terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
16 HALAMAN
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
NOMOR 23 TAHUN KE 72 Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
Pengemban Pengamal Pancasila
minggu umanis, 8 september 2019
balipost http://facebook.com/balipost
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Sedan Terjun ke Jurang Gitgit
Makna Ukiran
Keseimbangan dalam Rule of Odds
Diduga rem blong, mobil sedan terjun ke jurang di Dusun Wirabuana, Desa Gitgit, Sukasada.
Bali Orti membahas relief-relief dan ukiran serta arsitektur di bangunan suci yang ternyata tidak hanya merupakan hiasan melainkan juga memiliki nilai-nilai filosofis.
Rubrik fotografi kali ini mengupas soal rule of odds atau aturan ganjil. Ini penting bagi penghobi fotografer pemula. Mengapa harus ganjil?
BALI ORTI | HAL. 6
DAERAH | HAL. 3
FOTOGRAFI | HAL. 8
Revisi UU KPK Tunggu Sikap Presiden Jakarta (Bali Post) Rencana Revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) banyak mendapat tanggapan usai pimpinan dan karyawan KPK melakukan aksi demo menolak revisi UU tersebut. DPR tak mungkin membahas revisi UU KPK tanpa pemerintah. Makanya, revisi UU KPK kini tergantung pada sikap Presiden Jokowi. Ketua Dewan Pakar Lembaga Aspirasi dan Analisis Strategis (LANDAS) In donesiaku, Bambang Saputra, mengatakan, KPK tidak perlu khawatir dan merasa dikebiri dengan adanya revisi undang-undang tentang KPK. KPK tidak sendirian dalam menangani kasus-kasus korupsi tapi ada institusi lain seperti kepolisian dan kejaksaan yang bertanggung jawab dalam melawan tindak pidana korupsi, kata Bambang di Jakarta, Sabtu (7/9) kemarin.
Menurut dia, dalam menangani kasus-kasus megakorupsi, KPK tidak bisa berjalan sendiri tetapi harus bersinergi dengan institusi lain yang memiliki tugas yang serupa. Pasalpasal yang akan direvisi itu terbaca bahwa pada era digitalisasi sudah semestinya KPK bersinergi dengan institusi lain, karena memperkuat di sini bukan berarti RUU harus dirancang dan dipaksakan untuk membuat KPK menjadi lembaga negara yang superbody.
“Bersinergi juga harus dipahami bahwa suatu upaya pemberantasan korupsi itu agar jalannya tidak sempoyongan dan berjalan sempurna, maka harus dilakukan secara komprehensif,” katanya. Ia mengatakan, usulan DPR untuk melakukan revisi UU KPK harusnya disambut baik. Kini, tinggal menunggu keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) setuju atau tidak. Hal. 11 Jokowi Mesti Konsisten
Jakarta (Bali Post) Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, menilai jika hasil seleksi calon pimpinan (capim) KPK cacat hukum. Panitia Seleksi (Pansel) telah meniadakan salah satu syarat capim berdasarkan undangundang (UU). Samad memaparkan, ada sebelas syarat bagi seseorang untuk lolos sebagai capim KPK
berdasarkan UU KPK pasal 29. Salah satu ketentuannya adalah telah menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). “Nah Pansel nggak mensaratkan itu, jadi orang bisa saja mendaftarkan tanpa menyampaikan laporan dan itu berarti dia telah melakukan pelanggaran hukum dalam merekrut dalam seleksi itu makanya cacat yuridis hasil-
nya,” kata Abraham Samad di Jakarta, Sabtu (7/9) kemarin. Pansel Capim KPK telah menyerahkan sepuluh nama calon pemimpin KPK kepada Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta pada Senin (2/9) lalu. Sejumlah calon yang disoroti dalam fase wawancara ikut dalam rombongan yang diloloskan. Hal. 11 Soal LHKPN
Abraham Samad Nilai Capim KPK Cacat Hukum
BPM/ade
KPK - Mantan Ketua KPK Abraham Samad saat diskusi polemik KPK bersama pakar hukum lainnya, di Jakarta, Sabtu (7/9) kemarin.
Anom Swandewi
Penari Arja hingga Dalang Wanita Juara I Siswa Ajeg Bali (SAB) 2019 tingkat SMA, Komang Ayu Anom Swandewi merupakan seniman serbabisa. Putri pasangan seniman I Gede Anom Ranuara, S.Pd., S.Sn., M.Ag. dengan Anak Agung Ariani sejak usia 4 tahun sudah mulai menekuni kesenian Bali. Diawali dengan latihan tari dan mengasah kemampuan di bidang vokal (dharma gita). Dari tahun 2010, Anom sudah ikut memeriahkan Pesta Kesenian Bali hingga sekarang. Perempuan kelahiran Denpasar, Redite Paing Pahang, 28 Oktober 2001 ini menguasai berbagai jenis kesenian. Di antaranya; tari, vokal, teater, instumen maupun yang lainnya. Saat ini, Anom tengah menggeluti kesenian Bali dalam bentuk seni tari, arja, dharma gita, teater, menabuh, juga pedalangan. Siswa kelas XII SMA di SMA Negeri 3 Denpasar ini mulai mengikuti lomba sejak duduk di bangku kelas III SD. Awalnya mngikuti lomba dharma gita sampai meraih juara 1 Lomba Macepat tingkat SD dalam Pekan Seni Pelajar Provinsi Bali. Pada tahun 2013 pernah mengikuti audisi pemilihan Jagoan Clevo Indonesia Bali. Awalnya hanya mencari pengalam, dengan menampilkan kesenian Bali (arja), Anom mampu menjadi juara 1 di Bali dan berhasil meraih gelar TOP
5 Jagoan Clevo Indonesia 2013 yang dilaksanakan di Jakarta. Selain itu, Anom pernah menjadi presenter pada acara Saluran Budaya Lintas Mintan. Berbagai prestasi di bidang dharma gita juga dikumpulkan seperti juara 1 lomba membaca sloka anak-anak tingkat nasional tahun 2014. Juara I lomba geguritan remaja tingkat Provinsi Bali. Juara 1 lomba kekawin se-Bali, juara III lomba wayang kulit parwa wanita
s e Bali dan mengikuti acara-acara seperti Festival Kesenian Daerah yang akan dilaksanakan di Surabaya pada September ini. Anom berhasil menjadi runnerup 1 Teruni Kesiman Petilan dan teribat dalam Karang Taruna Jagra Winangun. Dengan mengikuti organisasi tersebut, dirinya sering melakukan kegiatan sosial. Tak hanya itu, sosialisasi kepada masyarakat sekitar baik anakanak hingga dewasa sering dilakukan mengenai bahaya narkoba dan HIV.
Agung Wulan bersama Agung Ratih
“Dengan ini saya bisa terjun langsung ke masyarakat dan membagi pengetahuan tentang bahaya narkoba dan HIV agar nantinya generasi-generasi muda Bali tidak salah jalan dalam menghadapi perkembangan yang sangat hebat ini,” papar Anom. Selain itu, Anom juga merancang program untuk dapat mensosialisasikan serta membuat sebuah perlombaan mengenai tatanan berbusana adat Bali dan penggunaan bahasa Bali yang baik dan benar agar bahasa Bali atau bahasa ibu ini tetap terjaga kelestariannya. Dengan moto hidup “Guna Gina Pragina” Anom mendedikasikan dirinya di tanah kelahirannya. “Di mana bumi dipijak di sana langit dijunjung”. “Setinggi-tinggi bangau terbang, surutnya ke kubangan”. “Terima kasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan kepada media Bali Post yang telah memberikan saya kesempatan untuk menambah wawasan pengalaman dan tentunya teman. Serta berhasil menjadi juara I Duta Siswa Ajeg Bali 2019 tingkat SMA. Semoga program ini dapat dilaksanakan berkelanjutan,” tandasnya. (sue/ suk)
Bersama Saudara Kembar Ajegkan Bali Agung Ratih Rosmilasari, S.Pd., M.Pd. Keduanya sangat senang menggunakan pakaian yang sama dari warna, model, hingga ukuran. Semua kami lakukan karena kami ingin tetap menjaga kekompakan yang terlahir sebagai anak yang kembar. Hal. 11 Tari Berpasangan
SALAH satu guru cantik yang paling suka menebar senyum adalah Ni Nyoman Maryani, S.Ag., M.Pd.H. Putri ketiga dari pasangan Wayan Nurjana dan Wayan Muriati (alm.) ini sukses meraih predikat juara I Guru Ajeg Bali tingkat SMP 2019. Maryani adalah perempuan yang sangat mencintai yoga, ayurvedic dan budaya
seni sebagai fondasi diri serta penyemangat bagi hidupnya. Semenjak jauh dari orangtua semasa duduk di bangku kuliah tahun 1999 menjadikan dirinya mandiri dan terbiasa dengan kehidupan sederhana di Asram Gedong Bagus Oka dan Gandhi Puri Asram. Hal. 11 Pendidikan Budaya
Ni Nyoman Maryani
I Dewa Ketut Putra
Pande Pintar ’’Magambel’’, Angling Jago ’’Masatua’’
Agung Wulan Rosmithasari
Siapa tak menyangka, ternyata juara I Guru Ajeg Bali 2019 untuk tingkat SMA, Desak Nyoman Agung Wulan Rosmithasari, S.Pd.B., M.Pd., memiliki saudara kembar. Yang namanya anak kembar sulit membedakan mana kakak dan adik. Demikian juga dengan Desak Nyoman Agung Wulan Rosmithasari dan Desak Made
Nangun Sat Kerthi Loka Bali demi Bali yang Harmonis
Pande Komang Purnama Cahyani Putri
I Kadek Angling Kenaka Baswara Wijaya
UNTUK tingkat SMP, juara I SAB 2019 diraih Pande Komang Purnama Cahyani Putri. Pande Komang Purnama Cahyani Putri adalah putri kedua dari pasangan I Nengah Subrata dan Ni Ketut Aluh. Perempuan kelahiran di Denpasar, 21 Juni 2005 ini amat mencintai budaya Bali. Kecintaan ini berkat didikan saudara – saudaranya. Bidang kesenian yang digelutinya berupa kegiatan menari dan magambel. “Saya nengikuti kesenian sudah mulai dari SD dan memulai mengikuti les menari dan magambel di Sanggar Aswini Kembar,” katanya. Kegemaraan serta kecin-
taannya terhadap seni dan budaya Bali tidak lepas dari dukungan orangtua. Selain itu, siswa kelas IX SMP PGRI 2 Denpasar ini sudah sering mengikuti lombalomba yang diadakan di sekolah, di sanggar dan di tempat lain. Selain aktif dalam dunia kesenian, dirinya juga aktif dalam berbagai kegiatan pendidikan dan keolahragaan. “Pendidikan sangat penting, maka dari itu sangat dibutuhkan pembelajaran yang baik dan mengatur waktu yang baik selama kegiatan,” tandasnya. Selain berkesenian, dia juga aktif dalam kegiatan
olahraga dan yoga. Yoga membuat badan kita menjadi rileks dan dapat mengantarkan dirinya memperloeh juara I mewakili Kota Denpasar tahun 2018. Berakting Berakting dan pantomim adalah kegiatan yang digemari siswa kelas V SD Saraswati 3 Denpasar ini. Selain itu, anak ini juga sangat jago masatua Bali. Berkat kegemarannya menggeluti berbagai kesenian, kini mengantarkannya menjadi juara I Siswa Ajeg Bali tingat SD. Hal. 11 Tari Kreasi