Edisi Minggu 03 Maret 2019 | balipost.com

Page 1

12 HALAMAN

NOMOR 190 TAHUN KE 71

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

Bali Post

balipost http://facebook.com/balipost

SEJAK 1948

Minggu Paing, 3 Maret 2019

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Pengemban Pengamal Pancasila

Upacara ’’Melasti’’ KAPWK

Tiba di Segara Klotok Malam Hari Amlapura (Bali Post) Ribuan umat Hindu mengikuti prosesi melasti ke Segara Watu Klotok pada Sabtu (2/3) kemarin, serangkaian pelaksanaan Karya Agung Panca Wali Krama (KAPWK)di Pura Besakih. Dalam upacara melasti kemarin, ribuan pengiring sempat diguyur hujan lebat. Prosesi melasti baru selesai terlaksana malam hari sekitar pukul 19.00 wita.

BPM/gik

MELASTI - Iring-iringan melasti Karya Agung Panca Wali Krama Pura Besakih tiba di Segara Klotok malam hari.

Berdasarkan pantauan Bali Post kemarin, sejak pagi umat Hindu mengikuti upacara nedunang Ida Batara di Pura Besakih. Sekitar pukul 10.00 wita, semua pralingga Ida Batara di-pundut berjalan kaki menuju Segara Watu Klotok. Baru berjalan dua kilometer iring-iringan melasti diguyur hujan lebat hingga membuat pakaian pemundut basah kuyup. Kendati demikian, tidak menyurutkan niat tulus krama untuk ikut melasti ke Segara Watu Klotok. Pralingga Ida Batara

yang paling pertama memargi adalah Catur Lawa masingmasing Ida Batara Ratu Bagus Pande, Ratu Pasek, Ratu Bagus Penyarikan, dan Ratu Dukuh Segening. Setelah itu diikuti oleh jempana-jempana yang lainnya sesuai dengan urutannya. Ketua Panitia KAPWK, Widiartha menambahkan, makna dan tujuan dari upacara melasti ini adalah untuk menyucikan pralinggapralingga

Ida Batara untuk nyangra Puncak Tawur Agung Panca Wali Krama pada 6 Maret nanti. Termasuk sebagai ungkapan terima kasih kepada Ida Hyang Widhi atas anugerah yang diberikan selama ini. Iring-iringan pralingga Ida Batara tiba di Catus Pata, Klungkung sekitar pukul 16.30 wita. Sejumlah pangiring nampak kerauhan, karena ada sejumlah pamedek yang masih membandel berada di atas bale bengong yang posisinya berada lebih atas dari jalan raya. Hal. 11 Terbangkan Drone

Ogoh-ogoh Generasi Milenial Bali

Makin Kreatif dan Inovatif Ribuan ogoh-ogoh besar dan kecil akan diusung pada malam pangerupukan Rabu malam (6/3) mendatang. Ogoh-ogoh mewujudnyatakan gambaran terhadap kepribadian sang buthakala dengan wajah yang amat menyeramkan sebagai simbol kemungkaran dan kebatilan yang ada di dunia ini. Namun, seiring perkembangan zaman, wujud ogoh-ogoh sering pula digambarkan dalam bentuk makhluk-makhluk yang hidup di tribuana, di surge, dan di neraka. Seperti naga, gajah, dan widyadari.

PADA pawai malam pangerupkan Rabu malam, sebagian ogoh-ogoh didesain bergerak dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi. Masyarakat Denpasar selalu menantikan penampilan ogoh-ogoh dari STT Tainsiat Denpasar. Kali

ini STT setempat membuat ogoh-ogoh besar Kumbakarna yang bisa bergerak sendiri seperti robot dikendalilan menggunakan teknologi. Demikian juga di Sidakarya, banyak warga banjar membuat ogoh-ogoh yang inovatif, namun tetap

dalam bingkai buthakala. Praktisi Agama Hindu yang juga dosen Filsafat Unhi Denpasar, I Kadek Satria, S.Ag., M.Pd.H., mengatakan, ada tiga dasar pemahaman dari ajaran Agama Hindu, yaitu satyam (kebenaran), siwam (suci/ke-

bijaksanaan), dan sundaram (unsur kesenian). Dalam pembuatan ogoh-ogoh, kata dia, dalam pembuatannya juga mengandung unsur satyam. Dalam proses pembuatannya, para pembuat ogoh-ogoh dalam hal ini para generasi muda milenial sejati mencari kebenaran. Sebab, ogoh-ogoh yang dibuatnya penuh dengan pemaknaan. Sehingga, tattwa para milenial masuk dalam berkesenian pembuatan ogoh-ogoh. Selain itu, dalam pembuatan ogoh-ogoh juga terdapat nilai-nilai kesucian/kebijaksa-

naan (siwam). S e b a b , dalam prosesnya ada tetimbang wirasa, sehingga menjadi ogoh-ogoh yang bagus. Sementara itu, dalam kreativitas ogoh-ogoh juga mengandung unsur sundaram. Hal. 11 Utamakan Kebenaran

Di Denpasar Dipusatkan di Desa Pakraman OGOH-OGOH identik dengan Nyepi. Mengingat, puncak kemeriahan hari raya Nyepi berlangsung sehari sebelumnya, yakni pada saat malam pangerupukan. Pada malam pangerupukan ini, Rabu (6/3) mendatang, akan dilakukan pengarakan ogoh-ogoh yang dilakukan oleh masing-masing Sekaa Teruna Teruni di masing-masing banjar, kelompok sekaa demen, yang mengakibatkan ribuah ogoh-ogoh diarak keluar mengelilingi desa. Sementara di Catur Muka akan dilalui oleh ogoh-ogoh banjar terdekat. Di Desa Pakraman Kesiman diatur lagi, tak lagi dipusatkan di pempatan By-pass Ngurah

Rai melainkan dibagi tiga yakni Kelurahan Kesiman di depan Kantor Camat Dentim, Desa Kesiman Petilan di pempatan agung Waribang- Sulatri-Supratman, dan Kesiman Kertalangu di pempatan By-Pass Ngurah Rai. Hal. 11 Imbauan kepada Warga

KUMBAKARNA - Ogoh-ogoh Kumbakarna Banjar Tainsiat dalam proses pengerjaan.

BPM/wan

Jangan Sampai Merusak APK Caleg BIASANYA setiap pawai ogoh-ogoh bersamaan dengan tahun politik, selalu ada warga yang menampilkan ogoh-ogoh bernuansa politik. Biasanya menjelang melasti ogoh-ogoh ini disembunyikan oleh pemiliknya, namun baru keluar saat malam pangerupukan. Namun, dari pantauan dan laporan masyarakat, selama ini belum ada yang melaporkan ogoh-ogoh bernuansa politik. Anggota KPU Provinsi Bali, I Gede John Darmawan, yang

dimintai konfirmasi Sabtu (2/3) kemarin, menegaskan, KPU dan Bawaslu Bali tetap menjadikan kemungkinan munculnya ogoh-ogoh bermuatan politik. Alasannya, ada saja yang membuat ogoh-ogoh menyenggol politik. Apalagi pemerintah daerah pun sudah menyampaikan agar ogoh-ogoh bertema pewayangan atau bhuta kala. Selain itu, pihaknya meminta masyarakat pada saat mengarak ogoh-ogoh untuk tidak merusak APK caleg

karena dapat dikenai tindak pidana pemilu. “Tolong pisahkan antara proses keagamaan dengan proses politik yang ada sekarang, lebih dewasalah dalam berpolitik,” tandasnya. Sementara itu, Senin (4/3) besok, umat Hindu di Bali akan melaksanakan prosesi melasti. Partai politik (parpol), tim kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden serta LO calon anggota DPD RI pada Pemilu 2019 diimbau untuk menurunkan alat

peraga kampanye (APK) di jalur pamargi pelelastian Upacara Tawur Agung Panca Wali Krama Pura Agung Besakih. Imbauan ini dikeluarkan oleh KPU atas permintaan Panitia Tawur Agung Panca Wali Krama dan Karya Ida Batara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih tahun 2019. Hal. 11 Telah Bersurat

GUNA mendukung pelestarian seni dan budaya, Pemkab Badung melalui Dinas Kebudayaan menganggarkan Rp 24 juta dipotong pajak 15 persen menjadi Rp 20.400.000 per Sekaa Teruna (ST) yang membuat ogoh-ogoh. Jumlah Sekaa Teruna di Badung 536 Sekaa Teruna, namun yang mendapat dana motivasi hanya 535 Sekaa Teruna lantaran satu Sekaa Teruna tidak membuat Ogoh- ogoh karena terhalang perbaikan balai banjar.

Sementgara itu, Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Badung, Sabtu (2/3) kemarin, telah menetapkan pemenang lomba ogoh-ogoh 2019. Penetapan pemenang tiga besar dari enam kecamatan di Gumi Keris ini diawali dengan seleksi 18 besar di masing-masing kecamatan. Kadisbud Badung, Ida Bagus Anom Bhasma, mengatakan seleksi ogoh-ogoh di setiap kecamatan dari 535 Sekaa Teruna di Kabupaten Badung melibatkan enam juri

profesional. “Seleksi sudah dari Senin lalu hingga 28 Februari. Seleksi pertama akan kita tentukan 18 nominator di setiap kecamatan, setelah itu tim turun lagi untuk menentukan 3 nominator,” ujarnya. Menurutnya, dalam seleksi perdana, pihaknya memiliki sejumlah kriteria. Seperti, harus berwujud bhutakala, terbuat dari bahan ramah lingkungan, tidak bernuansa porno, SARA, tidak bermuatan politik, dan tidak membawa

pesan sponsor. Kendati dilakukan penilaian, birokrat asal Desa Taman, Abiansemal ini mengatakan pawai ogoh-ogoh akan dilakukan di masing-masing desa, sehingga keamanan saat malam pangerupukan sehari menjelang Nyepi tetap kondusif. “Kami tidak pusatkan pawai ogoh-ogoh di satu tempat, tapi dilakukan di masingmasing desa untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” tegasnya. (par)

Di Badung, Tiap STT Dibantu Rp 20,4 Juta

Peraih 8 Besar di Denpasar Denpasar Timur

Banjar Tegal Kuwalon (85,875) Banjar Yangbatu Kangin (85,375) Banjar Ketapian Kaja (82,25) Banjar Abian Kapas Kelod (81,625) Banjar Kepisah (80,625) Banjar Abian Nangka Kelod (80,125) Banjar Abian Kapas Kaja (79,625) Banjar Lap-lap Arya (79,5)

Denpasar Utara Banjar Mertha Rauh Kaja (90,625) Banjar Tengah Ubung (90) Banjar Wangaya Kelod (87,875) Banjar Binoh Kelod (87,75) Banjar Belaluan Sadmerta (85,25) Banjar Tatasan Kaja (84,5) Banjar Wangaya Kaja (83,375) Banjar Belaluan (83,125)

Denpasar Selatan Banjar Dukuh Mertajati (90,625) Banjar Suwung Batan Kendal (88,125) Banjar Lantang Bejuh (86) Banjar Pegok (83,25) Banjar Bekul Panjer (82) Banjar Kaja Sesetan (81,875) Banjar Tengah Sidakarya (81,25) Banjar Tempekan Kubu Delod Tukad (80,75)

Denpasar Barat Banjar Jematang (87) Banjar Ekasila (84,625) Banjar Alangkajeng Gede (84,25) Banjar Padang Sumbu Kaja (80,625) Banjar Buagan Pemecutan Kelod (79,25) Banjar Pekandelan Pemecutan Kelod (78,875) Banjar Batukandik (77,5) Banjar Titih (76,75)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.