedariné ngalih

13

Nyepi Ngumbara Ngalih Tongos Sepi Dewa Ayu Carma Citrawati tongos apang maan nepukin igelan bintang di langité ané galang. Cutetné Sandat lakar pesu di Nyepiné. Makejang suba nyukserahang formulir. Dedariné madérék lakar ngantosang surat izin apang nyidaang pesu. Hyang Guru malinggih mecuk alis maca saka besik formulir dedariné. Ada ané coreta, ada masi ané langsung maan surat izin. “Bah… ne sing kapok-kapok. Kaukin Sandat mai.” “Punapi Hyang Guru?” “Seken lakar tuun di Nyepiné?” “Inggih….” “Nyepi to paling nyejehin. Manusané makejang pesu ngalih-ngalihin ané soléh-soléh. Yén ipidan makejang jumah matapa brata. Jani makejang pesu. Nyumbungang raga nyidaang pesu. Iraga dadiné tusing nyidaang kija. Lén ipidan tusing ada Hp tusing kénkén, jani suba ada HP bin misi bisa viral di dunia maya. Da pesu di Nyepiné.” “Ten… tiang ten demen lianan tekén di Nyepiné. Yén kénten tiang ten lakar kija-kija.” “Badah… dedari pengkung nénénan. Nah… dadi pesu di Nyepiné, kéwala lamun kanti ketara, lakar patuhang cara Jepun. Tusing dadi mandus di pasiraman dedari, piket atiban tusing dadi libur, tur tusing dadi pesu.” “Siap laksanakan.”

“Haduhhh… aget abesik ada dedari kéné. Eeehh… dadua. Jepun bin sik. Yén liu, bisa belah duuré ngitungang kéné dogén.” Semengan pesan Sandat suba tuun. Majalan ngedas lemah, apang jam nem suba nyidaang neked. Makejang bekelné suba abana. Sandat masi ngaba seléndang ané nyidaang paling enggal ngaé makeber. Apa luung pajalané. Kruyukan siapé madingehan uli langité. Sandat ngintip uli awané. Toliha guminé sepi jampi. Makejang tusing ada pesu krana enu kenyel dibi ngulah kala ané suba di bucun-bucun desané ngungsi ngubu. Sandat ngalih tongos manjus di dajan désané ané suba biasa dadianga tongos manjus. Désa ané jani tekaina ené désa ané paling bersih tur kapah ada anak pesu krana makejang éling ring raga, makejang mulat sarira. Mara maencegan Sandat suba ngrasayang kadaut. Kadaut olih angkihan taru. Klebutan yéh ané seken-seken ning. Tusing ada cemer ané nglikub cara dina ané biasané. Mara ukana tuun ka yéhé, krasak-krosok ada anak teka uli ba duuran. Sandat ngénggalang mengkeb. “Aduuhhh… joh ajan tongosé né. Yén sing nyat yéhé sing duga baan mai ngalih yéh.” “Nahh… da uyut Ngah, sambilang malali. Kéné luung pemandangané,

***

Saking Langit Bali

Aswamédha Parwa

Pinunas Ida Dewi Ulupi

Olih : I K. Satria, S.Ag

RING salantang pamargin jaran sané pinaka sarana Aswamedhyadnya punika, nénten akidik pamargin Ida Sang Arjuna nganggén kawisésan saha kawicaksananidané mikayunin para ratuné sané cumpu miwah nénten cumpu majeng ring Ida Sang Prabhu Yudisthira. Sedek dina anu, nepek raris jarané nuju Jagat Manipura. Sané pinaka tedung jagaté irika wantah putranidané sané mapesengan Ida Sang Wabhruwahana. Nguningin sapangrauh Ida Sang Arjuna, raris sami srenteb sayaga jagi ngaturang panyewagata majeng ring Ida Kastria sané mautama Ida Sang Arjuna. Para ratuné irika nénten surud-surud nguningayang kautaman Ida Sang Arjuna, wénten malih kacaritayang para jadmané irika masesolahan, magending sekancaning gagendingan sané ngawi girang, saha kawéntenan para brahmanané taler nénten lali rauh antuk kréta sané madaging arta brana sané pacang kasukserahang majeng ring Ida Sang wawu rauh. Nyaksiang indiké punika, Ida Sang Arjuna daha krodha sangkaning kawéntenan Ida Sang Wabruwahana. Ida Sang Arjuna raris ngandika, “Uduh Cening sang madeg ratu putran bapané! Sané mangkin bapa rauh sangkaning ngamargiang titah Ida Sang Prabhu Yudisthira sané ngamargiang yadnya Aswamedhayadnya! Pinaka ksatria sapatutnyané I Déwa sampun sayaga pacang mayuda kapining bapa! Sané mangkin pamargin I Déwané dahat ngawinang elek, sangkaning I Déwa lémpas ring pamargin sesana sang maraga ksatria! Uduh Cening sané dahat tambet ring sesana! Patut I Déwa sauninga indik kawéntenan I Déwané sané sampun ngawinang runtuh kawibawan para ksatriané sané tiosan. Sangkaning kawéntenan I Déwané lémpas ngamargiang dharmaning ksatria! Sujatiné bapa rauh nénten pisan meled mangda wénten panyewagata sakadi asapuniki, sami sané becik saha madaging sarwaning arta brana! Sané mangkin bapa rauh sayaga nandingin palungguh retune, anaké buka I Déwa. Nénten pisan bapa ngayuni indik kawéntenan I Déwané sané madué pikayunan sakadi anak istri sakadi asapuniki! Dahat ngimudin manah bapané! Ri kala nyaksiang parilaksanan I Déwané sakadi asapuniki, dahat lekig kawéntenan I Déwané!” Sakadi asapunika bebaosan Ida Sang Arjuna sané dahat brangti, sakémaon asih pisan ring pikayunanidané. Ida Sang Wabruwahana wantah Putran Ida Sang Arjuna sareng Dewi Utama putran raja ulané sané dahat mawisésa. Ri kala punika, biang Ida Sang Wabruwahana nénten pisan nampi bebaosan Ida Sang Arjuna sakadi asapunika, napi malih majeng ring putranidané. Ngraris Ida Dewi Ulupi antuk kawisésannyané mamargi saking soring pertiwiné saha metu ring ajeng Ida Sang Arjuna. Irika raris Ida nyaksiang putra mautama sané dados prabhu ring Jagat

Selfie malu. Binjep aplud di facebook pang tawanga iraga ngalih yéh di Nyepiné. Beler pesan pemrintahé, adi di Nyepiné nyat yéhé.” “Nah… selegang suba mapotrek. Tiang kal ngisinin yéh.” Sandat di betbeté ngantosang. Garang sumangah, garang pacet batisné genit marégrégan. Rasa bagia ané mara sajan ngetélin kenehné suba ilang. Suba gedeg basangné. Di subané manusané ané ngalih yéh ento ilang buin teka ajaka dadua, ajaka telu, ajaka pat, patuh! Ngalih yéh. Sandat suba tusing nyidaang ngantosang biin. Guminé suba tengai. Mirib suba jam dasa. Adéng-adéng pesan Sandat ngalihin tongos lénan. Kéwala lacur, makejang tongos manjusé ramé krana makejang yéhé nyat. “Aahh… da manjus malu, jani lakar malali-lali malu ka tongosé ané luung. Dija ya ada tongos sepi né.” Lacur. Makejang tongosé ané tekaina ada dogén anak mentas. Sandat ngalih tongos bet dogén anggona mengkeb. Mara lakar pesu uli tongosné mengkeb ada dogén ané clapat-clapat mentas. Sayan inguh kenehné krana suba kenyel kemu mai makeber, tusing ada tongos luung anggona masliahan. Nyaluk sandikala tusing ja sayan sepi, sayan ramé anaké pesu. Ditu Sandat nepukin angkihan guminé malenan, sayan énggal, sayang kenyel karasa. Punyan-punyanané nguntul, cenik suba bayuné. Tusing ada ané juari makedékan, tusing juari bunga ané magending ngaukin tamulilingan. Sandat ngrasaang masi kenyel, gedeg tur sebet maadukan dadi besik. Abedik mirip tusing ada keneh manusané lakar ngleganin pertiwi. Sandat kenyel. Negak mapangsegan. Uli semengan kajak-kijik ngalih tongos malali, tusing ada ané cara kenehné. Gegaéné tuah mengkeb. Sandat negak di abingné lakar nolih igelan bintang. Igelan bintang ané gamelanga ajak angin ri kala Nyepi tuah ubad kenyelné magaé di suargan. Yadiastun uli semengan kondén maan ané madan liang, Sandat suba pastika lakar nepukin liang ané sujati nyuléngék di abingé. “Syyyuuuuuhhhhh… syuuuhhhhh.” Anginé baret ngampehang sekancan don-donan ané ada di arepné. Sandat makenyem. Jani suba lakar ngawitin igelan bintangé ané antiang tiang uli makelo, sing kénkén sing nyidaang manjus ulian manusané makejang ngajang yéh, sing kénkén sing maan malali ulian manusané makejang pesu, tusing nganutin galah. Jani lakar tepukin tiang igelan bintang kagambelin angin. “Gruuuduuuuugggg…. gruduuuuuugggg….” Anginé baret, langité selem ngemu gulem. Ketis-ketis ujané ulung nundunin dingin. Makejang manusané masuryak krana ujané sayan malesang. Kenyel ulian ngajangin yéh tur malali-lali pesu uli selidané kawales olih ujan. Tis… tis pesan lakar nyujuh ipian manusané makejang. “Hyang Guru… tiang kapok pesu di Nyepiné!” Sandat ané belus licitan nglapor saha nyukserahang surat cuti. “Neehhh… dayanin suba!”

Manipura sané kantun anom punika sungsut kasedihan sangkaning mirengang pangandikan Ida Sang Arjuna sakadi asapunika. Pamargin prabhu sané wimuda punika dahat kakasorang olih Ida Sang Arjuna sané ngayunin mandané Ida katandingin mayuda. Irika raris Ida Dewi Ulupi ngandika saha ngandikain kawéntenan Ida Sang Wabruwahana indik kapatutan sané sujatiné sampun kauningin olih Ida Sang Wabruwahana. Sakadi asapuniki bebaosanidané, “Uduh sang prabhu sané kantun anom, patut kauningin indik kawéntenan biangé sané mangkin pinaka biang I Déwané sané mapeséngan Ida Dewi Ulupi! Sané mangkin biang ngandikain I Déwa, yéning sangkaning mayuda saha ngawigunayang senjata angga sariran I Déwané pacang polih waranugraha saking ksatria mautama Ida Sang Arjuna durusang tandingin ajin I Déwané. Durusang tandingin ajin I Déwané! Ksatria sané kasumbungang ring jagaté, saking Jagat Kuru ngayunin angga sariran I Déwané mangda mayuda! Yéning sampun sakadi asapunika pastika sampun ajin I Déwané pacang rumasa bagia!” Sakadi asapunika pangandikan Ida Sang Dewi Ulupi. Yadiastu kantun alit, sang prabhu nénten pisan naenin mundur ring payudan. Angga sariran Ida Sang Prabhu Wabruwahana dahat bungah sangkaning sampun mabusana payudan saha magelungan sané mawibawa pisan. Kréta sané kalinggihin Ida raris memargi mlesat saha nampekin angga sariran Ida Sang Arjuna. Mlesat sakadi Sang Hyang Bayu, nglinus. Dahat dumilah pisan krétané sané kalinggihin olih Ida Sang Prabhu Wabruwahana. Kobér sané wénten ring ungkuridané sampun sakadi pakeneb sangkaning mapawayangan singa sané kasulamin antuk benang sané kekawi antuk emas. Sakadi asapunika kawéntenan Ida Sang Wabhruwahana sané dahat surupa punika, sakadi kawéntenan Ida Sang Abhimanyu. Wyakti pisan putran Ida Sang Dhananjaya. Prabhuné sané anom punika raris ngandika sambil ngagem senjata, ngandiakin sami prajurit sané oneng ngambil jarané sané kanggén ngamargiang yadnya aswamedhayadnya punika. Ida Sang Dhananjaya kantun nyaksiang kawéntenan Ida Sang Wabruwahana sané pascat pisan nangkep jarané sané mawarna selem punika saha angayubagia pisan pikayunanidané. Antuk ngadeg ring pertiwine, Ida Sang Arjuna mautsaha mialangin putranidané mawali ngambil jarané sané tiosan. Ngraris wénten senjata panah sané medal saking Ida Sang Wabruwahana nuju Ida Sang Arjuna, sané tan bina sakadi sarpa akéh pisan kawéntenannyané. Punika ngawinang wénten payudan sané becik sané kamargiang olih putra miwah ajindané. (Masambung)

Saraswati Saniscara Umanis nemoning Watugunung Aji kaweruhan panugrahan dahat agung Raina Sang Hyang Aji Saraswati Aksara, basa, miwah sastra suci Sané tan surud-surud patut kaplajahin Waluya damar galang sané manyunarin Awidya ring angga sinah prasida kakaonang Tegepang malajah sapanjang galah Ida pastika ngicén paica melah dumilah Madé Suar-Timuhun

Nyanggra Nyepi Nyepi ring Jagat Bali Nyepiang angga soang-soang diri Ngruruh sujati ring sajeroning ati Anggé ngulati luhuring pangapti Nginutin pamargi sané patut tur suci Ngulah sekancan bhuta lan bhuti Mangda nénten ngrubéda ring atmanastuti Sinah nemu sané mawasti budhi shanti pertiwi Pangapti parajana sami ring ibu pertiwi antuk pangrastiti Sami anggén bantang manah nyanggra nyepi IDG Trinandita


Jayanti

14

Putu Devi Casthio Sutanegara

Cerakén

Sumeken ring Widang ”Seni Musik”

Lengkara Punggelan geguritan puniki kanggén ngulati basa lan aksara Bali. Kapunggel saking Geguritan Cokli sané kakawi olih Djelantik Santha.

pupu;p\С(.

Kaolah antuk : Pangremba Bali Orti

Pupuh Pangkur 72.mli;mererodåelr*,

Malih marérod ngalérang, nuhutɱru*,

nuut rurung, somæunÉwu;r&t)2\is/,

sampun rauh ring Telengis, t)dunÐtukedkwu;,

tedun ka tukadé kauh, e\oeboekÓoym)gtÓ¡kd/,

ngobok toya megat tukad,

prhisÓËi,

para istri, ekmdÐyuenmpunÑ¡t/,

kémad kayuné mapundut, rrisÓ)dunßc&ci\n/,

raris tedun macingcingan, enln*mbu2tåbi;.

né lanang mabulet ngabih. 73.pm(gien\m)enk*,

Pamarginé ngamenékang, nuhutɱru*,

nuut rurung, rwu;r&bunÓ);enm\Ðin/,

rauh ring Bunteh né mangkin, mrrênÑ¡hur&btu,

mararian duuring batu, tnßrimc)ci\k/,

tan mari macingakan, mr&bukit/,

maring bukit, li\ái;pj)n)\nÀiku,

linggih pajenengan iku, dukæ)r\&jÞ&j&lnÓ*, duk peranging Jlingjing Lantang, 2l\ietm\)msin/.

lelangité mangemasin.

NÉNTEN sakadi timpal-timpal sayusané sané milihin fakultas kedokteran, teknik utawi hukum sesampun namatang pendidikan ring SMA. Devi – sapunika dané ketah kasambat, mutusang milih nglanturang kuliah ring ISI Jogyakarta. Pilihannyané wantah jurusan seni musik miwah vokal. Manut dané sané madué aran jangkep Putu Devi Casthio Sutanegara, seneng ring seni olah vokal sampun saking alit. Sokongan rerama ngiringang yowana sané embas ring Dénpasar, 23 Mei 1998 puniki tumbuh dados penyanyi sané madué bakat antuk sakatah préstasi. Sinunggilnyané ketah molihang juara magending Pekan Seni Remaja (PSR) Kota Dénpasar miwah lomba magending tiosan. “Titiang ngawit alit sampun seneng magending. Titiang meled sumeken ring widang olah vokal miwah musik. Pamuputnyané titiang milihin ISI Jogyakarta, jurusan musik miwah vokal,” baosnyané. Kacunduk sajeroning acara ring Denpasar, Devi sané kaloktah ramah, sadurungnyané polih ragu ninggal Kota Denpasar. Sesampun polih matetimbang sareng kulawarga, pamuputnyané dané prasida mutusang merantau ka dura Bali. Dané meled mandiri tur tamat ring perguruan tinggi. Sujatiné wénten sané ngajakin kuliah ring jurusan sané pateh ring Dénpasar. Nanging, pianak pasangan Gede Harumbawa Sutanegara miwah Gusti Agung Ayu Ratna, meled merantau. Sajabaning kuliah sajeroning molihang gelar sarjana musik, dané taler meled molihang pengalaman idup mandiri. Devi sajabaning waged magending, taler madué kaseneng masolah. Kalih kabisannyané punika saling nyokong. Prestasinyané ring widang tarik suara nénten wantah ring Bali kémanten, nanging taler macentok ring tingkat nasional. Nénten wantah sukses péntas pinaka penyanyi solo, Devi taler sukses dados anggota paduan suara. Dané lulus nyeledi Bali tur sareng paduan suara nasional Gita Bahana Nusantara. Pupulan penyanyi pinih becik saking makudang-kudang provinsi ring Indonesia miwah péntas ring Istana Negara daweg peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI. “Magending sakadi baga sané nénten prasida kapalasang saking pasarainan titiang. Magending ngawinang titiang bagia tur ngerti pangarasan anak tios, sané kasurat sajeroning sinunggil lagu,’” baosnyané puitis. Sajabaning dados duta Bali ring ajang paduan suara nasional Gita Bahana Nusantara, alumnus SMAN 3 Dénpasar puniki taler prasida ping kalih nyeledi Provinsi Bali ring lomba nyanyi Bintang Radio tingkat nasional katagori pop wanita. Sukses ngangganing RRI Dénpasar, siosan punika taler sukses ngangganing RRI Singaraja.

Yadiastun nénten prasida dados sané pinih becik, nanging selah tampil ring tingkat nasional dados pengalaman sané nénten prasida kalaliang. Devi taler naen lolos audisi pencarian bakat nyanyi Mahadewi ring sinunggil stasiun TV swasta ring Jakarta. Éling ring profesi pinaka penyanyi ring tengah persaingan sané sayan ratep, wénten tetujon lianan sajabaning sumeken ring widang vokal miwah musik. Devi meled mahbah sekolah musik miwah vokal, sajeroning ngrereh kabisan-kabisan magending miwah main musik. Poténsi yowana Bali sané ageng ring widang vokal miwah musik, galahé mangkin durung samian makanten. Yéning poténsi yowana inucap kaasah, pacang prasida nepas laksana sané nénten becik ring angganing yowana. “Sajabaning meled péntas pinaka penyanyi profesional, taler meled ngwangun sekolah musik miwah vokal ring Bali sané salami puniki durung akéh wilangannyané,” Devi ngwewehin. Mendep-mendep Devi taler meled dados dosen seni vokal, sané mangkin wilangannyané kantun prasida kaketékin antuk jrijin tangan ring Bali. (ast/ uma)

Isin Gumi

Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Wantah ”Macan Kertas”

Makudang warsa katetapang, Perda No. 7 Tahun 2013 indik kawasan tanpa rokok (KTR) durung taler berimplikasi majeng para perokok berat. Buktiné kantun kémanten wénten perokok sané terjaring razia sané kamargiang tim gabungan minakadi Satpol Kota Dénpasar, TNI, miwah Polri. Tim ngamanang 22 pengunjung sané asyik ngroko ring wewidangan taman miwah

wewidangan parkir RSUP Sanglah daweg raina Sukra lintang. Nénten wantah ring wewidangan rumah sakit, ring genahgenah umum kantun akéh kapanggihin warga sané ngroko sakadi ring rumah makan, miwah genah tiosan. Parindikan punika kabligbagang ring sajeroning acara Isin Gumi Radio Singaraja FM 92,0 Mhz raina Anggara, 06 Maret 2018 lintang.

Pak Kayun, Sudaji Ngroko sampun dados budaya ring tengahing pakraman. Minab pacang méweh nglarang krama mangda nénten ngroko utawi usan ngroko. Minakadi ring Bali, yéning wénten krama kadukaan antuk pademnyané sinunggil kulawarga, utawi wénten pakaryan sinah pastika roko pinaka sawitra magadang.

Kruna Basa Bali

AKSARA BALI

1.

kaang

1.

kh*,

1. karang

2.

kabéh

2.

keb;,

2. semua

3.

kabet

3.

kb)t/,

3. ketat

4.

kabilbil

4.

kbilãil/,

4. kikuk, malu

5.

kabinawa

5.

kbinw,

5. luar biasa

6.

kabisan

6.

kbisn/,

6. bakat

7.

kacak

7.

kck/,

7. berhamburan

8.

kacék

8.

keck/,

8. kurang

9.

kagiat

9.

kgêt/,

9. terkejut

10. kalangan

Redité Kliwon, 11 Maret 2018

10. kl\n/,

Bahasa Indonésia

10. panggung

Putu Gamada, Patemon Sujatiné sampun akéhan krama uning indik kawéntenan Perda KTR, kémahon ipun tetep melanggar. Riantukan ngroko punika kabaosang pinaka pilihan. Lianan punika, sangsi sané kakeniang majeng para pelanggar kamanahin kantun ingan mawinan nénten prasida ngawinang metu rasa kapok ngroko.

Gung Dé, Ngurah Rai Singaraja Indiké punika boya ja nénten nadosang ngroko majeng para krama. Kémahon sampun katentuang genah-genah utawi kawasan sané bebas roko utawi nénten kadadosang ngroko ring genah-genah sané sampun kajantenang, sakadi ring rumah sakit, taler perkantoran. Antuk kantun akéh warga sané melanggar, punika artiné durung prasida Perda KTR madampak majeng ring krama sané seneng ngroko. Minab, tindakan sané kakeniang kirang tegas. Kadek Edy Artawan, Panji Anom Ring nyabran pembungkus roko sampun kasurat pakéling indik baya ngroko, kémahon warga tan banget nguratiang. Yéning sampun kecanduan sinah méweh katur antuk perda. Napi malih pabrik kantun terus memproduksi, malahan sané seneng ngroko sayan ngakéhang nganutin jaman. (ama)

Ida Bagus Sudirga

Nyuksmayang Samian Parindikan MINAB sampun satmaka paican Ida Hyang Widhi, daweg raina Buda, tanggal 21 Februari 2018 sané lintang manados raina sané pinih “bersejarah” sajeroning parikrama pangabdian Ida Bagus Sudirga ring widang pendidikan. Ring genah rapat SMAN 3 Denpasar kamargiang acara serahterima manados Kepala SMAN 3 Denpasar sané kamargiang antuk kahanan raket tur aub pisan. Lanang sané embas ring Sibang Kaja, Badung 21 Februari 1962 puniki ngaturang rasa angayu bagia pisan taler rasa bangga duaning ngrasayang kahanan pasametonan miwah rasa makulawarga sané raket pisan ring sekolah sané ketah kabaos antuk Trisma punika. Tatkala punika dané nénten ja kacingak pinaka angga anyar sané jagi ngentosin kepala sekolah sané dumunan sampun sué ngamargiang swadharmanyané ring sekolah sané wenten ring wewidangan Jalan Nusa Indah, Denpasar puniki. Matutur-tutur saha makedékan ring kahanan pasametonan punika satmaka ngawinang guru agama Hindu sané dumun ring SMAN 4 Denpasar puniki marasa nénten dados angga anyar sané asing ring SMAN 3 Denpasar. “Minab jakti sakadi punika pamargi sané patut panggihin tiang, sakéwanten cutetnyané tiang setata nyuksmayang samian parindikan punika. Kajudi mangkin dados kepala sekolah satmaka paica sané luwih sajeroning parikraman tiangé ring widang pendidikan,” baosnyané. Napi malih iur ramia acara pelepasan kepala sekolah sané dumunan saha nyanggra kepala sekolah anyar sané kamargiang olih para siswa Trisma punika wantah sangkaning “spontanitas”. Punika mawinan malih dané marasa angob tur bangga sangkaning nyingakin para siswa Trisma becik nrima dané dados angga kulawarga Trisma. Minab sampun ngrangsuk pisan pikayun guru ring raga Ida Bagus Sudirga sané kasinahang antuk suén dané sampun ngabdi ring pendidikan. Kakawitin saking parikramanyané dados guru agama Hindu ring SD Anugerah, Denpasar, kalanturang antuk ngajahin ring désannyané, ring SMPN 3 Abiansemal, Badung sané nampek sareng umahnyane. Kasuén-suén nganutin sareng pendidikan sané sampun kamargiang miwah préstasi sané sampun kapolihang, rabin Ida Ayu Parwani punika nglanturang parikrama ngajahin ring SMAN Petang, Badung, SMA negeri sané wénten ring wewidangan Badung ring Désa Petang. Risampunné kirang langkung 10 warsa ngamargiang swadharma ring SMAN Petang, bapak saking kalih oka puniki malih kajudi ka Denpasar ring SMAN 4 Denpasar. Seneng ring organisasi saking kantun wimuda sané kabakta kantos sampun dados guru, inggih

punika dados penulis buku agama Hindu, ketua MGMP Agama Hindu Kota Denpasar miwah Provinsi Bali, pengurus Widya Sabha Kota Denpasar, dados narasumber nasional Kurikulum 2013, tim penilai akréditasi sekolah Provinsi Bali taler dados manggalaning komité SMPN 3 Abiansemal. Kakiang saking tetiga cucu puniki taler naenin kajudi dados wakil kepala sekolah ring widang kurikulum miwah kesiswaan. “Minab sangkaning seneng gradag-grudug ngawinang tiang nénten leleh ngamargiang swadharma puniki. Napimalih kulawarga miwah kulawarga ageng sané akéhan manados guru nabehin pisan,” baosnyané makenyem. Ajik saking Ida Bagus Gunantha Wira miwah Ida Ayu Dwiyaniti Wira puniki ngamargiang parikrama pendidikannyané ring SD No. 2 Sibang Kaja, kalanturang ring SMP Dharma Karya Sibang Kaja, raris ring SPGN Denpasar, sarjana muda, program sarjana miwah pasca sarjana ring IHDN Denpasar. Yadiastun ri kala masekolah ring SPGN Denpasar dané nyelehin jurusan Matematika miwah IPA, nanging pangaptin rerama dané mangda wénten sané nelebang tattwa agama Hindu raris kamargiang olih Ida Bagus Sudirga. Yadiastun meneng ring wewidangan perumahan ring Br. Tulangampiang, Désa Ubung Kaja, Ida Bagus Sudirga ketah kapanggihin ring désannyané ring Br. Sintrig, Désa Sibang Kaja, Badung tatkala ngamargiang parikrama manyamabraya. Minab nénten akéh sané uning yéning ring selag-selagan galehnyané sané padet, Ida Bagus Sudirga taler manados penyiar radio mabasa Bali ring sinalih tunggil stasiun radio ring Denpasar. (ast/ was)

Guru Pengajian sané Becik ring ”Jaman Modérn” WÉNTEN makudang-kudang cihna sané patut kauningin ring guru pengajian mangda prasida mawiguna ring wewidangan sekolah, masyarakat, lan negara. Jamané sakadi mangkin sampun malianan, nika mawinan guru pengajian sapatutnyané uning sapunapi kawéntenan aab jagad sakadi mangkin. Teknologi sampun sayan nglimbak tur nylusup sajeroning pendidikan ring sekolah. Para sisiané mangkin nénten prasida kapalasang sareng teknologi. Nika mawinan guru sapatutnyané uning kawéntenan jaman modérn, inggih punika jaman digital sané canggih tur praktis. Ring wewidangan sekolah soang-soang, iraga akéh manggihin guru-guru sané nénten cacep nganggén komputer utawi laptop. Nika mawinan ring tengah kelasé ri kala nlatarang matéri paplajahan, guru punika nganggén modél ceramah. Modél sakadi punika becik nanging, yéning kanggén nyabran raina ring tengah kelasé ngawinang para sisiané emed tur wadih malajah. Napi malih guru punika ngajahin sisia SMP tur SMA. Paplajahan sané katerima ring tengah kelasé nénten pacang prasida karesepang olih para sisiané. Yéning manggihin kawéntenan sakadi punika, guru pengajian nénten dados duka tekén sisiané. Guru sané becik mangda uning napi sané ngawinang sisiané emed malajah. Mangkin jaman sampun modérn tur sang guru sapatutnyané uning tekéning modél pembelajaran sané becik. Para sisiané mangkin sampun akéh madué piranti

pembelajaran modérn sakadi laptop, komputer, lan hapé android. Piranti punika becik pisan kanggén malajah. Guru sapatutnyané madué piranti modérn punika kanggén pinaka sarana pembelajaran ri kala nlatarang materi ring tengahing kelas. Napi malih guru sampun cacep nganggén internét. Ring internét, wéntén makudangkudang materi paplajahan sané madaging gambar, fotofoto, lan vidéo. Para sisiané pacang seleg ningehang paplajahan ri kala matéri sané katerima sampun madaging conto-conto sané becik marupa gambar, foto, lan vidéo. Sampun akéh penelitian sané nyihnayang piranti modérn punika pinih becik kanggén malajah nanging wéntén watesannyané. Mangdané, napi sané kaptiang prasida anut tekén tetujon pendidikan ring Indonesia. Para sisiané mangkin akéh madué sarana modérn nanging nénten uning watesannyané. Napi manten sané dados lan nénten dados kauningin, sami sampun capuh. Nika ngawinang pendidikan méntal utawi budi pekerti patut kanggén dasar karakter pendidikan ring Indonésia. Agama punika kanggén dasar sané kukuh mangda para sisiané malaksana dharma. Manut tata laksana sakadi anak brahmacari sané becik tur sawai-wai bedak tekén ilmu pengetahuan. Jemet malajah tur setata éling ring swadharma dados sisia ring sekolah. Akéh mangkin iraga manggihin para sisia keni kasus narkoba, pergaulan bébas, géng motor, aborsi, lan sané lianan. Punika pinaka cihna generasi muda néntén wént-

en magehin déwékipun tur nénten uning dasar pitekét becik kanggén malaksana. Ring sekolah, guru pengajian sakadi guru rupaka kaping kalih sané patut mapaica piteket sareng sisiané. Piteket punika kapicayang ring tengahing kelas ri kala guru nlatarang materi paplajahan. Ring jaman modérn, guru pengajian mangda uning matéri paplajahan sané anut tekén tuntutan jaman sané modérn, praktis, lan canggih. Guruné mangkin boya sakadi dagang ubad sané ngadep munyi di tengah kelasé. Guru punika dados fasilitator mangda para sisiané kayun tur seleg malajah. Guru pengajian sané becik mangda uning piranti pembelajaran modérn sakadi komputer, laptop, lan internét. Sampunang takut tur jerih malajah komputer mangda nénten kakutang jaman. Akéh mangkin iraga nyingakin guru pengajian utawi ipun sané sampun lingsir tan purun malajah komputer. Nika mawinan guru punika kasengguh gaptek utawi gagap teknologi. Napi malih ring jaman modérn puniki, wénten modél pembelajaran sakadi kelas maya sané nganggén sarana internet ri kala malajah. Ring warsa 2018 puniki, Bapak Gubernur Bali maosang sekolah-sekolah ring Bali sampun kadadosang pinaka conto utawi modél pembelajaran kelas maya ring Indonesia. Guru pengajian nentén dados puput malajah. Ngiring sareng sami malajah mangda tetujon pendidikan ring Indonésia mapikolih tur mapikenoh. (I Gedé Putra Ariawan)


Minggu Kliwon, 11 Maret 2018

Rahasia Derita Pernah Seger menyempatkan diri untuk minta waktu khusus kepada Pakde Brakodin. Memancing dari pengalaman dan pengetahuan beliau tentang kehidupan Mbah Markesot. Terutama yang terkait dengan Jalan Sunyi: istilah atau semacam titik pemahaman yang sangat mendalam berada di hati dan pikiran komunitas Mbah Sot. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan Jalan Sunyi. “Apakah karena pandangan hidup Mbah Sot berbeda, bahkan banyak bertentangan dengan kebanyakan orang?” “Iya”, jawab Pakde Brakodin, “sebagai unsur. Tapi bukan yang utama dari yang dimaksud Jalan Sunyi” “Pilihan hidup Mbah Sot yang aneh dan asing bagi masyarakat umum?”. “Bukan yang terpenting” “Marginalized?”. “Tidak membuat beliau menderita” “Teralienasi?”. “Sering malah beliau nikmati.” “Keterasingan kultural?”. “Tidak merupakan tekanan bagi beliau” “Beda prinsip, ilmu, orientasi dan sikap hidup dengan mainstream?”. “Malah hal yang melegakan” “Out of the Box?”. “Gembira karena digiring ke situ oleh qadla dan qadar” “Tidak nyambung dengan kesibukan berpikir khalayak?”. “Itu seperti berpuasa dengan hari raya istimewa” “Punya perkebunan luas dan subur tapi tak memetik buahnya?”. “Itu kenikmatan rahasia yang sangat dalam maknanya” “Tidak duduk di kursi apapun dan manapun?”. “Beliau sukanya berdiri, berjalan, berlari, atau bersimpuh” “Punya kursi besar tapi tak diduduki?”. “Hidupnya itu sendiri adalah kursi besar yang banyak orang numpang duduk”

“Punya energi dan potensi sangat besar untuk menang tapi tidak bertanding?”. “Kemenangan belum tentu berkah” “Kaya raya tapi hidup miskin?”. “Itu kekayaan yang sejati” “Sangat ada tapi ditiadakan?”. “Yang ijtihadiyah adalah ada yang tiada” “Ya’udu ghariban wa ya’udu ghariban miraran?”. “Iya juga, tapi bukan intinya” “Apakah karena baik tapi disangka buruk?”. “Malah bisa jadi sebaliknya” Tidak ada yang tepat yang ditanyakan oleh Seger. Akhirnya ia menderet berbagai pertanyaan: “Apakah ada sejarah kelam di masa silam, yang membuat beliau ekstrem mencari cahaya? Apa inti Jalan Sunyi? Apakah disebut Jalan Sunyi karena kegagalan beliau menjelaskan diri? Ada rahasia besar dalam kehidupan pribadi beliau? Apakah ada sekian rahasia besar di dalam kehidupan beliau, yang kalau itu semua diungkapkan maka seluruh eksistensi Markesot menjadi batal? Aslinya, Mbah Sot tidak boleh mengungkapkan ataukah tidak mampu merumuskan?”” Pakde Brakodin tertawa terbahak-bahak. “Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi”. “Dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui rahasia langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api”. Seger tetap gagal menguakkannya. Ia membuat catatan pribadi bahwa Jalan Sunyi Markesot sesungguhnya terletak pada rahasia penderitaan hidupnya. l Emha Ainun Nadjib Yogya, 13 Februari 2018

Salah Terkam

“Tulisan ini adalah Halaqah ke 300. Di luar yang 309 dan 122. Mulai besok kita akan ambil nafas panjang dulu sebelum memasuki yang 9 satu persatu. Apakah Allah memperjalankan kita. Dengan ratusan Halaqah itu. Dengan berjuta kemesraan di ribuan titik-titik itu. Untuk merenangi Ma’lamah saja, atau mengarungi Ma’rafah, kemudian membukakan pintu untuk menghamparkan Ma`dabah: kita belum akan tahu. 2018-2019 mungkin lebih medebarkan dibanding yang kita duga, meskipun kita tidak pernah bermaksud berada di dalamnya”. Markesot bilang kita semua ini “salah terkam”. Tapi jangan terlalu percaya. Jangan berpikir lurus, linier, flat dan lugu. Kandungan maksudnya pasti tidak di dua kata itu. Perlu pola pikir lipatan dengan tikungan-tikungannya. Supaya besok kita tidak terlalu terkejut. “Ibarat harimau”, pesan Markesot kepada sahabat-sahabat dan anak cucunya, “kita ini salah terkam. Umpama Garuda, kita salah sambar. Sebagai ikan, kita salah kolam. Bak angin, kita salah badai. Atau kita adalah api yang salah sulut.” “Kita besar kepala merasa sedang menapaki tahap “Yakadu zaituha yudli’u walau lam tamsashu naar”. Kita merasa akan berenang terbang di semesta “Nurun ‘ala Nur, Nur ‘ala Nur, Nur ‘ala Nur…”. Ternyata kita tergeletak di tepi jalan, terkapar-kapar, terlapar-lapar, tanpa seorang pun menoleh ke arah kita…” “Sebagaimana sampai beberapa detik sebelum maut, belum akan kita tatap presisi ujung Shirathal Mustaqim, meskipun arah Sabilsudah kita tempuh, koridor Syari’ah sudah kita disiplini, dan Ijtihad Thariqah sudah kita geluti dan kreatifi. Apa itu semua gerangan?” “Sangat banyak kalimat yang tidak kita jelaskan, terangkan atau uraikan. Karena kita rendah diri apakah ada seseorang, kecuali para sahabat dan anak cucuku, yang hidupnya memerlukan kejelasan dan uraian itu. Sangat banyak idiom, istilah dan kata yang tidak kita terjemahkan. Karena kita tidak besar hati untuk menganggap bahwa ada manusia di Negeri ini yang membutuhkannya” “Sangat banyak rangkaian mata rantai pengertian yang kita penggal atau tidak kita teruskan ketersambungannya. Karena kita sangat mafhum tidak ada huruf yang kita tuliskan yang menjadi bagian dari skala prioritas manusia-manusia di seki-

tar kita. Kita semua ini minggir dari rasa GR, tapi tetap juga terdesak ke petak GR yang lain: “Bada’al-Islamu ghariban wa saya’udu kama bada’a ghariban, fa thuba lil-ghuroba…”. Siapa bilang kita sudah ber-Islam? Siapa percaya kita sudah mengIslam? Siapa setuju kita adalah Muslim?” “Kita memasuki wilayah nilai-nilai yang bukan minat kebanyakan orang. Kita mengembarai semesta makna-makna yang jauh berada di luar keperluan mainstream. Kita mendalami samudera arti dan hikmah yang tidak hanya berbeda, tapi juga bertentangan dengan pandangan hidup masyarakat dan kebanyakan ummat manusia. Kita adalah orang-orang bodoh yang menyingkir dari orang-orang pandai” “Kita adalah kerumunan manusia dungu yang terserak di luar kalangan masyarakat mulia. Kita adalah gelandangan-gelandangan miskin di tengah bangsa-bangsa yang kaya raya. Kita adalah makhluk asing yang tidak mampu menikmati apa yang kebanyakan penduduk bumi merakusi dan menserakahinya” “Tetapi dalam posisi seperti itu pun kita masih menghibur mereka dan bersikap bijaksana: dengan informasi ‘salah terkam’……Tetapi siapapun jangan cobacoba menerkam atau merayu. Bacalah ‘Aku’ Chairil Anwar. Dengarkan putra mahkota Bani Hasyim berkata: Lau wadla’asysyamsa fi yamini wal-qomaro fi yasari, lan atruka hadzal amr…” “Kita sudah sangat teliti mengamati dan mengalami garak-garik(istilah Silat Minangkabau) perilaku peradaban sejak 700 tahun silam. Kita sudah hapal peta, strategi dan arah nafi atau nofi, serta sudah menemukan isbat atau sibatnya untuk kita antisipasi atau runtuhkan. Tetapi kita takut kepada kemudlaratan massal dan terikat oleh amrullah. Kita sudah lama menyimpulkan banyak katiko di tengah peta kekuasaan dan kesombongan manusia, banyak katiko untuk merespons konstelasi politik palsu. Bahkan sibat dan katiko itu kita peroleh dari titik-titik air hujan hidayah untuk wilayah kenegarawanan, kebudayaan, kemanusiaan sampai tartil, zarrah, tepung dan glepung” “Tapi sampai hari ini, hingga detik ini, Allah asro bi’abdihi lailan. Allah meletakkan kita di sudut kegelapan, di lorong keremangan, di jalan sunyi…”. l Joko Umbaran Yogya, 14 Desember 2017

Figur Pro-Iblis Sangat sering Markesot mengungkapkan pemikiran, melontarkan hal-hal yang tidak lazim, atau mengajak diskusi teman-temannya tentang hal-hal yang tidak populer bagi mainstream dan khalayak ramai. Markesot tidak pernah terdidik untuk menjadi manusia yang berguna bagi Bangsa, Negara dan Agama sebagaimana umumnya orang Indonesia. Mungkin ia contoh dari manusia mubadzir. Padahal ungkapan-ungkapannya terkadang menabrak pagar orang, nyerempet kendaraan politik yang sedang melaju. Akibatnya ia dituduh anti ini dan pro itu. Padahal di tema seperti itu Markesot biasanya hanya urusan dengan Procold atau Antimo kalau mau naik bus ekonomi antar provinsi. Misalnya, tiba-tiba ia bilang ke teman-temannya: “Saya takut menanyakan kepada siapa saja apakah ia percaya bahwa kita semua ini hidup abadi. Bahkan kekal dan abadi: seolah-olah dua rentang keabadian. Kerdilnya akal dan imajinasi kita tidak bisa mengukur keabadian kecuali dibatasi oleh bayangan bahwa keabadian itu tak ada batasnya. Yang bisa kita pastikan: tak ada satu makhluk pun, termasuk para Malaikat dan Nabi-Nabi, yang mengerti keabadian, kecuali Tuhan sendiri.” “Tetapi Tuhan menginformasikan berkali-kali bahwa manusia ini hidupnya abadi. Kholidina fiha abada”. Ketika itu yang mendengarkan adalah Sapron, Tarmihim, Sundusin, Brakodin, bahkan

l Anggur

ada juga Saimon alias Mbah Shoimun, “Kita semua hidup kekal, abadi, selamanya, di Sorga, atau Neraka. Dunia ini tempat kita magang dan uji skill, latihan ikhlas serta trainingkesabaran, di depan pintu gerbang antara Sorga dan Neraka. Itulah sebabnya seluruh duka derita atau gembira bahagia hidup di dunia ini tidak pernah kita masukkan ke kedalaman hati…” Saimon yang menyahut: “Sot, apakah di dunia manusia, hal-hal seperti itu penting? Apa manfaat tema-tema seperti itu bagi hidupnya manusia?” Markesot hanya tersenyum, dan Saimon menjawab sendiri pertanyaannya: “Bukankah bagi manusia yang penting bukan manfaat, melainkan uang dan harta benda? Bukankah bagi manusia yang penting bukan kegunaan hidup, melainkan kekuasaan dan citra?” Kemudian terjadilah omong-omong kecil dan grenak-grenik di antara mereka. Peradaban manusia Jawa, sebenarnya, sudah menemukan ketepatan kawruh atau pengetahuan hidup ketika mereka bikin rumusan “urip ming mampir ngombe”. Hidup ini sekadar lewat dan mampir minum. Sebagian kaum muda Jawa Zaman Now mengkonotasikannya: “Kalau mampir ngombe itu berarti minum bir, wiski atau arak. Kalau minumnya teh, kopi, sekoteng atau Es Teler, itu namanya mampir wedangan…” Kalau boleh disebut kekuran-

Kepala Besar Dunia

DO... “Kalian harus mundur beberapa langkah. Kalian sedang terseret memasuki alam gaib yang luar biasa berkabut. Kalian perlu menarik seribu nafas panjang. Keluar hawa dengan kesadaran La Ilaha dan masuk udara dengan kekhusyukan Illallah. Kalian sangat mencintai Negeri di mana kalian lahir dan dibesarkan, tetapi kalian tidak semakin paham kepada Negara yang sedang kalian alami…” Mbah Shoimun nongol menyampaikan pesan Mbah Markesot terutama kepada anak-anak muda di lingkaran para Pakde Paklik, yakni sahabat-sahabat Markesot sendiri. “Negara kalian didirikan oleh anakanak didik para penjajahnya”, Mbah Saimon meneruskan, “Maka muatan-muatan pemikiran, filosofi, landasan dan spektrum nilai-nilainya juga ditransfer dari pandangan hidup para kolonial yang mereka warisi. Bangunan sejarah yang kini sedang kalian alami adalah hasil dari pandangan hidup semacam itu. Kalian banyak dibikin bingung oleh itu semua, sehingga seringkali kalian terlempar ke wilayah-wilayah yang disebut radikal, dan itu membuat pendapat dan ekspresi kalian dikategorikan sebagai intoleran…” Terus terang anak-anak itu karena kental berada di alam pikiran para Pakde Paklik, tidak heran atau kaget oleh jenis dan wilayah aspirasi Mbah Markesot. Tetapi tidak berarti apa yang disampaikan oleh Saimon itu bisa serta merta dipercaya sebagai pesan otentik Mbah Sot. Terutama pesan tentang “Negara kalian didirikan oleh anak-anak didik para penjajahnya”, secara ide itu tidak terlalu radikal, tetapi apakah budaya santun Markesot memungkinkan ia mengeluarkan kesimpulan sekeras itu. Akan tetapi bahkan ada pesan Mbah Sot yang lebih keras: “Kalau kalian naik ke angkasa, melihat bumi dari suatu ketinggian: tampak ada suatu area di tanah air kalian yang bisa dikatakan semacam small black hole, lubang hitam kecil. Bukan black hole di pusat jagat raya yang menyerap apa saja ke lubuk kegelapannya. Ini lubang hitam kecil yang terletak di antara dua Kutub bumi, dekat garis Khatulistiwa, di wilayah Nusantara. Area itu merupakan Laboratorium Perusakan. Semacam Mesin Penghancur. Siapa saja dan apa saja yang memasukinya, berubah menjadi potensi penggelapan, perusakan dan penghancuran…” Anak-anak semakin ragu apakah benar Mbah Sot berpesan demikian. “Tetapi kalau kalian melihatnya dari koordinat yang lain, kalian mungkin akan melihat garis atau sambungan guratan-guratan di alur waktu. Rentangan dari Ibrahim, Ishaq, Ya’qub, juga alur Ismail, Ilyasa`, Zulkifli. Yang pertama deretan orang-orang yang ditokohkan oleh Allah untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan besar dengan ilmu-ilmu yang tinggi. Alur kedua urutan orang-orang yang terbaik sehingga menjadi pilihan-pilihan yang terbaik pula”. “Saya tidak punya hak apapun untuk turut menentukan keputusan-keputusan dalam hidup kalian”, demikian bagian akhir pesan Mbah Sot, “tetapi saya melihat ada dua pilihan di depan kalian. Pertama, menjauhlah dari Tarmihim, Brakodin, Sundusin dan semua handai tolannya, keluarlah ke medan kehidupan nyata. Bergabunglah di barisan Ibrahim melalui jalur Ya’qub atau jalur Ismail. Nikmatilah kemajuan zaman, kejayaan hidup dan kemegahan peradaban yang sedang gencar-gencarnya dibangun”. “Atau, pilihan kedua, kalau kalian tidak sanggup memahami bahwa gelombang zaman yang sedang bergulung-gulung ini yang disebut kemajuan dan kejayaan — maka kosongkan diri kalian dari nafsu untuk membenarkan atau menyalahkan. Menyingkirlah dari arus besar yang sudah sangat mantap dengan apa yang dilakukannya. Gelombang pembangunan yang sudah khatam ilmunya. Sudah sempurna keputusan langkahnya ke masa depan, sehingga tidak tersisa apapun yang perlu dipertanyakan, dihitung ulang atau dimuhasabahi kembali. Menyingkirlah kalian ke wilayah kesunyian, bercocok tanam dan belajarlah kembali mulai dari Do. Kalau kalian tidak lulus mata pelajaran Do, maka kalian tushibu qouman bijahalah. Menimpakan kebodohan kepada bangsamu sendiri. Kemudian fatushbihu ‘ala ma fa’altum nadimin. Kalian besok akan menyesali perbuatan dan keputusan-keputusan kalian...”. “Do?”, anak-anak itu berpandangan satu sama lain. l Emha Ainun Nadjib Bangkok, 4 Desember 2017 gan, maka filosofi Jawa itu mestinya dilengkapi bahwa yang dimaksud mampir ngombeadalah “urip ning ndonya”, hidup di dunia. Kemudian manusia melewati tahap yang bernama “mati”, padahal faktanya bukan kematian. Itu Semester kedua, masuk kelas dengan Dosen Penguji yang bernama Malaikat Munkar dan Nakir, dengan saksi Roqib dan Atid. Ini di luar urusan universiter dengan Malaikat Jibril, Mikail, Isrofil, Izroil. Belum lagi urusan administrasi, birokrasi dan regulasi dengan para pejabat tinggi Kerajaan Langit Malaikat Zabaniyah, Hamalatil ‘Arsy, Harut, Marut, Dar’adil, Kiroman Katibin, Mu’aqqibat, Arham, Jundalah, ad-Dam’u, An-Nuqmah, Ahlul Adli, serta sangat banyak tak terbatas menurut awamnya hitungan akal manusia. Menurut Markesot, terdapat kecenderungan yang sangat kuat dan merupakan arus utama di seluruh muka bumi, bahwa manusia sangat meremehkan masa depannya. Sangat tidak berhitung pada segala sesuatu yang akan dihadapinya. Kalau Tuhan kasih tahu

Merah Persibu Ngampoeng Seni untuk Fenomena 27 dalam 72…

Sementara itu Markesot pergi menyepi. Tapi, ah, janganjangan orang yang menyepi adalah orang yang gagal dalam ramai. Ia duduk bersila di awang-uwung. Didatangi oleh makhluk sangat besar yang hanya terdiri atas kepala, dengan wajahnya sangat remangremang. Terkesiap urat saraf seluruh jiwanya. Markesot keder. Disebut awang-uwung karena ia bukan wilayah sebagaimana manusia mengenalnya sebagai wilayah. Bukan tempat sebagaimana semua pemahaman tentang tempat. Mungkin masih berada di ruang dan mengalirnya waktu. Tidak benar-benar mengalir, karena terasa tenang dan diam. Andaikan ada arloji atau jam dinding di sini, mungkin akan membeku, atau meleleh, karena tidak mampu menahan misteri iramanya. Markesot menutup hampir semua alat untuk berkomunikasi dengannya. Itu si Markesot tua renta yang malang, sudahlah hidup di Jalan Sunyi: masih pula menyingkir, men-sunyi ke yang paling sunyi dari sunyi. Mungkin karena Markesot lahir dari suatu peradaban pengalaman yang terbiasa hidup dengan ungkapan “ambakke segaramu”. Perluaslah samudera. Samudera sudah sangat luas, masih disuruh memperluas. Markesot sudah sunyi, masih terus bergerak men-sunyi ke yang lebih sunyi. Tetapi Markesot tidak merumuskan kepada dirinya sendiri bahwa ia sedang berada di manapun kecuali di dalam rasa-jiwanya sendiri. Markesot tidak sedang melakukan apapun yang masyarakatnya di bumi menyebutnya “bertapa”, “nenepi”, “bersemadi”, “ngraga sukma” atau apapun. Juga Markesot tidak berbesar kepala menyebut dirinya sedang “berkhalwat”, “uzlah”, “mati dalam hidup” atau apapun. Markesot tidak pernah hidup di dalam lembaga-lembaga makna atau makna-makna yang dilembagakan. Ia tidak meladeni “nomenklatur”, institusionalisasi nilai, atau pemahaman-pemahaman

15

yang dibekukan sehingga menjadi beku. Tidak menjalani rumusan-rumusan nilai yang didramatisir sehingga kehilangan diri-nilainya. “Katakanlah: Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak pula aku mengetahui yang ghaib dan tidak pula aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah: “Apakah sama orang yang buta dengan yang melihat?” Maka apakah kamu tidak memikirkannya?” Andaikan ada di antara rumusanrumusan baku dari tradisi spiritual masyarakat, ternyata sebenarnya yang dilakukan Markesot mungkin adalah menempuh “taubatan nashuha”. Menjalani prosesi pertobatan total. Mengambil jarak dari dunia, berupaya mendekat kepada Al-Awwal wal-Akhir, Sang Hyang Sangkan Paran. Sebutir debu dosa menimbun dan menenggelamkan seluruh kehidupan Markesot. Seberapa besar pun kebaikan dan kemuliaan yang pernah Markesot lakukan, sebertumpuk apapun sedekah Markesot di bumi, semuanya tenggelam di dalam sedebu dosanya. “Allah yang Mahatinggi berfirman, “Wahai anak Adam, selagi kamu minta dan berharap kepadaKu, maka Aku akan mengampuni bagimu segala yang telah berlalu dari dosamu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, walaupun dosamu sampai setinggi langit, kemudian kamu meminta ampun kepadaKu, niscaya Aku ampuni kamu, dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, jika kamu datang kepadaKu dengan kesalahan (dosa) sepenuh bumi, kemudian kamu mendatangiKu dengan tidak menyekutukanKu dengan sesuatu pun, niscaya Aku datang kepadamu dengan ampunan sepenuh bumi pula.” Tetapi yang mendatangi Markesot adalah kepala besar Dunia. Joko Umbaran Yogya, 16 Februari 2018

Penghuni Nurani

AKU mengenal dia ketika masih remaja. Suatu malam di acara sastra, guru bahasa memperkenalkannya padaku. “Ini nurani, kenalilah dan perhatikan baik-baik. Jangan sia-siakan, sebab dialah yang akan menentukan nasib dan kehidupanmu kelak!” tuturnya. Kupandang nurani, lalu kuajak bicara setelah bersalam hangat. “Aku adalah puisi yang belum sempat ditulis penyair, buatlah aku jadi puisi yang indah,” katanya, membuatku kehilangan kata-kata. MALAM masih muda, tapi kami larut dalam percakapan jiwa. Seperti angin dan pohon di taman kudus, nurani berbunga-bunga dan bermekaran dengan kelopak-kelopak yang indah menebar harum malam dan gairah sukma, memaknai pertemuan-persenyawaan jiwa. Ia jadi perhatian orang, sesekali ada yang berpaling ke bunga lain kemudian kembali memperhatikannya, menatap nanap-nanap, merenungi dan mensyukuri adanya. Bersama nurani di taman malam

aku menemukan damai jiwa dan mendengar suara hati terdalam. Juga bisa bercermin di kelopak matanya yang bening sebening telaga surga dalam kitab-kitab suci yang kami dengar dan kami baca sedari kecil. Di telaga mata dan hatinya itu aku kenali bayangan wajah sendiri. MALAM hampir larut, kami masih bercakap. Taman disepoi angin tapi tak merasa dingin, sebab kehangatan gairah menjalar ke pori-pori jiwa dan sumsum sukma yang indah. Ia bercerita tentang negeri cinta dan kepulauan hati yang dikelilingi lautan kasih sayang. Seumpama lautan di negeri utara, ombaknya tenang tapi arusnya menghanyutkan, kapal-kapal berdatangan membawa muatan oran-orang kangen dan jiwajiwa pengabdi yang setia pada nurani. Sumeleh. Tak ingkar janji, taat pada amanat hidup yang diwasiatkan junjungan jiwa yang memancarkan cahaya di atas segala cahaya. l Wayan Subali Japarani

Kepada Diri yang Bebal SUDAH berulang-ulang diceritakan, bahwa manusia diciptakan dalam bentuk paling apik dalam derajat tertinggi, kemudian dicampakkan ke tingkat paling rendah. Lalu diperintahkan untuk mendaki ke puncak tertinggi. KARENA itu wahai diriku yang bebal, apakah kau akan berdiam diri di jurang kerendahan derajat jiwa dan kedungguan pikiran, terjerat kemanjaan diri yang melenakan? Apakah kau merasa sudah puas menikmati kelezatan hidup, terlena dalam pesta kehidupan, lantaran hidup cuma mampir makan dan minum, hingga mabuk kepayang, mabuk kekayaan, mabuk kemewahan, mabuk jabatan-kedudukan, mabuk kebesaran, mabuk pujaan, mabuk

kebanggaan diri, nafsu-birahi. Hingga lupa jalan pulang ke asal, kembali ke Sangkan Paraning Dumadi? DALAM diri, di lubuk hati di inti pikiran, dalam darah dan urat nadimu, detak jantungmu, tarikan nafasmu ada Yang Wenang, ada Yang Wening, bersemayam. Tetapi, wahai diriku yang begal-dungu, kau tak akan mampu menyatu dengan-Nya, kau tak akan pernah hidup dengan-Nya, tak akan mencapai ketinggian derajat tertinggi jika tak melakukan pendakian, mencapai Sang Yang Diri. Hingga kau bisa meraih kembali derajat tertinggi seperti kodrat semula dirimu sebagai manusia sebenar-benar manusia, makhluk termulia. l Wayan Subali Japarani

“Apakah apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah serta menjadi tulang belulang, apakah benar-benar kami akan dibangkitkan kembali?”, manusia nyeletuk dalam batinnya: “Ah, yang enggak-enggak aja isi Kitab Suci itu”. Kemudian ada firman lainnya: “Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan kembali tulang belulangnya?”, melintas di benak manusia: “Horor dong. Masa` iya. Nggak begitu kaliii”. Dan ketika Tuhan kasih detail: “Sebenarnya Kami kuasa menyusun kembali jari-jemarinya dengan sempurna”, manusia tertawa dalam hati: “Emang animasi film kartun…” Manusia mengira ada Bumi ada Langit, padahal Bumi hanya seserpih bagian dari Langit. Manusia menyangka ada Dunia ada Akhirat, padahal keduanya berada di rentang atau bulatan waktu yang sama dan satu saja. Dunia hanya intro orkestra musik keabadian. Manusia berpikir bahwa ia bisa “membolos” dari kewajiban untuk diangkut oleh kekekalan dan keabadian. Manusia bahkan meyakini ia bisa “pensiun dini”, setelah mabuk, rakus dan kalap di dunia, lantas berakhir begitu saja begitu jasadnya dikubur. Manusia berebut harta jabatan pangkat kekayaan kemewahan, padahal semua itu hanya hartanya, jabatannya, pangkatnya, kekayaan dan kemewahannya – tetapi bukan dirinya. Bahkan kepala badan jantung otak dan otot sarafnya itu hanya kepalanya,

badannya, jantungnya, otak dan otot sarafnya – dan sama sekali bukan dirinya. Manusia sudah punya pendahulu sejak miliaran tahun yang lalu, dan sudah memproses pembelajaran lebih 800.000 tahun sejak Bapa Adam, tetapi tetap belum bisa membedakan antara Rumah dengan Tuan Rumah. Antara Jasadnya dengan Diri-nya. Sangat sukar menginformasikan kepada manusia bahwa badannya adalah rumah kecilnya. Rumah kecil itu berada dalam rumahnya yang lebih besar: keluarga, kelompok, masyarakat, dunia, alam semesta, kemudian rumah terbesar mereka adalah kampung halaman asli mereka tempat Mudik Sejati: yakni Sorga. Oleh karena itu manusia berbuat seenaknya, omong sekenanya, bikin pernyataan semaunya, bertindak sepamrih udelnya, ambil keputusan ngawur – sehingga melegitimasi kekhawatiran Iblis ketika Tuhan berencana menciptakan manusia: “Untuk apa Engkau ciptakan manusia? Toh kerjanya cuma merusak Bumi dan menumpahkan darah?”. Sapron, Tarmihim dan semua, termasuk Junit Jitul dan lain-lain yang mendengarkan penuturan tentang omongan Markesot itu, tertawa terbahak-bahak. Karena, sejak Markesot sering bicara soal bantahan Iblis kepada Tuhan itu, banyak orang menyebut Markesot sebagai figur pro-Iblis. l Emha Ainun Nadjib Tuban, 26 November 2017

l Spirit Ruh Bangsa, Tes Ke-Indonesiaan Raya Kita

CAKRA Yadnya EDUKASI (H) Cinta Nusantara 2018 l

JKPemerdekaan-109, Pijakan Start Ke-rasadiri-an l

Sangkan Paraning Dumadi, yang Terpanggil Sepenanggungan

Januari-Rememberance 27 in 72…, 72 in 27

Road to Homecoming 230 Years Old Denpasart!

HUBUNGI dan Aktif Mengikuti Wayan Jengki Sunarta via Facebook dua(2) Minggu sebelum KOMUNITAS ANDA di JKP-109


D aerah

16

Minggu Kliwon, 11 Maret 2018

Ogoh-ogoh Harus Mengandung Etika, Estetika, dan Filosofi

FIGUR

Bangli (Bali Post) Malam pangerupukan di Bangli dipastikan semarak dengan pawai ogoh-ogoh di masing-masing desa. Ogoh-ogoh yang dibuat merupakan bentuk kreativitas anak-anak muda untuk menyemarakkan hari pelaksanaan pangerupukan. Dalam pembuatan ogohogoh ini sekaa harus wajib mengikuti tiga hal penting yakni etika, estetika, dan filosofi. Adanya ogoh-ogoh ini diharapkan mampu meningkatkan srada bhakti umat Hindu kepada Ida Hyang Widhi Wasa.

Tetap Independen

MENGURUS guru adalah gampang-gampang susah. Ini dirasakan oleh Ketua PGRI Cabang Dentim, Drs. I Wayan Darsana, M.G., S.Pd., M.Pd. Gampangnya adalah mudah mengajak mereka berkumpul bersama dan memperjuangkan nasib bersama. Namun, ada juga sisi sulitnya yakni mengajak semua guru untuk menjadi anggota PGRI. ‘’Nah, ini masih kami perjuangkan agar semua guru di Dentim masuk anggota PGRI,’’ tegasnya Sabtu (10/3) kemarin, di sela-sela acara soliditasi serta soasialisasi hasil Konkernas V PGRI di Batam. Wayan Darsana didampingi Skretaris Wayan Kantra, S.D., M.Pd., Bendahara Ni Ketut Aryati, S.Pd., dan Ketua KB PAUD Ni Ekawati, S.S., M.Pd., mengungkapkan anggota PGRI Dentim saat ini 860 orang, namun sekitar 800 guru masih belum tergabung ke PGRI. Soal sikap politik PGRI Dentim di Pilkada 2018, tegas dia, tetap independen. Dia tak ingin aggota PGRI ditangkap Panwaslu karena terlibat dalam politik praktis atau menjadi tim sukses paslon. ‘’Pokoknya harus netral. Soal pilihan dibebaskan sesuai hati nurani,’’ tegasnya. Wayan Darsana menegaskan bahwa tugas guru yang utama adalah mendidik dan mengajar. ‘’Itu saja tugas guru yang utama, jangan mengambil pekerjaan di politik nanti besar risikonya,’’ tegasnya. (sue)

Ketua PHDI Kabupaten B a ng l i I N y o m a n S ukr a mengatakan, pembuatan ogoh-ogoh mulai populer di masyarakat sejak tahun 1980-an. Sebelumnya, warga belum ada yang membuat ogoh-ogoh saat Hari Raya Nyepi. Jelas Sukra, pembuatan ogoh-ogoh ini merupakan hasil kreativitas seni dari anak-anak muda Bali untuk lebih menyemarakkan perayaan Nyepi. Menurut Sukra, awal adanya ogoh-ogoh yang dibuat bentuknya masih sembarangan dalam artian belum berwujud bhuta kala. Tapi seiring berjalannya waktu, PHDI terus mengarahkan supaya pembuatan ogoh-ogoh berbentuk bhuta kala. Karena ogoh-ogoh merupakan simbol untuk membangkitkan energi yang dikeluarkan saat pangerupukan, sehingga saat nyepi energi bagi yang mengarak ogohogoh menjadi berkurang. Karena energinya lemah, maka mereka bisa mengikuti brata panyepian dengan baik dan khusyuk. “Pada dasarnya dengan adanya ogoh-ogoh ini, kita berharap masyarakat Hindu bisa meningkatkan srada bhakti kepada Ida Hyang Widhi Wasa saat Hari Raya Nyepi,” ucapnya. Sukra menjelaskan, karena ogoh-ogoh berkaitan dengan nyomia bhuta kala, maka dalam pembuatan ogoh-ogoh PHDI memberikan batasan-batasan yang wajib diikuti yakni etika, estetika, dan filosofi sebagai orang Hindu. Jelas dia, untuk etika sekaa harus mengarak ogoh-ogoh di wilayahnya dan tidak melewati wilayah lain. Untuk estetika, sekaa harus membuat ogoh-ogoh dengan memakai busana

I Nyoman Sukra

BPM/nan

yang indah sesuai dengan norma-norma Agama Hindu. Filosofinya bentuk ogohogoh harus melambangakan wujud bhuta kala. Sebelum diarak ogohogoh juga lebih dulu dilaksanakan upacara pamlaspas dengan menggunakan banten alit berupa pejati atau durmengala sesuai tradisi setempat. Upacara itu bertujuan untuk membersihkan dan menghidupkan wujud ogoh-ogoh sesuai makna dan tujuan. Karena sebelumnya berupa barang mati yang disusun dari campuran segala jenis bahan-bahan yang masih leteh (kotor). Sedangkan jika selesai diarak, ogoh-ogoh wajib untuk di-pralina. Jika tidak di-pralina, ogoh-ogoh harus memiliki tempat. Jika tempat tersebut memang ada dan terawat, tentunya tak menjadi masalah. Tapi kalau dibiarkan begitu saja di jalan raya maupun di tempat yang lain maka akan dapat merusak estetika, katanya. (nan)

Siswi SMP Ditemukan Tewas Gantung Diri Bangli (Bali Post) Kasus bunuh diri dengan cara gantung diri terus terjadi di Bangli. Sabtu (10/3) kemarin, seorang anak di bawah umur di Banjar Buungan, Desa Tiga, Susut, nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di tegalan samping rumahnya. Belum diketahui secara pasti apa motif Eka Putri Wahyuni (15), siswi SMP 1 Susut mengakhiri hidupnya. Kasus tersebut kini telah ditangani Polsek Susut. Informasi yang dihim-

pun menyebutkan, kasus gantung diri dengan korban pelajar SMP tersebut diketahui terjadi sekitar pukul 15.30 wita. Kejadian pertama kali diketahui saksi I Nengah Kenak. Saat itu saksi hendak mencari kayu bakar di tegalan miliknya yang lokasinya tak jauh dari rumah korban. Saat berada di tegalan, korban dari kejauhan melihat celana panjang tergantung di pohon. Namun setelah didekati, celana panjang tersebut ternyata adalah tubuh korban yang

tergantung. Saksi yang terkejut langsung memanggil I Wayan Lega, ayah korban serta warga sekitar. Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Susut. Kasubag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi mengatakan, setelah menerima laporan dari warga polisi langsung mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP. Dibantu dokter dari Puskesmas Susut, polisi melakukan pemeriksaan terhadap korban. “Dari hasil pemeriksaan tidak

ditemukan adanya tanda kekerasan pada tubuh korban,” terangnya. Dari lokasi kejadian, lanjut Sulhadi, polisi mengamankan barang bukti berupa dua buah selendang warga merah dan ungu yang dipakai korban untuk gantung diri. Hingga saat ini belum diketahui motif korban nekat mengakhiri hidupnya. “Kasus bunuh diri ini adalah yang ke 14 kali di tahun 2018. Pada tahun 2017 tercatat terjadi 18 kasus bunuh diri,” jelas Sulhadi. (kmb40)

Polisi Bekuk Pembuang Orok

AKP Yusak A Sooai

BPM/kmb

Negara (Bali Post) Pascapenemuan orok di Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jumat (9/3) polisi langsung melakukan penyelidikan. Dari informasi yang diperoleh dan berkat kesigapan, polisi berhasil membekuk pasangan anak di bawah umur pelaku pembuang orok tersebut. Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yusak A Sooai, seizin Kapolres Jembrana, Sabtu (10/3) membenarkan ibu dari orok tersebut sudah dimintai keterangan dan diamankan. “Masih anak SMA kelas XII di salah satu SMAN asal Manistutu Melaya. Yang cowok asal Banjar Tengah Negara juga siswa SMAN di Jembrana. Ibu si orok masih shock,” kata Yusak. Namun Yusak meminta media untuk bersabar terkait kronologis kenapa orok bisa dibuang dan hal lainnya, karena pihaknya masih mengembangkan kasus itu dan pelaku masih diperiksa intensif. Demikian juga reka ulang juga masih perlu dilakukan.

“Nanti, Selasa keterangan lengkapnya oleh Bapak Kapolres,” tandasnya. Pihaknya juga mengirim jasad orok bayi yang ditemukan warga dengan kondisi hancur di pantai Pebuahan, Desa Banyubiru ke R S U P Sa n g l a h , De n pasar untuk diotopsi. Otopsi tersebut diperlukan guna mengetahui usia bayi, perkiraan kapan kematiannya dan penyebab kemtiannya. Mengingat otopsi tidak bisa dilakukan di RSUD Negara. Diberitakan sebelumnya, warga di pinggir pantai Pebuahan Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jumat (9/3) geger dengan adanya penemuan mayat bayi. Mayat bayi tersebut ditemukan di pinggir pantai Pebuahan, tepatnya sebelah barat lesehan Pondok Waru Kecamatan Negara. Mayat bayi tersebut ditemukan pertama kali oleh Mukarana (65) dari Pebuahan. Dari informasi, Jumat siang itu Mukarani dipanggil anaknya Subahan (40) seorang nelayan. (kmb)

BPM/adhi

SIAP PARADE - Ogoh-ogoh dari Banjar Sebita, Sempidi, Badung siap mengikuti parade keliling desa saat pangerupukan nanti.

Tinju dan Politik

BANYAK orang tersentak menyaksikan video blog (Vlog) yang mengunggah aktivitas tinju yang dilakukan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Awalnya, dikira hoax mengingat maraknya berita atau isu bohong yang tersebar di dunia maya, terutama terkait politik. Setelah sebuah TV swasta menayang ulang video tersebut disertai wawancara, barulah masyarakat yakin kalau presiden mereka benar-benar punya hobi baru, yakni olahraga tinju. “Biasanya, menurut pengakuan Jokowi, waktu luang di Istana Bogor diisinya dengan jogging dan panahan. Namun sejak Sabtu (3/3) lalu, dia tergerak melakukan latihan tinju yang pelatihnya dipilih dari Pertina Bogor bernama Abed. Presiden ke-7 RI tersebut tampak serius mengikuti instruksi pelatih dalam pukulan jab-straight kadangkadang upper cut ke boxing pad yang dipegang Abed. Di samping latihan dengan pelatih, dia juga melakukan latih tanding dengan ajudannya bernama Teddy. Dengan kaus oblong hitam, Jokowi tidak tampak kerempeng seperti yang pernah dituduhkan orang. Sebab, kedua lengannya tampak berotot menandakan kalau mantan pengusaha mebel itu, sering berolahraga yang menguras tenaga pada masa mudanya. Ya, Jokowi tercacat sebagai anggota Mapala Silvagama UGM saat kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Mendaki gunung dan memanjat tebih adalah hobinya, sehingga saat jadi wali kota dan gubernur, termasuk sekarang jadi presiden, jarang lelah untuk blusukan. Seusai latihan, Jokowi berkomentar, selain kekuatan firik, tinju juga memerlukan konsentrasi pikiran. Kepada masyarakat dia berpesan, rajinlah berolahraga agar badan dan pikiran selalu

segar!“ tutur Rubag. “Begitu banyaknya cabang olahraga bela diri, pasti ada alasan tertentu penyebab presiden memilih tinju, padahal semua martial arts memerlukan ketahanan fisik dan konsentrasi. Sesuai namanya, tinju atau boxing hanya menggunakan lengan dan kepalan sebagai alat menyerang dan bertahan. Kepalan pun tidak semua bagiannya bisa digunakan untuk memukul lawan. Yang mendapat nilai dalam memukul dengan kepalan hanya buku jari atau knuckle, sedangkan genggaman dianggap open glove dan punggung kepalan akibat back hand drive dianggap tidak sah, malah akan diperingati wasit kalau dilakukan. Memukul dengan buku jari juga tidak boleh sembarangan. Misalnya belakang kepala, punggung, dan area di bawah pusar disebut low blow, yang bila dilakukan dengan sengaja dapat mengurangi nilai petinju yang bersangkutan. Bila dilakukan terus meski sudah diperingatkan lebih dari dua kali, petinjunya akan didiskualifikasi wasit. Memukul lawan yang sudah terjengkang di kanvas, seperti di mixed martial arts, tidak diperbolehkan dalam tinju. Demikian pula menggunakan sikut dilarang, kendati ada petinju yang melakukan dengan berpura-pura melayangkan upper-cut. Mungkin karena ketatnya aturan dalam olahraga tinju menyebabkan Jokowi memilih tinju sebagai hobi barunya,“ papar Ngurah Pong. “Makanya sebelum melangkah ke tinju profesional, diharapkan semua petinju terjun ke amatir dahulu. Di sini, para petinju digojlok bukan hanya dalam bertinju tapi segala aturan agar kelak kalau berada di atas ring tidak melakukan pelanggaran, baik sengaja maupun tidak. Sebab dalam tinju ada sebuah moto yang harus dicamkan maknanya oleh setiap petinju. ‘Bersikap ksatria di atas maupun di bawah ring!‘ begitu motonya. Abed adalah pelatih Persatuan Tinju Amatir Indonesia Wilayah Bogor, yang tentunya paham betul semua aturan tinju, termasuk makna moto itu. Menerima keputusan wasit berdasar penilaian para juri atau hakim pertandingan adalah sikap ksatria utama

dalam tinju. Jangan sampai gara-gara petinju ngengkel atau ngotot, demikian pula pelatihnya, menyebabkan keributan massal, seperti yang sering terlihat di cabang olahraga lain di Tanah air. Wasit juga berwenang menghentikan pertandingan sebelum waktunya, bila melihat pertandingan tidak seimbang atau salah seorang petinju mengalami cedera yang tidak memungkinkan buat melanjutkan pertandingan. Itu disebut referee stop contest disingkat RSC!“ komentar Rahtut Sudarsana. “Agaknya moto tinju itu beranak-pinak menjadi ‘menerima kekalahan dengan besar hati dan menyambut kemenangan dengan bersyukur tanpa jemawa‘. Berikutnya, ‘Kekalahan adalah kemenangan yang tertunda‘. Karena itu, dalam tinju ada pertandingan ulang atau revanche, sehingga tidak ada petinju yang terus menang sampai menggantung sarung tinju. Mohammad Ali yang aslinya bernama Cassius Clay pernah kalah lima kali yakni dari Joe Frazier, Ken Norton, Leon Spiks, Larry Holmes, dan Trevor Berbick. Ini membuktikan ungkapan ‘Di atas langit masih ada langit!‘. Nah, kalau Jokowi latihan tinju bukan berarti dia ingin jadi petinju seusai menjadi RI 1. Kebiasaannya menyikapi segala fenomena dengan bahasa simbol, sebaiknya latihan tinju Jokowi dikaji lewat ilmu semiotika. Suasana politik yang memanas menjelang Pilkada serentak tahun 2018, juga terkait Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019, kukira, menjadi alasannya memilih tinju sebagai hobi baru. Para politisi yang menjadi kontestan buat menduduki jabatan sebagai penyelenggara negara sepatutnya meniru sikap ksatria para petinju. Moh. Ali disebut petinju legendaries, bukan hanya karena kemampuan bertinjunya yang lincah dan bersih, namun kebesaran hatinya menerima kekalahan dan tidak jemawa saat menang. KPU dan Bawaslu dalam Pemilu dapat diandaikan sebagai wasit dan dewan juri di dunia tinju, yang keputusannya harus dihormati, agar kancah politik tidak selalu menjadi sumber kegaduhan,“ ujar Made Widia. (aridus)


Minggu Kliwon, 11 Maret 2018

BALI GLOBAL CLASSIFIED ADS

IKLAN MINI - IKLAN PELUANG EMAS

Sarana promosi, mempertahankan, memperluas pasar serta meningkatkan citra perusahaan, Paling efektif, mini biaya, maksimal hasilnya � Tarif iklan Mini/Baris

: Minggu s/d Jumat : Rp 49.500,- per baris, Sabtu : Rp 64.350,- per baris (30 character), minimum 2 baris, maksimum 10 baris (bayar dimuka), Adlibs Radio Global/Genta/Besakih Rp 50.000 (3 x siar) � Iklan Peluang Emas : Rp 795.000,- maksimum ukuran 1 kolom X 3 cm, 10 kali muat/bulan (bayar dimuka) tidak termasuk iklan lowongan/dijual/dikontrakkan rumah, tanah, ruko, mobil, dll. Tarif khusus 70 tahun Bali Post. Iklan mendesak untuk dimuat besok, diterima sampai pukul : 18.00 Wita � Materi iklan diserahkan berupa file dalam bentuk CD/Flashdisk dengan format: Coreldraw, Photoshop atau Iklan Anda di desain langsung di bagian iklan Bali Post, GRATIS! � BCA 040 - 2784847 A/n. PT Bali Post, BRI Denpasar 00170 - 1000320300 PT Bali Post

LOWONGAN Sopir SIM A/B1,Sales,Koord Area Min.SMA.Acct,S1.Kirim ke Bali Cepat, Buluh Indah 99x/ hrdbtt@gmail.com / 08113961427

B.BP.031.03.18.0000497

Dibthkn sgra Pembantu RT tinggal dalam, Hub.082247191953 B.BP.001.03.18.0000538

Cr Cpt2PRT+1B.Siter G1,8JtTdr dlm 082237496717081999776071

B.BP.001.03.18.0000531

Distributor Ban&Oli Membutuhkan sales&MD Umur Max.30Th Laki-Laki Pendidikan Minimal SMU.Bawa Lamaran ke Jl.Buluh Indah 75 Dps Toko Ban Goodyear Tlp:08113977520 B.BP.001.03.18.0000266

Dcr Krywn RotiBoy Tiara Dewata Hub:0361-254265/087761444898 B.BP.001.03.18.0000462

Dcr Operation Admin & Sopir u/ Travel Agent Tlp.081337099369 B.BP.154.03.18.0000480

Dcr:FO,HK,Bs.Shift Malam.Puri Asih Htl, Jl.Pantai Kuta 40, Kuta B.BP.001.03.18.0000534

Dicari Pegawai Salon Hub.087760357594

B.BP.001.03.18.0000312

Dicari Sales,Wanita max 40thn Min tmtn SMA,lebih baik bisa Bhs .Mandarin,Penmpln mnrik, rjn,jjr,Gj. 4/jt Brtggjwb, pnmptn Discovery Shopping Mall,Kuta Hub.Lusi 0361-769780

B.BP.001.02.18.0001458

Dicari Security/Satpam Hub.082236182035/081237221357

B.BP.001.03.18.0000510

Dicari Sopir Berpengalaman utk Rumah Tangga Hub.08123940148

B.BP.001.03.18.0000509

Dicari Teknisi AC&Salon Mobil Lamrn Ditujukan Ke:PT.Jillbert Kreasindo Kurnia. Jl Patih Nambi No.44 Ubung Kaja-DPS Telp:082183248461

B.BP.001.03.18.0000429

Dicr Admin Stock Pria/Wnt.Lam ke PT.Ultranindo Sedayu Jl .T. Umar288X.Telp:8476144/8447020 B.BP.001.03.18.0000433

Dicr Sales&PRT Jl.Sekar Tunjung XVI No.123 AA.Telp:0362-467605 B.BP.001.03.18.0000463

Gardener Villa area Seminyak, Good Perform,Good English,Good Salary.Telp:0361-4490319.CV to asavillasproperty@gmail.com B.BP.001.03.18.0000351

PM School Batubulan Bth:Guru PAUD(Min Exp 3&1Th,S1),Scurity dan CS (Rajin, Disiplin) Hub:08980707482/0361-293956

B.BP.001.03.18.0000364

Red Carpet Champagne Bar is looking for a Bartender.Experince and good English is a pre Good Salary, BPJS and lunch payment!!!! Your CV to:jakko@ redcarpetchampagnebar.com

Mbthkan Sgr Operator Msn Digtl Print.SMK/SMA Menguasai Corell /Photosoft.Krm ke Locita Adv Jl .Trengguli 100A Dps (463874)

B.BP.001.03.18.0000507

Rush’16 Pth TRD Sporty Tk.Arbet Jl.Pemogan240Dps,081239530478

DIJUAL MOBIL

DIJUAL RUMAH

B.BP.031.03.18.0000520

Dijual Feroza th 96 warna biru abu-abu Hub.081 338 298 950

B.BP.001.03.18.0000528

Red Carpet Champagne Bar is looking for a Cleaner. Experince and good English is a pre Good Salary, BPJS and lunch payment!!!! Your CV to:jakko@ redcarpetchampagnebar.com

Espass’01 AC Dingin SamsatBaru Hrg 31JtNego Hub.082146347457

B.BP.001.03.18.0000527

Terios’13 Pth TX Advnt Tk.Ankev Jl.GlogorCarik 137, 08123806414

BALI WANGI

WC

B.BP.001.03.18.0000533

Avanza G18 DP 24,2Jt Kredit 5 Th Langsung An T.087762984309

Sales/Marketing, for fruit Snack and healthy supplement experience,national area,CV: versaindustries4@gmail.com

DAIHATSU

B.BP.001.03.18.0000478

TOYOTA

Altis V’16 Hitam Super KM 6 Rb 0818-0561-3699 Ng 375 Jt

JASA KURAS

LIMBAH

B.BP.001.03.18.0000536

SUZUKI

MELAYANIMega MAMPET Carry’11 Biru Jl.Surya

B.BP.001.03.18.0000477 BERGARANSI

WASTAFEL, Pd.Smbian081999682845 Low 30 Pria Kebun New Zealand, KLOSET,Buana14 B.BP.001.03.18.0000518 BATHUB SALURAN AIR, Proses 1 Bln Berangkat, PT. SALURANSuzuki DAPUR Pick Up Dp 2Jt bisa TT Maindo081291616474Bpk Bangun 0877 6129 Segala 5235Merk.WA 081803698017

081 238 450 210

B.BP.031.03.18.0000495

B.BP.001.03.18.0000472

B.BP.159.03.18.0000513

B.BP.001.03.18.0000535

45/92,Blhbth,SHM,IMB,2KT1KM,Jl 5M,mnmls,525Jt,081339662277BU

B.BP.001.03.18.0000355

Djl Rmh kontrakan 2Lt terdiri dari 6kmr dgn fasilitas lngkap Jln.Celagi Basur-Jimbaran,Link tenang,Hub.0811386044 (WA)

B.BP.001.03.18.0000431

Rumah 2Lt 2unit 3KT,2KM Perum Nuansa Sandat Tlp.089652974339 B.BP.001.03.18.0000183

Rumah Jl.Ry Sempidi Ls 7,8are Cocok u/Ruko Hub.081999956883

DIJUAL RUMAH

DIJUAL MOBIL

DIJUAL MOBIL

SERVICE

BIRO JASA

BALI WANGI BIRO JASA

WC

JASA KURAS

LIMBAH MELAYANI MAMPET

BERGARANSI KLOSET, WASTAFEL, BATHUB SALURAN AIR, SALURAN DAPUR

0877 6129 5235 081 238 450 210 C.0000620-brj

BIRO JASA

� Denpasar : (0361) 225764 (hunting) WA. 081802411818 e-mail:iklanbp@yahoo.co.id, iklan@balipost.co.id

Jual Cpt!Royal Garden Res,Tmn Giri-Mumbul Baru Siap Huni LT 113mLB50m2KTTP*0818328708

B.BP.031.03.18.0000465

DISEWAKAN RUMAH

DIJUAL TANAH Tanah Kebun Siap Kav 25are Br. Dangin Pangkung Ds.Pekutatan Jembrana (Yudha)081999682845

B.BP.001.03.18.0000519

Over Kntrk Tnh&Bgn Semi Prmnen 1A Sisa 2,5Th Dps/081237120050

Tnh Pinggir Jalan 17A/Rp.150Jt /A,Ng Sebatu Gyr/088219124095

DIJUAL TANAH

SINGARAJA

B.BP.001.03.18.0000455

Tanah 1Are Perum Mekar Pemogan Hub.082146606918

B.BP.153.03.18.0000409

Tnh Kvl di Mengwi 60Jt/A & 125Jt/A,Bs Kredit,087862450004

B.BP.001.03.18.0000354

Cpt 2,5A SHM Prm TamanSari Jagapati,275Jt/A H.081338437957 B.BP.001.03.18.0000526

Djl Tnh 1,30A 1,5A 3A Buduk,2A Dalung dkt Induk.082147454248 B.BP.164.03.18.0000532

Djl Tnh LC di Bypass Kediri, Jl. Sukarno-Hatta,Masuk 50m, Luas 4are, Hub.081338649788

B.BP.001.03.18.0000374

Tnh 2A,3A,5A Temukus,Barat Krisna Singaraja Hp.0811398154 B.BP.001.03.18.0000482

RUPA-RUPA Bibit/Biji Kurma Tropis jadi PeluangEmasHP/WA.081338998800 B.BP.001.03.18.0000158

Saya Siap Bantu Nyusun Laporan Pajak Tahunan HP:081338344155 B.BP.001.03.18.0000004

KEHILANGAN BPKB No.M03633011-ODK3662QP An.DiahFitriYanti.087856298736

B.BP.001.03.18.0000516

B.BP.001.03.18.0000432

B.BP.001.03.18.0000434

Rumah baru mnimalis SHM+IMB AC T60/100 Dps 575jt 082144233009

Tnh 57A ByPas Utama IB Mantra 325jt/A Dps Kodya 087761855545

HlgBPKBNosin:G15AID109153DK 1289KH An.PT.Sutra Trans Traco

B.BP.001.03.18.0000522

B.BP.001.03.18.0000521

B.BP.001.03.18.0000329

C.0000620-brj

SERVICE

Informasi pasang iklan Telepon

DIJUAL MOBIL


Asah

18

SETELAH didera bertubi-tubi dengan berbagai tanggapan di media sosial dan dunia nyata, pengunjung yang memberi rokok ke orangutan di Kebun Binatang Bandung menyerahkan diri secara langsung ke jajaran Polrestabes Bandung. “Kemarin yang bersangkutan datang ke Polrestabes Bandung menyerahkan diri setelah dia datang ke Kebun Binatang (Bandung) sekitar pukul 10.00 WIB,” ujar Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Maryoto saat menggelar konferensi pers di Mapolrestabes Bandung, Jumat (9/3). Agung mengatakan, saat video tersebut beredar viral di media sosial, jajaran dari Satreskrim Polrestatabes Bandung langsung mencari identitas pelaku. Tiba-tiba, pelaku yang berinisial

DJ (27) datang ke Polrestabes Bandung dan menyesali perbuatannya. “Dia menyerahkan diri dan meminta maaf,” kata Agung. Kini jajaran kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap DJ yang juga telah dilaporkan oleh pihak Kebun Binatang Bandung. DJ terancam hukuman pidana selama tiga bulan karena dianggap telah melanggar Pasal 302 KUHP tentang penganiyaan terhadap satwa.“Masalah ini serius, karena dulu di Taman Safari Bogor juga pelakunya diproses,” katanya. Sementara itu, Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Hendro Pandowo mengatakan, meski proses hukum tetap berlanjut, namun DJ tidak akan ditahan. “Tapi untuk yang bersangkutan tidak akan ditahan,” kata dia. (ant)

TTS Bali Post

Pertanyaan Mendatar: 1. Sesuatu yang dicapai ; Prestasi yang diperlihatkan 4. Senda gurau 7. Sekolah tinggi olah raga 8. Bau tak sedap khas pada kambing misalnya (Bali) 9. Bahan/zat yang menyebabkan pengikisan 11. Jarak di sela-sela dua benda ; Selang 13. Lemah ; Tidak bertenaga lagi 15. Rumah penginapan (Inggris) 16. Utara (Jawa) 17. Mata uang logam 19. Nama sejenis pisau 22. Sejenis tumbuhan tropis yang bijinya dipakai rempahrempah atau obat ; “Elletaria Cardamomum” 23. Semut merah besar 25. Bimbang ; Ragu-ragu 28. Ruang besar untuk pertemuan 29. Nomor induk siswa 30. Ikan sotong 31. Badan ; Tubuh 33. Dokter spesialis perkencingan 35. Merek HP 36. Tidak berat sebelah ; Tidak memihak 37. Bila diulang berarti cerewet (Bali) 38. Pramuka putri kecil 39. Tanda ; Alamat ; Gerak-gerik ; Tingkah laku Menurun: 1. Genit 2. Ilmu pasti 3. Bengek 4. Termasuk narkoba 5. Ibu kota Kabupaten Flores Timur 6. Perubahan secara drastis untuk perbaikan dalam suatu masyarakat atau negara 10. Suling tradisional Minangkabau 12. Nama sejenis rumput semu menahun ; “Cyperus Rotundus” 14. Ya 18. Gerakan (Jepang) 19. Kacau sekali ; Tidak beres ; Tidak becus 20. Lambat ; Pelan-pelan 21. Sejenis laba-laba besar dan berbisa 24. Dibalik : Muda sekali ; Belum berpengalaman 25. Berlayar (Inggris) 26. Salah satu jeram besar dunia 27. Jumpa 32. Kuno ; Tidak moderen 34. Nama sebuah tari lepas bali

1

2

3

tersebut menghilang. Muriansyah berkoordinasi dengan Direktorat Polairud Polda Kalimantan Tengah yang juga turun ke lokasi. Kebetulan lokasi kejadian tepat di seberang sungai dari Markas Komando Direktorat Polairud Polda Kalimantan Tengah di Desa Pelangsian, Kecamatan Mentawa Baru, Ketapang. Hasil evaluasi BKSDA, lokasi kejadian termasuk kawasan rawan serangan buaya. Masih terdapat banyaknya pepohonan dan semak di pinggir sungai menjadi pilihan buaya untuk bertahan. “Lokasi serangan Jumat (9/3) lalu itu berdekatan yakni berjarak sekitar 500 meter dengan Sungai Remiling, anak Sungai Mentaya. Di sekitar muara Sungai Remiling pada 2015 dan 2016 lalu, terjadi empat kali serangan buaya terhadap warga,” katanya. Muriansyah mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di sungai. Selain menghindari lokasi rawan, warga juga diminta menghindari beraktivitas di sungai pada senja hingga subuh karena rawan serangan buaya. Buaya biasanya makin agresif saat musim kawin. Selain itu, buaya makin sering muncul di perairan permukiman penduduk dan menyerang warga, diduga karena kelaparan akibat sumber makanan di habitatnya makin sulit didapat. Masyarakat memperkirakan habitat buaya Sungai Mentaya ada di Pulau Lepeh, yakni pulau kecil tidak berpenghuni di tengah Sungai Mentaya kawasan Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Warga sering melihat banyak buaya berjemur di pulau itu saat air surut. (ant)

MAJELIS Hakim Pengadilan Negeri Bengkalis, Provinsi Riau menjatuhkan hukuman dan inkrah tiga tahun penjara, denda Rp 100 juta serta subsider satu bulan kurungan atas tindakan penyelundupan trenggiling (Manis Javanica) kepada pelaku berinisial A dan B, dari suku Anak Laut pada pekan ini. “Terdakwa A dan B telah terbukti secara sah melakukan tindak pidana mengangkut dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup sebagaimana diatur dalam pasal 21 ayat 2 huruf b ayat 2 UU No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem,” ujar Hakim Ketua Zia UL Jannah. Barang bukti berupa 1 unit perahu pompong diserahkan ke negara sementara 101 trenggiling dilepas-liarkan oleh BBKSDA Pada sidang sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum Andy Sunartedjo, menjatuhkan vonis empat tahun, denda Rp 100 juta dan subsider enam bulan. Persidangan ini juga dihadiri oleh Pejabat Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Gakkum

BBKSDA Riau, Marhot Pohan dan WWF Indonesia, Anid Wikasari. Menurut Pohan, Kedua terdakwa adalah kurir yang mengantar trenggiling dari Sungai Pakning ke kapal-kapal Malaysia. Pohan menambahkan, untuk sekali transaksi, terdakwa diberikan upah Rp 200.000 hingga Rp 800.000. Pada 24 Oktober 2017, tim gabungan TNI lanal Dumani WFQR (Western Fleet Quick Response) 1.6 menangkap kedua terdakwa A (25) dan B (22) di perairan Roro-Pakning ketika hendak melansir 101 trenggiling ke kapal Malaysia. “Bengkalis adalah pintu masuk dan keluar perdagangan satwa. Dari Bengkalis, satwa tersebut akan dikirim ke negara negara asing seperti Malaysia, China dan Vietnam,” ujar Anid dari WWF Indonesia. Pohan dan Anid berharap dengan tertangkapnya pelaku-pelaku pada kasus kejahatan satwa yang dilindungi, angka kepunahan satwa langka dapat ditekan dan kestabilan ekosistem hutan semakin terjaga. (ant)

Penyelundup 101 Trenggiling Divonis Tiga Tahun Penjara

5

6

7 8 11 13

14 17

19

20

9

10

15

16

12

18

21

23

22

24

25

26

27

28 29

30

31 33

32

34

35

36 37

38

39

KUPON TTS No.338 Ketentuan Menjawab

Jawaban di tulis pada kertas dan masukan ke dalam amplop serta tempelkan guntingan kupon TTS No. 338 dan cantumkan identitas lengkap serta nomor telepon/HP. Kirim ke Redaksi Bali Post Jl. Kepundung 67 A Denpasar 80232, paling lambat Sabtu 24 Maret 2018 Pemenang diumumkan pada Koran Bali Post Minggu 1 April 2018. Hadiah disediakan untuk 5 (lima) pemenang (@Rp.200.000,-) dan 1 (satu) tiket masuk Bali Zoo untuk keluarga (2 dewasa + 2 anak). Tiket langsung diambil ke Bali Zoo, Singapadu, Gianyar. Pemenang di Denpasar, Badung, Tabanan dan Gianyar agar mengambil hadiahnya langsung ke kantor Bali Post tiap hari kerja dengan memperlihatkan identitas diri. Hadiah untuk pemenang di luar daerah tersebut akan dikirim lewat pos.

Jawaban TTS No. 336 Mendatar: 1. Sekarat 5. Petala 8. Ambu 10. Seragam 11. Amandel 12. Boma 13. Gae 15. Tuba 17. Identik 20. UNKO 21. Asmat 22. MIG 23. Kongo 25. Ozon

26. Atribut 30. Aran 31. Uar 32. Free 33. Akustik 34. Mapamit 35. Lili 36. Igrene (Energi) 37. Amtenar Menurun: 1. Sesapi 2. KURAGE 3. Regret 4. Tambak 5. Puma

BKSDA Ingatkan Warga agar Waspada Serangan Buaya

BALAI Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah mengingatkan masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur saat beraktivitas di sungai untuk lebih waspada terhadap serangan buaya. “Terlebih di lokasi-lokasi yang rawan serangan buaya. Seperti kejadian serangan buaya di Desa Ganepo. Itu sudah terjadi beberapa kali di kawasan itu. Kami mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di sungai,” kata Komandan Pos Jaga BKSDA Sampit, Muriansyah, di Sampit, Sabtu. Serangan buaya kembali terjadi pada Kamis (8/3) sore di Desa Ganepo, Kecamatan Seranau. Seorang perempuan bernama Jumi (49) diserang buaya saat mencuci pakaian. Untungnya korban lolos dari maut karena buaya tidak berhasil menariknya ke sungai setelah gigitannya terhalang kayu lanting. Akibat kejadian itu, korban menderita luka cakaran di lengan kiri dan luka gigitan buaya di lengan kanan. Korban masih trauma beraktivitas di sungai, apalagi buaya ganas itu kembali muncul di sekitar lokasi kejadian. Pada Jumat (9/3) siang, Muriansyah bersama tim meninjau lokasi kejadian dan bertemu korban untuk memberi bantuan biaya berobat. Mereka dibuat kaget karena buaya pemangsa itu kembali menampakkan diri di sekitar lokasi kejadian. Melihat dari bentuk kepalanya, kata Muriansyah, buaya tersebut diidentifikasi merupakan jenis buaya muara yang memang memiliki sifat ganas. Panjang buaya diperkirakan empat meter. Saat didekati menggunakan perahu tradisional, buaya

4

SPT2018

Pemberi Rokok ke Orangutan Serahkan Diri

Minggu Kliwon, 11 Maret 2018

BPM/ant

TERJERAT - Warga memotret buaya liar yang terjerat ban bekas sepeda motor dari jarak dekat di Kawasan Wisata Pantai Teluk Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (25/2). BKSDA Kalimantan Tengah mengingatkan masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur saat beraktivitas di sungai untuk lebih waspada terhadap serangan buaya.

6. Tanatofobia 7. Aulia 9. Bambung 14. Antagonisme 16. Bungsu 18. Destar 19. IF 22. Monarki 24. MT 26. Anemia 27. Rumput 28. Bromin 29. Teater 30. ASAHI 32. File

Pemenang TTS No. 336 Ketut Yudagama Jayasthawan Jl. Raya Putung, Desa Duda Timur, Kec. Selat, Kab. Karangasem Made Dita Dewi Devani SMP Dwijendra, Jl. Kamboja No.17 Denpasar I Wayan Suwena Br. Jayakerta, Ketewel, Sukawati, Gianyar (HP: 085738 283810) I Nengah Narya Br. Bantas, Desa Baturinggit, Kec. Kubu, Kab. Karangasem (HP: 085737 403939) I Made Kadin Jl. Siulan No.156, Br. Gunung, Desa Penatih Dangin Puri, Dentim (HP: 081238 707136) 1 (satu) pemenang mendapatkan tiket masuk Bali Zoo. Tiket bisa langsung diambil ke Bali Zoo, Singapadu, Gianyar. Nama: Agus Ranu Wijaya Alamat: CV. Sari Sedana, Panjer, Sanur, Denpasar Selatan (HP 081353 156194)


19

Minggu Kliwon, 11 Maret 2018

Bos Matahari Ditemukan Tewas di Ciliwung Minta Dikremasi di Bali Jakarta (Bali Post) Pihak kepolisian Bogor disibukkan dengan ditemukannya jasad bos Matahari Department Store, Hari Darmawan, di Sungai Ciliwung. Pendiri Mahatari ini diduga meninggal karena terbawa arus Sungai Ciliwung yang tidak jauh dari vila pribadi yang terletak di Desa Jogjogan Kecamatan Cisarua, Bogor Jawa Barat. Semasih hidup, Hari Darmawan minta agar dikremasi di Bali. Jasadnya akan disemayamkan di Rumah Duka Kertha Semadi Blok VIP di Jalan Cargo Permai, Ubung Kaja, Denpasar. Sementara untuk prosesi kremasi akan dilakukan pada Rabu siang, 14 Maret 2018 di Krematorium Kertha Semadi Mumbul, Nusa Dua. Sementara itu, menurut kerabat dekat yang enggan

disebutkan namanya, proses kremasi digelar di Bali merupakan permintaan keluarga. Hal tersebut merupakan amanat atau permintaan terakhir dari almarhum. Kepada keluarga, Hari pernah menyampaikan ingin Bali menjadi tempat peristirahatan terakhirnya. Dia pun ingin dikremasi di Bali. Apalagi, Hari bersama keluarganya tinggal di Bali. Di kalangan usaha, Hari merupakan salah satu sesepuhnya peritel nasional yang sepak terjangnya sangat diperhitungkan. Bahkan, dia juga sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) pada masa keemasannya membangun kerajaan Matahari Department Store. (kmb)

BPM/ist

Rumah Duka- Suasana di rumah duka ketika jenazah Hari Darmawan disemayamkan di Bogor.

Dari POM Dari Hal. 1

BPM/eka

PAWAI - Sejumlah ogoh-ogoh milik warga banjar di Kota Denpasar dipastikan mengikuti pawai ogoh-ogoh pada malam pangerupukan.

Dipantau Desa Pakraman Dari Hal. 1

Pria yang juga sebagai Kasatpol PP dan Pemadam Kebakaran Klungkung ini mengungkapkan pembuatan ogoh-ogoh sejak awal telah mendapatkan pemantauan dari desa pakraman. Ini pun turut ditekankan Majelis Madya Desa Pakraman. Di tengah hajatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), tidak ada yang diperkenankan bernuansa politik. “Di luar pakem, sudah dilarang. Harus sesuai dengam ketentuan. Ini sudah disosialisasikan,” sebutnya. Ogoh-ogoh, menurutnya, bukan hanya untuk meramaikan hari raya yang jatuh setiap tahun ini, namun melambangkan sikap buruk manusia dan harus dilebur dengan pembakaran. “Makna ini harus dipahami. Tak sekadar membuat,” tegasnya. Pentingnya makna pada ogoh-ogoh juga telah ditekankan pada lomba. Kepala Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudpora) Klungkung, Komang Sukarya, menjelaskan karakter ogoh-ogoh bisa diambil dari cerita Mahabharata, Ramayana, babad maupun lainnya. Bahannya juga harus ramah lingkungan. Tidak boleh memakai styrofoam. Di Buleleng juga demikian. Sangat disayangnya, perubahan kerativitas para pembuatnya terkesan mulai meninggalan ajaran (tatwa -red) Hindu itu sendiri. Salah satu perubahan dalam kreasi ogoh–ogoh itu adalah rupa (perwajahan), pemakaian bahan, hingga kreativitas pengiring peserta pawai ogoh–ogoh pada hari pangerupukan. PHDI bersama jajaran Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) gencar menyerukan agar pembuatan hingga pementasan ogoh–ogoh itu sendiri kembali pada tatwa menurut Hindu itu sendiri. Ketua PHDI Kabupaten Buleleng Dewa Nyoman Suardana di Singaraja Sabtu (10/3) kemarin, mengatakan, sesuai tatwa bahwa ogoh – ogoh itu sebagai sarana pelengkap setiap hari pangerupukan sebelum Nyepi. Lewat tatwa yang ada mengajarkan bahwa ogoh – ogoh sebagai perwujudan butha kala, namun belakangan ini perwajahannya telah terjadi pergeseran. Dia mencontohkan, banyak wujud ogoh–ogoh dibuat dengan kesan lucu, aneh, hingga kesan porno. Suardana menilai pergeseran yang terkesan keluar tatwa pada setiap pawai ogoh–ogoh pada malam pangerupukan adalah masih ada ogoh – ogoh dibiarkan untuk bahan pajangan di balai banjar atau tempat-tempat tertentu. Padahal, menurut tatwa Hindu ogoh–ogoh itu harus di-pralina dengan cara dibakar di kuburan atau di ujung desa. Pralina ini tujuannya adalah mengembalikan butha kala itu ke alamnya dengan tujuan tidak kembali mengganggu umat manusia di tahun yang baru. Namun, faktanya, masih saja ditemukan ogoh–ogoh sebagai pajangan. Dari penelusuranya di lapangan menyebut kalau ada kemungkinan mengapa ogoh–ogoh tidak di-pralina, karena bahan-bahan yang digunakan dengan harga mahal atau memang desainnya memiliki nilai seni tinggi, sehingga kalau dibakar begitu saja, maka dinilai merugikan. Sebenarnya, hal ini bisa disiasati jika pembuatnya mencoba untuk memanfaatkan bahan-bahan bekas seperti bambu, kertas koran bekas, kertas semen, atau bahan-bahan bekas lainnya. “Kami selalu serukan ogoh–ogoh harus di-pralina,” tegasnya. (sos/mud)

Banyak Orang Dari Hal. 1

Sudita juga menilai pembuatan ogoh-ogoh kali ini lebih banyak dilakukan secara gotong royong alias swadaya. Karena bahan yang digunakan harus dari ulat-ulatan, sehingga harus digarap oleh banyak orang. Berbeda dengan beberapa tahun lalu yang banyak menggunakan sterofoam atau gabus. Kadis Kebudayaan Kota Denpasar IGN Bagus Mataram didampingi Kabid Kebudayaan I Made Wedana mengatakan sebagai kota berwawasan budaya, lomba ogoh-ogoh ini salah satu kegiatan ekonomi kreatif sesuai dengan misi Kota Denpasar sebagai kota kreatif yang berwawasan budaya unggulan. Dikatakan, dalam pelaksanaan lomba kali ini, karya ogoh-ogoh yang dilombakan wajib bertemakan bhuta kala. Dari lomba tersebut nantinya terdapat 32 pemenang dengan komposisi delapan sekaa di masing-masing kecamatan dan berhak mendapatkan uang pembinaan Rp 10 juta. Kendati demikian, sekaa yang sudah pernah mendapatkan nominasi selama dua tahun berturut-turut tidak diikutsertakan dalam penilaian.

Adapun aspek yang menjadi poin penilaian yakni meliputi komposisi, kreativitas, ekspresi dan yang paling penting adalah ketaatan dalam penggunaan bahan ramah lingkungan. Beda dengan daerah lainnya. Pemerintah Kabupaten Badung, mendukung pernuh perhelatan ogoh-ogoh serangkaian perayaan Nyepi Çaka 1940. Tak tanggungtanggung pemkab setempat menggelontor Rp 23 juta untuk 536 Sekaa Teruna (ST). Dana kreativitas bagi ST se-Badung, akhirnya cair Sabtu (17/2) lalu. Tiap ST diberikan dana partisipasi sebagai peserta lomba sebesar Rp 23 juta dengan potong pajak 15 persen, sehingga total yang diterima Rp 20 juta. Bagi pemenang lomba akan diberikan hadiah berupa uang tunai, juara I Rp 15 juta, juara II Rp 12 juta dan juara III 10 juta serta juara harapan I-III masing-masing Rp 5 juta. Pemkab Badung melalui Dinas Kebudayaan (Disbud) Badung, juga telah melakukan penilaian ogohogoh se Kecamatan Badung. Sedikitnya ada 536 ogoh-ogoh dilakukan penilaian. Dari semua ogoh-ogoh tersebut dipilih 18 ogoh-ogoh nominasi juara. Kepala Disbud Badung,

Berbagai Alasan Dari Hal. 1

Banjar dan desa pemilik ogohogoh tidak membakar ogoh-ogohnya, dengan berbagai alasan, terutama karena biaya yang dikeluarkan cukup banyak. “Inilah salah satu bentuk ketidaktulusan dalam beryadnya yang menggunakan sarana ogoh-ogoh. Seharusnya, ogoh-ogoh setelah diarak harus di-pralina (dibakar -red). Meskipun banyak yang berpendapat bahwa di-pralina itu tidak harus dibakar, tetapi cukup menggunakan tirta saja. Tetapi dalam konteks ritual pangerupukan kita kan mengejewantahkan unsur negatif tersebut sebagai bhuta kala, dan kalau itu hanya di-tirta saja dan terus diletakkan di banjar saja, maka itu akan menjadi persoalan. Seperti contoh di beberapa desa di Bali ada yang hidup ogoh-ogohnya,” tandas praktisi Agama Hindu, I Kadek Satria, S.Ag., M.Pd.H., belum lama ini. Dosen Filsafat Unhi Denpasar ini mengatakan, meskipun dalam lontar tidak ada yang menyatakan bahwa pada malam pangerupukan tidak harus menggunakan ogoh-ogoh sebagai sarana pangerupukan, tetapi ogoh-ogoh merupakan salah satu bentuk kreativitas seni. Kreativitas seni itu muncul seiring adanya upacara pangerupukan yang merupakan rangakaian dari hari raya suci Nyepi.

Pada pagi harinya diawali dengan prosesi penyomian bhuta kala dengan upacara Tawur Agung Kesanga. Pada upacara Tawur Agung Kesanga inilah generasi muda mengilustrasikan bentuk penyomian tersebut ke arah yang lebih bersifat nyata. Sehingga, muncullah ogoh-ogoh sebagai representasi bhuta kala sebagai kekuatan unsur negatif. Oleh karenanya, ogoh-ogoh yang dijadikan sarana ritual pada malam pangerupukan harus ada upacara ritualnya, seperti di-pelaspas dan di-urip sebelum diarak mengelilingi desa yang kemudian dibakar. Pembakaran inilah bertujuan untuk mengembalikan unsur-unsur negatif ke asalnya. Sehingga, dari bhuta menjadi bhuta hita (unsur negatif menjadi unsur positif). “Kenapa harus di-pralina di kuburan. Karena unsur-unsur negatif itu ada di kuburan,” tegasnya. Sementara itu, Ketua PHDI Bali, Prof. Dr. IGN Sudiana, M.Si., berpendapat bahwa ogoh-ogoh yang tidak dibakar setelah diarak mengelilingi desa sah-sah saja, asalkan diperciki dengan tirta caru sebagai tanda somia-nya para bhuta kala. Sebab, menurutnya, seiring perkembangan zaman, filosofi ogoh-ogoh mengalami perkembangan yang cukup cepat, mulai dari bentuk maupun temanya. Hal ini disebabkan, munculnya berbagaii ide kreatif

I.B. Anom Bhasma mengatakan, penilaian ogoh-ogoh di Badung serentak mulai tanggal 2 hingga 6 Maret. Penilaian awal dinilai oleh tim di masing-masing kecamatan di Badung mulai dari pukul 08.0016.00. “Kami bagi menjadi enam tim dalam penilaian ogoh-ogoh di masing-masing kecamatan,” ungkapnya. Menurutnya, masing-masing kecamatan dipilih tiga terbaik untuk masuk nominasi dalam penilaian tahap kedua dilaksanakan 7 dan 8 Maret. Saat lomba ogoh-ogoh, sejatinya bukan sekadar mencari juara. Melainkan tujuan utamannya bagaimana sekaa teruta ini solid, kompak, akur dan inovasi dalam berkreativitas. Selain itu untuk memperkuat solidaritas, rasa persatuan dan kesatuan sesama anggota sekaa teruna. Disbud Badung, juga akan memberi sanksi kepada Sekaa Teruna (ST) yang berbuat onar saat mengarak ogoh-ogoh. Tak tanggung-tanggung, Disbud mengancam tidak akan memberikan bantuan kepada ST yang berlaku anarkis saat perayaan malam pangrupukan atau sehari menjelang Nyepi 1940. (ara/par)

anak muda yang memunculkan bentuk baru dari ogoh-ogoh. Dari kreasi tersebut seolah-olah dari etika ogohogoh mengalami pergeseran, mulai dari perubahan wujud dari raksasa ke wujud manusia, binatang dan lainnya. Hal ini tentu memunculkan filosofi yang lebih menonjolkan nilai seni daripada tattwa dan susila. Sehingga, dalam pembuatannya membutuhkan biaya yang cukup besar dan terkadang menyulitkan panitia pembuatan ogoh-ogoh untuk mendapatkan biaya. Panitia mau tidak mau berkeliling meminta sumbangan. “Hal ini (meminta sumbangan -red) juga memengaruhi filosofi ogoh-ogoh semakin berkembang,” ujar Prof. Sudiana. Rektor IHDN Denpasar ini mengimbau kepada semua umat Hindu agar dalam pembuatan ogohogoh tetap memegang teguh rasa kebersamaan dan gotong royong, sehingga tidak ada gesekan di dalam menyambut tahun baru Çaka. Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada umat Hindu dalam mengarak ogoh-ogoh tidak meminum minuman keras, karena hal tersebut bertentangan dengan ajaran Agama Hindu. “Sebaiknya mengarak ogohogoh dengan seni bakti dan lasya, makekidungan bhuta dan sejenisnya sehingga perayaan Nyepi bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan tattwa,” ujarnya. (win)

Sebagian dari tim penyelidik yang sudah digelar di lokasi kejadian berasal dari personel Polisi Militer (POM) dari Divisi II Kostrad yang bermarkas di Malang, Jawa Timur, karena Batalyon Infantri Mekanis 402 bagian dari divisi itu. Ditambahkannya, rombongan PAUD Ananda yang turut dalam program outbond tersebut melibatkan tiga unit tank angkut personel M-113 itu terdiri dari 16 anak dan seorang guru. Selain mereka, masih ada TK Masitoh (71 anak dan empat guru), TK

Siwi (20 anak dan dua guru), PAUD Lestari (20 anak dan 4 guru), PAUD Handayani (35 anak). Namun, dia menegaskan tak ada yang meninggal di dalam kabin tank. Ada pun korban jiwa terjadi pada saat mereka sudah keluar dari tank dan terseret arus Sungai Bogowonto. Seorang personel Batalyon Infantri Mekanis 412, Prajurit Satu Rendy meninggal setelah dia berupaya sekuat tenaga menyelamatkan warga. Iswandari, Kepala TK Ananda (MD) pendamping murid di tank itu meninggal di RS Pantiwaluyo. (ant/kmb)

Bila Melanggar Dari Hal. 1

“Seluruh pantangan ini dilaksanakan selama 15 hari, tapi keluar rumah beraktivitas seperti biasa di luar pantangan tadi, diperbolehkan,” kata Yudiana. Bila ada yang melanggar larangan-larangan ini, tidak ada sanksi khusus yang diberikan kepada warga. Hanya, kembali kepada kesadaran warga itu sendiri. Sebab, saat hari pertama pelaksanaan Nyepi khusus ini, Saya Bale Agung atau Saya Gede dan Penyarikan mengeluarkan masamudana atau menyampaikan perkataan suci, terkait pelaksanaan Nyepi khusus ini. Warga setempat pun sangat menghormati perkataan suci itu, sehingga kesadaran masyarakat setempat untuk mengikuti larangan tersebut sangat tinggi. Ini terbukti, tidak ada satu pun warga yang melanggar. Nyepi khusus yang dilaksanakan Desa Tenganan Pagringsingan ini, dilaksanakan bertepatan pada sasih kasa. Pantangan selama 15 hari ini dilaksanakan sampai tiba Purnama Kasa. Masyarakat baru bisa bebas dari pantangan di atas, setelah Purnama Kasa tiba atau menjelang pelaksanaan Usaba Rejang di Tenganan Pagringsingan. Selain pantangan di atas, selama 15 hari ini, di wewidangan desa juga tidak boleh membunyikan gong, gamelan dan semacamnya, termasuk genta sekalipun. “Jadi, selama 15 hari ini, situasi di desa menjadi hening. Pada prinsipnya tujuannya hampir sama dengan Nyepi nasional. Cuma pelaksanaannya yang sedikit berbeda,” tegas Yudiana. Tidak hanya teknis pelaksanaan Nyepi, di Desa Tua yang dikenal dengan atraksi budaya Mageret Pandan dan kain khas Gringsing ini, juga tak mengenal budaya ogoh-ogoh saat Nyepi Nasional. Demikian juga saat Nyepi khusus yang diselenggarakan selama 15 hari. Tetapi, pada sasih kapitu dalam kalender Tenganan, atau sekitar dua bulan setelah atraksi budaya Megeret Pandan, ada budaya medi-median. Budaya ini dilaksanakan dengan membuat ogoh-ogoh kecil di sepanjang jalan di Tenganan Pagringsingan. Budaya medimedian ini maknanya sama, yakni untuk mengusir roh jahat yang ada di wewidangan desa, sehingga wewidangan desa bersih secara niskala. “Tradisi

medi-median ini biasanya kami laksanakan setiap Agustus dua bulan setelah tradisi perang pandan yang dilaksanakan 7-8 Juni nanti,” katanya. Meski punya budaya sendiri terhadap Nyepi, Desa Tenganan Pagringsingan juga tetap melaksanakan Nyepi nasional dengan Catur Brata Panyiapan. Pihak desa tidak ingin ada kesan kurang baik, bila tidak melaksanakan Nyepi nasional ini. Sehingga, perlahan bersamaan dengan kesadaran warga, Desa Tenganan Pagringsingan mulai melaksanakan Nyepi nasional baru sejak tiga tahun lalu. Tetapi, kalau pada saat Nyepi ini, ada ritual yang harus dilaksanakan di desa adat, maka ritualnya akan berjalan seperti biasa. Sebab, kalender Tenganan Pagringsingan dengan desa-desa lain di Bali pada umumnya jauh berbeda. “Masak orang lain Nyepi, kita tidak. Kan tidak baik juga. Kalender kami berbeda, kalau di luar, pada saat Pangerupukan Tilem Sasih Kesanga, di sini pada saat itu baru tanggal satu pergantian bulan sasih ketiga. Berarti saat Nyepi kan di sini baru tanggal dua sasih ketiga. Kalender kami berbeda,” ujar Yudiana.

Di Buleleng Di Buleleng juga memiliki tradisi Nyepi Desa. Ketua PHDI Buleleng, Suardana, mengajak warga untuk melestarikan tradisi di beberapa desa pakraman di Buleleng yang mempercayai ritual Nyepi Desa. Di beberapa desa di Buleleng tetap melaksanakan ritual panyepian yang diwariskan di desa bersangkutan, sehingga dalam setahun beberapa desa di Bali Utara melaksanakan panyepian dua kali. Satu kali panyepian desa dan yang satu lagi Nyepi secara nasional. Secara tatwa tidak ada salahnya melaksanakan dua kali panyepian. Justru warisan leluhur seperti Nyepi Desa itu tetap dilestarikan. Selain itu, tradisi yang masih berkaitan degan Nyepi di Buleleng adalah Nyakan Diwang (memasak nasi di pingir jalan -red). Tradisi ini tetap lestari dan selalu digelar pada hari ngembak geni oleh warga di Desa Banjar dan Desa Banyuwatis, Kecamatan Banjar. Terhadap warisan tradisi ini, dia berharap tetap dijaga kelestariannya, sehingga tidak mudah luntur di tengah perkembangan zaman modern sekarang ini. (gik/mud)

Minggu, 11 Maret 2018 05:00 Gayatri Mantra 05:52 Mars Indonesia Raya 05:54 Mars Bali Jagadhita 05:56 Lagu Ngastitiang Bali 06:00 Puja Trisandya 06:05 Dharma Wacana

Karya Ngenteg Linggih, Mamungkah, Mupuk Pedagingan, Mapadudusan Alit Wraspati Kalpa Agung (1) 06:35 Seputar Bali Pagi Akhir Pekan 07:35 Sehat & Bugar 08:00 Klip Anak

08:35 Bali Channel Tourist TV 09:00 Kartun : Adi Parwa (2) 09:30 Belajar Menggambar Membuat Pesawat Terbang 10:05 Bali Channel Tourist TV 10:30 Mahadewi

11:30 Folk Song 12:00 Puja Trisandya 12:05 Dharma Wacana Karya Ngenteg Linggih, Mamungkah, Mupuk Pedagingan, Mapadudusan Alit Wraspati

Kalpa Agung (2) 12:30 Traventure 13:00 Wirasa 13:30 Lejel Homeshopping 14:30 Tembang Bali 15:30 Bali Channel Tourist TV

16:05 Harmoni Bali 17:00 Inovator 17:30 Kreasi Anak : Sanggar Pelangi (3) 18:00 Puja Trisandya 18:05 Seputar Bali 19:30 Kris

20:00 Samatra Artis Bali 21:00 Parade Band Indie 22:00 Berita dan Bincang Terkini 22:05 Bondres Ngakak 23:00 Berita dan Bincang Terkini 23:30 Folk Song


TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Facsimile: 227418

Minggu KLIWON, 11 MARET 2018

Fotografi

u g g n Mi

iklan@balipost.co.id redaksi@balipost.com balipost (166rb Like) http://facebook.com/balipost

@balipostcom (5.495 Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipostcom http://instagram.com/balipostcom

Fotografi Makro

Mengabadikan Eksotisme ”Dunia Kecil”

ANDA tidak punya banyak waktu dan dana memadai untuk melakukan trip fotografi guna mendapatkan foto-foto yang unik dan layak dibanggakan? Jangan berkecil hati dulu. Sejatinya, spot fotografi itu terbentang mahaluas. Bahkan, dengan hanya mengayunkan kaki beberapa langkah ke semak belukar di belakang rumah, Anda tetap punya peluang untuk mendapatkan foto-foto menarik. Bukalah mata lebar-lebar dan cobalah mengamati geliat kehidupan “dunia kecil” yang terhidang di balik semak belukar tersebut. Berbagai jenis kumbang, belalang, laba-laba dan beragam jenis serangga lainnya siap “menyapa” Anda dengan pola dan warnanya yang indah serta perilaku yang unik. Namun, untuk bisa “merekam” pesona keindahan satwa-satwa kecil itu, Anda perlu bermodalkan sebuah lensa makro dan sejumlah peralatan fotografi pendukung lainnya. Memotret satwa kecil seperti serangga di kalangan fotografer lazim disebut fotografi makro atau macro photography. Sejatinya, objek atau sasaran bidik dari genre fotografi ini tidak melulu serangga dan satwa kecil lainnya. Benda-benda mati berukuran kecil termasuk butiran-butiran embun, bunga dan dedaunan juga bisa dijadikan objek yang menarik. Intinya, fotografi makro

adalah foto yang diambil dengan jarak sangat dekat untuk mendapatkan detail yang tinggi pada sebuah objek berukuran kecil. Foto makro biasanya memiliki rasio 1:1 di mana gambar yang dihasilkan sama ukurannya dengan benda aslinya. Tertarik menjajal keindahan dunia kecil tersebut? Berikut tips-tips praktis yang bisa dicoba untuk mendapatkan foto makro yang menarik. Gunakan Lensa Makro. Untuk fotografi makro, menggunakan lensa makro adalah pilihan yang paling tepat, karena lensa makro biasanya memiliki pembesaran 1:1 bahkan lebih. Selain lensa makro, alternatif lain yang bisa dicoba adalah menggunakan extension tube, reverse ring dan filter close up. Pengaturan kamera. Untuk mendapatkan foto makro yang detail dengan ketajaman merata, sangat disarankan menyetting kamera dengan aperture (F) berangka besar, yakni F/7,1 hingga F/11 tergantung situasi dan kondisi di lapangan. Sementara shutter speed pada posisi 1/100 sec sampai 1/125 sec untuk mengantisipasi pergerakan serangga yang biasanya sangat cepat. Hindari menggunakan ISO tinggi, setting ISO antara 100 h i n g g a 400. Pengaturan ISO di a t a s angk a

tersebut biasanya menghasilkan foto yang noise dan grain saat foto di-cropping. Untuk picture style, disarankan menggunakan mode neutral. Guna mendapatkan perbesaran yang maksimal, setting lensa pada manual fokus dan gunakan pada titik fokus terdekat. Lalu temukan fokus yang tepat dengan memaju-mundurkan lensa di depan objek sampai mendapatkan fokus yang tepat. Gunakan Tripod Penggunaan Depth of field (DoF) yang sempit pada fotografi makro tentu akan berdampak pada susahnya melakukan fokus pada objek. Sedikit guncangan saja pada kamera, maka fokus akan meleset. Untuk meminimalkan guncangan tersebut, Anda sangat disarankan menggunakan tripod atau monopod. Jika kondisi di lapangan tidak memungkinkan Anda untuk menggunakan tripod, maka gunakanlah shutter speed tinggi yakni 1/200 sec atau lebih.

kul 16.00-18.00 karena serangga biasanya juga tidak aktif dan bersiap-siap untuk tidur. Selain memperhatikan waktu pemotretan, Anda juga sangat penting untuk memperhatikan arah cahaya. Usahakan arah cahaya berlawanan dengan kamera (backlight) karena posisi seperti itu akan menghasilkan foto yang lebih berdimensi dan berpotensi memunculkan rimlight pada pinggiran badan serangga yang memperindah foto. Dekati Objek Secara Perlahan Umumnya, serangga yang menjadi objek fotografi makro sangat sensitif dan langsung kabur begitu merasakan ada gerakan di sekitarnya. Jika bertemu dengan objek foto, jangan tergesa-gesa untuk medekat dan memotret. Dekatilah selangkah demi selangkah secara perlahan dan jangan membuat gerakan

yang tidak perlu. Hal ini penting untuk memastikan objek yang jadi sasaran bidik lensa kamera tidak terganggu dan merasa kehadiran kita sebagai ancaman. Setelah serangga terlihat tenang dan mengabaikan kehadiran kita, pikirkan komposisi yang tepat sebelum memutuskan untuk menekan shutter kamera. Selain itu, pastikan angle atau sudut bidik sejajar dan tegak lurus dengan objek untuk mendapatkan fokus dan ketajaman yang merata. Keakuratan dalam memilih komposisi dan angle ini bersifat mutlak, karena bisa saja Anda hanya punya kesempatan untuk menekan shutter kamera sekali saja dan objek buruan anda langsung kabur atau berpindah tempat. Jadi, jangan membuat kesalahan yang tidak perlu sehingga Anda tidak sampai kehilangan momen berharga yang mungkin sangat sulit dijumpai lagi. Selamat mencoba! (ian)

Perhatikan Waktu Pemotretan Untuk mendapatkan foto makro yang natural, pemilihan waktu pemotretan yang tepat merupakan hal yang mutlak. Yakni, pada saat matahari bersinar lembut sekitar pukul 06.00-09.00 wita. Pemilihan waktu ini juga sangat penting jika objek yang Anda bidik adalah serangga atau satwa yang memiliki pergerakan aktif lainnya. Pada rentang waktu tersebut, serangga biasanya kurang aktif bergerak karena masih berselimut butiran embun atau sedang melakukan aktivitas makan. Sementara untuk sore hari, Anda bisa melakukan pemotretan pada pu-

macro1 : Menyembah-Mu karya I Wayan Sumatika

macro2 : Wet Roberfly karya I Wayan Sumatika

Macro3 : Harmoni Pagi karya I Wayan Sumatika


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.