Edisi Minggu 06 Desember 2019 | balipost.com

Page 1

12 HALAMAN

NOMOR 135 TAHUN KE 71 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

Bali Post

balipost (166 rb Like) http://facebook.com/balipost

SEJAK 1948

MINGGU umanis, 6 januari 2019

@balipostcom (5.495 Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Pengemban Pengamal Pancasila

Munggu ’’Ngerebeg’’ Mangupura (Bali Post) Tradisi ngerebeg atau sering disebut makotek yang digelar tiap Tumpek Kuningan di Desa Adat Munggu, Mengwi, Badung memiliki makna sebagai penghormatan pada para pahlawan, tolak bala dari hal-hal negatif dan alat untuk mempersatukan warga. Hal tersebut ditegaskan Bendesa Desa Adat Munggu, I Made Rai Sujana, di sela-sela prosesi ngerebeg di Pura Desa lan Puseh Desa Adat Munggu, Sabtu (5/1) kemarin. Hal. 11 Pasukan Mengwi

NGEREBEG - Krama lanang Desa Adat Munggu, Mengwi, Badung menggelar tradisi ngerebeg atau makotek bertepatan dengan hari raya Kuningan, Sabtu (5/1) kemarin.

Turun, Harga BBM Nonsubsidi Warga Denpasar Cenderung Memilih Pertalite

Denpasar (Bali Post) Seiring dengan turunnya harga rata-rata minyak mentah dunia dan penguatan rupiah terhadap dolar Amerika, PT Pertamina (Persero) menurunkan harga BBM nonsubsidi dengan besaran yang bervariatif. Ini artinya, kecuali premium, harga BBM lainnya mengalami penurunan. Adapun jenis BBM yang mengalami penurunan harga yaitu Pertalite turun Rp 150 per liter, Pertamax turun Rp 200 per liter, Pertamax Turbo turun Rp 250 per liter, Dexlite turun Rp 200 per liter, Dex turun Rp 100 per liter. Harga baru yang berlaku di beberapa daerah bisa berbeda-beda karena dipengaruhi oleh perbedaan

ERA

BARU

BALI

besaran Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) di masing-masing daerah. Dengan turunnya harga BBM, hasil pengamatan Bali Post di lapangan menunjukkan warga Denpasar menyerbu jenis BBM Pertalite. Namun, masyarakat Sabtu kemarin, tak begitu banyak memadati SPBU karena bersamaan

dengan hari raya Kuningan. Sejumlah petugas SPBU mengaku warga cenderung memilih Pertalite ketimbang Premium karena harganya nyaris sama setelah Pertalite mengalami penurunan harga Rp 150 per liter dari 7.800 menjadi sekitar Rp 7.650 per liter. Hal. 11 Tak Ada Antrean

SEPI - Pascapenurunan harga BBM, SPBU di Denpasar tampak sepi saat hari raya Kuningan, Sabtu (5/1) kemarin.

Kerugian Bus Trans Sarbagita Dipangkas Fasilitas Kurang dan Tak Tepat Sasaran

Puluhan bus Trans Sarbagita tampak terparkir di halaman Dinas Perhubungan Provinsi Bali. Hampir semuanya seperti tak terurus, bahkan ada bagian-bagian bus yang mengkarat. Informasi dari dinas setempat, total ada 25 bus yang parkir dan tidak lagi beroperasi. Terdiri dari 15 bus besar merek Hino, dan 10 bus medium merek Hyundai. Ini salah satu dampak era baru Bali yang dipimpin Gubernur Bali, Wayan Koster. Koster memangkas kerugian akibat pengoperasian bus Trans Sarbagita yang selalu merugi dan tak diminati masyarakat. Tiap tahun, operasional bus ini menyedot dana Rp 13 miliar. Ini juga bagian dari langkah berani Gubernur Wayan Koster tak mengembangkan program Mangku Pastika karena banyak menyedot anggaran namun tak diminati masyarakat. ‘’Masyarakat Bali lebih enak pakai kendaraan sendiri jika bepergian. Itu perlu kita pelajari,’’ tegasnya. Gubernur Koster membalasnya dengan langkah berani juga yakni menggratiskan siswa dan mahasiswa un-

tuk bus Sarbagita DenpasarGWK dan Denpasar-Nusa Dua. Segera Dilelang Lalu mau diapakan bus warna biru ini? Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, IGA Sudarsana, di Denpasar mengatakan dalam waktu dekat, seluruh bus itu akan dilelang. “Kita sudah sampaikan kepada BPKAD, pada dasarnya sekarang sudah ditangani BPKAD dan mendapat persetujuan Sekda, 15 bus besar ini akan dilelang. Ada juga 10 bus medium, itu karena baru turun hibahnya, Pemprov Bali yang sekarang resmi punya, ini pun kita akan lakukan pelelangan,” ujarnya. Hal. 11 Proses Lelang

UPT Trans Sarbagita Klaim Rata-rata Terisi 60 Persen SUBSIDI untuk bus Trans Sarbagita sejatinya jauh lebih rendah bila dibandingkan subsidi yang didapat Trans Jakarta dan Trans Jogja. Namun dari segi tren penumpang, Trans Sarbagita mengklaim penumpangnya sudah di atas rata-rata nasional yakni 60 persen. Dengan adanya kebijakan gratis untuk siswa dan mahasiswa, jumlah penumpang diharapkan lebih meningkat sekaligus ada perubahan perilaku. Khususnya agar para siswa tidak lain menaiki kendaraan sendiri seperti sepeda motor untuk pergi ke sekolah.

“Tren penumpang sekarang 60 persen. Artinya kalau dirata-ratakan, bus itu selalu terisi. Kalau di tempat lain, jauh di bawah itu,” ujar Kepala UPT Trans Sarbagita I Nyoman Sunarya di Denpasar, belum lama ini. Kendati dalam praktiknya, lanjut Sunarya, bus memang tidak selalu penuh. Ada kalanya bus padat penumpang, misalnya di pagi hari. Namun bisa juga hanya terisi beberapa orang pada siang hari. Data inilah yang dirata-ratakan memperoleh persentase 60 persen. Hal. 11 Kecenderungan Naik

BPM/wan

DIPANGKAS - Selain anggarannya dipangkas, armada bus Trans Sarbagita juga dipangkas karena merugi.

DIOPERASIKAN sejak 18 Agustus 2011 silam, kini keberadaan angkutan bus Trans Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan) semakin terpuruk. Bahkan, Pemprov Bali menghentikan trayek bus Trans Sarbagita karena dinilai pemborosan APBD. Padahal, tujuan awal diluncurkannya Trans Sarbagita ini untuk mengurai kemacetan di Bali. Namun, angkutan umum ini kurang diminati oleh masyarakat Bali. Guru Besar Fakultas Teknik Unud Prof. Dr. Ir. Putu Rumawan Salain, M.Si., IAI. mengatakan, salah satu faktor kurang diminatinya bus Trans Sarbagita oleh masyarakat Bali karena fasilitasnya kurang baik. Masyarakat khususnya pelajar enggan memanfaatkan fasilitas umum tersebut untuk berpergian ke sekolah. Padahal, jika dilihat dari jumlah penduduk tetap di Kota Denpasar yang saat ini hampir mencapai 900 ribu jiwa, transportasi pub-

lik sangat diperlukan oleh masyarakat. Apalagi saat ini Kota Denpasar berbasis smart city. Dia menyarankan kepada pemerintah untuk membangkitkan kembali transportasi umum dan semua pihak harus gencar mensosialisasikannya. Bila perlu, pemerintah harus membuat regulasi yang jelas dan mengkaji ulang zonasi-zonasi mana saja yang masih bisa dikembangkan untuk menghidupkan kembali transportasi publik tersebut. “Bila perlu, masyarakat khususnya mahasiswa diwajibkan untuk menggunakan bus Trans Sarbagita untuk berpergian ke kampus. Sehingga tidak ada istilah untuk meniadakan transportasi umum ini, karena bagaimanapun juga, transportasi umum sangat diperlukan oleh masyarakat, di samping juga untuk mengurai kemacetan di dalam kota,” tandas Prof. Rumawan beberapa waktu lalu. Hal. 11 Mati Suri

Gratis, tetapi Tepat Waktu SEJAK 2 Januari 2019,, Gubernur Bali Wayan Koster mengeluarkan kebijakan pelayanan gratis bagi pelajar dan mahasiswa pengguna angkutan bus Trans Sarbagita Koridor I (GOR Ngurah Rai menuju GWK PP) dan Koridor II (Tohpati menuju Nusa Dua PP). Kebijakan ini disambut positif oleh kalangan legislatif di DPRD Bali. Kendati, gratis saja sebetulnya tidak cukup karena bus Trans Sarbagita yang dioperasikan sejak 17 Agustus 2011 silam itu juga harus bisa tepat waktu. “Kita sangat memberikan apresiasi, karena spirit pelayanan publik itu memang tidak berorientasi ke profit. Tetapi menyangkut siswa dan mahasiswa, bahkan pegawai, yang terpenting bukan sebatas gratis. Pentingnya adalah tepat waktu, on schedule,” ujar anggota Komisi III DPRD Bali Ida Bagus Gede Udiyana saat dikonfirmasi, Sabtu (5/1)

kemarin. Menurut Udiyana, gratis tapi tidak tepat waktu sama saja dengan masih mubazir. Sebab, masyarakat yang bekerja termasuk siswa dan mahasiswa yang mendapat pelayanan gratis sangat membutuhkan ketepatan waktu sampai ke tujuan. Jadi, tidak semata-mata gratis, tapi sebetulnya yang ditekankan pada angkutan umum adalah kenyamanan, keamanan, tepat waktu, dan murah. “Kalau sekarang gratis, kan luar biasa. Tetapi karena kondisi jalan tidak memungkinkan ada busway, maka perlu ada bus priority agar bus bisa tepat waktu,” jelas politisi Golkar ini. Udiyana menambahkan, bus priority bisa diwujudkan dengan membuat semacam garis marka jalan khusus untuk bus. Hal. 11 Buat ”Pilot Project”

BPM/rin

APLIKASI - Lewat aplikasi ini, petugas di UPT Trans Sarbagita Dishub Bali bisa menginformasikan adanya kemacetan kepada sopir bus Trans Sarbagita maupun penumpang.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.