20 HALAMAN
NOMOR 196 TAHUN KE 68
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com
TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA
E-mail: balipost@indo.net.id
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (106rb Like) http://facebook.com/balipost
SENIN UMANIS, 7 MARET 2016
Pengemban Pengamal Pancasila
@balipostcom (3,9rb Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418
MELASTI DI PANTAI PADANGGALAK
Bali Post/wan
MELASTI - Ribuan umat melangsungkan upacara melasti di Pantai Padanggalak, Denpasar Timur, Minggu (6/3) kemarin. Pada prosesi terkait dengan tawur kasanga dan Nyepi itu, sejumlah pantai di Denpasar dan Badung telah dipadati umat sejak subuh. (Beritanya di halaman 2)
KMP Rafelia II Tenggelam
Korban Tewas dari Tampaksiring Banyuwangi (Bali Post) Jumlah korban tewas tenggelamnya KMP Rafelia II bertambah satu orang. Tim SAR gabungan kembali menemukan satu jenazah di sekitar anjungan kapal, Minggu (6/3) kemarin. Korban sempat diduga nakhoda kapal yang dinyatakan hilang. Ternyata, hasil pemeriksaan medis, korban adalah penump-
ang kapal asal Tampaksiring, Gianyar. Temuan penumpang tewas ini makin menguatkan amburadulnya manifest atau jumlah pasti penumpang kapal. Sebab, korban tak masuk dalam data manifest. Tubuh korban ditemukan sekitar pukul 10.55 WIB oleh tim penyelam TNI-AL. Korban adalah Gusti Made
Suana (57) asal Banjar Buruan, Tampaksiring. Tim DVI memastikan identitas korban setelah memperhatikan data antemortem dan posmortem. Hal.19 Gusti Suana Polres Periksa Syahbandar Gilimanuk Halaman 19
Bali Post/udi
EVAKUASI - Proses evakuasi korban tewas tenggelamnya KMP Rafelia II, Minggu (6/3) kemarin.
Jajak Pendapat
KTT Ke-5 OKI Resmi Dibuka
MRB Mestinya Kuatkan Desa Pakraman
Deklarasi Jakarta Diharapkan Berikan Langkah Konkret
PERJUANGAN krama Bali menjaga wilayah adatnya bangkit. Otoritas adat bergerak dan melakukan perlawanan terhadap investasi tak ramah lingkungan. Tokoh adat dan krama adat di Bali bergerak melakukan penolakan. Sayangnya, reaksi publik yang didasari spirit menjaga Bali dari ancaman investasi yang tak berpihak pada budaya dan alam Bali, nyaris tanpa pengawalan. Lembaga umat, birokrat dan wakil rakyat Bali nyaris tanpa suara membela kepentingan krama Bali. Menyikapi lemahnya keberpihakan lembaga umat, wakil rakyat dan eksekutif terhadap perjuangan desa adat di Bali, usulan membentuk Majelis Rakyat Bali (MRB) pun disuarakan. Majelis ini diharapkan mampu menjadi media dan ruang aspirasi yang bisa menyalurkan perjuangan dan perlawanan krama Bali menjaga wilayahnya. Hal. 19 Memecah Belah
Jakarta (Bali Post) -
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa ke-5 Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) resmi dibuka di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (6/3) kemarin. KTT secara khusus membahas dan menyepakati rancangan resolusi dan Deklarasi Jakarta untuk kemerdekaan Palestina dan Al-Quds Al-Sharif (Kawasan Suci dan Mulia di Yerussalem). Pembukaan diawali dengan sesi foto bersama utusan negara-negara peserta KTT. Presiden Joko Widodo mengawali KTT ke-5 OKI dengan mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Tak hanya bertemu dengan Abbas, Presiden Jokowi juga mengadakan
pertemuan bilateral dengan Pangeran Yordania El Hassan Bin Talal. “Saya harap KTT ini mendorong persatuan negara-negara anggota OKI dalam mendukung kemerdekaan Palestina dan
menyelesaikan isu Al-Quds AlSharif,” kata Presiden Jokowi usai pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, kemarin. Oleh karena itu, Presiden Jokowi berharap negara-negara
Islam dapat bersatu dan berperan lebih banyak dalam proses perdamaian Palestina-Israel serta pengakuan Palestina sebagai negara berdaulat. Langkah yang akan ditempuh Indonesia akan dilakukan sesuai kerangka two-state solution dan resolusi PBB. Presiden Mahmoud Abbas menyatakan ucapan terima kasih kepada bangsa Indonesia yang menjadi penyelenggara KTT maupun konsistensi Indo-
nesia terhadap dukungan penuh atas kemerdekaan Palestina. Keduanya juga menyinggung keamanan di zona-zona yang selama ini dikuasai Israel. ‘’Tadi beliau juga bercerita mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perbatasan, dengan permukiman ilegal, juga pengungsi Palestina yang berada di luar Palestina yang jumlahnya amat besar,’’ kata Presiden Jokowi. Hal. 19 Bentuk Dukungan
PEMIMPIN NEGARA Presiden Joko Widodo bersama sejumlah pemimpin negara, delegasi dan tamu undangan menghadiri jamuan makan malam di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (6/3) kemarin.
Bali Post/ant
Tiga Desa Adat di Sanur Tolak Reklamasi Denpasar (Bali Post) – Gerakan tolak reklamasi semakin tak terbendung. Kini tercatat 24 desa adat yang menolak reklamasi Teluk Benoa, menyusul tiga desa adat di Sanur memutuskan menolak rencana me-ngurug laut 700 hektar. Keputusan itu diambil pada Sabtu (5/3) lalu. Ketiga desa adat itu; Desa Adat Intaran, Desa Adat Penyaringan dan Desa Adat Sanur. Atas keputusan tersebut, semeton Sanur pun kembali memasang baliho di empat titik. Di antaranya berada di
perempatan By-pass Ngurah Rai dengan Jalan Danau Buyan, perempatan By-pass Ngurah Rai dengan Jalan Hang Tuah, perempatan Banjar Sindu dan Betngandang. Nyoman Sarji, Klian Banjar Sindu Kelod, di sela-sela pemasangan baliho mengatakan merupakan tindak lanjut dari hasil paruman desa adat di sanur. ‘’Sesuai dengan paruman tiga desa adat di Sanur yang menyatakan menolak dengan tegas reklamasi Teluk Benoa. Sebagai tindak lanjutnya kami
semeton Sanur memasang baliho dengan dana swadaya,’’ paparnya. Hal serupa juga diungkapkan Bendesa Adat Intaran A.A. Kompyang Raka, S.H., Sabtu lalu. Dikatakannya, banyak hal yang melatarbelakangi keputusan itu. Pertama, meluasnya abrasi di pesisir wilayah Desa Adat Intaran setelah adanya reklamasi di Pulau Serangan. ‘’Beruntung ada bantuan dari Jepang untuk membuat krib pengaman, sehingga abrasi bisa tertangani. Ini pengalaman kami di wilayah pesisir,’’
jelas Jro Bendesa yang juga anggota DPRD Bali ini. Kedua, bila reklamasi di Teluk Benoa terealisasi, pihaknya meyakini akan terjadi kerusakan lingkungan yang lebih parah di sekitar kawasan yang berdampingan dengan lokasi reklamasi. Desa Adat Intaran yang merupakan salah satu desa adat yang sangat dekat dengan Teluk Benoa, dipastikan juga akan terdampak, sama halnya ketika reklamasi di Serangan. Alasan lainnya, kata Kompyang Raka, beban ling-
kungan yang cukup berat di Bali Selatan. Ini harus diantisipasi dengan memeratakan pembangunan ke Bali Timur dan Utara. ‘’Ini menjadi dasar bagi kami menolak rencana reklamasi yang dilakukan investor. Bukan semata ikut-ikutan,’’ kata Bendesa Intaran tiga periode ini. Mantan Ketua Komisi I DPRD Denpasar ini mengatakan, keputusan yang diambil desa adatnya ini bukan terlambat. Hal. 19 Cari Momen
Bali Post/eka
BALIHO - Semeton Sanur memasang baliho tolak reklamasi Teluk Benoa di Sanur, Sabtu (5/3). Pemasangan baliho ini merupakan tindak lanjut dari paruman desa adat di Sanur yang menolak reklamasi Teluk Benoa.