Edisi 03 September 2013 | Balipost.com

Page 1

TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp 75.000 ECERAN Rp 3.500

Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila

SELASA KLIWON, 3 SEPTEMBER 2013

24 HALAMAN NOMOR 18 TAHUN KE 66 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

Hasil Final FS Unud

Polda Bali Harus Periksa Gubernur Mangku Pastika Denpasar (Bali Post) Kinerja aparat penegak hukum, khususnya Polda Bali, kembali mendapat sorotan tajam terkait kasus keluarnya SK izin reklamasi Teluk Benoa dan SK izin studi kelayakan oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Sebab, ada pelanggaran tata ruang dalam terbitnya SK itu. Menurut pengamat hukum yang juga advokat Raymond Simamora, sesuai UU 26/2007 tentang Penataan Ruang, setiap pejabat pemerintah yang berwenang

yang menerbitkan izin tidak sesuai dengan rencana tata ruang dapat dipidanakan. Ketika sudah jelas ada pelanggaran itu maka aparat penegak hukum, baik kepolisian (Polda Bali) maupun kejaksaan, mestinya bisa menyelidiki dan memeriksa Gubernur Pastika. ‘’Ketika ada pejabat yang mengeluarkan izin melanggar tata ruang, semua aparat penegak hukum harus bergerak. Hal. 23 Jangan Takut

Reklamasi Tak Layak Denpasar (Bali Post) Hasil final Feasibility Study (FS) Unud menyatakan reklamasi Teluk Benoa tidak layak. Ada empat aspek kajian dalam studi kelayakan ini, yakni aspek teknis, lingkungan, sosialbudaya dan ekonomi-finansial. Adapun hasil kajian dari keempat aspek itu seluruhnya dinyatakan tidak layak. Untuk merumuskan hasil final FS yang dipesan PT TWBI ini, Senat Unud menggelar pertemuan di ruang rapat Gedung Rektorat Kampus Bukit Jimbaran, Senin (2/9) kemarin. Pertemuan dihadiri para guru besar, dekan fakultas dan perwakilan dosen di lingkungan Unud. Rapat yang berlangsung empat jam itu akhir-nya berkesimpulan, reklamasi Teluk Benoa tidak layak dilakukan. Video On :

Hasil Final FS Unud Reklamasi Tak Layak balipost.com/Reklamasi.php Bali Post iPad Tab

Rektor Unud Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD. didampingi Ketua LPPM Unud Prof. Ketut Satriawan mengatakan, ada empat aspek kajian dalam studi kelayakan ini, yakni aspek teknis, lingkungan, sosial-budaya dan ekonomi-finansial. Adapun hasil kajian dari keempat aspek itu seluruhnya dinyatakan tidak layak. Ini berarti, rencana reklamasi di perairan Teluk Benoa memang tidak layak untuk diteruskan. ‘’Setelah ada hasil, kemudian ada pembahasan, baik oleh tim pengkaji dan tim reviewer yang ada, kesimpulannya hasil dari kajian ini (rencana reklamasi Teluk Benoa - red) tidak layak untuk diteruskan,’’ kata Suastika.

Pernyataan Suastika dipertegas oleh Satriawan. Secara substansi, katanya, keempat aspek, baik aspek teknis, lingkungan, sosial-budaya dan ekonomi-finansial, dinyatakan tidak layak oleh tim reviewer. Apabila salah satu aspek saja dari keempat aspek itu dinyatakan tidak layak, maka kesimpulan umumnya adalah tidak layak. ‘’Ini tegas tidak layak. Dalam KAK (Kerangka Acuan Kerja - red) itu ada tiga kesimpulan yakni layak, layak bersyarat dan tidak layak. Kita mengambil jalan yang tegas. Kalau memang layak ya... layak, kalau tidak layak ya... tidak layak,’’ tegasnya. Hal. 23 Penguatan Keputusan

SK Kedua pun Harus Dicabut

Prof. Ibrahim

Jelantik Sanjaya

Fathanah Samarkan Harga Rumah untuk Sefti Sanustika Jakarta (Bali Post) Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta kembali menggelar sidang perkara kasus dugaan korupsi dan tindak pidana pencucian uang dengan terdakwa kolega mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, Ahmad Fathanah. Dalam sidang dengan agenda pemeriksaan saksi untuk perkara pencucian uang yang didakwakan Fathanah terungkap adanya pemalsuan harga pembelian rumah yang dilakukan Fathanah. Menurut saksi Sholeha, Fathanah pernah membeli sebuah rumah di bilangan Permata Depok, Cluster Berlian 2 Blok H2 Nomor 15, seharga Rp 500 juta. Namun kendati membeli senilai Rp 500 juta, Fathanah meminta agar dalam Akta Jual Beli (AJB) ditulis Rp 300 juta. ‘’Sesuai permintaan Pak Ahmad Fathanah (pencantuman angka Rp 300 juta),’’ ujar Sholeha, Senin (2/9) kemarin. Hal. 23 Tidak Mengetahui

SETELAH mendapat protes, kritik dan masukan, akhirnya Gubernur Mangku Pastika mencabut SK Nomor 2138/02-C/HK/2012 tentang pemberian izin dan hak pemanfaatan, pengembangan dan pengelolaan wilayah perairan Teluk Benoa. Sebagai gantinya Gubernur mengeluarkan SK nomor 1727/01-B/HK/2013 tentang izin studi kelayakan rencana pemanfaatan,

Unud yang ikut dalam rapat senat, Senin (2/9) kemarin, menyatakan SK kedua Gubernur Bali No. 1727/01-B/HK/2013 sudah dijawab dengan hasil final FS Unud. Bahwa reklamasi tidak layak. ‘’Nah, sekarang silakan masyarakat Bali mau menjalankan yang salah atau mau samasama berbenah, kan itu saja persoalannya,’’ ujar Ibrahim. Hal. 23 Melanggar Hukum

pengembangan dan pengelolaan wilayah perairan Teluk Benoa. Sama dengan izin yang pertama, izin kedua ini juga diberikan kepada PT TWBI. Terhadap keluarnya SK kedua ini pun memunculkan kontroversi. Apalagi setelah LPPM Unud mengeluarkan hasil final FS, bahwa reklamasi tidak layak dilakukan di Teluk Benoa. Prof. Ibrahim, akademisi

hasil final ”Ada empat aspek kajian dalam studi kelayakan ini. Yakni aspek teknis, lingkungan, sosial-budaya dan ekonomi-finansial. Adapun hasil kajian dari keempat aspek itu seluruhnya dinyatakan tidak layak. Ini berarti, rencana reklamasi di perairan Teluk Benoa memang tidak layak untuk diteruskan.” Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD

Rektor Unud grafis:asd/BaliPost

Berita ini bisa dikomentari pada acara GILIRAN ANDA Bali TV Pukul 19.00 wita. Telp. 0361-8948400, 8948401

Bale, Termahal Madrid Kisah panjang transfer Gareth Bale dari Tottenham Hotspur ke Real Madrid akhirnya dapat diselesaikan, Senin (2/ 9) kemarin. Klub Spanyol tersebut secara resmi mengontrak Bale selama enam tahun. ‘’Real Madrid dan Tottenham telah mencapai kesepakatan untuk transfer Gareth Bale. Sang pemain akan diikat oleh klub untuk enam musim mendatang,’’ demikian pernyataan Madrid di situs resmi klub. Bale pindah dari Spurs ke Madrid dengan nilai transfer 100 juta euro (131,86 juta

dolar atau Rp 1,310 triliun lebih). Itu merupakan transaksi transfer dengan rekor terbesar di dunia sejak Willie Groves dari Skotlandia menjadi pemain pertama dengan transfer 100 pound ketika pindah dari West Bromwich Albion ke Aston Villa pada 1893. Harian olahraga Madrid, AS, pada Sabtu lalu mengklaim bahwa Madrid akan membayar 91 juta euro, tiga juta euro lebih sedikit daripada jumlah yang dikeluarkan Los Blancos untuk mendatangkan Cristiano Ronaldo pada 2009. Kesepakatan itu memberi keuntungan besar pada Spurs karena hanya mengeluarkan dana 7 juta pound enam tahun silam untuk mendatangkannya dari Southampton. Bale akan diperkenalkan pada media dan penggemar

klub pada Selasa (3/9) ini setelah menjalani pemeriksaan medis. Pemain Wales ini diincar Madrid menyusul serangkaian penampilan apiknya untuk Tottenham musim lalu, yang membuat dirinya mendapatkan penghargaan pemain terbaik Liga Utama Inggris dan pemain terbaik pilihan pewarta. Bale mencetak 21 gol dari 38 penampilannya di Liga Utama Inggris, namun kemampuannya tidak cukup untuk membawa Spurs ke Liga Champions setelah tersingkir dari peringkat keempat akibat selisih satu angka dengan Arsenal. Kesempatan bermain dengan sejumlah pemain terbaik dunia dan partisipasi di kompetisi klub elite Eropa, merupakan faktor signifikan bagi pemain 24 tahun itu untuk menggerakkan hasratnya pindah ke

Madrid. Bale sampai menolak menghadiri latihan pada pekan lalu sebagai upaya agar dirinya segera dijual. Sulit Setelah sempat menjalani masa-masa sulit menyusul kepindahannya dari Southampton, Bale tidak pernah benarbenar bersinar bersama Spurs sampai digeser dari bek kiri ke posisi yang lebih ke depan pada musim 2009/2010. Tahun berikutnya ia makin menonjol dengan mencetak trigol saat melawan Inter Milan di San Siro, dan membantu Spurs melaju ke perempatfinal pada partisipasi perdana di kompetisi itu sebelum kemudian kalah agregat 0-5 dari klub yang sekarang mempekerjakannya. Hal. 23 Pertama Kali

Rekor Transfer Pemain Sepak Bola (dalam poundsterling) 1996 1997 1998 1999 2000 2000 2001 2009 2009 2013

Alan Shearer Ronaldo Denilson Christian Vieri Hernan Crespo Luis Figo Zinedine Zidane Ricardo Kaka Cristiano Ronaldo Gareth Bale

Blackburn-Newcastle Barcelona-Inter Sao Paulo-Real Betis Lazio-Inter Parma-Lazio Barcelona-Real Madrid Juventus-Real Madrid Milan-Real Madrid MU-Real Madrid Tottenham-Real Madrid

15,0 juta 19,5 juta 21,5 juta 32,0 juta 35,5 juta 37,0 juta 53,0 juta 56,0 juta 80,0 juta 885,3 juta

Bali Post/dok

Gareth Bale

Sefti Sanustika dan Ahmad Fathanah

grafis:asd/bali post

Tangani Korupsi di Klungkung (1)

Kejari Dituding Loyo Tegakkan Hukum Peran Kejari Klungkung menangani kasus kembali disorot publik. Pimpinan Kejari Klungkung dinilai hanya pintar berjanji, namun hasil kerjanya belum memperlihatkan hasil nyata dalam semangat penegakan hukum di daerah. Seperti janjinya membeberkan tersangka kasus pengadaan tanah Dermaga Gunaksa usai Pilkada Klungkung, rupanya hanya isapan jempol. Lembaga penegak hukum di daerah ini pun dituding loyo, terlebih sepanjang tahun 2013, belum ada kasus besar yang berhasil diungkap tuntas.

SOROTAN itu terungkap dalam acara diskusi bertajuk ‘’Tangani Korupsi di Klungkung’’ yang digelar di Wisata Tirta Srinadi Klungkung, Senin (2/9) kemarin. Diskusi menghadirkan Bupati dan Wakil Bupati terpilih Nyoman Suwirta dan Made Kasta, anggota DPRD Klungkung Komang Suantara, Ketua dan Sekretaris DPD Partai NasDem Klungkung I Ketut Sukma Sucita dan Komang Gede Arya Djoemena, serta tokoh lainnya dari PKP Indonesia Klungkung Ngurah Edi Suryaningrat. Sejumlah narasumber lainnya yang diundang urung hadir, di antaranya Kajari Klungkung Totok Bambang

Sapto Dwijo dan Kepala Inspektorat Klungkung Ida Bagus Sudarsana. Dalam diskusi itu Komang Suantara banyak menyoroti kinerja Kejari Klungkung dalam mengungkap kasus indikasi korupsi besar. Bahkan, ia menyebut sepanjang tahun 2013, tidak ada satu kasus pun yang bisa diungkap secara tuntas. Hubungan lembaga Dewan dengan Kejaksaan pun tidak harmonis dalam semangat penegakan hukum di daerah. ‘’Kalau masalah penegakan hukum, Dewan sudah malas berurusan dengan Kejari. Sudah sering kami sorot. Malah, kami dukung dengan

memberikan berkas dalam mengungkap kasus pun, tidak ada hasil. Berkas lembaga Dewan yang notabene representasi rakyat tak dianggap, apalagi rakyat jelata yang melapor ke kejaksaan,’’ ujarnya. Politisi yang kini berbaju Partai Gerindra ini beranggapan Kejari Klungkung tak pernah serius dalam mengungkap kasus selama dua periode menjadi anggota Dewan. Kondisi itu menimbulkan efek domino di daerah. Bahkan, ia menyebut ladang para koruptor kian terpupuk hingga ke lapisan paling bawah. Hal. 23 Penegakan Hukum

Gede Arya Djoemena

Komang Suantara

Ketut Sukma Sucita


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 03 September 2013 | Balipost.com by e-Paper KMB - Issuu