TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000
KAMIS UMANIS, 28 APRIL 2011
Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila
24 HALAMAN NOMOR 248 TAHUN KE 63 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418
Bali Banyak ’’Kantongi’’ Siswa DO
Wajib Belajar 9 Tahun Dipertanyakan Hak masyarakat mendapatkan pendidikan tampaknya perlu disikapi serius. Mengingat di Bali masih banyak siswa drop out atau gagal melanjutkan pendidikan. Kondisi ini memberikan gambaran anak-anak krama Bali masa depannya suram. Tidak mendapatkan pendidikan, berarti kebodohan ‘’mengintai’’ dan kebodohan berarti kemiskinan. Terus, apa langkah yang mesti dilakukan untuk menyelamatkan generasi bangsa ini?
TINGGINYA angka siswa SMP di Bali yang putus sekolah alias drop out (DO) mendapat sorotan kritis dari Wakil Ketua Komisi IV DPRD Bali Ketut Kariyasa Adnyana, S.P. Tahun ini, 59 orang peserta UN SMP dipastikan gagal menamatkan jenjang pendidikan SMP lantaran sudah dinyatakan berhenti sekolah sebelum UN dilaksanakan. Ironisnya, angka ini membengkak
dibandingkan tahun lalu di mana angka siswa DO menjelang UN tercatat 54 orang atau bertambah lima orang. ‘’Saya sangat kaget membaca berita Bali Post yang mengatakan puluhan siswa SMP di Bali drop out menjelang pelaksanaan UN,’’ kata Kariyasa Adnyana ketika dihubungi, Rabu (27/4) kemarin. Hal.23 Wajib Belajar
‘’Realita ini juga sungguh ironis di tengah-tengah Pemprov Bali bersiap melaksanakan program Wajar 12 Tahun. Kalau Wajar 9 Tahun saja masih belepotan, bagaimana mungkin bisa menyukseskan program Wajar 12 Tahun.’’
Bali Post/dok
BELAJAR - Program Wajar 9 Tahun di Bali dipertanyakan, menyusul banyaknya siswa SMP di daerah ini putus sekolah.
TERGELINCIR Petugas penyelamat melihat gerbong kereta yang tergelincir dan terbalik di wilayah Chiayi, Taiwan Selatan, Rabu (27/4) kemarin. Sedikitnya enam orang tewas dan 60 lainnya cedera, ketika kereta yang mengangkut wisatawan Cina ini dihantam oleh pohon tumbang di areal perbukitan terkenal di Taiwan Tengah.
PEDULI Sumbangan Pembaca ’’Bali Post’’
Rp 300 Juta untuk Wasior Manokwari (Bali Post) Sumbangan pembaca Bali Post untuk Wasior, Papua Barat, diserahkan Senin (25/4) lalu. Sumbangan untuk bencana Wasior diserahkan Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab Bali Post Wirata. Sumbangan sebesar Rp 300 juta tersebut diterima Komandan Tanggap Darurat Drs. D.J. Sawaki, M.M. yang juga Staf Ahli Gubernur Papua Barat bidang Kemasyarakatan, Relasi dan SDM. Ikut mendampingi penyerahan sumbangan tersebut Ketua PHDI Papua Barat Ida Bagus Putu Chandi, S.H. dan juga salah satu pengurus AKP Dewa Gede Arta. Hal.23 Korban Bencana Bali Post/afp
Bali Post/ram
BENCANA WASIOR - Pemred Bali Post Wirata menyerahkan sumbangan pembaca sebesar Rp 300 juta yang diterima Komandan Tanggap Darurat Drs. D.J. Sawaki, M.M. Ikut mendampingi penyerahan sumbangan tersebut Ketua PHDI Papua Barat Ida Bagus Putu Chandi, S.H. dan juga salah satu pengurus AKP Dewa Gede Arta.
LENSA
Aksi Terorisme
Kasus Dugaan Suap
17 Tersangka Ditahan
Eksepsi Paskah Ditolak
Jakarta (Bali Post) Pengembangan penyidikan yang dilakukan polisi mengungkap aksi terorisme membuahkan hasil. Saat ini Polri sudah menahan 17 tersangka teroris bom buku dan kasus Gereja Christ Cathedral Serpong. ‘’Saat ini jumlah tersangka aksi terorisme 22 orang. Dari jumlah itu, 17 tersangka ditahan,’’ kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri Kombes Pol. Boy Rafli Amar di Jakarta, Rabu (27/4) kemarin. Para tersangka yang ditahan adalah Pepi Fernando, Hendi Suhartono alias Jakau, Febri Hermawan, Mugianto, Ade Guntur, Darto, Irman, M. Maulana Sani, Fajar Dwi Setyo, Watono, Jumi Kurniawan, Rifki, M. Syarif, M. Fadli, Deni Carmelita, Imam M. Firdaus dan Watun Maula-
na. ‘’Para tersangka tersebut ditahan di Rumah Tahanan Badan Reserse dan Kriminal (Rutan Bareskrim) Polri,’’ kata Boy. Sementara yang tidak ditahan Doni Ramdan, Yuyun, Osum, Ahmad dan Opi Yuhendra. ‘’Kelima orang tersangka saat ini belum ditahan karena belum cukup alat bukti. Bila memang tidak ada maka akan dibebaskan,’’ kata Kabag Penum ini. Mabes Polri menduga Pepi sebagai otak pelaku rencana aksi teror peledakan bom di dekat Gereja Christ Cathedral, Summarecon Gading Serpong,
Tangerang, Banten. Polisi menangkap Pepi di Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam, Kamis (21/4), serta 20 tersangka lainnya di beberapa lokasi yang termasuk jaringan teroris. Gabung NII Kombes Boy Rafli Amar juga mengatakan otak pelaku bom buku dan Serpong, Pepi Fernando, pernah bergabung dengan gerakan Negara Islam Indonesia (NII). Hal.23 Strata Satu
Bahan Bom Ditanam di Dapur Bali Post/sat
KOPI HEXON - Budaya ngopi bagi masyarakat Indonesia sangatlah kuat. Budaya itulah ditangkap Pak Putu yang membuka warung ‘’Kopi Bukit Hexon’’ di kawasan Bedugul tepatnya di Desa Wanagiri, Buleleng. Ngopi di tempat itu dengan alam berhawa sejuk serta pemandangan indah, saat minum kopi hangat ditemani pisang goreng terasa menyegarkan. Terpenting lagi, kehadiran warung yang menyajikan kopi produksi kebun krama Bali itu, mendorong petani lebih bergairah menggarap ladang kopinya seperti di Desa Lemukih, Buleleng dan desa-desa lainnya.
Bali Post/ant
BAHAN BOM - Seorang polisi memperhatikan lubang penyimpanan bahan bom di rumah tersangka teroris di Banda Aceh, Rabu (27/4) kemarin.
Banda Aceh (Bali Post)Aparat kepolisian menemukan sejumlah bahan baku pembuat bom di rumah kontrakan tersangka teroris di Jalan Panglateh Taman Siswa, Gampong Merduati, Kecamatan Kuta Raja, Kota Banda Aceh. Bahan baku perakit bom tersebut ditemukan sekitar pukul 15.00 WIB, Rabu (27/4) kemarin, setelah aparat kepolisian Densus 88 Antiteror dan Gegana Brimob Polri menggeledah seisi rumah kontrakan tersebut sejak Selasa (26/4) sore. Hal.23 Rumah Kontrakan
Diskusi ”Bali Post’’ di Papua
Bali ibarat Gading yang Telah Retak Jauh dari tanah kelahiran, bukan berarti lepas ikatan dengan tanah Bali. Bali adalah tanah leluhurnya yang harus tetap terjaga dan dijaga sepanjang masa. Namun, Bali yang dikagumi banyak negara harus tetap mulat sarira, introspeksi, dan jangan ajum. Bali diharapkan menjadi tempat yang nyaman bagi siapa saja dan memberi manfaat pada warga Bali yang tinggal di kota sampai yang bermukim di pelosok desa. Demikian pemikiran sekaligus otokritik warga Bali dari bumi Papua terhadap tanah leluhurnya, Bali. Apa saja pemikirannya, berikut laporan wartawan Bali Post Ketut Giriana Saputra pada diskusi yang dipandu Pemred Bali Post Nyoman Wirata bertempat di Wantilan Pura Agung Surya Bhuvana, Skyline, Jayapura, Selasa (26/4).
MASYARAKAT Bali di perantauan tetap menjadikan Bali sebagai panutan. Tidak hanya dalam adat dan budaya, Bali sering dijadikan cermin dan barometer dalam kehidupan sosial-kemasyarakatan. Namun ‘’cermin’’ itu tak lagi terang untuk memberi pantulan cahaya. Bali tak lagi memberi teladan dalam kerukunan intern umat. Dan, Bali telah ‘’menodai’’ dirinya yang sebelumnya dicap tanah yang damai. Oleh karenanya, Bali diibaratkan gading yang telah retak. Hal.23 Anak Muda
Bali Post/ram
DISKUSI - Puluhan tokoh masyarakat Bali di Papua berdiskui ‘’menyoroti’’ Bali, bertempat di Wantilan Pura Agung Surya Bhuvana, Skyline, Jayapura, Selasa (26/4).
Jakarta (Bali Post) Majelis hakim Pengadilan Khusus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) menolak eksepsi yang diajukan Paskah Suzetta selaku terdakwa kasus dugaan penerimaan suap pemilihan Miranda Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004. Penolakan eksepsi tersebut tertuang dalam putusan sela yang dibacakan majelis hakim Tipikor di Jakarta, Rabu (27/4) kemarin. Menurut majelis hakim, surat dakwaan jaksa penuntut Bali Post/ist umum (JPU) sah dan sudah Paskah Suzetta dirumuskan dengan cermat, jelas, dan lengkap. Dengan demikian majelis hakim meminta JPU untuk segera mempersiapkan saksi-saksi untuk dihadirkan dalam sidang pemeriksaan saksi pada Senin (2/5) mendatang. Usai menyimak putusan hakim, mantan Kepala Bappenas ini meminta agar semua yang disebut-sebut ikut terlibat dalam kasus tersebut harus ikut dimintakan pertanggungjawabannya. Usai majelis membaca putusan sela, Paskah mengapresiasi putusan hakim, meski begitu dirinya kembali meminta agar siapa pun yang disebut-sebut ikut terlibat dalam kasus ini, harus ikut bertanggung jawab. Hal.23 Anggota Komisi