20 HALAMAN
terbit sejak 16 agustus 1948
u g g n Mi
perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
Minggu paing, 11 februari 2018
Pengemban Pengamal Pancasila
NOMOR 171 TAHUN KE 70
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id balipost (166 rb Like) http://facebook.com/balipost
@balipostcom (5.495 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418
Gunung Agung Turun ke Level Siaga Semua Pengungsi Boleh Pulang
Amlapura (Bali Post) Ini kabar baik bagi masyarakat Bali dan pariwisata dunia. Gunung Agung yang dulu berstatus Awas (level IV) mulai Sabtu (10/2) kemarin, oleh Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) diturunkan menjadi level III (Siaga). Zona bahaya dari sebelumnya sejauh 6 km kini dipersempit menjadi 4 km dari kawah gunung.
CERAH - Kondisi Gunung Agung cerah. PVMBG menurunkan status Gunung Agung dari level Awas ke Siaga.
BPM/kmb41
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Ignasius Jonan dalam jumpa pers di Pos Pengamatan Gunung Agung di Desa Rendang, Karangasem, Sabtu (10/2) kemarin, mengatakan, penurunan status Gunung Agung dari
level Awas ke level Siaga setelah melihat perkembangan aktivitas vulkanik selama sebulan ini yang terus menunjukkan tren penurunan. Hal. 19 Pariwisata Normal
Respons Pengungsi
Ada yang Bingung, yang Lain Waswas
Pascastatus Gunung Agung diturunkan dari Awas menjadi Siaga, Sabtu (10/2) kemarin, para pengungsi masih bingung untuk pulang. Mereka tak mau pulang, tanpa ada pemberitahuan resmi dari desa tempat mereka mengungsi. Selain itu, pengungsi juga masih berpikir apa yang harus dikerjakan setelah pulang. Kemudian, bagaimana memenuhi
kebutuhan sehari-hari di rumah, setelah tak lagi ditanggung logistik oleh pemerintah. Seperti penuturan para pengungsi di Banjar Tengah, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, mereka mengaku sudah mengetahui adanya penurunan status ini. Akan tetapi, belajar dari pengalaman sebelumnya, mereka tak mau langsung ramai-
ramai pulang. Koordinator pengungsi di Banjar Tengah, Nengah Kariada, mengatakan pengungsi tak mau mengambil risiko, bertindak tanpa ada arahan pemerintah. “Kami dengar penurunan status dari sesama pengungsi. Tetapi, kapan akan diperbolehkan pulang, belum dapat pemberitahuan lebih lanjut,” katanya.
Pengungsi di Banjar Dinas Tengah, berasal dari warga Banjar Dinas Kubu Pangi, Desa Jungutan. Wilayah mereka berada di radius 4 km - 6 km. Total pengungsi, ada 28 KK dengan jumlah 103 orang. Mereka sudah mengungsi sejak tiga bulan lalu. Hal. 19 Menunggu Aparat Desa
Jumlah Pengungsi sebelumnya
BPM/nan/sos
BERTAHAN - Pengungsi di UPTD Pertanian Rendang dan GOR Suecapura masih bertahan sekalipun status Gunung Agung sudah turun dari Awas ke Siaga.
Kisah Penderita Kanker
Pentingnya Semangat Hidup
MENJADI seorang pasien kanker bukanlah hal mudah untuk dijalani. Perasaan marah, tidak terima dan kecewa hampir dialami oleh semua orang yang pertama kali mendengar jika dirinya mengidap kanker. Ini artinya tak semua orang yang divonis kanker bisa menerima penyakit ini. Saat-saat seperti ini, dukungan dari seluruh keluarga, kerabat, teman dan lingkungan sekitar sangat dibutuhkan oleh pasien kanker. Dukungan serta motivasi sangat berguna untuk membantu pasien supaya dapat menerima dan menjalani semua proses pengobatan kanker. Namun, ada hal yang paling
penting yang harus Anda ketahui yaitu semangat dari diri sendiri. Semangat dari si pasien kanker itu sendirilah yang menjadikan modal utama pengobatan kanker yang bertujuan menyembuhkan atau meningkatkan kualitas hidup pasien selama menjalani pengobatan yang panjang. Semangat itu kita temui pada I Gusti Ayu Putu Wahyuni. Wanita asal Kelurahan Bebalang, Bangli ini tetap semangat menjalani hari-harinya meski divonis menderita kanker ovarium sejak 2016 lalu. Bahkan, wanita 37 tahun ini kerap memotivasi dan memberi semangat bagi penderita kanker lainnya, untuk tidak patah semangat dalam menjalani pengobatan dan melawan kanker. Hal. 19 Sejak Dua Tahun
BPM/ist
KEMOTERAPI- Kemoterapi selain menyembuhkan kanker juga membunuh sel sehat.
Ada yang Sembuh dari Leukemia
KISAH penderita kanker soal pentingnya semangat hidup juga dibenarkan Ni Luh Lasiyani. Dia telah empat tahun menjadi perawat khusus pasien kanker. Banyak cerita menarik, senang dan menyedihkan yang ia alami. Tak hanya merawat pasien, ia juga sekaligus menjadi teman berbagi cerita si pasien. Sejak awal, ia memang memiliki empati terhadap penderita kanker. Maka sejak tahun 2014, ia
masuk dalam anggota himpunan perawat onkologi. Rasa empati ia tunjukkan dengan kepeduliannya terhadap kehidupan pasien-pasiennya. Pasien yang masih ia kenang hinggi kini adalah pasien pengidap kanker langka yaitu limpomahodkin. Seorang mahasiswa Faksas Udayana yang memiliki tekad kuat untuk sehat. Hal. 19 Rambut Rontok
Didominasi Kanker Payudara Viola Derita Kanker Tulang Trauma Kemoterapi KANKER merupakan salah satu penyebab kematian paling tinggi di Indonesia. Di Bali khususnya, kanker payudara menempati urutan teratas. Disusul kanker serviks, kanker paru, dan kanker saluran pencernaan. Deteksi dini kanker yang terbilang masih lemah, menjadi kendala utama pencegahan penyakit tidak menular ini. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, di Denpasar, mengungkapkan khusus kanker serviks, saat ini angkanya sudah jauh menurun. Terlebih dengan adanya vaksinasi Human Papilloma Virus (HPV) dan pemeriksaan IVA. Bila dalam pemeriksaan IVA ternyata positif,
maka dengan cepat bisa diambil tindakan krioterapi untuk mencegah terjadinya kanker. “Dengan pemeriksaan IVA dan positif, itu sudah menjadi tanda bahwa tiga tahun lagi dia akan menjadi kanker serviks. Sebelum itu terjadi, dikrioterapi, tidak jadi kanker serviks. Di samping adanya imunisasi HPV itu,” jelasnya. Suarjaya menekankan pentingnya deteksi dini kanker saat masih stadium nol. Pasalnya, kanker yang ditemukan pada pasien selama ini selalu pada stadium tinggi yakni stadium 3. Hal. 19 Kemoterapi
Penyakit kanker tak mengenal usia. Selain menyasar orang dewasa penyakit ini bisa diderita anak-anak. Ni Made Viola Suasti Ningsih, gadis 14 tahun dari Banjar Tauman, Desa Nyuhtebel, Manggis, Karangasem itu diketahui menderita kanker tulang.
Viola merupakan putri kedua dari pasangan Komang Astika (40) dengan Kadek Yuliantari (37). Sang ayah menuturkan, kanker yang diderita putrinya berawal dari sebuah benjolan kecil pada kaki. Benjolan itu muncul sekitar satu tahun yang lalu. Viola langsung dibawa ke Rumah Sakit untuk dilakukan pemeriksaan. Sayangnya, saat itu belum diketahui apa penyakit yang diderita Viola. Sebenarnya Viola sudah sekitar setahun yang lalu mengalami benjolan. Kemudian dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan, namun hasilnya tidak ada apa-apa. Hal. 19 Makin Membesar
BPM/ist
BANTUAN - Pemprov Bali saat menyerahkan bantuan untuk Viola, gadis 14 tahun yang menderita kanker tulang.