Bali Post
balipost http://facebook.com/balipost
SEJAK 1948
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Pengemban Pengamal Pancasila
Sudikerta Dijebloskan ke Lapas Kerobokan Denpasar (Bali Post) Pelimpahan tahap II kasus dugaan penipuan, penggelapan dan juga TPPU dengan tersangka mantan Wagub Bali Drs. I Ketut Sudikerta (52) dilakukan sehari sebelum masa penahanan habis. Krimsus Polda Bali melimpahkan tersangka dan barang bukti, Rabu (31/7) kemarin, sebelum masa penahanan habis 1 Agustus 2019. Dan oleh Kejari Denpasar, yang surat perintahnya ditandatangani Kasipidum Kejari Denpasar I Wayan Eka Widanta, tersangka Sudikerta asal Pecatu, Kuta
Selatan, Badung itu langsung ditahan di Lapas Kerobokan selama 20 hari ke depan. ‘’Untuk sementara kita tahan di Lapas Kerobokan. Penahanan selama 20 hari ke depan,’’ tandas Eka Widanta didampingi Kasi Intel Kejari Denpasar Agung Ary Kesuma. Kasubdit V Dit. Reskrimsus Polda Bali AKBP Gusti Ayu Putu Suinaci yang mendampingi pelimpahan saat ditemui di kejaksaan mengatakan bahwa pihaknya melakukan tahap II setelah berkas tersangka Ketut Sudikerta dinyatakan lengkap
oleh pihak kejaksaan. Polisi tidak membantah jika dalam kasus ini, selain dijerat pidana dugaan penipuan dan penggelapan, mantan Wagub Bali itu juga dijerat kasus TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang). ‘’Kerugian korban mencapai Rp 149 miliar lebih. Dan karena JPU nyatakan lengkap, ya… kita limpahkan,’’ tandas AKBP Suinaci. Pun saat disinggung soal potensi keterlibatan orang lain dalam kasus ini, polisi mengatakan pihaknya sudah menetapkan dua orang selain Sudik-
erta sebagai tersangka. Mereka adalah Wayan Wakil dan Anak Agung Ngurah Agung. Untuk dua tersangka itu berkasnya masih tahap P19. Sementara itu, Ketut Sudikerta yang dikonfirmasi perihal kasusnya yang sedang dihadapi tidak mau berkomentar. BeKE LAPAS - Mantan Wagub Bali Ketut Sudikerta saat digiring ke Lapas Kerobokan. Tersangka saat itu digiring langsung Kasipidum Kejari Denpasar Wayan Eka Widanta.
Beberkan Aliran Dana Investor
Alit Sebut Sandoz Terima Paling Banyak Denpasar (Bali Post) Sidang dugaan penipuan pengurusan perizinan pengembangan reklamasi kawasan Pelabuhan Teluk Benoa dengan terdakwa Anak Agung Ngurah Alit Wiraputra, Rabu (31/7) kemarin kembali dilanjutkan. Agendanya adalah pemeriksaan terdakwa. Di hadapan majelis hakim pimpinan Ida Ayu Adnya Dewi dengan hakim anggota Made Pasek dan Ngurah Partha Barghawa, terdakwa Gung Alit membeber pembagian duit Rp 16 miliar dari investor Sutrisno Lukito Disastro. Kata terdakwa di depan persidangan, yang paling banyak menerima adalah Putu Pasek Sandoz Prawirotama, lalu Made Jayantara, Candra Wijaya dan terdakwa. Ketika ditanya JPU Raka Arimbawa soal kronologi kasus yang menjeratnya, terdakwa menceritakan awalnya ada kesepakatan Februari 2012 antara investor Sutrisno dengan terdakwa dan rekannya. Kala itu ada pertemuan hingga tiga kali yang melibatkan Sandoz, Gung Alit, Jayantara, Candra dan Sutrisno. Dalam kesempatan itu, Jayantara menjelaskan rencana ada investor, mau bertemu dengan Sandoz, putra Mangku Pastika. Hal.15 Rp 8,3 Miliar
SIDANG - Terdakwa Anak Agung Ngurah Alit Wiraputra, Rabu (31/7) kemarin saat menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan terdakwa.
gitu juga saat ditanya tentang kesehatan dan saat menjalani penahanan di kantor polisi. Sudikerta yang mengenakan baju putih tak mau menjawab sepatah kata pun pertanyaan wartawan. Yang jelas, dalam perkara ini, sebagaimana disampaikan pihak Kejati Bali, Sudikerta disangkakan melanggar Pasal 378 KUHP atau Pasal 372 KUHP dan atau Pasal 263 ayat 2 KUHP jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP, dan atau Pasal 3 UU RI No. 8 Tahun 2010 tentang Pemberantasan dan Pencegahan Tindak Pidana Pencucian Uang. Untuk memperkuat sang-
kaan itu, pihak kejaksaan dalam penerimaan pelimpahan tahap II juga menyita barang bukti uang tunai hingga Rp 1,322 miliar. ‘’Ya, ada uang tunai Rp 1,322 miliar dan dokumen pendukungnya. Uang itu disita dari sejumlah orang,’’ tandas Agung Ary Kesuma. Kuasa hukum tersangka Ketut Sudikerta, I Gede Astawa dan Nyoman Darmada, mengaku bahwa uang Rp 1,322 miliar itu bukan disita dari Sudikerta. Namun sepengetahuannya, uang itu disita dari seseorang dan lebih banyak disita dari pihak bank. ‘’Yang jelas dari Sudikerta tidak ada. Kalau tidak salah itu disita dari
bank dan jika tidak salah juga dari Ari Budiman,’’ tandas I Gede Astawa. Ditanya soal upaya hukum yang akan dilakukan, selain sedang memproses perdamaian dengan pihak korban (Alim Markus), Astawa mengaku saat ini sedang mengajukan upaya penangguhan penahanan. Sebagai penjamin adalah saudaranya Sudikerta. ‘’Suratnya sudah disiapkan. Nanti kita ajukan ke Kejati. Sebagai penjamin saudaranya,’’ tandas Astawa sembari mengatakan bahwa alasan penangguhan penahanan tidak akan melarikan diri dan tidak menghilangkan barang bukti. (kmb37)
Larang Eks Koruptor Maju Pilkada Jakarta (Bali Post) – Tertangkapnya Bupati Kudus HM Tamzil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan suap menguatkan desakan agar eks koruptor dilarang maju dalam pilkada. HM Tamzil merupakan mantan terpidana kasus korupsi yang telah dipenjara 1 tahun 10 bulan. DPR-RI akan membahas soal larangan ini untuk melindungi kepentingan publik. Namun hingga saat ini UU mengenai pilkada belum melakukan pelarangan. Wakil Ketua Komisi II DPRRI Mardani Ali Sera mengatakan, Komisi II DPR akan membahas terkait wacana larangan eks narapidana kasus korupsi maju sebagai calon kepala daerah dalam Pilkada 2020, usai masa reses masa sidang V tahun sidang 2018-2019. ‘’Pilihan kebijakan melarang narapidana maju di pilkada untuk melindungi kepentingan publik. Komisi II DPR akan membahasnya pascareses,’’ kata Mardani, di Jakarta, Rabu (31/7) kemarin. Saat ini DPR sedang masa reses sejak 26 Juli hingga 15 Agustus 2019. Mardani mengaku setuju terkait ide pelarangan mantan narapidana korupsi tersebut, karena hak publik harus didahulukan dibandingkan hak pribadi. Menurutnya, narapi-
dana kasus korupsi telah mencederai kepercayaan publik, sehingga pilihan kebijakan melarang narapidana korupsi maju dalam pilkada adalah melindungi kepentingan publik. Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPR-RI Nihayatul Wafiroh menilai wacana larangan mantan narapidana koruptor maju di pilkada jangan sampai bertentangan dengan undangundang. Ia menilai usulan itu sebaiknya sebagai komitmen pemberantasan tindak pidana korupsi, namun dikhawatirkan menimbulkan polemik seperti saat larangan mantan narapidana koruptor maju sebagai calon anggota legislatif. Hal. 15 Belum Memungkinkan
Bali Post/ant
MANTAN KORUPTOR — Bupati Kudus HM Tamzil ketika ditangkap KPK atas dugaan kasus suap. HM Tamzil merupakan eks koruptor yang pernah dipenjara 1 tahun 10 bulan. Setelah bebas penjara, maju di Pilkada Kudus dan menang. Muncul desakan agar ada aturan melarang eks koruptor maju pilkada.
Wujudkan ’’Sustainable Tourism’’ Bali (2-Habis)
Waspadai Ancaman Polusi Asap Kendaraan dan Rokok
’’Beberapa peneliti mengatakan asap rokok jauh lebih berbahaya daripada polusi lain, karena polusi itu dibawa ke rumah dan tersimpan.’’ dr. Kadek Dian Lestari
MENUJU sustainable tourism, gerakan menjaga lingkungan harus dilakukan. Karena lingkungan faktor penentu kelanjutan pariwisata Bali. Faktor lingkungan tidak hanya berkaitan dengan sampah, air, luasan tutupan hutan tetapi juga udara yang terancam akibat terjadinya polusi. Penyumbang polusi udara pun bermacam seperti industri, asap kendaraan bermotor dan asap rokok. Asap rokok yang selama ini kerap dinomorduakan patut mendapat perhatian serius. Karena asap rokok tidak hanya berdampak pada ekosistem lingkungan tetapi juga kesehatan manusia. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali I Made Teja mengatakan, isu lingkungan yang paling pelik saat ini adalah masalah sampah. Pengelolaan sampah di Bali belum berjalan baik mengacu pada peraturan yang berlaku. ‘’Masalah sampah ini sangat berpengaruh besar terhadap pariwisata di Bali, kebijakan Gubernur Bali dengan visinya ‘Nangun Sat Kerti Loka Bali’ sangat luar biasa mencari solusi masalah sampah,’’ ujarnya
saat Talkshow Merah Putih di Shankara Resto, Sanur, Selasa (30/7). Pihaknya pun diakui telah melakukan perbaikan pengelolaan sampah di TPA Suwung, yaitu penataan 22,4 hektar lahan di TPA Suwung. Rencananya di tempat itu akan dijadikan ekowisata, namun masih dalam proses penelitian. Saat ini progress penataan tersebut telah mencapai 91 persen. Selain itu 1,4 hektar lahan yang ditempati masyarakat juga akan ditata agar lebih layak tinggal. Seluas 10 hektar lagi ditata untuk dijadikan tempat pengelolaan sampah menjadi energi listrik. Tidak hanya polusi sampah, Bali juga menghadapi masalah polusi udara. Namun kualitas udara Bali dikatakan masih aman yaitu berada pada indeks 80–90. Menurutnya, ini disebabkan salah satunya karena penggunaan bahan bakar kendaraan dari premium ke pertamax yang lebih ramah lingkungan. Sementara penyumbang polusi udara yang lain seperti asap rokok belum bisa diukur karena alat ukurnya berbeda dengan penguku-
ran polusi udara akibat industri maupun asap kendaraan. Dokter spesialis penyakit dalam dr. Kadek Dian Lestari, M.Biomed., Sp.PD. mengatakan, segala macam polusi pada kesehatan pasti berpengaruh. Namun orang tidak terlalu memikirkan karena efek sampingnya tidak dirasakan saat ini, tetapi jangka panjang minimal 10 tahun ke depan. Salah satu polusi udara yang menjadi perhatiannya adalah polusi asap rokok, karena asap rokok menimbulkan residu. Residu itu menempel di tubuh perokok, di dinding rumah, di sprei. ‘’Beberapa peneliti mengatakan asap rokok jauh lebih berbahaya daripada polusi lain, karena polusi itu dibawa ke rumah dan tersimpan,’’ kata Dian. Wisatawan juga memiliki perhatian dan soal kesehatan akibat polusi asap rokok. Sehingga dunia pariwisata Bali juga perlu mewaspadai ancaman ini dengan menggunakan konsep pengurangan risiko (harm reduction). ‘’Kita harus mulai memikirkan produkproduk alternatif yang ramah lingkungan, tidak hanya untuk
ekosistem tetapi juga untuk kesehatan kita sendiri. Misalnya untuk rokok, dapat menggunakan produk alternatif yakni tembakau yang dipanaskan bukan dibakar,’’ ungkapnya. Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Provinsi Bali Dewa Ayu Laksmi mengatakan, promosi ke luar negeri dan dalam negeri menitikberatkan pada hal-hal yang mendukung keberlangsungan pariwisata Bali yaitu masalah lingkungan Bali. Berbicara Bali identik berbicara pariwisata. Pariwisata Bali adalah pariwisata budaya. Menjaga lingkungan sama dengan menjaga budaya. ‘’Produk itulah yang kita jual. Melalui pergub-pergub yang sudah dikeluarkan sangat membantu marketing kita di mata internasional karena konsentrasinya terhadap lingkungan, sehingga pariwisata kita bisa sustainable,’’ tandasnya. (may) Catatan: Saksikan diskusi lengkap mengenai topik ini di Program ’’Talkshow Merah Putih’’ Kamis (1/8) malam ini di Bali TV Pkl. 21.00 Wita.
’’Masalah sampah ini sangat berpengaruh besar terhadap pariwisata di Bali, kebijakan Gubernur Bali dengan visinya ‘Nangun Sat Kerti Loka Bali’ sangat luar biasa mencari solusi masalah sampah.’’ I Made Teja Kadis LH Bali
’’Melalui pergub– pergub yang sudah dikeluarkan sangat membantu marketing kita di mata internasional karena konsentrasinya terhadap lingkungan sehingga pariwisata kita bisa sustainable.’’ Dewa Ayu Laksmi Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Provinsi Bali