Edisi Senin 04 Maret 2019 | balipost.com

Page 1

Bali Post

balipost http://facebook.com/balipost

SEJAK 1948

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Pengemban Pengamal Pancasila

Bali Post/gik

MELASTI - Hari kedua pamelastian dari Pura Penataran Agung Klungkung menuju Pura Puseh Tebola, Sidemen, Minggu (3/3) kemarin.

Ada Kecenderungan Demokrat Netral CAWAPRES Ma’ruf Amin memandang ada kecenderungan Partai Demokrat netral dalam Pilpres 2019, menyusul rekomendasi untuk presiden terpilih yang disampaikan Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). ‘’Artinya kita anggap dia netral untuk memilih siapa saja yang terbaik buat warga bangsa,’’ kata Ma’ruf Amin, Minggu (3/3) kemarin. Menurut Ma’ruf, rekomendasi yang disampaikan AHY tidak spesifik menuju capres-cawapres tertentu, dan bisa juga merupakan sinyal dukungan Demokrat bagi Jokowi dan dirinya. ‘’Karena tidak berani menyebut berarti ada kecenderungan untuk mendukung Pak Jokowi dan saya,’’ ujar Ma’ruf. Sebelumnya Komandan Kogasma Partai Demokrat AHY menyampaikan rekomendasi program-program yang dapat dijalankan presiden yang terpilih dalam Pilpres 2019. Demokrat sendiri selama ini telah menyatakan dukungan bagi pasangan Prabowo-Sandiaga, namun rekomendasi Demokrat ditujukan bagi presiden terpilih. Bagi kubu Prabowo Subianto, pidato AHY yang tidak spesifik menyebut nama bakal presiden terpilih hal yang biasa. Namun bagi kubu Jokowi, pernyataan bekas perwira menengah militer itu sebuah tanda keretakan dalam koalisi pihak oposisi. Sementara itu, calon wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno memastikan Partai Demokrat akan tetap berada di barisan pendukung pasangan Prabowo-Sandiaga bersama dengan partai politik lain yang tergabung dalam Koalisi Adil Makmur. ‘’Saya baru bertemu AHY minggu lalu, terus saya WA-an cukup intens dengan beliau dan memang beliau menyampaikan untuk PrabowoSandi kuat, Demokrat juga harus kuat dan saya sepakat,’’ kata Sandiaga, Minggu kemarin. Hal. 15 Harus Sinergi

Hari Kedua Prosesi ’’Pamelastian’’

Tempuh Jarak 15 Km

Semarapura (Bali Post) Usai prosesi melasti di Segara Watu Klotok dan masandekan/marerepan di Pura Penataran Agung Klungkung, perjalanan iring-iringan melasti hari kedua serangkaian upacara Panca Wali Krama di Penataran Agung Besakih, dilanjutkan menuju Pura Puseh Desa Tebola, Kecamatan Sidemen, Karangasem, Minggu (3/3) kemarin. Namun, sebelum sampai di Tebola, iring-iringan melasti masandekan lebih dulu di Pura Puseh Tohjiwa. Iring-iringan pralingga Ida Batara memargi dari Pura Penataran Agung Klungkung hingga Pura Puseh Tohjiwa, Sidemen, Karangasem, menempuh jarak sekitar 6,4 kilometer. Prosesi melasti hari kedua dimuali sekitar pukul 05.00 Wita. Suara tambur dan sarana lainnya yang mengawali iringiringan pamargi pamelastian terasa sakral. Ribuan umat Hindu totalitas ngayah berbaur mundut pralingga Ida Batara. Iring-iringan melasti baru sampai di Pura Puseh Tohjiwa sekitar pukul 08.30 Wita. Mangku Widiartha, Ketua Panitia, mengatakan setelah pralingga Ida Batara katuran ayaban, sekitar pukul 11.00 Wita iring-iringan kembali melanjutkan pamargi menuju Pura Puseh Desa Tebola Sidemen. Jaraknya sekitar 8,7 kilometer. ‘’Di Pura Puseh Tebola kembali masandekan sehari. Perjalanan melasti dilanjutkan kembali Senin (4/3) hari ini, memargi dari Pura Puseh Tebola kembali menuju Pura Besakih, jaraknya sekitar 16 kilometer,’’ tegasnya. (kmb31) WATU KLOTOK - Upacara pamelastian di Watu Klotok serangkaian Karya Agung Panca Wali Krama di Pura Besakih.

Memohon Kesuburan PURA Watu Klotok, pura kahyangan jagat yang terletak di Banjar Celepik, Desa Tojan, Klungkung. Sesuai dengan namanya, Pura Watu Klotok terletak di pinggir Pantai Watu Klotok. Pura ini menjadi pusat perhatian puluhan ribu umat Hindu saat pelaksanaan melasti serangkaian Karya Tawur Agung Panca Wali Krama Pura Agung Besakih, Sabtu (2/3). Dalam buku yang ditulis Dewa Soma, seorang tokoh agama di Klungkung, menjelaskan Pura Watu Klotok dibangun oleh Raja Kertha untuk memohon kesuburan. Ini sesuai dengan isi Lontar Dewa Purana Bangsul yang digunakan untuk menjabarkan sejarah pura ini. Raja Kertha tiada lain adalah Mpu Kuturan, seorang tokoh yang dikenal membangun pura kahyangan jagat dan sad kahyangan di Bali. Hal itu disebutkan dalam Lontar Kusuma Dewa dan dipertegas lagi dalam Lontar Babad Bendesa Mas. Keberadaan Pura Watu Klotok sebagai genah pasucian Ida Batara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih dijelaskan dalam Lontar Raja Purana Besakih. Ketika Rsi Markandhya meletakkan panca datu di Pura Basukihan dan selanjutnya ditata dan disempurnakan pada abad VIII oleh Mpu Kuturan, pada zaman itu Pantai Watu Klotok dipakai sebagai pusat pasucian Ida Batara Turun Kabeh di Besakih. Dalam perkembangan selanjutnya, Pura Watu Klotok juga sebagai tempat memohon keselamatan dan kesuburan. Hal. 15 Purana Bangsul

Gubernur Koster Ingin Pembangunan Selaras antara ’’Sekala’’ dan ’’Niskala’’

GUBERNUR Bali Wayan Koster menegaskan pembangunan Bali yang meliputi sekala dan niskala merupakan warisan leluhur orang Bali yang membedakannya dengan daerah lain. ‘’Bukan hanya secara lahiriah tetapi juga secara batiniah, arah kebijakan yang juga menyentuh pendekatan niskala adalah keunggulan Bali yang tidak dimiliki daerah lain,’’ kata Koster di hadapan ratusan perangkat desa, perbekel serta klian se-Kabupaten Gianyar dalam Kunjungan Kerja Gubernur Bali di Balai Budaya, Gianyar, Sabtu (2/3) pagi. Koster menambahkan, sesuai dengan visi ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’, dirinya berkomitmen untuk menjaga kesucian dan keharmonisan sekala lan niskala yang telah turun-temurun menjadi kearifan lokal yang tumbuh dan berkembang di Bali. ‘’Keharmonisan alam Bali beserta isinya, melalui pembangunan yang terpola, menyeluruh, terintegrasi dan berakar dari warisan leluhur kita. Konsep ini yang saya gali kembali dan merupakan pedoman dari pola pembangunan semesta berencana untuk ‘Bali Era Baru’ ke depannya,’’ papar

Koster dalam paparannya terkait arah pembangunan Bali dalam masa jabatannya lima tahun ke depan. Menurut pria asal Buleleng ini yang juga Ketua DPD PDI-P Bali bahwa keseimbangan alam, manusia serta budaya yang telah ada turun-temurun di Bali adalah harga mati, sehingga apa-apa yang berakar pada kearifan lokal harus dijaga dan pengaruh modernisasi pun tak boleh merusak atau menghancurkan budaya yang ada. ‘’Kita harus sadar betul jika intervensi dari luar jika tidak ditangani dengan baik berpotensi menggerus budaya kita. Harus diperhitungkan dalam suatu sistem, sehingga Bali senantiasa nyaman, aman dan damai,’’ tukasnya. Menurutnya lagi, program-program yang telah dijalankan maupun yang akan segera dijalankan, secara umum bersumber dari naskah-naskah kuno manusia Bali, dari konsep-konsep yang ditemukan dan disusun oleh leluhur orang Bali. ‘’Konsep seperti Tri Hita Karana dicetuskan leluhur kita tanpa sarana pendidikan seperti sekarang, namun dapat diaplikasikan

sepanjang masa dan menjadi akar budaya. Ini luar biasa menurut saya. Saya pelajari betul itu,’’ tambahnya. Dalam kesempatan tersebut, mantan anggota DPR-RI ini menjelaskan pula beberapa regulasi yang telah dituangkannya dalam peraturan gubernur (pergub) yang kesemuanya ditujukan untuk menjaga keharmonisan alam dan budaya Bali. ‘’Contohnya saja peraturan yang membatasi penggunaan plastik sekali pakai. Banyak yang memuji peraturan ini karena hasilnya jelas, tujuannya jelas karena sampah plastik sudah demikian mengancam alam kita. Begitupun dengan peraturan penggunaan aksara Bali serta pakaian adat Bali, itu semua merupakan ciri khas kita, dasar budaya kita sebagai orang Bali yang harus kita tunjukkan,’’ katanya sembari mengatakan bahwa kini para pengusaha dan produsen pakaian adat Bali seperti ‘’kebanjiran’’ order mengingat pergub tersebut mewajibkan minimal enam kali dalam sebulan untuk berpakaian adat Bali. Hal. 15 Industri Kecil


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi Senin 04 Maret 2019 | balipost.com by e-Paper KMB - Issuu