Edisi 09 Juli 2017 | Balipost.com

Page 1

20 HALAMAN

NOMOR 307 TAHUN KE 69

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

minggu kliwon,

balipost (158 rb Like) http://facebook.com/balipost

Pengemban Pengamal Pancasila

9 juli 2017

@balipostcom (4.812 Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipostcom http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418

Cok Rat dan Puri Satria

Restui Rai Mantra Ikut Penjaringan Cagub Bali PEPATAH yang mengatakan kacang lupa pada kulitnya, tidak berlaku bagi seorang Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra (Rai Mantra). Selama ini, ada yang mengatakan bahwa Rai Mantra

seperti kacang lupa pada kulitnya dimentahkan dengan kedatangan Rai Mantra ke Puri Satria untuk masimakrama. Hal. 19 Disambut Cok Rat

REGENERASI kepemimpinan Bali mulai bergulir. Partai politik (parpol) mulai melakukan proses penjaringan kandidat dan memunculkan nama. Bersamaan dengan itu hak krama Bali dan elemen masyarakat Bali sebagai pihak yang akan berkontribusi langsung terhadap nasib Bali ke depan tentu juga harus diakomodasi. Hal. 19 Kandidat Terbaik

KOLOM POLLING HALAMAN 20

BPM/kmb

CAGUB - Cagub Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra saat diterima Penglingsir Puri Satria, Cok. Ratmadi.

G-20 Sepakat Perangi Pendanaan Terorisme Global

Hamburg – Negara-negara yang tergabung dalam G-20 menyepakati satu poin utama dalam pertemuan terbaru yang digelar di Hamburg, Jerman. G-20 sepakat untuk meningkatkan upaya menangkal pendanaan kelompok ekstremis.

BPM/wan

JANGGAN - Sekaa layangan kompak menarik layang-layang janggan dalam Festival Lomba Layang-layang Bali di Padanggalak, Kesiman, Sabtu (8/7) kemarin.

Bom Panci Meledak di Buahbatu, Bandung Bandung (Bali Post) Sebuah ledakan terjadi di sebuah rumah kontrakan di Kampung Kubang Bereum RT 7 RW 11 Kelurahan Sekejati, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung, Sabtu (8/7) kemarin, pukul 15.30 WIB. “Ledakan bom panci, pelaku telah ditangkap,” kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol. Yusri Yunus, melalui ponselnya, Sabtu kemarin. Yusri menjelaskan, pelaku yang ditangkap bernama Agus Wiguna (22), warga kampung Ciebeleuntuk RT 01 RW 05 Kelurahan Bojong, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Saat aparat menggeledah rumah Agus Wiguna, ditemukan barang bukti panci berisi paku dan rangkaian bom yang sudah meledak. Tersangka saat ini masih dilakukan pemeriksaan untuk pengembangan di Polrestabes Bandung. (kmb)

Pergub Dinilai Lambat, Tabanan Masih ’’Double Shift’’

TURUNNYA Peraturan Gubernur (Pergub) nomor 40 tahun 2017 terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dinilai sedikit terlambat. Sebab, Pergub baru muncul setelah adanya permasalahan yang sudah menyeruak ke permukaan lantaran banyak siswa yang tidak dapat sekolah setelah diberlakukannya Permendikbud 2017 dari pusat. Meski begitu, dengan terbitnya Pergub ini diharapkan mampu menampung siswa-siswa yang belum mendapat sekolah supaya bisa bersekolah. Hal. 19 Setelah Polemik

Negara-negara G-20 merilis pernyataan gabungan yang isinya mengecam pendanaan terorisme. Mereka juga memuji setiap upaya yang telah diambil untuk memutus sumber-sumber pendanaan kelompokkelompok teror berbahaya secara global. “Kami menggarisbawahi tekad kami untuk menjadikan sistem finansial internasional berbahaya bagi pendanaan teroris dan sepakat untuk memperdalam kerja sama

internasional serta pertukaran informasi,” demikian pernyataan negara-negara G-20 pada sidang terakhir Sabtu (8/7) kemarin. Dalam pernyataannya, negara-negara G-20 juga mendorong negara-negara dunia untuk mendukung upaya Pasukan Satuan Tugas Finansial (FATF). FATF merupakan organisasi internasional beranggotakan 37 negara yang bertugas menangkal pendanaan terorisme.

“Kami menyerukan seluruh negara anggota (G-20) untuk memastikan FATF memiliki sumber daya yang dibutuhkan dan mendapat dukungan secara efektif untuk memenuhi mandatnya,” tegas G-20 dalam pernyataan gabungannya. Bahkan seharusnya tidak ada tempat aman bagi pendanaan teroris di mana pun di dunia ini. Hal. 19 Pidato Jokowi

Pergub PPDB

Pahlawan Kesiangan

Dipolitisasi oleh Mereka yang Kena Masalah PENERAPAN jalur lingkungan lokal (zonasi) dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA/SMK tahun ajaran 2017/2018 menuai kisruh di masyarakat. Pasalnya, banyak siswa didik baru tercecer tidak mendapatkan sekolah sesuai dengan keinginan mereka. Permasalahan ini menyebabkan Gubernur Bali mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) nomor 40 tahun 2017 yang

BPM/dok

isinya semua siswa miskin meskipun nilainya rendah dan siswa berprestasi harus diterima di sekolah tanpa melihat domisilinya dengan syarat KK bisa diabaikan. Ini berarti, siswa yang sebelumnya gagal diterima di jalur lingkungan lokal atau terkendala zonasi juga harus ditampung. Hal. 19 Siswa Tercecer

TURUNNYA Pergub No. 40 tahun 2017 tentang PPDB yang memberlakukan penambahan kuota dan double shift bagi SMA dan SMK negeri mendapat protes keras dari pekaku pendidikan. Pergub dinilai menjadi teror baru dan menjadi pahlawan kesiangan. Ketua Forum Pendidikan Bisnis dan Manajemen yang juga Ketua Yayasan Werdhi Sastra, Drs. I Wayan Warsa, mengungkapkan Pergub No. 40 ibarat teror bagi sekolah swasta. Pergub ini meminta sekolah swasta MPP alias mati pelan-pelan dan mengancam pendidikan lanjutan bagi masyarakat. Buktinya, dengan Pergub tatanan PPDB yang sudah baik di Denpasar menjadi makin kacau. Semuanya melabrak isi UU Sisdiknas. Tak itu saja, Wayan Warsa yang yayasannya mengelola SMA dan

Nengah Madiadnyana

SMK Pembangunan serta Akademi Akuntansi di Denpasar ini menuding Pergub adalah sebuah pahlawan, namun pahlawan kesiangan. Dikatakan demikian karena kehadirannya merusak tatanan yang sudah ada khususnya upaya pendidikan berkualitas. Model double shift di sekolah negeri secara nyata tak dibenarkan oleh UU Sisdiknas dan Permendikbud. Dikatakan kesiangan karena sebelum menurunkan pergub, pihak Gubernur dan Disdikpora Bali tak pernah melibatkan BMPS provinsi dan kabupaten, Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) Bali dan kabupaten, dewan pendidikan di daerah dan provinsi serta para pengawas yang tahu benar soal kondisi sekolah negeri dan swasta. Hal. 19 Bukan Menyejukkan

Nyoman Winata

Wayan Warsa

Pergub Prioritaskan Siswa Miskin dan Berprestasi

Sekolah Swasta Bisa Lapor, Siswa Miskin Palsu Digugurkan

BPM/dok

MELIHAT- Calon siswa baru melihat pengumuman hasil PPDB.

Terbitnya Pergub No.40 tahun 2017 adalah untuk mengakomodasi calon siswa SMA/SMK yang masih tercecer. Dalam arti, mereka yang belum diterima di sekolah mana pun baik negeri maupun swasta. Kendati, pemerintah sebetulnya lebih memprioritaskan siswa miskin dan berprestasi agar bisa menikmati pendidikan di sekolah negeri.

INTINYA ingin menyelamatkan anak bangsa supaya hak atas pendidikan semua dapat, tapi kerangka atas prosesnya tetap kita harapkan dalam satu koridor yang benar, kata Asisten Bidang Pencegahan Ombudsman RI Perwakilan Bali, Ni Nyoman Sri Widhiyanti, di Denpasar, Jumat (7/7) lalu. Menurut Sri, Ombudsman pasti akan mengawasi proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) gelombang kedua sesuai isi Pergub. Berdasarkan SE No.422.1/40269/Disdik tentang Pendaftaran PPDB SMA/SMK Negeri tahap II, pendaftaran dilakukan pada 7 dan 8 Juli. Pengumuman pada 10 Juli, dilanjutkan pendaftaran ulang pada 10 dan 11 Juli. Sebelum akhirnya

Masa Orientasi Siswa dibuka secara serentak pada 12 Juli 2017. “Memang yang paling diutamakan adalah siswa miskin dan diminta untuk jemput bola. Terutama untuk kantong-kantong kemiskinan seperti Karangasem dan sebagainya. Jadi, niatan provinsi bagaimana anak-anak itu bisa sekolah,” imbuhnya. Sri menambahkan, siswa berprestasi juga mendapat prioritas di sekolah negeri namun tetap harus diverifikasi. Dengan catatan, siswa tersebut belum terdaftar di sekolah lain seperti SMA/SMK swasta. Sebab, siswa yang mendaftar di PPDB gelombang kedua harus membuat surat pernyataan belum diterima atau tidak

terdaftar di sekolah negeri dan swasta. Selain jalur miskin dan prestasi, Pemprov juga kembali membuka pendaftaran di jalur reguler. Pihaknya sempat mempertanyakan kenapa jalur ini kembali dimunculkan. “Memang di situ ada persoalan yang tercecer akibat dengan adanya zonasi dan KK, dia bersaing di kuota 5%. Jadi, mereka tetap bisa mendaftar itu (PPDB tahap II) kalau tidak bersekolah di mana pun atau tercecer. Ketika daftar harus online lagi dan dia juga harus membawa berkas yang dulu dia memang pernah mendaftar di sekolah itu,” jelasnya. Hal. 19 Siswa Miskin


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.