terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
12 HALAMAN
NOMOR 141 TAHUN KE 72
Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
Selasa paing, 7 januari 2020
Pengemban Pengamal Pancasila
balipost http://facebook.com/balipost
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Proyek Jalan Asal-asalan
Rumah Dinas Tak Terawat
Tolak Pabrik Limbah Medis
Proyek jalan di Nusa Penida dikeluhakn warga. Komisi II DPRD Klungkung pun turun langsung ke sejumlah lokasi dan menemukan banyak persoalan. Salah satunya kualitas pengerjaan proyek yang asal-asalan.
Bekas rumah dinas Camat Bangli yang ada di Jalan Lettu Sobat tampak tidak terawat dengan baik. Bangunan yang kini dimanfaatkan sebagai kantor Sekretariat Tetap Tim Pembina UKS itu terlihat rusak di sana-sini.
Rencana pembangunan pabrik pengolah limbah medis B3 di Desa Pengambengan ditolah warga. Namun upaya investor memperoleh izin dari pusat masih dilakukan. Bahkan investor telah membeli tanah untuk lokasi pabrik.
BANGLI | HAL. 9
KLUNGKUNG | HAL. 7
JEMBRANA | HAL. 11
Dilema Bali Mandiri Listrik
Konsumsi listrik di Bali terus bertumbuh tiap tahun di angka 4 persen. Ini berarti diperlukan tambahan kapasitas pembangkit listrik. Persoalannya Bali pulau kecil yang rentan mengalami kerusakan lingkungan jika dibangun pembangkit listrik bertenaga batu bara atau disel yang berbiaya murah. Sementara potensi pembangkit listrik energi baru dan terbarukan (EBT) di Bali sangat minim. Hanya PLT Surya (matahari) dan sampah yang memungkinkan. Namun keduanya dipastikan mahal dan perlu investasi tinggi.
T
ahun 2019, beban puncak listrik memecahkan rekor dengan beban puncak tertinggi 966 MW pada 6 Desember lalu. Selain itu, selisih beban puncak antara siang hari yang besarnya 945 MW dan malam hari yang besarnya 966 MW, hanya 21 MW. Hal itu berarti penggunaan listrik pada siang maupun malam hari hampir sama, sehingga PLN tidak lagi punya kesempatan pada siang hari untuk melepaskan pembangkit–pembangkit untuk dipelihara. PLN hanya boleh melepas 21 MW. Jika lebih dari itu, kemungkinan siang hari akan padam. ‘’Ini menandakan bahwa pada saat beban puncak, kalau pembangkit-pembangkit yang ada tidak cukup, maka kita akan padam. Walaupun mungkin terjadinya tidak setiap hari, tetapi beberapa kali pada periode–periode beban puncak,’’ kata I Nyoman Suwarjoni Astawa, General Manager PLN UID Bali, belum lama ini. Tahun 2020, beban puncak diperkirakan mencapai lebih dari 1.000 MW.
Karena rata-rata beban puncak setiap tahun tumbuh sekitar 4 persen, sehingga tahun 2020 beban puncak diprediksi naik 40-50 MW. Untuk itu, PLN telah memiliki rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL). PLN berupaya untuk menambah kapasitas pembangkit, sesuai visi Gubernur Bali yang mengharapkan penggunaan energi bersih. PLN juga membangun pembangkit dari energi baru terbarukan (EBT), yang mana pemerintah mencanangkan tahun 2025, total bauran EBT 23 persen dari total pembangkit yang ada. ‘’Tapi kami menargetkan tahun 2023, 23 persen di Bali dan dua di Nusa Penida telah menggunakan EBT,’’ tandasnya. Astawa juga mengungkapkan keinginan Presiden agar PLN mengurangi pembangkit dari BBM, karena impor BBM cukup tinggi. ‘’Jika menggunakan pembangkit non-BBM, kita tahu Gubernur Bali dengan pergubnya penggunaan energi bersih, diharapkan tidak lagi menggunakan energi seperti batu bara.
Tetapi dari sisi PLN sendiri, minyak menjadi salah satu upaya untuk ditiadakan karena Presiden Jokowi ingin mengurangi impor minyak, sehingga PLN juga didesak menurunkan penggunaan BBM,’’ bebernya. Sementara pembangkit nonBBM yang dimiliki PLN UID Bali sebesar 987 MW. Supply energi dari Jawa 30 persen atau sekitar 360 – 380 MW pada saat kondisi normal. Jika pembangkit di Celukan Bawang yang menggunakan batu bara keluar, maka daya mampu PLN tanpa pembangkit dari BBM hanya 850 MW. ‘’Artinya jika tidak menggunakan BBM maka kita di Bali akan padam,’’ tandasnya. Rencana besar PLN UID Bali membangun pembangkit di Bali dimulai tahun 2019 dengan membangun PLT Hybrid di Nusa Penida sebesar 10 MW. Hal. 11 Stasiun Gas
Mimpi Manfaatkan Sampah Jadi Listrik WACANA pemanfaatan sampah menjadi listrik terus saja dilontarkan. Sayangnya, hingga kini tak satu pun terwujud. Setelah rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) gagal total, kini muncul Rencana Pengelo-
laan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) TPA Sarbagita Suwung. Lagi-lagi rencana ini bisa jadi berakhir sama. Gagal total. Salah satu penyebabnya, adanya kebijakan yang tak sinkron yakni Perda 47 Tahun 2019 dan Perda 97 Tahun 2018 yang mengatur minimalisasi sampah. Belum lagi harga jual listrik dari PSEL yang tinggi, sehingga PLN bisa saja enggan membeli. Ketua Puslit PPLH Unud Dr. I Made Sudarma, M.S. mengatakan, PSEL membutuhkan sampah 1.300 ton per hari, sedangkan Perda 47 Tahun 2019 mengatur tentang minimalisasi sampah dari sumbernya, maka supply sampah ke PSEL menjadi tidak terpenuhi. ‘’Perda minimisasi sampah dari sumbernya ada, sementara pengelolaan sampah menjadi waste to energy tetap jalan. Ini sesuatu yang harus dicermati dan hati -hati,’’ imbuhnya. Perda 97 Tahun 2018 tentang Pengurangan Timbul a n
Harian Bisnis Bali Properti Mulai Menggembirakan Peluang sektor properti serta jasa konstruksi pada 2020 mulai menunjukkan peningkatan. Selain banyak program serta proyek lanjutan, pembangunan rumah bersubsidi juga menjadi peluang besar bagi para pelaku jasa ini. www.bisnisbali.com
Harian DENPOST Prajuru Pura ’’Mapaluasan’’ Prajuru Pura Penataran Nangka di Desa Adat Nangka, Bebandem, Karangasem, bakal mapaluasan karena dua bangunan di pura itu dua kali roboh diterjang angin. www.denpostnews.com
Sampah Plastik Sekali Pakai memberi ruang sempit untuk proyek PSEL. Karena plastik sangat bagus untuk bahan baku energi sebab kalorinya tinggi. ‘’Kalau sampahnya organik saja, kalori valuenya rendah, dengan demikian pasti menggunakan bahan bakar tambahan nantinya,’’ selorohnya. Selain itu, listrik yang dihasilkan dari sampah dijual cukup tinggi. Sehingga jika hendak dijual ke PLN, PLN pun enggan membeli karena akan berdampak pada kenaikan
tarif listrik. ‘’Jika bicara waste to energy adalah high tech and high cost. Dari sisi investor tentu ingin keamanan dalam berinvestasi dan operasionalnya,’’ ungkapnya, beberapa waktu lalu. General Manager PLN UID Bali Nyoman Suwarjoni Astawa belum lama ini mengungkapkan, PLN resisten dengan harga beli mahal. Jika harga energi yang dibeli oleh PLN terlalu mahal, akan membuat subsidi listrik naik. Hal. 11 Subsidi Listrik
Jokowi Pastikan Tak Ada Tawar-menawar Puan Minta Tambah Kekuatan di Natuna Jakarta (Bali Post) – Nelayan China dan kapal Coast Guard China masih berada di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia, Natuna Utara, Kepulauan Riau. Walaupun Indonesia telah melakukan protes kepada pemerintah China. Demikpian pula TNI telah melakukan upaya persuasif agar nelayan negeri tirai bambu tersebut hengkang dari Natuna. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Sisriad Sisriadi menyatakan takkan terpancing dengan sikap tersebut. ‘’Kita (TNI) tidak ingin terprovokasi. Mereka melakukan provokasi supaya kita melanggar hukum laut internasional itu sendiri.
Sehingga kalau itu terjadi, bisa kita yang disalahkan secara internasional dan kita yang rugi,’’ katanya, Senin (6/11) kemarin. Lalu bagaimana dengan sikap Presiden Jokowi? Saat membuka Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara Jakarta, Senin kemarin, Jokowi menegaskan tidak ada tawar-menawar mengenai kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terutama yang terkait teritorial negara di Natuna, Kepulauan Riau (Kepri). ‘’Tidak ada yang namanya tawar-menawar mengenai kedaulatan, mengenai teritorial negara kita,’’ kata Jokowi. Hal. 11 Puan Maharani
’’Tidak ada yang namanya tawarmenawar mengenai kedaulatan, mengenai teritorial negara kita.’’ Jokowi Presiden