Edisi Kamis 9 Mei 2019 | balipost.com

Page 1

Bali Post

balipost http://facebook.com/balipost

SEJAK 1948

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Gubernur Koster Ajak Anggota Dewan Terpilih Bersama-sama Membangun Bali GUBERNUR Bali Wayan Koster mengajak anggota dewan yang telah terpilih turut berkontribusi dalam pembangunan Bali ke depan. ‘’Para anggota dewan terpilih ini hendaknya betul-betul bisa mendedikasikan diri, bersamasama membangun Bali, bisa mendukung kebijakan dan visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’. Saya kira semuanya membutuhkan kerja sama dan gotong royong,’’ kata Gubernur di hadapan awak media di sela Rapat Rekapitulasi Hasil Perhitungan Perolehan Suara Tingkat Provinsi yang digelar Komisi Pemilihan umum (KPU) Provinsi Bali di Prime Plaza Hotel Sanur, Denpasar, Rabu (8/5) pagi. Gubernur juga mengucapkan selamat kepada partai dan calon legislatif (caleg) yang lolos ke kursi dewan perwakilan

rakyat. ‘’Terutama bagi para caleg yang lolos ke DPRD provinsi dan kabupaten/kota se-Bali, saya ucapkan selamat. Saya kira kebersamaan semua partai politik yang ada diperlukan dalam membangun Bali ke depan,’’ ujar Gubernur Koster. Secara umum, pria asal Sembiran, Buleleng ini juga melihat proses dan tahapan pemilu di Bali berlangsung dengan baik dan lancar. ‘’Saya harap juga hasil rekapitulasi nantinya bisa diterima semua pihak, khususnya peserta pemilu. Sejauh ini yang saya amati di semua tingkatan berjalan dengan baik,’’ katanya. Terkait hasil hitung cepat pilpres yang menunjukkan keunggulan telak calon petahana di Bali, Koster mengaku tetap masih harus menunggu hasil resmi dari KPU. ‘’Kita ikuti hasil (resmi) KPU saja.

Saya pikir tidak akan beda jauh karena sistem aplikasi yang digunakan sudah sangat baik,’’ ujar Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini. Dalam kesempatan yang sama, Ketua KPU Bali Dewa Agung Lidartawan menyebutkan, dalam berbagai tahapan pemilu yang telah terlaksana, pihak KPU Bali sudah melakukan banyak upaya untuk menjamin proses pemilu berlangsung dengan baik. ‘’Kita sudah membuka keran selebar-lebarnya untuk setiap masalah agar terselesaikan dengan sebaikbaiknya. Mulai dari tahapan di TPS, kecamatan, kabupaten/ kota dan kini tingkat provinsi, semuanya berjalan lancar. Juga dari sisi keamanan, dari semua berita acara yang diterima, seluruh KPU kabupaten/kota menyatakan tidak ada tekanan apa pun yang diterima, kecuali

masalah kelelahan,’’ ujar Lidartawan. Pelaksanaan rapat pleno terbuka KPU tersebut selain dihadiri dan disaksikan Gubernur dan jajaran Pemerintah Provinsi Bali, juga dihadiri Kapolda Bali Irjen Pol. Petrus Reinhard Golose serta perwakilan Kodam IX/Udayana. Selain itu turut pula dihadiri para saksi dari seluruh partai hingga calon DPD Dapil Bali yang berkontestasi di Pemilu 2019. (kmb) RAPAT - Gubernur Bali Wayan Koster bersama Kapolda Bali Irjen Pol. Petrus Reinhard Golose saat Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Tingkat Provinsi yang digelar KPU Bali, Rabu (8/5) pagi.

Kapolda Golose Sebut Krama Bali Sangat Menghargai Proses Demokrasi

RAPAT pleno rekapitulasi penghitungan perolehan suara di tingkat provinsi oleh KPU Bali dilaksanakan di Prime Plaza Hotel, Sanur, Rabu (8/5) kemarin. Kapolda Bali Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose didampingi Wakapolda Brigjen Pol. I Wayan Sunartha mengecek pengamanan rapat tersebut. Yang paling diantisipasi Polda terkait proses pemilu serentak 2019 adalah pembakaran Kantor KPU, seperti yang terjadi di provinsi lain. ‘’Kami harus siap serta bersiaga dalam berbagai situasi sampai penetapan keputusan

Pengembalian Setelah OTT Jakarta (Bali Post) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengonfirmasi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin terkait penerimaan uang Rp 10 juta sebagai kompensasi atas terpilihnya Haris Hasanuddin sebagai Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur. Selain itu, KPK juga mengonfirmasi Lukman soal temuan uang di laci meja saat penggeledahan di ruang kerja yang bersangkutan. ‘’Penyidik mengonfirmasi mengenai dan temuan uang di laci meja saksi saat penggeledahan dan laporan gratifikasi dari saksi sebesar Rp 10 juta,’’ kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Rabu (8/5) kemarin. Menurut Febri, laporan penerimaan uang Rp 10 juta tersebut baru dilakukan setelah operasi tangkap tangan (OTT) terjadi, yaitu sekitar lebih dari seminggu setelah OTT terjadi pada 15 Maret 2019 lalu di Hotel Bumi Surabaya City Resort, Surabaya. Saat OTT itu, tim KPK turut mengamankan Romahurmuziy, Haris Hasanuddin, dan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi (MFQ). Ketiganya kemudian ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Febri mengatakan sesuai prinsip dasar pelaporan gratifikasi dan aturan yang berlaku Peraturan KPK Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaporan dan Penetapan Status Gratifikasi jika terdapat kondisi laporan tersebut baru disampaikan jika sudah dilakukan proses hukum dalam hal ini OTT, maka laporan tersebut dapat tidak ditindaklanjuti sampai penerbitan surat keputusan (SK). (ant)

oleh KPU. Kami juga menyiagakan peralatan keamanan dari Satuan Brimob dan Sabhara yang dilengkapi dengan peralatan pemadam kebakaran yang sewaktu-waktu diperlukan,’’ tegas Irjen Golose. Di samping senjata, pihaknya juga menyiapkan pemadam kebakaran (damkar) portabel. ‘’Meskipun sampai sekarang tidak ada indikasi ke sana (pembakaran), tapi kita sudah siap. Pengamanan ini kami laksanakan sampai pelantikan presiden dan wakil presiden, 22 Oktober 2019,’’ ungkapnya. Pengamanan prioritas dilakukan di Kantor KPU. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kejadian di provinsi lain. ‘’Saya sudah perintahkan kepada anggota terutama (anggota) Brimob wajib membawa damkar portabel, sehingga bisa diantisipasi sebelum kejadian. Kalaupun ada yang berniat melakukan hal-hal itu, kita jaga dan siapkan alat pemadam. Jadi bukan hanya personel pengamanan, tapi juga

antisipasi kebakaran,’’ tandasnya. Apakah ada indikasi pembakaran? ‘’Enggak ada. Tapi di provinsi lain terjadi. Melihat hal itu, dari awal kita sudah kondisikan dan siapkan antisipasinya. Kami akan mengurangi niat tersebut dan tidak akan memberikan kesempatan untuk itu,’’ ucap lulusan Akpol 1988 ini. Oleh karena itu, di mobil patroli polisi disiapkan damkar portabel. Selain senjata, personel yang terlibat pengamanan pemilu juga membawa damkar portabel. Kapolda Golose mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Bali yang amat sangat dan luar biasa menghargai proses demokrasi ini. Selain itu sangat menunjukkan kualitas kebudayaannya yang luar biasa dari kearifan lokal. ‘’Kami dari kepolisian merupakan bagian dari pengamanan bersama stakeholder yang lain. Karena ini adalah pleno di tingkat provinsi maka saya bertanggung jawab. Secara berjenjang melakukan pengamanan mu-

lai dari KPPS, kemudian ke kabupaten/kota, sekarang di tingkat provinsi. Saya ikut hadir untuk memberikan pengamanan,’’ tegasnya. Pihaknya tidak mencampuri proses yang dilakukan oleh KPU, namun memberikan pengamanan baik fisik dan juga keselamatan. Sampai sejauh ini, Golose tidak melihat ada hal-hal yang mengganggu dan proses pesta demokrasi ini berjalan dengan baik. ‘’Kita bersyukur di Bali tidak ada hal-hal yang menonjol. Kalau hanya jumlah perolehan suara, itu bisa diselesaikan KPU dan Bawaslu. Itu urusan mereka,’’ tandasnya. Seperti yang dia janjikan sebelum proses demokrasi ini, bahwa Polda Bali akan menjamin keamanan. Sampai saat ini pesta demokrasi berlangsung aman dan kondusif. ‘’Kita bersyukur bahwa tidak ada hal-hal yang menonjol seperti di tempat-tempat lain,’’ kata jenderal bintang dua di pundak ini. (rah)

Kasus Pengisian Jabatan Menag Akui Terima Rp 10 Juta Jakarta (Bali Post) – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengaku sudah mengembalikan uang Rp 10 juta kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diduga diberikan oleh Haris Hasanuddin sebagai kompensasi atas terpilihnya Haris sebagai Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur. ‘’Jadi yang terkait dengan uang Rp 10 juta itu saya sudah sampaikan kepada penyidik KPK bahwa sudah lebih dari sebulan yang lalu uang itu sudah saya laporkan pada KPK,’’ kata Lukman usai diperiksa di gedung KPK, Jakarta, Rabu (8/5) kemarin.

Bali Post/ade

BERSAKSI - Lukman Hakim Saifuddin usai diperiksa KPK sebagai saksi kasus Romahurmuziy.

KPK pada Rabu kemarin memeriksa Lukman sebagai saksi untuk tersangka anggota DPR-RI 2014-2019 M Romahurmuziy (RMY) dalam penyidikan kasus suap pengisian jabatan di lingkungan Kementerian Agama RI tahun 2018-2019. Dalam pemeriksaannya itu, Lukman juga mengaku telah menunjukkan bukti pelaporan bahwa dirinya telah mengembalikan uang Rp 10 juta itu. ‘’Jadi, saya tunjukkan tanda bukti pelaporan yang saya lakukan bahwa uang itu saya serahkan kepada KPK karena saya merasa tidak berhak untuk menerima uang itu,’’ ungkap Lukman. Namun saat dikonfirmasi soal materi pemeriksaannya kali ini, Lukman enggan mem-

beberkannya lebih lanjut. ‘’Hal lain yang terkait dengan materi perkara, saya mohon dengan sangat kepada seluruh temanteman media para jurnalis untuk sebaiknya menanyakan langsung kepada KPK, karena merekalah yang paling tahu untuk memilah dan memilih mana hal-hal yang layak untuk konsumsi publik dan mana yang tidak karena proses ini masih berlangsung,’’ tuturnya. Ia mengatakan bahwa tidak etis jika dirinya membeberkan hal-hal yang sifatnya materi perkara. ‘’Oleh karenanya, saya harus menghargai dan menghormati proses yang sedang berlangsung, sehingga saya merasa tidak pada tempatnya, tidak etis kalau saya membeberkan hal-hal yang si-

fatnya materi perkara hukum yang sedang ditangani,’’ ucap Lukman. Sebelumnya, KPK telah menggeledah ruang kerja Menag di gedung Kemenag Jakarta pada Senin (18/3) dan menyita uang senilai Rp 180 juta dan 30 ribu dolar AS. Selain itu, dalam persidangan praperadilan yang diajukan Rommy juga terungkap bahwa dalam jawaban tim Biro Hukum KPK disebut Menag menerima Rp 10 juta dari Haris Hasanuddin. Uang itu diberikan pada saat kegiatan kunjungan Menag ke salah satu Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang sebagai kompensasi atas terpilihnya Haris Hasanuddin sebagai Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur. (ant)

Lokasi Ibu Kota, Jokowi Sebut Gunung Mas Paling Siap JOKOWI rupanya tak mau berlama-lama soal lokasi ibu kota pascapindah dari Jakarta. Presiden pun meninjau langsung sejumlah lokasi di Provinsi Kalimantan Tengah. ‘’Saya ini ke lapangan hanya satu, mencari feeling-nya atau perasaannya saja dulu,’’ kata Jokowi didampingi Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan pihak terkait lainnya di Bukit Nyuling, Kelurahan Tumbang Talaken Kecamatan Manuhing Kabupaten Gunung Mas, Rabu (8/5) kemarin. Kata Presiden, terkait lahan untuk ibu kota baru di Gunung Mas paling siap. ‘’Kalau dari sisi keluasan, di sini mungkin paling siap. Mau minta 300 ribu hektar ya… siap di sini. Kalau Bali Post/ant kurang masih tambah lagi juga siap,’’ KAWASAN HUTAN - Presiden Joko Widodo berjalan di kawasan hutan saat meninjau salah kata Presiden di lokasi peninjauan satu lokasi calon ibu kota negara di Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Rabu (8/5) kemarin. yang berada di kawasan Kabupaten

Gunung Mas Provinsi Kalimantan Tengah. Presiden menyambangi ‘’kawasan segitiga’’ yang menjadi calon wilayah ibu kota yakni Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Gunung Mas di Kalimantan Tengah. Wilayah di antara kota dan kabupaten tersebut sebelumnya disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah sebagai calon ibu kota baru. Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno pernah memiliki visi untuk menjadikan salah satu wilayah di provinsi itu yakni di Kota Palangka Raya sebagai ibu kota. Menurut Presiden, terdapat alasan khusus dari Presiden Soekarno memilih Palangka Raya sebagai lokasi calon ibu kota. ‘’Beliau dulu memilih kemungkinan kan juga pasti ada alasan-alasan

khusus dan alasan besar. Itu yang juga dilihat. Enggak mungkin sebuah keputusan disampaikan tanpa sebuah argumentasi data dan fakta lapangan yang matang,’’ demikian Kepala Negara dalam siaran pers dari Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin. Presiden juga menilai kawasan tersebut memiliki risiko bencana yang kecil. Namun, ia menjelaskan untuk pembangunan kesiapan infrastruktur harus dibangun dari awal. ‘’Saya ini ke lapangan hanya satu (tujuan), mencari feeling-nya. Biar dapat feeling-nya. Kalau sudah dapat feeling-nya nanti kalkulasi dan hitung-hitungan dalam memutuskan akan lebih mudah. Kalau ke lokasi saja belum, dapat feeling dari mana,’’ ujar Presiden. (ant)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.