terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
12 HALAMAN
NOMOR 201 TAHUN KE 72
Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
Pengemban Pengamal Pancasila
selasa kliwon, 10 Maret 2020
balipost http://facebook.com/balipost
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
15 Kapal Pesiar Batal ke Benoa
Pedagang Pasar Petang Temui Dewan
Pelempar Mobil Diringkus Polisi
Merebaknya virus Corona (Covid-19) menyebabkan sejumlah kapal pesiar batal bersandar di Pelabuhan Benoa. Ada sekitar 30 kapal yang harusnya bersandar di Pelabuhan Benoa. Namun, sampai Maret ini ada pembatalan sebanyak 15 kapal.
Para pedagang di Pasar Petang mendatangi Gedung DPRD Badung, Senin (9/3) kemarin. Belasan pedagang ini mengeluhkan adanya kenaikan retribusi hingga 100 persen yang dinilai memberatkan pedagang.
Komplotan remaja belasan tahun yang kerap melempari mobil lewat di sejumlah TKP di Gianyar dan Denpasar diringkus polisi. Para pelaku dibekuk setelah melempari mobil milik anggota Polri.
BADUNG | HAL. 3
DENPASAR | HAL. 2
GIANYAR | HAL. 6
Bupati Eka ’’Nuwek’’ Bagia Pula Kerti Tandai ’’Nyineb’’ Karya Agung Pangurip Gumi NYINEB Karya Agung Pangurip Gumi 2020 di Pura Luhur Batukau, Wangaya Gede, Penebel, Tabanan, pada rahina Purnama Kasanga, Senin (9/3) kemarin, ditandai dengan upacara Nuwek Pamemben Bagia Pula Kerti oleh Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti bersama Jro Kebayan dan Tjokorda Anglurah Tabanan. Sebelum digelar ritual nuwek, terlebih dahulu dilangsungkan persembahyangan bersama yang di-puput Ida Pedanda Putra Jumpung Geria Jumpung Sesandan, Mangku Gede Pura Luhur Batukau dan sulinggih lainnya. Selain Bupati Eka, ritual ini juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan beserta seluruh jajaran OPD di lingkungan Pemkab Tabanan. Sebelum persembahyangan dilakukan, cuaca terbilang sangat bersahabat, sehingga persembahyangan berjalan dengan khusyuk dan khidmat. Bagia Pula Kerti perlambang inti sari dari segala perbuatan baik, yang merupakan akumulasi selama berlangsungnya rangkaian Karya Agung Pangurip Gumi 2020. ‘’Nuwek ini merupakan simbol pengesahan karya. Artinya sekarang semua
simbol isi bumi sudah paripurna semua mapendem, maka disahkan dengan nuwek pamemben bagia pula kerti ini,’’ jelas I Wayan Arya selaku Ketua Panitia I Karya Agung Pangurip Gumi 2020 usai acara. Ia melanjutkan, pamemben bagia pula kerti ini berbeda-beda jenis, seperti pamemben bagia pula kerti di Pura Luhur Batukau dan pura di wilayah jajar kemiri Batukau tidaklah sama jenisnya. Arya menjelaskan, dari sekian bagia pula kerti tersebut memiliki makna yang berbedabeda. ‘’Agar makna itu sah, maka pamemben bagia pula kerti disahkan dengan ritual nuwek oleh yang berwenang. Maka dari itulah disahkan oleh Jro Kabayan, Tjokorda dan pemerintah, kasarengin lan kasaksiang oleh Ulu Desa. Dan ritual ini telah menandakan bahwa karya ini sudah paripurna,’’ imbuhnya. Ia menambahkan, diadakannya Karya Agung Pangurip Gumi ini adalah bertujuan untuk pelestarian alam. Setelah karya ini paripurna, ia berharap pemerintah, baik pusat maupun daerah bersama-sama dengan masyarakat agar menyikapi tentang pelestarian alam agar Karya Agung Pangurip Gumi yang dijalankan tidak
Pasien Positif Corona Menjadi 19 Orang Jakarta (Bali Post) – Jumlah pasien positif Corona di Indonesia terus bertambah. Kementerian Kesehatan mencatat ada 13 pasien baru terinfeksi virus Corona menjadikan total 19 pasien terkonfirmasi virus Corona, hingga Senin 9 Maret 2020. ‘’Ada beberapa kasus positif lagi yang bisa kita dapatkan. Pertama kita identifikasikan sebagai kasus 07, perempuan 59 tahun,’’ kata Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto, Senin (9/3) kemarin. Sebagian besar pasien dirawat di Jakarta dan beberapa di luar Jakarta. Selain di Indonesia, ada dua WNI yang dinyatakan positif Covid-19 di Australia dan Singapura. ‘’Untuk WNI di Australia yang dinyatakan positif Covid-19 sudah kami komunikasikan kemarin dengan KBRI di sana dan mereka menyampaikan bahwa memang agak panjang riwayat perjalanan. Setelah berangkat dari Jakarta sampai di sana memang mengunjungi banyak tempat di antaranya beberapa kali di rumah makan Vietnam dan di sana banyak sekali orang Asia Tenggara yang makan,’’ kata Yurianto. Selanjutnya muncul sejumlah keluhan dan akhirnya dites dan dinyatakan positif oleh otoritas setempat. ‘’Sekarang kondisinya stabil dan sedang dirawat oleh fasilitas kesehatan yang ditunjuk oleh otoritas kesehatan Australia. Keberadaannya saat ini dipantau oleh KBRI. Jadi kita yakini bahwa sebenarnya kontaknya tidak di Indonesia,’’ ungkap Yurianto. Pihak berwenang Negara Bagian Victoria, Australia, melaporkan perempuan berusia sekitar 50 tahun itu datang dari Jakarta. Dia dikabarkan sakit ketika mengunjungi Perth pada bulan lalu. Perempuan itu terbang dari Jakarta menuju Perth pada 27 Februari 2020 dan mengalami gejala Covid-19 dua hari setelahnya atau sekitar 29 Februari ketika masih berada di Perth. Hal. 11 Sebelum Berkunjung
berakhir sia-sia. ‘’Setelah karya ini, mari kita bersama-sama, yakni pemerintah, masyarakat bagaimana kita menyikapi memelihara alam ini. Yang paling utama, saya minta agar kita melestarikan taman sari Ida Batara yakni sawah kita. Ini kan ada di dua ranah, yakni pemerintah dan masyarakat,’’ ujarnya. Kembali ditegaskan oleh Arya, adanya sawah yang masih terjaga serta alam yang hijau menandakan alam yang masih lestari demi kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, ia meminta kepada pemerintah, khususnya Kabupaten Tabanan sebagai lumbung berasnya Bali agar tetap mempertahankan predikat tersebut bersama-sama dengan masyarakat, karena menyangkut kesejahteraan hidup masyarakat Tabanan. ‘’Kalau kebijakan pemerintah tidak melindungi taman sari Ida Batara, maka sia-sia karya ini. Begitupun dengan masyarakat, kalau tidak ikut andil dalam pelestarian ini maka sia-sia juga. Untuk itu, mari kita bersama-sama pemerintah dan masyarakat serta unsur lainnya agar bersinergi melestarikan alam ini,’’ tegasnya lagi. (ad250)
NUWEK - Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti didampingi Jro Kebayan dan Tjokorda Anglurah Tabanan saat prosesi ‘’Nuwek’’ Bagia Pula Kerti menandai Nyineb Karya Agung Pangurip Gumi di Pura Luhur Batukau, Senin (9/3) kemarin.
Saatnya Bali ’’Bersih-bersih’’ Atasi Dampak ’’Overtourism’’
PARIWISATA Bali sekarang memang tengah terpuruk dengan adanya wabah virus Corona atau Covid-19. Tetapi kondisi ini sekaligus bisa menjadi momen untuk berbenah dan introspeksi diri. Mengingat sebelumnya, ada kesan Bali sudah overtourism hingga membawa dampak negatif dari sisi sosial, lingkungan, dan ekonomi. ‘’Dampak sosial, secara aspek budaya di beberapa tempat terjadi komodifikasi budaya yang intens. Misalnya, banyak budaya kita yang diubah untuk keperluan konsumsi pariwisata,’’ ujar Ketua BTB atau GIPI Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana dalam Diskusi Strategis Tahunan Ke-5 kerja sama MarkPlus Tourism dengan Bali Tourism Board (BTB) di Kantor BTB, Senin (9/3) kemarin. Untuk dampak lingkungan, lanjut Partha, ada sampah plastik, serta degradasi lingkungan dan biota laut. Kemudian dampak ekonomi, terjadi kebocoran yang tinggi akibat banyaknya barang impor dan investasi asing. Sebagai contoh, hotel bintang 5 yang luxury justru menyediakan makanan impor. Kemudian investasi asing, keuntungannya tidak ada di Bali melainkan dibawa ke negaranya. ‘’Selama ini memang, buat apa bisnis kita ramai tapi material semua kita lebih banyak impor. Devisa kita kalah,’’ jelasnya. Partha menambahkan, sudah saatnya Bali ‘’bersih-bersih’’ untuk mengatasi ketiga dampak negatif akibat overtourism itu. Utamanya menuju sustainability tourism paling tidak 10 tahun ke depan. Apalagi, Presiden RI Joko Widodo juga sudah menyarankan agar pariwisata mengarah pada quality tourism. Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace mengatakan, quality tourism adalah pariwisata yang lebih banyak memberikan manfaat kepada masyarakat pendukungnya. Di Bali, misalnya, budayalah yang menjadi daya tarik atau core pariwisata. Hal. 11 Wisata Buatan
OPINI
Corona, Melasti dan Pawai Ogoh-ogoh Oleh: GPB Suka Arjawa VIRUS Corona telah menimbulkan kepanikan di manamana. Hampir seratus ribu orang di seluruh dunia telah terjangkit virus ini dengan tiga ribu lebih yang meninggal dunia. Negara-negara telah mengambil segala macam kebijakan. Tidak semua kebijakan yang dilakukan oleh negara itu sama. Harus dipahami, mau tidak mau berbagai pertimbangan harus dilakukan. Tetapi tujuan utamanya adalah demi menyelamatkan warga dari negara yang bersangkutan dari serangan virus mematikan ini. Sangat menarik melihat kebijakan-kebijakan dari negara-negara tersebut. Ada perubahan yang sangat mendasar yang dilakukan demi mencegah penularan ini menuju manusia. Perubahan sosial tersebut bahkan menyentuh hal yang paling dekat dengan diri manusia, menyangkut kebiasaan, tradisi bahkan nilai-nilai yang sudah melekat. Hal. 11 Paling Penting
’’Selama ini memang, buat apa bisnis kita ramai tapi material semua kita lebih banyak impor. Devisa kita kalah.’’ I.B. Agung Partha Adnyana Ketua BTB atau GIPI Bali
’’Ketika budaya ditinggalkan (karena pendukungnya tidak sejahtera) maka sustainable kita sudah hilang. Kita akan bergeser pada pariwisata yang sebenarnya kita tidak rancang sebelumnya, apakah pariwisata buatan dan sebagainya.’’ Cok Ace Wakil Gubernur Bali
Menunggu Aksi Nyata ’’We Love Bali’’ Movement Pemerintah Provinsi Bali bergerak cepat dalam mengantisipasi dampak wabah virus Corona. Gubernur Bali Wayan Koster mencanangkan apa yang disebut sebagai ‘’We Love Bali’’ Movement, atau gerakan bersama mencintai Bali. Setelah diluncurkan, langkahlangkah berupa aksi nyata harus segera dilakukan agar langkah penyelamatan Bali berdampak jangka panjang. Bupati Klungkung Nyoman Suwirta mengakui akibat isu Covid-19 itu terjadi penurunan kunjungan wisman hingga 60 persen. Ini memperlihatkan bahwa pariwisata sangat riskan, sehingga harus selalu siap dengan alternatif lain. ‘’Jangan
bertumpu pada satu sektor ekonomi. Jangan pula terlena dengan dampak yang ditimbulkan. Tetapi tetap harus bangkit. Pasang-surut itu biasa,’’ kata Bupati Suwirta. Sejalan untuk bangkit ini, pihaknya mengaku siap bersinergi dengan program Pemprov Bali ‘’We Love Bali’’ Movement, untuk menggairahkan kembali pariwisata Bali. Sebab, pada prinsipnya Pulau Bali masih sangat aman untuk dikunjungi. Jadi, kampanye Bali aman harus terus dilakukan. Pemkab Klungkung tidak tinggal diam, upaya-upaya recovery itu terus dilakukan, agar pariwisata segera pulih. ‘’Saya selalu ingatkan kepada masyarakat
Nusa Penida, ‘Ingat sepi saat ramai’. Itu sebuah pesan, agar tidak tergantung pada sektor pariwisata. Jadi, harus selalu ingat dan kuat dengan sektor ekonomi lain,’’ tegasnya. Langkah selanjutnya setelah peluncuran ‘’We Love Bali’’ Movement adalah mewujudkan berbagai aksi nyata dari berbagai komponen. Aksi nyata strategis, tidak hanya berkaitan langsung dengan sektor pariwisata, juga sektor lain yang selama ini menjadi pendukung pariwisata Bali. Salah satu aksi nyata dapat berupa penguatan pertanian dan industri kecil. Hal. 11 Penggerak Ekonomi
’’Jangan bertumpu pada satu sektor ekonomi. Jangan pula terlena dengan dampak yang ditimbulkan. Tetapi tetap harus bangkit. Pasangsurut itu biasa.’’ Nyoman Suwirta Bupati Klungkung