19
Sabtu Pon, 5 Desember 2015
Sunarta Meranggi, Klian Adat Banjar Dangin Peken Sanur
Sudah Saatnya Tokoh Sanur Pimpin Denpasar
SUDAH saatnya tokoh Sanur memimpin Kota Denpasar. Ini agar Denpasar berubah menjadi lebih baik. Agar ibu kota Provinsi Bali ini “Pagi Bersih Malam Terang”. Agar Denpasar menjadi Kota Taman yang Mandara yang membuat warga merasa nyaman dan gembira. Hal itu diungkapkan Klian Banjar Dangin Peken, Intaran, Sanur, I Made Sunarta Meranggi, Rabu (2/12) lalu. Tokoh Sanur yang dijagokan Swale -- panggilan akrab I Made Sunarta Meranggi -- adalah I Made Arjaya, putra tokoh yang ikut membidani lahirnya PDI Perjuangan, almarhum I Nyoman Lepug. Made Arjaya bersama AA Rai Sunasri kini menjadi pasangan calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Denpasar untuk bertarung dalam Pilkada Denpasar 9 Desember 2015 mendatang. Swale menilai, semasa menjadi Ketua Komisi I DPRD Bali, Made Arjaya telah berbuat untuk Kota Denpasar. Arjaya sering turun ke bawah untuk membantu menyelesaikan masalah masyarakat. Termasuk membantu Kota Denpasar untuk memperoleh atau menempati lahan-lahan milik Provinsi Bali untuk kepentingan masyarakat Denpasar. Untuk di Banjar Dangin Peken sendiri, menurut Swale, perjuangan Arjaya untuk membantu banjar cukup maksimal. Misalnya ditunjukkan Arjaya
BERSAMA PEDAGANG - Arjaya Sunasri, paslon Cawali nomor 3, berfoto bersama salah satu pedagang di Pasar Badung, Kamis (3/12). dalam membantu pembangunan kurang. “Masak trotoar di tembalai banjar, sehingga terwujud pat lain lebih bagus daripada di balai banjar yang cukup bagus. Sanur,” katanya. Karena itu, kata Swale, Swale yakin, jika Made warga banjar sudah bertekad Arjaya yang sering disapa “Si bulat memenangkan pasangan Udeng Poleng” itu memimpin calon nomor 3 Made Arjaya-AA Kota Denpasar akan memberi Rai Sunasri. “Tidak ada alasan perhatian yang sama kepada lagi untuk tidak memilih Pak seluruh kecamatan. Kata dia, Arjaya,” tegasnya. hal itu dibuktikan ketika ArMenurut Swale, seharusnya jaya menjadi Ketua Komisi I bukan hanya warga Banjar DPRD Bali. Dangin Peken saja yang meSwale juga menyentil sikap menangkan Arjaya-Sunasri Kota Denpasar yang selalu (AS), tetapi juga seluruh warga memusuhi Pemprov Bali. “Ini Sanur. “Pang taen Sanur nge- boleh ditulis. Sebagai ibu kota lah pejabat wali kota,” ujarnya. Provinsi Bali kan keliru kalau Dikatakan, saat inilah kesem- Kota Denpasar selalu bersepatan dan giliran tokoh Sanur berangan dengan Pemprov memimpin Kota Denpasar. Bali. Masak sampai dikasih Swale mengatakan, daerah dana oleh Pemprov Bali diSanur menjadi penyumbang tolak. Itu kan bukan untuk PHR terbesar kepada Kota para pejabatnya, tetapi untuk Denpasar. Sementara per- rakyat Kota Denpasar,” punghatian kepada Sanur masih kasnya. (kmb)
Arjaya-Sunasri Komit Beri Ruang Lebih bagi Difabel SELAIN akan memberikan bantuan bagi penyandang disabilitas (difabel), sebagai upaya sekaligus upaya dalam pencapaian program unggulannya untuk mencetak masyarakat Denpasar yang berkualitas, kreatif, dan mampu bersaing, baik di tingkat nasional maupun internasional, pasangan calon (paslon) Wali Kota-Wakil Wali Kota Denpasar nomor urut 3, I Made Arjaya-AA Ayu Sunasri (AS), juga bertekad jika nantinya terpilih di Pilwali 2015 dan memimpin Denpasar, akan memberikan ruang pemberdayaan dan taman kreativitas bagi difabel di Denpasar secara berkesinambungan. Tawaran pemberian bantuan dan ruang kreativitas serta ruang pemberdayaan secara berkesinambungan itu sebagaimana disampaikan calon Wali Kota Denpasar I Made Arjaya di sela blusukan-nya di Pasar Kreneng, Senin (30/11) malam lalu. Didampingi tim pemenangan, politisi yang dikenal dengan “Si Udeng Poleng” ini menyatakan tawaran program bantuan dan ruang kreativitas bagi para difabel itu, setelah dirinya dan tim didatangi para
komunitas difabel. “Kami melihat mereka (para penyandang difabel) selain memiliki kreativitas, mereka juga memiliki bakat dan kemandirian yang luar biasa,” tegasnya. Untuk itu, putra dari tokoh yang juga sesepuh PDI-P asal Sanur ini menambahkan, jika nantinya terpilih, dengan melalui slogan “Denpasar Berubah” AS akan memberikan ruang lebih bagi para difabel yang tetap mengedepankan kreativitas, dan wawasan yang berbudaya. “Sekali lagi mereka bukan hanya survive, mereka juga memiliki bakat luar biasa
PASLON - Pasangan calon (paslon) Wali Kota-Wakil Wali Kota Denpasar Made Arjaya dan AA Rai Sunasri yang bertarung dalam Pilkada Denpasar 9 Desember 2015 mendatang.
Pemilik Hotel Dari Hal. 1 Hal senada juga dikatakan perwakilan dari Asita Bali, Putu Winastra. Dengan menjadikan para pemilik hotel sebagai bapak angkat, maka keberadaan desa wisata akan memberikan dampak langsung kepada masyarakat pedesaan. Misalnya, setiap hotel memberikan pelatihan soal kebersihan. Setelah muncul budaya bersih pihak hotel wajib menginapkan tamunya di desa wisata untuk menikmati secara langsung aktivitas masyarakat Bali. “Community based tourism ini bisa dikembangkan sekarang, karena masyarakat bisa terlibat langsung dalam pariwisata itu,” paparnya.
di bidang olahraga dan seni,” imbuhnya. Dirinci, sejumlah bakat luar biasa dari para difabel itu di antaranya seperti sepak bola, futsal, basket, voli, boxing, sumo, MC, lawak, badut, dance, EO, sinetron, film, iklan, komedi, sosial, video klip, dokumenter, dan lain-lain. “Tentunya jika terpilih nanti, kami juga akan libatkan seluruh komponen yang ada. Mungkin ke depannya, dalam setiap pentas budaya mereka bisa dilibatkan,” pungkas cawali yang diusung dan didukung partai-partai di KBMMP ini. (kmb)
Ahli Informatika Dari Hal. 1 “Adanya dugaan nanti kami yang akan menentukannya, kalau kami ke arah masalah kriminalitas atau tidak,” kata Prasetyo. Kejaksaan Agung akan meminta bantuan ahli informatika dan telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mengecek keaslian rekaman perbincangan yang diduga dilakukan Ketua DPR Setya Novanto. “Kalau menurut yang kita dengar di sidang MKD diakui sebagai kebenaran itu, jadi tidak ada satu pihak mana pun yang tentunya harus memban-
tah itu. Tetapi nanti kejaksaan akan meminta bantuan dari ahli IT di ITB Bandung, sudah dihubungi nanti kami minta untuk bantu, menentukan keaslian suara dan sebagainya,” kata Prasetyo, di Jakarta, Jumat kemarin. Di bagian lain, ia menyatakan pihaknya sampai sekarang masih mengevaluasi kembali hasil pemeriksaan terhadap Sjamsoeddin, yang dilakukan pada Jumat (4/12). “Kami masih mau evaluasi lagi apa yang diketahui, apa yang dialami sendiri, dia dengar dan dia saksikan. Itu yang kita perlukan,” katanya. (ant)
Bekerja Keras Dari Hal. 1 Kedua, memberikan instruksi dan standar operasi kerja agar semua petugas partai dan kader partai berkomitmen untuk bekerja keras guna mencapai target perolehan suara di wilayah yang ditentukan. Ketiga, memberlakukan kebijakan berupa sanksi yang keras dan tegas kepada semua petugas partai dan kader partai untuk melaksanakan kebijakan partai dengan penuh tanggung jawab; khsusus bagi petugas partai yang duduk sebagai anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota wajib menandatangani pernyataan bermaterai bahwa kalau pasangan calon yang diusung PDI Perjuangan mengalami kekalahan di desa/kelurahannya, maka bersedia mundur dan diganti sebagai anggota DPRD. Keempat, menyiapkan pasangan calon bupati/wakil bupati dan wali kota/wakil wali kota melalui seleksi administratif dan uji kelayakan serta kepatutan sehingga menghasilkan pasangan calon yang berkualitas, loyal, dan berintegritas moral yang baik. Kelima, memberikan arahan kepada para pasangan calon yang diusung PDI Perjuangan mengenai format visi-misi yakni: 1) agar menjabarkan dan melaksanakan ajaran Trisakti Bung Karno; Berdaulat di Bidang Politik, Berdikari di Bidang Ekonomi, dan Berkepribadian di Bidang Budaya yang diterapkan dalam berbagai bidang pembangunan di wilayahnya; 2) membangun wilayah sesuai dengan potensi dan kearifan lokal masyarakatnya. Kelima, menyelenggarakan Bedah Vis-Misi Pasangan Calon yang melibatkan para pakar profesional di bidangnya dari universitas di Bali; Unud, ISI Denpasar, dan universitas lainya, sehingga visi-misi pasangan calon menjadi lebih berkualitas dan membumi. Keenam, menyelenggarakan acara dialog visi-misi antarpasangan calon bupati/wakil bupati dan calon wali kota/wakil wali kota yang diusung oleh PDI Perjuangan pada tanggal 7 November tahun 2015 bertempat di Aula Kantor DPD PDI Per-
NEW
Jl. Tukad Yeh Aya 100Z Renon (Barat SPBU Yeh Aya Denpasar) 081 936 093 789
Every Tuesday, Thursday & Saturday
DISKON Up To 35% (BERLAKU SETIAP HARI) *s&k berlaku
BUKA : 11 AM - 11 PM “GOOD FOOD, GOOD PRICE, GOOD AMBIANCE”
GRATIS 1 PITCHER ES LEMON TEA *Minimal 250.000 dalam 1 struck nota
C.0001333-RMK
juangan Provinsi Bali yang mengandung hal-hal sebagai berikut: 1) Adapun yang menjadi tema dialog adalah ‘’Kami Memilih Jalan Trisakti Bung Karno untuk Kesejahteraan Masyarakat Bali’’. Sejalan dengan tema tersebut, tujuan acara dialog adalah untuk mencetak pemimpin daerah yang diusung oleh PDI Perjuangan agar memiliki karakter ideologis yang mampu melaksanakan secara nyata ajaran Trisakti Bung Karno dalam membangun daerahnya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Bali; 2) di tengah dinamika demokrasi yang ditandai dengan otonomi daerah, kepala daerah memang telah mampu mengelola pembangunan sesuai aspirasi masyarakat di daerahnya; tetapi juga tidak bisa dimungkiri bahwa derasnya arus otonomi daerah tersebut telah berdampak negatif yang ditandai dengan tingginya egoisme sektoral dan egoisme wilayah yang mengakibatkan semakin jauhnya tujuan membangun bangsa secara menyeluruh dan utuh dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kondisi demikian pun sangat terasa dan nampak di Bali, yang ditandai dengan adanya ketimpangan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat antarkabupaten dan kota di Bali; 3) dalam menyikapi kondisi inilah, DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali memandang perlunya sinergitas pembangunan kabupaten/kota di Bali, mengingat Bali adalah pulau yang wilayahnya sangat kecil, tetapi memiliki keindahan yang memancar dari kearifan lokal, tradisi, adat, dan budaya masyarakatnya yang tidak saja dicintai oleh masyarakat Indonesia, tetapi juga dicintai oleh masyarakat dunia internasional. Dengan pola sinergitas tersebut, maka diharapkan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di kabupaten dan kota di Bali dapat diselesaikan dengan mengembangkan komitmen kerja sama yang dijiwai oleh semangat gotong royong demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat Bali. Dalam konteks sinergitas tersebut, Kabupaten Badung dan Kota Denpasar harus diposisikan menjadi bagian dari solusi
untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh kabupaten lainnya, seperti; hasil pertanian di Kabupaten Tabanan, Bangli, dan Karangasem; hasil peternakan di Jembrana; dan hasil kerajinan rakyat di Gianyar dan kabupaten lainnya. Dengan demikian, maka anjloknya harga hasil pertanian yang dihasilkan oleh para petani jeruk di Kintamani Bangli, salak dari Desa Sibetan di Karangasem, beras dan sayuran di Tabanan, serta ikan dan ternak di Jembrana pada saat musim panen yang selalu membelit kehidupan para petani dapat dicarikan solusinya secara tepat melalui sinergi kebijakan dengan Kabupaten Badung dan Kota Denpasar yang memiliki banyak hotel, restoran, dan pasar modern dengan menyiapkan regulasi berupa peraturan daerah dan pembetukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk memanfaatkan hasil pertanian lokal masyarakat Bali. Dari Rakyat Bali, Untuk Rakyat Bali, dan Oleh Rakyat Bali Menuju Kemandirian Dalam Bidang Ekonomi Demi Kesejahteraan Masyarakat Bali. Itulah yang menjadi cita-cita mulia para kader PDI Perjuangan Provinsi Bali, yang diyakini juga menjadi harapan besar masyarakat Bali dalam membangun Bali ke depan, sehingga rakyat Bali akan memiliki harapan masa depan yang lebih baik kepada para pasangan calon bupati/wakil bupati serta pasangan calon wali kota/wakil wali kota sebelum menentukan pilihannya pada pilkada pada tanggal 9 Desember 2015 nanti; dan 4) acara dialog ini berlangsung dengan sangat meriah dan menarik, karena dihadiri oleh sekitar 500 orang peserta, delapan orang panelis yang profesional di bidangnya, dan dipandu oleh Rieke Diah Pitaloka dan Nico Siahaan, keduanya anggota DPR-RI dari Fraksi PDI Perjuangan. Dengan persiapan dan langkah-langkah yang telah dilakukan secara maksimal tersebut, DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali tentunya sangat mengharapkan semua pasangan calon yang diusung oleh PDI Perjuangan akan mendapat dukungan
mayoritas dari masyarakat Bali dan menang di enam kabupaten/ kota yang melaksanakan pilkada. Dengan demikian, DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali akan menjadi lebih mudah memimpin pelaksanaan Sinergitas kebijakan pembangunan Bali ke depan, dengan memberikan arah kebijakan dan instruksi partai agar kebijakan pembangunan di kabupaten/kota tersebut dilaksanakan secara bersinergi dan berpihak kepada rakyat dalam koridor pelaksanaan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah dan peraturan perundang-undangan lainnya untuk kesejahteraan masyarakat Bali. DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali bersama komponen masyarakat Bali lainnya, sangat mengharapkan agar pilkada serentak di 6 kabupaten/kota di Bali tanggal 9 Desember 2015 dapat berjalan dengan lancar, aman, damai, dan sukses. Untuk itu, KPUD, Bawaslu Bali dan Panwaslu dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan mengajak masyarakat Bali secara bersama-sama menyukseskan pilkada tersebut dengan menggunakan hak pilihya untuk datang ke TPS masing-masing secara tertib dan santun demi terlaksananya pesta demokrasi tersebut guna memilih pasangan calon bupati/wakil bupati dan wali kota/wakil wali kota sesuai dengan hati nurani masingmasing untuk membangun daerahnya ke depan.*
Terima Laporan Dari Hal. 1 Secara terpisah, Plt. Wakil Ketua KPK Indriyanto Seno Adji mengaku belum mendapat laporan dari tim direktorat penindakan, sehingga belum mengetahui secara pasti apakah LHA proaktif PPATK tersebut telah diselidiki atau masih dalam tahap pengumpulan bahan keterangan (pulbaket). ’’Saya belum terima laporan dari tim,’’ ujarnya. (wnd)
Sebagai Saksi
Sementara pengelola Pantai Pandawa I Wayan Duarta dan Manager DTW Monkey Forest I Komang Bhuana masing-masing memaparkan sistem pengelolan objek wisata berbasis masyarakat. Pengeloaan objek tidak semata-mata untuk mendatangkan dolar, tetapi juga sebagai upaya untuk pelestarian lingkungan. Sementara itu, Kabag Humas Tabanan Putu Dian serta I Made Supartha dari Humas Bangli sama-sama menyoroti tentang kebersihan lingkungan sebagai cara untuk menjaga pariwisata Bali. Bahkan, Dian memberikan solusi dalam memerangi sampah plastik dan menjadikan sampah plastik sebagai sumber pendapatan. (kmb)
Dari Hal. 1 Dalam persidangan MKD, baru Menteri ESDM Sudirman Said dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PT FI) Maroef Sjamsoeddin yang telah diperiksa sebagai saksi. Sementara M. Riza yang dijadwalkan untuk diperiksa pada Kamis (3/12) tidak hadir dengan alasan sedang berada di luar negeri. Sementara itu, MKD sudah menjadwalkan memanggil Ketua DPR-RI Setya Novanto sebagai teradu untuk diperiksa dalam sidang MKD, Senin (7/12) lusa. Persidangan MKD tersebut menindaklanjuti laporan Sudirman Said kepada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) terkait dugaan adanya pencatutan nama presiden dan wapres oleh Ketua DPR-RI Setya Novanto. (wnd/ant)
Kisah Raja Dermawan Bhagiratha
Disusun: Kisari Mohan Ganguli Diterjemahkan: I Ketut Arinta (Edisi Seratus Tiga Puluh Lima)
Rishi Vyasa : (Bharata) setara dengan Veda. Ini adalah suci dan agung. Bharata menganugerahkan kemasyhuran dan kesejahteraan. Karena itu, seseorang harus mempelajari dan mendengarkan dengan perhatian penuh.
RISHI Naradha berkata, ‘’Raja Bhagiratha, oh Srinjaya, telah wafat. Dia menyebabkan pantai Sungai Gangga, memakai namanya Bhagiratha. Dia ditutupi banyak tempat berjalan yang dibuat dari emas. Reputasinya melebihi semua raja dan pangeran-pangeran. Raja Bhagiratha memberikan kepada para brahmana seribu gadis pelayan. Semua pelayan itu dihiasi perhiasan emas yang bentuknya indah. Gadis-gadis itu berada di atas kereta-kereta yang sangat bagus. Masing-masing kereta dipasangi empat kuda yang tangguh dan tinggi-tinggi. Dan di belakang setiap kereta ditaruh 100 ekor sapi. Di belakang setiap kereta itu ada kambing-kambing dan juga biri-biri. Raja Bhagiratha memberikan hadiah melimpah pada setiap upacara kurban. Untuk alasan itu sebuah kumpulan manusia berkumpul di sana karena banyak hadiah yang disiapkan. ‘Lindungilah aku,’ ia berkata dan duduk di pangkuannya. Ibu Gangga berada di pangkuan-
nya. Pada zaman dahulu seperti penari surgawi Urvasi, dia datang dan dianggap sebagai putrinya. Diberi nama setelah namanya. Setelah menjadi putrinya, sang raja menjadi seperti putranya. Dengan menjadi seperti seorang putra penyelamatkan para leluhur yang telah wafat. Para gandharva dengan kemegahan surgawi yang bicara manis dan apa yang dinyanyikan didengar oleh para rishi, dewa-dewa sudah termasuk manusia. Demikian, oh Srinjaya, yang dilakukan Dewi Gangga menuju lautan. Gangga memilih Raja Bhagiratha, raja yang rajin melakukan kurban dan termasuk keturunan dari Ikshvaku. Dia merupakan pelaksana upacara-upacara kurban. Selain itu, Raja Bhagiratha sangat dermawan memberikan hadiahhadiah berlimpah kepada para brahmana. Sikap sosial dan dermawan yang dilakukan persis seperti ayahandanya. Karena memang prosesi yang dilakukan dengan ketulusan dan juga
penuh keikhlasan, maka upacaraupacara kurban yang dilakukan Bhagiratha selalu disemarakkan dengan kehadiran dewa-dewa. Di antara dewa-dewa itu, tampak Dewa Indra berada di depan dewa lainnya. Dewa-dewa terbiasa mengambil peranan masing-masing. Dewa-dewa selalu penuh berkah, memberikan dan juga menghilangkan halanganhalangan. Dewa membantu upacara kurban dengan setiap cara. Dengan memiliki pahala tapa sangat besar, Bhagiratha mendermakan banyak hadiah kepada para brahmana, tanpa mengharuskan mereka bergerak. Di mana pun mereka menikmati keinginan-keinginan, tanpa ada apa pun yang ditunda demi kepentingan para brahmana. Setiap orang menerima hadiah apa pun yang dia dambakan. Setelah melakukan pelayanan yang luar biasa, ribuah upacara Weda yang sangat besar. Bhagiratha pada akhirnya meninggal. Raja yang sangat cinta sama rakyat, para leluhur dan juga para dewa
itu akhirnya naik ke daerahnya Brahma. Apa yang dicapai itu, melalui kemurahan hati para brahmana. Untuk tujuan itu para rishi yang hidup dari sinar matahari terbiasa melayani matahari, mengendalikan Dewa Matahari itu. Benar-benar mereka melayani Raja hebat Bhagiratha, yang adalah perhiasan dari tiga dunia ini. Ketika beliau wafat, oh Srinjaya,
adalah lebih unggul daripada engkau. Empat kebajikan utama itu lebih unggul daripada putramu. Engkau seharusnya tidak bersedih. Oh, Swaitya, oh, Swaitya, yang belakangan belum pernah melaksanakan upacara kurban dan belum pernah memberikan hadiah-hadiah dalam upacara kurban. Karena itu jangan bersedih atas kematian.’’ (bersambung)
Sloka 3.40
Indriyani mano buddhir asyadhisthanam ucyate etair vimohayaty esa jnanam avrtya dehinam Indria-indria, pikiran dan intelegensia (buddhi) adalah tempattempat nafsu itu bersemayam. Mencegah kebijaksanaan dengan ini, nafsu menggelapkan sang jiwa yang ada di dalam tubuh.