Edisi Jumat 3 Mei 2019 | balipost.com

Page 1

Bali Post

balipost http://facebook.com/balipost

SEJAK 1948

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Pimpin Apel Hardiknas 2019, Gubernur Koster Komit Membangun SDM Bali Unggul GUBERNUR Bali Wayan Koster memimpin apel Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2019 dan Peringatan Hari Otonomi Daerah XXIII di Lapangan Puputan Margarana, Denpasar, Kamis (2/5) kemarin. Apel Hardiknas kali ini hadir dalam suasana berbeda karena bertepatan dengan hari Kamis di mana sesuai dengan Pergub No. 79 Tahun 2018 semua peserta apel menggunakan busana adat Bali. Dalam sambutan yang dibacakan Gubernur Wayan Koster, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy mengatakan APEL - Gubernur Bali Wayan Koster bersama Wakil Gubernur Cok Ace foto bersama usai apel Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2019 dan Peringatan Hari Otonomi Daerah XXIII di Lapangan Puputan Margarana, Denpasar, Kamis (2/5) kemarin

Jika Ditemukan Pidana Sandoz akan Dipanggil Denpasar (Bali Post) Mantan Ketua Kadin Bali Anak Agung Ngurah Alit Wiraputra telah melaporkan tiga orang terkait penerimaan dana. Namun, penyidik Ditreskrimum Polda Bali masih menunggu bukti, dokumen dan saksi-saksi. Jika buktinya lengkap dan ditemukan tindak pidana maka penyidik akan memanggil untuk klarifikasi terhadap tiga orang yang diadukan yaitu I Putu Pasek Sandoz Prawirottama, Made Jayantara dan Candra Wijaya. ‘’Dia (Alit Wiraputra - red) kan melaporkan Sandoz, Jayantara dan Candra Wijaya dengan dugaan penipuan, penggelapan dan penadahan. Selanjutnya kami tuangkan dalam pengaduan,’’ kata Direktur Reskrimum Polda Bali Kombes Pol. Andi Fairan, Kamis (2/5) kemarin. Dalam proses pengaduan itu, kata Andi Fairan, penyidik pasti memberikan kesempatan kepada pengadu untuk membuktikan aduannya. ‘’Misalnya dia mengadukan penipuan, mana bukti-buktinya? Dokumennya mana dan saksinya siapa? Jadi dalam hal ini pengadu lebih aktif membuktikan apa yang diadukan. Tentu kita akan pelajari semua,’’ tegasnya. Menurut mantan Kasatsabhara Polda Sumatera Utara ini, bila dokumen, bukti dan saksinya lengkap, pihaknya akan mempelajarinya. Hal. 15 Fokus Pengadu

Pemda Diminta Berperan Tingkatkan Mutu Pendidikan

Jakarta (Bali Post) – Pemerintah daerah (pemda) agar mengambil peran dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan pemanfaatan dana untuk program prioritas. ‘’Sekitar 63 persen anggaran pendidikan dikelola daerah. Oleh karena itu, daerah harus mengambil peran yang lebih aktif dalam memanfaatkan Dana Alokasi Umum (DAU) maupun Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk program-program prioritas, serta APBD yang menjamin anggaran pendidikan minimal 20 persen,’’ ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat pelaksanaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), di Jakarta, Kamis (2/5) kemarin. Muhadjir menambahkan, penguatan pendidikan dan kebudayaan akan berjalan secara optimal saat pemerintah daerah proaktif mendorong kemajuan dunia pendidikan dan kebudayaan. Saat ini terdapat sejumlah keterbatasan dalam proses pembangunan pendidikan dan kebudayaan seperti kompleksitas masalah guru dan tenaga kependidikan. ‘’Kita juga masih sering menjumpai kasus-kasus yang tidak mencerminkan kemajuan pendidikan, betapapun pemerintah senantiasa responsif dalam memecahkan masalah-masalah tersebut selaras dengan paradigma pendidikan,’’ jelasnya. Melalui momentum Hardiknas, Mendikbud mengajak seluruh elemen untuk konsentrasi pada potensi pendidikan nasional yang menitikberatkan pembangunan sumber daya manusia, yang memiliki karakter yang baik dan berdaya saing. ‘’Saat ini perhatian pemerintah mulai bergeser dari pembangunan infrastruktur ke pembangunan sumber daya manusia. Oleh karena itu, sektor pendidikan dan kebudayaan memiliki peranan penting,’’ tambahnya. (ant)

hadirnya Revolusi Industri 4.0 telah memengaruhi cara kita hidup, bekerja, dan belajar. Menurutnya, perkembangan teknologi yang semakin canggih, dapat memengaruhi cara berpikir, berperilaku dan karakter peserta didik. ‘’Peserta didik harus memiliki karakter dan jati diri bangsa di tengah perubahan global yang bergerak cepat,’’ ujarnya. Mendikbud menambahkan, saat ini peserta didik didominasi Generasi Z yang terlahir di era digital dan pesatnya teknologi. Generasi ini lebih mudah dan cepat menyerap teknologi terbaru. ‘’Hal ini bisa dimanfaatkan oleh sekolah dan para guru untuk menerapkan pendidikan berbasis teknologi digital dengan sentuhan budaya Indonesia melalui tri pusat pendidikan, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat,’’ katanya. Ia menambahkan, ketiga pusat pendidikan tersebut harus saling mendukung dan menguatkan. Kepada wartawan seusai apel, Gubernur Koster mengatakan per-

ingatan Hardiknas 2019 ini diharapkan menjadi momentum untuk mengembangkan pendidikan yang lebih berkarakter dengan membangun integritas moral dan jati diri sebagai bagian dari upaya untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki daya saing. ‘’Khususnya di Bali adalah membangun SDM Bali Unggul yang berkaitan dengan upaya kita merealisasikan visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ agar memiliki kualitas profesional berintegritas dan berdaya saing,’’ kata Koster yang juga Ketua DPD PDI-P Provinsi Bali ini. Gubernur Koster menambahkan, pihaknya saat ini terus melaksanakan tahapan pelaksanaan wajib belajar 12 tahun. ‘’Sekarang tahapannya sudah mulai membangun sekolah baru, menambah ruangan baru sampai memenuhi kebutuhan sesuai dengan lulusan anak-anak SMP kita yang harus ditampung untuk masuk ke SMA, SMK atau yang sederajat,’’ ujarnya. (kmb)

Jokowi-AHY Bahas Masa Depan Bangsa

Jakarta (Bali Post) – Putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), membahas masa depan Indonesia saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo. ‘’Yang jelas semangatnya kita ingin melihat Indonesia ke depan semakin baik dan kita juga harus terus bisa menyumbangkan pikiran dan gagasan. Ini bagian dari semangat demokrasi dan keinginan mewujudkan Indonesia yang semakin baik,’’ kata AHY dalam jumpa pers di ruang kredensial, Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/5) kemarin. Menurut Agus, pemerintah dan partai politik harus tetap bertukar pikiran dan saling memberi masukan positif. Dia menjelaskan, masukan yang diberikan tidak hanya mengenai politik praktis, tetapi juga politik yang membangun bangsa. ‘’Tidak harus selalu berbicara tentang komunikasi politik secara pragmatis, tetapi juga ada hal-hal besar lain dan kita juga harus bisa membangun semangat untuk mewujudkan Indonesia semakin baik ke depan,’’ kata Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Pemilu 2019 Partai Demokrat itu. Dia menjelaskan kedatangannya ke istana atas undangan Presiden Jokowi. AHY berbincang dengan Jokowi di ruang kerja Presiden di Istana Merdeka selama 30 menit sejak pukul 16.17 WIB. Sementara itu, calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, mengatakan dirinya berprasangka baik pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Komandan Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan disebutnya hanya silaturahmi. ‘’Saya khusnuzon saja, itu pertemuan silaturahmi. Kami meyakini Demokrat, PAN, Partai Berkarya, Partai Gerindra dan PKS tetap solid,’’ kata Sandiaga usai menyerahkan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK) di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis kemarin. Sandiaga mengaku tidak tahu mengapa AHY bersedia hadir bertemu Jokowi sebelum proses pemilu usai. Ia pun menjawab singkat bahwa akan berjuang hingga selesai, terkait pertanyaan apakah kemauan AHY bertemu Jokowi menunjukkan bahwa Demokrat telah menyerah di pilpres. (ant)

Bali Post/ant

KOGASMA - Presiden Joko Widodo bersama Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (2/5) kemarin

PPDB dan Potensi Masalahnya (2-Habis)

Denpasar Utamakan Cepat-cepatan ’’Pasal Karet’’ Jadi Sorotan Kota Denpasar sebenarnya sudah memiliki format bagus dalam PPDB saat masih menggunakan jalur Nilai UN (NUN). Namun kini dengan Permendikbud 51/2018 soal PPDB, menggunakan pendekatan zonasi, bukan NUN lagi, segalanya berubah. Ibarat lomba lari, Denpasar menerapkan pola cepat-cepatan mendaftar di zonasi. Berkeadilankah?

I Wayan Gunawan

Mercy Viktoria Gigir

Ni Wayan Nadi Supartini

I Wayan Murdana

Ni Made Gamawati

Ni Nyoman Ayu Suka Asih

KADISDIKPORA Kota Denpasar Drs. I Wayan Gunawan memaparkan, Kota Denpasar perlu menyiapkan regulasi PPDB dengan baik, karena semua sekolah negeri di Denpasar dikejar oleh warga luar Denpasar. Namun, dia menegaskan, PPDB versi baru Kota Denpasar hanya mengatur sekolah (SD dan SMP) negeri, sekolah swasta tak diatur, namun disarankan mematuhi ketentuan Permendikbud sebatas jumlah rombongan belajar sesuai konsep menjaga mutu pendidikan. Dikatakannya, jumlah siswa per kelas di Denpasar akan menuju Standar Pelayanan Minimal (SPM). Untuk SD SPM-nya 32 siswa per ke-

las, SMP dulu 36 kini menjadi 34 dan ke depan akan menjadi 32 siswa per kelas, dan TK 34 siswa/kelas. Untuk SMP tahun ini ditetapkan 34 siswa/kelas untuk sekolah negeri. Kebijakan mendapatkan calon siswa baru ini dijaring lewat PPDB. Modelnya menggunakan zonasi dengan kuota 90 persen. Jalur zonasi 90 persen ini pun beda modelnya dengan tahun lalu. Kali ini Disdikpora hanya membedah dua jalur zonasi, mengingat Denpasar tak membangun sekolah atas dasar wilayah. Jalur zonasi dibelah dua yakni Zonasi Timur dan Zonasi Barat. Di Zona Timur ada SMPN 1, SMPN 3, SMPN 8, SMPN 9, SMPN 6 dan SMPN 11. Selebihnya

Zona Barat (SMPN 2, SMPN 4, SMPN 5, SMPN 7, SMPN 10, SMPN 12, dan SMPN 13. Warga luar zonasi diberi bersaing di kuota 10 persen jalur prestasi. Kuota 10 persen ini dibagi tiga yakni 2 persen untuk ortu yang pindahan tugas, seleksi prestasi akademik dan nonakademik (oleh sekolah) diberi 4 persen dan 4 persen lagi jalur penghargaan PKB (Disbud). Jalur zonasi ini, katanya, mengutamakan siswa miskin (disebar merata), siswa inklusi dan kedekatan dengan rumah dan sekolah. Seleksinya bukan lewat foto udara melainkan kecepatan mendaftar di sekolah yang masuk zonasinya. Calon siswa baru boleh memilih tiga

sekolah di jalur zonasi, nanti sistem yang akan meranking sesuai kecepatan waktu pendaftaran. Sedangkan di jalur prestasi hanya disediakan satu pilihan sekolah. Risikonya, jika kalah cepat mendaftar secara online akan terlempar dari sekolah tujuan walaupun rumahnya lebih dekat dari siswa yang lain. Ini yang kita sebut ibarat lomba lari, cepat-cepatan. Untuk bisa mendaftar sesuai jadwal, Disdikpora lebih dulu melakukan verifikasi. Setiap calon siswa baru akan diberikan token bisa masuk pilihan 3 sekolah dituju sesuai zonasi. Hal. 15 Akses Internet


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.