Edisi Sabtu 10 Agustus 2019 | balipost.com

Page 1

Bali Post

balipost http://facebook.com/balipost

SEJAK 1948

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Pengemban Pengamal Pancasila

Mega Kantongi Lebih dari 10 Nama Menteri Denpasar (Bali Post) Megawati Soekarnoputri yang baru dikukuhkan kembali sebagai Ketua Umum PDI-P periode 2019-2024 dalam Kongres V, Kamis (8/8) malam, disebut sudah mengantongi nama-nama menteri untuk kabinet Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Hal itu disampaikan oleh Ketua DPP PDI-P demisioner Puan Maharani kepada awak media, di Sanur, Denpasar, Jumat (9/8) kemarin. Ketika ditanya siapa saja namanama yang dimaksud, putri dari Megawati ini enggan menyebutnya. ‘’Nama-nama sudah ada

dong, partai sebesar ini masak enggak punya nama. (Siapa contohnya?) Ya...banyak,’’ ujarnya. Puan malah balik bertanya kepada wartawan, siapa kira-kira yang cocok menjadi menteri. ‘’Contoh dari kalian siapa yang pantas? Bingung kan menjawabnya. Ya udah, nanti aja lihat,’’ sambungnya. Puan menambahkan, nama menteri sudah ada di kantong ketua umum. Hal itu sudah dibahas secara terbatas dan tertutup. Namun, nama-nama itu masih akan diumumkan nanti. Hal. 15 Lebih Banyak

Denpasar (Bali Post) Kongres V PDI-P di Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar telah memutuskan beberapa hal penting setelah dibuka Kamis (8/8) hingga Jumat (9/8) kemarin. Pertama, kembali menetapkan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI-P periode 2019-2024 pada Kamis (8/8) malam. Megawati juga diberikan mandat penuh sebagai formatur tunggal untuk menyusun struktur dan personalia DPP periode 2019-2024. Hari ini, Sabtu (10/8), akan diumumkan susunan pengurus DPP PDI-P. Pimpinan Sidang Kongres V PDI-P Wayan Koster saat memberikan keterangan pers, Jumat kemarin, mengatakan dalam penutupan akan dilakukan pelantikan pengurus DPP PDI-P. ‘’Selain itu juga telah diputuskan mengenai penajaman program-program partai, termasuk dana abadi partai yang akan diatur oleh Ketua

Umum dan DPP partai,’’ ujar Wayan Koster saat memberikan keterangan pers. Sabtu hari ini ada satu paripurna dengan agenda acara penyerahan keputusankeputusan Kongres V dan palu pimpinan Kongres V kepada Ketua Umum PDI-P terpilih. Menurut Koster, saat penutupan Sabtu ini juga diumumkan pelantikan dan pengambilan sumpah janji pengurus DPP PDI-P 2019-2024 oleh Ketua Umum PDI-P terpilih. Ditegaskan, bila struktur dan personalia DPP masih sama seperti periode sebelumnya yakni terdiri dari 27 pengurus. Dalam hal ini tidak ada ketua harian dan wakil ketua umum. Di sisi lain, kongres juga memberikan sanksi bagi sekitar 60 orang yang tidak disiplin mengikuti jadwal acara kongres. Tiga di antaranya masuk dalam kategori pelanggaran berat. Hal. 15 Melihat Foto

Hari Ini Susunan DPP Diumumkan

Bali Post/Setkab.go.id

TETAP PAYAS AGUNG — Presiden Joko Widodo usai menghadiri pembukaan Kongres V PDI-P di Sanur, Bali langsung terbang ke Malaysia guna menghadiri acara kenegaraan. Jokowi ternyata tetap menggunakan pakaian adat Bali hingga turun dari pesawat dan menerima penyambutan dari tuan rumah. Busana adat yang dikenakan Jokowi termasuk ‘’payas agung’’ di mana ‘’udeng’’ dan ‘’saput’’ berbahan songket, dilengkapi dengan keris yang terselip di punggung. Jokowi dalam sambutannya di kongres menjelaskan penggunaan pakaian Bali tidak lepas dari kemenangannya di Bali saat di pilpres mencapai lebih dari 91 persen. Selain itu, Jokowi juga mengatakan penggunaan pakaian adat Bali untuk menunjukkan bahwa Indonesia itu beragam.

Rekomendasikan Pancasila Jadi Mata Pelajaran

Denpasar (Bali Post) Keseriusan PDI-P dalam mengawal Pancasila sebagai ideologi bangsa diwujudkan dalam salah satu rekomendasi di kongres. Isi rekomendasinya, menjadikan Pancasila sebagai mata pelajaran di semua jenjang pendidikan yang ada. Selain itu, pemerintah diminta tegas kepada pihak-pihak yang anti-Pancasila. Pembumian Pancasila di Indonesia diharapkan dapat dilakukan dengan lebih masif.

MENUNJUK FOTO - Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri nampak menunjuk salah satu foto dirinya bersama Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang dipajang dalam pameran foto serangkaian Kongres V PDI-P.

Tidak Terbit Sehubungan hari raya Idul Adha 1440 Hijriah yang juga merupakan hari libur nasional, Bali Post pada Minggu (11/8) besok tidak terbit. Bali Post akan kembali hadir seperti biasa mulai Senin (12/8). Untuk itu kepada para pelanggan dan relasi iklan mohon maklum. Penerbit

Hal tersebut disampaikan Ketua Panitia Pengarah (Steering Committe) Kongres V PDIP Djarot Saiful Hidayat di sela-sela Kongres V PDI-P di Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar, Jumat (9/8) kemarin. Menurut mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini, jiwa partai sejatinya terletak

pada pembahasan di Komisi I terkait ideologi dan Tri Sakti. Terlebih, tantangan ke depan bagi seluruh kader tidak lain meneladani ideologi Pancasila. Khususnya dalam membangun masyarakat Indonesia yang berketuhanan sehingga muncul toleransi di dalamnya. Sebab, dengan toleransi maka perbedaan pilihan dalam demokrasi tidak perlu lagi dibumbui dengan ujaran kebencian, caci maki, fitnah maupun hoax. ‘’Rekomendasi Komisi I adalah, satu, Pancasila itu harus dikembalikan menjadi mata pelajaran sejak dini. Sejak di PAUD, TK, sampai perguruan tinggi dengan tingkatannya

masing-masing,’’ ujarnya. Dengan demikian, lanjut Djarot, seluruh warga negara dididik sejak awal. Jangan sampai ketika kecil malah ditanamkan paham untuk saling membenci s a t u sama

lain. Mengingat sekarang, paham-paham seperti itu justru sudah masuk ke berbagai macam institusi. Maka tugas pemer-

intah ke depan harus semakin berani dan menindak tegas pihak-pihak yang membawa paham anti-Pancasila. Hal. 15 Lebih Diperkuat

’’Rekomendasi Komisi I adalah, satu, Pancasila itu harus dikembalikan menjadi mata pelajaran sejak dini. Sejak di PAUD, TK, sampai perguruan tinggi dengan tingkatannya masing-masing.’’ Djarot Saiful Hidayat Ketua Panitia Pengarah Kongres V PDI-P

Dhamantra Ditangkap KPK Koleganya Kaget dan Prihatin Denpasar (Bali Post) Kasus dugaan korupsi yang membelit anggota DPR-RI Fraksi PDI-P, I Nyoman Dhamantra, mengejutkan semua pihak, termasuk rekan sesama kader moncong putih. Selain itu, kasus yang menimpa wakil Bali di Senayan tersebut menuai keprihatinan. Terlebih, partai sejak awal sudah mewantiwanti para kader agar tidak melakukan tindakan melawan hukum seperti korupsi. Sebab,

sanksinya adalah pemecatan dan tidak bisa direhabilitasi. ‘’Iyalah (kaget - red). Saya tahu dari Pak Hasto waktu geladi pembukaan Kongres jam 10 pagi,’’ ujar kader PDIP yang juga anggota Komisi II DPRD Bali A.A. Ngurah Adhi Ardhana di sela-sela Kongres V PDI-P di Sanur, Denpasar, Jumat (9/8) kemarin. Adhi Ardhana mengatakan, komunikasi langsung dengan Dhamantra terakhir

dilakukan beberapa tahun lalu. Yakni saat rapat PHRI sekitar 2013 dan rapat pembahasan mengenai Undang-undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah pada 2015 lalu. ‘’Pastilah sebagai kenalan, kita dalam satu partai, pasti kita kaget dengan situasi dan kondisi seperti ini. Apalagi sudah jelas diingatkan oleh Ibu Ketua Umum sejak awal. Masuk di partai bukan untuk mencari makan,’’

sambungnya. Namun kembali lagi, lanjut Adhi Ardhana, mungkin saja ada pancingan atau peluang terkait posisi Dhamantra sebagai anggota dewan di pusat. Apalagi, memang tidak ada manusia yang sempurna. Politisi asal Kota Denpasar ini mengaku prihatin karena Dhamantra dinilai sangat nasionalis. Selain itu, menaruh perhatian lebih pada masalahmasalah lingkungan dan budaya di Bali.

Adhi Ardhana juga menyayangkan kasus dugaan korupsi kali ini justru melibatkan orang Bali dan dari PDI-P. Sedangkan konsekuensi di partai sudah pasti pemecatan. Meski demikian, kasus ini tetap dijadikan pelajaran. Khususnya oleh para kader di Bali untuk tidak ikut terjerumus dan melakukan hal yang sama. Sesama anggota DPR-RI dari Fraksi PDI-P, I Made Urip mengaku selama ini jarang berkomunikasi dengan Dhamantra lantaran komisi yang berbeda. Dhamantra duduk di Komisi VI, sedangkan dirinya di Komisi IV. Politisi asal Tabanan ini mengaku prihatin dan juga cukup kaget. Sebab, baru kali ini ada politisi PDI-P dari Bali yang masuk dalam praktik dugaan korupsi. ‘’Partai itu sudah jauh-jauh hari mengingatkan para kadernya di seluruh tanah air supaya tidak melakukan praktik-praktik yang koruptif. Kita sangat menyayangkan sekali hari ini masih ada orang berani melakukan itu,’’ ujarnya. (kmb32)

Bali Post/ADE

ROMPI TAHANAN - Anggota Komisi VI DPR-RI dari PDI-P I Nyoman Dhamantra mengenakan rompi tahanan usai menjalani pemeriksaan penyidik KPK di Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (9/8) kemarin.

Ditahan di Rutan Polres Jaktim

Jakarta (Bali Post) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan anggota Komisi VI DPR-RI dari Fraksi PDI Perjuangan I Nyoman Dhamantra di Rumah Tahanan (Rrutan) Polres Jakarta Timur usai menjalani pemeriksaan sebagai tersangka di Gedung KPK sejak Kamis (8/8) hingga Jumat (9/8) kemarin. KPK juga telah resmi menetapkan anggota DPR dari daerah pemilihan Bali itu sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap impor

bawang putih tahun 2019. Nyoman Dhamantra tampak mengenakan rompi oranye khas KPK. Ia hanya menundukkan kepala dan bungkam ketika memasuki mobil tahanan. KPK melakukan penahanan selama 20 hari pertama terhadap Nyoman Dhamantra di Polres Jakarta Timur. ‘’Kami tahan I Nyoman di Polres Jakarta Timur,’’ ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Jumat kemarin. Hal. 15 Meminta Fee


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi Sabtu 10 Agustus 2019 | balipost.com by e-Paper KMB - Issuu