Edisi 10 Desember 2017 | Balipost.com

Page 1

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

Minggu Wage, 10 Desember 2017

u g g n Mi Pengemban Pengamal Pancasila

POTONG TUMPENG - Ketua Yayasan PR Saraswati Bagus Ketut Lodji bersama pengurus saat acara potong tumpeng di puncak HUT ke-71 Yayasan PR Saraswati Pusat Denpasar.

Puncak HUT Ke-71 Yayasan PR Saraswati Pusat Denpasar

Kerja Lebih Keras, Kuatkan Kebersamaan

PUNCAK HUT ke-71 Yayasan PR Saraswati Pusat Denpasar diperingati dalam bentuk apel bendera, di lapangan SLUA 1 Saraswati, Jumat (8/12) lalu. Upacara berlangsung khidmat dengan pembina upacara Ketua Yayasan PR Saraswati Pusat Denpasar Ir. Bagus Ketut Lodji, M.S. Apel diikuti siswa, guru, dosen dan karyawan ini juga dihadiri Ketua Badan Pembina, IGB Yudhara, MBA, Ketua Badan Pengawas, Drs. Putu Gede Dirgha dan Sekretaris Dewa Sukanada, B.A. Pasukan pengibar bendera dipercayakan kepada Paskibra SMA Saraswati diiringi MB SMA Ganesha. Usai apel bendera dilanjutkan dengan acara resepsi yang digelar di aula Saraswati yang juga dihadiri pimpinan cabang Yayasan Saraswati se- Bali dan Lombok. Acara semakin semarak karena warga sekolah bergantian menyerahkan buket bunga kepada pengurus yayasan sebagai rasa syukur dan cinta kasih kepada Saraswati. Acara juga diisi dengan pembacaan maklumat, pemotongan tumpeng serta atraksi hiburan dari 18 unit sekolah di bawah Yayasan PR Saraswati Pusat Denpasar. Saat menjadi Pembina Upacara, Ketua Yayasan Bagus Ketut Lodji memberi arahan dengan bahasa yang tegas dan lugas. Dia mengatakan bahwa perayaan HUT lewat apel bendera jangan dihapuskan karena merupakan momentum penting kita menguji kesetiaan kepada lembaga. Kedua, sebagai bentuk rasa syukur, Yayasan PR Saraswati Pusat Denpasar dalam usianya 71 tahun mampu tampil eksis dan berkualitas dalam memberi pengabdian di dunia pendidikan. Dia menegaskan bahwa persaingan ke depan dalam dunia pendidikan semakin ketat. Termasuk ancaman munculnya lembaga pendidikan dasar dan menengah berbendera asing di Bali. ‘’Kita harus jawab dengan mutu , kerja lebih keras dan kebersamaan,’’ tegasnya. Bagus Ketut Lodji yang juga mantan Koordinator Kopertis VIII ini mengatakan untuk menghadapi persaingan 2018, warga Saraswati tak cukup hanya

REJANG RENTENG - Tari rejang renteng yang ditarikan para karyawan, guru dan dosen Yayasan Saraswati. bekerja biasa dan bekerja keras, melainkan harus bekerja lebih keras lagi. Perubahan yang serbacepat ini harus dijadikan peluang oleh insan Saraswati untuk selalu tampil bermutu. Nah, bermutu dan kerja keras itu harus dibalut dan diperkuat dengan kebersamaan. Makanya dia berterima kasih insan Saraswati begitu antusias dan kompak menyukseskan kegiatan HUT. Komentar Bagus Ketut Lodji ini bukan tanpa alasan karena dia sendiri tak ingin warga Saraswati terlena dengan kemajuan yang telah dicapai. Setiap insan Saraswati kini dibentuk menjadi SDM dengan etos kerja tinggi, pekerja keras dan pekerja ikhlas dan wirang dengan Saraswati. Semua insan akan bisa bekerja nyaman kalau didukung oleh kebersamaan dan menjaga kerukunan. Makanya dia berjanji akan terus menerapkan tata kelola pendidikan yang transparan serta menjaga kepercayaan masyarakat Bali dengan pelayanan bermutu dan prestasi di akademis dan nonakademis. Di sisi lain dia mengatakan Saraswati tetap tampil sebagai sekolah kerakyatan sesuai isi Maklumat

Pendirian Yayasan Saraswati . Hal ini diterjemahkan yayasan dengan menjadikan semua unit per sekolah dan kampus taat asas, taat proses dan mengedepankan pendidikan karakter serta Tri Hita Karana dalam mencerdaskan anak bangsa. Tujuan mulia ini sudah dilakoni Yayasan Saraswati dengan menyiapkan sarana dan prasarana berkualitas. Lembaga pendidikan ini tinggal fokus pada mutu serta merelokasi kampus Unmas guna mengurangi kepadatan di kampus pusat Kamboja. Sekali lagi, dia mengingatkan warga Saraswati untuk tidak terlena dengan prestasi pemuncak yang diraih sekarang, melainkan terus berinovasi dan brekreativitas guna melahirkan prestasi yang terbaik. Ketua Panitia HUT, Dra. Desak Made Asri, M.PSi., menambahkan serangkaian HUT ke- 71 Yayasan PR Saraswati Pusat Denpasar juga digelar dharmayatra, parade seni budaya, diskusi pendidikan, donor darah, persembahyang bersama, dilanjutkan dengan ziarah ke TMP Pancaka Tirta dan kunjungan ke panti jompo dan aneka lomba ajeg Bali.

SLUA Saraswati Persembahkan Kado HUT dengan Prestasi ANAK-ANAK SMA ( SLUA) 1 Saraswati Denpasar tak pernah kering prestasi. Setiap menjelang HUT Yayasan PR Saraswati Pusat Denpasar, anak-anak SMA ( SLUA) Saraswati mempersembahkan kado HUT berupa prestasi. Tahun ini , siswa SLUA Saraswatai 1 Denpasar mempersembahkan kado luar biasa yakni meraih juara II pemilihan Putri Sekolah Ajeg Bali se-Bali 2017. Prestasi itu diukir oleh Wulan Aristina Putri Utari ( kelas XI lab/unggulan). Hampir setiap tahun sejak 2012 anak-anak SMA Saraswati meraih juara di ajang bergengsi ini. Di antaranya juara harapan I putri Ajeg Bali 2012, juara II Putra Sekolah Ajeg Bali, juara I Putra Sekolah Ajeg Bali 2014 dan juara II Putra Sekolah Ajeg Bali 2015. Selain itu, anak-anak SLUA juga meraih juara I lomba iklan edukasi serangkaian lomba KSPAN se- Bali. Di ajang itu siswanya juga meraih juara I lomba dance for life. Masih dalam bidang musik, anak-anak SLUA Saraswati juga meraih III lomba festivasl band di Undiknas. Kepala SMA ( SLUA) Saraswati 1 Denpasar, Ir. I Made Budiadnyana, mengungkapkan rasa bangganya bertepatan dengan HUT Yayasan tetap memberi kado istimewa berupa prestasi di akademis dan non-akademis. Prestasi ini sekaligus juga menjadi kebanggaan masyarakat Bali. Sebagai sekolah swasta, dia harus pintar mengelola potensi dan keunggulan siswa dengan melibatkan siswa di semua jenis lomba. Di samping disupport oleh orangtua siswa, semua kegiatan SLUA Saraswati juga didukung oleh yayasan. Prestasi inilah yang dia pakai bukti guna menjaga

SELEMPANG - Ketua Yayasan Bagus Ketut Lodji bersama pengurus dan Kasek Budiadnyana saat mengenakan selempang Putri Sekolah Ajeg Bali 2017 kepada Wulan. kepercayaan masyarakat sehingga tak ragu memilih studi lanjut di SLUA Saraswati. Ini sesuai dengan tema HUT ’ Menguatkan generasi milenial yang berkarakter dan Tri Hita Karana’’. Prestasi sebagai Putri Sekolah Ajeg Bali, kata dia, sangat bergengsi sebagai cermin pribadi model SLUA Saraswati menerapkan pendidikan yang sarat karakter dan unggul dalam ajeg Bali. Makanya dia meminta Wulan menjadi panutan bagi siswa lainnya sebagai SDM ajeg Bali serta menjadi contoh bagi masyarakat. Wulan membawa nama Saraswati dalam mangejegkan Bali. Wulan Aristina Putri Utari adalah anak pertama dari pasangan Putu Eka Saputra dan Ketut Datrini. Hebatnya, dia baru kali ini ikut lomba,

namun sudah juara. Dia pun mengaku tak puas sebagai runner-up karena begitu yakin akan meraih juara I. Dia menguasai bahasa Inggris, bahasa Bali, tari Bali, menyanyi lagu pop Bali dan keterampilan lainnya. Lewat pemilihan Putri Sekolah Ajeg Bali ini Wulan ingin terus mengangkat nama SLUA Saraswati dan Yayasan Saraswati di masyarakat. Ketua Yayasan PR Saraswati Pusat Denpasar Ir. Bagus Ketut Lodji, M.S., berterima kasih karena anak-anak SLUA tampil luar biasa di segala lomba, apalagi di lomba ajeg Bali. Ini menunjukkan kepada masarakat bahwa proses pendidikan dan pembinaan esktra di SLUA bermutu. Hanya dengan PBM dan SDM bermutu kita mampu melahirkan siswa yang berprestasi. (ad440)

20 HALAMAN

NOMOR 110 TAHUN KE 70 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

balipost (166 rb Like) http://facebook.com/balipost

@balipostcom (5.495 Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipostcom http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 10 Desember 2017 | Balipost.com by e-Paper KMB - Issuu