G YA HIDUP
22
Selasa Umanis, 29 Maret 2011
Emosi Tinggi Tak Selalu Hipertensi DARAH tinggi atau hipertensi berarti tekanan yang lebih tinggi dari normal di pembuluh darah arteri. Pembuluh darah arteri merupakan pembuluh darah yang membawa darah yang mengandung udara dan nutrisi dari jantung ke seluruh organ dan jaringan tubuh. Tekanan darah yang tinggi bukan berarti tingkat emosi yang tinggi, walaupun seseorang yang tidak dapat mengendalikan emosinya dengan baik mudah memiliki kecenderungan untuk mengalami hal ini.
Pasha Boyong Adelia ke Bogor
Nilai dalam tekanan darah berupa sistolik (angka pertama) memiliki arti tekanan jantung saat memompa darah ke seluruh tubuh. Diastolik (angka kedua) memiliki arti tekanan yang dialami pembuluh darah sesudah jantung memompa. Berdasarkan penyebab hipertensi, dapat diklasifikasikan sebagai:
USAI menjalani hidup sebagai suami-istri, Pasha Ungu dan Adelia Wilhemina sudah memiliki rencana-rencana yang cukup matang dalam menjalani rumah tangga. Keduanya pun berkomitmen untuk samasama belajar menjadi suami dan istri terbaik. “Konsep kami berdua menjalani hari-hari yang seharusnya, kami berdua menjalani posisi yang tidak perlu dijelaskan lagi. Mungkin saya sendiri harus terus belajar jadi suami. Saling mengisi, saling mengingatkan menjalani rumah tangga dengan baik,” ungkap Pasha. Pasha pun berencana memboyong sang istri baru ke Bogor, tempat tinggalnya, seusai acara ramah tamah berakhir. “Tapi hari ini terus terang masih banyak keluarga, jadi mau ramah tamah dulu. Mungkin besok baru pulang terus diboyong,” jelas Pasha. Sayangnya, jadwal Pasha yang padat membuat keduanya belum sempat merencanakan bulan madu. Pasha harus tampil di sebuah acara TV lusa mendatang, yang untungnya masih ditemani sang istri. “Sisanya kerja lagi, kerja lagi. Libur kan cuma hari Lebaran sama tahun baru,” tutup Pasha. (kmb)
1. Hipertensi primer Hipertensi primer didefinisikan sebagai hipertensi yang tidak disebabkan oleh adanya gangguan organ lain seperti ginjal dan jantung. Hipertensi
MASALAH hipertensi atau darah tinggi telah menjadi problem bagi banyak orang. Akibat dari problem ini dimulai dari masalah sakit kepala, stroke hingga kematian. Masalah hipertensi ini harus diatasi agar tidak menyebabkan akibat yang fatal seperti kematian. Beberapa faktor bisa menyebabkan seseorang menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi. Misalnya faktor usia. Ketika seseorang bertambah tua, maka tekanan darah mereka akan bertambah tinggi. Faktor lainnya adalah keturunan. Memang benar darah tinggi diwariskan dari orangtua kepada anak. Jika ayah dan ibu menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi, maka kemungkinan besar anak-anak mereka juga akan mewarisi hal serupa. Faktor penyakit, gaya hidup dan pola makan juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi. Misalnya kolesterol bisa menyebabkan seseorang menderita darah tinggi. Gaya hidup yang cepat di kota besar juga membuat seseorang stres dan bisa meningkatkan tekanan darah dan memicu hipertensi.
KEPERGIAN ayah Derby Romero terasa begitu cepat, terutama mengingat usia beliau masih 45 tahun. Derby pun mengungkapkan bahwa ayahnya menderita sakit jantung, namun berusaha menutupinya. Penyanyi solo ini pun menceritakan tentang hari-hari terakhir bersama papanya, termasuk percakapan sebelum kepergian orang yang disayanginya tersebut. Saat ayahnya mulai menderita sesak dan pergi ke rumah sakit, Derby baru selesai bekerja untuk menjadi dubber film animasi. “Gue baru selesai dubbing buat film animasi, terus gue pergi cari makan ke daerah bunderan HI, pas lagi makan dapet telepon dari nyokap. Saat nyokap telepon itu sudah nangis-nangis, katanya bokap sesak napas,” ungkapnya dengan pedih. (net)
Komplikasi Hipertensi Paling Berbahaya 1. Organ Jantung Kompensasi jantung terhadap kerja yang keras akibat hipertensi berupa penebalan otot jantung kiri. Kondisi ini akan memperkecil rongga jantung untuk memompa, sehingga jantung akan makin membutuhkan energi yang besar. Kon-
disi ini disertai dengan adanya gangguan pembuluh darah jantung sendiri (koroner) akan menimbulkan kekurangan oksigen dari otot jantung dan menyebabkan nyeri. Apabila kondisi dibiarkan terus-menerus akan menyebabkan kegagalan jantung untuk memompa dan menimbulkan kematian. 2. Sistem Saraf Gangguan dari sistem saraf terjadi pada sistem retina (mata bagian dalam) dan sistem saraf pusat (otak). Di dalam retina terdapat pembuluh-pembuluh darah tipis yang
akan melebar saat terjadi hipertensi. Kondisi ini memungkinkan terjadi pecah pembuluh darah yang menyebabkan gangguan penglihatan. 3. Sistem Ginjal Hipertensi yang berkepanjangan akan menyebabkan kerusakan dari pembuluh darah ginjal. Fungsi ginjal sebagai pembuang zat-zat racun bagi tubuh tidak berfungsi dengan baik, akibatnya terjadi penumpukan zat yang berbahaya bagi tubuh yang dapat merusak organ tubuh lain terutama otak. (net)
Selasa, 29 Maret 2011 05.52 05.54 05.56 06.00 06.05 06.35 07.05 07.35 08.05 09.00 10.00 10.30 11.00 12.05
Mars Indonesia Raya Mars Bali Jagadhita Lagu Ngastitiang Bali Puja Trisandya Dharma Wacana Kesatuan Tafsir Dresta Menurut Sastra Bag.3 Seputar Bali Pagi Bali Channel Lintas Mancanegara Lejek Home Shopping Halo Kamtibmas Ruang Perupa Jaco Surabaya Lejel Home Shopping Dharma Wacana Karya Agung Ngenteg
12.30 13.00 13.30 14.00 14.30 15.30 16.00 17.00
17.30
2. Hipertensi sekunder Hipertensi ini disebabkan gangguan ginjal, endokrin, dan kekakuan dari aorta lainnya. (pusat data/net)
Hindari Makan Garam Berlebihan
Derby ’’Dubbing’’ Film Animasi
KONDISI hipertensi yang berkepanjangan menyebabkan gangguan pembuluh darah di seluruh organ tubuh manusia. Angka kematian yang tinggi pada penderita darah tinggi terutama disebabkan oleh gangguan jantung.
ini dapat disebabkan kondisi lingkungan seperti faktor keturunan, pola hidup yang tidak seimbang, keramaian, stres, dan pekerjaan. Sikap yang dapat menyebabkan hipertensi seperti konsumsi tinggi lemak, garam, aktivitas yang rendah, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol dan kafein. Sebagian besar hipertensi primer disebabkan oleh faktor stres.
Linggih Ngusaba Desa Lan Ngusaba Nini Bag.2 Berita Siang Lejel Timur Home Shopping Klip Bali Jaco Surabaya Lila Cita Gita Shanti Upakara Nangun Yadnya Karya Pamelaspas, Ngenteg Linggih Lan Piodalan Ring Pura Dadia Pasek Gelgel Pajenengan Desa Bubunan - Singaraja Dharma Wacana Karya Agung Ngenteg Linggih Ngusaba Desa Lan Ngusaba
18.00 18.10 19.00 19.30 20.00 21.00 21.35 21.35 22.00 22.05 23.00 23.30 24.00
Nini Bag.3 Puja Trisandya Seputar Bali Klip Bali Orti Bali Dialog Gubernur Menyapa (Live) Lintas Mancanegara Sekilas Berita Wirasa Nyoman Dewik ‘’Lara Gadis Denkayu’’ Sekilas Berita Dialog Interaktif Komisi Penanggulangan AIDS Suluh Indonesia Bali Channel Penutup
Pola makan juga menjadi faktor utama penyebab tekanan darah tinggi. Jika sering minum kopi dan teh secara berlebihan juga akan menyebabkan jantung berdetak lebih cepat sehingga tekanan darah juga akan bertambah tinggi. Minum-minuman yang mengandung alkohol dan merokok juga memiliki efek langsung terhadap tekanan darah yang menyebabkan darah tinggi atau hipertensi. Untuk pria yang menderita hipertensi, jumlah alkohol yang diizinkan maksimal 30 ml alkohol per hari, sedangkan wanita 15 ml per hari. Garam dapat mempercepat peningkatan tekanan darah Anda. Jika Anda sudah menderita tekanan darah tinggi, hindari makanan yang menga-
ndung garam. Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat pada beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes, penderita hipertensi ringan, orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit hitam. Kondisi stres dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, karena saat seseorang dalam kondisi stres akan terjadi pengeluaran beberapa hormon yang akan menyebabkan penyempitan dari pembuluh darah, dan pengeluaran cairan lambung yang berlebihan, akibatnya seseorang akan mengalami mual, muntah, mudah kenyang, nyeri lambung yang berulang, dan nyeri kepala. Kondisi stres yang terus-menerus dapat menyebabkan komplikasi hipertensi pula. (net)