Edisi 10 September 2017 | Balipost.com

Page 1

20 HALAMAN

NOMOR 23 TAHUN KE 70 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (158 rb Like) http://facebook.com/balipost

minggu Pon, 10 september 2017

Pengemban Pengamal Pancasila

@balipostcom (4.812 Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipostcom http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418

Ribuan Krama Bali Deklarasikan Kebhinekaan

BPM/eka

TARI KOLOSAL- Tari Amertha Sri Bhumi dari Sanggar Pancer Langiit mengisi pesta rakyat “Pelangi di Negeri Bhinneka Kertharaharja” serangkaian HUT ke-69 Bali Post di Panggung Terbuka Ardha Candra Taman Budaya Bali, Sabtu (9/9) malam.

Denpasar (Bali Post) Ribuan krama Bali yang menyaksikan pesta rakyat “Pelangi di Negeri Bhinneka Kertharaharja” serangkaian HUT ke-69 Bali Post di Panggung Terbuka Ardha Candra Taman Budaya Bali, Sabtu (9/9) malam kemarin, mengikuti Deklarasi Kebhinekaan.

Merger Bukan Paksaan

BANYAKNYA resistensi dari sejumlah PTS gurem atas kebijakan Kemenrisetdikti perlunya merger bagi universitas yang memiliki mahasiswa kurang dari 1.000 orang m e n d a p a t t a ng g a p a n santai dari Koordinator Kopertis Wilayah VIII, Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, S.E., M.Si. Dia menegaskan merger itu bukan suatu paksaan tapi diimbau agar PTS menjadi lebih bermutu. Bagi dia tak perlu resistensi, jika tidak berkenan dan merasa mampu untuk menjalankan operasional PTS dengan tetap concern pada mutu tidak ada masalah. ‘’Tak perlu takut dengan imbauan merger,’’ ujarnya. Dia memberi pemaparan bahwa PTS dengan jumlah mahasiswa kurang dari 1.000 mahasiswa, apalagi berbentuk universitas. Menurut Permenristekdikti 100/2016 bahwa universitas wajib memiliki minimum 10 prodi dengan minimum eksakta 6 prodi, maka diduga universitas itu jika hanya mengandalkan pembiayaan dari uang SPP semata, diduga sulit berkembang untuk meningkatkan mutu. Hal. 19 250 Mahasiswa

Sambil mengepalkan tangan kanan, krama Bali menyerukan “Saya Indonesia. Saya Pancasila. Kita Semua Bersaudara’’. Deklarasi Kebhinekaan tersebut dipimpin langsung Gubernur Bali Made Mangku Pastika bersama Danrem 163 Wirasatya, Kol. Arh. I Gede Widiyana, S.H., Perwakilan PoldaBali, AKBP I Wayan Supartha, Wakil

Ketua DPD Bali, Alit Putra, bupati dan wali kota se-Bali serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Bali. Ikut hadir Pemimpin KMB, Satria Naradha, Dr. I Putu Gede Ary Suta, Reike Diah Pitaloka dan pimpian DPRD se-Bali. Hal. 19 Hiburan Rakyat

Jakarta (Bali Post) Pansus Hak Angket KPK di DPR kembali mengeluarkan pernyataan yang memperlemah posisi KPK. Anggota Pansus dari PDI-P, Henry Yosodiningrat, mendesak agar KPK dibekukan. Kontan saja membuat empat parpol menolak desakan tersebut.

Henry menyatakan itu dilandasi temuan-temuan yang sudah didapat pansus angket sejauh ini. “KPK tidak boleh berpolitik, ketika nanti, umpama ada wacana pemerintah bersama dengan DPR untuk merevisi UU, nggak usah sewot. Hal. 19 Laksanakan UU

Merger Perguruan Tinggi Dikritisi Adanya wacana Menristek Dikti Mohamad Nasir yang meminta agar perguruan tinggi atau kampus dengan jumlah mahasiswa kurang dari 1.000 untuk menggabungkan diri dengan kampus lain (merger), dikritisi pelaku pendidikan tinggi. KETUA Yayasan Pendidikan Handayani Denpasar, Dr. I.B. Radendra Suastama, S.H., M.H., mengkritisi merger antarperguruan tinggi tersebut. Dia mengatakan, secara teoretis kemungkinan Perguruan Tinggi (PT) dimerger dengan alasan agar lebih solid dan mampu mewujudkan perguruan tinggi yang berkualitas mungkin saja terjadi. Namun, kemungkinan merger tersebut tentu memerlukan beberapa prakondisi sebelum bisa dilaksanakan, yakni kerelaan dari para pihak PT itu sendiri. Kedua, tidak ada unsur keterpaksaan atau pemaksaan jika memang secara objektif kondisi PT itu sesungguhnya baik-baik saja dan masih sangat dipercaya oleh masyarakat. Apalagi, untuk mengukur kriteria PT berkualitas atau tidak, bukanlah dilihat dari besar kecilnya PT itu yang hanya berdasarkan dari jumlah mahasiswanya. Tetapi, bagaimana PT tersebut bisa semaksimal mungkin mengelola PT dengan lulusan yang mampu bersaing dengan lulusan dari PT lainnya. “Bahkan, kita bisa lihat dan cek peringkat mutu perguruan tinggi se-Indonesia. Apakah PT yang lebih besar pasti lebih berkualitas daripada yang lebih kecil. Belum tentu. Apakah yang mengelola lebih banyak program studi pasti

Hidup Segan Mati Tak Mau

KEBIJAKAN pemerintah pusat menyarankan perguruan tinggi (PT) yang minim mahasiswa untuk digabung (merger -red) mendapat dukungan positif. DPRD Buleleng menyatakan kebijakan ini sangat tepat dilakukan mewujudkan pendidikan yang tidak saja unggul secara kuantitas mahasiswanya, tetapi juga unggul dalam manajemen lembaganya. Ketua Komisi IV DPRD Buleleng Gede Wisnaya Wisna mengatakan jika tidak digabungkan, kampus atau yayasan yang memiliki mahasiswa sedikit dan manajemen lembaganya terkesan tidak profesional, sehingga dikhawatirkan merugikan mahasiswa itu sendiri. Lebih jauh, politisi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ini mengatakan, belakangan ini dirinya menemukan beberapa kampus atau yayasan yang tumbuh dengan marak. Setiap musim penerimaan mahasiswa baru, pengelolanya bersaing dengan keras dengan harapan mendapat mahasiswa yang diinginkan. Dalam promosinya kampus atau yayasan ini dengan lugas mengiklankan biaya pendidikan yang relatif murah, namun siap memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas. Upaya ini dilakukan hanya untuk mendapat mahasiswa, sehingga lembaganya bisa berkembang. Karena kampus atau yayasan semakin banyak muncul, sehingga otomatis mendapatkan mahasiswa harus dilakukan dengan cara apa pun termasuk perang tarif biaya pendidikan. Hal. 19 Tidak Profesional

Empat Parpol Tolak Bekukan KPK

lebih bermutu daripada yang punya lebih sedikit? Juga belum tentu,” tandas Radendra Sabtu (9/9) kemarin. Apalagi, kata dia, tidak perlu semua PT harus besar untuk bisa menunjukkan dirinya berkualitas. Saat ini, banyak bukti bahwa PT yang lebih besar belum tentu lebih baik daripada PT yang berskala lebih kecil yang memang lebih sehat dan lebih bermutu. Sebab, regulasi di bidang pendidikan tinggi juga tidak mengharuskan bahwa suatu PT harus besar baru dianggap berkualitas, tetapi diukur dengan berbagai kriteria, tolok ukur, atau parameter kualitas PT, bukan hanya berdasarkan jumlah mahasiswa. Selain itu, lanjut Radendra, klasifikasi dan kriteria PT pun ada bermacam-macam, seperti universitas, institut, dan sekolah tinggi serta akademi. “Artinya, regulasi pendidikan tinggi pun tidak melihat persoalan mutu secara simplistik dan dangkal. Lebih bagus sebuah PT mengelola beberapa prodi, namun solid dan berkualitas, daripada berambisi menjadi PT besar, namun ukurannya hanya kuantitas program studi dan mahasiswa, tetapi tidak mampu menjaga kualitas,” tandas Radendra. Hal. 19 Perbandingan APK

Menyoal Merger Perguruan Tinggi

Benarkah akan Membunuh PTS Gurem? Dalam dunia pendidikan merger atau bergabung sudah tak asing lagi di telinga kita. Dulu, sejumlah SD melakukan regrouping, nama lain merger. Program ini diperuntukkan bagi SD yang kekurangan siswa akibat berhasilan program KB. Kini, Kemenristek Dikti mengeluarkan kebijakan merger bagi PT yang gurem alias kecil. Benarkah merger akan membunuh PTS gurem.

SEJUMLAH pelaku dan pengamat pendidikan menilai merger pasti diperuntukkan bagi PTS gurem. Mereka yang kena program ini pasti yang memiliki mahasiswa di bawah 1.000 orang. Tak mungkin menyasar PTN melainkan PTS yang sejak berdirinya sudah berperan banyak mencerdaskan anak bangsa. Apalagi merger universtas harus diawali dengan merger yayasan. Ketua Yayasan PR Saraswati Pusat Denpasar, Ir. Bagus Ketut Lodji, M.S., mengakui ketika dia menjabat sebagai Koordinator Kopertis VIII, merger sudah disarankan bagi PT yang kurang efisien. Saat itu, banyak muncul penolakan dengan alasan bagaimana nasib aset dan pengurus yayasan. Hal. 19 Taat Asas

Ketut Arnawa

Made Suarta

Ketut Lodji


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.