Bali Post
balipost http://facebook.com/balipost
SEJAK 1948
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Gubernur Koster: Tanamkan Jiwa Pusaka terhadap Generasi Bali
Wayan Koster TRANSFORMASI masyarakat Bali untuk menjadi masyarakat dunia yang modern tidak dapat terhalangi, mengingat Bali kini menjadi salah satu pusat peradaban dunia. Pembangunan Bali ke depan mesti memiliki karakter dan jati diri, hal ini dapat dilakukan melalui penguatan nilai luhur dari tradisi adat agama dan budaya yang telah terwarisi secara turun-menurun. Terkait hal itu, dapat dilakukan dengan secara terencana, terpola dan menyeluruh untuk menanamkan jiwa pusaka yang berkarakter dan peduli terhadap keluhuran tradisi adat agama dan budaya pada setiap generasi Bali. Hal ini ditegaskan Gubernur Bali Wayan Koster saat membuka secara resmi The IX International Conference of Eurasia World Heritage Cities, Resilient Heritage and Tourism, di Hotel Prama Sanur Beach, Denpasar, Selasa (30/4) pagi. ‘’Jadi, masyarakat Bali selain unggul sebagai pribadi yang profesional dan modern, juga harus memiliki kepribadian yang berkarakter dan berintegritas yang baik dan luhur. Ke depan, kebijakan-kebijakan Pemerintah Provinsi Bali akan diarahkan
untuk membangun jiwa dan jati diri masyarakat yang berkarakter dan peduli terhadap keluhuran tradisi, adat, agama dan budaya Bali,’’ ungkap Koster. Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini mengungkapkan, jati diri dan integritas kebudayaan Bali dibentuk oleh perjalanan sejarah peradaban yang berkembang di antara basis teritori desa adat dan juga kota. Bali merupakan pulau kecil yang terdiri dari 9 kabupaten/kota dengan jumlah penduduk 4,2 juta jiwa. Bali memiliki lebih dari 5.000 pura sehingga dikenal sebagai pulau seribu pura. Karakteristik yang lain, Bali dikenal sebagai pulau yang unik karena memiliki alam, manusia dan budaya yang menyatu dalam suatu-kesatuan tatanan kehidupan yang terus hidup di tengah-tengah masyarakat dalam dinamika perubahan global. ‘’Alam Bali merupakan alam yang sangat indah, bersih. Bali didiami oleh manusia yang memiliki tata kehidupan dengan kebudayaan dan spiritualitas yang tinggi. Tata kehidupan manusia Bali dengan kebudayaan tinggi tersebut diwadahi dalam desa adat yang
menjadi wadah menyatunya simbolsimbol dan nilai-nilai yang bersumber dari adat istiadat, agama, tradisi, seni dan budaya serta kearifan lokal dalam melaksanakan tata kehidupan sehari-harinya, sehingga terwujud suatu kehidupan yang suci agung dan taksu,’’ jelasnya. Lebih lanjut dijelaskan Gubernur Koster, pemajuan kebudayaan Bali ini akan dilakukan melalui perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan secara konsisten dan terus-menerus. Warisan budaya atau kepustakaan menjadi ranah kebudayaan yang dilindungi. Perlindungannya melalui inventarisasi, pemeliharaan, pengamanan, penyelamatan dan publikasi. Melalui sinergi dan kerja sama berkelanjutan dengan semua pihak terutama bersama wali kota dan bupati seluruh Bali. Dengan demikian, ketangguhan pusaka dalam menopang pariwisata budaya niscaya dapat terjaga secara baik,’’ imbuh Koster. Ditambahkan Gubernur Koster, Bali sempat mengalami konflik kebudayaan terkait perubahan tata ruang dari ruang pertanian atau subak yang lestari menjadi ruang kawasan pariwisata atau industri modern lainnya. Alih fungsi lahan berlangsung masif tanpa terkendali. Untuk itu, di bawah kepemimpinannya melalui visi pembangunan ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’, ia akan menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya demi terwujudnya kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia secara sekala dan niskala. ‘’Artinya bahwa visi pembangunan Bali ke depan sangat pro dengan keterjagaan kota pusaka. Segala warisan budaya yang dimiliki Bali baik bersifat benda maupun tak benda yang bernilai luhur, unik, suci dan indah harus dijaga kelestariannya. Justru yang mesti dikembangkan ke depan adalah pembangunan berbasis penguatan warisan budaya atau pusaka. Seperti pariwisata budaya dan religius yang menjadikan khazanah warisan budaya atau pusaka sebagai pusat studi destinasi dan juga ruang konservasi,’’ tambahnya. (kmb)
BUKA KONFERENSI - Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra serta Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Pemasaran dan Kerja Sama Pariwisata I Gede Pitana, Sekjen UCLG Eurasia Regional Cordinator of OWHC Rasikh Sagitov, Sekjen OWHC Denish Ricard membuka Konfrensi OWHC Eurasia IX di Prama Sanur Beach, Selasa (30/4).
’’International Conference’’ OWHC Eurasia IX Resmi Dibuka
Rai Mantra Tekankan Warisan Budaya Tangguh Modal Utama ’’Heritage Tourism’’
KOMITMEN Kota Denpasar dalam mendukung pelestarian warisan budaya mendapat apresiasi dari dunia internasional. Setelah resmi bergabung menjadi anggota Organization World Heritage Cities (OWHC) pada tahun 2013 lalu dan sukses menggelar Konferensi Strategic Meeting OWHC Asia Pasific pada 2016, kini dunia internasional kembali mengapresiasi ibu kota Provinsi Bali ini dengan mempercayai sebagai tuan rumah penyelenggaraan International Conference OWHC Eurasia IX. Kegiatan yang berlangsung sejak Selasa (30/4) hingga Rabu (1/5) kemarin dibuka Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra, Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Pemasaran dan Kerjasama Pariwisata I Gede Pitana, serta Sekjen UCLG Eurasia
Regional Cordinator of OWHC Rasikh Sagitov, Sekjen OWHC Denish Ricard, yang ditandai dengan pemukulan gong di Prama Sanur Beach Hotel, Selasa (30/4) lalu. Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan LoI antara Pemkot Denpasar bersama Pemkot Bolgar, Rusia serta pembukaan pameran lukisan dan foto heritage Kota Denpasar. Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara, Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara, pimpinan OPD, serta ratusan delegasi dari 13 negara di Benua Eropa dan Asia yang tergabung dalam OWHC dan utusan dari tujuh Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI). Wali Kota Rai Mantra didampingi IGN Jaya Negara menyambut baik dipilihnya Kota Denpasar sebagai tuan rumah penyelengga-
raan Konfrensi OWHC Eurasia IX Tahun 2019 ini. Hal ini tentunya menjadi momentum bagi seluruh stakeholder Kota Denpasar, utamanya yang bergerak dalam bidang pariwisata budaya. ‘’Hal ini tentu harus dimanfaatkan oleh seluruh stakeholder untuk memperkenalkan Kota Denpasar di kancah dunia tentang berbagai potensi pariwisata budaya,’’ ujar Rai Manra. Rai Mantra menambahkan, momentum ini juga harus menjadi tonggak untuk memperkuat warisan budaya sebagai elemen penting pengembangan sektor pariwisata. Di mana, keberadaan pariwisata di Kota Denpasar wajib memperkuat kebudayaan dan kearifan lokal yang bergerak dalam balutan ekonomi kreatif. Hal. 15 Kearifan Lokal
Pawai Budaya HUT Kota Gianyar
Jaga Alam dan Kearifan Lokal
Naruhito dan Permaisuri Masako
Kaisar Naruhito Janji Selalu Pikirkan Rakyat Tokyo – Naruhito pada Rabu (1/5) kemarin resmi menjabat sebagai Kaisar Jepang yang baru dan menyatakan janji akan menjalankan tugas sebagai lambang bangsa kesatuan rakyat Jepang. Kaisar sebelumnya, Akihito, turun tahta pada Selasa (30/4) setelah bertugas selama tiga dasawarsa. Penurunan tahta Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko dilakukan melalui upacara sederhana. Hal. 15 Naik Tahta
WARGA tumpah ruah menyaksikan pawai budaya serangkaian HUT ke-248 Kota Gianyar, Rabu (1/5) kemarin. Pawai budaya tahun ini nampak berbeda, karena seluruh duta kecamatan diwajibkan tidak menggunakan produk pementasan berbahan plastik, sterofoam, dan material lain yang tidak ramah lingkungan. Bupati Gianyar I Made Mahayastra mengapresiasi pergelaran pawai tahun ini yang serentak menggunakan bahan ramah lingkungan. Hal tersebut sesuai dengan surat edaran yang dikeluarkannya berdasarkan Pergub Bali tentang pembatasan penggunaan plastik, sterofoam. ‘’Semoga kesenian yang diwariskan oleh leluhur dapat tetap terjaga. Pun generasi masa kini selalu berusaha menemukan unsur-unsur seni baru yang bisa dipadukan
dengan perkembangan zaman,’’ harapnya. Desa Temesi sebagai duta Kecamatan Gianyar membawakan parade tema ‘’Peneduh Jagat’’. Kemudian Wakil Kecamatan Tegallalang menonjolkan tradisi ‘’Ngerebeg’’. Sementara Kecamatan Payangan, yang diwakili Desa Puhu menunjukkan garapan tari ‘’Pancering Buka’’. Berikutnya, Desa Medahan sebagai duta Kecamatan Blahbatuh menampilkan fragmentari perjalanan I Gusti Agung Maruti. Desa Peliatan mewakili Kecamatan Ubud membawakan ‘’Langening Loka Budaya Peliatan’’. Selanjutnya, Kecamatan Sukawati mengusung tema ‘’Singa Sanga Dhuara Werdhi Ulangun’’. Hal. 15 Lebih Kreatif
PAWAI BUDAYA - Pawai budaya di Open Stage Balai Budaya Gianyar serangkaian HUT ke-248 Kota Gianyar, Rabu (1/5) kemarin.
PPDB dan Potensi Masalahnya
Tak Gunakan NUN, Kuota Prestasi Paling Krodit
Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh hari ini, Kamis (2/5), adalah momentum bagi kita untuk membenahi masalah pendidikan. Salah satu masalah krusial adalah soal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Potensi masalah tetap ada sepanjang tahun karena semua pihak berkepentingan anaknya diterima di sekolah negeri. Terkait hal itu Senin (29/4) lalu digelar diskusi bertema ‘’PPDB dan Potensi Masalahnya’’. Hadir pada diskusi itu di antaranya Kadisdik Provinsi Bali Boy Jayawibawa, Kadisdikpora Denpasar Drs. I Wayan Gunawan dan pelaku pendidikan.
MODEL PPDB terus berubah sepertinya sulit mencari bentuk. Juknis PPDB 2019-2020 online untuk SMA dan SMK yang dikelola Disdik Bali juga demikian. Makanya wajar banyak pihak mempertanyakan dan orangtua makin bingung hanya mendengar kone-keto, akibat minimnya sosialisasi. Kadisdik Provinsi Bali Boy Jayawibawa didampingi Kasi Pengembangan dan Layanan Pendidikan Gusti Ngurah Kamawijaya mengungkap-
kan juknis PPDB sudah final setelah dikonsultasikan ke DPRD, tim ahli, Ombudsman, MKKS, BMPS, dan Dukcapil. Tinggal dikonsultasikan ke Kemendagri agar segera dipergub-kan. PPDB 2019 menganut 90 persen sistem zonasi (jarak, siswa miskin dan inklusi), 5 persen jalur prestasi, 5 persen perpindahan. Ini artinya peluang bersaing di jalur prestasi kian sempit. Nilai UN (NUN) tak digunakan kecuali untuk pembobotan di jalur prestasi
PPDB 2019
Jalur Prestasi
Sistem Zonasi rumah
sekolah
5%
BERSAMA - Kadisdik Bali Boy Jayawibawa bersama Kadisdikpora Denpasar Wayan Gunawa dan narasumber pada diskusi soal PPDB.
Jalur prestasi tanpa mengenal zonasi diutamakan berjenjang dengan pembobotan individu dan kelompok. Untuk jalur prestasi satu pilihan saja. Sedangkan untuk pilihan SMK boleh memilih enam program keahlian di tiga SMK tanpa mengenal zonasi. Artinya siswa luar kota/kabupaten cukup dengan surat domisili, dia bebas menentukan SMK negeri yang dituju.
Jalur Perpindahan
90%
Jalur zonasi ditetapkan berdasarkan pada jarak sekolah dan tempat tinggal melalui potret udara (google map), jika ada jarak sama ditentukan yang paling cepat mendaftar. Jalur zonasi, semua siswa diberikan dua pilihan untuk SMA dan satu SMK.
jika ada nilai sama. Tahun ini daya tampung SMA negeri di Bali mencapai 18.555 orang, SMK 39 ribu lebih, sedangkan potensi lulusan SMP mencapai 65 ribu lebih. Ini artinya sebagian akan diterima di sekolah swasta. Boy menjelaskan, jalur zonasi ditetapkan berdasarkan pada jarak sekolah dan tempat tinggal melalui potret udara (google map). Hal. 15 SMK Negeri
5%