20 HALAMAN
NOMOR 114 TAHUN KE 68
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (89rb Like) http://facebook.com/balipost
Pengemban Pengamal Pancasila
kamis pon, 10 desember 2015
@balipostcom (3,8rb Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418
Pilkada Serentak di Bali
PDI-P Unggul di Lima Daerah, ’’Gagal’’ di Karangasem
PEROLEHAN SUARA SEMENTARA
Denpasar (Bali Post) – Sejarah perpolitikan Bali bergeser pascapencoblosan pilkada serentak, Rabu (9/12) kemarin. Dominasi kekuasaan PDI-P di Bali kini bertambah satu, setelah jago PDI-P menang di Kabupaten Badung. Sebelumnya Badung dikuasai kader Golkar. Pascapenghitungan suara sementara, calon yang diusung PDI-P dan mitra politiknya unggul di lima kabupaten yakni di Kabupaten Jembrana, Tabanan, Badung, Bangli dan Kota Denpasar. Jago PDI-P hanya tersungkur di Karangasem. Merujuk pada hasil penghitungan sementara, lima tahun ke depan dari sembilan kabupaten/kota di Bali, enam kabupaten yakni Badung, Tabanan, Jembrana, Bangli, Buleleng, Gianyar dan Kota Denpasar dikendalikan kader PDI-P. Sedangkan dua kabupaten lainnya dikendalikan kader Gerindra di Klungkung dan Kabupaten Karangasem akan dipimpin calon yang diusung NasDem, PKPI dan Hanura. Karangasem sebelumnya dipimpin kader Golkar. Dengan hasil sementara ini, PDI-P di Bali juga termasuk gagal mencapai target. Ketua DPD PDI-P Bali Wayan Koster yang memasang target sapu bersih hanya kecolongan di Karangasem. Calon PDI-P, Wayan Sudirta-Ni Made Sumiati (SMS), kalah telak dalam pengumpulan suara sementara. Tabulasi KPU menunjukkan, paket SMS hanya mengantongi 76.810 suara atau 31,78 persen. Sedangkan rivalnya paket I
Denpasar Dharmawijaya Jaya Negara 83,96 % Arjaya Sunasri 11,42 % Resmiyasa Batu Agung 4,62 %
Gusti Ayu Mas Sumantri–Wayan Artha Dipa (Masdipa) meraih 98.532 suara (40,76%) dan paket I Made Sukarena–I Komang Kisid (Sukses) meraih 66.381 suara (27,46%). Sementara itu, di empat wilayah yakni Tabanan, Jembrana dan Bangli dan Denpasar, jago PDI-P yang merupakan incumbent menang telak dari rivalnya. Di Denpasar, paket IB Rai Dharmawijaya Mantra–I Gusti Ngurah Jaya Negara (Dharmanegara) mengalahkan dua pesaingnya. Rai Mantara–Jaya Negara meraih 78.675 suara atau (83,96%). Sedangkan dua pesaingnya yakni Ketut Resmiyasa–IB Batuagung Anatara meraih 4.325 suara (4,62%) dan paket I Made Arjaya–AA Ayu Rai Sunasri mengantongi 10.700 suara (11,42%). Hal. 19 Paket Berkuasa
Giri Prasta Suiasa Sudiana Sutrisno
MEMASANG target politik dalam mengelola pilkada serentak untuk pertama kalinya menjadi ‘’budaya’’ elite politik. Di Bali, isyarat itu juga dilontarkan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri saat berbicara di Kantor DPD PDI-P Bali, Minggu (22/11) lalu. Ia menyatakan di semua daerah di Bali ‘’jagonya’’ lampu hijau. Artinya, Presiden kelima RI itu optimistis kader moncong putih akan memenangi semua hajatan pilkada di Bali. Bahkan, Ketua DPD PDI-P Bali Wayan Koster juga menyatakan optimis menang seluruhnya. Alasannya, kader PDI-P yang duduk di Dewan telah menandatangani komitmen untuk memenangkan calon PDI-P di desanya. Apabila tidak, risikonya dipecat. Namun, data sementara yang
39,76 %
64,28 % 35,72 %
Jembrana Putu Artha Kembang 68,02 % Sinatra Sudanayasa 31,98 % Bangli Made Gianyar Sedana Arta Brahmaputra Ketut Ridet
ilustrasi:asd/BaliPost
’’Karma Baik’’ GMT Isyarat Mega Vs Risiko Pemecatan paling berpengaruh di balik Masdipa. Selain juga karena kerja keras tim pemenangan dan relawan Gerakan Masyarakat Terpadu, kemenangan Masdipa adalah hasil ‘karma baik’ GMT sejak dulu sampai sekarang,” kata Sujanayasa. GMT sangat disegani, karena sifat-sifatnya yang suka menolong. Itu dia lakukan sejak tahun 1970-an dengan tulus, ketika merintis berbagai usaha kecil-kecilan hingga memiliki nama besar dengan berbagai bentuk usaha kontraktor besar dan migas yang menjangkau hampir seluruh Bali. Hal. 19 Tak Muda
60,24 %
Tabanan Eka Wiryastuti Komang Sanjaya Sarjana Astawa Merta
Kemenangan Masdipa Amlapura (Bali Post) Kemenangan pasangan calon (paslon) Masdipa (I Gusti Ayu Mas Sumatri dan Wayan Artha Dipa) telah diprediksi sebelumnya. Kemenangan ini, salah satunya ‘’karma baik’’ Gusti Made Tusan (GMT), tokoh masyarakat Karangasem yang dikenal sangat dermawan. Ketua Tim Pemenangan Masdipa, Kadek Sujanayasa, usai memastikan diri memenangi Pilkada Karangasem, Rabu (9/12) kemarin, mengatakan GMT adalah sosok utama di balik kemenangan Masdipa yang mampu membuat Masdipa berdiri tegak dengan kemenangan sementara cukup telak. “Dialah sosok yang
Badung
60,06 % 39,94 %
Karangasem Mas Sumatri Artha Dipa 40,76 % Sudirta Sumiati 31,78 % Sukerana Komang Kisid 27,46 % Sumber KPU
dihimpun Bali Post melalui berbagai sumber, berkata lain. Di Karangasem, paslon Sudirta-Sumiati untuk sementara kalah dari pasangan Mas Sumatri-Artha Dipa. Paslon yang diusung partai kecil itu meraih suara tertinggi, yang juga mengalahkan paket Sukerana-Kisid yang diusung Partai Golkar. Tabulasi sementara KPU Karangasem menunjukkan, paket SMS hanya mengantongi 76.810 suara atau 31,78 persen. Sedangkan rivalnya paket I Gusti Ayu Mas Sumantri–Wayan Artha Dipa (Masdipa) meraih 98.532 suara (40,76%) dan paket I Made Sukarena – I Komang Kisid (Sukses) meraih 66.381 suara (27,46%). Hal. 19 Lima Kabupaten
’’Kalau boleh disebut target, maka kita mungkin akan mengambil sekitar 156 yang kita terus pantau kemungkinan-kemungkinan meraih kemenangannya. Kalau yang daerahnya itu merah, karena dalam konsolidasi untuk bisa membawa calon saja itu ternyata sulit sekali.’’ Megawati Soekarnoputri dan Wayan Koster.
Megawati
’’Promotor’’ dan Calon Kalah di Kandang
Bali Post/gik
COBLOS - I Gusti Ayu Mas Sumatri (kanan) dan Gusti Made Tusan (kiri) usai mencoblos dalam Pilkada Karangasem, Rabu kemarin.
PILKADA serentak ternyata melahirkan kejutan. Sejumlah tokoh politik terkenal sekalipun tak mampu melawan keinginan rakyat. Buktinya pada Pilkada Badung, dua figur yakni mantan Bupati Badung A.A. Gde Agung dan Wagub Bali Ketut Sudikerta yang selama ini dianggap tokoh berpengaruh di Gumi Keris tersebut tak mampu memaksimalkan dukungan suara
kepada jagonya. Selama ini Gde Agung yang lebih dekat ke paket Giriasa dan nyoblos di TPS 3 Banjar Lebah Pangkung, Mengwi, justru kalah dari Badung Bagus dengan 221 suara melawan 368 suara. Demikian pula Sudikerta yang selama ini dikenal lebih akrab dengan Badung Bagus nyoblos di TPS 7 Banjar Kauh Pecatu kalah telak dengan 531 suara melawan
Setnov Laporkan Menteri ESDM ke Bareskrim
Jakarta (Bali Post) – Desakan agar Setya Novanto (Setnov) mundur dari jabatanannya sebagai Ketua DPR-RI makin menguat. Namun hal itu tak dihiraukan kader Partai Golkar tersebut. Bahkan, ia mrengambil sikap ‘’melawan’’ dengan melaporkan Menteri ESDM Sudirman Said ke Bareskrim Polri. Sudirman diduga telah melakukan beberapa pelanggaran hukum pascarekaman PT Freeport Indonesia. “Ke sini (Bareskrim) untuk mengadukan Menteri SS (Sudirman Said),’’ kata kuasa hukumnya, Firman Wijaya, Rabu (9/12) kemarin. Ia akan melaporkan beberapa dugaan pelanggaran hukum yang menurutnya dilakukan Sudirman. “Dugaan tindak pidana fitnah, pencemaran nama baik, penghinaan, dan pelanggaran ITE,” kata Firman. Hal. 19 Luruskan Tuduhan
85 suara. Di Denpasar malah lebih tragis lagi. Calon wali kota I Made Arjaya ternyata kalah di TPS-nya sendiri. Di TPS 13 Sanur Kauh tempat Arjaya menyalurkan hak suaranya, hanya mampu mendulang 120 suara, kalah dengan paslon nomor 1 Rai Dharmawijaya dengan 122 suara. Demikian halnya dengan TPS 21 Dauh Puri Kelod tempat
Rai Sunasri, sang calon wawali, melakukan pencoblosan. Ia hanya mengantongi 78 suara, kalah jauh dari paslon nomor 1 yang mengambil 167 suara. Dharmanegara juga menang telak di TPS 12 dan TPS 13, Banjar Tembau Tengah, Penatih, Denpasar Timur. Hal. 19 Bali Mandara
Australia Nilai Bali Jadi Contoh Jaga Kerukunan Antarumat
Bali Post/edi
Assistant Minister for Multicultural Affairs Australia Concetta Fierravanti Wells.
Nusa Dua (Bali Post) Asisten Menteri Hubungan Multikultur Australia Concetta Fierravanti-Wells memuji hubungan antarumat beragama di Bali. Hal itu diungkapkan saat melakukan kunjungan ke Mandala Puja di kawasan Nusa Dua, Rabu (9/12) kemarin. Concetta yang datang ke Bali untuk menghadiri Bali Democracy Forum (BDF) ini mengatakan kerukunan antarumat beragama di Bali bisa dilihat dari adanya lima tempat pemujaan dalam satu area di Puja Mandala. Ia mengutarakan keberadaan Puja Mandala merupakan salah satu contoh yang perlu ditiru untuk menjaga keberagaman di sebuah wilayah. “Di Australia,
setahu saya, kami tidak memiliki lima tempat pemujaan dalam satu area seperti di Puja Mandala. Ini merupakan contoh yang baik dalam mengelola keberagaman dan multikultur,” kata Concetta yang didampingi Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson. Dalam kesempatan itu, Concetta menyempatkan diri untuk mengunjungi Masjid Ibnu Batutah yang terletak di bagian kiri kompleks Puja Mandala, Gereja Katolik Bunda Maria Segala Bangsa yang letaknya bersebelahan dengan masjid, dan Pura Jagatnatha Nusa Dua yang terletak di kanan kompleks. Concetta mengagumi arsitektur bangunan tempat pemujaan yang menggunakan
ukiran khas Bali. Terkait Bali Democracy Forum yang akan dilangsungkan Kamis (10/12) ini hingga Jumat (11/12) besok, Concetta mengatakan Australia akan memaparkan pengalaman tentang pelaksanaan multikulturisme. Ia mengatakan Australia tak jauh berbeda dengan Indonesia yang memiliki keberagaman suku bangsa. “Di Australia terdapat 300 bahasa dan beragam suku yang berinteraksi secara damai. Kami berharap bisa membagi pengalaman terkait kehidupan berbangsa dan bernegara di Australia yang berjalan dengan damai. Semoga ini bisa menjadi contoh yang baik,” ujar Concetta. Hal. 19 Suku Bangsa