terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
12 HALAMAN
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
NOMOR 195 TAHUN KE 72
Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
Pengemban Pengamal Pancasila
Rabu wage, 4 Maret 2020
balipost http://facebook.com/balipost
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Kesembuhan Corona Cukup Tinggi
Ruang Isolasi Belum Siap
Beringin Timpa Pura Taman
Tingkat kesembuhan pasien Covid-19 terkesan kalah dengan banyaknya kasus yang muncul. Padahal tingkat kesembuhannya terbilang cukup tinggi. Namun penyebarannya memang paling cepat. ‘’Tapi tingkat kesembuhannya justru paling tinggi,’’ kata Cok Ace.
Tiga pasien dalam pengawasan Corona ditangani di RSUD Sanjiwani, Selasa (3/3) kemarin. Pasien itu ditangani di Ruang IGD, dan ada juga yang diisolasi di Ruang Nakula. Hal ini dikarenakan hingga Selasa kemarin ruang isolasi belum siap.
Pohon beringin menimpa bangunan di Pura Taman, Banjar Adat Sumbermis, Desa Pekutatan. Klian Adat Sumbermis Ketut Murjana, Selasa (3/3) kemarin, mengatakan pohon beringin yang sudah sangat tua itu roboh pada hari raya Kuningan lalu.
DENPASAR | HAL. 2
GIANYAR | HAL. 6
JEMBRANA | HAL. 11
Masyarakat Bali Jangan Panik
GUBERNUR Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Selasa (3/3) kemarin mengunjungi RSUP Sanglah. Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan dan mengecek kesiapan RSUP Sanglah dalam melakukan penanganan pasien diduga terpapar Corona.
D
itemui usai peninjauan, Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, saat ini di RSUP Sanglah merawat sebanyak tiga pasien yang dalam pengawasan Corona. Tiga pasien tersebut yakni satu orang WNI dan dua orang WN Jepang. Sementara untuk satu pasien WN Jepang yang dirujuk dari RSD Mangusada, kini kondisinya sudah membaik. Pasien berkewarganegaraan Jepang ini sedang diperiksa lab. ‘’Kalau dilihat kecenderungannya, dari pengalaman sebelumnya, pasien-pasien
OPINI
Tantangan UMKM Saat Paceklik Oleh: Bambang Gede Kiswardi SECARA realita pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di tahun 2020 mau tidak mau atau suka tidak suka dipastikan akan menghadapi dampak dari perang dagang Amirika Serikat dengan Tiongkok termasuk persaingan ekonomi global dan isu terjadinya resesi ekonomi dunia. Trelebih kini virus Corona menimbulkan musim paceklik di berbagai sektor. Pariwisata Bali juga jeda akibat virus mematikan ini. Untuk menghadapi kondisi tersebut diperlukan strategi pengembangan UMKM yang inovatif, kreatif, berbasis teknologi, dan berbasis kearifan lokal sebagai wujud tantangan UMKM di tahun 2020. Adapun kondisi tersebut dapat merupakan tantangan dan sekaligus peluang bagi UMKM dalam upaya untuk meningkatkan dan memberdayakan usaha ekonominya, sehingga mampu berkembang menjadi usaha yang tangguh dan mandiri. Ketangguhan dan kemandirian UMKM di tahun 2020 akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi nasional untuk menghadapi perdagangan bebas di tahu 2020, di mana pada tahun tersebut telah disepakati untuk melaksanakan perdagangan bebas bagi ekonomi yang masih berkembang termasuk Indonesia. Sesuai dengan amanat Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor XVI/MPR-RI/1998 tentang Politik Ekonomi dalam Rangka Demokrasi Ekonomi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah serta Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, untuk itu perlu diberdayakan sebagai bagian internal ekonomi rakyat yang mempunyai kedudukan, peran, dan potensi strategis untuk mewujudkan struktur perekonomian nasional yang makin seimbang, berkembang dan berkeadilan. Hal. 11 Pengembangan Iklim
Harian Bisnis Bali Serapan Daging Ayam Turun Melemahnya sektor pariwisata yang diakibatkan wabah Corona, berdampak pada segala sektor masyarakat. Tidak hanya suplai sayur dan buah, serapan ayam potong pun turun. Bagaimana dengan harga? www.bisnisbali.com
Harian DENPOST
Festival Kuliner di Pebuahan Pantai Pebuahan yang porakporanda karena diterjang bencana abrasi, mengangkat wisata kuliner dengan konsep festival bernama ‘’Banyubiru (Bakul) Festival’’. www.denpost.id
RS SANGLAH - Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Selasa (3/3) kemarin meninjau RSUP Sanglah terkait kesiapan RS terbesar di Bali itu melakukan penanganan pasien diduga terpapar Corona.
yang dirawat hasilnya negatif. Tidak ada yang terkena virus Corona. Mudah-mudahan sekarang yang lagi dirawat ini hasil labnya negatif,’’ ujarnya. Gubernur berharap virus yang kini menimpa puluhan negara bisa diatasi. Bahkan, dirinya menyebutkan, di Tiongkok sudah mengalami penurunan secara drastis dilihat dari jumlah pasien yang terinfeksi Corona. Untuk itu, ia berharap masyarakat tidak panik. Masyarakat diharapkan tenang. Terkait pasien dalam pengawasan Corona dari RSD Mangusada yang dirujuk ke RSUP Sanglah, menurut Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUP Sanglah Dr. dr. I Ketut Sudartana, Sp.B.-KBD., pasien yang masuk itu berjenis kelamin laki-laki dan berusia 22 tahun. WN Jepang ini dirujuk dari RSD Mangusada yang merupakan kiriman dari KKP Bandara Ngurah Rai karena suhu tubuhnya tinggi. Hal. 11 Skenario Blok
ing utama,’’ ucapnnya. Berbeda dengan apa yang diungkapkan Prof. Wayan Windia. Ia berharap dalam kasus penyebaran virus mematikan ini semuanya kembali kepada filosofi Tri Hita Karana. Di mana sektor pariwisata, pertanian dan industri supaya dibuat harmoni. Artinya, semua ini harus saling mendukung dan tidak ada ketimpangan seperti sekarang ini. ‘’Sebaiknya menata Bali ini mesti menerapkan konsep-konsep yang sudah lama dikembangkan leluhur supaya kita menjadi harmoni. Sekarang ini kan melompat, dari sektor primer ke tersier dan tidak melalui sekunder. Untuk menyangga supaya harmoni kita kuat, kita mesti membangun di tengah-tengah sekunder,’’ jelasnya. Lebih lanjut dikatakan, ia menilai bahwa sektor pariwisata itu penting. Akan tetapi, faktanya sangat timpang dengan sektor pertanian. (jay)
Wayan Windia
Selamatkan Warga Bali Menurut akademisi Prof. Gede Pitana, adanya kasus penyebaran virus Corona, menyebabkan penurunan kunjungan wisatawan sampai 35 persen. Hal ini sangat berdampak pada tingkat hunian kamar dan berbagai falisitas pariwisata yang ada di Bali. Tak hanya itu, hampir semua pasar berdampak karena kepanikan psikologis bahwa penyebaran virus Corona ini dinilai akan menular secara agresif. ‘’Untuk menghadapi tragedi atau krisis, ada tiga tahapan yakni emergency atau mitigasi, recovery atau pemulihan dan normalisasi dan ekspansi. Jadi yang paling
utama itu adalah keselamatan masyarakat Bali. Bagaimana caranya menangkal virus tersebut agar tidak masuk ke Bali,’’ katanya. Anggota DPRD Denpasar Ketut Suteja Kumara menanggapi masalah kebijakan pusat terkait pungutan PHR, diskon harga tiket dan hotel serta lainnya. Dengan adanya penyebaran virus ini, Bali mestinya duduk dan tenang serta mengambil sikap dengan baik. Artinya, pilihannya mau ke mana. Sebab, sekarang ini dalam posisi delematis. ‘’Saya sangat sepakat, yang pertama kita harus pikirkan adalah bagaimana menyelamatkan
warga Bali di tengan penyebaran virus Corona ini. Kalau kita mampu menyelamatkan warga Bali dan keseluruhannya, kita tidak perlu ngomong ke luar atau membicarakan masalah pembebasan PHR dan lainnya. Saya yakin, wisatawan akan datang sendiri ke Bali. Begitu sebaliknya, jika nanti penyebaran virus sampai ke Bali, jangankan suruh bayar, gratiskan saja wisatawan tidak akan mau datang ke Bali,’’ tegasnya. Ahli pariwisata Putu Anom menerangkan, Bali merupakan pulau kecil. Untuk menyelamatkan warga Bali dari
penyebaran virus mematikan ini diharapkan pengawasan di pintu-pintu masuk diperketat. Baik itu di bandara, pelabuhan atau jalur-jalur tikus. Selain itu, sarana dan prasarana juga harus dimaksimalkan. ‘’Semua stakeholder harus bekerja sama. Skriningnya harus kuat. Untuk di pelabuhan-pelabuhan tikus jangan disepelekan,’’ terang akademisi Unud ini. Sementara itu, salah satu pelaku usaha, Yoga Iswara, mengatakan tingkat kunjungan wisatawan tidak terlalu beda dengan tahun lalu. Akan tetapi, pengaruhnya pasti ada, namun belum terlalu signifikan. Meski demikian, pihaknya ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Bali itu aman. ‘’Dalam situasi belakangan ini, kita fokus untuk menujukkan kepada dunia bahwa Bali itu aman. Kemudian, juga mengenai masalah keselamatan warga Bali dari virus Corona, ini pal-
Gede Pitana
Ketut Suteja Kumara
Putu Anom
Yoga Iswara
PENYEBARAN virus Corona telah masuk ke Indonesia. Dua warga Depok dinyatakan positif terpapar virus tersebut oleh Presiden RI Joko Widodo. Kondisi ini pun membuat waswas warga lainnya, termasuk di Bali. Guna menangkal penyebarannya, sejumlah tokoh masyarakat meminta Pemprov Bali melakukan langkah antisipasi. Selain itu, di tengah penyebaran virus Corona yang semakin mengkhawatirkan ini, mereka sepakat agar lebih mengutamakan keselamatan warga Bali ketimbang hal lainnya. Inilah yang terungkap dalam diskusi Merah Putih di Warung 63, Selasa (3/3) kemarin.
Kiat Jokowi Cegah Tertular Corona PRESIDEN Joko Widodo memberikan kiat-kiat untuk mencegah penularan virus Corona yang bisa diterapkan masyarakat dalam kehidupan seharihari. ‘’Kita dapat mencegah penularan virus Corona ini dengan mencuci tangan,’’ kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam jumpa pers di Beranda I s t a n a Merdeka, Jakarta, Selasa (3/3) kemarin. Presiden
Jokowi menyampaikan kiat lain untuk mencegah penularan virus Corona dengan tidak menyentuh wajah sebelum mencuci tangan. Ia menekankan pentingnya mencuci tangan dan agar jangan sering-sering menyentuh bagian wajah karena rawan tertular virus jika tangan kotor. ‘’Jika tangan belum dicuci, jangan sering menyentuhnyentuh wajah,’’ katanya. Kepala Negara juga memberikan kiat lain yakni menjaga kebersihan dan kebugaran dengan rajin berolahraga. ‘’Dan hal yang terbaik adalah menjaga kebersihan dan menjaga kebugaran kita, sehingga imunitas kita menjadi lebih
baik,’’ katanya. Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan adanya penambahan anggaran untuk mengantisipasi kebutuhan Kementerian Kesehatan dalam menanggulangi dan menangani pasien virus Corona jenis baru (Covid-19). ‘’Nanti kita teliti dan tentu kita akan dukung sepenuhnya,’’ kata Sri Mulyani, Selasa kemarin. Sebelum menyetujui tambahan anggaran, Bendahara Negara menegaskan akan terlebih dahulu melihat program pengajuan dari Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. ‘’Kita lihat dari Kemenkes. Programnya apa dan
langkah yang diperlukan dan kebutuhan anggaran. Nanti Kemenkes akan membuat program dan kita akan lihat,’’ katanya. Menurut Sri Mulyani, dukungan anggaran tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona di Indonesia. Terlebih, saat ini sudah dua warga Indonesia yang positif teridentifikasi virus tersebut di wilayah Tanah Air. ‘’Karena yang penting sekarang kepercayaan masyarakat itu bahwa pemerintah melakukan langkah-langkah penanganan penyebaran virus ini agar tetap bisa terjaga sangat minimal, sehingga tidak menimbulkan dampak luas,’’ katanya. (ant)