Bali Post
balipost http://facebook.com/balipost
SEJAK 1948
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Pengemban Pengamal Pancasila
BPM/eka
DHARMA SHANTI NYEPI - Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, foto bersama dengan Menkop dan UKM, A.A. Gede Ngurah Puspayoga, Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, Gubernur Bali, Wayan Koster, dan panitia saat Dharma Shanti Nasional Nyepi Tahun Baru Saka 1941 di Taman Budaya Denpasar, Sabtu (6/4) malam kemarin.
Spirit Nyepi Sejalan dengan Pemilu 2019 laksanakan dengan sebaik-baiknya. Hal tersebut membuat banyak orang mengunjungi Pulau Dewata. Dharma Shanti Nasional yang merupakan seremonial terakhir perayaan Hari Suci Nyepi, disebut memiliki makna tinggi. Apalagi tema yang diangkat soal Pemilu Serentak 2019. Tema tersebut dinilai sejalan dengan spirit Hari
Denpasar (Bali Post) Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, menghadiri Dharma Shanti Nasional Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1941 di Ardha Candra, Art Center, Denpasar, Sabtu (6/4) malam kemarin. Saat itu, Wapres tampil santai penuh canda. ’’Malam ini, saya bisa dipanggil Made Jusuf. Saya anak kedua, jadi Made Jusuf,” katanya mengawali sambutannya. Jusuf Kalla menegaskan momentum Nyepi dapat dijadikan ajang untuk mengevaluasi diri, kemudian menyuci-
kan diri. Dengan menyucikan diri, segala kekurangan dan kesalahan yang telah diperbuat dapat diubah agar men-
jadi lebih baik. Bali sendiri di mata Jusuf Kalla merupakan tempat, di mana agama dan budaya di-
Raya Nyepi sebagai momentum melakukan evaluasi dan penyucian diri. “Pemilu pada dasarnya merupakan bentuk evaluasi bangsa secara keseluruhan, punya makna yang sama dengan Nyepi,’’ tegasnya. Dharma Shanti Nyepi semalam juga dihadiri Menkop dan UKM, A.A. Gede Ngurah Puspayoga, Menteri Agama,
Lukman Hakim Saifuddin, Gubernur Bali, Wayan Koster dan pimpinan PHDI se- Indonesia. Jusuf Kalla menambahkan, pemimpin juga dievaluasi, bila benar bisa dilanjutkan kepemimpinannya, jika tidak harus diperbarui atau diganti. Kalla meyakini, masyarakat Bali tahu apa arti berhasil dan tidak berhasil dalam kepemimpinan tersebut. Oleh
karena itu, partisipasi seluruh komponen masyarakat sangat diharapkan dalam Pemilu, 17 April mendatang. Keragaman yang dimiliki bangsa ini hendaknya tidak dijadikan sebagai pemecah belah bangsa, namun sebagai pemersatu. Pada intinya, perbedaanlah yang menyatukan bangsa. Hal. 11 Untuk Bangsa
Jelang Pemilu 2019
Pemilih Bingung, Potensi Kecurangan Tinggi Pelaksanaan Pemilu tahun ini sedikit berbeda dari sebelumnya. Pasalnya, untuk Pemilu tahun ini pemilih bakal mencoblos lima surat suara. Kondisi itu jelas membuat pemilih mengalami kesulitan dalam mencoblos. Terlebih dalam surat suara tidak berisikan foto hanya berisikan nama. Kondisi itu tak pelak membuat masyarakat menjadi bingung dalam menentukan pilihannya. Tidak menutup kemungkinan, masyarakat salah dalam memilih. suara
VV VVVVV VV
V
VVVV VVVVVVV VVVVVVV
V VVVVVV
IK
A
AL
? 9
VV VV V VV VV
suara yang dicobAduuh los banyak. Jadi bingung !!! bingung dalam memilihnya. Terlebih suara caleg yang dipilih surat belum banyak diketahui kiprahnya. Bisa jadi dalam mencoblos nanti salah pilih. Karena tidak ada wajahnya hanya ada nama-nama,” ujarnya. Dia mengkhawatirkan lagi bagi pemilih yang umurnya sudah tua. Terlebih, mereka tidak tahu caleg-caleg yang bakal dicoblos. Yang lebih parahnya
GG
Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon
13
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
VV VVVVV VV
Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon
3
Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon
11
Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
14
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
?
7
Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon
10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon
Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon
19
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon
Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon
4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
8
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon
Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon
pilih siapa ya?? 12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
surat
suara
VVV
VVV VVVV
VVV VVVV VVV V
VV VVV VVVVV VVVV
HI
NE
VVVV VV VV VVV V VVVVV VV V VVVVVVV VV VVVVVV VVV VVVVVV VV KA
TUNG
GAL IKA
?
Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon
20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon
V
VVVV VVVVVVV VVVVVVV
VV VV V VV VV
V VVVVVV
BHIN
N EKA TU
GG
AL
IK
VV VVVVV VV
V
VVVV VVVVVVV VVVVVVV
V VVVVVV
VV VV V VV VV
VV V V VV VVV V VV VVVV VVVVVVV VV VVVVV VVVVVV VV VVVVVV VV
A
RIBETNYA Pemilu 2019 diakui oleh masyarakat Karangasem, Wayan Lantur. Dia mengatakan, Pemilu tahun ini memang sedikit berbeda dengan Pemilu sebelumnya. Pasalnya, dalam Pemilu tahun ini, masyarakat dihadapkan dengan lima surat suara sekaligus yakni surat suara pemilihan presiden dan wakil presiden, DPD, DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten. Kata dia, banyaknya surat suara yang bakal dicoblos membuat dirinya pusing. “Memang ribet. Surat
N EKA TU
5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
B
BHIN
Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon Nama Calon
VV V VVVV VV
VV V V VV VVV V VV VVVV VVVVVVV VV VVVVV VVVVVV VV VVVVVV VV
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
lagi, warga yang menderita buta aksara, mereka tambah bingung lagi karena tidak bisa baca ditambah surat suara tidak ada gamabarnya. ”Saya pribadi bilang pokoknya serbasulit. Dengan kondisi ini, potensi untuk salah memilih pasti ada,” katanya. Warga lain, I Nyoman Remini. Dia menilai, dengan menhmmm coblos lima surat suara sekaligus cukup sulit. suara surat Kata dia, bila sudah memiliki calon yang akan dipilih ketika pencoblosan bisa saja jadi bingung memilih VV V V VV VVV V VV VVVV VVVVVVV VV VVVVV VVVVVV VV VVVVVV VV BHIN
VVVVVVV
VVVVVVV
VVV VVVVVVV
VVVV VVVV VVV
VVVVVVV
VVVVVVV
VVV VVVVVVV
KA TUNGGAL
AL
IK
VVV
VVV VVVV VVVVVVV
VVVV VVVV VVV
V V V VV V VV VV VV VVVVVV VV VV VV VVVVVV VVVVV VVVVVVV VVV VVVVVV VV VV INE
GG
VVVVVVV
VVVV VVVV VVV
BH
N EKA TU
A
surat
SURAT SUARA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI BALI
IK
V V V VV V VV VV VV VVVVVV VV VV VV VVVVVV VVVVV VVVVVVV VVV VVVVVV VV VV
A
BH
INE
KA TUNGGAL
IK
A
V V V VV V VV VV VV VVVVVV VV VV VV VVVVVV VVVVV VVVVVVV VVV VVVVVV VV VV
BH
INE
KA TUNGGAL
IK
A
akibat banyaknya surat suara. “Tumben memilih lima surat suara sekaligus. Kalau sebelumnya hanya satu gampang milihnya. Tapi, mau gimana lagi coblos-coblos saja,” ujarnya. Sementara itu, salah satu anggota KPPS, Ni Wayan
Aryaningsih, mengakui bakal banyak masyarakat yang akan mencoblos caleg berbeda bukan pilihannya. Sebab, yang terpampang dalam surat suara hanya nama, tanpa berisi foto caleg. Hal. 11 Potensi Kecurangan
Tak Banyak Kenal Caleg PEMILU 2019 pada 17 April mendatang merupakan proses pelaksanaan pencoblosan dengan lima surat suara yang dilakukan secara bersamaan, yaitu pemilihan umum DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, DPD, serta Presiden dan Wakil Presiden. Keserentakan pada pemilu tahun ini tentu saja dikhawatirkan akan ditemukan sejumlah permasalahan serta kerawanan yang berdampak pada kualitas proses dan hasil
Pemilu 2019. Salah satunya, adanya kemungkinan pemilih cenderung hanya menentukan pilihannya pada surat suara calon presiden dan calon wakil presiden serta DPRD Kabupaten/Kota. “Untuk presiden saya sudah punya pilihannya, kalau yang lain belum tahu, karena banyak juga wajah wajah baru,” ucap Made Kerti, warga di Kecamatan Tabanan. Hal. 11 Belum Punya Pilihan
Minimalisasi Potensi Kecurangan
Pemilih Mesti Cermat, Bawaslu Harus Profesional
Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2019 sudah semakin dekat. Melalui Pemilu ini, rakyat Indonesia memiliki kedaulatan untuk memilih Presiden/ Wakil Presiden, anggota DPR RI, DPD RI, dan DPRD tingkat Provinsi, serta DPRD tingkat Kabupaten/Kota yang dilaksanakan secara luber jurdil. Namun, di balik pesta demokrasi lima tahunan yang pertama kali dilaksanakan secara serentak ini akan memunculkan banyak potensi kecurangan. Pemilu yang tidak diselenggarakan tidak serentak saja ternyata masih membuka celah bagi kecurangan.
SEPERTI soal waktu penghitungan suara usai pemungutan suara pada 17 April nanti. Dengan dilakukan secara serentak, tentunya jumlah suara yang dihitung akan melebihi waktu yang telah ditentukan. Dengan suara yang sangat banyak tersebut, tentu akan memperluas kemungkinan adanya kesalahan dalam penghitungan suara. Selain itu, potensi kecurangan lainnya ialah berpotensi terjadi di pemilihan legislatif. Karena penyelenggaraan secara serentak, jalannya Pileg justru terpinggirkan oleh ingar-bingar Pemilihan Presiden/ Wakil Presiden. Sehingga hal ini akan mempermudah terjadi transaksional di dalam hitungan-hitun-
gan suara legislatif. Oleh karena itu, penyelenggara Pemilu, dalam hal ini KPU dan Bawaslu sebagai pengawas pemilu mempunyai pekerjaan lebih untuk bisa meminimalisasi potensi/potensi kecurangan yang muncul. Selain itu, pemilih juga harus cermat dalam menggunakan hak pilihnya. “Hal ini menandakan bahwa kita harus betul-betul dan dengan cermat menggunakan hak yang kita punyai untuk memilih wakil rakyat yang mampu mewakili aspirasi kita ke depannya. Kita harus tahu siapa yang akan kita pilih nantinya, suara kita dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik jika kita benarbenar memilih,” tandas pengamat
politik, Dr. Dewa Gede Sudika Mangku, S.H., LL.M. Apalagi, dikatakan bahwa pemilu kali ini berbeda dengan pemilu tahun-tahun sebelumnya. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemilih maupun para calon, sebab pemilih harus jeli dan cerdas siapa yang akan dipilih. Bawaslu yang diberikan mandat bertugas mengawasi penyelengaraan Pemilu, juga harus mampu memberikan kinerja yang profesional dalam hal menerima laporan dugaan pelanggaraan yang akan timbul, serta mampu menyelesaikan sengketa Pemilu ke depannya. Hal. 11 Perlu Kreativitas
Dewa Gede Sudika Mangku
Wayan Jondra