terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
12 HALAMAN
NOMOR 144 TAHUN KE 72
Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
jumat kliwon, 10 januari 2020
Pengemban Pengamal Pancasila
balipost http://facebook.com/balipost
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Ditarget Cepat Ditangkap
Bongkar Kasus Wayan Candra
Pasar Umum Negara Rusak
Kasus pembunuhan Ni Ketut Raning Siartini di Jalan Waribang, Dentim, mendapat perhatian khusus Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Ruddi Setiawan. Ia pun memasang target pembunuh korban cepat ditangkap.
Kasus TPPU mantan Bupati Klungkung I Wayan Candra makin melebar. Salah satu yang ikut terseret adalah sepupu terpidana Candra, I Nengah Nata Wisnaya. Sejumlah saksi membeberkan ‘’cara kerja’’ Candra dalam kasus TPPU. KLUNGKUNG | HAL. 7
Sejumlah bangunan di Pasar Umum Negara mengalami kerusakan. Tak hanya kios di bagian dalam, kerusakan juga dialami toko di depan. Kini pemda berencana merenovasi melibatkan pedagang.
DENPASAR | HAL. 2
JEMBRANA | HAL. 11
Angkutan Konvensional Vs Online di Bali
Jangan Sampai Jadi Bom Waktu
Berlarut-larutnya konflik angkutan online dengan angkutan konvensional dinilai karena kedua belah pihak enggan mencari solusi bersama. Dalam konteks Bali, konflik kedua belah pihak jika tak terselesaikan akan berimplikasi pada kehilangan kesempatan meraup rezeki dari sektor transportasi. Untuk itu, baik konvensional maupun online harus mau duduk bersama mencari jalan keluar. Kalau tidak, tentu hal ini akan berpotensi menjadi bom waktu.
K
etua Masyarakat Transportasi Indonesia Rai Ridartha mengatakan, kedua pihak harus mengedepankan prinsip manyama braya. Ia tidak ingin menyalahkan atau membenarkan salah satu pihak. Kedua belah pihak sama-sama benar dan sama-sama salah. Yang terpenting sekarang mencari solusi bersama dengan mengedepankan prinsip manyama braya. ‘’Ayo kita pikirkan bersama jalan keluar terbaik. Mari cari solusi,’’ kata Rai menanggapi kedatangan sopir angkutan konvensional yang tergabung dalam Bali Transportasi Bersatu (BTB) ke Jaya Sabha, Rabu (8/1) lalu. Hal. 11 Duduk Bersama
’’Kalau penumpang diberikan pelayanan yang terbaik, penumpang akan rela menggunakan angkutan konvensional. Prinsipnya harga tidak terlalu jauh selisihnya. Rebutlah hati penumpang.’’ Rai Ridartha Ketua MTI
Tumbuhkan Ekonomi Lokal ADAPTASI merupakan solusi, nampaknya tidak berlaku di Desa Canggu dalam hal transportasi. Di saat ojek daring tumbuh hampir di seluruh wilayah Indonesia, Desa Canggu justru asyik menumbuhkan ekonomi lokal dengan memberdayakan masyarakat menjadi pengelola transportasi. Kepala Desa Canggu I Nengah Lana, S.H. mengatakan, Desa Canggu telah memiliki sistem transportasi konvensional di seluruh Desa Canggu. ‘’Transpor lain tidak diperbolehkan masuk, termasuk semua transpor online karena kita di Canggu sudah punya banyak transpor dengan anggotanya ratusan,’’ ujarnya, Kamis (9/1) kemarin. Hal. 11 Roda Empat
Jalan Terjal Golkan Pergub Transportasi Berbasis Pangkalan Pergub yang mengatur tentang transportasi berbasis pangkalan saat ini masih dikoreksi oleh Kementerian Dalam Negeri. Hingga kini belum ada acuan secara hukum di tingkat nasional untuk aturan sejenis. Ini berarti langkah menggolkan pergub tersebut akan menghadapi jalan terjal. Meski demikian, pihak Pemprov Bali nampaknya tetap optimistis pergub itu akan lolos. Optimisme disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali I Gde Wayan Samsi Gunarta. Ia mengatakan peluang pergub ini disetujui cukup terbuka. Tinggal sekarang menjelaskan kenapa regulasi ini dibuat karena memang belum ada acuan sebelumnya. ‘’Karena ini acuannya belum ada, ya… kita harus
kembangkan. Seperti apa dasar pemikirannya, kemudian ke depannya seperti apa. Itu kan harus dibicarakan,’’ ujarnya, Kamis (9/1) kemarin. Menurut Samsi, pergub tidak bisa hanya disampaikan ke Kemendagri dan saat ada koreksi langsung diterima begitu saja. Pasalnya, ada aturan yang mau dikembangkan meskipun tidak mudah. Pihaknya baru akan diterima oleh Kemendagri untuk menjelaskan hal tersebut di Jakarta, Jumat (10/1) ini. Dikatakannya, pergub tentang transportasi berbasis pangkalan utamanya mengatur pangkalan di daerah-daerah wisata. Tujuannya untuk menegakkan etika dan ketertiban di dalam tata laksana transportasi. Sementara itu, para sopir pariwisata konvensional yang
tergabung dalam asosiasi Bali Transportasi Bersatu (BTB) sangat berharap pergub tentang transportasi berbasis pangkalan segera terbit. Apalagi saat ini, peraturan yang sudah disetujui yakni pergub tentang transportasi berbasis aplikasi kerap dilanggar. Hal. 11 KTP Bali TRANSPORTASI - Beberapa kawasan wisata di Badung memasang imbauan kepada transportasi online untuk tidak mengambil penumpang. Nampak ojek online melintas di depan poster imbauan di Pererenan, Badung, Kamis (9/1) kemarin.
Pasca-OTT Anggota KPU Harian Bisnis Bali Genjot Pendapatan Petani Pembangunan pertanian di Bali masih memiliki potensi untuk dikembangkan. Sayangnya, hingga kini petani di Bali masih dihadapkan pada pendapatan dan kesejahteraan yang belum memadai. Mengapa? www.bisnisbali.com
Harian DENPOST Pedagang Jagung Jabat Perbekel Di antara 21 perbekel di Karangasem yang dilantik, Kamis (9/1) kemarin, ada I Nengah Kariasa. Pedagang jagung urab ini mengalahkan petahana yang juga kakaknya.
www.denpostnews.com
Penyidik KPK Datangi Kantor DPP PDI-P Jakarta (Bali Post) – KPK telah melakukan tangkap tangan terhadap anggota KPU Wahyu Setiawan. Dalam OTT itu ada sejumlah pihak yang ikut diamankan. Pascapenangkapan, KPK pun bergerak cepat. Selain menyegel rumah dinas Wahyu Setiawan, penyidik KPK juga mendatangi kantor DISEGEL - Ruang kerja Komisioner KPU Wahyu Setiawan disegel KPK, Kamis (9/1) kemarin. Selain ruang kerja, rumah dinasnya juga disegel.
DPP PDI Perjuangan. Namun kedatangan mereka dihalangi masuk oleh Pamdal di kantor itu. Kapolsek Metro Menteng Jakarta Pusat Komisaris Polisi Guntur Muhammad Thariq membenarkan adanya penyelidik KPK dilarang masuk ke Gedung Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, Kamis (9/1) pagi. Menurut Guntur, penyelidik KPK dilarang masuk karena kurangnya persyaratan administrasi terkait penggeledahan tersebut hingga berujung keributan dengan pengamanan dalam (pamdal)
gedung kantor partai berlambang banteng bermoncong putih itu. ‘’Ya, tadi memang ada beberapa orang yang ingin masuk ke dalam, namun memang karena tak lengkap administrasinya, makanya tak bisa,’’ kata Guntur, Kamis kemarin. Guntur mengatakan, informasi kericuhan itu dia dapat dari laporan petugas yang melakukan pengamanan di sekitar Kantor DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang letaknya bersebelahan dengan DPP PDI-P. Hal. 11 Hanya Memantau