Edisi Jumat 6 Maret 2020 | balipost.com

Page 1

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha

HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

12 HALAMAN

NOMOR 197 TAHUN KE 72

Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418

Pengemban Pengamal Pancasila

Jumat Umanis, 6 Maret 2020

balipost http://facebook.com/balipost

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Pengendara Motor Tertimpa Pohon

30 Ibu Hamil Positif HIV

Revitalisasi Pasar Banyuasri

Pohon mahoni dengan diameter sekitar satu meter di Jalan Raya Puputan, Renon, tumbang Kamis (5/3) kemarin. Akibatnya, dua pengendara motor Honda PCX DK 4782 ABB tertimpa pohon tersebut. Kedua pengendara ini mengalami luka-luka.

Dinas Kesehatan mencatat, tahun 2019 ada 30 ibu hamil yang positif HIV dan telah menjalani program PMTCT. Dari jumlah itu, 18 bayi telah lahir dan semuanya negatif HIV.

Terkoreksinya APBD hingga memicu rasionalisasi besar-besaran sempat dikhawatirkan akan menghambat pelaksanaan megaproyek revitalisasi Pasar Banyuasri. Namun pemerintah daerah menjamin proyek senilai Rp 186 miliar itu tetap berjalan.

TABANAN | HAL. 5

DENPASAR | HAL. 2

BULELENG | HAL. 10

BERSINERGI MENCINTAI BALI

Mencintai Bali mestinya menjadi kewajiban dan tanggung jawab moral semua elemen di Bali. Terlebih ketika Bali menghadapi tantangan degradasi keseimbangan ekosistem, alam, budaya termasuk ketahanan ekonomi. Bahkan ketika virus Corona menjadi ancaman serius, gerakan mencintai Bali mestinya bangkit. Mencintai Bali haruslah menjadi gerakan bersama.

B

’’Untuk Bali yang kita cintai bersama, kami mengajak masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia agar datang dan berkunjung ke Bali. Dengan penuh sukacita dan rasa bangga, kami menunggu kedatangan yang terhormat para pencinta Bali di Pulau Dewata, The Island of Gods.’’

I Nyoman Adi Wiryatama

OPINI

Tantangan Ekspor dari Amerika M. Setyawan Santoso

Dikeluarkannya Indonesia dari daftar negara berkembang oleh Amerika memaksa kita untuk lebih kreatif mencari peluang dengan strategi produksi, pemasaran dan target pasar baru. Pada 10 Februari, Indonesia telah dikeluarkan dari daftar negara berkembang oleh Amerika yang diwakili oleh US Trade Representative. Kriterianya adalah Indonesia masuk dalam negara besar di dunia yang tergabung dalam G-20 serta memiliki kontribusi perdagangan lebih dari 5 persen. Negara lain yang juga dikeluarkan dari daftar negara berkembang adalah Argentina, Brazil, Thailand dan India. Dikeluarkannya Indonesia dari daftar negara berkembang (developing countries) memang membingungkan karena Indonesia belum termasuk negara maju. Berdasarkan kriteria Bank Dunia, salah satu kriteria menjadi negara maju adalah memiliki pendapatan per kapita di atas USD 12.000. Pendapatan per kapita Indonesia pada tahun 2019 baru mencapai USD 4.174, belum memenuhi persyaratan tersebut, bahkan masih jauh di bawah Malaysia yang mencapai USD 11.500. Selain itu, untuk menjadi negara maju juga diperlukan kriteria dari aspek demografi, yaitu angka pertumbuhan penduduk di bawah 1%, sebagian besar penduduknya berpendidikan tinggi, angka harapan hidup di atas 70 tahun, angka kematian bayi di bawah 35 per 1.000 penduduk. Sedangkan persyaratan dari aspek ekonomi yang harus dipenuhi adalah dominasi perekonomian dan tenaga kerja di bidang industri, besarnya proporsi ekspor terhadap PDB serta pemanfaatan teknologi dalam industri. Indonesia belum mampu untuk memenuhi indikator-indikator tersebut. Lalu, apa yang membuat Amerika mengeluarkan Indonesia dari daftar negara berkembang? Saya akan menyampaikan jawabannya secara ringkas. Selama ini neraca perdagangan Indonesia-Amerika selalu menguntungkan bagi Indonesia. Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa kinerja perdagangan luar negeri Indonesia-Amerika tahun 2019 menghasilkan surplus bagi Indonesia sebesar USD 9,6 miliar. Hal. 11 Pembebasan Bea Masuk

ali sebagai destinasi pariwisata dengan spirit budaya dan kearifan lokal ke depan harus tetap menjadi mercusuar peradaban dunia. Dengan spirit ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’ menuju Bali Era Baru, gerakan mencintai Bali harus terbangun di semua belahan dunia. Menurut Gubernur Bali Wayan Koster, dalam perjalanannya sebagai destinasi pariwisata, Bali seringkali mengalami guncangan-guncangan, seperti Perang Teluk (1990-1991), Bom Bali (2002), virus SARS (2003) dan erupsi Gunung Agung (2017). ‘’Berbagai peristiwa tersebut semakin mematangkan pengalaman Bali dalam mengelola pariwisata dan semakin meningkatkan daya tahan kepariwisataan Bali,’’ katanya.

Bali juga terus melakukan pembenahan dengan peningkatan kualitas lingkungan alam, manusia, dan budaya. Misalnya, Bali telah sukses menerapkan kebijakan pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai. Ada pula inovasi kebijakan lainnya seperti sistem pertanian organik, Bali energi bersih, kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, dan pengelolaan sampah berbasis sumber. Pada saat yang bersamaan, Bali terus bergerak dalam memperkuat dan memajukan kearifan lokal dan budaya. Tujuannya adalah untuk memperkokoh fundamental budaya dalam menghadapi perubahan zaman yang semakin dinamis dan untuk mengembalikan Bali sebagai Padma Bhuwana, Pusat Peradaban Dunia. Di bidang infrastruktur, Bali saat ini tengah gencar membangun infrastruktur darat, laut, dan udara secara terintegrasi dan terkoneksi. Hal. 11 Bali Tetap Nyaman

Bali Siap Hadapi Corona

Berbagai langkah antisipatif harus segera dilakukan pemerintah Bali terkait wabah virus Corona guna meminimalisir dampak. Langkah pertama adalah upaya kuratif yakni mencegah virus merebak di Bali, demi menjaga keselamatan warga Bali dan meyakinkan dunia bahwa Bali siap ‘’berperang’’ melawan Corona. Langkah berikutnya menjaga agar perekonomian Bali tetap bergerak dengan menjaga pariwisata tetap berdenyut. Demikian disampaikan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati yang akrab disapa Cok Ace dan Ketua DPRD Bali I Nyoman

Adi Wiryatama, Kamis (5/6) kemarin. Menurut Cok Ace, saat ini merupakan masa kuratif, yakni lebih menunjukkan kepada dunia bagaimana Bali menangani yang baru dicurigai terpapar Corona mulai dari airport hingga kesiapan di rumah sakit. ‘’Ini menjadi promosi positif, bahwa Bali sudah sangat siap, dan aturan-aturan, mekanisme-mekanisme itu sudah sesuai dengan apa yang distandarkan WHO,’’ ujar Cok Ace. Cok Ace menegaskan, Pemprov Bali tetap memprioritaskan kesehatan masyarakat. Selain melakukan sosialisasi dan membuka informasi yang benar, juga memperketat pengawasan di bandara. Apalagi ada kemungkinan orang yang terpapar virus Corona pada saat masuk ke Bali belum menunjukkan gejala klinis. ‘’Oleh karena itu, di samping menangkal yang masuk juga memperkuat pertahanan di sini dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat, agar cuci tangan dan lain sebagainya,’’ tegasnya. Menurut Cok Ace, ekonomi Bali sudah dipastikan turun akibat wabah virus Corona atau Covid-19.

Terlebih, sampai kapan wabah yang sudah menyebar di puluhan negara ini akan berakhir, juga tidak dapat diprediksi. Oleh karena itu, Pemprov Bali mengupayakan perekonomian Bali yang utamanya ditopang sektor pariwisata tidak jatuh terlalu dalam. Namun, dengan tetap menjaga kondisi psikologis dan kesehatan masyarakat. ‘’Tidak bisa kita terlalu mengangkat bagaimana menjaga pariwisata dan di sisi lain kita mengabaikan kesehatan masyarakat,’’ tegasnya. Sementara itu, Adi Wiryatama menyerukan ‘’perang melawan Corona’’. Gubernur Bali diharapkan bisa melakukan gerakan cepat, seperti berkoordinasi dan bekerja sama dengan TNI/Polri. ‘’Istilahnya perang melawan Corona. Jadi gunakan dana tanggap darurat, semprot itu airport, tempat-tempat umum, pelabuhan, dan bila perlu kabin-kabin pesawat yang datang ke Bali semprot semua, sehingga kita merasa aman,’’ ujarnya di Denpasar. Hal. 11 Tambah Anggaran

Gerakan Pemulihan Ekonomi Bali

WISMAN yang datang ke Bali pascamerebaknya virus Corona tidak terlalu dalam penurunannya. Pada Januari kedatangan wisman 540 ribu. Lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya 450 ribu. Setelah outbreak wabah virus Corona, kunjungan wisman berada di angka 392 ribu. Dibandingkan Februari tahun lalu, penurunannya 10 persen, karena pada waktu itu kunjungan 439 ribu. Demikian penjelasan Kepala BI KPw Bali Trisno Nugroho, Kamis (5/3) kemarin. Pariwisata dengan lapangan usaha akmamin berkontribusi 48,5 persen terhadap PDRB Bali. Dengan wabah virus Corona tentu ekonomi Bali akan berdampak pada terkoreksinya pertumbuhan ekonomi. Pada

kondisi saat ini, merebaknya virus Corona, dengan segala upaya yang dilakukan, ia optimis pertumbuhan ekonomi triwulan I bisa berada di kisaran 5 persen. Namun, diakuinya, komponen konsumsi rumah tangga yang menopang PDRB ekonomi Bali cukup tinggi, akan menurun akibat wabah ini. Hal ini akibat pekerja yang biasanya bekerja full time, dalam kondisi ini bekerja tidak full sehingga memengaruhi penghasilan mereka. Pemda provinsi, kabupaten/kota, dikatakannya, akan melakukan rencana aksi pemulihan di antaranya aksi infrastruktur, front loading anggaran, dan lain-lain. ‘’Besok (hari ini) Pak Gubernur akan menyampaikan rencana aksi

pemulihan ekonomi Bali agar dampaknya tidak dalam untuk enam bulan ke depan dan sepuluh bulan ke depan. Seluruh kabupaten/kota akan melakukan aksi menggerakkan ekonomi,’’ ungkapnya, Kamis kemarin. Bank Indonesia, diakuinya, juga melakukan upaya mengalihkan kegiatan untuk dilakukan di Bali. Seperti pertemuan tim pengendalian inflasi yang biasanya dilakukan di Jakarta, dialihkan di Bali dengan jumlah peserta 2.000-an orang. Pemerintah pusat juga telah melakukan kebijakan menstimulus pariwisata. ‘’BI menarik kegiatan yang dilakukan di triwulan II untuk dilakukan di triwulan I,’’ imbuhnya. (may)

Trisno Nugroho

Penyebaran Corona Makin Jinak ’’ …terjadi pergeseran gejala Covid-19 yang mengarah ke gejala yang makin ringan. Sehingga orang dengan virus positif tapi gejalanya ringan, batuk tidak kelihatan, panas tidak tinggi, bahkan di beberapa laporan asymthomatis alias tidak menunjukkan gejala. Artinya virus di dalam dirinya tidak sempat bereplikasi atau beranak pinak yang memicu demam atau pun merangsang batuk.’’ Achmad Yurianto Sekretaris Dirjen P2P Kemenkes

KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan bahwa gejala penyebaran virus Corona jenis baru atau Covid-19 semakin menjinak dibandingkan saat pertama kali menyebar di Tiongkok akhir 2019. ‘’Sekarang ini di daratan Tiongkok penambahan kasus sudah tapering off, makin lama makin sedikit, sudah semakin turun dan RS darurat juga sudah dibongkar. Jumlah kasus positif sekitar 80-an ribu dan 55 ribu sudah sembuh,’’ kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes sekaligus juru bicara penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, di kantor staf kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/3) kemarin. Menurut Yurianto, kelompok yang sembuh paling besar adalah usia 35-40 tahun alias kelompok muda. ‘’Sedangkan yang meninggal bentangan usianya 6575 tahun dan hampir 70 persen memiliki

penyakit yang kita sebut penyakit kronis sebelum infeksi yang memengaruhi daya tahan tubuh seperti penyakit jantung, diabetes, gagal ginjal kronis, paru-paru kronis, sehingga menyebabkan daya tubuh rendah. Jadi begitu terinfeksi orang itu akan jatuh dalam kondsi tubuh jelek,’’ tambah Yurianto. Sementara di luar Tiongkok justru terjadi peningkatan kasus yang mulai di Korea Selatan, Jepang, Iran hingga Italia. ‘’Di samping penyebaran ke negara-negara lain yang baru juga sangat tinggi. Data beberapa hari yang lalu ada 20 negara baru yang ditemukan kasus positif. Artinya, mobilitas penderita dengan Covid-19 memang tidak terdeteksi di pintu masuk negara mana pun karena deteksi di negara-negara lain juga mengandalkan thermal scanner dan thermal gun,’’ ungkap Yurianto. Hal. 11 3.219 Orang


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.