Edisi 9 April 2011 | Balipost.com

Page 12

BALI UTARA

12

Sabtu Paing, 9 April 2011

SOSOK Investor Pertanian SULIT ditampik wilayah Kecamatan Gerokgak, Buleleng, kini menjadi daerah tujuan investor. Salah satu faktornya tentu saja karena wilayah itu masih luas. Meski di beberapa kawasan ditetapkan sebagai kawasan industri dan pariwisata, investor yang datang ke wilayah itu ternyata bukan hanya dari kalangan industri dan pariwisata. Belakangan, banyak investor yang bergerak dalam bidang pengembangan BP/ole usaha pertanian mulai berdatangan ke desa-desa di ujung barat Buleleng itu. Adanya investor bidang pertanian yang masuk ke wilayah itu, membuat Camat Gerogak, Putu Kariaman Putra, sangat senang. Ia menyambut baik investor yang mampu mengembangkan usaha pertain di daerah itu. Apalagi, sebagian besar lahan di Gerokgak memang cocok digunakan sebagai lokasi pengembangan tanaman jenis tertentu seperti anggur. Mantan Lurah dan Camat Seririt ini menyebutkan, sekitar empat hektar lahan di wilayah Desa Pejarakan kini sudah dikembangkan sebagai daerah penanaman anggur hijau. Selain di Pejarakan, sejumlah petani di desa lain kini juga sudah mulai menyiapkan lahan untuk penanaman anggur jenis baru tersebut. “Kini, anggur yang ditanam oleh petani bekerja sama dengan investor itu sudah mulai berbuah,” ujarnya. (ole)

LINTAS Buleleng Juara Pawai ”Dawang-dawang” TIM kesenian Kecamatan Buleleng ditetapkan sebagai juara pertama dalam pawai budaya dawang-dawang dalam pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) Buleleng, Kamis (7/4) lalu. Juara dua Kecamatan Sukasada dan juara tiga direbut Kecamatan Busungbiu. Kabag Humas dan Protokol Setkab Buleleng, Made Juniadi, Jumat (8/4) kemarin, mengatakan selain menetapkan pemenang pawai, tim penilai menetapkan pemenang terbaik untuk pembuatan patung Singa Ambara Raja yang menjadi lambang Kota Singaraja yakni Kecamatan Tejakula. (kmb)

Pisah Kenal Ketua PN KETUA Pengadilan Negeri (PN) Singaraja Made Sujana, Jumat (8/4) kemarin, resmi mengakhiri tugasnya di Buleleng. Ia digantikan oleh Made Ngurah Atmaja yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua PN Singaraja. Sujana kini menempati tugas baru sebagai hakim tinggi di Pengadilan Tinggi Palu Sulawesi Tenggara. Dalam acara pisah kenal di ruang sidang Cakra kemarin, Sujana berpesan agar segenap jajaran di PN tetap berpegang teguh pada visi dan misi pengadilan sebagai lembaga peradilan bagi masyarakat di Buleleng. Acara pisah kenal itu dihadiri Bupati Putu Bagiada bersama pejabat Muspida Buleleng lainnya. (kmb)

Kerugian Lakalantas Capai Rp 160 Juta Singaraja (Bali Post) Kecelakaan lalu lintas (lakalantas) yang terjadi di Buleleng didominasi oleh faktor kelalaian manusia. Antara lain, pengendara tidak mematuhi rambu lalu lintas, marka jalan, dan tidak menggunakan perlengkapan berkendaraan. Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Satlantas Polres Buleleng, Wayan Parta, Jumat (8/4) kemarin, mengatakan dalam tiga bulan terakhir tercatat 126 kasus lakalantas yang sebagian besar melibatkan sepeda motor. Dari jumlah itu, 159 korban mengalami luka ringan, 57 mengalami luka berat, dan 10 orang meninggal dunia dengan kerugian materi mencapai Rp 160 juta. “Penyebabnya memang lebih banyak karena kelalaian pengendara motor itu sendiri. Dalam mengemudikan kendaraan, pengendara kurang waspada dan kurang menyadari pentingnya keselamatan diri,” ujarnya. Yang lebih memprihatinkan, sebagian besar pengendara motor maupun mobil sekarang kerap menggunakan handphone saat melaju di jalan raya. Padahal, berbicara melalui handphone saat berkendaraan sangat berbahaya dan sudah sering menjadi penyebab kecelakaan. “Jika menerima telepon sebaiknya berhenti di pinggir jalan,” katanya. (kmb15)

Telepon Penting Pemkab Buleleng SMS Pengaduan DPRD Buleleng Polres Buleleng Polsek Tejakula Polsek Kubutambahan Polsek Sawan Polsek Singaraja Polsek Sukasada Polsek Banjar Polsek Seririt Polsek Busungbiu Polsek Gerokgak KP3 Celukan Bawang Pospol Wisata Lovina Pospol Pancasari Siaga Reskrim Siaga Intel Siaga Lantas Pemadam Kebakaran RSUD Buleleng RS Kerta Usada RS Santhi Graha Seririt RS Parama Sidhi RS TNI-AD Singaraja

21985 3477 22713 22510, 21841 28541 23012 24900 22566 25791 93347 92450 92126 92999 92842 41010 25755 27511 29973 22531 21113 22046 26278 94554, 94549 29787 0362-22547, 7000653

Bali Post/ole

BERKUMPUL - Karyawan bersama warga berkumpul di wantilan pada saat pihak manajemen dan perwakilan karyawan Hotel Gawana Novus Resort and Spa bertemu di Kantor Perbekel Pejarakan.

Karyawan Hotel Gawana Novus Mogok Wisatawan Dipindahkan ke Hotel Lain Singaraja (Bali Post) Sebanyak 49 dari sekitar 56 karyawan yang bekerja di Hotel Gawana Novus Resort and Spa di Desa Pejarakan Kecamatan Gerokgak melakukan aksi mogok kerja. Akibatnya, sejumlah wisatawan yang menginap di hotel tersebut terpaksa dipindahkan ke hotel lain yang terdekat karena tidak mendapat pelayanan. Informasi di hotel itu, Jumat (8/4) kemarin, karyawan hotel yang hampir seluruhnya berasal dari Desa Pejarakan itu mulai mogok kerja pada Kamis (7/4) lalu. Aksi mogok dilakukan karena mereka mengaku tidak bisa bekerja sama dengan petugas accounting di hotel itu. Karyawan menuntut pihak manajemen memberhentikan petugas accounting tersebut. Namun karena tuntutannya tak dikabulkan, karyawan itu memutuskan untuk mogok kerja. Perwakilan owner, Sudiana, yang ditemui di hotel itu kemarin, membenarkan adanya aksi mogok dari karyawan. Ia juga membenarkan wisatawan yang menginap di hotel itu terpaksa dipindahkan ke hotel lain. “Kami sendiri yang mengantar

tamu itu pindah ke hotel lain,” katanya. Suasana di hotel itu kemarin memang tampak sepi. Di situ hanya terdapat Sudiana bersama seorang temannya serta sejumlah petugas keamanan dari Polsektif dan Koramil Gerokgak. Danramil Gerokgak, Sabar Santoso, dan Camat Gerokgak, Kariaman Putra, juga sempat mendatangi hotel itu kemarin untuk melihat situasi. Bangunan yang ada di dalam hotel, seperti lumbung yang digunakan sebagai kamar, lobi dan restoran tampak sepi. Untuk menyelesaikan masalah itu, pukul 09.00 wita kemarin, perwakilan karyawan bertemu dengan pihak manajemen dengan didampingi Perbekel Pejarakan, Made Sumita, dan unsur pejabat Muspika Gerokgak. Dari pihak manajemen Gawana Novus hadir General Manager Hendry, dan Manajer Frangky. Pertemuan berlangsung di Kantor Perbekel Pejarakan. Dalam pertemuan itu, hadir empat orang perwakilan karyawan. Sementara di luar kantor perbekel, seluruh karyawan hotel itu datang bersama puluhan warga Pejarakan untuk menunggu hasil pertemuan. Dalam pertemuan itu, Sumita

membacakan surat dari para karyawan yang disampaikan kepada dirinya selaku perbekel. Dalam surat itu disebutkan karyawan sudah tak bisa lagi bekerja sama dengan petugas accounting yang disebut bernama Teguh. Petugas itu dinilai melakukan tindakan-tindakan tidak baik, seperti tidak transparan dalam pemberian uang servis, sering menunda dana untuk desa pakraman dan lain-lain. Mereka meminta manajemen memberi sanksi kepada petugas accounting tersebut agar nama baik hotel bisa terjaga. Dalam pertemuan itu, pihak manajemen yang diwakili Hendry dan Franky menyayangkan cara yang digunakan oleh para karyawan itu dalam menyelesaikan persoalan. Seharusnya, persoalan itu diselesaikan secara internal sehingga tak sampai melibatkan pejabat desa dan kecamatan. “Saya hanya menyesalkan caranya. Seharusnya ini bisa disampaikan secara internal,” kata Hendry yang mengaku baru dua belas hari bertugas di hotel itu. Sementara pihak karyawan mengatakan sudah beberapa kali menyampaikan masalah itu, namun tak mendapatkan tanggapan dari manajemen.

Karena tak mendapat tanggapan itulah, mereka menempuh cara seperti itu, yakni bersurat kepada perbekel dan mogok kerja. Pertemuan itu sempat berlangsung tegang ketika pihak manajemen menganggap para karyawan itu sudah mengundurkan diri sehingga kemungkinan tidak diterima kembali bekerja di hotel itu. Sementara karyawan mengaku tidak pernah mengundurkan diri dan hanya melakukan aksi mogok. Perbedaan persepsi ini menimbulkan perdebatan yang menegangkan sehingga camat dan Danramil menengahi dengan memberikan saran-saran. Setelah melakukan pertemuan selama sekitar tiga jam, perwakilan karyawan dan pihak manajemen akhirnya melakukan rapat tertutup di ruang perbekel. Informasi yang diperoleh dari karyawan, dalam rapat itu diputuskan karyawan membuat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan mereka. Sementara pihak manajemen akan berkonsultasi dengan manajemen di tingkat pusat di Jakarta. Sebelum ada keputusan dari manajemen pusat, para karyawan itu diistirahatkan. (kmb15)

Tak Jelas, Proyek Listrik dari Sampah di Bengkala Singaraja (Bali Post) Meski sudah digaungkan sejak lama, proyek pemanfaatan sampah untuk dijadikan penghasil energi listrik alternatif di TPA Desa Bengkala Kecamatan Kubutambahan, ternyata kelanjutannya belum jelas. Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) sebenarnya telah merampungkan empat kubangan penampung sampah sebagai syarat dari proyek tersebut, namun energi listrik yang diharapkan belum terwujud juga. Kepala DKP Buleleng, Ida Bagus Suwarjana, Jumat (8/4) kemarin, mengatakan proyek ini merupakan kerja sama Pemprov Bali dengan Pemerintah Pusat. Pemkab Buleleng sudah menyiapkan lokasinya untuk memproses pengolahan sampah dengan sistem sanitarry landfill. “Kini satu kubangan sudah menghasilkan gas, tinggal memasukkan ke generator sudah bisa menghasilkan listrik,” katanya. Menurut Suwarjana, pihaknya kini menunggu Pemer-

intah Pusat melalui Kementerian ESDM untuk mendatangkan mesin generator yang digunakan memroses gas itu menjadi energi listrik. Menurutnya, tumpukan sampah seluas satu hektar diperkirakan akan mampu menghasilkan energi listrik sekitar satu MW. Jika mengacu pada standar itu, TPA Bengkala mampu menghasilkan listrik 3 MW karena luas kubangan untuk menimbun sampah mencapai 3 hektar. Lebih lanjut Suwarjana

menjelaskan, untuk bisa menghasilkan energi listrik dengan mengolah sampah melalui sistem sanitarry landfill, awalnya sampah ditampung di bak penampungan landfill. Dari landfill ini sampah akan menghasilkan gas. Gas sampah ini kemudian diolah agar mampu mengerakkan turbin. “Dulu pembuatan landfill kita lakukan bekerja sama dengan Departemen PU, sekarang untuk turbinnya kerja sama dengan ESDM,” katanya. (kmb15)

Bali Post/ole

INCARAN - Teluk di kawasan Taman Nasional Bali Barat, tepatnya di kawasan Banyuwedang Desa Pejarakan Kecamatan Gerokgak, selama ini terpelihara dengan baik. Pohon bakau yang tumbuh di sekitar teluk masih tampak subur dan hijau. Tidak heran jika teluk itu kini menjadi incaran wisatawan sekaligus menjadi incaran investor. Para nelayan yang sebelumnya menjadi penangkap ikan, kini punya profesi baru sebagai pengantar wisatawan dari hotel di sekitar Banyuwedang menuju wilayah Pulau Menjangan.

Atasi Kekurangan Guru SD

Hentikan Pegawai Kontrak Singaraja (Bali Post) Mengatasi kekurangan guru SD di Buleleng, Pemkab Buleleng melalui Dinas Pendidikan harus berani mengontrak lebih banyak guru untuk mengajar di sejumlah sekolah yang kekurangan guru. Jika tidak ada anggaran untuk mengontrak guru, sebaiknya pegawai kontrak yang selama ini direkrut oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dihentikan kontraknya. “Anggaran untuk mengontrak pegawai di sejumlah SKPD itu dialihkan untuk

mengontrak guru,” kata Putu Suarjana, anggota Komisi D DPRD Buleleng, Jumat (8/4) kemarin, terkait masih banyaknya SD di Buleleng yang kekurangan guru. Menurut Suarjana, jumlah pegawai kontrak di sejumlah SKPD di Buleleng sudah terlalu banyak. Bahkan, tugas pegawai kontrak itu dinilai tidak jelas sehingga banyak yang hanya duduk-duduk di teras kantor. Padahal, dana yang dihabiskan untuk mengontrak pegawai itu jumlahnya mencapai puluhan miliar rupiah per tahun. “Ini harus

dirasionalisasi. Lebih baik mengontrak guru untuk menutupi kekuarangan di SD,” katanya. Seperti diketahui, Kabupaten Buleleng kini dihadapkan pada kendala serius untuk memajukan pendidikan di SD. Setiap tahun ratusan guru SD pensiun, sementara jatah PNS guru yang diperoleh setiap tahunnya sangat terbatas. Akibatnya, Buleleng kini kekurangan guru sekitar 1.100 orang. Misalnya tahun 2010 lalu, sebanyak 150 guru SD pensiun, sementara jatah PNS guru untuk SD di Buleleng

hanya 95 orang. Tahun 2011 ini, 206 guru SD memasuki masa pensiun, sehingga tahun ini Buleleng dipastikan kekurangan guru SD mencapai 1.100 orang. Kekurangan guru itu dihitung berdasarkan rasio satu SD harus memiliki sepuluh guru yang terdiri dari enam guru kelas, tiga guru bidang studi dan seorang kepala sekolah. Namun kini sejumlah SD di desa-desa memiliki guru kurang dari sepuluh orang. Bahkan di wilayah Kecamatan Tejakula, ada SD yang hanya memiliki tiga guru sehingga

satu guru harus mengajar dua kelas sekaligus. Kepala Dinas Pendidikan Buleleng, Gede Suyasa di tempat terpisah, Jumat kemarin, mengatakan pihaknya sudah mengusulkan kuota guru PNS ke pemerintah pusat. Namun jumlahnya masih tetap kurang karena jumlah guru yang pensiun lebih banyak. Memang, kata dia, jalan lain untuk menambah kekurangan guru adalah dengan mengontrak guru. Namun karena anggaran terbatas, tahun 2011 ini pihaknya tidak bisa mengontrak guru baru. (kmb15)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 9 April 2011 | Balipost.com by e-Paper KMB - Issuu