Bali Post
balipost http://facebook.com/balipost
SEJAK 1948
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Pengemban Pengamal Pancasila
Bupati Buleleng Buka TLF Ke-6 Tahun 2019
Dimeriahkan Rejang Massal dan Tari Sangyang Penyalin
BUPATI BULELENG - TLF Ke-6 Tahun 2019 dibuka Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana (PAS), Rabu (3/7) kemarin, di kawasan Danau Buyan, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada.
TWIN Lake Festival (TLF) Ke-6 Tahun 2019 digulirkan di kawasan Danau Buyan, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada dan Danau Tamblingan, Desa Munduk, Kecamatan Banjar. Gelaran tahun ini misi besarnya masih sama dengan event setahun lalu di mana membangkitkan kepedulian semua pihak untuk menjaga kelestarian kawasan Danau Buyan dan Danau Tamblingan sebagai daerah hulu yang disucikan. Selain itu, TLF sebagai salah satu media untuk mempromosikan potensi pertanian Desa Pancasari sebagai pendukung pengembangan industri pariwisata alam di Den Bukit. TLF resmi dibuka Rabu (3/7) kemarin oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana (PAS), disaksikan Muspida Buleleng dan undangan penting lainnya. Di hari pembukaan ini, panitia mementaskan Tari Rejang Rentang massal. Selain itu, tari Sangyang Penyalin yang merupakan warisan sakral Desa Pakraman Pancasari turut juga memeriahkan pembukaan TLF tahun ini. Selama empat hari, sejumlah kegiatan hiburan, kesenian,
pameran produk pertanian, diskusi membangkitkan petani muda, dan lomba akan digelar di kawasan Danau Buyan dan Tamblingan. Bupati Putu Agus Suradnyana (PAS) mengatakan, TLF digulirkan bertujuan untuk mengajak semua komponen masyarakat atau pemangku kebijakan terkait mengetahui kondisi dan potensi di ‘’Danau Kembar’’ Buyan dan Tamblingan. Dari segi kondisi, kawasan yang menjadi hulunya Bali ini mengalami permasalahan pelik yang belum ditangani dengan tuntas. Persoalan itu tidak lain adalah pendangkalan akibat sedimentasi akibat budaya pertanian di pinggir danau dan material erosi lereng hutan lindung ketika musim hujan yang bermuara ke danau. Selain itu, persoalan lain adalah tutupan genangan air danau oleh eceng gondok dan rumput liar turut menambah kerusakan kawasan danau. Sementara dari sudut potensi, Buyan dan Tamblingan memiliki potensi besar sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang mengandalkan keinda-
han alam. Potensi tersebut sejauh ini berhasil dikelola baik oleh pemerintah maupun kelompok masyarakat dan bahkan perusahaan. ‘’Sejak awal merintis TLF ini tujuannya mengajak siapa pun dan pemangku kebijakan untuk melihat kondisi atau pengelolaan potensi di Buyan dan Tamblingan. TLF ini media di mana setelah banyak tahu kondisinya, tujuan berikutnya mencarikan solusi dan berkomitmen bersama mengatasi persoalan yang terjadi sekarang ini,’’ katanya. Menurut Bupati, secara kewenangan penanganan kerusakan di kawasan Buyan dan Tamblingan ada di pemerintah pusat. Pemprov Bali dan Pemkab Buleleng selama ini tidak memiliki kewenangan menangani kerusakan lingkungan utamanya di Danau Buyan. Meski demikian, beberapa tahun terakhir, pihaknya telah melakukan lobi politik, sehingga penanganan pun mulai dilakukan oleh pemerintah pusat. Hal. 15 Tanggul Pembatas
Bali Defisit Air Surplus Hanya Bangli
TAHUN 2025 di Bali diperkirakan air bawah tanah akan mengecil. Akibatnya air laut menembus lapisan air tanah atau intrusi. Salah satu penyebabnya adalah berkembang pesatnya industri pariwisata yang menyedot air tanah secara berlebihan. Setiap harinya tiga juta liter air atau sekitar 60 persen dari total konsumsi air di Bali digunakan untuk keperluan industri pariwisata. Jumlah itu tentu saja sangat banyak jika dibandingkan dengan konsumsi air untuk keperluan rumah tangga yang hanya 100 ribu liter setiap harinya. Air sebanyak itu diambil dari tanah. ‘’Salah satu faktor penyebab meningkatnya kebutuhan air, akibat perkembangan
pariwisata. Defisit air terjadi karena kebutuhan air lebih besar daripada ketersediaan,’’ ujar Ketua PPLH Unud Dr. I Made Sudarma, M.S., Rabu (3/7) kemarin. Hal ini diperparah dengan semakin berkurangnya lahan terbuka hijau di Bali akibat pesatnya pembangunan hotel, vila maupun infrastruktur pendukung seperti jalan raya. Jika eksploitasi air tanah yang tinggi dibarengi dengan berkurangnya la-
han terbuka hijau, maka ketersediaan air tanah akan berkurang dan menyebabkan terjadinya intrusi. Air laut akan menembus lapisan air tanah dan bercampur. ‘’Daerah-daerah yang berpotensi terjadinya intrusi adalah Denpasar Selatan termasuk Sanur,’’ ujar Sudarma, Rabu kemarin. Adapun kebutuhan air tertinggi ada di Kabupatan Buleleng, Karangasem, Tabanan, Gianyar, Badung, dan
Kota Denpasar. Secara umum status daya dukung air di Bali ada di bawah 1 yaitu 0,87. Kabupaten dengan status surplus adalah Tabanan, Bangli, Jembrana dan Karangasem. Sedangkan Kabupaten dengan status defisit yaitu Buleleng, Gianyar, Badung, Klungkung, dan Denpasar. ‘’Namun, berdasarkan kajian P3E tahun 2016, kabupaten yang surplus tinggal satu kabupaten yakni Bangli,’’ pungkas Sudarma. (win)
Tinggi Gelombang 6 Meter
BADAN Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi gelombang setinggi 1,25 hingga 6 meter. Tinggi gelombang ini berpeluang terjadi di sejumlah perairan Indonesia, termasuk perairan laut Bali hingga 6 Juli mendatang. Dalam siaran persnya, Rabu (3/7) kemarin, peningkatan
gelombang tinggi terjadi menyusul adanya Tropical Storm MUN 994 hPa di Laut Cina Selatan dan pola sirkulasi angin di Samudera Pasifik utara Papua. Pola angin di wilayah utara ekuator umumnya dari selatan - barat daya dengan kecepatan 4 - 25 knot, sedangkan di wilayah selatan ekuator umumnya dari timur – tenggara dengan kecepatan 4 - 25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Bengkulu – Enggano, perairan selatan Banten, Laut Jawa, dan Selat Makassar bagian selatan. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut. ‘’Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran,’’ ujar
Kepala Bagian Humas BMKG Akhmad Taufan Maulana dalam siaran persnya, Rabu kemarin. Oleh karena itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di pesisir, terutama nelayan yang menggunakan moda transportasi perahu nelayan untuk tetap waspada. (win)
KEDALAMAN DANAU DANAU TAMBLINGAN DI BALI
90 M
DANAU BATUR
DANAU BERATAN
87 M
58 M
35 M
( PENYUSUTAN 2,5 M)
luas DANAU DI BALI
( PENYUSUTAN 1-1,5 M)
379 Ha
LUAS DANAU
DANAU BATUR DANAU BUYAN DANAU TAMBLINGAN DANAU BERATAN
360 Ha 110
Ha
1.607,50 Ha jembrana tabanan badung : 14 sungai gianyar
sungai klungkung
DANAU BUYAN
: : : :
40 sungai 26 sungai 21 sungai 11 sungai
bangli karangasem buleleng denpasar
: : : :
40 sungai 54 sungai 56 sungai 11 sungai
Ombak Besar Terjang Pantai Lebih
Warung Terendam, Perabotan Hanyut Gianyar (Bali Post) Ombak besar menerjang pesisir Pantai Lebih, Gianyar, Rabu (3/7) kemarin. Akibatnya air laut menggenangi areal parkir objek wisata Pantai Lebih. Air laut menggenangi sejumlah warung di kawasan tersebut. Bahkan sempat menghanyutkan sejumlah SEDOT - Petugas BPBD melakukan penyedotan air pada genangan air di areal parkir objek wisata Pantai Lebih, Gianyar, Rabu (3/7) kemarin.
perabotan para pedagang kuliner. Kepala BPBD Gianyar Anak Agung Gde Oka Digjaya mengatakan, kondisi ombak ganas di pesisir Gianyar memang di luar dugaan. Namun hal ini sesuai dengan laporan BMKG Bali. ‘’Kalau laporannya, puncaknya besok. Bahkan lebih tinggi dari ini,’’ jelasnya usai memantau penanganan banjir di kawasan itu. Dikatakannya, saat ombak naik, air laut banyak melewati tanggul penahan ombak hingga areal parkir menjadi banjir. Bahkan ket-
inggian sekitar 40 sentimeter. ‘’Memang sudah ada gorong-gorong, tapi kapasitas air melebihi, makanya terjadi seperti ini,’’ jelasnya. Menurutnya, kejadian banjir di parkir Pantai Lebih merupakan musiman. Biasanya setahun sekali. Namun memasuki tahun ini sudah terjadi dua kali banjir di areal parkir objek wisata Pantai Lebih. ‘’Ini tumben sampai dua kali dalam setahun,’’ jelasnya. BPBD menerjunkan sebanyak 12 personel. Bahkan dilengkapi dua mesin penyedot air. ‘’Kami sedot
airnya dari areal parkir, dibuang kembali ke laut,’’ jelasnya. Karyawan warung ikan, Ibu Rai, mengaku air naik sudah sejak pagi hari. Namun syukur air tidak sampai masuk ke warungnya, kerena tepat di depan warung tersebut sudah dibuatkan pembatas permanen dengan tinggi sekitar 50 cm. ‘’Airnya tinggi, tapi tidak sampai masuk, karena sudah kami antisipasi dengan mem buat pembatas. Kalau pedagang lain ada perabotannya sampai hanyut,’’ katanya. (kmb35)
Korupsi, 3.240 ASN Dipecat 2019 Dibutuhkan 254.173 ASN Semarang (Bali Post) – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men-PAN RB) Syafruddin mengatakan sebanyak 3.240 aparatur sipil negara (ASN) telah diberhentikan tidak dengan hormat karena terlibat korupsi. ‘’Ini bagian dari pemberian punishment, 3.240 ASN yang terlibat ko-
rupasi sudah diberhentikan tidak dengan hormat,’’ kata Syafruddin saat menjadi pembicara dalam Rakernas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Semarang, Rabu (3/7) kemarin. Sementara sisanya, katanya, masih ada yang dalam proses pemberhentian. Ia menjelaskan, pemberhen-
tian tersebut didasarkan atas keputusan bersama Men-PAN RB, Mendagri dan Badan Kepegawaian Negara. Pada tahun 2019, katanya, Kementerian PAN RB fokus pada reformasi birokrasi, yang fokus pada enam agenda pokok. Salah satu agenda yang akan dilaksanakan tersebut yakni
perluasan zona integritas di lingkungan pemerintahan. Syafruddin juga mengungkapkan masih ada kebutuhan 254.173 orang ASN yang akan dipenuhi pada tahun ini. ‘’Masih ada kebutuhan ASN 254.173 orang di pusat dan daerah,’’ kata Syafruddin . Ia menjelaskan, kebutuhan ASN di tingkat pusat
mencapai sekitar 46 ribu yang terbagi atas 23 ribu PNS dan 23 pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Sementara di tingkat daerah, lanjutnya, masih dibutuhkan 207.748 ASN. ‘’Pemda masih membutuhkan 62.326 PNS dan 145.424 PPPK untuk guru dan tenaga kesehatan,’’ katanya. (ant)
Syafruddin