Edisi Minggu 8 Maret 2020 | balipost.com

Page 1

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha

12 HALAMAN

HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

NOMOR 199 TAHUN KE 72

Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418

Pengemban Pengamal Pancasila

Minggu Pon, 8 Maret 2020

balipost http://facebook.com/balipost

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Wagub Semprotkan Disinfektan

Satua Bali

“Membekukan” Subjek

Wakil Gubernur Bali, Cok Ace, memimpin langsung penyemprotan disinfektan di Pelabuhan Penyeberangan ke Nusa Penida dan Lembongan di Sanur, Sabtu (7/3) kemarin. Gerakan hygiene dan sanitasi lingkungan ini untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Bali Orti membahas mengenai keberadaan satua-satua Bali yang masih hidup di tengah-tengah masyarakat. Apa fungsi penting satua tersebut? Bali Orti | HAL. 7

Teknik freezing biasanya diterapkan oleh fotografer untuk ‘’membekukan’’ subjek yang bergerak cepat. Gerakan anak-anak yang berlari, burung yang sedang terbang menjadi berhenti.

Daerah | HAL. 2

Fotografi | HAL. 8

TERGENANG - Denpasar dilanda hujan lebat. Akibatnya sejumlah jalan tergenang. Tampak Jalan Kenyeri dan Jalan By-pass Ngurah Rai-Sanur tergenang cukup lama.

Hujan Lebat Sejam, Sejumlah Jalan di Denpasar Tergenang Denpasar (Bali Post)Hujan lebat selama satu jam yang melanda Kota Denpasar, Sabtu (7/3) kemarin menyebabkan sejumlah jalan tergenang air hingga 1 meter. Kondisi terparah terjadi di Jl. Kenyeri Denpasar, jalan sepanjang 2 Km tergenang air tingginya hingga 1 meter. Akibatnya banyak kendaraan mogok dan jalan tak bisa dilalui selama beberapa jam. Jalan By-Pass Ngurah Rai Sanur, tepatnya di depan Circle K juga tergenang air. Sejumlah sepeda motor warga yang melintasi genan-

gan air tersebut mogok. Tak hanya itu, kondisi ini juga menimbulkan kemacetan hingga dua kilometer. Hasil pemantauan

Rancang Konsep yang Menyenangkan Berkebun di tabulampot (tanaman buah dalam pot), bisa menjadi salah satu cara menumbuhkan rasa cinta berkebun bagi di masyarakat. Rasa cinta berkebun ini harus ditumbuhkan sejak dini mulai dari masa anak-anak. I Gusti Alit Gunadi kerap menerima permintaan dari sekolah untuk mengajarkan dan memrogramkan anak– anak didik di sekolahnya untuk mengikuti program berkebun.

wartawan Bali Post di lokasi menunjukkan, genangan air di jalur sebelah barat tersebut cukup tinggi, diperkirakan selutut orang

dewasa. Pengendara motor yang datang dari selatan, tampak banyak yang terjebak di tengah genangan. Bahkan, motornya ada yang mati dan terpaksa diparkir di depan Circle K. “Motor warga banyak yang mati ketika melewati genangan air tersebut,” kata salah satu warga setempat, Komang Putra.

BPM/bit

BIODINAMIK - Para pegiat biodinamik tengah mempraktikan pembuatan kompos biodinamik dari bahan alam seperti kotoran sapi dan jerami.

Jakarta ( Bali Post) Pemerintah menyatakan kondisi kesehatan empat pasien positif virus Corona jenis baru (Covid-19) yang diisolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta, terus membaik. Sementara pasien yang meninggal setelah sempat diisolasi di Yogyakarta negatif, bukan akibat Corona. Juru bicara pemerintah untuk penanganan Corona, Achmad Yurianto, di Kantor Presiden di Jakarta, Sabtu (7/3) kemarin mengatakan, pasien 1 dan 2 tinggal menjalani pemeriksaan laboratorium. Jika hasil laboratorium menunjukkan pasien 1 dan 2 negatif, maka mereka akan dipulangkan dari RSPI Sulianti Saroso. “Yang kasus nomor satu dan dua tinggal pemeriksaan lab, kalau sudah negatif akan dipulangkan,” kata Yuri. Hal. 11 Tak Panas dan Pilek

TANAMAN buah dalam pot atau yang lebih dikenal dengan istilah tabulampot kini menjadi trend berkebun buah di lahan sempit. Dengan teknik ini, masyarakat dapat memiliki pohon buah meskipun lahan pekarangannya kecil.

Di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian (FPKP) Unud, Pegok seluas 1 ha lebih inilah ia membawa anak– anak sekolah mengenal pertanian dan berkebun. Ia menyiapkan polybag, lahan, bibit, pupuk dan bahan– bahan lain untuk berkebun. Tata cara berkebunnya sudah ia siapkan. Anak– anak didik tersebut tinggal melaksanakan SOP-nya saja. Hal. 11 Langsung Praktik

ing cara membuat preparat biodinamik. “Jadi kami sharing di sini, tiap lapisan demi lapisan dibahas supaya ada pengetahuan fungsinya apa. Misalnya kenapa harus pakai bambu, jerami, sehingga kompos ini setelah selesai dalam enam bulan kita panen akan diaplikasikan di lahan Biodynamic Center,” terang Ketua Komunitas Penggiat Biodinamik Bali, dr. Ida Bagus Kesnawa. Ibarat dalam pertanian organik, lanjut Ida Bagus Kesnawa, inilah yang akan dijadikan pupuk. Dimana bahan yang digunakan semua dari bahan organik seperti kotoran sapi, jerami, tanah, yang kemudian dilakukan bosting dengan memakai preparat biodinamik. Hal. 11 Kompos Dipanen

Kondisi Pasien Corona di Indonesia Makin Membaik

Berkebun Buah di Lahan Sempit Tabulampot bisa menjadi sebuah hobi yang bisa menghasilkan uang. Karena ada nilai keekonomian yang didapat dalam dua tahun setelah pohon dari tabulampot tersebut berbuah. Penghobi tabulampot yang juga dosen pertanian Universitas Udayana, I Gusti Alit Gunad, belum lama ini ditemui di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Unud, Pegok mengatakan, ke depan manusia semakin banyak mencari pekerjaan di suatu wilayah. Wilayah tidak akan bertambah luas sehingga orang akan bisa membeli rumah ke depan dengan lahan yang sempit. Di satu sisi ke depan orang ingin berkebun atau menanam pohon. Alasannya life style ke depan akan mengarah ke tanaman sehat dan udara sehat. Agar di lahan yang sempit bisa menghasilkan oksigen dari tanaman, maka tabulampot solusinya, katanya. Tabulampot selain secara estetika bisa dinikmati, buahnya bisa dinikmati dan ada kebanggaan tersendiri ketika

Pegiat Biodinamik ’’Sharing’’ Pembuatan Preparat BALI tidak boleh lagi hanya mengandalkan pariwisata. Maka dari itu, sektor lain khususnya pertanian harus mulai dibangkitkan. Namun, untuk membangkitkan pertanian perlu ada inovasi. Salah satunya biodynamic agriculture (pertanian biodinamik). Ini juga sejalan dengan visi Gubernur Bali, Wayan Koster, Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Pertanian biodinamik kini tengah diujicobakan di Biodynamic Center, Pesraman Lumajang, Samsam, Kerambitan, Tabanan oleh komunitas pegiat biodinamik yang terdiri dari akademisi, pegiat, dan pelaku pertanian bekerja sama dengan Yayasan Dharma Naradha (YDN). Sabtu (7/3) kemarin pegiat biodinamik dari Malaysia, Batam dan Surabaya shar-

Ia menjelaskan, hujan mulai turun sekitar pukul 14.30 Wita. Dari awal, intensitas hujan sangat tinggi, sehingga air tumpahan muncul dari sejumlah arah dan bermuara di lokasi. “Ada yang berhasil melewati genangan air tersebut, ada juga yang motornya mati di tengah jalan. Hal. 11 Timbulkan Kemacetan

BPM/025/kmb21

tabulampot tersebut berbuah. Dari namanya saja yaitu menggunakan pot, maka tabulampot yang dipajang di area rumah dapat digeser–geser dengan tanaman lain, misalnya tanaman bunga. Sehingga sangat praktis, estetikanya tak kalah indah dengan tanaman bunga. Menanam tanaman buah dalam pot, kata Alit, tidak hanya menjalankan hobi, tapi dibisniskan juga bisa. Misalnya, jeruk besar yang bisa dibuahkan hanya dua biji, ketika ingin menjual, dapat dijual sekaligus dengan pot sampai buahnya. Harganya bisa berkali–kali lipat nilainya dari bibit yang dibeli di awal. “Kita membeli bibit dengan harga Rp 250.000, lengkap dengan pot, tahi kambing dan bahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan tabulampot. Kita pelihara dalam dua tahun, bisa laku sampai dengan Rp 2,2 juta. Kalau konversi dengan bunga bank, hasilnya jauh lebih tinggi ini. Makanya tabulampot ini hobi jalan, tapi rupiah juga mengalir,” jelasnya. Banyak manfaat berkebun yang ia ungkapkan. Salah satunya disebutkan dari pengalamannya memberi pelatihan tabulampot ke calon pensiunan perusahaan BUMN, dapat mengusir stres. Berkebun tabulampot tidak susah, karena media yang digunakan kecil. Asal mau mempelajari teknik tabulampot sedikit saja, menurut I Gusti Alit Gunadi, tabulampot tidak susah dilakukan. “Dalam media yang sedikit atau kecil, agar tanaman tersebut bisa berbuah, maka pemberian atau masukan ke pot tersebut yang harus lebih banyak,” ungkapnya. (may)

Cara Modern Membuat Rumah Rindang

Bisa Pilih Hidroponik Hingga ’’Roof Garden’’ Dulu setiap rumah milik warga Bali memiliki teba dan telajakan. Lahan ini biasanya penuh dengan tanaman produktif dan tanaman penghijauan. Kini hampir semua teba dan telajakan sudah lenyap diganti bangunan dan dibeton. Tidak lagi ada resapan air sehingga Bali hujan sedikit cepat banjir. KONSEP membuat rumah di dalam hutan pun tinggal impian. Konsep itu kini diganti dengan rumah yang rindang. Rumah rindang adalah hal yang sangat diharapkan bagi semua orang. Permasalahannya sekarang adalah dalam membuat rumah rindang harus ada tanaman atau sistem pertanian sederhana untuk merindangkan rumah dan juga memiliki nilai ekonomi. Hal ini dapat diterapkan dalam berbagai metode bercocok tanam di lahan sempit karena sekelil-

ing rumah sudah penuh dengan beton. Agar pada lahan sempit yang penuh dengan beton, namun rumah terasa rindang dan kita masih bisa bertani adalah dengan cara menanam tanaman dengan berbagai metode bertanam modern. Pengamat pertanian, Dr. Ir. I Gusti Bagus Udayana, M.Si., Ketua Program Studi Agroteknologi Universitas Warmadewa memaparkan banyak cara modern dilakukan untuk membuat rumah rindang. Hal. 11 Tanpa Tanah

BPM/ist

MODERN - Cara modern membuat rumah rindang dengan hidroponik dan roof garden.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi Minggu 8 Maret 2020 | balipost.com by e-Paper KMB - Issuu