Bali Post
balipost (170 rb Like) http://facebook.com/balipost
SEJAK 1948
@balipostcom (6.000 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Korban Tewas 1.407 Jiwa
Bantuan Asing Berdatangan Jakarta (Bali Post) – Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah hingga Rabu (3/10) kemarin pukul 13.00 WIB mencapai 1.407 orang. ‘’Korban meninggal dunia yang sudah dimakamkan 519 orang setelah diidentifikasi,’’ kata Sutopo. Sutopo mengatakan korban meninggal dunia terbanyak ditemukan di Kota Palu, yaitu mencapai 1.177 orang karena tim pencarian dan pertolongan masih terkonsentrasi di ibu kota Sulawesi Tengah
Bali Post/bal
ANTRE - Warga Talise menaruh jeriken untuk ‘’antre’’ BBM sejak Rabu (3/10) pagi kemarin.
Palu Masih Gelap Pembelian BBM Dijatah KOTA Palu, Rabu (3/10) malam kemarin masih gelap. Hanya sedikit lampu yang menerangi rumah penduduk. Sepanjang perjalanan dari Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu Selatan ke Talise, Palu Timur, jumlah titik lampu tak lebih dari hitungan jari tangan. Itu pun hanya menerangi rumah besar. Suasana lebih terang baru tampak ketika memasuki wilayah Palu Barat. Sejumlah rumah dan fasilitas publik sudah diterangi lampu dari PLN. Sementara itu, bahan bakar minyak (BBM) yang beberapa hari sebelumnya langka di Palu, saat ini mulai tersedia. Terlihat dari beberapa SPBU yang sudah mulai melayani masyarakat. Seperti di SPBU Jalan Sisingamangaraja, terlihat sejumlah kendaraan sedang antre. Namun, para konsumen dijatah pembelian maksimal Rp 100.000 untuk kendaraan roda empat. Sementara warga yang membawa jeriken hanya dibolehkan membeli lima liter. Tampak pula sejumlah aparat kepolisian berjaga-jaga di sejumlah SPBU. Untuk jalanan umum juga sudah terasa berdenyut. Banyak warga lalu-lalang. Namun di kompleks perumahan, ter-
lihat sangat sepi. Warganya sudah mengungsi atau meninggalkan Kota Palu menuju kerabatnya di daerah lain. Belum Tersentuh Walaupun bantuan mengalir ke Palu, sejumlah warga mengeluhkan pendistribusiannya belum merata. Seperti dikeluhkan warga Silae, Kecamatan Ulujadi, Palu. Sejak gempa dan tsunami menerjang wilayah mereka, bantuan sama sekali belum ada yang datang. ‘’Padahal kami terkena dampak yang sangat besar. Mobil-mobil yang mengangkut bantuan hanya lewat saja di daerah kami. Tapi sampai sekarang bantuan belum ada masuk,’’ ujar seorang warga Silae, Dedi. Menurut Dedi, saat ini warga hanya mengandalkan makanan dari stok yang dimiliki. Dia khawatir jika dalam beberapa hari bantuan tidak datang, akan membuat warga mengambil jalan tidak baik. ‘’Seperti yang di video- video yang banyak beredar, ada warga perbatasan yang menjarah mobil pengangkut bantuan. Kami tentu tidak ingin sampai melakukan hal seperti itu. Kami berharap kepada pihak terkait segera mendistribusikan bantuan ke Silae,’’ harap Dedi. (bal)
Jokowi Bagikan Biskuit dan Makanan Siap Saji PRESIDEN Joko Widodo untuk keduakalinya meninjau Sulawesi Tengah pascagempa, Jumat lalu. Selain meninjau proses evakuasi di Hotel RoaRoa, Rabu (3/10) kemarin, Jokowi juga meninjau sejumlah tenda pengungsian. Kepada pengungsi, ia pun membagikan biskuit dan makanan siap saji. Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam keterangan tertulis me-
nyebutkan, pada Rabu sekitar pukul 12.00 Wita, Presiden tiba di depan reruntuhan Hotel Roa-Roa. Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, Presiden kemudian masuk ke area reruntuhan hotel di mana saat itu pembersihan puing dan evakuasi juga tengah berlangsung. ‘’Ini proses evakuasi, tadi di
Petobo juga proses evakuasi. Memang tahapan kita ini pada tahapan evakuasi. Di sini di Hotel Roa-Roa juga diperkirakan masih ada 30 korban yang ada di dalam. Proses ini terus kita selesaikan agar seluruh korban yang ada bisa diangkat,’’ kata Presiden. Presiden menuturkan, alat-alat berat sudah masuk semuanya. Hal. 15 Hotel Roa-Roa
Duduk Bisa, Berdiri pun Tak Masalah Pukul 05.30 Wita antrean sudah mengular. Mereka rela berdiri untuk mendaftar jadi penumpang pesawat Hercules. Tujuan sama; Kota Palu. Namun keperluannya berbeda. Ada yang mencari keluarganya yang hilang kontak, menemui keluarga yang selamat, membantu evakuasi, pengobatan dan membawa bantuan. Wartawan Bali Post Bali Putra juga ikut berbaur dengan mereka. Setelah 6,5 jam menunggu akhirnya dapat giliran berangkat pukul 14.00 Wita
Gempa dan tsunami telah mengguncang Palu, Donggala dan kabupaten lain di Sulawesi Tengah. Banyak korban luka-luka. Mereka memerlukan uluran tangan. Bali Post dan Bali TV menerima titipan sumbangan untuk saudara-saudara kita di daerah itu. Titipan bisa langsung dibawa ke Bali Post, Jalan Kepundung 67 A Denpasar atau ditransfer malalui DOMPET SIMPATI ANDA BALI POST BCA CABANG DENPASAR NO: 040-3555000. Rp 10.000.000 Rp 5.000.000 Rp Rp Rp Rp
2.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000
Rp Rp Rp Rp Rp
1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000
Bali Post/afp
SELAMAT - Presiden Jokowi bertemu anak laki-laki yang selamat dari gempa dan tsunami 28 September di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10) kemarin.
Ikut Hercules ke Palu
PEDULI palu
Perry J. Coleman, Australia Md T Wijaya & Yuli Sugiantho, Denpasar Karya Rahayu Foto Copy, Jl. Supratman Denpasar Onieka Yadnya, Denpasar Tohpati PS UD Baliho Jaya/Anacaraka CV Medal Yasa, Jl. Sekarsari 100A Denpasar Mitra Abadi Motor, Denpasar PT Ganesha Emas Dwipa Aditya dan Restu XII IPA 6 SMAN 2 Denpasar
Bali Post/bal
HERCULES - Para penumpang Hercules yang hendak ke Palu, Rabu (3/10) siang kemarin.
Sebanyak 103 penumpang ada dalam pesawat Hercules jenis C-130 HEXRAAF (Royal Australian Air Force). Pesawat ini merupakan hibah dari negeri kanguru, Australia. Selain mengangkut penumpang, di pesawat yang minim tempat duduk tersebut juga berisi logistik kemanusiaan seperti pakaian, obat-obatan, tenda, makanan, minuman dan lainlain. Ada juga kantong mayat. Semunya satu lokasi dengan penumpang. Duduk berhimpitan, merupakan kebiasaan di pesawat yang biasa mengangkut serdadu ini. Para relawan memilih duduk saling membelakangi sehingga bisa saling sandar untuk sekadar bisa memejamkan mata. Sehingga saat tiba di Palu, langsung bisa melakukan aktivitas secara maksimal. Penumpang juga bisa memilih posisi ‘’enaknya’’. Bisa duduk atau berdiri juga tak masalah. Walaupun berdiri tetap aman meski pesawat goyang. Yang penting tangan kuat untuk berpegangan. Karena
Rupiah 15.000 Per Dolar AS
Hal. 15 Rp 30.050.000
Bukan Tanda Kiamat
Bali Dilengkapi 9 Sirene Tsunami
Memberikan informasi peringatan dini bencana tsunami kepada masyarakat di pesisir pantai, Bali telah dilengkapi sembilan sirene tsunami. Sirene tsunami itu disebar di sembilan lokasi pantai di Bali. Halaman 2
Wajib Absen ke Puspem, Guru Kemenag Mengeluh
Halaman 3
Danau Buatan Berkapasitas 200 M3
Mengatasi meluapnya air Danau Batur akan dibangun danau buatan pada 2019 mendatang. Danau buatan tersebut akan dibangun di Desa Abang Batudinding, Kintamani. Danau buatan itu dirancang menampung air 200 meter kubik. Halaman 14
Sarumpaet Akui Berbohong Aktivis Ratna Sarumpaet ternyata berbohong terkait penganiayaan terhadap dirinya. Ia pun akhirnya meminta maaf kepada calon presiden Prabowo Subianto. Lalu apa langkah polisi terkait kasus ini? Halaman 15
tersebut. Selain di Palu, korban meninggal dunia juga ditemukan di Kabupaten Donggala 153 orang. Hal. 15 Terus Bergerak
Jakarta (Bali Post) – Perdagangan rupiah, Rabu (3/10) kemarin sudah mencapai 15.000 per dolar AS. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, pelemahan rupiah terhadap dolar AS bukan merupakan hal yang mengkhawatirkan karena juga dialami oleh mata uang negara-negara berkembang lain. ‘’Jangan kita lihat kalau Rp 15 ribu sudah kiamat. Kita bandingkan dulu dengan semua negara yang mengalami tekanan depresiasi,’’ ujar Perry saat mengisi seminar di Jakarta, Rabu kemarin. Perry mengingatkan fenomena perlemahan mata uang ini tidak hanya dialami oleh Indonesia, namun juga negara-negara berkembang lainnya. Hal tersebut terlihat dari depresiasi mata uang yang terjadi di
negara-negara seperti Turki, Brazil, Afrika Selatan, India dan Filipina yang memiliki kondisi perekonomian sama seperti Indonesia. ‘’Tingkat pelemahan rupiah sejak akhir Desember 2017 sampai sekarang 9,82 persen, bandingkan dengan Turki 37,7 persen, Brazil 17,6 persen, Afrika Selatan 13,8 persen dan India 12,4 persen,’’ ujarnya. Untuk itu, ia menegaskan, pelemahan mata uang merupakan fenomena global yang terjadi karena respons pelaku pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS serta potensi terjadinya perang dagang. Perry memastikan salah satu upaya jangka menengah panjang yang bisa dilakukan untuk menahan pelemahan rupiah adalah dengan memperbaiki defisit neraca transaksi berjalan.
Perbaikan neraca transaksi berjalan yang mengalami defisit tidak terlalu krusial dalam keadaan ekonomi normal, namun menjadi mendesak dalam keadaan penuh gejolak. ‘’Ini yang membuat kita tidak bisa dibandingkan dengan Thailand, karena mereka mempunyai surplus neraca transaksi berjalan hingga 54 miliar dolar AS, sehingga mata uangnya relatif stabil,’’ ujarnya. Harus Diwaspadai Ekonom Rizal Ramli mengingatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang sudah menembus 15.000 merupakan awal yang harus diwaspadai oleh pemerintah maupun bank sentral. Hal. 15 Bank Sentral AS
ada kawat baja di dua sisi yang melintang dari depan hingga belakang sebagai pegangan. Walaupun berimpitan dengan barang, penumpang tetap merasa nyaman. Sebab, di dalam pesawat ada sejumlah AC yang membuat udara tetap dingin. Durasi penerbangan dari Lanud Sultan Hasanuddin (Makassar) menuju Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri Palu berlangsung selama 1 jam 10 menit. Pesawat dipiloti Kapten PNB Vincent Dewata didampingi Co-Pilot Lettu PNB Indra Kusuma N. dan Letda PNB Ryan Aditya. Ada pula 12 awak kabin yang menyertai. Dalam satu hari sejak Sabtu (sehari setelah gempa), rata-rata seorang pilot melakukan tiga kali penerbangan Makassar-Palu dan sebaliknya untuk membawa relawan dan bantuan kemanusiaan atau sebaliknya mengevakuasi korban gempa asal Palu. Hal. 15 Harus Antre