Edisi 02 April 2017 | Balipost.com

Page 1

20 HALAMAN

NOMOR 215 TAHUN KE 69

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (158 rb Like) http://facebook.com/balipost

Pengemban Pengamal Pancasila

minggu paing, 2 april 2017

’’Marketing Communications’’

UKM VS MODAL PEMBACA Bali Post, faktor permodalan selalu dijadikan kambing hitam tidak berhasil bangkitnya para entrepreneur, terutama di sektor usaha kecil dan menengah. Seorang wartawan mewawancarai saya, katanya “bagaimana komitmen bank untuk memberikan modal kepada usaha kecil dan me-

nengah”. Begitu lancar pertanyaannya seolah sudah menjadi kebiasaan. Ya, kebiasaan untuk mengaitkan kegagalan sebuah bisnis dengan terbatasnya modal usaha. Karena itu, setiap menteri yang terkait dengan pengembangan usaha kecil selalu mempunyai program kerja “menyediakan

modal usaha”. Saya mempunyai pengalaman ketika berbisnis furnitur. Biasanya saya hanya membeli furnitur mentah dari para ‘petani mebel’ di Jepara sana. Saya membeli dari petani karena harganya lebih murah dibandingkan membeli dari pabrikan. Setelah cukup lama berdagang dengan cara demikian,

saya berpikir, lebih baik saya memproduksi sendiri saja. Untungnya pasti akan lebih besar. Mulailah saya menyewa workshop, membeli peralatan, membeli bahan baku dan mempekerjakan tukang. Anehnya, ongkos saya produksi lebih mahal dibandingkan dengan harga beli saya. Jadi alih-alih untung, saya buntung. “Mungkin saya tidak efisien!” demikian pikir saya. Maka saya mulai melakukan efisiensi. Tidak berhasil juga. Biaya saya sebagai produsen lebih mahal dibandingkan

dengan membeli langsung dari para ‘petani’ di sana. Setelah setahun lebih berusaha, akhirnya saya menyerah. Pabrik saya tutup, saya memilih membeli saja. Lebih sederhana, lebih murah. Suplier saya di Jepara sana, dagangannya laku. Sibuk sekali, karyawannya banyak. Namun selalu kesulitan cash flow. Saya dengar belakangan usahanya bangkrut. Feeling saya, suplier saya tidak menghitung ongkos produksi dengan benar. Mungkin ia lupa menghitung waste bahan baku, lupa menghitung

Mau Ganti Pemerintahan yang Sah

Jakarta (Bali Post) Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam Muhammad Al Khaththath telah ditangkap bersama empat orang lainnya pada Jumat (31/3) dini hari. Al Khaththath ditangkap atas dugaan makar. “Intinya ada menduduki DPR secara paksa dan mengganti pemerintahan yang sah, kemudian

biaya sewa, biaya bunga (kalau ada), dan penyusutan. Penentuan harganya didasarkan dari harga jual tetangga sebelah. Karena kemudian ditekan-tekan dan dibanding-bandingkan oleh pembeli, supplier saya terus menurunkan harga. Mungkin ini yang menyebabkan harga jualnya lebih rendah dibandingkan dengan produksi pabrikan besar. Mungkin ini sebabnya saya tidak bisa memproduksi lebih murah dibandingkan dengan membeli jadi saja. Hal. 19 Pengetahuan

KAPAL - Sejumlah warga menyaksikan proses penenggelaman kapal pencurian ikan di Perairan Desa Morela, Ambon, Maluku Tengah, Sabtu (1/4) kemarin. Penenggelaman langsung dipimpin Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Jakarta (Bali Post) Polisi resmi menahan Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI), Muhammad Al Khaththath, bersama empat tersangka lainnya atas kasus dugaan pemufakatan makar. Mereka juga telah menetapkan Al Khaththath sebagai tersangka kasus dugaan makar.

Muhammad Al Khaththath

@balipostcom http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418

Sekjen FUI Ditahan “Dari tangan yang bersangkutan kami sita uang dengan total Rp 18.870.000,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono Sabtu (1/4) kemarin. Sampai saat ini, Argo masih belum dapat memastikan apakah uang yang disita tersebut milik Al Khaththath sepenuhnya atau memang ada donatur yang

@balipostcom (4.812 Follower) http://twitter.com/balipostcom

mengirimkan uang tersebut. Ia juga masih belum dapat menjelaskan akan digunakan untuk apa uang tersebut. “Ya itu bagian dari materi penyidikan. Nanti kita tunggu saja. Yang terpenting kami melakukan penyitaannya,” ujar Argo. Selain uang tunai, Argo juga membenarkan adanya penyitaan batang-barang lainnya. Seperti telepon genggam dan beberapa lembar poster. Hal. 19 Barang Lain

kembali ke UUD 45. Tentunya kalau mau melakukan yang itu, harus sesuai dengan SOP dan aturan yang ada,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (1/4) kemarin. Hal. 19 Dicium Kepolisian

BPM/ant

Hemat Berhari Raya

Saatnya Gunakan Buah Lokal Tingkatkan Daya Saing Buah Lokal

Maret dan April adalah jadwal padat hari raya di Bali. Mulai dari hari raya Nyepi, kemudian rangakaian Galungan mulai dari Sugihan Jawa dan Sugihan Bali, Galungan hingga Kuningan. Rangkaian hari raya baru usai setelah Anggarakasih Medangsia. Semua rentetan itu ketika krama Bali masih mengalami krisis global saat ini.

Oleh Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc., MMA. KEBUTUHAN terhadap buahbuahan di Bali semakin meningkat untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari oleh masyarakat lokal dan industri pariwisata. Peningkatan kebutuhan semakin tinggi menjelang hari raya baik untuk umat Hindu maupun umat beragama lainnya. Sementara itu, persediaan buah, khususnya buah lokal yang akan digunakan untuk kebutuhan masyarakat saat upacara masih dikalahkan buah impor. Hal. 19 Perencanaan Produksi

PERMINTAAN buah di pasaran umumnya meningkat. Buah menjadi salah satu pelengkap upakara yang harus ada. Pertanyaannya sekarang, sudahkah masyarakat Bali menggunakan buah lokal untuk kebutuhan upacara? Mengingat, penggunaan buah lokal tidak saja menyangkut kelestarian buah itu sendiri, tapi juga mengangkat perekonomian masyarakat, khususnya para petani buah lokal. Hal. 19 Dikurangi

Harga Salak Naik, Anggur Lesu

Makna Rentetan Hari Raya Galungan

’’Panyekeban’’ Bukti Kita Mandiri untuk Buah Upacara

H ARGA b u a h buahan lokal di Bali menjelang hari raya Galungan dan Kuningan kebanyakan naik tajam. Ini berarti keuntungan bagi petani. Namun tak semuanya berjalan normal. Harga salak Bali melambung naik, sementara harga anggur Bali lesu. Harga salak yang biasanya anjlok saat menjelang hari raya, kini harganya justru meroket hingga Rp 12 ribu sampai Rp 15 ribu per kilogram. Hal. 19 Faktor Cuaca

Hari raya Galungan yang jatuh pada hari Budha Kliwon Dungulan merupakan hari raya yang sangat ditunggu-tunggu oleh umat Hindu di Indonesia. Hari raya ini jatuh setiap 210 hari sekali karena didasarkan atas pertemuan Panca Wara, Sapta Wara, dan Wuku. RENTETAN untuk menyambut Galungan tersebut sudah dimulai 25 hari sebelumnya yaitu hari Tumpek Pengatag. Di hari Tumpek Pengatag tersebut pemeluk Hindu melakukan ritual penghormatan terhadap tumbuhtumbuhan agar berbuah dan berbunga

yang lebat untuk digunakan menyambut Galungan. Prosesi selanjutnya dihadapkan dengan hari Panyekeban Galungan, Penyajaan Galungan, dan Penampahan Galungan. Hal. 19 Proses “Nyekeb”

Diambil Alih Penduduk Pendatang TIDAK hanya bahan baku upakara yang datang dari luar Bali, perlahan-lahan pekerjaan merangkai janur, matanding canang diambil alih oleh penduduk pendatang. Sektor informal untuk memenuhi kebutuhan upacara Agama Hindu itu dikerjakan masyarakat non-Hindu. Hal. 19 Penjual Janur

BUAH - Buah lokal harus menjadi prioritas bagi umat Hindu untuk keperluan hari raya. BPM/eka

BPM/wan

PISANG - Pisang luar Bali menyerbu pasar di Bali. Dulu, semua KK di Bali memiliki kebun pisang untuk keperluan adat dan agama.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 02 April 2017 | Balipost.com by e-Paper KMB - Issuu