Edisi Minggu 10 Nopember 2019 | balipost.com

Page 1

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha

HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

12 HALAMAN

NOMOR 79 TAHUN KE 72 Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418

Pengemban Pengamal Pancasila

MINGGU WAGE, 10 november 2019

balipost http://facebook.com/balipost

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Cegah Radikalisme

Calonarang

“Fill the Frame”

Jajaran Kodim 1611/ Badung turun ke masyarakat guna menangkal paham radikalisme masuk Bali.

Dramatari Calonarang tetap memikat penonton. Apa rahasianya?

Fill the frame merupakan salah satu teknik komposisi yang sering diterapkan. Caranya sederhana, ikuti ulasannya.

BALI ORTI | HAL. 7

DAERAH | HAL. 2

Fotografi | HAL. 8

DPR Tolak Kenaikan BPJS, Menkes Lobi Jokowi

Jakarta (Bali Post) -

Bulan pertama kinerja anggota DPR-RI patut diacungi jempol. Semua fraksi di Komisi IX DPR RI menolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan bagi Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP) pada Kelas 3 Mandiri. Rencana kenaikan iuran BPJS ini ditolak oleh Komisi IX DPR RI. Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi IX Nihatul Wafiroh dari Fraksi PKB. Nihatul menilai kenaikan tarif membuat masyarakat miskin menjerit. Sebelumnya, Presiden Jokowi menurunkan Peraturan Presiden nomor 75 tahun 2019 tentang iuran JKN mengalami penyesuaian baik bagi PBPU dan BP mau-

pun Penerima Upah, antara lain Kelas 1 dari Rp 80 ribu menjadi Rp 160 ribu, Kelas 2 dari Rp 51 ribu menjadi Rp 110 ribu, dan Kelas 3 dari Rp 25.500 menjadi Rp 42 ribu. Nah, khusus kenaikan iuran bagi PBPU dan BP Kelas 3 Mandiri, Komisi IX DPR RI tidak sepakat jika peserta harus membayar Rp 42 ribu. Komisi IX meminta pemerintah mencari solusi bagi peserta Kelas 3 Mandiri.

Mengomentari penolakan ini, Menteri Kesehatan Terawan mengatakan yang terpenting adalah bagaimana caranya membuat rakyat tidak merasakan kenaikan iuran BPJS ini. Pemerintah berencana untuk memberikan subsidi iuran bagi peserta kelas 3. Rencana ini masih dalam pembahasan. “Kalau iuran kelas 3 itu akan tersubsidi itu kan nggak berasa kalau naik. Kalau bagi peserta kelas 2 dan 1, ada regulasi nanti bisa diatur. Jangan instan, sekarang buat yang masyarakat kelas 3 dulu yang merasa tidak mampu kita cari peluangnya,” ujar Menkes. Dia mengusulkan subsidi kepada Menteri Koordinator PMK, Muhadjir Effendy, sebesar Rp 3,9 triliun mencakup 19.914.743 peserta. Bahkan, dia langsung melobi Presiden Jokowi melaporkan soal usulan subsidi tersebut. “Kami telah mengusulkan subsidi iuran JKN kepada Menko PMK sesuai arahan Mensesneg. Kami tinggal menindaklanjuti dari Menko PMK, Menteri Sosial, dan Menteri Keuangan,” kata Terawan Sabtu (9/11) kemarin di Serpong, Tangerang. Hal. 11 Dana Subsidi

Busungbiu Dilanda Puting Beliung dan Hujan Es Singaraja (Bali Post) – Bencana mulai melanda beberapa desa di Buleleng saat mengawali musim hujan tahun ini. Seperti yang terjadi di Desa Busungbiu, Kecamatan Busungbiu dilanda hujan deras diikuti angin puting beliung Sabtu (9/11) kemarin. Akbatnya, empat rumah warga rusak berat dan ringan. Tidak hanya itu, warga di desa ini menemukan fenomana hujan es. Informasi yang dikumpulkan Bali Post, satu rumah warga di Dusun Pancoran rusak berat. Atap dan rangka kayu ambruk setelah diempaskan angin puting beliung. Selain itu, satu rumah lagi di dusun yang sama juga mengalami rusak ringan, dua rumah warga di Dusun Tengah juga rusak ringan. Sementara itu, fenomana hujan es ditemukan oleh warga berupa butiran yang diduga es padat sebesar kerikil. Saat jatuh langsung butiran yang diduga es itu mencair. Tidak pelak, warga ramai-ramai mengunggah kejadian itu melalui jejaring media sosial (medsos -red). Perbekel Desa Busungbiu, Kecamatan Busungbiu Wayan Suartama mengatakan, sebelum kejadian, wilayah Desa Busungbiu dilanda mendung tebal. Mulai sekitar pukul 16.00 wita, hujan deras melanda. Situasi ini diikuti dengan terjangan angin puting beliung merusak rumah warga di Dusun Tengah dan Dusun Kelod. Beruntung, saat kejadian pemilik rumah dengan cepat keluar rumah, sehinga tidak terkena benturan rangka kayu atau atap yang terlempar akibat angin puting beliung. Hal. 11 Dusun Tengah

BPM/mud

RUSAK - Sejumlah rumah warga di Dusun Tengah dan Dusun Pancoran, Desa Busungbiu, rusak setelah dilanda hujan deras disertai angin puting beliung, Sabtu (9/11) kemarin.

Padukan Desa Wisata dan Agrowisata Oleh Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc., M.M.A.

BPM/bit

DESA TISTA - Pemandangan alam di Desa Wisata Tista, Kerambitan tampak asri.

Desa Wisata Tak Sekadar Datangkan Wisman

Tren pariwisata telah berubah. Wisatawan pada era milenial tidak lagi berwisata untuk service base tourism, tidak lagi dilayani bak raja, melainkan mereka menjadi senang dengan hal–hal yang bersifat baru, pengalaman baru. Desa wisata menjadi momen yang tepat dikembangkan saat ini. KINI knowledge base tourism yang banyak berkembang. Hal baru itu banyak didapatkan

di desa–desa, karena sangat berbeda dengan kehidupan sehari–hari wisatawan. “Ini yang

sebenarnya harus kita bedakan, tampilkan sebagai diferensiasi, perbedaan produk kita dengan daerah–daerah lain,” kata Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, belum lama ini. Desa wisata menurutnya adalah jawaban atas perubahan tren yang terjadi saat ini.

Namun realitanya, beberapa desa yang sudah didukung dana, namun yang diharapkan masyarakat tentang desa wisata belum terjadi. Sehingga tidak ada wisatawan yang datang ke desa. Untuk membangun desa wisata memang tidak mudah. Namun, jika terus dilaku-

kan upaya–upaya pemajuan, menurutnya suatu saat akan sampai pada tujuan. Oleh karena itu, agar tidak menimbulkan kekecewaan, paradigma desa wisata hanya untuk meningkatkan akselerasi ekonomi harus diperbaiki. Hal. 11 Kesejahteraan Warga

PEMBANGUNAN pariwisata (konvensional) telah memberikan dampak yang signifikan terhadap pembangunan ekonomi baik di tingkat nasional maupun di Provinsi Bali. Prasarana dan sarana kepariwisataan juga semakin meningkat sejak 20 tahun terakhir ini. Pengembangan kepariwisataan budaya Bali dilaksanakan dan dijiwai oleh nilai-nilai Agama Hindu dengan menerapkan falsafah Tri Hita Karana. Tujuannya antara lain adalah untuk melestarikan kebudayaan Bali yang dijiwai oleh nilai-nilai Agama Hindu, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja, serta melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya. Di masa mendatang, pembangunan pariwisata tidak lagi berfokus pada wisata konvensional tersebut, tapi diperlukan adanya alternatif lainnya, seperti pengembangan desa wisata dan agrowisata. Desa wisata merupakan suatu bentuk pengintegrasian antara penyediaan atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung di dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang ada di tengahtengah masyarakat tersebut,

seperti di wilayah perdesaan. Pembangunan dan pengembangan desa wisata harus didasarkan pada konsep pembangunan pariwisata berkelanjutan (Sustaniable tourism Development). Pada konsep ini, pembangunan desa wisata harus memiliki sensitivitas dan responsif terhadap minat dan kebutuhan wisatawan, dan menekankan pada partisipasi langsung dari masyarakat lokal, serta menjamin adanya perlindungan dan pengelolaan yang berorientasi di masa mendatang. Ini berarti bahwa pengembangannya harus memerhatikan aspek ekonomi, social, dan estetika, sekaligus menjaga keutuhan dan atau kelestarian ekologi, keanekaragaman hayati, budaya serta sistem kehidupan. Hal. 11 Potensi Alam

Melihat Desa Wisata Terbaik, Sudaji Desa Tista Terkendala Dana Wisatawan dan Warga Berbaur Menjaga Lingkungan SAAT ini, setiap desa berupaya mengeksplorasi seluruh potensi yang ada, dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Apalagi wisata alam dan budaya sangat diminati oleh wisatawan terutama wisatawan asing. Desa Tista, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, meski baru 2016 mengantongi predikat desa wisata, sudah mampu menunjukkan prestasinya. Tahun 2019 ini, berhasil meraih posisi ketiga desa wisata terbaik se-Bali. Perjalanan Desa Tista menjadi desa wisata melalui proses yang cukup panjang. Memiliki potensi alam pertanian dan budaya yang luar biasa, awalnya tidak terpikirkan untuk dikembangkan lebih lanjut. Sampai suatu saat seorang dosen pariwisata Universitas Udayana berkunjung ke Desa Tista dan melihat potensi tersebut bisa dikembangkan untuk pariwisata berbasis alam dan budaya. Pada 19 September 2016, turun SK Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) sebagai cikal bakal keberadaan desa wisata. Hal. 11 Duta Tabanan

Desa Sudaji, Kecamatan Sawan dulu dikenal dengan aktivitas budi daya pertanian yang masih tradisional. Walaupun teknologi pertanian beralih dengan serba-instan dengan pemakaian pupuk dan obat-obatan kimia, petani di desa ini melakoni usaha tani dengan ramah lingkungan.

SELAIN itu, desa ini memiliki warisan ritual Hindu dan kearifan lokal yang menunjukkan bagaimana aktivitas masyarakatnya yang bersahabat dengan lingkungan. Mulai sekitar tahun 2008 yang lalu “modal” tersebut mulai dimanfaatkan oleh beberapa tokoh masyarakat desa mengembangkan desa wisata. Dengan semangat swadaya, sekarang Sudaji menjadi desa wisata yang mulai ramai dengan aktivitas wi-

sata. Bahkan, keberhasilan itu mulai mendapat respons positif Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dengan menetapkan Sudaji sebagai juara I desa wisata terbaik 2019. Ketua Kelomok Sadar Wisata (Pokdarwis) Ganda Meru Dr. Gede Panca mengatakan, munculnya wisatawan berlibur di Sudaji diawali dengan adanya beberapa tokoh masyarakat desa yang kebetulan memiliki pengalaman dalam bisnis wisata mencoba

mengenalkan potensi Desa Sudaji. Waktu itu, sifatnya masih personal di mana tokoh masyarakat desa tersebut merancang akomodasi wisata dengan model vila. Setelah berjalan, wisatawan mulai tertarik untuk menghabiskan masa libur mereka di Desa Sudaji yang dikenal memiliki hawa sejuk karena berbatasan dengan hutan lindung di sebelah selatan. Hal. 11 Pokdarwis

BPM/mud

SUDAJI - Desa Sudaji, Kecamatan Sawan dijadikan modal dalam merintis pariwisata berkelas di Bali Utara.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.