terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
12 HALAMAN
NOMOR 139 TAHUN KE 72
Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
Pengemban Pengamal Pancasila
Minggu Kliwon, 5 Januari 2020 Plafon Puskesmas Selat Jebol
“Caru”
Gedung Puskesmas Selat baru saja diresmikan. Belum sempat dioperasikan untuk pasien, plafon ruangan inap jebol.
Bali Orti edisi kali ini membahas mengenai upacara caru. Mengapa harus menggunakan hewan? Bali Orti | HAL. 7
Daerah| HAL. 2
balipost http://facebook.com/balipost
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Fotografi Perjalanan Penghobi traveling kini melengkapi dirinya dengan skill fotografi. Jalan-jalan (traveling) dan fotografi dipersatukan dan menghasilkan uang.
Fotografi | HAL. 8
Gubernur Koster Dan Mentan Komit Bangun Pertanian Perkebunan dan Peternakan
BPM/ist
TEKEN MOU-Gubernur Bali, Wayan Koster, bergambar bersama usai meneken MoU dengan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, di Jayasabha, Sabtu (4/1) kemarin.
Gubernur Bali, Wayan Koster, menerima kunjungan kerja Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, di Jayasabha, Rumah Jabatan Gubernur, Sabtu (4/1) kemarin. Pada kesempatan itu, dilakukan penandatanganan MoU ekspor beras organik ke Australia antara PT Bali Sri Organik dengan Big Almond Tree Pty. Ltd. Ekspor tahap I sebanyak 16 ton disaksikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Ida Bagus Wisnuardhana. Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan MoU terkait komitmen mendorong kegiatan pertanian, perkebunan, dan peternakan di Bali antara Dirjen Tanaman Pangan, Dirjen Perkebunan, dan Dirjen Peternakan Kesehatan Hewan dengan
Gubernur Bali yang disaksikan Menteri Pertanian RI. Menteri yang juga mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini kemudian menyerahkan aplikasi peta potensi ekspor Provinsi Bali kepada Gubernur Wayan Koster didampingi Kepala Badan Karantina Pertanian. Di hadapan Menteri, Gubernur Wayan Koster memaparkan, Bali sangat kaya dengan komoditas pertanian dan peternakan lokal dengan merek Bali. Di antaranya, salak Bali, jeruk Bali, kopi Bali, mangga Bali, sapi Bali, kambing Bali, anjing Bali, dan lainnya. Namun, potensi itu diakui belum diberdayakan secara optimal sehingga belum memberi nilai tambah bagi masyarakat. “Kami berupaya mem-
bangun pertanian dari hulu sampai hilir, terutama hilirisasi pertanian karena kalau dilihat sekarang kontribusi pertanian pada pertumbuhan perekonomian Bali itu 14,5 persen, jadi masih kecil,” ujarnya. Wayan Koster menambahkan, nilai tukar petani (NTP) juga masih di angka 107 sehingga akan didorong lagi. Sebab, peningkatan NTP menggambarkan kesejahteraan petani yang juga meningkat. Untuk menggenjot hal itu, di hilir akan dikembangkan sentra produk pertanian lokal Bali dan menggalakkan ekspor komoditas pertanian. Terutama komoditas yang sudah memiliki nama seperti manggis. Hal. 11 Diminati Tiongkok
Dinas Pertanian kini telah ditugaskan membuat neraca pangan mencakup peta dan kebutuhan, baik untuk masyarakat lokal maupun industri pariwisata. Menteri Pertanian diharapkan mendukung program pertanian dari hulu ke hilir. Termasuk mau memfasilitasi sarana prasarana dan teknologi untuk meningkatkan nilai tambah pertanian Bali. Wayan Koster Gubernur Bali
Angin Kencang di Bali Capai 56 km/Jam
Pohon Tumbang Timpa Dua Mobil dan Sepeda Motor Denpasar (Bali Post) – Angin kencang dengan kecepatan 30 knot atau 56km/jam melanda sejumlah wilayah Bali, Sabtu (4/1) kemarin. Akibatnya, banyak pohon bertumbangan. Di Tabanan, ibu dan anak terluka karena kena ranting pohon. Di Badung, lima kasus pohon tumbang di Kuta dan Abiansemal. Di Denpasar, angin kencang mengakibatkan pohon beringin berusia 50 tahun lebih di Setra Agung Batan Kampuak, Banjar Pondok, Peguyangan Kaja, tumbang. Ironisnya, pohon ini tumbang menimpa bale gong/agung yang ada di area kuburan. Salah seorang warga, Nyoman Mantra, yang ditemui di lokasi mengakui peristiwa tersebut terjadi ketika angin kencang yang disertai hujan, sekitar pukul 12.00 Wita. Padahal, dalam waktu dekat
ini akan ada upacara di setra tersebut. Karena itu, pihaknya berharap pembersihan dahan pohon yang tumbang ini bisa dilakukan secepatnya. Hal. 11 Di Lokasi Lain
Ibu dan Anak Alami Luka-luka Hujan disertai angin kencang menyebabkan sejumlah pohon tumbang di wilayah Kabupaten Tabanan. Bahkan salah satu kejadian melukai seorang ibu, I Gst. Ayu Komang Medya Wati (30), dan anaknya, Bagus Ganya Daniswara. Warga Jalan Pajajaran,
Dajan Peken Tabanan yang tengah membonceng putranya harus dilarikan ke rumah sakit, Sabtu (4/1) siang pascakena ranting pohon kayu tangi yang terjatuh akibat angin kencang. Hal. 11 Ranting Pohon
BPM/eka/ken
TUMBANG - Sejumlah pohon tumbang akibat angin kencang menimpa mobil dan bale gong di Setra Agung Batan Kampuak, Banjar Pondok, Peguyangan Kaja.
Bali Menuju Pulau Organik Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 8 Tahun 2019 tentang Sistem Pertanian Organik sebenarnya memerlukan perjuangan panjang untuk bisa disebut organik murni. Selain itu diperlukan sertifikasi khusus agar diakui oleh stakeholders. Sementara produk pertanian organik yang berkembang selama ini di Bali baru sebatas pengakuan internal. Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, mendukung penuh penerapan sistem pertanian organik di
Bali. Apalagi, masyarakat dunia kini memang lebih mendorong penggunaan produk berbahan organik dan mengurangi zat-zat kimia. “Dengan menggunakan pendekatan organik, lebih sehat, lebih berkualitas dan itu menjadi pilihan-pilihan pasar yang ada,” ujarnya di Jayasabha, Sabtu (4/1) kemarin. Di Bali susah untuk menerapkan organik karena ada daerah hulu dan hilir. Hal. 11 Daerah Hilir
Diperlukan SOP dan Persiapan ORGANIK- Pertanian organik kini sedang trend pada petani Bali.
BPM/nan
SISTEM pertanian di B ali awa lnya d ilakuka n secara tradisional, sebelum akhirnya terbiasa dengan sistem pertanian modern atau konvensional. Tapi perubahan sistem pertanian akan kembali terjadi
dengan adanya Perda No.8 Tahun 2019 tentang Sistem Pertanian Organik. Kendati untuk pelaksanaannya memerlukan pencerahan, SOP, dan persiapan. Hal. 11 Perlu Kajian
Mendorong Pertanian Organik Menuju Pembangunan Berkelanjutan Oleh: Dr. Ir. Gede Sedana, M.M.A. PERTANIAN organik tidak semata-mata ditujukan pada sektor pertanian, seperti membangun pertanian berkelanjutan, tetapi juga diarahkan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, kebijakan pemerintah Provinsi Bali bersama-sama dengan legislatif memberikan angin segar untuk mengembalikan marwah pembangunan yang berlandaskan pada local wisdom, yang saat ini diimplementasikan melalui visi Gubernur Bali, yaitu Nangun Sat Kertih Loka Bali. Kebijakan tersebut adalah Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 8 Tahun 2019 tentang Sistem Pertanian Organik. Penetapan Perda ini sebagai langkah untuk mengendalikan penggunaan input pertanian sintetis (kimia) yang sangat berlebihan, seperti pupuk dan obat-obatan (pes-
tisida) sejak diintroduksikannya Revolusi Hijau pada tahun 1960-an. Secara ekonomis, revolusi hijau memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan produksi khususnya padi dan beras. Tetapi, ternyata keberhasilan peningkatan produksi ini harus dibayar dengan adanya kerusakan kondisi lingkungan. Hal. 11 Degradasi Kesuburan