terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
16 HALAMAN
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
NOMOR 110 TAHUN KE 72 Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
kamis wage, 5 DESEMBER 2019
Pengemban Pengamal Pancasila
balipost http://facebook.com/balipost
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Target Tanam Padi
Tindak Pelanggar Parkir
Pura Terbakar
Musim kemarau yang panjang menyebabkan Bali belum mencapai target tanam padi tahun 2019. Target yang belum terwujud mencapai 25.000 hektar. Lalu apa yang harus dilakukan?
Komisi III DPRD Gianyar menyoroti kemacetan di sejumlah ruas jalan. Wakil rakyat pun meminta Dinas Perhubungan tak ragu-ragu menindak tegas para pelanggar parkir.
Pura Dalem di Banjar Paselatan, Labasari, Abang terbakar, Rabu (4/12) kemarin. Kebakaran diduga akibat percikan api dari pembakaran lahan di kebun sebelah pura.
GIANYAR | HAL. 9
DENPASAR | HAL. 2
SEA Games
Juara Keenam Kalinya Manila – Indonesia meraih medali emas bulu tangkis beregu putra SEA Games 2019 setelah menang 3-1 atas Malaysia pada babak final di Muntilupa Sports Complex, Manila, Rabu (4/12) kemarin. Hasil ini membuat tim bulu tangkis Indonesia menjadi juara SEA Games enam kali berturut-turut. Kemenangan diraih pada SEA Games 2007, 2009, 2011, 2015, 2017 dan 2019. Pasangan Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf yang turun pada partai keempat memastikan medali emas untuk Indonesia itu lewat kemenangan 21-16, 21-19 atas Ong Yew Sin/Teo Ee Yi. Menurut Ade, dia tidak merasa terbebani saat tampil pada partai keempat yang menentukan. ‘’Kita ingin membuktikan saja. Bahwa kita bisa. Ibarat ujian, tadi kita mempraktikkan hasil latihan dan ternyata lulus,’’ timpal Arya. Arya sendiri melihat beban justru ada pada lawan, karena jika kalah otomatis emas lepas. Sedangkan seandainya dia dan Ade kalah masih ada harapan dari Shesar Hiren dalam partai kelima. Hal. 15 Partai Pertama
KARANGASEM | HAL. 11
Dubes Swiss Apresiasi Kebijakan Bali Terkait Pertanian Organik Kebijakan Pemprov Bali yang mengembangkan energi bersih dan pertanian organik diapresiasi Kurt Kunz, Duta Besar Swiss untuk Indonesia. Sebab, hal tersebut dapat menjaga kelangsungan alam Bali yang mengandalkan pariwisata. ‘’Budaya dan lingkungan sangat penting bagi masyarakat lokal. Ini modal yang harus dirawat oleh Bali,’’ ujar Kurt Kunz saat bertemu Gubernur Bali Wayan Koster di Ruang Tamu Gubernur Bali, Kantor Gubernur Bali, Rabu (4/12) kemarin. Kurt Kunz juga menyambut baik langkah-langkah yang dilakukan Gubernur Bali Wayan Koster dalam menata pembangunan Bali. Hal. 15 Beri Masukan
’’Untuk mewujudkan
Bali Post/ant
EMAS - Timnas bulu tangkis putra Indonesia seusai penyerahan medali emas SEA Games 2019, Rabu (4/12) kemarin.
Nasabah Jiwasraya Mengadu ke DPR Jakarta (Bali Post) Kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang mengalami kerugian sekitar Rp16 triliun perlu segera dicarikan solusinya. Pemerintah, khususnya Meneg BUMN, tidak boleh lepas tangan begitu saja. Pasalnya ada ribuan nasabah yang menunggu hakhaknya untuk dikembalikan. ‘’Komisi VI DPR harus memanggil para Direksi PT Asuransi Jiwasraya, karena merekalah yang harus bisa memberikan solusi, bagaimana win-win solutionnya,’’ kata anggota Komisi VI DPR I Nyoman Parta dalam Rapat Dengar Pendapat Dengan (RDPU) dengan puluhan nasabah yang mengadukan nasibnya ke DPR di Jakarta, Rabu (4/12) kemarin. Tidak hanya itu, kata politisi PDI Perjuangan ini, Komisi VI DPR juga bisa memanggil Menteri BUMN Erick Tohir dalam rapat kerja mendatang, sehingga kasus BUMN asuransi ini menjadi jelas duduk persoalannya. ‘’Saya yakin Pak Menteri BUMN pasti hadir dan bisa menyelesaikannya,’’ ucapnya. Komisi VI DPR-RI juga akan mengundang nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero) terkait tunggakan pembayaran klaim nasabah pemegang polis. Setidaknya ada sekitar 48 nasabah hadir dan beberapa perwakilan memaparkan keluhannya. Salah satu nasabah yang menjadi korban, Patrick Simanjuntak, menyatakan permasalahan tertunggaknya pembayaran polis Asuransi Jiwasraya agar segera diselesaikan. ‘’Kami kumpul di sini tujuannya supaya kita cari jalan keluar, dengan cara yang benar supaya tujuan utama pembayaran kami kembali. Kami ini cerita, banyak sekali kerugian kami dengan kegagalan bayar ini,’’ ucap Patrick di saat mengadukan nasib ribuan PT Jiwasraya di depan Komisi VI DPR-RI. Selain nasabah Indonesia, juga terdapat beberapa nasabah asing, seperti Lee Kang Hyun dan Kim Ki Pong, warga negara Korea Selatan, dan Johnny, warga negara Belanda yang hidup di Suriname. Kim di depan para anggota Komisi VI DPR-RI menceritakan bagaimana dirinya hidup di Indonesia seorang diri dan tak bisa kembali ke negara asalnya. ‘’Kasus ini sudah dibahas sampai Parlemen Korea, namun mereka menyerahkannya kepada pemerintah Indonesia,’’ kata Kim lagi. Sementara itu, Johnny, warga negara Belanda, yang juga ikut dalam rapat mengaku optimistis Komisi VI DPR mampu menjembatani nasabah dengan regulator terkait seperti Kementerian BUMN dan Otoritas Jasa Keuangan. Perusahaan asuransi pelat merah tersebut terbelit persoalan keuangan yang belum juga usai. Jumlah aset Jiwasraya pada kuartal III-2019 hanya Rp 25,6 triliun, sementara utangnya Rp 49,6 triliun. Artinya, total ekuitas atau selisih aset dan kewajiban Jiwasraya minus Rp 23,92 triliun. (kmb4)
BERSAMA - Gubernur Bali Wayan Koster foto bersama dengan Duta Besar Swiss untuk Indonesia Kurt Kunz (kiri). Sebelumnya mereka membicarakan sejumlah hal di antaranya pariwisata, transportasi dan lingkungan.
alam Bali yang bersih akan diterapkan sistem pertanian organik untuk mengurangi zat kimia di tanah, sehingga tidak terjadi pencemaran lingkungan.’’ Wayan Koster Gubernur Bali
Megawati Bicara Bumikan Pancasila
Dari Prabowo Sampai Khilafah
Kedekatan Megawati dengan Prabowo dan adanya suara-suara soal pembentukan khalifah menjadi topik bahasan ketika Megawati berbicara pada ‘’Presidential Lecture’’ Internalisasi dan Pembumian Pancasila yang digagas BPIP. Dalam acara tersebut hadir Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, anggota Dewan Pengarah BPIP, menteri Kabinet Indonesia Maju serta para kepala lembaga pemerintah. Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri mengawali ceritanya soal kedekatannya dengan Prabowo Subianto. Ia menceritakan mengapa ia dapat dekat dengan Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. ‘’Sampai orang bingung kok saya bisa sobatan sama Prabowo Subianto? Memangnya kenapa? karena kalau buat saya, Pancasila itu musuh harus dirangkul, kalau Pak Prabowo musuh saya, saya suruh dia pulang,’’ kata Megawati di Istana Negara Jakarta, Selasa (3/12). ‘’Dulu saya ambil beliau yang keleweran, saya marah sebagai presiden, siapa yang buang beliau jadi stateless? Saya marah pada Menlu, saya marah pada Panglima. Apa pun juga beliau manusia Indonesia, pulangkan. Itu tanggung jawab kita,’’ tambah Megawati. Sebagai Dewan Pengarah BPIP,
Megawati mengaku tugasnya sangat berat. ‘’Tanggung jawab kami sangat berat sekali. Jadi kami mohon segala pemerintahan kita satukan dulu yang namanya roso, karena kita tahu sudah berapa jauh terpaparnya masjid-masjid kita, apakah Allah SWT itu memang penyampaiannya kebencian? Merusak? Tidak toleran? Pikiran ini harus disatukan mau diapakan? Apa antidotnya? Apa penawarnya? Bukan obatnya, itu harus jadi satu,’’ ungkap Megawati. Megawati pun mengaku sempat meminta bantuan Jusuf Kalla sebagai Ketua Dewan Masjid agar masjid-masjid di kementerian tidak membicarakan soal kebencian. ‘’Saya waktu itu bilang ke Pak Jusuf Kalla sebagai Ketua Dewan Masjid, tolong Pak kalau dibiarkan saja hanya kebencian yang diberikan ke mereka ini, rakyat kita yang rohaninya perlu diisi bagaimana kalau kita seperti Timur Tengah? Siapa yang akan menghentikan?’’
tambah Megawati. Ia juga meminta agar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Tjahjo Kumolo berhati-hati terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diduga terpapar paham radikal. ‘’Kami Fraksi PDI Perjuangan itu membuka diri, mari datang ke fraksi kami, dan mungkin Mas Prabowo juga bisa di dalam fraksinya, buka diri ya Pak. Bagi mereka yang sangat berkeinginan untuk mendirikan yang namanya khilafah, boleh ke DPR. Kita dengarkan itu. Opo toh karepe?’’ tambah Megawati. Hal. 15 Anak Buah
Pendidikan Harian Bisnis Bali Upaya Mitigasi Risiko BPR Diuji Dalam melaksanakan fungsi intermediasi, BPR dituntut untuk melakukan mitigasi risiko. Sejauh mana BPR mampu melakukan mitigasi risiko sehingga mampu menekan laju peningkatan kredit bermasalah (NPL)? www.bisnisbali.com
Harian DENPOST Siswa Difabel Produksi Tas Penyandang difabel di SLB Negeri Bangli berkreasi menyulap sampah plastik menjadi tas cantik dan elegan. www.denpostnews.com
Merdeka Belajar dan Guru Penggerak ’’Dalam lima tahun ke depan tentunya tidak akan nyaman sama sekali untuk berbagai macam institusi pendidikan. Tetapi harus lakukan perubahan ini.’’ Nadiem Makarim Mendikbud
Depok (Bali Post) – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengemukakan keinginannya memberi mahasiswa kemerdekaan untuk belajar sesuai dengan kemauan, kemampuan, dan minat. ‘’Mahasiswa belajar sesuai dengan kemauannya dan interesnya masing-masing. Kita harus lakukan perubahan ini,’’ kata Nadiem saat menyampaikan pidato pada acara pelantikan Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof. Ari Kuncoro di Kampus UI, Depok, Rabu (4/12) kemarin. Ia menambahkan, mahasiswa mestinya juga bisa merdeka melakukan berb-
agai kegiatan di luar program pendidikan. Ia mengatakan, kemampuan perguruan tinggi dalam memberikan pendidikan kepada mahasiswanya sangat penting dalam upaya mewujudkan visi Presiden Joko Widodo mencetak sumber daya manusia yang unggul. ‘’Interpretasi terhadap visi Presiden ada dua hal, yaitu merdeka belajar dan guru penggerak,’’ katanya. Dalam upaya mewujudkan kemerdekaan belajar di jenjang pendidikan terendah sampai perguruan tinggi, menurutnya, perbaikan regulasi dan birokrasi perlu dilakukan. ‘’Dalam lima tahun ke depan tentunya
tidak akan nyaman sama sekali untuk berbagai macam institusi pendidikan. Tetapi harus lakukan perubahan ini,’’ kata Nadiem. Sementara mengenai guru dan dosen penggerak, ia mengatakan bahwa guru dan dosen penggerak akan berusaha mencari ilmu dan pengetahuan untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran di kelas. ‘’Dia enggak akan buang-buang waktu di kelas, sehingga di kelas dia diskusi atau belajar kelompok dan mengerjakan berbagai macam proyek di luar tetapi melibatkan mahasiswanya agar mereka mendapat pengalaman yang berbeda,’’ katanya. (ant)