terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
16 HALAMAN
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
NOMOR 78 TAHUN KE 72 Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
Pengemban Pengamal Pancasila Tukad Mati Dipenuhi Eceng Gondok Persoalan yang membelit aliran Tukad Mati, Kuta, terus saja muncul. Tidak hanya sedimentasi, kini eceng gondok mulai memenuhi alur sungai.
balipost http://facebook.com/balipost
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Dua Perusahaan Diberikan SP I
Balita Terperosok ke Sumur
Dikeluhkan warga, dua perusahaan di wilayah Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati didatangi petugas Satpol PP Gianyar. Akibatnya, kedua perusahaan mendapat surat peringatan (SP) I.
Anak berusia dua tahun asal Banjar Tulang Nyuh, Desa Tegak, Ni Putu Santika Dewi, tiba-tiba terperosok ke dasar sumur sedalam sekitar 14 meter, Jumat (1/11) kemarin.
GIANYAR | HAL. 9
BADUNG | HAL. 3
KLUNGKUNG | HAL. 12
Selesaikan Kasus Novel Baswedan Desember 2019
Jakarta (Bali Post) – Kasus penyiraman air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan hingga kini belum terungkap. Presiden Joko Widodo memberikan waktu kepada Kapolri Jenderal Pol. Idham Azis yang baru saja dilantik untuk menyelesaikan kasus yang terjadi April 2017 itu hingga Desember 2019.
”
Bali Post/ant
KAPOLRI DILANTIK - Presiden Joko Widodo (kanan) menyematkan tanda pangkat kepada Kapolri Jenderal Pol. Idham Azis saat upacara pelantikan Kapolri di Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/11) kemarin. Idham Azis dilantik menjadi Kapolri menggantikan Tito Karnavian yang diangkat menjadi Mendagri.
Kunjungan Wisman Membaik, Okupansi Hotel Berbintang Stagnan Denpasar (Bali Post) Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa kunjungan wisatawan, baik wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan domestik (wisdom) turun diduga akibat daya tarik Bali yang berkurang. Seiring waktu, pada rilis BPS Jumat (1/11) kemarin didapatkan kesimpulan bahwa daya tarik Bali tidak menjadi masalah. Kunjungan wisman ke Bali juga sudah naik, namun anehnya okupansi rate hotel berbintang tidak membaik. Kepala Badan Pusat Statisk (BPS) Bali Adi Nugroho mengatakan, pada Januari sampai Juli 2019 kunjungan wisdom turun dipengaruhi oleh naiknya harga tiket. Hingga saat ini kunjungan wisdom pada September 2019 belum kunjung membaik. Sebaliknya, kunjungan wisman pada periode Januari – Juli 2019 yang turun sudah pulih atau membaik pada September 2019. Pada September 2019, kunjungan wisman mencapai 590.565 orang, naik 6,24 persen (yoy). Hal. 15 Sudah Pulih
Bali Post/eka
WISATAWAN - Sejumlah wisatawan hendak naik ke kapal penyeberangan di pelabuhan Pulau Serangan, Denpasar. Kunjungan wisman ke Bali juga sudah naik, namun anehnya okupansi rate hotel berbintang tidak membaik.
Harian Bisnis Bali Strategi Pemasaran Jadi Keharusan Menyusun strategi pemasaran produk agar mendapatkan calon pembeli dan mampu bersaing menjadi keharusan. Apa saja bentuknya? www.bisnisbali.com
Harian DENPOST Pembuang Bayi Diduga Hamil Lagi Terdakwa pembuang bayi, Ni Ketut Juniari (21), yang ditahan bersama pasangannya, I Kadek Sugita (19), diduga hamil lagi. www.denpostnews.com
Saya sudah sampaikan ke Kapolri baru, saya beri waktu sampai awal Desember,’’ kata Presiden Jokowi dalam acara diskusi mingguan dengan wartawan kepresidenan di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (1/11) kemarin. Sebelumnya pada 19 Juli 2019, Presiden Joko Widodo memberikan waktu tiga bulan kepada Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian untuk menyelesaikan kasus tersebut. Waktu tiga bulan itu lebih singkat dari target enam bulan yang disampaikan Kapolri sebagai masa kerja tim teknis yang akan melanjutkan hasil temuan Tim Pencari Fakta (TPF). Namun hingga lewat Oktober 2019, pelaku penyerangan belum terungkap juga. Namun, Kapolri Jenderal Pol. Idham Azis memilih untuk tidak berkomentar mengenai kelanjutan pengusutan penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Seusai dilantik Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta pada Jumat kemarin, Idham hanya menyampaikan bahwa Presiden memintanya untuk bekerja. ‘’Bapak presiden menyampaikan kepada
saya kerja, kerja dan kerja,’’ kata Idham. Saat ditanya soal kelanjutan perkara Novel, Idham langsung meninggalkan wartawan dan meminta Kadiv Humas Polri Irjen Pol. M Iqbal untuk berbicara. ‘’Institusi Polri itu berjalan siapa pun Kapolri-nya, ini adalah sistem secara organisasi. Kapolri tetap jabatan yang secara sistemik melakukan pekerjaan, ada tugas dan tanggung jawab sesuai dengan job desc sehingga kalau ada pergantian terus jalan, bukan kepada person-nya, tetapi pada jabatannya,’’ kata Iqbal. Iqbal menegaskan bahwa Kapolri 20162019 Tito Karnavian sudah berjanji untuk menyelesaikan kasus tersebut. ‘’Pak Kapolri yang kemarin sudah sampaikan bahwa dia akan memerintahkan Kabareskrim yang baru, dan segera akan ditunjuk Insya Allah beberapa hari lagi dan Kabareskrim yang baru akan diperintahkan untuk segera menuntaskan kasus Novel Baswedan,’’ tambah Iqbal. Iqbal juga mengaku bahwa tim teknis Polri masih terus bekerja sampai sekarang. (ant)
Pertemuan Surya Paloh-Sohibul Iman
Jokowi: Tidak Perlu ’’Baper’’
Jakarta (Bali Post) – Elite politik kembali melakukan manuver. Kali ini Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bertemu dengan Presiden PKS Sohibul Iman. Surya Paloh menurut beberapa kalangan memperlihatkan gejala mulai berseberangan dengan partai pendukung koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin. Sementara PKS telah menentukan pilihan menjadi oposisi. Pertemuan yang sarat makna politik tersebut ditanggapi Presiden Jokowi dengan mengatakan tidak perlu ‘’baper’’ alias bawa perasaan terkait pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Presiden PKS Sohibul Iman di kantor PKS pada Rabu (30/10). ‘’Mungkin Pak Surya Paloh sudah lama tidak ketemu Pa Sohibul Iman, mungkin dengan saya tidak begitu kangen, biasa saja, tidak perlu dibawa ke perasaan,’’ kata Presiden Jokowi dalam acara diskusi mingguan dengan wartawan kepresidenan di Istana Merdeka. Dari pertemuan Surya Paloh dan Sohibul Iman tersebut, dihasilkan kes-
epahaman kedua partai yang sama-sama menghargai pilihan politik masing-masing tetapi tetap berjuang bersama memperkuat demokrasi. ‘’(Perte-
muannya) biasa saja, partai ketemu partai biasa, sesama tokoh politik ketemu ya… biasa, biasa sekali, tidak ada masalah. Jangan dikaitkan NasDem ketemu
PKS lalu koalisi rapuh apa hubungannya? Tidak ada hubungannya,’’ tambah Presiden. Presiden pun menilai demi kebaikan negara, pertemuan tersebut pun baik. ‘’Untuk kebaikan bangsa, kebaikan negara, ketema-ketemu menurut saya baik saja,’’ ungkap Presiden. Pertemuan antara Surya Paloh dan Sohibul Iman tersebut dimulai pada 16.00 WIB dan berakhir sekitar 17.03 WIB yang menghasilkan tiga nota kesepahaman. Pertama, kedua partai saling menghormati sikap konstitusional dan pilihan politik masing-masing. Partai NasDem menghormati sikap dan pilihan politik PKS untuk berjuang dari luar pemerintahan. Di saat yang sama, PKS
juga menghormati sikap dan pilihan politik NasDem di dalam pemerintahan. Kedua, mereka sepakat menjaga kedaulatan NKRI dengan menjalankan nilainilai Pancasila dan UUD RI Tahun 1945 dengan baik dan benar, keluhuran akhlak dan keteladanan para elite sebagai dasardasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Keduanya juga tidak memberikan tempat kepada tindakan separatisme, komunisme, terorisme, radikalisme, intoleransi, dan lainnya yang bertentangan dengan empat konsensus dasar kehidupan berbangsa dan bernegara. Ketiga, kedua partai menyadari bahwa takdir sosiologis dan historis bangsa Indonesia adalah warisan sejarah kerja sama para pendiri bangsa antara kelompok nasionalis yang memuliakan nilai-nilai kebangsaan dengan kelompok Islam yang memegang teguh nilai-nilai agama. (ant)
PERTEMUAN NASDEM-PKS - Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh (kiri) berpelukan dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman usai menyampaikan hasil pertemuan tertutup kedua partai di DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10).
Solusi Masalah Sampah
Pembuatan TPA Baru Berpotensi Ditolak Warga Solusi masalah sampah dengan membangun Tempat Pembuangan Akhir (TPA) baru dinilai bukan yang terbaik. Di samping akan ditolak warga yang berada dekat lokasi, daya tampung TPA pasti ada batasnya. Melakukan perubahan paradigma masyarakat soal sampah dengan membudayakan pemilahan di sumbernya akan efektif mengurangi masalah sampah, karena TPA seharusnya hanya untuk mengelola residunya saja. Ini berarti pola ‘’Angkut-Buang’’ harus diganti ‘’Pilah di Sumber’’.
Forum Komunikasi Pegiat Lingkungan membuat pernyataan sikap terkait penutupan TPA Sarbagita Suwung beberapa waktu lalu serta soal pengelolaan sampah di Bali. Permasalahan sampah di Pulau Dewata dikatakan sudah memasuki fase darurat. Oleh karena itu, perubahan pola lama yakni ‘’angkutbuang’’ ke pola baru ‘’pilah di sumber’’ menjadi hal yang tidak bisa ditunda lagi. Anggota DPR-RI I Nyoman Parta selaku pembina forum dikonfirmasi Jumat (1/11) kemarin mengaku sepakat dengan para pegiat lingkungan tersebut. ‘’Saya setuju sampah sudah urusan darurat, yang di TPA
ditolak warga. Kalau membuat TPA baru pasti juga ditolak,’’ ujar anggota Komisi VI DPR-RI ini. Menurut Parta, pembangunan TPA baru seperti alternatif solusi yang ditawarkan Pemprov Bali khususnya Gubernur, sebetulnya bisa dilakukan. Namun dengan catatan hanya untuk menampung residu saja sekitar 30 persen. Selain itu, harus dipastikan juga residu tersebut bisa diolah menjadi sesuatu. Hal. 15 Susah Dibenahi OVERLOAD - Aktivitas pemulung di TPA Suwung yang sudah overload.