20 HALAMAN
NOMOR 220 TAHUN KE 68 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (117 rb Like) http://facebook.com/balipost
minggu kliwon, 10 april 2016
@balipostcom (4.014 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418
Pengemban Pengamal Pancasila
SABHA PANDITA - Sejumlah sulinggih mengikuti Sabha Pandita PHDI Pusat, Sabtu malam (9/4). BPM/wan
Keputusan Pesamuhan Sabha Pandita
Teluk Benoa Kawasan Suci Denpasar (Bali Post) Pesamuhan Sabha Pandita PHDI Pusat memutuskan bahwa Teluk Benoa adalah kawasan suci. Keputusan ini mengacu hasil kajian dan rekomendasi Tim 9 PHDI dalam pesamuhan Sabtu (9/4) malam kemarin. Tim 9 menyatakan Teluk Benoa berdasarkan realita merupakan wilayah yang di dalamnya ada beberapa kawasan suci sesuai dengan struktur dan konstruksi kawasan suci dan tempat suci. Meliputi kawasan suci pantai yang masih digunakan oleh umat Hindu di sekitar Teluk Benoa untuk melakukan kegiatan ritual keagamaan seperti pamelastian dan penganyutan, kawasan suci campuhan, kawasan suci laut dengan zona inti Pura Karang Tengah, dan tempat suci
atau pura tersebar di Pulau Pudut, di pesisir daratan Serangan. ‘’Juga pesisir daratan Benoa, pesisir daratan Tuban, pesisir daratan Kelan, pesisir Tanjung,” sebut Ketua Tim 9 PHDI, Ida Pandita Mpu Jaya Acharyananda. Tim 9 merekomendasikan kepada Sabha Pandita PHDI untuk menegaskan bahwa di wilayah Teluk Benoa, ada beberapa kawasan suci di dalamnya. Kawasan suci itu harus dijaga, ditata, dan dilestarikan kesuciannya oleh semua pihak tidak terkecuali
sesuai dengan Bhisama PHDI 1994. Tim 9 juga mengusulkan kepada Sabha Pandita PHDI Pusat untuk merekomendasikan sejumlah hal kepada para tokoh dan umat Hindu, pemangku kebijakan di Bali, dan pemangku kebijakan di pusat (Jakarta, red). Rekomendasi kepada para tokoh dan umat Hindu, salah satunya ditujukan kepada masyarakat desa pakraman. Hal. 19 Bersikap Bijak
BPM/wan
GETOL- Tampak sulinggih getol memperjuangkan Teluk Benoa sebagai kawasan suci.
Gubernur Stop Moratorium Hotel
tinju
Laga Terakhir Pacman Las Vegas – Pertarungan tinju dunia Minggu ini (10/4) akan menjadi momen penting bagi Manny Pacquiao. Petinju asal Filipina itu berniat mengakhiri karier profesionalnya usai laga tersebut. Hal. 19 Bayaran Fantastis
Diduga Muluskan Reklamasi Teluk Benoa Denpasar (Bali Post) Gubernur Bali pernah mengeluarkan Surat Edaran (SE) No.570/1665/BPM tertanggal 27 Desember 2010 terkait moratorium pembangunan akomodasi pariwisata baik hotel berbintang maupun hotel melati itu. Kini, SE itu dilabrak dengan mengizinkan pembangunan hotel dan kamar baru. Dengan distopnya moratorium pembangunan akamodasi pariwisata,
dipastikan Bali makin dijejali hotel. Namun Pemprov Bali memberi alasan sudah ada kajian dari Universitas Udayana (Unud) yang membolehkan adanya pembangunan akomodasi baru khususnya di Bali Selatan. “Kami dari BPM Provinsi Bali sudah melakukan kajian dengan Unud. Hasilnya disimpulkan tahun 2016 Badung sudah boleh membangun, menambah kamar. Hotel bintang maksudnya, termasuk juga
hotel melati. Pemkot Denpasar mulai 2017, sudah boleh menambah hotel lagi,” ujar Kepala Badan Penanaman Modal Provinsi Bali, I.B. Made Parwata, saat menggelar konferensi pers bersama Sekda, Cokorda Ngurah Pemayun dan Karo Humas, Dewa Mahendra, Sabtu (9/4) kemarin. Parwata menambahkan, izin prinsip pembangunan hotel di Kota Denpasar sudah bisa dikeluarkan mulai sekarang.
Asalkan, pembangunan fisiknya baru mulai dilakukan tahun 2017. Di sisi lain, Parwata juga menyebut data sebaran investasi di Bali tahun 2008 sampai 2015 masih banyak terkonsentrasi di Bali Selatan. Baik itu penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN). Hal. 19 Jadi Acuan
Langgar Asumsi Kajian Unud Pacquiao (kiri) dan Bradley
BPM/rtr
JAGAT BALI
Pura Ulundanu Batur KARYA Ngusaba Kedasa di Pura Ulundanu Batur, Kintamani rutin dilaksanakan setiap tahun sekali. Pada tahun ini, puncak karya dilaksanakan tepat pada rahina Purnama Kedasa Rabu (23/3) dan di-sineb pada Senin (4/4) lalu. Rangkaian upacara penyineban Karya Ngusaba Kedasa di Pura Ulundanu Batur dipusatkan di madya mandala pura. Sebelum bhakti pepranian dilaksanakan, ribuan pamedek yang hadir menjalani ritual matiti suara yakni mengumandakan ikrar suci. Penyampaian ikrar berupa petuah suci ini diikuti oleh seluruh pamedek. Hal. 19 “Matiti Suara”
Denpasar (Bali Post) Surat Edaran Gubernur Bali terkait moratorium akomodasi pariwisata memang berlaku sampai dengan adanya kajian detail terhadap kelayakan kebutuhan terhadap Bidang Usaha Jasa Akomodasi (Hotel Berbintang dan Hotel Melati) di Provinsi Bali. Namun, sejumlah asumsi dalam kajian Universitas Udayana yang dipakai acuan oleh Pemprov Bali rupanya sudah dilanggar. Itu artinya, kajian ini tidak cukup relevan lagi dipakai untuk menghentikan moratorium pembangunan hotel. “Asumsi (kajian) pada waktu itu bahwa harus ada moratorium. Tetapi kan kenyataannya moratorium itu dilanggar,
masih tetap saja hotel itu dibangun. Kajian inilah yang dipakai pemprov untuk tidak melanjutkan lagi moratorium hotel di Bali Selatan mulai 2016,’’ tegas akademisi Unud Prof. Dr. I Wayan Gede Supartha, S.E., S.U. di Denpasar, Sabtu (9/4) kemarin. Penulis buku “Penanaman Modal Tahun 2012 (Kebutuhan Akomodasi Hotel di Bali Tahun 2012-2022)” ini megatakan kajian hanya dibuat dari dua sisi yakni suplai atau ketersediaan kamar dan demand atau kebutuhan kamar. Namun yang terjadi sekarang, tingkat hunian hotel relatif rendah hanya 40 sampai 70 persen. Hal. 19 Menurun Drastis
Nelayan Bali Mulai Jual Jukung Kasus suap proyek reklamasi di DKI Jakarta bisa dipakai
NASIB serupa juga dialami nelayan di Pulau Serangan yang lebih dulu kena proyek reklamasi. Bentangan pantai dan arus berubah di Bali. Laut kini tak lagi bersahabat dengan nelayan. Laut yang dulu menjadi
sumber rezeki para nelayan, kini hanya tinggal cerita. Nelayan kini hanya menjadi pekerjaan sampingan, untuk meneruskan tradisi orangtua, guna membantu perekonomian keluarga dan melanjutkan pen-
didikan anak-anak mereka di sekolah. Akibat hasil tak menentu, tidak sedikit pula yang terpaksa menjual jukungnya (perahu, red). Situasi itu amat dirasakan para nelayan di Desa Adat Bug-
pelajaran bagi
bug, Karangasem. Garis Pantai Pasujan, Bugbug, yang dulu penuh dengan parkir perahu nelayan, kini keberadaan jukung itu dapat dihitung dengan jari. Hal. 19 Tak Bertahan
Nelayan Tabanan Enggan Melaut
masyarakat Bali. Para nelayan di daerah ini semakin terdesak, sulit melaut apalagi hidup sejahtera. BPM/gik
MELAUT - Nelayan di Pantai Pasujan, Bugbug, saat mendorong jukung sebelum melaut mencari ikan tongkol ke tengah laut.
MU S IM l o b s t e r y a n g menjanjikan kini tak lagi ditunggu-tunggu oleh para nelayan di pesisir Tabanan. Apalagi semenjak ada Permen (Peraturan Menteri) Kelautan dan Perikanan No.1/PermenKP/2015, para nelayan seperti enggan untuk melaut. Pasalnya dalam Permen Susi tersebut, berisi larangan me-
nangkap lobster yang ukuran karapasnya kurang dari 8 Cm atau setara dengan berat 300 gram. Meski terakhir keluar SE Menteri mengenai ukuran lobster yang boleh ekspor di ukuran 205 gram ke atas, namun geliat untuk melaut tidak lagi tampak seperti dulu. Hal. 19 Larangan Ekspor